PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit, hal ini disebabkan daya tahan anak relative lemah, sebab system
imun anak belum sempurna. Penyakit yang sering terjadi pada anak adalah
mencapai 71.633 kasus. Jumlah kasus dan kematian tahun ini masih
bertambah. Pada tahun 2018 kasus DBD di Blora sebanyak 45,01 per
penderita DBD adalah tahun 2016 mencapai angka 83,3 per 100.000
1,5% untuk itu perlu langkah-langkah yang tepat untuk mencegah agar
mencegah penularan Covid-19. Oleh karena itu perlu adanya peran serta
menutup & mengubur plus menabur bubuk larvasida . Selain itu juga
pertama. Pada kasus ringan semua tanda dan gejala sembuh seiring
berkeringat dan perubahan pada laju nadi serta tekanan darah , hal ini
yang tidak berat. Pada kasus sedang sampai berat terjadi kebocoran
( Muwarni,2011)
yang sudah kritis ataupun demam pada hari ke 4 atau kelima karena
menurut mereka sebagai orang awam kenaikan suhu badan pada anak
DHF merupakan hal yang wajar. Dan bahkan ada yang di bawa ke
yang memadai dan gejala klinis yang semakin berat , mengarah pada
gangguan pembuluh darah, hati dan suhu dalam tubuh anak tersebut
pasien untuk minum sedikit tapi sering sesuai kebutuhan cairan sehari-
hari, observasi ttv tiap 4 jam, kolaborasi dengan tim medis dalam
yang harus diperhatikan serta perlu penanganan yang tepat, supaya tidak
dasar mengapa penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan
Pengelolaan Hipertermi”
B. Perumusan masalah
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak DHF dengan Fokus Studi
Pengelolaan Hipertermi?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Hipertermi
pada anak Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) dengan Fokus Studi Pengelolaan
Hipertermi
e. Penulis dapat mengevaluasi hasil tindakan dari keperawatan pada anak Dengue
1. Manfaat Teoritis
Fever (DHF)
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Hipertermi.
Hasil Pengelolaan kasus ini dapat dijadikan wawasan dan bahan bacaan
c. Bagi klien