Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA DIARE

No. Dokumen : 445.2/ /2022


SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD ASTIM
PUSKESMAS NIP.1980032
IWOIMENDAA 42007011009
1. Pengertian Diare adalah buang air besar lembek/cair konsistensi encer,
3 kali atau lebih dalam sehari disertai berlendir, bau amis,
berbusa bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya
lebih sering dari biasanya. Peyebabnya adalah virus,
bakteri, malabsorbsi, makanan, gangguan pencernaan dan
sebagainya.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk memberikan tatalaksana yag tepat
pada pasien diare.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Iwoimendaa


Nomor : 445.1/ /2022 Tentang.......................................
4. Referensi 1. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Tahun 2001
2. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Faskes Tingkat
Pertama (Kepmenkes RI no
HK.02.02/Menkes/514/2015)
5. Alat dan 1. Stetoskop
bahan 2. Senter atau pen light
3. Sarung tangan
4. Timbangan
6. Prosedur A. PENDAFTARAN
1. Pasien atau keluarga pasien dating menuju loket
pendaftaran
2. Pasien dicatat pada buku register puskesmas
3. Pasien dipersilahkan menunggu di ruang tunggu
4. Pasien menunggu giliran dipanggil untuk
pemeriksaan di ruang pelayanan sesuai dengan
nomor urut
B. PERSIAPAN
1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
C. PELAKSANAAN
1. Perawat memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Perawat mencocokkan identitas pasien dengan
rekam medis, jika ada ketidaksesuaian data, petugas
mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran.
3. Perawat melakukan pemeriksaan tanda vital.
4. Perawat mencatat hasil pemeriksaan Tanda vital di
form Rekam Medis.
5. Perawat melaporkan hasil pemeriksaan tanda vital
kepada dokter pemeriksa.
6. Perawat menyerahkan form Rekam Medias kepada
Dokter pemeriksa
7. Dokter melakukan anamnesa.
8. Dokter menanyakan keluhan utama pasien.
9. Dokter menanyakan apakah pasien mengalami BAB
cair.
10. Dokter menanyakan sudah berapa hari pasien BAB
cair.
11. Dokter menanyakan berapa kali pasien BAB cair
dalam sehari.
12. Dokter menanyakan apakah pasien mengalami BAB
cair yang bercampur darah atau lender.
13. Dokter menanyakan riwayat makanan yang
dikonsumsi.
14. Dokter menanyakan apakah pasien mengalami
mual/muntah.
15. Dokter menanyakan apakah pasien merasakan perut
kembung.
16. Dokter menanyakan apakah pasien mengalami
peningkatan suhu tubuh.
17. Dokter mengobservasi tanda-tanda dehidrasi :
- Ras ahaus, mulut dan bibir kering.
- Menurunnya turgor kulit.
- Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot.
- Sesak nafas, gelisah.
- Mata cekung, air mata tidak ada.
- Ubun-ubun besar cekung pada bayi.
- Oligunaria kemudian anuria.
- Menurunnya kesadaran, mengantuk.
18. Dokter menanyakan riwayat penyakit terdahulu
pasien.
19. Dokter mencatat hasil anamnesa di form Rekam
Medis.
20. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap
pasien.
21. Dokter menyakan apakah ada alergi obat.
22. Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik di form
Rekam Medis.
23. Dokter menentukan terapi.
24. Terapi berdasarkan hasil pemeriksaan
25. Dokter menyerahkan blangko resep kepada pasien.
26. Dokter mencatat terapi diare di form Rekam Medis
27. Dokter memberikan nasihat banyak minum minimal
2000 cc perhari.
28. Apabila pasien dengan tanda-tanda dehidrasi perlu
segera dirujuk ke Rumah Sakit.
D. PENCATATAN
1. Dokter menyerahkan form Rekam Medis kepada
perawat untuk dicatat di buku register pasien.
2. Perawat mencatat diagnosa dan terapi di buku
register pasien.
6. Bagan Alir
PENDAFTARAN

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

PENCATATAN

7. Hal-hal yang
Perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli umum
2. Poli MTBS
3. UGD
4. Polindes/poskesdes
9. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Register pasien
3. Blangko resep
4. Inform consent
10. Rekaman Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
Histori Diubah Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai