Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

M DENGAN MASALAH UTAMA


HIPERTERMIA PADA KASUS DHF DI BANGSAL CATELYA RSUD
CILACAP

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Klinik (PKK) Mata Kuliah
Keperawatan Anak

Disusun Oleh:

Sapriyatman
A12019089

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG


TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA HIPERTERMIA PADA KASUS DHF DI RUANG
CATELYA RSUD CILACAP

Telah di sahkan

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Lahan Mahasiswa

Istikharoh,S.Kep.,Ners Sapriyatman

Pembimbing Akademik

Wuri Utami, M.Kep

i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN....................................................................1

A. Definisi..........................................................................................................1

B. Etiologi........................................................................................................2

C. Batasan Karakteristik.................................................................................2

D. Pemeriksaan Penunjang............................................................................4

E. Fokus Pengkajian.......................................................................................4

F. Pathway Keperawatan...............................................................................5

G. Masalah Keperawatan lain yang muncul................................................5

H. Intervensi Keperawatan.............................................................................6

BAB II TINJAUAN KASUS...................................................................................9

A. PENGKAJIAN..............................................................................................9

B. ANALISA DATA.......................................................................................19

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN...........................................20

D. RENCANA KEPERAWATAN..................................................................21

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.......................................................23

F. EVALUASI.................................................................................................27

Daftar Pustaka......................................................................................................30

ii
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorragic Fever/DHF) merupakan


penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot, dan nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, dan trombositopenia.
Hipertermi adalah suhu tubuh meningkat di atas rentang normal
(SDKI, 2017).
Hipertermi merupakan keadaan ketika individu mengalami atau
berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh <37,8 oC (100oF) per oral
atau 38,8oC (101oF) per rektal yang sifatnya menetap karena faktor
eksternal (Lynda Juall, 2012). Hipertermi adalah peningkatan suhu
tubuh di atas kisaran normal (36,5- 37,5)

Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan


dengan ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas
ataupun mengurangi produksi panas. Hipertermi terjadi karena
adanya ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk
mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga terjadi
peningkatan suhu tubuh. Hipertermi tidak berbahaya jika dibawah
39oC. Selain adanya tanda klinis, penentuan hipertermi juga
didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam
satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut
(Potter & Perry,.2010).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa


hipertermi adalah keadaan dimana suhu inti tubuh diatas batas
normal fisiologis sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuh
dari individu.

1
B. Etiologi

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami


hipertermi menurut SDKI (2017) adalah :

a. Dehidrasi

b. Terpapar lingkungan panas

c. Proses penyakit (mis. Infeksi, kanker dll)

d. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan

e. Peningkatan laju metabolisme

f. Respon trauma

g. Aktivitas berlebihan

C. Batasan Karakteristik

Berikut beberapa tanda dan gejala


menurut SDKI (2017) :

a. Kulit merah

b. Kejang

c. Takikardia

d. Takipnea

e. Akral hangat

Fase-fase terjadinya hipertermi :

a. Peningkatan denyut jantung

b. Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan

c. Menggigil akibat tegangan dan kontraksi obat


2
d. Kulit pucat dan dingin karena vasokotraksi

e. Merasakan sensasi dingin

f. Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi

g. Rambut kulit berdiri

h. Pengeluaran keringat berlebih

Fase II : Proses demam

a. Proses menggigil lenyap

b. Kulit terasa hangat/panas

c. Merasa tidak panas/dingin

d. Peningkatan nadi & laju pernafasan

e. Peningkatan rasa haus

f. Dehidrasi ringan sampai berat

g. Mengantuk, delirium/kejang akibat iritasi sel saraf

h. Lesi mulut

i. Kehilangan nafsu makan

Fase III : Pemulihan

a. Kulit tampak merah dan hangat

b. Berkeringat

c. Mengigil ringan

d. Kemungkinan mengalami dehidrasi

3
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositnya 93.000
atau dibawah normal. Nilai normal dari trimbosit adalah 150.000-
450.000. Fungsi trombosit yang paling utama adalah membentuk sumbat
yang merupakan respons hemostatik normal terjadinya cedera vaskular
yang dapat terjadi kebocoran spontan darah melalui pembuluh halus. Fungsi
trombosit ada tiga yaitu perlekatan (adhesi), penggumpalan (agregasi), dan
reaksi pelepasan.

Intinya, fungsi trombosit adalah apabila tubuh mengalami luka, maka


trombosit akan berkumpul dan saling melekatkan diri dan menutup luka
tersebut. Trombosit juga akan mengeluarkan zat yang merangsang untuk
terjadinya pengerutan luka sehingga ukuran luka menyempit. Dan karena
mempunyai zat pembeku darah, maka fungsi trombosit juga dapat
menghentikan perdarahan.

Fungsi trombosit juga berhubungan dengan pertahanan, tetapi bukan


terhadap benda atau sel asing. Fungsi trombosit sangat penting dalam usaha
tubuh untuk mempertahankan keutuhan jaringan bila terjadi luka. Trombosit
ikut serta dalam usaha menutup luka, sehingga tubuh tidak kehilangan banyak
darah dan terlindung dari penyusupan benda atau sel asing.

E. Fokus Pengkajian
- Suhu
- Observasi warna kulit
- Mukosa bibir

4
F. Pathway Keperawatan

Gigitan nyamuk aedes aegypti

Masuknya virus dengue ke dalam tubuh

Infeksi virus dengue

Proses inflamasi

Aktivasi interleukin 1 di hipotalamus Pelepasan mediator-mediator


kimia

Pengeluaran prostaglandin Menekan free nerve ending

Peningkatan kinerja thermostat Sakit pada otot/sendi

Peningkatan suhu tubuh


Nyeri akut

Hipertermi
a

G. Masalah Keperawatan lain yang muncul


Hipertermi b.d proses penyakit
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
5
H. Intervensi Keperawatan
No
SLKI SIKI RASIONAL
Dx

1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen 1. Mengetahui penyebab


1 keperawatan selama 3x24 hipertermia I.15506 hipertermia
jam masalah hipertermi b.d 2. Mengetahui suhu tubuh
Observasi
proses penyakit pasien dapat pasien
membaik dengan kriteria a. Identifikasi 3. Lingkungan dingin akan
hasil: penyebab mempengaruhi panas tubuh
Termoregulasi (L.14134) hipertermia (mis. 4. Untuk mencegah pasien
Dehidrasi,terpapar merasa risih dan panas dengan
- Pucat cukup menurun
lingkungan pakaiannya
- Suhu tubuh membaik panas,penggunaan 5. Agar pasien tidak dehidrasi
incubator). 6. Untuk membuat suhu tubuh
- Suhu kulit membaik
b. Monitor suhu tubuh. pasien cepat stabil
Terapeutik 7. Agar tubuh pasien tidak terus
menerus merasa lelah
a. Sediakan lingkungan
8. Untuk membantu agar suhu
yang dingin.
tubuh pasien tidak terus
b. Longgarkan atau
menerus demam/panas tinggi
lepaskan pakaian.
c. Berikan cairan oral.
d. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh.
e. Lakukan pendinginan
eksternal(mis.
Selimut hipotermia
atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada,
abdomen,aksilla).
Edukasi

6
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasikan
pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu.

2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri 1. Mengetahui lokasi,


keperawatan selama 3x24 I.08238 karakteristik, durasi, frekuensi,
jam masalah nyeri akut b.d kualitas, intensitas nyeri
Observasi :
agen pencedera fisiologis sehingga dapat menentukan
pasien dapat membaik 1. Identifikasi penanganan yang tepat pada
dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi, pasien.
Tingkat Nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas,
2. Membantu dalam
- Keluhan nyeri cukup intensitas nyeri
mengidentifikasi derajad nyeri
menurun
2. Identifikasi skala untuk kebutuhan pemberian
- Meringis cukup menurun
nyeri analgesik yang tepat
- Gelisah menurun
- Frekuensi nadi membaik 3. Identifikasi respons 3. Respon non verbal membantu
- Tekanan darah membaik nyeri non verbal mengevaluasi derajad nyeri dan
perubahannya.
Terapeutik :
4. Untuk meredakan nyeri selain
1. Berikan teknik non
menggunakan obat
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri 5. Untuk menghindari faktor
yang memperberat nyeri
2. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam 6. Untuk mengontrol mengatasi
pemilihan strategi nyeri ketika nyeri muncul
meredakan nyeri
7. Untuk membantu mengurangi
Edukasi : nyeri sehingga meningkatkan
kenyamanan
1. Jelaskan strategi

7
meredakan nyeri

Kolaborasi :

1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu

BAB II

TINJAUAN KASUS

8
KASUS

An. M ( 14 tahun ) dirawat di RSUD Cilacap pada tanggal 12 Desember 2021


pukul 15.00 WIB di ruang Catelya dengan keluhan demam sejak jumat sore dan
nyeri pada bagian perut. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD : 115/74 mmHg,
N : 108 x/menit, S : 38,9 0C, SPO2 : 98%

A. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

PENGKAJIAN AWAL PASIEN RAWAT INAP ANAK No RM : 0008314

(Dilengkapi dalam waktu 24 jam pertama pasien masuk ruang Nama Pasien : An. M
rawat)
Jenis Kelamin : Laki-laki

Tgl Lahir/Usia : 24-02-2007/14


th

Mohon diisi/ ditempel stiker jika


ada

Tanggal Masuk Rumah Sakit Waktu Pemeriksaan

12-12-2021 14-12-2021 Ruangan : Catelya

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. KELUHAN UTAMA (Saat Pengkajian)

Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan bahwa anaknya demam sudah dari jumat
sore, pusing, lemas dan nyeri pada bagian perutnya.

ALERGI / REAKSI

Tidak ada alergi

Alergi Obat, sebutkan : - Reaksi :

Alergi makanan, sebutkan : - Reaksi :

9
Alergi lainnya, sebutkan : - Reaksi :

Tidak diketahui

B. RIWAYAT KELAHIRAN

Usia kehamilan : 38 minggu Berat badan lahir: 3100 gr Panjang badan lahir : 48 cm

Persalinan :  Spontan  SC  Forcep  Vakum Ekstraksi

Menangis :  Ya  Tidak

Riwayat kuning :  Ya  Tidak

C. RIWAYAT IMUNISASI DASAR

 Lengkap : BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, Campak  Tidak pernah

 Tidak lengkap, sebutkan yang belum : ………………………………….

D. RIWAYAT KELUARGA

Ibu : Ny. E Umur : 40 th Bangsa : Indonesia Kesehatan : Sehat

Ayah : Tn. L Umur : 45 th Bangsa : Indonesia Kesehatan : Sehat

Anak anak lain :

E. RIWAYAT KESEHATAN

Pernah dirawat :  Tidak  Ya, Kapan…………... Diagnosis…………..

Apakah terpasang alat implant:  Tidak  Ya, sebutkan : ………………….

Apakah ada riwayat dalam keluarga (ayah / ibu dan kakek / nenek) memiliki penyakit
Mayor:

 Tidak

 Ya,Asma/ DM/ Cardiovascular/Kanker/Thalasemia/Lain-lain...........................

F. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG (Diisi dengan melampirkan form Denver/DDST atau


10
KPSP)

G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Status psikologi :

 Cemas  Takut  Marah  Sedih  Kecenderungan bunuh diri  Lain-lain..

Status Sosial :

a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga  Baik  Tidak baik

b. Tempat tinggal : Rumah/ Apartemen/ Panti/ Lainnya…………………….

H. PEMERIKSAAN FISIK

Tekanan Darah : 116/66 mmHg Nadi : 98 x/mnt Pernafasan: 20.x / menit Suhu: 39°C

I. Neurologi

Kesadaran : kompos mentis / apatis / somnolen / sopor / coma (lingkari yang sesuai )

Gangguan neurologis : Tidak ada  Ada, sebutkan ………

J. Pernafasan

Irama :  Reguler  Irregular

Retraksi dada :  Tidak ada  Ada

Bentuk dada :  Normal  Tidak normal, sebutkan….......

Pola nafas :  Normal  Tidak normal, sebutkan….......

Suara nafas :  Normal  Tidak normal, sebutkan….......

Nafas cuping hidung :  Tidak ada  Ada

Sianosis :  Tidak ada  Ada

Alat bantu nafas :  Spontan  Kanul/ RB Mask/ NRB Mask  O2… L/mnt

11
K. Sirkulasi

Sianosis :  Tidak ada  Ada Edema :  Tidak ada  Ada

Pucat :  Tidak ada  Ada Akral :  Hangat  Dingin

Intensitas nadi:  Kuat  Lemah  Bounding CRT :  <3 detik >3 detik

Irama nadi :  Reguler  Irreguler Clubbing finger :  Tidak ada  Ada

L. Gastrointestinal

 Labio/ Palatoschizis  Perdarahan gusi  Lain- lain…

Muntah :  Ya  Tidak Nyeri ulu hati :  Tidak ada  Ada

Mual :  Ya  Tidak Ascites :  Tidak ada  Ada

Peristaltic usus : 23 x/menit Lingkar perut : 68 Cm

M. Eliminasi

Defekasi

Pengeluaran :  Anus  Stoma, sebutkan ….

Frekuensi : 1x sehari Konsistensi : Lunak dan tidak sulit dikeluarkan

Karakteristik Feses :  Normal  Cair  Hijau  Dempul  Terdapat darah  Lain-


lain

Urin

Pengeluaran :  Spontan  Kateter urine  Cystostomy

Kelainan :  Tidak ada  Ada, sebutkan…..

N. SKRINING NYERI

12
1. Adakah rasa nyeri :  Tidak  Ya

Frekuensi : Durasi : 10 menit

2. Skor nyeri

3. Tipe nyeri :  Terus menerus Hilang timbul

4. Karakteristik nyeri :  Terbakar  Tertusuk

 Tumpul  Tertekan

 Tertekan  Berat

 Tajam  Kram

5. Nyeri mempengaruhi :  Tidur  Aktifitas fisik

 Konsentrasi  Emosi

 Nafsu makan

O. SKRINING GIZI

SKRINING GIZI ANAK USIA 1 BULAN-18 TAHUN (MODIFIKASI STRONG –KIDS)

13
Tinggi Badan : 155 cm Berat Badan : 43 kg

NO Pertanyaan Jawaban

1 Apakah pasien memiliki status Tidak (0) Ya (1)


gizi nutrisi kurang atau buruk
secara klinis? (Anak
kurus/sangat kurus, mata
cekung, wajah tampak “tua”,
edema, rambut tipis dan jarang,
otot lengan dan paha tipis, iga
gambang, perut kemps, bokong
tipis dan kisut.

2 Apakah terdapat penurunan Tidak (0) Ya (1)


berat badan selama 1 bulan
terakhir?

Atau

Untuk bayi <1 tahun berat bdan


tidak naik selama 3 bulan
terakhir?

Jika pasien menjawab tidak


tahu, dianggap jawaban “Ya”

3 Apakah terdapat SALAH Tidak (0) Ya (1)


SATU dari kondisi berikut?

 Diare profuse (≥5x/hari)


dan atau muntah
(>3x/hari)

14
 Asupan makan berkurang
selama 1 minggu terakhir

4 Apakah terdapat penyakit dasar Tidak (0) Ya (1)


atau keadaan yang
mengakibatkan pasien berisiko
mengalami malnutrisi (lihat
table di bawah)

Total skor 0

Daftar penyakit atau keadaan yang beresiko mengakibatkan malnutrisi

Diare persisten 2 minggu Infeksi

Prematuritas Kanker

Penyakit jantung bawaan Penyakit hati kronik

Kelainan bawaan 1 atau lebih Penyakit ginjal kronik

(Celah bibir&langit langit,antresiani,dll) Penyakit paru kronik

Penyakit berat Terdapat stoma usus halus

Paru : pneumonia,asma,dll Trauma

Hati : hepatitis,dll Konstipasi berulang

Ginjal : GGA,GNA,dll Gagal tumbuh(ukuran


pendek&mungil)

Wajah Dismorfik (wajah aneh) Penyakit metabolic

Retardasi metabolic Keterlambatan perkembangan

15
Luka bakar Rencana operasi mayor

Obesitas

Skor (risiko malnutrisi kecil) laporkan ke DPJP

Skor : 1-3 (berisiko malnutrisi sedang) laporkan ke DPJP dan disarankan

Jika skor : 4-5 (automatic policy) lapor ke dokter pemeriksa dan disarankan untuk
dirujuk ke Poliklinik gizi

STATUS FUNGSIONAL

PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY)

Parameter Kriteria Skor Nilai Skor

Umur Dibawah 3 tahun 4 1

3-7 tahun 3

7-13 tahun 2

> 13 tahun 1

Jenis Kelamin Laki-laki 2 2

Perempuan 1

Diagnosis Gangguan neurologis 4 1

Perubahan dalam oksigenasi (masalah saluran nafas, 3


dehidrasi, anemia, anorexia, sinkop, sakit kepala, dll)

Kelainan psikis/perilaku
2
Diagnosis lain
1

Gangguan Tidak sadar terhadap keterbatasan 3 1

16
kognitif

Lupa keterbatasan 2

Mengetahui kemampuan 1

Faktor Riwayat jatuh dan tempat tidur saat bayi/anak 4 2


lingkungan
Pasien menggunakan alat bantu atau box/mebel 3

Pasien berada di tempat tidur 2

Pasien diluar ruang rawat 1

Respon Dalam 24 jam 3 3


terhadap
Dalam 48 jam 2
operasi/obat
penenang/efek >48 1
anastesi

Penggunaan Penggunaan obat : sedative (kecuali pasien ICU, yang 3 1


obat menggunakan sedasi dan paralisis) hipnotik,
barbiturate, fenotialin, antidepresan,
laksatif/diuretika,narkotik

Salah satu pengobatan diatas 2

Pengobatan lain 1

Total 11

Skor : 7-11 Risiko jatuh rendah , ≥ 12 Risiko jatuh tinggi

17
KEBUTUHAN EDUKASI

Hambatan pembelajaran :

Tidak ada Pendengaran Lain-lain

Penglihatan Kognitif

Budaya/kepercayaan Emosi

Bahasa Motivasi

Edukasi yang diperlukan :

Stimulasi tumbuh kembang Nutrisi

Perawatan luka Perawatan stomata

Managemen nyeri Medikasi

Lain-lain,…. Jaminan finansial

CATATAN

Rujukan :

 Diefisien Fisioterapis

Terapi wicara Perawatan paliatif

Unit pelayanan jaminan Lain-lain…..

18
B. ANALISA DATA
Nama klien : An. M

Ruang : Catelya

TGL/JAM DATA PATHWAY PROBLEM ETIOLOGI

14-12-2021 DS : Klien mengatakan Proses Hipertemia Proses penyakit


demam, pusing, mual inflamasi
08.00
dan lemas

DO : Aktivasi
interleukin 1 di
- TTV : hipotalamus

TD : 102/62
Pengeluaran
N : 102 prostaglandin

S : 39,9 0C
Peningkatan
SPO2 : 95%
kinerja
thermostat

Peningkatan
suhu tubuh

Hipertermia

19
DS : Klien mengatakan Proses Nyeri akut Agen pencedera
badannya pegel dan inflamasi fisiologis
nyeri pada bagian perut

DO : Pelepasan
mediator-
- Klien tampak meringis mediator kimia

- Klien tampak gelisah


Menekan free
- Klien tampak nerve ending
memegangi perutnya

- P : Nyeri saat bergerak Sakit pada


- Q : Nyeri ditusuk- otot/sendi
tusuk
- R : Nyeri di perut
Nyeri akut
- S:6
- T : Terus menerus
selama 10 menit

- TTV :

TD : 102/62

N : 102

S : 39,9 0C

SPO2 : 95%

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Hari, tanggal : Selasa, 14-12-2021

1. Hipertermia bd proses penyakit

2. Nyeri akut bd agen pencedera fisiologis

20
D. RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : An. M

Ruang : Catelya

TGL/JAM NO. DP SLKI SIKI TTD

14-12-2021 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Sapri


keperawatan selama 3x24 jam hipertermia I.15506
08.00
masalah hipertermi b.d proses
Observasi
penyakit pasien dapat
membaik dengan kriteria a. Identifikasi penyebab
hasil: hipertermia (mis.
Termoregulasi (L.14134) Dehidrasi,terpapar
lingkungan
- Pucat cukup menurun
panas,penggunaan
- Suhu tubuh membaik incubator).
b. Monitor suhu tubuh.
- Suhu kulit membaik
Terapeutik

a. Sediakan linkungan
yang dingin.
b. Longgarkan atau
lepaskan pakaian.
c. Berikan cairan oral.
d. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh.
e. Lakukan
pendinginan
eksternal(mis.
Selimut hipotermia

21
atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada,
abdomen,aksilla).
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasikan
pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu.

14-12-2021 2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Sapri


keperawatan selama 3x24 jam I.08238
masalah nyeri akut b.d agen
Observasi :
pencedera fisiologis pasien
dapat membaik dengan 1. Identifikasi
kriteria hasil: karakteristik,
Tingkat Nyeri (L.08066) durasi,
- Keluhan nyeri cukup frekuensi,
menurun kualitas,
- Meringis cukup menurun intensitas nyeri
- Gelisah menurun
2. Identifikasi skala
- Frekuensi nadi membaik
nyeri

3. Identifikasi respons
nyeri non verbal

Terapeutik :

1. Berikan teknik non


farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

22
2. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri

Edukasi :

1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri

Kolaborasi :

1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien : An. M

Ruang : Catelya

NO. DP TGL/JAM TINDAKAN/IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

1 14-12-2021 Observasi DS : Ibu pasien Sapri


mengatakan klien
08.00 a. Mengidentifikasi penyebab
demam selama 2
hipertermia
minggu
(mis.dehidrasi,terpapar
lingkungan panas,penggunaan DO :Ibu klien
incubator). terlihat cemas
b. Memonitor suhu tubuh.
DS : Ibu klien
Terapeutik
mengatakan badan
a. Menyediakan lingkungan yang An M terasa panas
dingin.
23
DO : Klien terlihat
lemas dan sedikit
pucat

DS : Ibu klien
memakaikan
pakaian An. M
terlihat basah
berkeringat

DO : Klien tampak
tidak nyaman
dengan pakaiannya

DS : Ibu klien
mengatakan badan
An M panas

DO : Klien terlihat
pucat

DS : Ibu klien
mengatakan
anaknya sudah
minum obat

DO :Klien terlihat
minum obat cairan
oral

DS : -

DO : Ibu klien
mengatakan
mengerti dan akan
membatasi aktivitas

24
anak

DS : -

DO : Klien tampak
terpasang infus
untuk memenuhi
kebutuhan elektrolit
dan cairan

2 14-12-2021 Manajemen Nyeri I.08238 DS : Klien Sapri


mengatakan nyeri
08.00 Observasi :
pada perutnya
1. Identifikasi karakteristik,
DO : Klien tampak
durasi, frekuensi, kualitas,
memegangi
intensitas nyeri
perutnya
2. Identifikasi skala nyeri
DS : -
3. Identifikasi faktor yang
DO : Skala nyeri
memperberat dan
pasien 6
memperingan nyeri
DS : Klien
Terapeutik :
mengatakan nyeri
1. Berikan teknik non bertambah ketika
farmakologis untuk mengurangi bergerak
rasa nyeri
DO : Klien tampak
2. Pertimbangkan jenis dan tiduran di tempat
sumber nyeri dalam pemilihan tidur
strategi meredakan nyeri
DS : Klien diajari
Edukasi : untuk melakukan
teknik relaksasi
1. Jelaskan strategi meredakan
nafas dalam
nyeri

25
Kolaborasi : DO : Klien tampak
bisa mengikuti
1. Kolaborasi pemberian
arahan perawat
analgetik, jika perlu
DS : Klien
mengatakan ketika
tiduran sakitnya
agak berkurang

DO : Klien tampak
tiduran saja

DS : Perawat
menjelaskan tentang
cara meredakan
nyeri

DO : Klien tampak
memperhatikan
penjelasan perawat

DS : Klien
mengatakan nyeri
berkurang setelah
diberi obat

DO : Klien tampak
lebih tenang

26
F. EVALUASI
Nama klien : An. M

Ruang : Catelya

TGL/JAM NO. DP EVALUASI SUMATIF TTD

14-12-2021 1 S: Ibu klien mengatakan anaknya panas sejak 2 Sapri


minggu yang lalu
08.00
O:

- Akral teraba panas

TTV :

S: 39,9C

N : 120 x/menit

RR : 26x/menit
SPO2 : 95%
A: Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2 S: Klien mengatakan bahwa perutnya sakit Sapri

O: - Klien tampak memegangi perutnya

- P : Nyeri saat bergerak


- Q : Nyeri ditusuk-tusuk
- R : Nyeri di perut
- S:6
- T : Terus menerus selama 10 menit

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

15-12-2021 1 S: Klien mengatakan bahwa tubuhnya masih Sapri


27
terasa panas

08.00 O:

- Akral teraba hangat

- TTV :

S: 39,8C

N : 102 x/menit

RR : 24x/menit
SPO2 : 98%
A: Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2 S: Klien mengatakan perutnya masih sakit Sapri

O: - Klien tampak gelisah dan meringis

- P : Nyeri saat bergerak


- Q : Nyeri ditusuk-tusuk
- R : Nyeri di perut
- S:6
- T : Terus menerus selama 10 menit

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

16-12-2021 1 S: Ibu klien mengatakan bahwa klien mengalami Sapri


panas naik turun dan masih merasa pusing
21.00
O:

- Akral teraba hangat

28
- TTV :

S: 37,7C

N : 84 x/menit

RR : 22x/menit
SPO2 : 97%
A: Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2 S: Klien mengatakan nyeri perut sedikit berkurang Sapri

O: - Klien tampak lebih tenang

- P : Nyeri saat bergerak


- Q : Nyeri ditusuk-tusuk
- R : Nyeri di perut
- S:4
- T : Terus menerus selama 10 menit

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Daftar Pustaka

Herlman, T. Heather. (2012). NANDA International Diagnosis


Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta :EGC.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan


vol.3. Jakarta: EGC.

29
SDKI, DPP & PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
definisi dan indikator diagnostik. Edisi 1 cetakan III. Jakarta: DPPP

Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di


Indonesia. Jakarta: Dirjen PP& PL.

Kementrian Kesehatan RI. 2007. Waspada Demam Berdarah. Jakarta: Pusat


Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes RI.

30

Anda mungkin juga menyukai