Anda di halaman 1dari 24

KARYA TULIS ILMIAH

HIPERTENSI DAN DIABETES PENYEBAB


KEMATIAN TERCEPAT
Untuk Memenuhi Ujian Akhir Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :
Yeny Rusdiana Sari
7313074

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2014

KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang,

karena berkat rahmat-Nya dan berkat kemudahan yang

diberikan-Nya, makalahdengan judul Hipertensi dan Diabetes Penyebab


Kematian Tercepatini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan-Nya pada kekasih semua
orang yang beriman, yaitu Nabi Muhammad SAW, dan para sahabatnya yang
agung, serta pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Pada kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi kepada kami.
2. Muhammad Rajin,S.Kep.Ners.,M.Kes
selaku Ketua Prodi

S1

Keperawatan.
3. Abdul Azis Muslim,M.A selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini, karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, apabila
ada kekurangan atau kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, kami sangat
mengarapkan kritik dan saran untuk kami lebih baik lagi.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya untuk kami dan
umumnya untuk kita semua.

Jombang, 21 Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan.............................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Hipertensi.............................................................3
2.2 Hipertensi dan Beberapa Langkah Pencegahannya...............5
2.3 Bahaya Hipertensi dan Beberapa Akibatnya.........................8
2.4 Upaya Penyembuhan Penyakit Hipertensi...........................9
2.5 Mengenal Diabetes................................................................10
2.6 Penyebab dan Langkah Penyembuhan Penyakit Diabetes....12
2.7 Penyembuhan Alternatif untuk Diabetes dan Hipertensi......14
2.8 Motivasi Penting untuk Penyandang Hipertensi dan
Diabetes................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................18
3.2 Saran .....................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Penulisan karya tulis ini dilatarbelakangi mengenai dua jenis
penyakit yang banyak dialami oleh manusia, yaitu hipertensi (tekanan
darah tinggi) dan diabetes (tekanan kadar gula darah). Ada pun tujuannya
memberikan tambahan informasi kepada masyarakat mengenai penyakit
yang oleh kalangan medis ditengarai sebagai jenis penyakit paling
mematikan setelah kusta dan TBC.
Dengan mengetahui beberapa informasi tentang kedua penyakit
tersebut, maka harapan kita semua adalah munculnya kesadaran baru di
tengah-tengah masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup. Sebab,
berdasarkan penyebab umum munculnya kedua penyakit ini adalah
terjadinya kesalahan dalam menjaga pola hidup, terutama pola makan.
Banyak orang mengonsumsi berbagai jenis makanan hanya dengan
mengikuti kecenderungan selera, bukan mempertimbangkan manfaat bagi
kesehatan. Akibatnya, berbagai masalah kesehatan yang seharusnya tidak
terjadi dengan mudah menimpa kita.
Kondisi tubuh yang sudah tidak mampu menjaga fasilitasnya
karena suatu penyakit telah menyebabkan kita terperosok pada berbagai
efek-efek negatif lainnya. Tidak hanya kondisi fisik yang menanggung
akibat buruk dari perilaku tidak sehat yang kita lakukan selama ini,
melainkan mental, pikiran, dan emosi kita juga akan lebih mudah rapuh
Hipertensi dan diabetes adalah siluman pembunuh yang dapat
mengakhiri hidup kita, tanpa sebelumnya pernah memberi tahu
kedatangannya kepada kita. Ia menyerang secara diam-diam dengan cara
merusak organ-organ vital dalam tubuh kita. Persis seperti hewan rayap
yang menggerogoti tubuh kita dari dalam.

1.2.

Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar


belakang di atas sebagai berikut :
1.2.1

Apakah pengertian dari hipertensi dan diabetes ?

1.2.2

Apakah penyebab terjadinya hipertensi dan diabetes ?

1.2.3

Bagaimana bahaya yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi dan diabetes

1.2.4

Bagaimana cara penyembuhan penyakit hipertensi dan diabetes ?

1.3.
1.3.1
1.3.2
1.3.3

Tujuan Penulisan
Dalam penulisan ini mempunyai tujuan antara lain :
Mengetahui pengertian dari hipertensi dan diabetes.
Mengetahui penyebab terjadinya hipertensi dan diabetes.
Mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi dan

1.3.4

diabetes.
Mengetahui cara penyembuhan penyakit hipertensi dan diabetes.

1.4.
1.4.1

Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini meliputi :
BAB I pendahuluan meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan

1.4.2

penulisan, dan sistematika penulisan.


BAB II pembahasan meliputi: jawaban atas rumusan masalah yang ada
yaitu pengertian dari hipertensi dan diabetes, penyebab terjadinya
hipertensi dan diabetes, bahaya yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi

1.4.3

dan diabetes, cara penyembuhan penyakit hipertensi dan diabetes.


BAB III penutup meliputi: simpulan dan saran yang diajukan oleh penulis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Mengenal Hipertensi


2.1.1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau lazim disebut dengan penyakit tekanan darah tinggi


merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang di
dunia ini.Karena sifat dan kemunculannya yang tergolong gaib dan sulit
diduga menjadi hantu tersendiri bagi semua orang.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang
ditandai oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang
terjangkit penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain,
seperti stroke dan penyakit jantung.
2.1.2 Mengenai Tekanan Darah
Tekanan darah dalam tubuh pada dasarnya merupakan ukuran tekanan
atau gaya di dalam arteri yang harus seimbang dengan denyut jantung. Sebab,
melalui denyut jantung, darah senantiasa akan dipompa keluar melalui
pembuluh darah, kemudian membawanya ke seluruh bagian tubuh yang lain.
Di dalam tubuh kita, terdapat banyak sekali sel-sel. Agar sel-sel
tersebut bisa berfungsi dengan baik, maka ia membutuhkan darah yang di
dalamnya terdiri dari plasma darah sebanyak 60% dan eritrosit atau lazim
disebut dengan sel darah merah sebanyak 40%. Tugas plasma darah dalam
tubuh adalah membawa semua nutrisi, juga zat-zat pembangun lainnya yang
terdiri dari mineral, gula, lemak, vitamin, dan hormon. Sementara, sel darah
merah yang mengandung hemoglobin merupakan saluran oksigen dan karbon
dioksida. Nah, tenaga yang terdapat pada dinding pembuluh darah arteri saat
darah dialirkan itulah yang disebut dengan tekanan darah.
2.1.3 Mengetahui Tinggi dan Rendahnya Tekanan Darah
Tekanan darah dinyatakan dalam dua bentuk angka pecahan, yaitu
tekanan sistolik (ditunjukkan dengan angka 120) dan tekanan diastolik
(ditunjukkan dengan angka 80). Perlu anda ketahui, tekanan darah tidak
selamanya selalu sama. Ada waktu-waktu tertentu di mana tekanan darah
seseorang mengalami peningkatan. Jadi, seseorang yang ketika diukur
tekanan darahnya meningkat, maka hal itu tidak bisa secara langsung

dikategorikan sebagai penderita hipertensi, sebelum dilihat sebab-sebab


lainnya terlebih dahulu.
Ada beberapa aktivitas yang dapat menyebabkan tekanan darah
seseorang mengalami peningkatan, diantaranya : orang yang sedang
menjalankan olahraga atau seseorang yang sedang mengalami kegembiraan.
Demikian juga, seseorang yang sedang istirahat, maka tekanan darahnya akan
cenderung menurun.
Terjadinya beberapa perubahan tekanan darah seperti itu pada dasarnya
hanya merupakan reaksi normal tubuh terhadap perubahan dalam aktivitas
atau emosi. Akan tetapi, faktor bertambahnya usia, mengonsumsi obatobatan, dan perubahan posisi juga dapat mempengaruhi tekanan darah dalam
tubuh. Namun, ada yang menegaskan bahwa tekan darah normal seharusnya
kurang dari 120/80 mmHg. Seseorang dengan tekanan darah 120/80 mmHg
ditengarai akan terkena risiko penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah). Sedangkan orang dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih,
ditengarai menderita hipertensi.
2.1.4 Faktor Terjadinya Hipertensi
Jika dilihat dari faktor penyebabnya, maka hipertensi secara umum
dapat disebabkan oleh empat faktor antara lain :
1. Faktor Keluarga
Mereka yang anggota keluarganya mempunyai sejarah tekanan darah
tinggi, penyakit kardiovaskuler atau diabetes, maka biasanya penyakit itu
juga akan menurun kepada anak-anaknya. Menurut beberapa penelitian,
hampir 70-80% kasus hipertensi esensial, terjadi karena adanya riwayat
hipertensi di dalam keluarga.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi seseorang. Keadaan-keadaan seperti stres juga
berpengaruh memicu terjadinya hipertensi esensial.
3. Faktor Kegemukan
Orang yang memiliki kelebihan berat badan, sangat berpotensi terkena
hipertensi apabila tidak segera dilakukan upaya penurunan berat badan.

Beberapa penyelidikan telah membuktikan bahwa daya pompa jantung dan


sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi
dibandingkan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.
4. Faktor Obat-obatan
Faktor terjadinya hipertensi karena pengaruh obat-obatan pada dasarnya
lebih potensial dialami oleh kaum perempuan, terutama mereka yang
mengonsumsi obat-obatan kontrasepsi oral. Hipertensi bisa juga disebabkan
oleh terjadinya kesalahan dalam mengonsumsi obat, over dosis, dan
keracunan obat sehingga merusak beberapa jaringan saraf dalam tubuh.
2.1.5 Mengenali Lebih Dini Gejala Klinis Hipertensi
Secara klinis, hipertensi dapat diketahui apabila dalam diri seseorang
terjadi hal-hal, seperti pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan
(meski agak-agak jarang), sukar tidur, sesak napas, terasa berat ditengkuk,
mudah merasa lelah, dan mata sering berkunang-kunang.
2.2 Hipertensi dan Beberapa Langkah Pencegahannya
2.2.1

Jenis Pengobatan Hipertensi


Pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengobatan

nonobat atau nonfarmakologis dan pengobatan dengan obat-obatan atau


farmologis.
1. Pengobatan Nonfarmakologis
Berbagai cara relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau hipnosis juga dapat
Anda lakukan agar aktivitas semacam itu dapat mengontrol sistem saraf tubuh
Anda yang pada akhirnya hal itu dapat menurunkan tekanan darah.
Melakukan olahraga, seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu. Berhenti merokok dan mengurangi
konsumsi alkohol juga menjadi cara terbaik menangani masalah hipertensi.
2. Pengobatan Farmakologis
a. Diuretik. Perlu diketahui bahwa obat-obatan jenis diuretik berfungsi
untuk mengeluarkan cairan yang ada tubuh dengan melalui kencing.
Berkurangnya volume cairan dapat mengakibatkan daya pompa jantung
menjadi lebih ringan.

b.

Betabloker. Cara atau mekanisme kerja antihipertensi yang terdapat


dalam jenis obat ini terutama adalah melalui terjadinya penurunan daya

c.

pompa jantung.
Simpatetik. Fungsi dari jenis obat ini adalah bekerja menghambat
aktivitas saraf simpatis dalam tubuh. Sehingga tekanan darah dapat
segera diturunkan.

2.2.2

Kebiasaan Baik Bagi Penderita Hipertensi


1. Melakukan Olahraga
Olahraga yang dinilai baik untuk mengantisipasi hipertensi, di
antaranya adalah olahraga yang bersifat isotonik seperti jalan kaki,
joging, dan berenang.sehingga tubuh kita mampu menyusutkan hormon
noradrenalin

dan hormon-hormon

lain yang

menjadi

penyebab

menciutnya pembuluh darah sehingga dapat mengakibatkan naiknya


tekanan darah. Bagi penderita hipertensi, sebaiknya hindari olahraga
yang bersifat isometrik, seperti olahraga dengan mengangkat beban
maupun olahraga yang berat-berat lainnya. Karena dapat menaikkan
tekanan darah.
2. Lakukan Konsultasi Dengan Benar
Konsultasi dengan benar juga sangat diperlukan, terutama bagi
Anda yang menderita hipertensi karena faktor genetik. Hal ini penting
untuk Anda perhatikan agar dokter bisa memberikan jenis obat hipertensi
yang tepat sehingga Anda akan mendapatkan daya penanganan dan
pengobatan yang maksimal dengan efek samping yang dirasakan dapat
tekan sekecil mungkin.
3. Selalu Memperhatikan Menu Harian
Hal yang harus Anda perhatikan mengenai jenis makanan atau
menu harian yang dikonsumsi, terutama menyangkut penentu rasa. Jika
dalam menu harian anda mengandung garam, maka sebaiknya batasi
dalam mengkonsumsinya, terutama makanan yang mengandung garam
natrium seperti makanan yang serba instan.
4. Menyantap Buah Segar
Sebaiknya biasakan untuk mengonsumsi buah-buahan yang masih
segar. Dianjurkan untuk menyantap buah segar 20-30 menit sebelum
anda mulai makan. Karena buah-buahan banyak mengandung air, serat,

dan senyawa antioksidan betakaroten, likopen, klorofil, dan vitamin C,


yang semua kandungan itu dipercaya mampu meredam kenaikan tekanan
darah dalam tubuh.
5. Coba Dengarkan Musik
Cukup banyak penelitian yang mengemukakan efek positif musik
pada kesehatan yang tidak mungkin diurai secara tuntas. Musik yang
lembut memiliki pengaruh luar biasa bagi kesehatan kita.
2.2.3

Kebiasaan Buruk untuk Penderita Hipertensi


1. Mengonsumsi Alkohol
Akibat paling umum yang dialami adalah terjadinya kerusakan
pada fungsi otak, penyakit jantung, serta dapat memicu tingginya tekanan
darah bagi penderita hipertensi.
2. Merokok
Kebiasaan merokok sebaiknya dihentikan, terutama bagi mereka
yang menderita hipertensi. Karena, akan menimbulkan penyempitan
dalam saluran paru-paru, sehingga dapat memicu kerja ginjal dan jantung
menjadi lebih cepat, sehingga kemungkinan naiknya tensi darah tidak
bisa dihindari.
3. Kurang Olahraga
Tidak terbiasa melakukan olahraga juga dapat menghambat upaya
penyembuhan bagi penderita hipertensi, sekaligus dapat menimbulkan
terjadinya berbagai penyakit bagi mereka yang normal.
4. Penggunaan Penyedap Rasa atau MSG
Perlu sikap kehati-hatian dalam menggunakan MSG dengan tidak
melebihi takaran yang sudah ditentukan dalam pemakaiannya, yaitu 6
mg/kg berat badan tubuh kita dalam sehari. Ingat, anak kecil atau ibu
yang sedang mengandung, harus hati-hati dan supaya menjauh dari
pengaruh negatif MSG. Juga yang tidak kalah penting, hindari makanan
atau minuman yang mengandung pengawet, pewarna, dan pemanis
buatan.

2.3 Bahaya Hipertensi dan Beberapa Akibatnya


1. Stroke
Stroke atau lazim disebut dengan serangan otak, merupakan jenis
penyakit yang paling banyak dialami oleh orang yang berusia sudah tua.

Stroke terjadi karena aliran darah yang mengalir ke daerah otak menjadi
terputus. Sel-sel otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan
glukosa yang dibawa oleh darah pada akhirnya tidak berfungsi efektif
dan menjadi mati.
Gejala umum terjadinya stroke ditandai dengan beberapa hal, antara
lain :
Mengalami kesulitan untuk berbicara atau sulit memahami apa

yang sedang dibicarakan orang lain kepadanya.


Mengalami sakit kepala yang amat sangat, tanpa diketahui sebab-

sebabnya.
Mengalami

kekaburan

penglihatan,

atau

bahkan

mungkin

hilangnya penglihatan dan kekaburan pada salah satu mata.


2. Penyakit Ginjal
Menurut laporan beberapa ahli kesehatan yang meneliti
perkembangan penyakit ginjal ini menyatakan, jika penyakit ginjal
tidak segera dicarikan solusi pengobatannya dengan tepat, maka mereka
memprediksikan bahwa pada tahun 2015 akan ada sekitar 36 juta
penduduk di seluruh dunia yang akan meninggal karena menderita
penyakit ginjal. Seorang yang menderita hipertensi, ginjalnya akan
dipaksa untuk bekerja lebih keras sehingga pada akhirnya sel-sel ginjal
itu akan cepat mengalami kerusakan.
3. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah tidak efektifnya fungsi jantung sehingga
tugasnya untuk memompa dan menyalurkan darah tidak bisa berjalan
seperti yang diharapkan.
4. Penyakit Arteri Koroner
Penyakit arteri koroner merupakan suatu penyakit yang terjadi
karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner.
Apabila aliran darah yang mengalir mengalami kelambatan, maka
sebagai akibatnya jantung tidak bisa mendapat cukup oksigen dan zat
nutrisi yang sangat dibutuhkan setiap saat. Hal inilah yang biasanya
mengakibatkan rasa nyeri dada atau yang disebut dengan angina. Bila
penyumbatan atau penyempitan itu terjadi pada satu atau lebih dari

arteri koroner, maka sebagai akibatnya adalah serangan jantung


(kerusakan pada otot jantung).
2.4 Upaya Penyembuhan Penyakit Hipertensi
1. Melakukan Diet Sehat
Beberapa penelitian membuktikan, mengonsumsi makanan rendah
garam sangat membantu yang menderita hipertensi. Batasi konsumsi
garam sampai 4 gram sehari. Menjaga rasa makanan sealami mungkin
merupakan diet yang terbaik. Saat menurunkan konsumsi garam,
konsumsilah banyak buah dan sayuran yang tinggi kadar potasiumnya
seperti kacang-kacangan, aprikot, dan lain-lain. Potasium dapat
membantu menurunkan tekanan darah.
2. Mengatur Menu Makanan dengan Benar
Beberapa jenis menu makanan yang harus dihindari atau dibatasi :
Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi, seperti otak, ginjal,

paru, minyak kelapa dan gajih.


Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium, seperti

biskuit, craker, keripik, dan makanan kering yang asin.


Makanan dan minuman dalam kaleng, seperti sarden, sosis, corned,

soft drink,
Makanan yang diawetkan, seperti dendeng, abon, asinan sayur dan

buah, ikan asin, pindang, selai kacang.


3. Mengonsumsi mengkudu
Beberapa penyakit yang bisa diobati dengan mengkudu,antara lain:
menghilangkan rasa sakit, menyembuhkan luka, gangguan pencernaan,
tekanan darah tinggi, menambah nafsu makan, masalah haid,dll.
4. Yoga
Yoga memiliki beberapa manfaat kesehatan, antara lain:
Menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Dengan latihan yoga,
tubuh dapat mengontrol gula darah dengan cara menurunkan
kortisol dan kadar hormon adrenalin, menurunkan berat badan,
memperbaiki sensitivitas pada insulin sehingga kadar gula darah
menjadi menurun, kolesterol jahat pun turun dan diganti dengan
naiknya kolesterol baik.

Menurunkan tekanan darah. Penderita hipertensi sangat dianjurkan


untuk mencoba melakukan latihan yoga demi kesembuhan dan

menjaga kesehatannya.
Melancarkan peredaran darah. Hal terpenting dalam yoga adalah
melatih kita agar menjadi rileks. Keadaan rileks pada tubuh dapat
membantu lancarnya sirkulasi darah terutama pada bagian tangan

dan kaki.
5. Menguatkan Jiwa dengan Keikhlasan
Dengan hati yang ikhlas, gelombang dan detak jantung menjadi
lebih selaras atau harmonis. Jantung, sebagai pemimpin tubuh dan
dengan jantung yang selaras, maka otak dapat berfungsi maksimal.
2.5 Mengenal Diabetes
2.5.1 Pengertian Diabetes
Penyakit diabetes melitus adalah suatu penyakit di mana kadar
glukosa yang ada di dalam darah terlalu tinggi. Tingginya kadar gula
dalam darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan
insulin secara cukup. Yang dimaksud insulin di sini adalah hormon yang
dilepaskan

oleh

pankreas,

yang

bertanggung

jawab

dalam

mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula


ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai
cadangan energi. Seseorang dikatakan menderita diabetes jika ia memiliki
kadar gula darah puasa 126 mg/dL dan pada tes 200 mg/dL. Kadar gula
darah selalu mengalami variasi setiap hari dan cenderung akan meningkat
2.5.2

setelah makan, namun juga akan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Hipoglikemia
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan
gawat darurat yang dapat terjadi pada penyandang diabetes melitus.
Hipoglikemia terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara makanan
yang dimakan, aktivitas fisik, dan obat yang digunakan. Bagi penderita
diabetes, sangat penting untuk mengenali apa saja gejala-gejala timbulnya
hipoglikemia, antara lain: lapar, mual, lemah, lesu, gelisah, berdebardebar, keringat dingin pada wajah atau tangan, gemetar, mata kabur,
mengantuk, sulit bicara.
Beberapa langkah untuk mengatasi hipoglikemia :

Segera lakukan pengobatan seperti yang sudah disarankan oleh

dokter.
Minumlah minuman yang mengandung gula murni +30g (2 sendok
makan), seperti sirop atau makanan yang mengandung hidrat arang +

2.5.3

15 g.
Hentikan pemakaian obat hipoglikemia atau insulin sementara.
Periksa gula darah sewaktu pada stadium lanjut.
Segera cari pertolongan medi ke rumah sakit.
Tipologi Penyakit Diabetes
1. Diabetes Melitus
Ada dua tipe dalam penyakit diabetes melitus, yaitu diabetes
melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Pertama, diabetes melitus
tipe 1, lazim disebut dengan insulin-dependent diabetes (IDDM),yaitu
diabetes yang bergantung pada insulin atau diabetes anak-anak.
Diabetes melitus tipe 1 biasanya dicirikan dengan hilangnya sel beta
penghasil

insulin

pada

langerhans

pankreas

sehingga

terjadi

kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes melitus tipe 1 dapat diderita,


terutama oleh anak-anak maupun orang yang sudah menginjak dewasa.
Sampai saat ini, diabetes melitus tipe 1 tidak dapat dicegah
kemunculannya. Kedua, diabetes melitus tipe 2 atau biasa dikenal
dengan sebutan noninsulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM), atau
diabetes yang tidak bergantung pada insulin.
Diabetes ini terjadi karena terjadinya kombinasi kecacatan dalam
produksi

insulin,

terjadinya

resistensi

terhadap

insulin

serta

berkurangnya sensitivitas terhadap insulin atau adanya efek respons


jaringan terhadap insulin yang melibatkan reseptor insulin di membran
sel.
2. Diabetes Gestasional
Tipe diabetes ini biasanya lebih sering terjadi pada wanita yang
sedang hamil. Artinya, wanita hamil yang belum pernah terkena
penyakit diabetes sebelumnya tetapi ia memiliki kadar glukosa darah
yang tinggi selama kehamilan, maka berarti ia menderita diabetes yang
disebut dengan diabetes gestasional. Diabetes gestasional biasanya akan
hilang dengan sendirinya pada saat melahirkan. Namun, sekali saja ibu

menderita diabetes gestasional, 60% kemungkinan hal tersebut akan


berulang pada saat ia mengalami kehamilan kedua kalinya.

2.5.4

Cara Mendianose Diabetes


Seseorang dapat dikatakan terkena diabetes apabila saat dikontrol
kadar gula darah dalam tubuhnya menunjukkan keadaan sebagai berikut.
- Kadar gula darah puasa > 126 mg/dL
- Kadar gula darah sewaktu > 200 mg/Dl
Untuk mendiagnose kadar gula, kita bisa melakukannya dengan cara
mendatangi dokter atau bisa juga dengan cara melakukannya sendiri
memakai sebuah alat khusus pengontrol kadar gula yang disebut dengan

pemantauan gula (glukosa) darah mandiri (PGDM).


Waktu yang paling tepat untuk mengukur kadar gula adalah :
- Sebelum makan dan dua jam sesudah makan
- Sebelum tidur, yang bertujuan untuk mengukur risiko hipoglikemia
- Tengah malam, untuk mengukur hipoglikemia malam hari
- Waktu mengalami hipoglikemia
- Dalam keadaan sakit
2.5.5 Gejala-gejala Diabetes
Gejala diabetes melitus tipe 1 ditandai dengan beberapa kejadian,
seperti mengalami apa yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum atau
rasa haus yang teramat sangat dan berkemih secara berlebihan, mual-mual
dan muntah, mengalami rasa lelah dan nyeri pada perut, pernapasan
menjadi dalam dan cepat, dan napas yang berbau, seperti bau aseton.
Sementara, gejala-gejala yang sering terjadi pada diabetes melitus
tipe 2, biasanya ditandai dengan: menderita dihidrasi berat, mengalami
kebingungan mental, sering merasa pusing, mengalami kejang-kejang,
koma, pandangan kabur, berat badan menurun, lebih cepat merasa lapar,
dan hilang ketahanan tubuh saat menjalankan olahraga.
2.6 Penyebab dan Langkah Penyembuhan Penyakit Diabetes
2.6.1 Penyebab Terjadinya Diabetes
Secara umum diabetes disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
faktor usia yang semakin menua, terlalu banyak atau bahkan berlebihan
mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung protein, lemak, gula,
dan garam. Di samping itu, diabetes juga bisa disebabkan karena

seseorang mengalami stres, kelainan genetika, kurang olahraga, menderita


obesitas, kekurangan produksi hormon insulin, kehamilan, dan tidur siang
sehabis makan. Orang yang terbiasa tidur siang secara teratur, terutama
2.6.2

sehabis makan, ia berpotensi terkena diabetes tipe 2.


Langkah-langkah Penyembuhan Diabetes
Penyembuhan dengan obat kimia :
Terapi dengan hipoglikemia oral. Obat ini sering digunakan untuk
menurunkan kadar gula darah secara adekuat, terutama pada penderita
diabetes tipe 2. Obat jenis ini, diantaranya meliputi glipizid, gliburid,

tolbutamid, dan klorpropamid.


Obat dengan jenis akarbons yang cara kerjanya adalah dengan cara

menunda penyerapan glukosa di dalam usus.


Penyembuhan dengan obat herbal :
Terapi dengan teh hitam, menurut seorang guru besar pangan dan gizi
Prof Dr. Ali Khomson MS dan ahli kesehatan jantung lainnya
mengatakan bahwa teh hitam mempunyai banyak manfaat bagi
kesehatan, seperti dapat menurunkan risiko kanker, mencegah
terjadinya jantung koroner, mencegah penuaan, juga bisa menurunkan

kadar kolesterol dalam darah, diabetes, dan stroke.


Melakukan diet. Menurut Hendromartono, diet merupakan terapi
utama yang dapat menekan munculnya diabetes laten serta dapat

menekan penyulit akut dan kronik diabetes.


Diabetes bisa sembuh dengan daun sirih merah
Dengan cara ambil daun sirih merah secukupnya dan bersihkan dari
berbagai kotoran yang menempel. Daun sirih merah direndam dalam
air selama 30 menit, setelah itu dipotong tipis-tipis dan dikeringkan
dengan angin selama 1 jam. Setelah kering, simpan daun dalam plastik
kering. Hasil pengeringan ini kemudian direbus, disaring, lalu

diminum paling tidak 2 kali sehari.


2.7 Penyembuhan Alternatif untuk Diabetes dan Hipertensi
1) Tanaman ciplukan
Tumbuhan ini memiliki nama latin physallis peruvianna L, dan
termasuk famili tumbuhan solanaceae.
Tumbuhan ini memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain
mengandung chlorogenik acid, C27H44O-H2O, asam sitrun, dan fisalin.

Pada buah terkandung zat-zat kimiawi, asam malat, alkaloid, tanin,


kriptoxantin, vitamin C, dan gula. Sedangkan pada bijinya terkandung
alaidic acid.
Penyakit yang dapat disembuhkan oleh ciplikan meliputi influenza,
kencing manis(diabetes), sakit paru-paru, dan ayan. Untuk mengobati
kencing manis, kita bisa mengambil tumbuhan ini secara utuh, lalu
direbus dengan menggunakan 3 gelas air sampai yang tersisa 1 gelas.
Lantas, disaring dan diminum dengan rutin.
2) Buah Jambu Biji
Jambu biji memiliki nama latin psidium guajava linn berasal dari
Amerika Tengah. Sebagian besar vitamin C yang terdapat dalam jambu
biji terdapat pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal.
Kandungan vitamin C jambu biji semakin meningkat jumlahnya
terutama ketika sudah dan menjelang matang. Selain penyedia komplet
vitamin C, jambu biji juga kaya akan serat, khususnya pectin (serat larut
air) yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat gel atau jeli. Manfaat
pectin lainnya adalah menurunkan kolesterol yaitu mengikat kolesterol
dan asam empedu dalam tubuh. Penelitian yang dilakukan Singh Medical
Hospital and Research Center Morrabad di India, menunjukkan bahwa
jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida darah,
serta tekanan darah bagi penderita hipertensi esensial.
3) Buah Jambu Monyet
Jambu monyet atau jambu mente memiliki nama latin anacardium
occidentale merupakan tumbuhan yang berkeping biji dua atau juga
tumbuhan

berbiji

belah.

Penyakit

yang

dapat

diobati

dengan

memanfaatkan jambu monyet adalah diabetes melitus, disentri, dan


radang mulut. Kandungan kimiawi yang terdapat dalam jambu monyet,
antara lain tanim, anacardic acid, dan cardol, yang bermanfaat sebagai
antibakteri dan antiseptik.
4) Undur-undur
Selain buah dan tanaman, obat alternatif yang bisa kita gunakan
untuk mengatasi diabetes adalah binatang undur-undur. Binatang kecil
yang banyak dijumpai disekitar rumah berpasir itu ternyata ampuh

menurunkan gula darah. Undur-undur memiliki nama latin myrmeleon


sp.
Berdasarkan penelitian, undur-undur merupakan jenis binatang
yang mengandung zat sulfonylurea. Kita ketahui bahwa kerja
sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam
memproduksi insulin. Sejak dulu, masyarakat Tiongkok, khususnya,
sudah menggunakan undur-undur sebagai pengobatan alternatif untuk
menyembuhkan diabetes. Biasanya, undur-undur mentah dimasukkan
kedalam kapsul atau dicampur bahan herbal lainnya, lalu ditelan.
2.8 Motivasi Penting untuk Penyandang Hipertensi dan Diabetes
1) Tetaplah berpikir positif
Selalu berpikir positif dapat mendatangkan hal dan kejadian positif
dalam hidup kita. Banyak yang tidak menyadari, betapa berpikir positif
mampu memberikan banyak peluang untuk menikmati kebahagiaan.
Mungkin itulah sebabnya mengapa rasa putus asa lebih sering
terjadi pada kita yang sedang menghadapi masalah. Tegaslah dalam
kesadaran Anda akan berbahagia dengan keadaan macam apa pun.
Kebahagiaan adalah tujuan hidup Anda, dan kehadiran penyakit tidak lebih
dari sekadar kerikil-kerikil kecil yang tidak akan sanggup menghalangi
gerak langkah Anda menuju apa yang sedang dicita-citakan.
2) Tuhan Lebih Dekat dari yang Anda Duga
Orang yang dapat merasakan kehadiran Tuhan di setiap detik
waktu kehidupannya, maka ia memiliki kesempatan untuk menemukan
kunci rahasia yang dapat membuka sekian masalah yang dihadapinya.
Maka dari itu, tanamkan keyakinan bahwa bersama Tuhan, Anda dapat
meraih kesembuhan melalui obat-obatan yang Anda minum. Jangan
lupakan Dia karena Dia sendiri tidak pernah melupakan Anda dan tak
pernah jauh-jauh dari kehidupan Anda.
3) Datangi Rumah Sahabat Anda
Datangi rumah saudara Anda atau siapa saja orang-orang yang
Anda sayangi. Bagilah cerita dengan mereka. Mintalah dukungan dan
motivasi dari mereka karena apa yang mereka lakukan benar-benar murni
sebagai bentuk kasih sayang kepada Anda. Mungkin dengan mendatangi

rumah-rumah mereka, Anda bisa membicarakan banyak hal positif yang


bisa Anda lakukan di masa yang akan datang. Mungkin juga Anda akan
mendapatkan banyak cerita yang dapat membesarkan hati sehingga dengan
kebesaran hati dan jiwa itu Anda bisa mengontrol emosi dan pikiran.
4) Janganlah Mudah Putus Asa
Langkah positif yang juga harus dilakukan adalah sikap untuk
tidak mudah menyerah. Dengan mengetahui betapa pentingnya mengubah
gaya makan dan gaya hidup, Anda sebenarnya sudah memiliki suatu
gambaran mengenai sebuah perjalanan yang harus dijalani. Sekarang,
Anda tinggal mau menjalani atau tidak. Semua itu, tentu kembali kepada
kesadaran Anda untuk memutuskan. Jangan mudah menyerah di dalam
menjalani proses perubahan itu. Kegagalan mewujudkan hidup sehat itu
kadang terjadi pada hilangnya sikap konsisten di dalam menjalani
beberapa terapi.
5) Apa Susahnya Bersantai
Anda harus yakin jika masih memiliki harapan untuk merasakan
kegembiraan, rasa cinta, dan kebahagiaan. Jangan sekali-kali mempersulit
diri Anda dengan kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Santai saja
menjalani apa yang sedang Anda lakukan. Cobalah untuk rileks, sebesar
apa pun masalah yang Anda hadapi. Tentu, hal ini sangat menyenangkan
bukan?
6) Kenali dengan Baik Emosi dan Pikiran Anda
Dengan memahami emosi yang ada pada diri manusia, maka kita
menjadi sadar bahwa terdapat 5 organ perut sangat vital dan penting untuk
kita perhatikan dan kita jaga kesehatannya. Kelima organ ini meliputi
paru-paru, jantung, ginjal, hati dan limpa. Inilah bagian penting dari tubuh
manusia yang harus tentu dipantau kesehatannya karena kelima organ
inilah yang menetukan apakah kesehatan seseorang dapat bertahan atau
tidak dan apakah usia seseorang akan berhenti atau berlanjut.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1) Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai
oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh
2) Pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengobatan
nonobat atau nonfarmakologis dan pengobatan dengan obat-obatan atau
farmologis.
3) Bahaya yang ditimbulkan dari hipertensi yaitu stroke, penyakit ginjal,
gagal jantung, penyakit arteri koroner.
4) Upaya penyembuhan hipertensi yaitu melakukan diet sehat,mengatur
menu makanan dengan benar, mengonsumsi mengkudu,yoga,menguatkan
jiwa dengan keikhlasan.
5) Penyakit diabetes melitus adalah suatu penyakit di mana kadar glukosa
yang ada di dalam darah terlalu tinggi.
6) Penyebab Terjadinya Diabetes disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
faktor usia yang semakin menua, terlalu banyak atau bahkan berlebihan
mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung protein, lemak, gula,
dan garam. Di samping itu, diabetes juga bisa disebabkan karena
seseorang mengalami stres, kelainan genetika, kurang olahraga, menderita

obesitas, kekurangan produksi hormon insulin, kehamilan, dan tidur siang


sehabis makan.
7) Penyembuhan alternatif untuk diabetes dan hipertensi yaitu dengan
tanaman ciplukan,buah jambu biji,buah jambu monyet,undur-undur.
8) Motivasi penting untuk penyandang diabetes dan hipertensi yaitu tetaplah
berpikir positif,tuhan lebih dekat dari yang anda duga,datangi rumah
sahabat anda,janganlah mudah putus asa,kenali dengan baik emosi dan
pikiran anda.

3.2. Saran
Berdasarkan analisa data dan kesimpulan, maka penulis dapat memberikan
saran, bahwa diperlukan kesadaran diri untuk memperhatikan pola makan dan
pola hidup sehat kita sebelum terpuruk dalam suatu penyakit.
Dan senantiasa berpikir untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan positif
sejak dini,bahwa hidup sehat itu jauh lebih berharga, maka sudah pasti akan
menerapkan pola hidup yang penuh dengan nilai-nilai kedisiplinan.

DAFTAR PUSTAKA

Isnawati, Nurlaela. 2009. Awas Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi
dan Diabetes. Yogjakarta : DIVA Press.

Isnawati, Nurlaela. 2009. Sehat Tidak Harus Mahal; Terapi Penyembuhan


Tanpa Bahan-bahan Kimiawi. Yogjakarta : DIVA Press.

Internet
www.teguhratna.blogspot.com (diakses tanggal 29 juni 2014, pukul 20.42

WIB)
http://tanamanherbal.wordpress.com (diakses tanggal 29 juni 2014, pukul
20.46 WIB)

Anda mungkin juga menyukai