Anda di halaman 1dari 13

HEREDITAS DAN LINGKUNGAN

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Psikologi Pembelajaran PAI”
Dosen Pengampu : Dr. N. Hj. Hani Herlina, M.Pd.I

Oleh :

FAHMI AHMAD FAUZI 2011000855


ILAN FAHMI FAUZI 2011000862

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
(IAID) CIAMIS JAWA BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan
akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Terima kasih sebelum dan
sesudahnya saya ucapkan kepada Ibu Dr. N. Hj. Hani Herlina, M.Pd.I selaku
dosen mata kuliah “Pikologi Pembelajaran PAI” serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal yang lainnya kepada dosen serta teman-teman sekalian, untuk itu besar
harapan saya kritik dan sarannya yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini Hereditas dan Lingkungan sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada.

Ciamis, Januari 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan .........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2
A. Hereditas (Pembawaan)....................................................................................2
B. Lingkungan.......................................................................................................3
C. Hubungan Hereditas dan Lingkungan dalam Pendidikan Peserta Didik..........4
BAB III PENUTUP .................................................................................................8
A. Kesimpulan ......................................................................................................8
B. Saran ................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan orang-orang disekitar kita baik
keluarga, teman sepergaulan dan lingkungan yang lain. Tetapi tidak semua orang mengetahui apa
peran keluarga dan lingkungan dalam proses pendidikan bagi anak. Proses perkembangan anak
pada zaman sekarang ini faktanya lebih dipengahuri oleh pergaulannya, sehingga peran keluarga
tidak begitu tampak, solidaritas sesama teman lebih kuat dibandingkan dengan menjunjung
tinggi nilai dan norma kebaikan. Logisnya seharusnya keluarga lebih berpengaruh bagi
perkembangan anak dari pada lingkungannya, karena sejak lahir hingga dewasa selalu
berkumpul dengan keluarga.
Masalah ini sangat penting untuk diketahui, khususnya bagi pendidik dan anggota keluarga
sebab dengan mengetahui masalah ini pendidik atau anggota keluarga dapat memilih cara yang
terbaik bagi perkembangan anak dan lebih memperhatikan anak dalam waktu pekembangan anak
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari Latar  belakang  masalah diatas kita dapat mengambil suatu rumusan masalah, yaitu:
1. Apa yang dimaksud Hereditas dalam Psikologi Pendidikan? 
2. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan dalam Psikologi Pendidikan?.
3. Bagaimana pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap tumbuh kembang pendidikan
peserta didik?
C. Maksud dan Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik suatu tujuan Penulisan makalah ini, yaitu:
1. Memahami Hereditas dalam Psikologi Pendidikan.
2. Memahami Lingkungan dalam Psikologi Pendidikan.
3. Memahami pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap tumbuh kembang pendidikan
peserta didik

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hereditas (Pembawaan)
Hereditet adalah proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri dari satu generasi ke generasi lain
dengan perantara plasma benih. Pada umumnya ini berarti bahwa strukturlah dan bukan bentuk-
bentuk tingkah laku yang diturunkan.
Hereditas pada seorang individu adalah berupa specific genes dari oaring tuanya. Genes –
genes tersebut  terdapat pada 24 kromosom dari ayah maupun ibu, serta setiap genes ini memiliki
sifat-sifat berbeda yang akan menciptakan sifat-sifat-sifat baru pada seorang individu akibat dari
kombinasi antar genes dari ayah dan ibu tersebut melalui proses perkawinan, selain itu setiap
individu yang dilahirkan pada dasarnya telah membawa potensi dan bakat.
Pembawaan ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan (potensi) yang terdapat
pada suatu individu dan yang selama masa perkenmbangannya benar-benar dapat diwujudkan
(direalisasikan).
Kesanggupan untuk berjalan atau bercakap yang telah ada dalam pembawaannnya akan
berkembang, dank arena lingkkungan serta kematangannya pada suatu saat tertentu anak dapat
berjalan atau berkata-kata. Disamping pembawaan untuk berjala dan berkata-kata, kita dapat
mengatakan pula tentang ppembawaan ilmu pasti, pembawaan untuk bahasa, untuk menggambar
dan lain lain. Pendeknya dapat kita katakana bahwa yang dimaksud dengan pembawaan ialah
semua kesanggupan-kesanggupan yag dapat diwujudkan.
Sifat dan bakat maupun potensi yang telah dibawa sejak lahir tersebut akibat genes yang
mendominasi dari kombinasi genes dari ayah maupun ibu baik itu IQ, watak dan kepribadian
individu. Kaitanya bawaan (hereditas) dengan  pendidikan adalah bahwa hereditas itu memiliki
pengaruh terhadap IQ seseorang. Logisnya jika salah satu kromosom  antara ayah maupun ibu
mendominasi maka tidak mungkin tidak kalu genes yang dihasilkan akan mewarisi kepintaran
dari orang tuannya, akan tetapi tidak harus dikatakan bahwa semua individu ber-IQ tinggi itu
disebabkan dari keturunan. Jelasnya bahwa gejala bawaan itu diperoleh dari keturunan tetapi
yang diperoleh dari bawaan belum tentu keturunan. Untuk menjelaskan bahwa tidak semua
bawaan itu diperoleh dari keturunan maka ada beberapa macam bawaan seseorang:

2
3

1. Pembawaan Jenis
Ketika manusia dilahirkan mereka telah memiliki pembawaan jenis baik jenis kelamin,
anggota badan, kepintaran dan lainnya sebagai ciri khas diri mereka sendiri.
2. Pembawaan Ras
Pembawaan manusia juga dapat dibedakan melalui rasnya, seperti ras sunda, ras dayak,
ras jawa dan masing-masing ras memiliki ciri khas tersendiri.
3. Pembawaan Jenis kelamin

Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin
masing-masing, laki-laki ataupun perempuan. Pada kedua jenis kelamin itu juga terdapat pula
perbedaan sikap  dan sifatnya terhadap dunia luar.
4.  Pembawaan Perseorangan
Pembawaan yang dimiliki individu selain diatas, individu juga membawa pembawaan
dari dirinya sendiri, meski sama ras, sama jenis tapi masing-masing individu dengan individu
yang lain memiliki perbedaan.
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa bawaan keturunan hanya ada pada sifat-sifat
jasmaniah dan sedikit terlihat pada sifat-sifat ruhaniyah. Selain diatas warisan/bawaan/hereditas
juga memiliki pengaruh yang dalam arti luas dapat dibagi dua bagian pokok[4] :
1. Bawaan internal yaitu yang dipindahkan oleh sel-sel benih. Maksudnya disini bahwa
bawaan dari dalam/internal ini memang dari orang tuanya, yang diturunkan dari proses
hubungan intim. Misalnya seorang anak yang mewarisi bakat musik dari ayahnya seperti gita
gutawa yang mewarisi bakat musik dari ayahnya, seperti anang ermansyah yang mewariskan
bakat musik pada anaknya dan banyak yang lainnya.
2. Bawaan dari faktor Eksternal/sosial yaitu bawaan yang dipindahkan dari luar diri
terutama keluarga, biasanya melalui pancaindra, akal, interaksi yang beragam disekitarnya.
adapun yang termasuk pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih ditentukan
oleh pembawaan keturunan antara lain:
1. Konstitusi tubuh.
2. Cara bekerja alat-alat indra
3. Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar
4. Tipe-tipe perhatian, Inteligensi kosien (IQ) serta tipe-tipe IQ
5. Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang khas 
6. Tempo dan ritme perkembangan
4

B. Lingkungan (Environment)
Sertain mengatakan bahwa Lingkungan adalah  meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia
ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan
atau life prosesses  kita kecuali gen-gen. dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai
menyiapkan lingkungan.
Segala sesuatu yang ada disekitar kita dan apa yang ada disekitar kita itu memiliki pengaruh
bagi perkembangan kita serta tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Lingkungan memang
sangat berpengaruh pada perkembangan manusia terlepas pengaruh itu baik atau tidak.
Menurut Sertain lingkungan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Lingkungan alam/luar.
2. Lingkungan dalam
3. Lingkungan sosial masyarakat
Dapat kita jelaskan tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangandan
pendidikan  manusia yaitu bahwa pengaruh dari lingkungan luar adalah pengaruh lingkungan
yang berada disekitar seperti hewan, alam, air, iklim dan lain sebagainya. kesimpulan tentang
pernyataan diatas bahwa lingkungan adalah segala hal yang ada disekitar kita mulai dari
hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam serta memiliki pengaruh terhadap
pendidikan manusia. Interaksi antara manusia dan alam sekitar itulah yang membuat manusia
bisa disebut unik. Jika dihubungkan kembali antara pembawaan dan lingkungan yang
mempengaruhi pendidikan  manusia adalah “ Sifat-sifat dan watak kita adalah hasil interaksi
pembawaan dan lingkungan kita”[6] oleh karena keperibadian dan pendidikan kita itu terbentuk
karena hubungan kita pada lingkungan dan timbal balik yang diberikan lingkungan pada kita.
Peran lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku manusia sehingga perilaku
manusia dapat diklasifikasikan  menjadi empat hal yaitu :
1. Insting adalah aktivitas manusia yang tidak didapat dari belajar melainkan dari kodratnya.
2. Hobits adalah kebiasaan yang berulang-ulang.
3. Native Behaviour adalah tingkah laku manusia dari hereditasa atau bawaan.
4. Aquired Behaviour adalah tingkah laku yang didapat dari belajar.
Kegiatan pendidikan/belajar juga termasuk dalam sebuah lingkungan yang disebut dengan
lingkungan pendidikan, lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang terdapat pada sebuah
lingkungan disengaja untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan. Lingkungan pendidikan
meliputi :
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia yang dapat mendukung tetapi kadang
juga dapat menjadi hambatan proses pendidikan, contoh sarana prasarana dan fasilitas yang
digunakan dalam proses pendidikan.
5

2. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah lingkungan pergaulan antara orang-orang yang ada dalam
proses pendidikan. Contoh pendidik, karyawan dan lain sebagainya.
3. Lingkungan Intelektual
Lingkungan intelektual adalah kondisi dan situasi yang mendukung proses kegiatan
pendidikan. Contoh sumber pelajaran, aktivitas pengembangan dan penerapan berpikir dan
lainya.
4. Lingkungan Nilai
Lingkungan Nilai adalah lingkungan yang merupakan tata kehidupan nilai baik nilai-nilai
dalam masyarakat, ekonomi, social,politik dan lainnya.
Semua lingkungan diatas akan memberikan kontribusi pengaruh yang cukup besar terhadap
proses dan hasil pendidikan. Selain lingkungan diatas, interaksi pendidikan juga dapat
berlangsung dalam lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat. Keluarga adalah penanam
pendidikan yang paling pertama dan utama pada peserta didik. Kedua lingkungan sekolah,
Sekolah berfungsi mengembangkan bakat, kepintaran dan hunbungan dengan masyarakat serta
membekali peserta didik dengan kecakapan kecakapan yang dapat dijadikan bekal dikehidupan
yang akan datang. Yang ketiga adalah lingkungan masyarakat, manusia mulai dari kecil slalu
berinteraksi dengan manusia dan manusia memiliki perbedaan baik dalam berpikir, bercakap,
kepintaran, adat dan semua yang ada dalam masyarakat sehingga perkembangan manusia juga
dipengaruhi oleh orang lain/masyarakat.  
C. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan dalam Pendidikan Peserta Didik.
Sebelum kita berbicara tentang hereditas dan pembawaan lebih baik kita mengetahui apa sih
pendidikan  itu ? pendidikan adalah proses pemberian bekal kepada peserta didik sehingga
peserta didik dapat dengan mudah bergaul dengan masyrakat dan dapat menciptakan kehidupan
yang lebih baik.
Berbicara tentang  faktor Hereditas (bawaan) dan lingkungan banyak menyimpan
pertanyaan, semisal seberapa besarkah pengaruh antar factor bawaan dan lingkungan terhadap
pendidikan manusia. Para ahli psikologipun banyak yang berbeda pendapat, sehingga
menimbulkan aliran-aliran yang akan dijabarkan sebagai berikut[9] :
1. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari kata natus yang artinya lahir, Tokoh utama aliran ini adalah
Schopenhauer, Plato, Descartes, Lombroso mereka berpendapat bahwa perkembangan manusia
itu dipengaruhi oleh factor bawaan yang dibawa sejak dia lahir, biasanya aliran ini mencari
persamaan antara seseorang dengan orang tuanya. Misalnya ayahnya adalah seorang pelukis
maka anaknya pun akan menjadi seorang pelukis, jika ayah atau ibunya ahlinya peramal maka
anaknya juga akan menjadi peramal, pokoknya apa yang dimiliki oleh orang tuanya pasti
dimiliki oleh anaknya.
6
7

2. Aliran Empirisme
Menurut para ahli yang mengikuti aliran ini bertolak belakang dengan aliran Nativisme.
Menurut paham ini perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor
pendidikan (optimisme paedagogis). Tokoh utama aliran ini adalah John Locke, jika memang
benar hanya factor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan manusia, maka karakter
manusia bisa di bentuk sesuai yang diharapkan, jika diharapkan jahat maka jadinya jahat, jika
diharapkan baik maka jadinya juga baik. Kelompok Behavioris juga berpendapat yang sama
dengan pendapat ini, Watson seorang behavioris tulen dari Amerika mengatakan : “ Berilah saya
sejumlah anak-anak yang baik keadaan badannya dan situasi-situasi yang saya butuhkan: dari
setiap orang anak, entah yang mana, dapat saya jadikan dokter, seorang pedagang, seorang ahli
hukum, atau memang jika dikehendaki seorang pengemis atau seorang pencuri”.
Tapi dalam logisnya perkembangan manusia dipengaruhi oleh dua factor tersebut dan itu tidak
dapat dipisahkan, sebab bawaan jika tidak disertai dengan interaksi oleh lingkungannya maka
perkembangan manusia kurang sempurna.
3. Hukum Konvergensi
Wiliam Stern seorang ahli psikologi dari jerman menyatakan bahwa perkembangan
manusia itu dipengaruhi oleh kedua factor yaitu factor lingkungan dan factor bawaan. Meskipun
begitu rasanya belum puas, dalam kenyataannya manusia itu memiliki akal pikiran yang luar
biasa sehingga mereka pun dapat menentukan dirinya sendiri secara bebas, perkembangan
manusia tidak hanya dipengaruhi dua faktor tersebut tapi manusia itu sendiri juga berperan
penting dalam perkembangan manusia itu sendiri.
Bukan hanya faktor lingkungan, faktor bawaan, factor pilihan tapi aktivitas manusia juga
berpengaruh dalam perkembangan manusia. Perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor dan factor-faktor tersebut sama-sama memiliki pengaruh dan peran yang
penting.
Komorita dkk. (1967) menyimpulkan secara umum mengenai efek hereditas dan lingkugan
terhadap sifat manusia, termasuk inteligensi,  sebagai berikut: [10]
1. Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh lingungan.
Bagaimanapun juga besarnya dampak stimulus lingkungan yang diterima oleh organisme namun
perkembangan organisme yang bersangkutan tidak dapat melampaui batas yang telah ditetapkan
oleh factor keturunan. Sebagai contoh, bagaimanapun usaha mendidik seekor monyet ia tidak
akan pernah dapat menyamai manusia.
2. Lingungan dapat memodifikasi efek hereditas. Suatu lingkungan yang buruk dapat saja
mengubah warisan sifat seseorang baik semata-mata karena ia berada dalam asuhan lingkungan
tersebut.
3. Tidak ada satupu karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan bersama oleh factor
lingkungan dan factor keturunan. Lingkungan dan keturunan berinteraksi dalam mempengaruhi
8

perilaku. Dengan kata lain, hereditas menentukan apa yang dapat dilakukann oleh individu
sedagkan lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan oleh individu.
4. Ada beberapa macam karakteristik yang lebih dipengaruhi oleh salah satu diantara factor
hereditas dan factor keturunan. Factor lingkungan tampak kurang berperanan dalam membentuk
karakteristik fisik. Lebih berperan dalam pembentukan karakteristik intelektual, dan paling
berperaan dalam pembentukan karakteristik-karakteristik kepribadian.
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor lingkungan dan
faktor bawaan atau hereditas. Konsep Fitrah yaitu pandangan yang menyatakan bahwa
perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh bawaannya, lingkungannya dan  dirinya sendiri.
Hereditas atau bawaan adalah kesanggupan manusia yang dapat diwujudkan yang diperoleh dari
orang tuanya maupun dari keinginan dirinya sendiri. Sedangkan lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada disekitar kita baik berupa benda mati maupun benda hidup.
Faktor-faktor pendidikan yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor tujuan,
faktor pendidik, faktor anak didik, faktor alat didik..
B. Saran
Bagi pendidik baik pendidik formal maupun norformal sebaiknya mengetahui apa saja yang
menjadi pengaruh perkembangan manusia/anak sehingga para pendidik dapat mengetahui cara
yang tepat, mana yang harus diberikan pada anak mana yang dihindarkan dari anak, sebab
kitalah yang bertanggung jawab atas baik buruknya dari hasil perkembangan manusia atau anak.
9

DAFTAR PUSTAKA

Arwani, M.Pd., Konsep Epistemologi Pendidikan Tauhid dalam Roman Hayy Ibn Yadzan,
Yogjakarta, 1999. (Sekripsi tidak diterbitkan)
Dr. Zakiah Darodjat. Dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara. 2006.
Dr. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
2007.
Drs. H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, Bandung, CV. Pustaka Setia, 1997
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. 1990.
Prof. Dr. Sutari Imam Barnadid, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, yogjakarta, Andi
Offset.1979.
Samadi Suryabrata (BA.Drs,M.A,Ed.S,Ph.d) Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers. 1984.
Imam, Barnadib. Filsafat Pendidikan.Yogyakarta.PT.Adita Karya Nusa,2002.

Anda mungkin juga menyukai