Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC)


PERSPEKTIF KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

MATA KULIAH : Sistem Pembiayaan Kesehatan


SEMESTER : V (Lima)/B1
DOSEN PENGAJAR : dr. Laskmie Herawati Yuwantina, M. Kes

Disusun Oleh :

1. Ahmad Solihin 191336300012


2. M. Galih Prayuda 191336300029
3. Ilhammudin Agus F 191336300028
4. Bachrulli Wildan Bari’ 191336300013
5. Adib Nabiel Muafie 191336300005
6. M. Khoiril 191336300043

PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDAORJO
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah

ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan teman-teman

serta konstribusi baik pemberitahuan maupun materi dari dosen. Harapan kami, semoga makalah

ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Serta untuk kedepannya

dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun kurangnya materi-materi yang didapatkan, kami yakin

masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami harapkan para

pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun, sehingga kami dapat

menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini.

Sidoarjo, 12 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah.................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Universal Health Coverage (UHC)............................................................3
2.2 Universal Health Coverage di Kabupaten Sidoarjo....................................................3
BAB III...........................................................................................................................................6
PENUTUP......................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan Hak Azasi Manusia dan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia pada undang-
undang Nomor 36 tahun 2009 dan pasal 5 tentang hak yang berbunyi bahwa setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan
dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Setiap orang
berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang
diperlukan bagi dirinya. Disamping hak, setiap orang mempunyai kewajiban turut serta
dalam program jaminan kesehatan sosial sebagaimana pada pasal 13 pada undang-undang
tersebut.
(1) Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial pasal 1
dan 2 yang berbunyi kesejahteraan sosial itu sendiri merupakan suatu kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya yang dapat dilakukan
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial yang meliputi
rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial.
(2) Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) ditetapkan untuk memenuhi hak
setiap warga negara agar bisa hidup layak dan bermartabat menuju tercapainya tingkat
kesejahteraan yang diharapkan. Jaminan sosial merupakan perlindungan yang dirancang
oleh pemerintah, untuk melindungi warga negara terhadap resiko kematian, kesehatan,
pengangguran, kemiskinan, pensiun dan kondisi pekerjaan yang tidak layak. Pemerintah
mengembangkan program asuransi kesehatan secara nasional sampai tercapainya Universal
Health Coverage (UHC) pada tahun 2019 yang merupakan sistem kesehatan yang
memastikan setiap warga di dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu seperti yang dijamin undang-undang SJSN dan dilaksanakan oleh
BPJS.
(3)Menghadapi tantangan menuju UHC maka pemerintah menyusun strategi dengan
perintegrasian jamkesmas kedalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang akan dikelola
secara terpusat oleh BPJS paling lambat 1 januari 2019 semua masyarakat sudah menjadi
peserta BPJS.
(4) Jaminan Kesehatan Nasional berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan. Jaminan tersebut diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
atau bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang biayanya telah dibayarkan oleh
pemerintah. Jaminan kesehatan dalam SJSN, diselenggarakan dengan prinsip asuransi sosial
dengan kepesertaan wajib bagi seluruh rakyat Indonesia yang menghendaki adanya peran

1
serta masyarakat dalam bentuk pembayaran iuran jaminan kesehatan secara adil berdasarkan
kemampuan finansial peserta.
(5) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diberlakukan di Indonesia pada 1
Januari 2014 program jamkesmas melebur ke dalam program JKN yang dikelola oleh BPJS
Kesehatanyang dilaksanakandengan prinsip asuransi sosial, prinsip ekuitas dan sistemnya
berupa sistem penyelenggaraan gotong royong dimana peserta mampu dan sehat akan
membantu peserta yang miskin dan sakit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis diatas, rumusan dalam penerapan UHC di Kabupaten Sidoarjo
diantaranya :
1. Apa Pengertian Universal Health Coverage (UHC) ?
2. Bagaimana penerapan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Sidoarjo ?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembahasan diatas adalah sebagai
Berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Universal Health Coverage ( UHC )
2. Untuk mengetahui bagaimana system penerapan Universal Health Coverage (UHC) di
Kabupaten Sidoarjo

1.4 Manfaat Makalah


1. Sebagai pengetahuan lebih luas mengenai Universal Health Coverage (UHC)
2. Sebagai bahan referensi tentang sistem penerapan mengenai Universal Health Coverage
(UHC)
3. Sebagai bahan pembelajaran bagi Mahasiswa Prodi MIK mengenali sistem penerapan
mengenai Universal Health Coverage (UHC)

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Universal Health Coverage (UHC)

Universal Health Coverage  merupakan sistem penjaminan kesehatan yang


memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan
kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.

UHC mengandung dua elemen inti yakni :


1) Akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga
2) Perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan.

Definisi UHC diatas merupakan perwujudan tiga hal yang saling berhubungan yaitu:
1) Kesamaan akses pelayanan kesehatan setiap orang yang membutuhkan akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, bukan hanya  bagi mereka yang mampu
membayar saja
2) Kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan terus meningkat bagi peserta yang
menerima pelayanan
3) Memastikan bahwa biaya pelayanan kesehatan yang digunakan tidak membuat
masyarakat dalam kerugian keuangan/ finansial.

WHO telah menyepakati tercapainya Universal Health Coverage (UHC),


merupakan isu penting bagi Negara maju dan berkembang saat ini sehingga penting suatu
Negara mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan dengan tujuan menjamin
kesehatan bagi seluruh rakyat. Ketentuan ini penting untuk memastikan akses yang adil
untuk semua warga negara, untuk tindakan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau. Sejak tahun 2004, pemerintah
Indonesia telah berupaya untuk membentuk suatu sistem jaminan kesehatan yang
mencakup seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu usaha yang ditempuh adalah dengan
menggalakan program JKN yang dikelola oleh BPJS. Pencapaian UHC melalui
mekanisme asuransi sosial tersebut agar pembiayaan kesehatan dapat dikendalikan
sehingga keterjaminan pembiayaan kesehatan menjadi pasti dan terus menerus tersedia
yang pada akhirnya tercapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelum JKN ada, asuransi sosial lain seperti Jamkesmas, Jamkesda, dan Askes
telah berkontribusi. Kemudian pemerintah mengalihkan kepesertaan Jaminan Kesehatan
sebelumnya ke dalam JKN dimulai dengan dilakukan pengalihan peserta JPK Jamsostek,
Jamkesmas, Askes PNS, TNI/Polri, ke BPJS Kesehatan. Selama periode 2014-2018,

3
dilakukan upaya-upaya untuk menambah jumlah peserta JKN dari berbagai sekmen
secara bertahap. Pada tahun 2019, ditargetkan seluruh penduduk Indonesia sudah
memiliki jaminan kesehatan yang mampu melindungi dan menaikan taraf kesehatan
bangsa Indonesia.
2.2 Universal Health Coverage di Kabupaten Sidoarjo

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, yang membuka langsung sosialisasi itu
menyampaikan,  sosialisasi implementasi program layanan UHC lewat  BPJS kesehatan
itu, sangat perlu sekali. Supaya semua pihak mempunyai persepsi yang sama terkait
program yang  MOU kesehatan nya telah ditanda tangani, antara Pemkab Sidoarjo
dengan BPJS Kesehatan,  pada 31 Mei 2021 itu. “Supaya dalam pelaksanaan program ini
bisa lancar dan tidak sampai ada salah paham di tengah masyarakat,” ujarnya yang saat
itu juga hadir didampingi Wabup Sidoarjo, Ketua Komisi DPRD Sidoarjo, Asisten Tata
Pemerintahan dan Kesra, dan Kadinkes Sidoarjo serta Kepala BPJS Kesehatan Cabang
Sidoarjo.

Salah satu point sangat penting yang harus disampaikannya adalah, menurutnya
Pemkab Sidoarjo tidak mempersulit warganya  untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
secara gratis dari Pemerintah ini. Namun karena  anggaran Pemkab Sidoarjo  yang  saat
ini masih sangat terbatas, sebab banyak tersedot  untuk penanganan masalah pandemi
Covid-19, sehingga  apabila ada warga Sidoarjo yang sudah menjadi peserta BPJS
kesehatan secara mandiri, namun ingin pindah menjadi  penerima bantuan iuran  BPJS
lewat program UHC ini, maka syaratnya mereka harus mengajukan surat keterangan
tidak mampu (SKTM) ke desa/kelurahan, yang kemudian akan diproses oleh Dinas Sosial
Kab. Sidoarjo. “Kami minta pengertian dan  kerja sama yang baik dari  semua warga 
masyarakat Sidoarjo. Karena sebenarnya,  pelaksanaan program UHC yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan ini, utamanya adalah untuk pelayanan kesehatan bagi warga
yang tidak mampu,” tandas Bupati Ahmad Mudhlor. “Kami sampaikan kembali, sungguh
kami tidak bermaksud mempersulit. Maka mohon pengertian dan kerja samanya yang
baik,” katanya kembali.

Menurut ia, apabila seandainya ada warga Sidoarjo yang secara ekonomi
tergolong mampu,  namun nekat ingin mengajukan diri menjadi penerima bantuan iuran
BPJS ini,  ia  menyebut apa warga tersebut tidak merasa malu. Sebab, jelas warga
tersebut akan memakan jatah dan hak dari  warga tidak mampu yang ada di Kab. Sidoarjo
untuk menerima pembiayaan kesehatan gratis ini. “Kalau diumpamakan beras, apa warga
itu tidak malu memakan jatah beras raskin,” lanjutnya. Maka dari itu, dirinya mohon
kerja sama dan pengertian yang baik dari semua warga masyarakat Sidoarjo. Karena
masih keterbatasan anggaran, kata Bupati Ahmad Muhdlor, masih sebanyak 398 ribu
orang warga Sidoarjo yang bisa terlayani dengan program UHC ini. Yang nantinya 

4
hanya cukup membawa KTP saja, bisa gratis  berobat ke Puskesmas atau Klinik Faskes
swasta yang sudah terdaftar bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Khususnya mereka
yang yang termasuk warga masyarakat tidak mampu.
Menurut Bupati Ahmad Muhdlor Ali, mulai bulan Mei 2021, Pemkab Sidoarjo
sudah mengucurkan dana sebesar Rp. 14,5 miliar  untuk pembiayaan selama satu bulan
program UHC. Anggaran rencananya akan ditambah lagi untuk cadangan. “Anggaran
yang kita alokasikan besar sekali. Maka itu kalau tidak optimal yang dirugikan adalah
warga Sidoarjo,” katanya. Dalam kesempatan yang sama,
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Yesi Novita, mengatakan untuk keperluan
membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), pihak desa/kelurahan harus
melakukan cek dan ricek.

Menurutnya, ada 14 kriteria yang harus dipenuhi apabila ada warga yang akan
pindah kepesertaan dari peserta BPJS mandiri menjadi peserta  BPJS penerima bantuan
iuran (PBI) dalam program UHC itu. “Betul yang disampaikan Pak Bupati tadi, kegiatan
sosialisasi implementasi program layanan UHC ini  sangat penting sekali. Supaya semua
pihak mempunyai persepsi yang sama terkait program ini,” katanya. Menurut Yesi,  bila
semua kalangan warga masyarakat Sidoarjo bisa paham, maka semoga program mulia
yang dijalankan oleh Pemkab Sidoarjo akan bisa lancar dan langgeng.

Untuk layanan kesehatan dalam program UHC ini, menurutnya  ada 18 rumah
sakit  di Kab Sidoarjo yang siap melayani. Diantaranya seperti RSUD Sidoarjo, RS
Bunda, RS Khodijah, RS Citra Medika, RS Bhayangkara Porong, RS Jasem, RS Mitra
Keluarga, RS Siti Hajar  dan RS Rhoman Rhokim.

5
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita bisa mengetahui bahwa untuk menjalankan sistem
kesehatan yang baik perlu adanya dukungan dari berbagai aspek yaitu pemerintahan daerah,
masyarakat dan rumah sakit. Tujuan dari dibentuknya Universal Health Coverage adalah
menjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang
adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu
dengan biaya terjangkau.
Pelaksanaan program  UHC atau Universal Healt Coverage di Kab. Sidoarjo
sudah terealisasi atau berjalan pada tahun 2021 dengan pembiayaan kesehatan gratis kelas 3 
lewat BPJS Kesehatan. Saat ini ada 18 rumah sakit  di Kab Sidoarjo yang siap melayani.
Diantaranya seperti RSUD Sidoarjo, RS Bunda, RS Khodijah, RS Citra Medika, RS
Bhayangkara Porong, RS Jasem, RS Mitra Keluarga, RS Siti Hajar  dan RS Rhoman
Rhokim.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://berkas.dpr.go.id › filesPDF universal health coverage (uhc): perspektif kesehatan

Anda mungkin juga menyukai