Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MANAJEMEN Juli,2018

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

DI PUSKESMAS TALISE

NAMA : Yuliana Litha

STAMBUK : N 111 16 089

PEMBIMBING : dr.I NjomanWidajandja, M.Kes

dr. Benny Siyulan, M. Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmasbertanggungjawab menyelenggarakan suatu upaya
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perseorangan (UKP), dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat antara lain a. Memiliki perilaku sehat antara
lain memiliki kesadaran, kemauan, dankemampuan hidup sehat;b. Mampu
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; c. Hidup dalam lingkungan sehat;
danmemiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,kelompok,
dan masyarakat.1,2
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.Upaya
kesehatan masyarakat esensial tersebut meliputi a. Pelayanan promosi
kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu,
anak, dan keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; dan e. Pelayanan pencegahan
dan pengendalian penyakit. Adapun kebijakan pembangunan kesehatan tahun
2015-2019 difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (Primary Health
Care) yang berkualitas. Salah satu dari 12 (duabelas) pokok strategi
pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 adalah meningkatkan promosi
kesehatan (promkes) dan pemberdayaan masyarakat.2,3
Promosi kesehatan Puskesmas adalah upaya Puskesmas melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan

2
kesehatan setiap individu, keluarga, serta lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Secara operasional,
upaya promosi kesehatan di Puskesmas dilakukan agar masyarakat mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah
kesehatan yang diderita maupun berpotensi mengancam, secara mandiri.
Disamping itu, petugas kesehatan Puskesmas diharapkan mampu menjadi
teladan bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.4,6
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, strategi dasar utama Promosi Kesehatan adalah (1) Pemberdayaan; (2)
Bina suasana; dan (3) Advokasi; serta dijiwai semangat (4) Kemitraan. Strategi
dasar promosi kesehatan Puskesmas ini dapat dikembangkan sesuai sasaran,
kondisi Puskesmas dan tujuan dari promosi tersebut.4

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan manajemen ini antara lain;
1. SebagaibahanpembelajarandalammanajemenpengelolaanPuskesmas
2. Sebagai syarat penyelesaian tugas di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat
3. Untukmengetahui program promosikesehatandi PuskesmasTalise.
4. Sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program promosikesehatandi
Puskesmas Talise.

3
BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

2.1. Tujuan Pelaksanaan Program PromosiKesehatan


Promosikesehatanmerupakansuatu proses yang
bertujuanmemungkinkanindividumeningkatkan control
terhadapkesehatandanmeningkatkankesehatannyaberbasisfilosofi yang
jelasmengenaipemberdayaandirisendiri. Proses
pemberdayaantersebutdilakukandari, oleh,
untukdanbersamamasyarakatsertasesuaidengan social budayasetempat. Demi
mencapaiderajatkesehatan yang sempurna, baikdarifisik, mental maupunsosial,
masyarakatharusmampumengenaldanmewujudkanaspirasi dan kebutuhannya,
serta mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya.

2.2. Sasaran Program PromosiKesehatan


Pelaksanaan promosi kesehatan dikenal memiliki 3 jenis sasaran yaitu
sasaran primer, sekunder dan tersier.
a. Sasaran Primer
Sasaran primer kesehatan adalah pasien, individu sehat dan keluarga
(rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat. Masyarakat diharapkan
mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
b. SasaranSekunder
Sasaransekunderadalahparapemukamasyarakat, baikpemuka informal
(misalnyapemukaadat, pemuka agama dan lain-lain) maupunpemuka
formal (misalnyapetugaskesehatan, pejabatpemerintahandanlain-lain),
organisasikemasyarakatandan media massa.
Merekadiharapkandapatturutsertadalamupayameningkatkan PHBS pasien,

4
individusehatdankeluarga (rumahtangga) dengancara:
Berperansebagaipanutandalammempraktikkan PHBS.
Turutmenyebarluaskaninformasitentang PHBS danmenciptakansuasana
yang kondusifbagi PHBS.Berperansebagaikelompokpenekan (pressure
group) gunamempercepatterbentuknya PHBS.
c. SasaranTersier
Sasarantersieradalahparapembuatkebijakanpublik yang
berupaperaturanperundang-undangan di bidangkesehatandanbidanglain
yang berkaitansertamereka yang
dapatmemfasilitasiataumenyediakansumberdaya.
Merekadiharapkanturutsertadalamupayameningkatkan PHBS pasien,
individusehatdankeluarga (rumahtangga) dengancara:
 Memberlakukankebijakan/peraturanperundang-undangan yang
tidakmerugikankesehatanmasyarakatdanbahkanmendukungterciptanya
PHBS dankesehatanmasyarakat.
 Membantumenyediakansumberdaya (dana, saranadan lain-lain) yang
dapatmempercepatterciptanya PHBS di kalanganpasien,
individusehatdankeluarga (rumahtangga)
padakhususnyasertamasyarakatluaspadaumumnya.

2.5 StrategiPromosiKesehatan
SebagaimanadisebutkandalamSuratKeputusanMenteriKesehatanNomor
119/Menkes/SK/X/2004
tentangKebijakanNasionalPromosiKesehatandanSuratKeputusanMenteriKeseha
tanNomor 585/Menkes/SK/V/2007
tentangPedomanPelaksanaanPromosiKesehatan di Puskesmas strategi promosi
kesehatan terdiri dari pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan kemitraan.

5
a. Pemberdayaan
Pemberdayaanadalahpemberianinformasidanpendampingandalammencega
hdanmenanggulangimasalahkesehatan, gunamembantuindividu,
keluargaataukelompok-kelompokmasyarakatmenjalanitahap-tahaptahu,
maudanmampumempraktikkanPHBS.
b. Binasuasana
BinaSuasanaadalahupayamenciptakansuasanaataulingkungansosial yang
mendorongindividu, keluarga,
atau,masyarakatuntukmencegahpenyakitdanmeningkatkankesehatannyasert
amenciptakanlingkungansehatdanberperanaktifdalamsetiapupayapenyeleng
garaankesehatan.
c. Advokasi
Advokasiadalahpendekatandanmotivasiterhadappihak-pihaktertentu yang
diperhitungkandapatmendukungkeberhasilanpembinaan PHBS
baikdarisegimaterimaupun non materi.
d. Kemitraan
Kemitraandikembangkanantarapetugaskesehatanpuskesmasdansasarannya
(pasienataupihak lain) dalammelaksanakanpemberdayaan, binasuasana,
danadvokasi.
Petugaspuskesmasharusbekerjasamadenganberbagaipihakterkait,
sepertikelompokprofesi, pemuka agama, LSM, media massa, danlainnya.
Tigaprinsipdasarkemitraan yang
harusdipertimbangkandandipraktikkanadalah : (1) kesetaraan, (2)
keterbukaan, dan (3) salingmenguntungkan.

2.6. Kegiatan PromosiKesehatan


a. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam Gedung Puskesmas
Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas adalah promosi
kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung Puskesmas,

6
seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium,
kamar obat, tempat pembayaran dan halaman Puskesmas. Adapun
pelaksanaan promosi kesehatan yang dilakukan di dalam gedung
Puskesmas sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas. Untuk kegiatan promkes Puskesmas Talise di dalam gedung
antara lain:4,5

1. Di tempat pendaftaran
Dilakukan promosi tentang alur pelayanan, jenis pelayanan
yang ada di Puskesmas, informasi masalah kesehatan atau tentang
denah ruang pelayanan.5Adapun jenis informasi yang disediakan,
yaitu: 1. Alur pelayanan Puskesmas; 2. Jenis pelayanan kesehatan;
3. Denah poliklinik; 4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi
isu pada saat itu; 5. Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok,
dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada
tempatnya dan lain-lain. Memberikan salam kepada pengunjung
Puskesmas termasuk dari kegiatan promosi karena telah terjadi
komunikasi awal yang menimbulkan kesan yang baik dan
menyejukan bagi pasien/pengunjung Puskesmas sehingga
mengurangi beban yang diderita.4
2. Di ruang pelayanan dan perawatan
Petugas kesehatan yang melayani pasien meluangkan
waktunya untuk menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan
penyakitnya, obat yang harus diminum serta penyuluhan kapan
kembali atau kontrol, dapatjuga dibuka klinik khusus bagi para
pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi atau konseling.
Selain itu, guna memudahkan pemberdayaan dalam pelayanan
medis, harus disediakan berbagai media (alat peraga seperti
misalnya lembar balik (flashcards), poster, gambar-gambar atau

7
model-model anatomi, dan boleh juga brosur (leaflet) yang bisa
dibawa oleh pasien. Pihak yang paling berpengaruh terhadap
pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkannya ke
Puskesmas. Mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari berbagai media
komunikasi yang tersedia di poliklinik. Oleh karena itu di
poliklinik, khususnya di ruang tunggu, perlu dipasang media
seperti poster, selebaran (leaflets) yang berisi informasi tentang
berbagai penyakit dan pencegahannya.4
3. Di ruang obat
Petugas menerangkan obat harus di minum sehari berapa kali,
harus diminum habis atau tidak, juga menerangkan pemakaian
obat luar atau dalam.5Kesadaran yang ingin diciptakan adalah
terutama tentang 1. Manfaat obat generik dan keuntungan jika
menggunakan obat generik; 2. Kedisiplinan dan kesabaran dalam
menggunakan obat, sesuai dengan petunjuk dokter. Pentingnya
memelihara Taman Obat Keluarga (TOGA) dalam rangka
memenuhi kebutuhan akan obat-obatan sederhana. Disamping
dipasang poster dan disediakan leaflet/selebaran tentang informasi
kesehatan, di tempat ruang ini dapat dioperasikan tape
recorder/player yang menyampaikan pesan-pesan tersebut.4

b. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar Gedung Puskesmas


Promosi kesehatan yang dilakukan diluar gedung adalah promosi
kesehatan yang dilakukan petugas di luar gedung Puskesmas yaitu di
wilayah kerja Puskesmas, adapun kegiatan promkes yang dilakukan di
luar gedung antara lain:5
1. Kunjungan rumah yaitu tindak lanjut promkes yang telah
dilakukan di dalam gedung Puskesmas.

8
2. Pemberdayaan berjenjang, yaitu promkes secara menyeluruh
sebaiknya tidak dilakukan oleh petugas kesehatan sendiri, yaitu
bekerja sama dengan pemuka masyarakat dan kader kesehatan.
3. Pengorganisasian masyarakat. Promkes melalui organisasi yang
ada di masyarakat yaitu melalui SMD (Survei Mawas Diri), MM
(Musyawarah Masyarakat).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik rumusan mulai dari masalah
utama serta masalah lain yang berkaitan dengan kendala manajemen program
pelayanan promosi kesehatan di Puskesmas Talise, yaitu :
1. Pelaksanaan program pelayanan promosi kesehatan di Puskesmas Talise masih
belum sepenuhnya diterapkan sesuai dengan pedoman pelaksana kegiatan
promkes yang dibuat oleh Puskesmas Talise.
2. Pengetahuan, perhatian dan
kepeduliansertaperanmasyarakatterhadappermasalahankesehatanmasih kurang.

9
BAB III

PEMBAHASAN

Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan


tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas di perkuat
dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yang disebut sebagai Puskesmas dan jejaringnya.
A. INPUT
Adapun perangkat program promosikesehatan yang terlaksana di Puskesmas
Talise mulai dari sumber daya manusia (man), pendanaan (money), metode,
material (logistik), dandistribusidisusun dalam tabel berikut ini:

INPUT KETERANGAN
Man Berjumlah 1 orang yang terdiri dari 1 (satu) penanggung
jawab
Money BOK (Bantuan Operasional Kegiatan)
Methode a. Penyuluhan Melalui Pendekatan Individu, Kelompok, dan
Organisasi Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Talise
b. Pergerakan dan Pengorganisasian Masyarakat Melalui:
1) Kunjungan Rumah
2) Pemberdayaan Berjenjang
3) Pengorganisasian Masyarakat Melalui SMD & MMD,
dan Dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Talise.
Adapun, strategi promkes yang diterapkan adalah 1)
Pemberdayaan; 2) Bina suasana; 3) Advokasi; dan 4)

10
Kemitraan
Material Leaflet/brosur; 2) Poster; 3) Lembar Balik Penyuluhan.
Machine Akseskelapangandapatdijangkaubaikitudengankendaraanrod
adua maupun rodaempat.

B. PROSES :
Proses pelaksanaan program promosikesehatandi Puskesmas Talise ini
ditinjau dari model manajemen POAC yakni Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Actuating (pergerakan-pelaksanaan) dan
Controlling (pemantauan).
Planning
Perencanaan program promosikesehatan di Puskesmas Talise berdasarkan
pedoman pelaksana kegiatan promkes Puskesmas Talise tahun 2018, yaitu
sebagai berikut:
1. Pengaturan jadwal penyuluhan atau kegiatan pemberdayaan masyarakat
oleh dokter, perawat, bidan, nutrisionis, sanitarian dibuat bersama-sama
dan di pertanggungjawabkan oleh penanggung jawab promkes.
2. Sebelum melaksanakan kegiatan selalu berkoordinasi dengan pelaksana
kegiatan.
3. Pelaksana promosi kesehatan yang dilakukan di dalam gedung bisa
dilakukan di ruang pendaftaran, ruang poli, ruang obat, laboratorium
sampai kasir.
Menurut wawancara dengan penanggung jawab program promosi
kesehatan, pengaturan jadwal penyuluhan atau kegiatan pemberdayaan
masyarakat dibuat dan di pertanggungjawabkan oleh penanggungjawab
promkes, namuntetap berkoordinasi dengan dokter, perawat, bidan,
nutrisionis, dan sanitarian dalam hal ini pelakasana kegiatan. Secara
keseleruhan dalam proses perencanaan kegiatan program pelayanan

11
promkes di Puskesmas Talise sudah berjalan dengan baik. Meskipun
rancangan jadwal kegiatan ini pada kenyataannnya belum sepenuhnya
dapat terlaksana tepat waktu dikarenakan munculnya kendala yang tidak
diharapkan pada saat waktu pelaksana kegiatan tiba.

Organizing
Pengorganisasian program promosi kesehatan diinstruksikan langsung
dari kepala Puskesmas sebagai pemegang otoritas tertinggi dan pelaksanaannya
oleh staf/petugas promosi kesehatan di Puskesmas Talise yang berjumlah 1
orang. Adapun, dalam pelaksanaan program promosi kesehatan dilakukan
dengan kerjasama lintas program dan semua tenaga kesehatan yang berada di
Puskesmas Talise.

Actuating
Dalam pelaksanaannya, strategi promosi kesehatan harus diperkuat
dengan (1) Metode dan Media yang tepat, serta tersedianya (2) Sumber Daya
yang memadai.4
a. Metode dan Media
Metode yang dimaksud disini adalah metode komunikasi. Pada
prinsipnya, baik pemberdayaan, bina suasana, maupun advokasi adalah
proses komunikasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan metode yang tepat
dalam proses tersebut. Pemilihan metode harus dilakukan dengan
memperhatikan kemasan informasinya, keadaan penerima informasi
(termasuk sosial budayanya), dan hal-hal lain seperti ruang dan waktu.
Media atau sarana informasi juga perlu dipilih mengikuti metode yang
telah ditetapkan, memperhatikan sasaran atau penerima informasi. Bila
penerima informasi tidak bisa membaca maka komunikasi tidak akan
efektif jika digunakan media yang penuh tulisan, atau bila penerima

12
informasi hanya memiliki waktu sangat singkat, tidak akan efektif jika
dipasang poster yang berisi kalimat terlalu panjang.4
Adapun pelaksanaan program promkes di Puskesmas Talise
menggunakan metode a) Penyuluhan melalui pendekatan individu,
kelompok, dan organisasi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Talise;
b) Pergerakan dan pengorganisasian masyarakat melalui: kunjungan
rumah, pemberdayaan berjenjang, pengorganisasian masyarakat melalui
SMD & MMD, dan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Talise.
Dalam hal terkait media atau sarana informasi yang digunakan tentunya
mengikutimetode yang telah ditetapkan, memperhatikan sasaran atau
penerima informasi.6

b. Sumber Daya
Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan
promosi kesehatan Puskesmas adalah tenaga (SDM), sarana peralatan
termasuk media komunikasi, dan dana atau anggaran. Pengelolaan
promosi kesehatan hendaknya dilakukan oleh koordinator yang
mempunyai kapasitas di bidang promosi kesehatan. Koordinator tersebut
dipilih dari tenaga khusus promosi kesehatan (yaitu pejabat fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat atau PKM). Jika tidak tersedia tenaga
khusus promosi kesehatan tersebut dapat dipilih dari semua tenaga
kesehatan Puskesmas yang melayani pasien/klien (dokter, perawat, bidan,
sanitarian, dan lain-Iain). Semua tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan
informasi atau konseling. Jika keterampilan ini ternyata belum dimiliki,
maka harus diselenggarakan program pelatihan kursus.4
Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi

13
Kesehatan di Daerah disebutkan bahwa standar tenaga khusus promosi
kesehatan untuk Puskesmas adalah sebagai berikut:4

Tabel 3.2 Standar tenaga khusus promkes untuk Puskesmas4

Keterangan: Puskesmas Talise sudah memenuhi standar ini

Sedangkan untuk standar sarana/peralatan promosi kesehatan


Puskesmas minimalnya adalah sebagai berikut:4
Tabel 3.3 Standar sarana/perlatan promkes untuk Puskesmas4

Keterangan: Puskesmas Talise belum memenuhi standar ini

Dalam pelaksanaan promkes di Puskesmas Talise tersedia logistik, antara


lain: 1) Leaflet/brosur; 2) Poster; 3) Lembar Balik Penyuluhan.5

Controlling
Pemantauan dan evaluasi dilakukan setelah perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan dibuat serinci mungkin sehingga mudah dalam melaksanakan
kegiatan. Adapun, pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai.Dokumen yang

14
diperlukan dalam kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan adalah
1) Daftar hadir kegiatan; 2) Surat tugas; 3) Blangko pelaporan semua kegiatan
promkes; 4) Laporan hasil semua kegiatan promosikesehatan.5,6
Pemantauan dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian dan
pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas Talise, sedangkan evaluasi
dilakukan setiap tigabulansekali (triwulan).5,6Namun, jika ada kasus, kontrol
bisa dilakukan 4 kali dalam sebulan atau bahkan bisa dilakukan tiap hari.
Disamping itu, dilakukan pula kajian data yang mana membahas tentang
pencapaian program yang dilaksanakan setiap bulan.

C. Output :
Dalam melaksanakan kegiatan program promosi kesehatan, ada beberapa
indikator yang harus dicapai. Indikator kinerja dibuat untuk mengetahui cakupan
kegiatan yang telah dilakukan, apakah telah mencapai target atau tidak. Dibawah
ini diuraikan indikator kinerja program promosi kesehatan beserta rencana target
pencapaian dan cakupan kegiatan yang telah dilakukan oleh Puskesmas Talise
berdasarkan data terakhir terkait pencapaian program tahun 2018 oleh seksi
promosi kesehatan di Puskesmas Talise.
Pokok program peningkatan promosi kesehatan pada masyarakat dengan
strategi pengembangan, penggerakan potensi masyarakat sehingga diharapkan
secara keseluruhan mampu menolong diri sendiri dan berperan aktif dalam
pembangunan kesehatan. Strategi yang digunakan melalui :
- Penyuluhandenganmelibatkanmasyarakat
- Penyuluhankesehatandalamdanluargedungsecaralangsungdantidaklang
sung.
Terdapatempatbidangpokokdalampenyuluhanupayakesehatan, yaitu :
1. Penyuluhandibidangpeningkatanderajatkesehatan (promotif)
2. Penyuluhan di bidangpencegahan (preventif)
3. Penyuluhandibidangpengobatan (kuratif)

15
4. Penyuluhandibidangpemulihan (rehabilitatif)
Puskesmas Talise telahmemulaiusaha-
usahapenyuluhankesehatandenganmemaksimalkansumberdaya yang adadan
berpedoman pada apa yang telahdigariskan.
Dengan indikator dan target 2018 sebagai berikut :

TARGET DAN CAKUPAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM


PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS TALISE TAHUN 2018
NO Jenis kegiatan Sasaran Target Capaian Lokasi Tenaga Jadwal

1. Kegiatan Kepala Kel.Tondo April&Se


Musyawara desa, Kel. Talise ptember
Masyarakat tokoh 100% 50% Kel. Layana 6 orang
(MMD) agama, Kel.
masyar Valangguni
akat
2. Sosialisasi masyar Kel.Tondo April &
Germas akat 8 kali 4 kali Kel. Talise 6 orang mei
(gerakan Kel. Layana
masyarakat) Kel.
Valangguni
3. Promkes Rumah Kel.Tondo Januari
melalui tangga 100% 75% Kel. Talise 6 0rang s/d
kunjungan Kel. Layana Desember
rumah tangga Kel.
PISPK Valangguni
4. Penyuluhan masyar Kel.Tondo Januari
kesehatan akat 100% 50% Kel. Talise 2 orang s/d
tingkat Kel. Layana Desember
kelurahan Kel.
Valangguni

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Promosi kesehatan menjadi tugas bagi seluruh petugas kesehatan di
Puskesmas dan yang paling penting promkes adalah upaya pemberdayaan
baik pemberdayaan pada pasien maupun
terhadapindividu/keluarga/masyarakat yang sehat.
2. Faktor utama dari penyebab permasalahan manajemen program promosi
kesehatan di Puskesmas Taliseterkait dengan input terkhusus pada sumber
daya manusia serta dalam proses pelaksanaan di lapangan.

4.2 Saran
Untuk meningkatkan program ini perlu dilakukan beberapa hal seperti:
1. Perlunya pemberdayaan sumber daya manusia atau tenaga kesehatan di
Puskesmas Talise yang mana tidak memiliki beban tugas yang lebih
besar. Serta menyusun prioritas program yang memerlukan sumber daya
yang lebih banyak dan program yang tidak terlalu memerlukan sumber
daya manusia. Selain itu, dapat pula dilakukan program pelatihan kursus
tentang pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi dan
konseling. Dengan demikian, diharapkan pemanfaatan SDM di
Puskesmas Talise dapat lebih baik.
2. Perlunya upaya terkait peningkatan strategi promosi kesehatan mulai dari
(1) Pemberdayaan; (2) Bina suasana; dan (3) Advokasi; serta dijiwai
semangat (4) Kemitraan. Terkhusus strategi advokasi dan kemitraan
dengan pendekatan kekeluargaan dapat lebih dibina.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta; Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas. Jakarta; Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat. Jakarta; Menteri Kesehatan Republik Indonesia;
2016.
4. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 585/MENKES/SK/V/2007 tentang
PedomanPelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas. Jakarta; Menteri
Kesehatan Republik Indonesia; 2007.
5. Pemerintah Kota Palu UPTD Puskesmas Talise. Pedoman Pelaksana Kegiatan
Promkes Puskesmas Talise. Palu: UPTD Puskesmas Talise; 2018.
6. Kepala UPTD Puskesmas Talise. Kerangka Acuan Program Promkes Dinas
Kesehatan Kota Palu UPTD Puskesma Talise. Talise: Pemerintah Kota Palu
UPTD Puskesmas Talise; 2018.
7. Puskesmas Talise. Profil Kesehatan Puskesmas Talise Tahun 2018.
8. Kepala UPTD Puskesmas Talise Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Talise Nomor 011/SK-4/III/2013 tentang Penetapan Indikator dan Target
Pencapaian Kegiatan Program UKM Talise: Pemerintah Kota Palu UPTD
Puskesmas Talise; 2017.
9. Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Palu. Petunjuk Teknis
Promosi Kesehatan tahun 2016. Palu: Dinkes Kota Palu; 2016.

18

Anda mungkin juga menyukai