DATA SUBJEKTIF :
2. DATA OBJEKTIF :
Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027) b/d Resistensi insulin, Gangguan toleransi glukosa darah
Gangguan integritas kulit (D.0129) b/d Perubahan sirkulasi, faktor mekanis (gesekan)
Risiko infeksi (D.0142) b/d penyakit kronis (diabetes mellitus), ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
(kerusakan integritas kulit)
Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027) b/d Resistensi insulin, Gangguan toleransi glukosa
darah
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 1 x 6 jam, maka status kestabilan kadar glukosa darah
pasien meningkat. (L.05022)
Kriteria Hasil:
Pusing pasien menurun
Lelah/lesu pasien menurun
Rasa haus pasien menurun
Kadar glukosa dalam darah pasien membaik (GDS : 70 – 130 mg.dL)
Kadar glukosa dalam urine (0 – 15 mg/dL)
Tes toleransi gula oral (<140 mg/dL)
Jumlah urin pasien membaik (400 – 2000 mL/hari)
1.1 Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Observasi:
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Identifikasi situsai yang menyebabka kebutuhan insulin meningkat
Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. Poliuria, polidipsia, polifagia)
Monitor cairan intake dan output
Terapeutik :
Berikan asupan oral adekuat
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
Fasilitas ambulansi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi :
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Ajarkan indikasi pentingan pengujian keton urin, jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes (mis, pengguanaan insulin, obat oral, monitor asupan cairan dll)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) b/d Hiperglikemia, kekurangan volume cairan
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 1 x 12 jam, maka status perfusi perifer pasien
meningkat. (L.02011)
Kriteria Hasil:
Denyut nadi perifer pasien meningkat
Penyembuhan luka pasien meningkat
Edema perifer pasien menurun
Pengisian kapiler membaik (2 detik)
Tugor kulit pasien membaik
3.1 Perawatan sirkulasi (I.02079)
Observasi:
Periksa sirkulasi perifer
Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
Monitor panas, kemerahan, nyeru atau benkak ekstermitas
Terapeutik :
Hindari pemasangan infus, pengambilan darah dan pengukuran tekanan pada daerah
keterbatasan perfusi
Edukasi:
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan menggunakan obat (Antikoagulan)
Gangguan integritas kulit (D.0129) b/d Perubahan sirkulasi, faktor mekanis (gesekan)
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam, maka status integritas kulit dan jaringan
pasien meningkat. (L.14125)
Kriteria hasil :
Kerusakan jaringan menurun
Nyeri menurun
Kemerahan menurun
Jeringan parut menurun
5.1 Perawatan integritas jaringan (I.11353)
Observasi:
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapeutik:
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Lakukan pemijatan pada area menonjolan tulang, jika perlu
Gunakan produk berbahan pertolium atau minyak pada kulit kering
Gunakan produk berbahan ringan dan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
Hindarkan produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi:
Anjurkan menggunankan pelembab (mis. Lotion)
Anjurkan minum yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Anjurkan mandi dengan sabun secukupnya
Risiko infeksi (D.0142) b/d penyakit kronis (diabetes mellitus), ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
(kerusakan integritas kulit)
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam, maka tingkat infeksi pasien menurun.
(L.14137)
Kriteria hasil :
Demam pasien menurun
Kemerahan pasien menurun
Nyeri pasien menurun
Bengkak pasien menurun
Kadar sel darah putih pasien membaik (5-10 x 103/µl)
Kebersihan pasien meningkat
6.1 Pencegahan infeksi (I.14539)
Observasi:
Monitor tanda dan gejala infeksilokal dan sistemik
Terapeutik:
Batasi jumblah pengunjung
Berikan perawatan kulit
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi:
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka dan luka operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu