Anda di halaman 1dari 19

Dimensi Bahasa pada Anak

Oleh : Siska Dhewi, SKM., M.Kes

FKM UNISKA 2022


DIMENSI BAHASA

Dimensi bahasa atau komunikasi pada anak


merupakan salah satu aspek dari tahapan
perkembangan anak yang seharusnya tidak luput
juga dari perhatian para pendidik pada umumnya
dan orang tua pada khususnya.Pemerolehan bahasa
telah ditelaah secara intensif sejak lama.

Pada saat itu kita telah mempelajari banyak hal


mengenai bagaimana anak-anak berbicara,
mengerti, dan menggunakan bahasa, tetapi sangat
sedikit hal yang kita ketahui mengenai proses aktual
perkembangan bahasa.
Dalam hal ini sejarah telah mencatat adanya tiga pandangan teori dalam perkembangan bahasa
anak:

a). Pandangan nativisme b). Pandangan behaviorisme


Nativisme berpendapat bahwa selama
proses pemerolehan bahasa pertama. kanak- Menurut kaum behavioris kemampuan
kanak sedikit demi sedikit membuka berbicara dan memahami bahasa oleh anak
kemampuan lingualnya yang secara genetis diperolah melalui rangsangan dari
telah diprogramkan. Pandangan ini tidak lingkungannya. Menurut Skinner (1969) kaidah
menganggap lingkungan punya pengaruh dalam gramatikal atau kaidah bahasa adalah perilaku
pemerolehan bahasa, melainkan menganggap verbal yang memungkinkan seseorang dapat
bahwa bahasa merupakan pemberian biologis, menjawab atau mengatakan sesuatu. Namun,
sejalan dengan yang disebut hipotesis kalau kemudian anak dapat berbicara bukanlah
pemberian alam Chomsky (1965,1975) melihat karena "penguasaan kaidah (rule-governed)"
bahasa itu bukan hanya kompleks tetapi juga sebab anak tidak dapat mengungkapkan kaidah
penuh dengan kesalahan dan penyimpangan bahasa, melainkan dibentuk secara langsung
kaidah pada pengucapan atau pelaksaan bahasa oleh faktor diluar dirinya.
performans.
c). Pandangan kognitivisme

Jean Piaget (1954) menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah sutau cirri alamiah
yang terpisah, melainkan salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal
dari kematangan kognitif.Chomsky pernah menyinggung masalah kognitivisme dari
piaget ini. Beliau menyatakan bahwa mekanisme umum dari perkembangan
kognitif tidak dapt menjelaskan struktur bahasa yang kompleks, abstrak dank has
itu. Begtiu juga lingkungan berbahasa tidak dapat menjelaskan struktur yang
muncul di dalam bahasa anak. Oleh karena itu menurut Chomsky bahasa struktur
haruslah diperoleh secara alamiah.
Tahapan-tahapan Umum Perkembangan Kemampuan Berbahasa Seorang Anak, Yaitu:

Reflexsive Vocalization Lalling


Pada usia 0-3 minggu bayi akan Di usia 3 minggu sampai 2 bulan
mengeuarkan suara tangisan yang mulai terdengar suara-suara

01 masih berupa refleks. Jadi, bayi


menangis bukan karena
memang ingin menangis tetapi hal
ia 03 namun belum jelas. Bayi mulai
dapat mendengar pada usia 2 sd 6
bulan sehingga ia mulai dapat
tersebut dilakukan tanpa ia sadari. mengucapkan kata dengan suku
kata yang diulang-ulang, seperti:
Babling "ba....ba..mama"
Pada usia lebih dari 3 minggu,
ketika bayi merasa lapar atau

02 tidak nyaman ia
mengeluarkan suara tangisan.
Berbeda dengan
akan

sebelumnya,
tangisan yang dikeluarkan telah
dapat dibedakan sesuai dengan
keinginan atau perasaan si bayi.
Echolalia True Speech

04 Di tahap ini, yaitu saat


bayi menginjak usia 10 05 Bayi mulai dapat berbicara
dengan benar. Saat itu usianya
bulan ia mulai meniru sekitar 18 bulan atau biasa
suara-suara yang di dengar disebut batita.
dari lingkungannya, serta Namun, pengucapannya belum
in juga akan menggunakan sempurna seperti orang
ekspresi wajah atau dewasa.
isyarat tangan ketika ingin
meminta sesuatu.
Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Anak Menurut Beberapa Ahli A. Lundsteen, membagi
perkembangan bahasa dalam 3 tahap, yaitu:

Tahap pralinguistik Tahap protolinguitik


Pada usia 3 bulan, bunyinya di Pada usia 12 bulan-2 tahun, anak
dalam dan berasal dari tenggorok. sudah mengerti dan menunjukkan
Pada usia 3-12 bulan, banyak alat-alat tubuh. Ia mulai berbicara
memakai bibir dan langit-langit, beberapa patah kata (kosa katanya
misalnya ma, da, ba.. dapat mencapai 200-300).

Tahap linguistic
Pada usia 2-6 tahun atau lebih,
pada tahap ini in mulai belajar
tata bahasa dan perkembangan
kosa katanya mencapai 3000
buah.
B. Dimensi bahasa pada anak dapat dilihat juga dari pemerolehan bahasa menurut komponen-komponennya

1. Perkembangan Pragmatik
Perkembangan komunikasi anak sesungguhnya sudah dimulai sejak dini, pertama-tama dari
tangisannya bila bayi merasa tidak nyaman, misalnya karena lapar, popok basah.
• Pada usia 3 minggu, bayi tersenyum saat ada rangsangan dari luar, misalnya wajah
seseorang. Tatapan mata, suara, dan gelitikan. Ini disebut senyum sosial.
• Pada usia 12 minggu, mulai dengan pola dialog sederhana berupa suara balasan bila ibunya
memberi tanggapan.
• Pada usia 2 bulan, bayi mulai menanggapi ajakan komunikasi ibunya.
• Pada usia 5 bulan, bayi mulai meniru gerak gerik orang, mempelajari bentuk ekspresi
wajah.
• Pada usia 6 bulan. bayi mulai tertarik dengan benda-benda sehinga komunikasi menjadi
komunikasi ibu, bayi, dan benda-benda.
• Pada usia 7-18 bulan, anak menunjuk sesuatu untuk menyatakan keinginannya. Gerak-gerik
ini akan berkembang disertai dengan bunyi-bunyi tertentu yang mulai konsisten. Pada masa
ini sampai sekitar 18 bulan, peran gerak-gerik lebih menonjol dengan penggunaan satu suku
kata.
Lanjutan...

• Lewat umur 3 tahun, anak mulai berdialog lebih


• Pada usia 2 tahun, anak kemudian lama sampai beberapa kali giliran. Lewat umur
memasuki tahap sintaksis dengan ini, anak mulai mampu mempertahankan topik
mampu merangkai kalimat dua kata, yang selanjutnya mulai membuat topik baru..
bereaksi terhadap pasangan bicaranya Hampir 50 persen anak. tahun dapat
dan masuk dalam dialog singkat. Anak mempertahankan topik melalui 12 kali giliran.
mulai memperkenalkan atau merubah Sekitar 36 bulan, terjadi peningkatan dalam
topik dan mulai belajar memelihara alur keaktifan berbicara dan anak memperoleh
percakapan dan menangkap persepsi kesadaran sosial dalam percakapan. Saat anak
pendengar. Perilaku ibu yang fasilitatif mulai membangun jaringan sosial yang
akan membantu anaknya dalam melibatkan orang diluar keluarga. mereka akan
memperkenalkan topik baru. memodifikasi pemahaman diri dan bayangan
diri serta menjadi lebih sadar akan standar
sosial. Lingkungan linguistik memiliki
pengaruh bermakna pada proses belajar
berbahasa.
2. Perkembangan Semantik

Karena faktor lingkungan sangat berperan dalam seperti bentuk, ukuran dan
perkembangan semantik, maka pada umur 6-9 bulan anak telah warna, properti fungsi, properti
mengenal orang atau benda yang berada di sekitarnya. Leksikal dan pemakaian, dan lokasi. Definisi
pemerolehan konsep berkembang pesat pada masa prasekolah. kata kerja anak prasekolah juga
Terdapat indikasi bahwa anak dengan kosa kata lebih banyak akan berbeda dari kata kerja orang
lebih popular di kalangan teman-temannya. Diperkirakan terjadi dewasa atau anak yang lebih
penambahan lima kata perhari di usia 1.5 sampai 6 tahun. besar. Anak prasekolah dapat
Pemahaman kata bertambah tanpa pengajaran langsung orang menjelaskan siapa, apa, kapan, di
dewasa. Terjadi strategi pemetaan yang cepat diusia ini sehingga mana, untuk apa, untuk siapa,
anak dapat menghubungkan suatu kata dengan rujukannya. dengan apa, tapi biasanya mereka
Pemetaan yang cepat adalah langkah awal dalam proses belum memahami pertanyaan
pemerolehan leksikal. Selanjutnya secara bertahap anak akan bagaimana dan mengapa atau
mengartikan lagi informasi informasi baru yang diterima. Definisi menjelaskan proses Anak akan
kata benda anak usia pra sekolah meliputi properti fisik. mengembangkan kosa katanya
melalui cerita yang dibacakan
orang tuanya.
3. Perkembangan Sintaksis

Susunan sintaksis paling awal terlihat pada usia kira-


kira 18 bulan walaupun pada beberapa anak terlihat pada
usia 1 tahun bahkan lebih dari 2 tahun. Awalnya berupa
kalimat dua kata. Rangkaian dua kata, berbeda dengan
masa "kalimat satu kata" sebelumnya yang disebut masa
holofrastis. Peralihan dari kalimat satu kata menjadi
kalimat yang merupakan rangkaian kata terjadi secara
bertahap. Pada waktu kalimat pertama terbentuk yaitu
penggabugan dua kata menjadi kalimat, rangkaian kata
tersebut berada pada jalinan intonasi. Jika kalimat dua
kata memberi makna lebih dari satu maka anak
membedakannya dengan menggunakan pola intonasi yang
berbeda. Perkembangan pemerolehan sintaksis meningkat
pesat pada waktu anak menjalani usia 2 tahun dan
mencapai puncaknya pada akhir usia 2 tahun.
4. Perkembangan Morfologi
Periode perkembangan ditandai dengan peningkatan Selama usia prasekolah,
panjang ucapan rata-rata yang diukur dalam morfem. Panjang anak tidak hanya menerima
rata-rata ucapan, mean length of utterance (MLU) adalah alat inventaris fonetik dan sistem
prediksi kompleksitas bahasa pada anak yang berbahasa fonologi tapi juga
Inggris. MLU sangat crat berhubungan dengan usia dan mengembangkan kemampuan
merupakan prediktor yang baik untuk perkembangan bahasa. menentukan bunyi mana yang
Dari usia 18 bulan sampai 5 tahun MLU meningkat kira-kira 1.2 dipakai untuk membedakan
morfem per tahun. Penguasaan morfem mulai terjadi saat anak makna, Pemerolehan fonologi
mulai merangkai kata sekitar usia 2 tahun. Beberapa sumber itan dengan proses konstruksi
yang membahas tentang morfem dalam kaitannya dengan suku kata yang terdiri dari
morfologi semuanya merupakan Bahasa Inggris yang sangat gabungan vokal dan konsonan.
berbeda dengan Bahasa Indonesia. Bahkan dalam babbling, anak
menggunakan konsonan vokal
(KV) atau konsonan-vokal-
5. Perkembangan Fonologi
konsonan (KVK). Proses lainnya
Perkembangan fonologi melalui proses yang panjang dari berkaitan dengan asimilasi dan
dekode bahasa. Sebagian besar konstruksi morfologi anak substitusi sampai pada
akan tergantung pada kemampuannya menerima dan persepsi dan produksi suara.
memproduksi unit fonologi.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak dalam Berbahasa

1. Evolusi Biologi 2. Faktor kognitif 3. Lingkungan luar

Di sisi lain proses penguasaan


Evolusi biologis Individu merupakan satu hal bahasa tergantung dari stimulus
menjadi salah satu yang tidak bisa dipisahkan pada dari lingkungan. Pada umumnya
landasan perkembangan perkembangan bahasa anak. anak diperkenalkan bahasa sejak
bahasa. Mereka Misalnya, sapaan lembut dari awal perkembangan mereka, salah
menyakini bahwa evolusi ibu/ayah ia dengar dan belaian satunya disebut motherse, yaitu
biologi membentuk halus, ia rasakan, kedua hal ini cara ibu atau orang dewasa, anak
manusia menjadi membentuk suatu simbol dalam belajar bahasa melalui proses
manusia linguistic. proses mental anak. imitasi dan perulangan dari orang-
orang disekitarnya.
D. Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Bahasa Anak.

Pada awal kelahirannya, anak belum dapat membalas Semakin baik stimulus yang
stimulus yang berasal dari manusia. Seiring dengan diberikan orangtua, semakin
berfungsinya alat artikulasi, yakni ketika anak sudah mulai positif respon yang dimunculkan
berceloteh dengan bunyi bilabial seperti [m] untuk ma-ma anak. Untuk melatih keterampilan
dan [p] untuk pa-pa atau [b] untuk ba-ba, orangtua sudah bisa menyimak, orangtua bisa
melakukan interaksi bahasa dengan anak. Satu hal yang perlu menggunakan metode simak-
diingat, ma-ma dan pa-pa sebagai celotehan anak bukan dengar dengan menyuguhi anak
merujuk pada makna kata secara harfiah yang berarti ibu cerita yang disukainya. Penceritaan
dan ayah, melainkan karena semata-mata bunyi konsonan langsung tanpa menggunakan buku
bilabial dan vokal [a] adalah bunyi yang mudah dikuasai pada sekali-kali perlu dilakukan untuk
saat permulaan berujar. Dari keterampilan ini bisa terjalin perubahan suasana. Kegiatan
suasana yang lebih komunikatif antara orangtua dan anak bercerita ini hendaknya dilakukan
yang berdampak pada perkembangan selanjutnya. dengan menggunakan bahasa ibu
(bahasa pertama anak).
E. Gangguan Perkembangan Bahasa pada Anak

Gangguan bicara dan bahasa adalah salah satu


penyebab terhambatnya tumbuh-kembang anak
yang sering ditemui. Adapun gangguan yang sering
dikeluhkan orangtua yaitu keterlambatan
bicara.Beberapa laporan menyebutkan angka
kejadian gangguan bicara dan bahasa berkisar 5-10
% pada anak sekolah. Anak dikatakan mengalami
keterlambatan bicara dan harus berkonsultasi
dengan ahli, bila sampai usia 12 bulan sama sekali
belum mengeluarkan ocehan atau babbling.
sampai usia 18 bulan belum keluar kata pertama
yang cukup jelas, padahal sudah dirangsang
dengan berbagai cara, terlihat kesulitan
mengatakan beberapa kata konsonan, Penyebab
keterlambatan bicara sangat luas dan banyak.
Mulai yang bisa membaik hingga yang sulit
dikoreksi. Semakin dini mendeteksi keterlambatan
bicara, maka semakin baik kemungkinan
pemulihan gangguan tersebut.
Ada beberapa gangguan yang perlu diperhatikan orangtua:
1. Disfasia adalah gangguan perkembangan bahasa yang tidak sesuai dengan perkembangan kemampuan
anak seharusnya. Ditengarai gangguan ini muncul karena adanya ketidaknormalan pada pusat icara
yang ada di otak.
2. Gangguan disintegratif pada kanak-kanak (Childhood Dintegrative Disorder/CDD) Pada usia 1-2 tahun,
anak tumbuh dan berkembang dengan normal, kemudian kehilangan kemampuan yang telah
dikuasainya dengan baik.Anak berkembang normal pada usia 2 tahun. pertama seperti kemampuan
komunikasi, sosial, bermain dan perilaku. Namun, kemampuan itu terganggu sebelum usia 10 tahun,
yang terganggu di antaranya adalah kemampuan bahasa, sosial. danmotoric.
3. Sindrom Asperger gejala khas yang timbul adalah gangguan interaksi sosial ditambah gejala
keterbatasan dan pengulangan perilaku, ketertarikan, dan aktivitas.
4. Gangguan Multisystem Development Disorder (MSDD) MSDD digambarkan dengan ciri-ciri
mengalami problem komunikasi, sosial, dan proses sensoris (proses penerimaan rangsang indrawi).

Ciri-cirinya yang jelas adalah reaksi abnormal, bisa


kurang sensitif atau hipersensitif terhadap suara, aroma,
tekstur. gerakan, suhu, dan sensasi indera lainnya.
Tahapan-tahapan perkembangan anak baik fisik maupun
mental sangat penting untuk dipelajari dan dipahami oleh
para orang tua pada khususnya dan para pendidik pada
umumnya. Hal itu penting karena apa yang diberikan oleh
orang tua dan para pendidik kepada anak dalam masa
perkembangannya akan sangat berpengaruh pada masa
depan sang anak dikemudian harinya. sebagai contohnya
yaitu dalam aspek perkembangan bahasa atau komunikasi
pada anak.

Keluarga merupakan taman sekolah pertama bagi seorang


anak. Dari sana lah sanganak dibentuk pertama kali oleh
orang tuanya akan menjadi seperti apa dikemudian harinya.
Orang tua harus memahami betul kapan seorang anak
mengalami perkembangan bahasa pertahapannya sehingga
orang tua dapat memberikan stimulus positif yang sesuai
dengan tahapan perkembangannya.
KESIMPULAN
Perkembangan Bahasa Anak Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek
dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput juga dari perhatian para pendidik pada umumnya
dan orang tua pada khususnya. Selama usia prasekolah, anak tidak hanya menerima inventaris fonetik dan sistem
fonologi tapi juga mengembangkan kemampuan menentukan bunyi mana yang dipakai untuk membedakan makna,
Pemerolehan fonologi itan dengan proses konstruksi suku kata yang terdiri dari gabungan vokal dan konsonan.
Pada umumnya, anak diperkenalkan bahasa sejak awal perkembangan mereka, salah satunya disebut
motherse, yaitu cara ibu atau orang dewasa, anak belajar bahasa melalui proses imitasi dan perulangan dari orang-
orang disekitarnya.Orang tua, khususnya, harus memberikan stimulus yang positif pada pengembangan
keterampilan bahasa pada anak, seperti berkomunikasi pada anak dengan kata-kata yang baik dan mendidik.Hal
tersebut dapat menstimulus anak untuk bisa belajar berkomunikasi dengan baik karena jika anak distimulus secara
positif maka akan mungkin untuk anak merespon secara positif pula.
Menurut para pakar, perkembangan pemerolehan bahasa pada anak sangat berhubungan dengan kematangan
neuromoskularnya yang kemudian dipengaruhi oleh stimulus yang diperolehnya setiap hari (Yudibrata, 1998; 72-
73).
Satu hal yang perlu diingat, ma-ma dan pa-pa sebagai celotehan anak bukan merujuk pada makna kata secara
harfiah yang berarti ibu dan ayah, melainkan karena semata-mata bunyi konsonan bilabial dan vokal [a] adalah
bunyi yang mudah dikuasai pada saat permulaan berujar. Untuk menanamkan perkembangan bahasa anak yang
baik diperlukan pola pengasuhan yang komprehensif dari orang tua yang merupakan pendidik yang pertama dan
utama bagi seorang anak.
Apakah ada
pertanyaan?

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai