Anda di halaman 1dari 8

vailable at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.

php/tgeo
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

ANALISIS KARAKERISTIK SIFAT FISIKA PADA TANAH LIAT DAN GAMBUT


BERDASARKAN TOPOSEKUENNYA DI DAERAH PINGGIR KAB BENGKALIS
PROVINSI RIAU

VERA SARAGIH 1, ESTER TANIA SIANTURI 2, HARYANTI SINAGA, CHANIA


SIRNIP B. PAKPAHAN

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI,FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS


NEGERI MEDAN

Email: haryantisinaga123@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilakukan melalui metode observasi secara langsung di daerah pinggir kab
bengkalis provinsi riau. Lokasi penelitian ini terletak di daerah pinggir kab bengkalis
provinsi Riau. Daerah pinggir kab bengkalis provinsi riau salah
satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Wilayahnya mencakup daratan
bagian Timur Pulau Sumatra dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 8.403,28 km². Ibu
kota kabupaten ini berada di kota Bengkalis tepatnya berada di Pulau Bengkalis yang
terpisah dari Pulau Sumatra. Bagaimana “analisis karakteristik tanah gambut dan liat
berdasarkan toposekuennya di daerah pinggir kab bengkalis provinsi Riau, Subjek penelitian
adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek
penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian. Subjek
dalam penelitian ini adalah : analisis karakteristik sifat fisika tanah berdasarkan
toposekuennya pada daerah pinggir kab bengkalis provinsi Riau.

Abstract

This research was conducted through direct observation in the suburbs of Bengkalis Regency,
Riau Province. The location of this research is located in the suburb of Bengkalis Regency,
Riau Province. The suburb of Bengkalis Regency, Riau Province, is one of the districts in
Riau Province, Indonesia. Its territory covers the mainland of the eastern part of Sumatra
Island and the archipelago, with an area of 8,403.28 km². The capital of this regency is in the
city of Bengkalis, precisely on Bengkalis Island, which is separate from Sumatra Island. How
to "analyze the characteristics of peat and clay soil based on its toposequence in the suburbs
of Bengkalis regency, Riau province. Subjects are the parties who are used as samples in a

Judul Artikel…|1
Jurnal Tunas Geografi Vol. 4 No. 1 2015

study. The research subject also discusses the characteristics of the subject used in the study.
The subjects in this study were: analysis of the characteristics of the physical properties of the
soil based on its toposequence on the edge of the Bengkalis Regency, Riau Province.
bekerja pada suatu wilayah. Pergerakan air
PENDAHULUAN
dan bahan terlarut dari suatu tempat ke
Sifat fisika tanah perlu diperhatikan
tempat lain baik melalui drainase maupun
dan diketahui karakteristiknya untuk
erosi ditentukan oleh topografi
menjaga tanah terutama dari kerusakan
(Wisaksono, 1964). Toposekuen adalah
yang mungkin terjadi apabila tanah
perubahan sifat-sifat tanah karena
tersebut digunakan. Beberapa diantaranya
perbedaan sekuen topografi. Dalam satu
yaitu tekstur, kandungan bahan organik,
toposekuen akan dijumpai perbedaan sifat
berat volume (BV), total ruang pori (TRP),
tanah akibat adanya perbedaan bahan
permeabilitas, dan karakteristik air tanah
induk, iklim, topografi dan penggunaan
(pF). Sifat fisika tanah berbeda dari suatu
lahan (Hardjowigeno, 2003). Sifat fisika
tempat ke tempat lain. Perbedaan tersebut
tanah pada dataran rendah tidak sama
disebabkan oleh perbedaan faktor
dengan dataran tinggi, karena menurut
pembentuk tanah, yakni iklim, bahan
Hardjowigeno (2003) daerah-daerah yang
induk, organisme, topografi dan waktu
lebih curam mempunyai solum tanah
(Jenny, 1941). Pada tanah dengan kondisi
dangkal, bahan organik rendah,
iklim, bahan induk dan organisme yang
perkembangan horizon lebih lambat
sama, sifat-sifat tanah akan dipengaruhi
dibandingkan dengan tanah pada daerah
oleh topografi, karena waktu merupakan
datar. Selain itu, perbedaan lereng
faktor yang pasif, maka selain bahan
memberikan pengaruh yang berbeda
induk, sifatsifat tanah akan lebih dominan
terhadap kemampuan tanah dalam
dipengaruhi oleh topografi. Topografi
menyerap air.
merupakan bentuk permukaan bumi yang
ditentukan oleh perbedaan tinggi suatu METODOLOGI PENELITIAN
daerah. Perbedaan bentuk wilayah Penelitian ini dilakukan melalui metode
mempengaruhi jumlah curah hujan yang observasi secara langsung di daerah
dapat diserap atau disimpan oleh profil pinggir kab bengkalis provinsi riau.
tanah (Hardjowigeno, 1986). Topografi Bagaimana “analisis karakteristik tanah
dapat mempengaruhi sifat-sifat fisika gambu dan liat berdasarkan
tanah, karena topografi dapat mempercepat toposekuennya di daerah pinggir kab
atau memperlambat gaya-gaya iklim yang bengkalis provinsi Riau”. Metode yang

2| Vol XX No. X – 20XX


vailable at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

digunakan pada penelitian ini adalah terjadi pada tanah liat gan gambut pada
metode kualitatif menggunakan metode satu lahan tersebut. Tanah liat atau latosol
observasi yang bersifat alamiah dan merupakan jenis tanah tua yang terbentuk
melakukan studi terhadap sebuah data dari batu api yang mengalami proses
bersumber dari data primer yakni dari pelapukan lebih lanjut. Sehingga tanah ini
observasi lapangan yang dilakukan dalam memiliki sifat kandungan asam,
pengamatan wilayah dari berbagai segi sementara kandungan bahan organiknya
kegiatan. Dokumentasi juga dilakukan rendah hingga sedang, memiliki warna
dengan mengambil gambar secara yang merah hingga kuning serta
langsung di wilayah tersebut dan melalui bertekstur lempung. Tanah liat atau
Google Earth Pro. latosol ini pada umumnya terdapat di
daerah tropis.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Sedangkan tanah gambut atau
organonosol merupakan tanah yang
a. Latar Belakang Tanah terbentuk dari pelapukan bahan organik

Organosol dan Latosol seperti tumbuhan, gambut dan rawa.


Tanah gambut biasanya terdapat di
Penelitian yang di ambil adalah suatu
daerah yang beriklim basah dan curah
lahan yang berada di daerah pinggir kab
hujan tinggi. Tanah ini berciri cir warna
bengkalis provinsi riau. Pada lahan ini
hitam, memiliki kandungan air dan
terdapat suatu kejanggalan, dimana
kandungan organik yang tinggi, memiliki
penulis melihat perbedaan dari warna dan
tingkat keasaman yang tinggi, nilai
teksturnya, adanya perbedaan sifat fisika
pHnya hanya 0,4, miskin akan unsur hara,
tanah tersebut pada satu persebaran lahan,
drainasenya kurang baik, serta pada
, membuat penulis tertarik untuk
umumnya kurang subur, sekalipun kurang
mengangkat judul mini riset sebagai
subur tetapi dapat dimanfaatkan untuk
analisis karakteristik sifat fisika tanah liat
persawahan, palawija, karet dan kelapa.
dan gambut berdasarkan toposekuennya
di daerah pinggir kab bengkalis porvinsi Pada daerah pinggir kab
riau. Dengan adanya karakteristik yang bengkalis provinsi riau yang
disajikan memberikan solusi atau termasuk daerah dataran rendah
pemecahan masalah sehingga dapat dengan ketinggian rata rata sekitar
diketahui penyebab dari perbedaan yang 2-6,1 m dpl. Sebagian besar ini lah

3| Vol XX No. X – 20XX


Jurnal Tunas Geografi Vol. 4 No. 1 2015

yang mempengaruhi adanya (500 m dpl). Latosol cokelat


persebaran tanah organosol serta kemerahan (250 m dpl) latosol
latosol, untuk persebaran organosol merah (50 m dpl). Tanpa
disebabkan oleh adanya sungai serta memerhatikan intensitas
tasik (danau) serta untuk persebaran penanamannya
tanah latosol dipengaruhi oleh
b. KARAKTERISTIK TANAH
adanya pegunungan di daerah
LATOSOL
padang.
Lokasi penelitian ini terletak
Perkembangan tanah latosol daerah daerah pinggir kabupaten
dan tanah organosol pada daerah bengkalis provinsi riau terletak pada
pinggir kab bengkalis provinsi riau bagian pesisir Timur Pulau
ini dimanfaatkan sebagai lahan Sumatera antara 2030' Lintang
sawit serta penanaman karet. Utara - 0056' Lintang Utara dan
Dikarenakan kecocopkan jenis 100052' Bujur Timur - 102031'
tanah yang dimanfaatkan untuk Bujur Timur. Kabupaten
tumbuhan tersebut Bengkalis memiliki batas-batas
Sebelah Utara berbatasan dengan
Penelitian tentang sifat
Selat Malaka. Tanah
fisika tanah pada sawit dan karet
Latosol disebut juga sebagai tanah
masih sangat terbatas, pada
Inceptisol. Tanah ini
umumnya hanya berkenaan dengan
mempunyailapisan solum tanah
masalah argonominya (Tan 1968).
yang tebal sampai sangat tebal,
Kajian sifat sifat tanah sawit dan
yaitu dari 130 cm sampai 5
karet di indonesia diawali oleh
meter bahkan lebih, sedangkan
Koenigs (1950) yang meneliti
batas antara horizon tidak begitu
tentang tanah latosol di bogor, tanpa
jelas. Warna dari tanah
melihat perbedaan elevasi dan
latosol adalah merah, coklat sampai
lamanya tanah digenangi dalam
kekuning-kuningan. Kandungan
setahun. Kemudian Tan (1968)
bahan organiknya berkisar antara 3-
melakukan kajian karakteristik dan
9 % tapi biasanya sekitar 5% saja.
genesisnya tanah sawah di daerah
Reaksi tanah berkisar antara, pH
bogor dan sekitarnya pada berbagai
4,5-6,5 yaitu dari asam sampai agak
macam tanah dengan ketinggian
asam. Tekstur seluruh solum tanah
yang berbeda yaitu pada andosol

4| Vol XX No. X – 20XX


vailable at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

ini umumnya adalah liat, sedangkan menjadi faktor penentu kesesuaian gambut
strukturnya remah dengan untuk pengembangan pertanian.
konsistensi adalah gembur. Dari Berdasarkan tingkat kematangannya,
warna bisa dilihat unsur haranya, gambut dibedakan menjadi saprik
semakin merah biasanya semakin (matang), hemik (setengah matang), dan
miskin. Pada umumnya kandungan fibrik (mentah). Identifikasi tingkat
unsur hara ini dari rendah sampai kematangan tanah gambut bisa dilakukan
sedang. Mudah sampai agak sukar secara langsung di lapangan, dengan cara
merembes air, oleh sebab itu meremas gambut dengan menggunakan
infiltrasi dan perkolasinya dari agak tangan.
cepat sampai agak lambat,
b.Kadar Air
daya menahan air cukup baik dan
Lahan gambut mempunyai
agak tahan terhadap erosi.
kemampuan menyerap dan menyimpan air
C. Karakteristik Tanah Gambut Atau jauh lebih tinggi dibanding tanah mineral.
Organosol Komposisi bahan organik yang dominan
menyebabkan gambut mampu menyerap
a) Kematangan Gambut
air dalam jumlah yang relatif tinggi. Elon
Kematangan gambut diartikan sebagai
et al. (2011). menyatakan air yang
tingkat pelapukan bahan organik yang
terkandung dalam tanah gambut bisa
menjadi komponen utama dari tanah
mencapai 300-3.000% bobot keringnya,
gambut. Kematangan gambut sangat
jauh lebih tinggi dibanding dengan tanah
menentukan tingkat produktivitas lahan
mineral yang kemampuan menyerap airnya
gambut, karena sangat berpengaruh
hanya berkisar 20-35% bobot keringnya.
terhadap tingkat kesuburan tanah gambut,
Mutalib et al. (1991) melaporkan kadar air
dan ketersediaan hara. Ketersediaan hara
gambut pada kisaran yang lebih rendah
pada lahan gambut yang lebih matang
yaitu 100-1.300%, yang artinya gambut
relatif lebih tinggi dibandingkan lahan
mampu menyerap air 1 sampai 13 kali
gambut mentah. Struktur gambut yang
bobotnya. Kemampuan gambut yang tinggi
relatif lebih matang juga lebih baik,
dalam menyimpan air antara lain
sehingga lebih menguntungkan bagi
ditentukan oleh porositas gambut yang bisa
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu,
mencapai 95% (Widjaja-Adhi, 1988).
tingkat kematangan gambut merupakan
karakteristik fisik tanah gambut yang c. Berat Isi (Bulk Density)

3| Vol XX No. X – 20XX


Jurnal Tunas Geografi Vol. 4 No. 1 2015

Berat isi (bulk density) atau sering d.Subsiden


disebut juga dengan istilah berat Subsiden (subsidence) atau
volume merupakan sifat fisik tanah penurunan permukaan lahan
yang menunjukkan berat massa merupakan kondisi fisik yang
padatan dalam suatu volume tertentu. sering dialami lahan gambut yang
Berat isi atau BD umumnya telah didrainase. Proses drainase
dinyatakan dalam satuan g cm-3 atau menyebabkan air yang berada di
kg dm-3 atau t m -3 . BD merupakan antara massa gambut mengalir
sifat fisik tanah yang paling sering keluar (utamanya bagian air yang
dianalisis, karena bisa dijadikan bisa mengalir dengan kekuatan
gambaran awal dari sifat fisik tanah gravitasi), akibat proses ini
lainnya seperti porositas, bearing gambut mengempis atau
capacity, dan potensi daya mengalami penyusutan. Subsiden
menyimpan air. Tanah dengan nilai juga bisa terjadi akibat massa
BD relatif rendah umumnya gambut mengalami pengerutan
mempunyai porositas yang tinggi, akibat berkurangnya air yang
sehingga potensi menyerap dan terkandung dalam bahan gambut.
menyalurkan air menjadi tinggi, Proses lainnya yang
namun jika nilai BD terlalu rendah menyebabkan penurunan
menyebabkan tanah mempunyai daya permukaan gambut adalah proses
menahan beban (bearing capacity) pelapukan (dekomposisi).
yang rendah. BD tanah gambut yang Drainase menyebabkan
sangat rendah yaitu 0,2 g cm-3 (Tie perubahan kondisi gambut dari
and Lin, 1991) karena adanya anaerob (miskin oksigen)
pengaruh bahan mineral, namun menjadi aerob (kaya oksigen)
masih jauh dibanding BD tanah sehingga mikroba pembusuk
mineral yang berkisar 0,7-1,4 g cm-3 (decomposer) menjadi lebih aktif.
. Hasil penelitian Dariah et al. (2012) e.Daya Menahan Beban (Bearing
menunjukkan besarnya pengaruh Capacity)
tingkat kematangan gambut terhadap Daya menahan beban (bearing
besarnya BD gambut (Gambar 2), capacity) gambut yang tergolong
semakin matang gambut, rata-rata rendah merupakan karakteristik
BD gambut menjadi lebih tinggi. tanah gambut yang sering
menjadi faktor penghambat

6| Vol XX No. X – 20XX


vailable at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo
e-ISSN: 2622-9528 p-ISSN: 2301-606X Jurnal Tunas Geografi Vol. XX No. XX 20XX

produktivitas tanaman, terutama (pseudosand). Gambut dalam kondisi


tanaman tahunan. Kondisi kering tak balik juga menjadi sulit diakses
tanaman yang tidak tegak mikroba decomposer. Gambar 6
(doyong) yang sering ditemukan menunjukkan kondisi tanah gambut yang
di lahan gambut merupakan telah mengalami proses kering tak
indikasi rendahnya daya menahan balik.Terjadinya kondisi kering tidak balik
beban tanah gambut .Setelah juga menunjukkan bahwa bagian aktif dari
doyong, tidak sedikit pohon yang tanah gambut berada fase cairnya.
roboh, dan akarnya tercabut dari
KESIMPULAN
dalam tanah. Daya menahan
beban tanah gambut dipengaruhi Berdasarkan hasil penelitian di pinggir
oleh tingkat kematangan gambut. kab bengkalis provinsi Riau. Tanah
Gambut yang relatif lebih matang gambut atau organosol serta tanah liat
umumnya lebih padat sehingga atau latosol merupakan tanah yang
daya menahan bebannya menjadi terdapat persebarannya secara umum di
lebih tinggi. daerah pinggir kab bengkalis prov riau.
f. Irreversible Drying (Kering Tanah liat atau latosol merupakan jenis
Tidak Balik) tanah tua yang terbentuk dari batu api
Gambut dengan kadar air <100% yang mengalami proses pelapukan lebih
berdasarkan berat umumnya telah lanjut. Sehingga tanah ini memiliki sifat
mengalami proses kering tidak balik . pada kandungan asam, sementara kandungan
kondisi ini gambut menjadi lebih mudah bahan organiknya rendah hingga sedang,
terbakar dan mudah hanyut terbawa aliran memiliki warna yang merah hingga
air, gambut juga tidak mempunyai kuning serta bertekstur lempung. Tanah
kemampuan lagi untuk menyerap air dan liat atau latosol ini pada umumnya
unsur hara sehingga menjadi tidak sesuai terdapat di daerah tropis. Sedangkan
lagi untuk menjadi media tanam. Tanah tanah gambut atau organonosol
gambut yang telah mengalami kering tak merupakan tanah yang terbentuk dari
balik sering terlihat di permukaan gambut, pelapukan bahan organik seperti
atau mengambang di permukaan air. tumbuhan, gambut dan rawa. Tanah
Dalam kondisi kering tak balik gambut gambut biasanya terdapat di daerah yang
nampak seperti pasir, serhingga beriklim basah dan curah hujan tinggi.
diistilahkan sebagai pasir semu Tanah ini berciri cir warna hitam,

3| Vol XX No. X – 20XX


Jurnal Tunas Geografi Vol. 4 No. 1 2015

memiliki kandungan air dan kandungan


DAFTAR PUSTAKA
organik yang tinggi, memiliki tingkat
Jurnal
keasaman yang tinggi, nilai pHnya hanya
0,4, miskin akan unsur hara, drainasenya http://staffnew.uny.ac.id/upload/1323198
kurang baik, serta pada umumnya kurang 26/pendidikan/diktat-geografi-tanah.pdf,
subur, sekalipun kurang subur tetapi diakses tanggal 16 november 2020
dapat dimanfaatkan untuk persawahan,
Jurnal
palawija, karet dan kelapa. Pada daerah
pinggir kab bengkalis provinsi riau yang http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/i
termasuk daerah dataran rendah dengan nd/dokumentasi/juknis/panduan%20gam
ketinggian rata rata sekitar 2-6,1 m dpl.
but%20terdegradasi/03ai_karakteristik.pd
Sebagian besar ini lah yang
f, diakses tanggal 16 november 2020
mempengaruhi adanya persebaran tanah
organosol serta latosol, untuk persebaran Jurnal
organosol disebabkan oleh adanya sungai
file:///C:/Users/Acer/Downloads/KARAKT
serta tasik (danau) serta untuk persebaran
ERISTIK%20FISIK%20TANAH%20PADA%20
tanah latosol dipengaruhi oleh adanya
BEBERAPA%20PENGGUNAAN%20LAHAN%
pegunungan di daerah padang.
20DI%20TANAH%20LATOSOL%20DAN%20
SARAN PODSOLIK%20DI%20KABUPATEN%20SOR
Untuk memperluas pengetahuan tentang
ONG.pdf, diakses tanggal 16 november
sifat fisika tanah terutama tanah gambut
2020
atau organosol serta gliat atau latosol kita
harus mempelajari dan memahami Jurnal
mengenal sifat fisikanya serta sifat
http://faperta.ugm.ac.id/download/publik
kimianya, akan tetapi secara umum dan
asi_dosen/sri_nuryani/pdf/Berita%20Biolo
kasat mata lebih dahulu harus kita pahami
gi%202009%20(Bb%2012).pdf, diakses
sifat fisikanya, agar di lapangan kita
tanggal 16 november 2020
dapat membedakan klasifikasi tanah di
lingkungan kita. Dan diharapkan
masyarakat di sekitar harus tetap menjaga
kelestarian di lingkungan pinggir kab
bengkalis provinsi riau, untuk menjaga
keseimbangan kualitas tanah

8| Vol XX No. X – 20XX

Anda mungkin juga menyukai