Anda di halaman 1dari 31

“Efusi pleura sinistra sugestive ec susp.

Karsinoma Paru”

C
A
S
E

R
E Yulviana
P
O PEMBIMBING KLINIK
R dr. Raymond Anurantha, Sp.B
T
PENDAHULUAN

Efusi pleura adalah istilah penimbunan cairan didalam


rongga pleura akibat transudast atau eksudat yang
berlebihan dari permukaan pleura. Dalam keadaan
normal, rongga pleura diisi cairan sebanyak 10-20 ml yang
berfungsi mempermudah pergerakan paru di rongga dada
selama bernapas. Efusi pleura bukan merupakan suatu
penyakit, akan tetapi merupakan tanda suatu penyakit.
TINJAUAN PUSTAKA

A
N
A
T
O
M
I

P
U
L
M
O
TINJAUAN PUSTAKA

E
P
I
D
E
M Lebih dari 3000 orang per 1 juta populasi per tahun
I mengalami efusi pleura. Efusi pleura bergantung pada
wilayah geografis dan prevalensi penyakit yang dapat
O menyebabkan efusi pleura. Pada negara maju penyebab
L terbanyak efusi pleura pada orang dewasa adalah gagal
O jantung, kedua adalah keganasan, kemudian pneumonia.
G Sedangkan pada negara berkembang etiologi terbanyak
I adalah tuberkulosis.8
TINJAUAN PUSTAKA

E Parapneumoni efusi 6%
Tuberkulosis 33%
T Penyakit ganas 41%,

I
O
L
Komplikasi by pass koroner 2% rheumatoid arthritis 2%,\
O
CHF 3%,
G
I
Gagal ginjal
kronis 1% SLE 1 %
Kolesistitis akut 1%,
TINJAUAN PUSTAKA

P
A
T
O
G
E
N
E
S
I
S
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anamnesis
Gejala yang mungkin terjadi antara lain nyeri dada, sesak dan batuk kering
yang tidak produktif.
D
I
A
G
N
O 2. Pemeriksaan Fisik
S Palpasi terdapat berkurangnya vokal taktil fremitus,
I pekak pada perkusi
Auskultasi suara nafas vesikular yang berkurang atau tidak ada sama sekali
S
TINJAUAN PUSTAKA
3. Pemeriksaan Penunjang

D
I
A
FOTO THORAX THORACOCENTESIS
G USG THORAX
DAN BIOPSI PLEURA
N
O ANALISA CAIRAN PLEURA
S SITOLOGI
I
S
CT SCAN THORAX
TINJAUAN PUSTAKA

P
E
N
A
T
A
L THORACOCENTESIS
A
K
S CHEST TUBE / WSD
A
N
A
A
N
TINJAUAN PUSTAKA

1. Infeksi
Pengumpulan cairan dalam ruang pleura dapat
K mengakibatkan infeksi (empiema primer), dan
O efusi pleura dapat menjadi terinfeksi setelah
tindakan torasentesis {empiema sekunder).
M
P
L 2. Fibrosis
I Fibrosis pada sebagian paru-paru dapat
K mengurangi ventilasi dengan membatasi
A pengembangan paru. Pleura yang fibrotik juga
S
dapat menjadi sumber infeksi kronis,
menyebabkan sedikit demam.
I
TINJAUAN PUSTAKA
 Prognosis pada efusi pleura bervariasi
sesuai dengan etiologi yang mendasari
P kondisi itu. Namun pasien yang
R memperoleh diagnosis dan pengobantan
O lebih dini akan lebih jauh terhindar dari
G
N komplikasi daripada pasien yang tidak
O memedapatkan pengobatan dini.
S
I
S
KASUS
IDENTITAS

 Nama : Tn. f
 Tanggal Masuk : 17/01/2019
 Umur : 62 tahun
 Ruangan : rajawali atas
 JK : Laki-laki
 Rumah Sakit : RSU Anutapura Palu
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak Nafas

Anamnesis Terpimpin :
 Seorang pasien laki-laki umur 62 tahun masuk Rumah Sakit
Anutapura dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas dialami sejak 1
minggu yang lalu dan memberat 1 hari terakhir. Sesak nafas disertai
dengan nyeri dada sebelah kiri. Pasien juga mengeluhkan batuk
berlendir (bukan berdarah) berwarna putih sejek 4 hari yang lalu,
dan mengalami kesulitan tidur tiap malamnya, pasien merasa nyaman
apabila dengan posisi duduk. Sakit kepala (+), pusing (-), mual (-),
muntah(-), nyeri uluhati(-). Pasien memiliki riwayat di rawat di
Rumah Sakit Samaritan 3 bula yang lalu dan dilakukan pungsi paru.
Cairan yang dsedot sekitar 1.200 cc. Setelah dirawat di RS Samaritan
4 hari pasien di bolehkan pulang dan kontrol di poli, setelah di
lakukan pungsi pasien merasa lebih sehat dan sesak mulai kambuh 1
minggu terakhir. Pada saat pasien di rawat di Rumah Sakit Anutapura
pasien di lakukan kembali pungsi untuk ke 2x tetapi pungsi yang di
lakukan ke 2x cairannya tidak keluar karna terasa padat. akhir-akhir
ini pasien kurang nafsu makan sehingga mengalami penurunan berat
badan. Pasien memiliki riwayat merokok (+), BAK lancar, BAB biasa.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu :
 Pasien mempunyai riwayat dengan keluhan yang
sama sekitar 3 bulan yang lalu dan di lakukan
pungsi paru. Riwayat hipertensi (-), diabetes (-)

Riwayat penyakit keluarga :


 Tidak ada keluarga pasien yang mengalami
keluhan sama dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALISATA
 KU : Sakit sedang
 GCS : E4 V5 M6

Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 88 Kali/menit
 Pernapasan : 28 Kali/menit
 Suhu : 36,7 ºC
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
 Simetri muka : simetris
 Bibir : Sinosis (-)
 Rambut : distribusi merata, warna hitam, sulit dicabut

Mata
 Konjungtiva : anemis (-)
 Exophthalmus : (-)
 Sklera : ikterik (-)
 Visus : normal

Leher
 Pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Peningkatan JVP (-)
 Pembesarat tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
 Inspeksi : Gerakan dada simetris bilateral
 Palpasi : Vocal fremitus (N/ menurun), massa (-)
 Perkusi : Sonor pada hemithoraks kanan seluruh lapang paru, pekak pada
 hemithoraks kiri seluruh lapang paru.
 Auskultasi : Bunyi pernafasan vesikular (N / menurun), Rhonki (- / -),wheezing (- / -)

Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
 Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V midclavicular sinistra
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi : Bunyi jantung S1/S2 murni, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
 Inspeksi : tampak datar, kesan normal
 Auskultasi : peristaltik (+), kesan normal
 Perkusi : Tympani (+)
 Palpasi : Nyeri tekan abdomen (-), massa (-)

Ekstremitas
 Ekstremitas Atas : Akral hangat, edema (-)
 Ekstremitas Bawah : Akral hangat, edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
◦ RBC : 3,74 x 106/mm3
◦ HGB : 12,6 g/dL
◦ HCT : 37,9 %
◦ PLT : 307 x 103/mm3
◦ WBC : 12,3 x 103
◦ HbsAg : Negatif
◦ Anti HCV : Negatif
◦ Urea :125 mg/dL
◦ Creatinin : 1,29 mg/dL
◦ Albumin 1 : 3,8 g/dl
◦ Albumin 2 : 3,7 g/dl
◦ Kolesterol : 106 mg/dl
◦ HDL Kolesterol: 42 mg/dl
◦ LDL Kolesterol : 47 mg/dl
◦ Trigliserid : 76 mg/dl
◦ Kalium : 4,32 mmol/L
◦ Natrium : 124,00 mmol/L
◦ Kalium : 90,08 mmol/L
◦ LED 1 : 25/jam
◦ Xpert MTB : negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
CT-Scan thorax :
 Sugestif masa paru sinistra disertai multiple nodul metastasis
paru
 Efusi pleura sinistra disertai volume loose pau sinistra
 Efusi pericard dan asites

Foto Thorax AP :
 Perselubungan homogen pada hemithorax kiri yang menutupi
sinus dan diagfragma kiri serta mendesak cor dan organ
mediastinum lainnya ke kanan
 Cor : sulit dinila
 Sinus dan diagfragma kanan baik
 Tulang-tulang intak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen :
 Hepatomegaly
 Asites
 Efusi pleura sinistra
RESUME
 Pasen laki-laki umur 62 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan dispnea yang di alami sejak 1
minggu yang lalu. Dispnea di sertai dengan batuk
berlendir berwarna putih. Pasien merasa nyaman
dalam posisi duduk, cephalgia (+). Pasen memiliki
riwayat Masuk Rumah Sakit Samaritan dan di
lakukan pungsi paru, cairan yang di pungsi
sebanyak 1.200cc. Pada saat pasien di rawat di
Rumah Sakit Anutapura pasien di lakukan kembali
pungsi untuk ke 2x tetapi pungsi yang di lakukan
ke 2x cairannya tidak keluar karna terasa padat.
BAK lancar BAB biasa.
RESUME
Dari pemeriksaan fisik thorax didapatkan:
Thorax
 Inspeksi : Gerakan dada simetris bilateral
 Palpasi : Vocal fremitus (N/ menurun), massa (-)
 Perkusi : Sonor pada hemithoraks kanan seluruh lapang paru, pekak
pada
 hemithoraks kiri seluruh lapang paru.
 Auskultasi : Bunyi pernafasan vesikular (N / tidak ada), Rhonki (- /
+),wheezing (- / -)

Dari pemeriksaan penunjang didapatkan:


Laboratorium :
CT-Scan thorax :
 Sugestif masa paru sinistra disertai multiple nodul metastasis paru
 Efusi pleura sinistra disertai volume loose pau sinistra
 Efusi pericard dan asites
RESUME
Foto Thorax AP :
 Perselubungan homogen pada hemithorax kiri yang
menutupi sinus dan diagfragma kiri serta mendesak cor
dan organ mediastinum lainnya ke kanan
 Cor : sulit dinila
 Sinus dan diagfragma kanan baik
 Tulang-tulang intak
USG Abdomen :
 Hepatomegaly
 Asites
 Efusi pleura sinistra
DIAGNOSIS

 Efusi pleura sinistra sugestive ec susp. Karsinoma Paru


 PROGNOSIS : Dubia et Bonam
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa :
 O2 3 lpm

Medikamentosa :
 IVFD Nacl 3%
 Inj. Ceftriaxone 2 gr/24 jam/IV
 Combivent,Flexotide/8jam
 Inj. Pantoprazole/8 jam
 Asetilsistein 3x1
 Curcuma 2x1
 Lasix 1am/hari
FOLLOW UP
PEMBAHASAN
ANAMNESIS TEORI
Pada pasien ini dari hasil anamnesis laki-laki usia 62 Sesuai Teori
tahun masuk Rumah Sakit Anutapura dengan
keluhan sesak nafas yang dialami 1 minggu yang lalu.
disertai dengan nyeri dada kiri. Pasien juga
mengeluhkan batuk berlendir (bukan berdarah)
sejek beberapa bulan yang lalu, dan mengalami
kesulitan tidur tiap malamnya, pasien mengaku lebih
nyaman dengan posisi duduk di bandingkan
berbaring. Pasien mengeluhkan sakit kepala (+).
Mual (-), muntah (-),Nyeri perut (-). BAK lancar,
BAB biasa. Pada pasien ini mempunyai riwayat
dengan keluhan yang sama sekitar 3 bulan yang lalu
dngan melakukan pungsi dan keluhan mulai hilang.
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan
sama dengan pasien.
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK TEORI
Pada pemeriksaan fisik thorax pasien didapatkan Sesuai Teori
Palpasi Vocal fremitus dada kiri menurun
dibandingkan dada kanan. Pada perkusi didapatkan
sonor pada hemithoraks kanan seluruh lapang paru,
pekak pada hemithoraks kiri seluruh lapang paru.
Sedangkan pada auskultasi didapatkan bunyi
pernafasan hemithoraks kiri menghilang, sedangkan
hemithoraks kanan vesicular seluruh lapang paru.
Pada efusi pleura masif dapat ditemui kurangnya
usaha untuk bernafas dan tanda-tanda pergesaran
mediastinum.
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG TEORI
Pada pemeriksaan penunjang kasus dilakukan Sesuai Teori
pemeriksaan laboratorium darah dan foto polos
thorax. Hasil pemeriksaan darah lengkap
didapatkan leukositosis yang berarti dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan Pada
pemeriksan foto polos thorax didapatkan
Perselubungan homogen pada hemithorax kiri
yang menutupi sinus dan diagfragma kiri serta
mendesak cor dan organ mediastinum lainnya ke
kanan. Dan pada pemeriksaan CT-Scan thorax
didapatan Sugestif masa paru sinistra disertai
multiple nodul metastasis paru. Pada anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
dapat disimpulkan Efusi pleura sinistra sugestive ec
susp. Karsinoma Paru
PEMBAHASAN

PENATALAKSANAAN TEORI
Non Medika Mentosa Sesuai Teori
Medikamentosa

Anda mungkin juga menyukai