Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan teman-teman
serta konstribusi baik pemberitahuan maupun materi dari dosen. Harapan kami, semoga makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Serta untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun kurangnya materi-materi yang didapatkan, kami yakin
masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami harapkan para
pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun, sehingga kami dapat
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah.................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Universal Health Coverage (UHC)............................................................3
2.2 Universal Health Coverage di Kabupaten Sidoarjo....................................................3
BAB III...........................................................................................................................................6
PENUTUP......................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
serta masyarakat dalam bentuk pembayaran iuran jaminan kesehatan secara adil berdasarkan
kemampuan finansial peserta.
(5) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diberlakukan di Indonesia pada 1
Januari 2014 program jamkesmas melebur ke dalam program JKN yang dikelola oleh BPJS
Kesehatanyang dilaksanakandengan prinsip asuransi sosial, prinsip ekuitas dan sistemnya
berupa sistem penyelenggaraan gotong royong dimana peserta mampu dan sehat akan
membantu peserta yang miskin dan sakit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis diatas, rumusan dalam penerapan UHC di Kabupaten Sidoarjo
diantaranya :
1. Apa Pengertian Universal Health Coverage (UHC) ?
2. Bagaimana penerapan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Sidoarjo ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi UHC diatas merupakan perwujudan tiga hal yang saling berhubungan yaitu:
1) Kesamaan akses pelayanan kesehatan setiap orang yang membutuhkan akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, bukan hanya bagi mereka yang mampu
membayar saja
2) Kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan terus meningkat bagi peserta yang
menerima pelayanan
3) Memastikan bahwa biaya pelayanan kesehatan yang digunakan tidak membuat
masyarakat dalam kerugian keuangan/ finansial.
3
dilakukan upaya-upaya untuk menambah jumlah peserta JKN dari berbagai sekmen
secara bertahap. Pada tahun 2019, ditargetkan seluruh penduduk Indonesia sudah
memiliki jaminan kesehatan yang mampu melindungi dan menaikan taraf kesehatan
bangsa Indonesia.
2.2 Universal Health Coverage di Kabupaten Sidoarjo
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, yang membuka langsung sosialisasi itu
menyampaikan, sosialisasi implementasi program layanan UHC lewat BPJS kesehatan
itu, sangat perlu sekali. Supaya semua pihak mempunyai persepsi yang sama terkait
program yang MOU kesehatan nya telah ditanda tangani, antara Pemkab Sidoarjo
dengan BPJS Kesehatan, pada 31 Mei 2021 itu. “Supaya dalam pelaksanaan program ini
bisa lancar dan tidak sampai ada salah paham di tengah masyarakat,” ujarnya yang saat
itu juga hadir didampingi Wabup Sidoarjo, Ketua Komisi DPRD Sidoarjo, Asisten Tata
Pemerintahan dan Kesra, dan Kadinkes Sidoarjo serta Kepala BPJS Kesehatan Cabang
Sidoarjo.
Salah satu point sangat penting yang harus disampaikannya adalah, menurutnya
Pemkab Sidoarjo tidak mempersulit warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
secara gratis dari Pemerintah ini. Namun karena anggaran Pemkab Sidoarjo yang saat
ini masih sangat terbatas, sebab banyak tersedot untuk penanganan masalah pandemi
Covid-19, sehingga apabila ada warga Sidoarjo yang sudah menjadi peserta BPJS
kesehatan secara mandiri, namun ingin pindah menjadi penerima bantuan iuran BPJS
lewat program UHC ini, maka syaratnya mereka harus mengajukan surat keterangan
tidak mampu (SKTM) ke desa/kelurahan, yang kemudian akan diproses oleh Dinas Sosial
Kab. Sidoarjo. “Kami minta pengertian dan kerja sama yang baik dari semua warga
masyarakat Sidoarjo. Karena sebenarnya, pelaksanaan program UHC yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan ini, utamanya adalah untuk pelayanan kesehatan bagi warga
yang tidak mampu,” tandas Bupati Ahmad Mudhlor. “Kami sampaikan kembali, sungguh
kami tidak bermaksud mempersulit. Maka mohon pengertian dan kerja samanya yang
baik,” katanya kembali.
Menurut ia, apabila seandainya ada warga Sidoarjo yang secara ekonomi
tergolong mampu, namun nekat ingin mengajukan diri menjadi penerima bantuan iuran
BPJS ini, ia menyebut apa warga tersebut tidak merasa malu. Sebab, jelas warga
tersebut akan memakan jatah dan hak dari warga tidak mampu yang ada di Kab. Sidoarjo
untuk menerima pembiayaan kesehatan gratis ini. “Kalau diumpamakan beras, apa warga
itu tidak malu memakan jatah beras raskin,” lanjutnya. Maka dari itu, dirinya mohon
kerja sama dan pengertian yang baik dari semua warga masyarakat Sidoarjo. Karena
masih keterbatasan anggaran, kata Bupati Ahmad Muhdlor, masih sebanyak 398 ribu
orang warga Sidoarjo yang bisa terlayani dengan program UHC ini. Yang nantinya
4
hanya cukup membawa KTP saja, bisa gratis berobat ke Puskesmas atau Klinik Faskes
swasta yang sudah terdaftar bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Khususnya mereka
yang yang termasuk warga masyarakat tidak mampu.
Menurut Bupati Ahmad Muhdlor Ali, mulai bulan Mei 2021, Pemkab Sidoarjo
sudah mengucurkan dana sebesar Rp. 14,5 miliar untuk pembiayaan selama satu bulan
program UHC. Anggaran rencananya akan ditambah lagi untuk cadangan. “Anggaran
yang kita alokasikan besar sekali. Maka itu kalau tidak optimal yang dirugikan adalah
warga Sidoarjo,” katanya. Dalam kesempatan yang sama,
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Yesi Novita, mengatakan untuk keperluan
membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), pihak desa/kelurahan harus
melakukan cek dan ricek.
Menurutnya, ada 14 kriteria yang harus dipenuhi apabila ada warga yang akan
pindah kepesertaan dari peserta BPJS mandiri menjadi peserta BPJS penerima bantuan
iuran (PBI) dalam program UHC itu. “Betul yang disampaikan Pak Bupati tadi, kegiatan
sosialisasi implementasi program layanan UHC ini sangat penting sekali. Supaya semua
pihak mempunyai persepsi yang sama terkait program ini,” katanya. Menurut Yesi, bila
semua kalangan warga masyarakat Sidoarjo bisa paham, maka semoga program mulia
yang dijalankan oleh Pemkab Sidoarjo akan bisa lancar dan langgeng.
Untuk layanan kesehatan dalam program UHC ini, menurutnya ada 18 rumah
sakit di Kab Sidoarjo yang siap melayani. Diantaranya seperti RSUD Sidoarjo, RS
Bunda, RS Khodijah, RS Citra Medika, RS Bhayangkara Porong, RS Jasem, RS Mitra
Keluarga, RS Siti Hajar dan RS Rhoman Rhokim.
5
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita bisa mengetahui bahwa untuk menjalankan sistem
kesehatan yang baik perlu adanya dukungan dari berbagai aspek yaitu pemerintahan daerah,
masyarakat dan rumah sakit. Tujuan dari dibentuknya Universal Health Coverage adalah
menjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang
adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu
dengan biaya terjangkau.
Pelaksanaan program UHC atau Universal Healt Coverage di Kab. Sidoarjo
sudah terealisasi atau berjalan pada tahun 2021 dengan pembiayaan kesehatan gratis kelas 3
lewat BPJS Kesehatan. Saat ini ada 18 rumah sakit di Kab Sidoarjo yang siap melayani.
Diantaranya seperti RSUD Sidoarjo, RS Bunda, RS Khodijah, RS Citra Medika, RS
Bhayangkara Porong, RS Jasem, RS Mitra Keluarga, RS Siti Hajar dan RS Rhoman
Rhokim.
6
DAFTAR PUSTAKA