php/tgeo
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX
Email: haryantisinaga123@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilakukan melalui metode observasi secara langsung di daerah pinggir kab
bengkalis provinsi riau. Lokasi penelitian ini terletak di daerah pinggir kab bengkalis
provinsi Riau. Daerah pinggir kab bengkalis provinsi riau salah
satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Wilayahnya mencakup daratan
bagian Timur Pulau Sumatra dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 8.403,28 km². Ibu
kota kabupaten ini berada di kota Bengkalis tepatnya berada di Pulau Bengkalis yang
terpisah dari Pulau Sumatra. Bagaimana “analisis karakteristik tanah gambut dan liat
berdasarkan toposekuennya di daerah pinggir kab bengkalis provinsi Riau, Subjek penelitian
adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek
penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian. Subjek
dalam penelitian ini adalah : analisis karakteristik sifat fisika tanah berdasarkan
toposekuennya pada daerah pinggir kab bengkalis provinsi Riau.
Abstract
This research was conducted through direct observation in the suburbs of Bengkalis Regency,
Riau Province. The location of this research is located in the suburb of Bengkalis Regency,
Riau Province. The suburb of Bengkalis Regency, Riau Province, is one of the districts in
Riau Province, Indonesia. Its territory covers the mainland of the eastern part of Sumatra
Island and the archipelago, with an area of 8,403.28 km². The capital of this regency is in the
city of Bengkalis, precisely on Bengkalis Island, which is separate from Sumatra Island. How
to "analyze the characteristics of peat and clay soil based on its toposequence in the suburbs
of Bengkalis regency, Riau province. Subjects are the parties who are used as samples in a
Judul Artikel…|1
Jurnal Tunas Geografi Vol. 4 No. 1 2015
study. The research subject also discusses the characteristics of the subject used in the study.
The subjects in this study were: analysis of the characteristics of the physical properties of the
soil based on its toposequence on the edge of the Bengkalis Regency, Riau Province.
bekerja pada suatu wilayah. Pergerakan air
PENDAHULUAN
dan bahan terlarut dari suatu tempat ke
Sifat fisika tanah perlu diperhatikan
tempat lain baik melalui drainase maupun
dan diketahui karakteristiknya untuk
erosi ditentukan oleh topografi
menjaga tanah terutama dari kerusakan
(Wisaksono, 1964). Toposekuen adalah
yang mungkin terjadi apabila tanah
perubahan sifat-sifat tanah karena
tersebut digunakan. Beberapa diantaranya
perbedaan sekuen topografi. Dalam satu
yaitu tekstur, kandungan bahan organik,
toposekuen akan dijumpai perbedaan sifat
berat volume (BV), total ruang pori (TRP),
tanah akibat adanya perbedaan bahan
permeabilitas, dan karakteristik air tanah
induk, iklim, topografi dan penggunaan
(pF). Sifat fisika tanah berbeda dari suatu
lahan (Hardjowigeno, 2003). Sifat fisika
tempat ke tempat lain. Perbedaan tersebut
tanah pada dataran rendah tidak sama
disebabkan oleh perbedaan faktor
dengan dataran tinggi, karena menurut
pembentuk tanah, yakni iklim, bahan
Hardjowigeno (2003) daerah-daerah yang
induk, organisme, topografi dan waktu
lebih curam mempunyai solum tanah
(Jenny, 1941). Pada tanah dengan kondisi
dangkal, bahan organik rendah,
iklim, bahan induk dan organisme yang
perkembangan horizon lebih lambat
sama, sifat-sifat tanah akan dipengaruhi
dibandingkan dengan tanah pada daerah
oleh topografi, karena waktu merupakan
datar. Selain itu, perbedaan lereng
faktor yang pasif, maka selain bahan
memberikan pengaruh yang berbeda
induk, sifatsifat tanah akan lebih dominan
terhadap kemampuan tanah dalam
dipengaruhi oleh topografi. Topografi
menyerap air.
merupakan bentuk permukaan bumi yang
ditentukan oleh perbedaan tinggi suatu METODOLOGI PENELITIAN
daerah. Perbedaan bentuk wilayah Penelitian ini dilakukan melalui metode
mempengaruhi jumlah curah hujan yang observasi secara langsung di daerah
dapat diserap atau disimpan oleh profil pinggir kab bengkalis provinsi riau.
tanah (Hardjowigeno, 1986). Topografi Bagaimana “analisis karakteristik tanah
dapat mempengaruhi sifat-sifat fisika gambu dan liat berdasarkan
tanah, karena topografi dapat mempercepat toposekuennya di daerah pinggir kab
atau memperlambat gaya-gaya iklim yang bengkalis provinsi Riau”. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah terjadi pada tanah liat gan gambut pada
metode kualitatif menggunakan metode satu lahan tersebut. Tanah liat atau latosol
observasi yang bersifat alamiah dan merupakan jenis tanah tua yang terbentuk
melakukan studi terhadap sebuah data dari batu api yang mengalami proses
bersumber dari data primer yakni dari pelapukan lebih lanjut. Sehingga tanah ini
observasi lapangan yang dilakukan dalam memiliki sifat kandungan asam,
pengamatan wilayah dari berbagai segi sementara kandungan bahan organiknya
kegiatan. Dokumentasi juga dilakukan rendah hingga sedang, memiliki warna
dengan mengambil gambar secara yang merah hingga kuning serta
langsung di wilayah tersebut dan melalui bertekstur lempung. Tanah liat atau
Google Earth Pro. latosol ini pada umumnya terdapat di
daerah tropis.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Sedangkan tanah gambut atau
organonosol merupakan tanah yang
a. Latar Belakang Tanah terbentuk dari pelapukan bahan organik
ini umumnya adalah liat, sedangkan menjadi faktor penentu kesesuaian gambut
strukturnya remah dengan untuk pengembangan pertanian.
konsistensi adalah gembur. Dari Berdasarkan tingkat kematangannya,
warna bisa dilihat unsur haranya, gambut dibedakan menjadi saprik
semakin merah biasanya semakin (matang), hemik (setengah matang), dan
miskin. Pada umumnya kandungan fibrik (mentah). Identifikasi tingkat
unsur hara ini dari rendah sampai kematangan tanah gambut bisa dilakukan
sedang. Mudah sampai agak sukar secara langsung di lapangan, dengan cara
merembes air, oleh sebab itu meremas gambut dengan menggunakan
infiltrasi dan perkolasinya dari agak tangan.
cepat sampai agak lambat,
b.Kadar Air
daya menahan air cukup baik dan
Lahan gambut mempunyai
agak tahan terhadap erosi.
kemampuan menyerap dan menyimpan air
C. Karakteristik Tanah Gambut Atau jauh lebih tinggi dibanding tanah mineral.
Organosol Komposisi bahan organik yang dominan
menyebabkan gambut mampu menyerap
a) Kematangan Gambut
air dalam jumlah yang relatif tinggi. Elon
Kematangan gambut diartikan sebagai
et al. (2011). menyatakan air yang
tingkat pelapukan bahan organik yang
terkandung dalam tanah gambut bisa
menjadi komponen utama dari tanah
mencapai 300-3.000% bobot keringnya,
gambut. Kematangan gambut sangat
jauh lebih tinggi dibanding dengan tanah
menentukan tingkat produktivitas lahan
mineral yang kemampuan menyerap airnya
gambut, karena sangat berpengaruh
hanya berkisar 20-35% bobot keringnya.
terhadap tingkat kesuburan tanah gambut,
Mutalib et al. (1991) melaporkan kadar air
dan ketersediaan hara. Ketersediaan hara
gambut pada kisaran yang lebih rendah
pada lahan gambut yang lebih matang
yaitu 100-1.300%, yang artinya gambut
relatif lebih tinggi dibandingkan lahan
mampu menyerap air 1 sampai 13 kali
gambut mentah. Struktur gambut yang
bobotnya. Kemampuan gambut yang tinggi
relatif lebih matang juga lebih baik,
dalam menyimpan air antara lain
sehingga lebih menguntungkan bagi
ditentukan oleh porositas gambut yang bisa
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu,
mencapai 95% (Widjaja-Adhi, 1988).
tingkat kematangan gambut merupakan
karakteristik fisik tanah gambut yang c. Berat Isi (Bulk Density)