Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL

RUANG VK RSUD KARDINAH TEGAL

LP MINGGU KE-1

Di susun oleh:

ANDINI RIZKA SEFIOLA


200104004

PRAKTIK PROFESI NERS STASE MATERNITAS

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2021
A. Defini Pre Natal
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil
secara berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini
meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan
dan intervensi dasar yang dilakukan (Manuaba, 2010). Menurut
Guttmacher (2007) Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
Rahim, sedangkan antenatal care menurut Mochtar (2010) adalah
perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit
dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar
tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat.
Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi
obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin
(Saifuddin, dkk. 2012)

B. Tujuan Pre Natal


Tujuan pelayanan Antenatal Care (ANC), antara lain:
a Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan
sosial ibu.
c Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan.
d Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI ekslusif.
f Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
C. Tanda Hamil Dan Tidak Hamil
1. Gejala Tidak Pasti Kehamilan
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan HPL (hari Perkiraan
lahir).
b. Mual dan muntah (nausea dan emisis)
Pengaruh esterogen dan progesteron terjadi pengeluaran lendir yg
berlebihan, Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
hingga akhir triwulan pertama, karena terjadi pada pagi hari
disebut morning sickness (sakit pagi), bila mual dan muntah terlalu
sering disebut hiperemesis.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu
(ngidam) terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.
d. Tidak tahan suatu bau-bauan
e. Pingsan (sinkope)
Bila pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan
f. Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama, kemudian nafsu makan
timbul kembali
g. Lelah
h. Payudara Tegang
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan
pengaruh estrogen- progestreon dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam, merangsang duktus
dan alveoli payudara, kelenjar montgemery terlihat lebih
membesar, nyeri tekan pada kehamilan trimester I.
i. Miksi sering
Karena kandung kemih tertekan oleh pembesaran uterus, gejala ini
akan hilang pada triwulan kedua kehamilan, pada akhir kehamilan
gejala ini kembali terulang karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terendah janin yang mulai masuk pintu atas panggul
j. Konstipasi / obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan BAB
k. Pigmentasi kulit
Pengaruh keluarnya hormon Melanophore Stimulating Hormon
(MSH), Dijumpai dimuka (cloasma gravidarum), areola mamme,
leher dan di dinding perut (linea nigra)
l. Epulis (hipertrosi dan papil gusi)
m. Penekanan vena-vena (varices)
Pengaruh esterogen dan progesteron dapat terjadi pada kaki, betis,
vulva dan payudara, biasanya Asuhan Kehamilan Normal dijumpai
pada triwulan terakhir (Hanifah, 2012).
2. Tanda–Tanda Mungkin Kehamilan
a. Perut membesar
b. Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk besar dan
konsistensi dari rahim
c. Tanda hegar: ismus rahim mengadakan hipertropi dan bertambah
panjang, sehingga teraba lebih lunak (soft) disebut
d. Tanda Chadwick:  Vulva dan vagina kebiruan
e. Tanda Piscaseck: Uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga
menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus (Braxton-Hicks)
g. Tanda ballottement (Astuti, 2011)
3. Tanda-tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau di rasa
b. Primigrvida 18 minggu, Multigravida 16 minggu
c. Denyut jantung janin
d. Di dengar dengan Laenec (monoscope) 18-20 mg, Di catat dan
didengar dengan Doppler 12 mg, Di catat dengan feto–elektro
kardiogram (12 mg), Dilihat pada USG
e. Terlihat tulang–tulang janin pada foto rongten.
f. Pada kehamilan yg lebih tua dapat diraba Ballotemen (lentingan)
dan bagian bagian janin. (Sujatmiko, 2005).

D. Adaptasi Fisik Selama Kehamilan


1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai
persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk
bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali
seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan.
Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan
kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan
berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin,
plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume
totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih
dengan berat rata-rata 1100 gram (Manurung, 2011).
b. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama
6- 7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal
(Manurung, 2011).
c. Tuba Falopi
Selama kehamilan otot-otot yang meliputi tuba mengalami
hipertropi dan epitelium mukosa tuba menjadi gepeng.pad tuba
falopi terjadi peningkata estrogen dan progesteron yang
menyebabkan rambut silia menjadi lebih aktif sehingga mampu
menghantarkan sel zigot menuju kavum uteri dalam waktu yang
tepat. Faktor lain yang dapat menggerakkan silia (rambut getar)
adalah kalori yang dirubah menjadi energi yang dihasilkan dari
metabolisme sel (Manurung, 2011).
d. Vagina
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva,
sehingga pada vagina akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal
dengan tanda Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa
dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot
polos (Prawirohardjo, 2008).
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Cardiac Output
Cardiac output maternal meningkat sekitar 30 sampai 50% selama
kehamilan. Cardiac output mencapai kadar maksimum selama
trimester pertama atau kedua kehamilan dan tetap tinggi sampai
persalinan. Cardia posisi output tergantung pada posisi ibu. Jika
ibu posisi telentang, uterus yang membesar menekan vena cava
inferior, mengurangi aliran balik vena ke jantung sehingga
menurunkan cardiac output. Pengaruh ini lebih besar pada saat
kehamilan aterm. Antara 1 sampai 10 persen ibu hamil mengalami
supine hypotension syendrome/ sindrom hipotensi pada saat
berbaring telentang dan 12 mengalami penurunan tekanan darah
disertai gejala – gejalan seperti pusing, pening, mual dan rasa akan
pingsan (Indrayani, 2011).
b. Tekanan Darah
Penurunan tehanan vaskular prefier selama kehamilan terutama
disebabkan karena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh
hormon progesteron. Penurunan dalam peripheral vascular
resistance, mengakibatkan penurunan darah delama trimester
pertama kehamilan. tekanan sistolik turun sekitar 5 sampai 10
mmHg dan distolik 10 sampai 15 mmHg. Setelah usia kehamilan
24 minggu, tekanan darah sedikit demi sedikit naik dan kembali
kepada tekanan darah sebelum hamil pada saat aterm (Indrayani,
2011).

c. Volume dan Komposisi Darah


Volume drah meningkat sekitar 1.500 ml (nilai normal : 85% - 9%
berat badan). Peningkatan terdiri atas 1.000 ml plasma ditambah
450 ml sel darah merah (SDM). Peningkatan volume mulai terjadi
pada sekitar minggu ke-10 sampai ke-12, mencapai puncak sekitar
30%- 50% di atas volume tidak hamil pada minggu ke-20 sampai
ke-26. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif.
Keadaan ini sangat penting untuk:
a. Sistem vaskular yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran
uterus.
b. Hidrasi jaringan janin fan ibu yang adekuat saat ibu berdiri atau
telentang.
c. Cadangan cairan untuk mengganti darah yang hilang selama
proses melahirkan dan puerperium. Walaupun volume darah
meningkat, tetapi nilai hemoglobin normal (12-16 g/dl di dalam
darah) dan nilai normal hematokrit (37%-47%) menurun secara
drastis. Kondisi ini disebut anemia fisiologis. Penurunan
terlihat jelas pada trimester ke-2 saat terjadi ekspansi volume
darah yang cepat. Apabila nilai hemoglobin turun sampai 10
g/dl atau lebih atau bila hematokrit turun sampai 35% atau
lebih, maka wanita dalam keadaan anemi (Indrayani, 2011).
3. Sistem Pernapasan
Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil bertujuan
menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu
meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan
peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamen dan kerangka iga
berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Karena rahim
membesar, panjang paru-paru berkurang. Tinggi diafragma bergeser 4
cm selama masa hamil. dengan semakin tuanya kehamilan dan seiring
pembesaran uterus ke rongga abdomen, pernafasan dada menggantikan
pernafasan perut. Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon
terhadap peningkatan kadar estrogen, juga terjadi pada traktus
pernapasan atas. Karena kapiler membesar, terbentuklah edema dan
hyperemia di hidung, faringm laring, trakea, dan bronkus. Kongesti di
dalam jaringan traktus 14 respiratorius menyebabkan timbulnya
beberapa kondisi yang umum terlihat selama hidung berdarah
(epistaksis), perubahan suara, dan respon peradangan menyolok
bahkan terhadap infeksi pernapasan bagian atas yang ringan sekalipun.
Wanita hamil bernafas lebih dalam (meningkatkan volume tidal,
volume gas beergerak masuk atau keluar traktus respiratorius pada
setiap terikan nafas). Karena volume tidal meningkat maka PO2
meningkat dan PCO2 menurun. Keadaan ini memberikan keuntungan
bagi janin sehingga benyak oksigen yang ditransfer melalui plasenta ke
sirkulasi ibu. Progesteron dan oksigen diduga menyebabkan
peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida
(Indrayani, 2011).
4. Sistem Perkemihan
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya
bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada
wanita yang tidak hamil. Filtrasi glomelurus meningkat sekitar 69%
selama kehamilan peningkatannya dari awal kehamilan relatif tinggi
sampai aterm dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum.
Pada kehamilan ureter membesar untuk menampung bayaknya
pembentukan urine, terutama pada ureter kanan karena peristaltic
ureter terhambat karena pengaruh progesterone, tekanan rahim yang
membesar dan terjadi perputaran ke kanan disebabkan karena terdapat
kolon dan sigmoid di sebelah kiri. Kandung kemih atau blass pada
masa kehamilan tertekan oleh uterus karena posisi blass berada di
depan uterus sehingga akan meningkatkan 15 frekuensi buang air
kecil. Terutama pada trimester I, trimester II tekanan uterrus terhadap
blass berkurang. Karena uterus sudah mulai keluar dari rongga panggul
dan pada trimester III sering terjadi rangsangan kembali karena bagian
terendah janin turun ke rongga panggul. Selain itu vaskularisasi pada
blass menyebabkan tonus otot turun. Terjadinya hemodilusi juga
menyebabkan metabolisme air meningkat sehingga pembentukan urine
bertambah dan kapasitas blass sampai 1.500 ml (Indrayani, 2011).
5. Sistem Persyarafan
Menurut Indrayani (2011) perubahan fisiologis spesifik akibat
kehamilan dapat menyebabkan timbulnya gejala neurologis dan
neuromuskular. Gejala – gejala tersebut antara lain:
a. Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular Akibat dari
pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di
tungkai bawah.
b. Lodisus doesolumbar Dapat mengakibatkan nyeri akibat tarikan
pada syaraf atau kompresi akar syaraf.
c. Edema pada syaraf perifer Dapat menyebabkan carpal tunnel
syndrome selama trimester III kehamilan. Edema menekan syaraf
median di bawah ligamentum karpalis pergelangan tangan.
Syindrom ini ditandai oleh parastesia (sensasi abnormal seperti
rasa terbakar akibat gangguan pada sistem 16 syaraf sensori) dan
nyeri pada tangan yang menjalar ke siku. Tangan yang dominan
yang paling banyak yang biasanya terkena.
d. Akroestesia (Rasa baal dan gatal di tangan) Akibat dari posisi bahu
yang membungkuk dirasakan oleh beberapa wanita selama hamil.
Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus
brakialis.
e. Nyeri kepala Akibat ketegangan umum timbul pada saat ibu
merasa cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Dan dapat
juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan seperti kesalahan
refleksi, sinusitis atau migrain.
f. Nyeri kepala ringan Rasa ingin pingsan dan bahkan sering terjadi
pada awal kehamilan. ketidakstabilan vasomotor, hipotensi
postural atau hipoglikemia mungkin merupakan keadaan yang
menyebabkan gejala ini.
g. Hipokalsemia Dapat menimbulkan masalah Neuromuskular seperti
kram otot atau tetani. Adanya tekanan pada syaraf menyebabkan
kaki menjadi oedema. Hal ini disebabkan karena meningkatnya
tekanan vena dibagian yang lebih rendah dari uterus akibat
sumbatan parsial venakava oleh uterus yang hamil. Penurunan
tekanan osmotik koloid intertisial yang ditimbulkan oleh
kehamilan normal juga cenderung menimbulkan oedema pada
akhir kehamilan.
6. Sistem Pencernaan
Peningkatan hormonal pada awal kehamilan berdampak terhadap
perubahan sistem pencernaan. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil
antara lain : mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih
banyak, motilitas lebih rileks, distensi vaskuler pada daerah gusi
(epulsi). Peningkatan frekuensi mual dan muntah yang dialami oleh
ibu hamil berpengaruh terhadap menurunnya cairan elektrolit di dalam
tubuh. Namun perubahan tersebut tidak selalu dialami oleh ibu hamil.
Beberapa refenrensi menyatakan bahwa ibu primi gravida, usia remaja
dan kehamilan yang tidak diinginkan beresiko ibu mengalami
hiperemesis. Kesiapan psikologi menghadai perubahan fisik selama
hamil membuat ibu lebih tenang menghadapi kehamilan. ibu akan
lebih sering mengeluarkan air ludah yang bersifat asam. Sehingga
nafsu makan ibu akan berkurang. Kondisi ini lebih sering dialami pada
saat trimester pertama. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja
menyebabkan mual tetapi juga konstipasi. Ibu akan lebih sering
melakukan mengedan. Tindakan tersebut menyebabkan ibu mengalami
haemoroid. Untuk mencegah terjadinya haemoroid maka ibu
dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat, minum cairan
yang banyak. Jika kondisi ini berlanjut maka lambung akan mengalami
penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung,
yang menyebabkan kembung. Meningkatnya volume darah membuat
semua vaskuler mengalami distensi termasuk pembuluh darah yang
ada di gusi. Gusi akan mengalami 18 pembengkakan dan berwarna
merah. Kesalahan memilih sikat gigi dan tehnik melakukan sikat gigi
membuat gusi berdarah. Hal ini membuat ibu takut untuk melakukan
sikat gigi, sehingga memicu terjadinya karies selama kehamilan akibat
tingkat keasaman saliva yang tinggi. Karies beresiko memicu
terjadinya kelahiran premature akibat terjadinya kontraksi (Manurung,
2011).
7. Sistem Muskuloskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33% tetapi tidak diambil dari gigi.
Sendi pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi
pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih
lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan
nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui
penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan
fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang
tidak seimbang (Manurung, 2011).

E. Adaptasi Psikologis Kehamilan


Kehamilan merupakan episode dramatis dalam perubahan biologis,
psikologis, dan adaptasi fisiologis bagi seorang wanita yang
mengalaminya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks
memerlukan adaptasi penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan
yang terjadi. Pada trimester pertama terjadi fluktuasi lebar aspek
emosional sehingga periode ini memiliki resiko tinggi untuk terjadinya
lonjakan emosi dan perasaan tidak nyaman.
Pada trimester kedua fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan
perubahan lebih focus pada aspek fisik, sedangkan pada trimester ketiga
adaptasi psikologis berkaitan dengan proses persalinan dan kesiapan ibu
menjadi orang tua ketika bayi lahir.

F. Leopold
1. Pemeriksaan Leopold I
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui
bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Hasil:
a. Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba
adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
b. Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa
adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
c. Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus
teraba kosong.
2. Pemeriksaan Leopold II
Tujuan: untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi
uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
Hasil:
a. Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak
dapat digerakkan
b. Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil,
bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba
gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
3. Pemeriksaan Leopold III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin (kepala atau bokong) yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut
sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
Hasil:
a. Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong.
b. Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat
bagian bawah digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
4. Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di
bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian
bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
a. Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen)
berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas panggul,
sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau
tidak bertemu (divergen) mka bagian terendah janin sudah
memasuki Pintu Atas Panggul (PAP).
b. Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih
meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1
jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan
seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP).

G. Keluhan Yang Mungkin Muncul pada TM 1, TM 2, dan TM 3.


1. Trimester Pertama
a. Perubahan payudara, sensasi baru nyeri dan perasaan geli.
1) Fisiologis: Hipertensi jaringan glandula mammae dan
penambahan vaskularisasi, pigmentasi dan ukuran serta
penonjolan puting susu dan alveoli yang disebabkan oleh
stimulasi hormon.
2) Solusi:
a) Kompres hangat pada payudara
b) Mandi air hangat atau berendam
c) memijat payudara dengan lembut
d) menghindari    kopi dan  minuman   lain   yang
mengandung caffeine
e) menggunakan BH yang memyangga
b.  Dinamika psikososial, perasaan sayang, perasaan kacau
1) Fisiologi:  adaptasi hormonal dan metabolik, perasaan
mengenali peran wanita, seksualitas, waktu kehamilan, dan
jarak perubaahan dalam satu kehidupan dan gaya hidup.
2)   Solusi:
a) Ibu diberi suport dan ditenangkan hatinya
b) Memeperbaiki    komunikasi (patner, keluarga, dll)
c. Leukoria
1) Fisiologi:  adanya peningkatan kadar hormon estrogen yang
tinggi, stimulasi cervix secara hormonal menjadi hipertropy
dan hiperaktif, produksi mucus dalam jumlah berlebihan.
2) Solusi:
a) Sering ganti celana selama dalam
b) Hygienie memakai pembalut perineum
c) Menerangkan hati rujuk ke dokter bila diikuti dengan, bau
busuk, perubahan warna.
d. Urgensi dan frekwensi kencing
1) Fisiologi:  Perubahan fungsi kandung kencing yang disebabkan
oleh hormon, berkurangnnya kapsitas kandung kemih oleh
pembesaran uterus.
2)  Solusi: 
a) Batasi intake cairan sebelum tidur
b) Rujuk ke dokter untuk nyeri atau sensasi panas
e. Nausea, vommiting, morning sickness
1) Fisiologi:  Perubahan hormon dan faktor psikologis, refleksi
kebahagian atau bisa juga karena rasa penolakan terhadap
kehamilan
2) Solusi:
a) Menghindari perut kosong atau berlebihan
b) Makanan dalam jumlah sedikit tapi sering
c) Makan biskuit, jahe, roti panggang kering, dan segala
sesuatu yang mengandung pepermint.
d) Makan teratur meski tidak nafsu makan
e)  Sering minum hangat (teh hangat, susu atau minuman
bebas kopi)               
f. Kurang energi/kelelahan
1) Fisiolog: Peningkatan kadar estrogen, progesteron serta
merupakan respon fisiologi dari kehamilan.
2) Solusi:
a) Menenangkan di
b) istirahat yang cukup
c) keseimbangan nutrisi untuk mencegah anemia
g. Gingivitas dan epulis
1)  Fisiologi:  Peningkatan vascularisasi dan poliferasi terhadap
jaringan konektif dari stimulasi estrogen.
2) Solusi:
a) Makan cukup buah dan sayuran
b) sikat halus
c) Hygiene gigi dan hindari infeksi
h. Konstipasi
1) Fisiologi:  Peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien
2) Solusi:
a) banyak minum air
b) Makan makanan berserat tinggi (sayur buah)
c) Olahraga (jalan-jalan)
i. Sakit Kepala
1) Fisiologi:  Sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal ini
mungkin karena keadaan rasa mual, kelelahan,lpar, tekanan
darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang
2) Solusi:
a) Atasi dengan istirahat
b) makan sedikit tapi sering
c) Bila semakin parah hubungi dokter
j. Pusing
1) Fisiologi:  Merasa pusing karena pada awal kehamilan ini
karena adanya peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga
sewaktu berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri
secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah kesulitan untuk
beradaptasi.
2) Solusi:  Bila rasa pusing timbul ketika sedang duduk ini
biasanya karena menurunnya level gula darah, makanlah
sedikit tapi sering. Bila pusing terlalu sering periksa ke doketer,
kemungkinan anemia.
k. Peningkatan berat badan
1) Fisiologi:  Hormon estrogen menyebabkan pembesaran rahim
dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh menahan
air.
2) Solusi: Jangan terlalu banyak makan-makanan yang
mengandung karbohidrat, tapi perbanyak makan makanan yang
berprotein.(diet ibu hamil)
2. Trimester Kedua
a. Rasa nyeri ulu hati
1) Fisiologi:  peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan
relaksasi otot saluran cerna dan juga karena rahim yang
semakin membesar yang mendorong bagian atas perut,
sehingga mendorong asam lambung naik ke ke
2) Solusi:
a) jangan makan dalam jumlah yang besar terutama sebelum
mau tidur
b) jauhi makanan pedas berminyak/berlemak
c) Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala

b. Pembengkakan
1) Fisiologi:  Hal ini terjadi karena peningkatan hormon
progesteron yang bersifat menahan cairan. Pada trimester kedua
ini akan tampak sedikit pembengkakan kaki dan tangan, hal ini
sering terjadi karena psosisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.
2) Solusi:
a) Jangan melakukan posisi duduk dan berdiri yang terlalu
lama.
b) Biasakan jalan-jalan di pagi hari
c. Pusing
1) Fisiologi:  Pusing menjadi keluhan yang sering selama
kehamilan trimester kedua. Hal ini dapat terjadi ketika
pembesaran rahim ibu menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
2)  Solusi:  Atasi dengan melakukan perpindahan posisi perlahan-
lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan
darah mendadak.
d. Perubahan kulit
1)  Fisiologi: Perenggangan kulit yang berlebih biasannya pada
perut dan payudara akibat perenggangan kulit ini ibu hamil
dapat merasa gatal.
2) Solusi:
a) Krim yang mengandung vitamen E juga dapat membantu
menghilangkan garis-garis rengangan pasca lahir.
b) Jika saat hamil merasa gatal didaerah rengangan, bisa
dikompres dengan air hangat untuk mengurangi rasa gatal.
e. Kram pada kaki
1) Fisiologi:  Kram otot ini timbul karena pembesaran uterus yang
memberikan tekanan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi
darah menjadi lambat saat kehamilan.

2)  Solusi:
a)Atasi dengan istirahat dengan jalan kaki diangkat ke atas
b) Minum-minuman cukup kalsium
c) Bila kram saat duduk atau tidak, coba untuk menggerakan
jari-jari ke arah atas.
3. Trimester Ketiga
a. Cairan Vagina
1) Fisiologi:  Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah
normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya
agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.
2) Solusi:
a) Tetap juga kebersihan.
b) Hubungi dokter bila cairan berbau, terasa gatal dan sakit.
b. Bengkak (edema)
1) Fisiologi:  Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada
daerah kaki dan pergelangan kaki ibu, disebabkan oleh
perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan

2) Solusi:
a) Menghindari makanan asin
b) Ganjal kaki dengan bantal ketika berbaring/duduk
c) jangan berdiri terlalu lama
c. Sesak Nafas
1) Fisiologi:  Hal ini terjadi karena rahim mendesak paru-paru dan
diafragma.
2) Solusi:
a) Atasi dengan tidak membawa berat
b) berjalan tegak
c) menarik nafas dalam-dalam
d) tidur miring kiri dan olahraga teratur yang ringan seperti
jalan-jalan dipagi hari
d. Varises
1) Fisiologi:  Sirkulasi darah selama hamil lebih banyak sehingga
tidak teratasi oleh katub yang mengalirkan darah ke jantung.
Akibatnya, pembuluh darah kaki mekar, bahkan sampai
menonjol agar tertampung darah lebih banyak.
2) Solusi:
a) Jangan berdiri atau duduk terlalu lama
b) Duduk atau berbaring dengan kaki diganjal bantal, sehingga
posisi kaki lebih tinggi dari jantung.
c) cobalah sering berjalan-jalan
d) sebagian besar varises akan lenyap ± 2-3 bulan setelah
melahirkan.
e. Merasa Kepanasan
1) Fisiologi:  Hal ini terjadi karena kecepatan metabolisme ibu
hamil rata-rata meningkat ± 20% selama kehamilan sehingga
suhu tubuh juga tinggi.
2) Solusi:
a) Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, seringlah mandi.
b) Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat
c) Jangan lupa untuk minum lebih banyakuntuk menggantikan
cairan yang keluar melalui pori-pori tubuh bumil.
f. Kontraksi Perut             
1)  Fisiologi:  Broxton Hick kontraksi palsu, kontraksi berupa rasa
sakit ringan, tidak teratur dan hilang bila duduk atau istirahat.
2) Solusi:
a) Istirahat cukup
b) hindari pekerjaan yang memberatkan
c) Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegk
d) pakailah kasur yang nyaman

g. Konstipasi
1) Fisiologi:  Selain karena adanya peningkatan hormon
progesteron konstipasi juga karena tekanan rahim yang
semakin membesar ke daerah usus.
2) Solusi:
a) Makan makanan berserat tinggi (buah dan sayur)
b) Minum air yang banyak dan olahraga ringan.         
h. Sering Kencing
1) Fisiologi:  Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke
rongga panggul akan makin menekan kandung kencing ibu
hamil.
2) Solusi:
a) Batasi intake cairan sebelum tidur
b) Tenangkan hati
c) Memakai pembalut perineum
i. Terganggunya Tidur (Insomnia)
1) Fisiologi:  Setelah perut membesar, bayi menendang semakin
sering, sehingga ibu sulit untuk tidur nyenyak selain itu ada
perasaan cemas menanti waktu persalinan.
2) Solusi:
a) Menenangkan  hati ibu
b) Message atau memijat pinggang
c) Minum susu hangat atau mandi hangat sebelum tidur.
d) Batasi minum setelah jam 4 sore agar saat tidur tidak
terbangun karena sering BAK.

1 Askep (Pengkajian, Diagnosa Dan Intervensi Sesuai Intervensi)


Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif 
1. Biodata.
2. Nama suami/istri : 
3. Umur : 
4. Agama : 
5. Pendidikan : 
6. Pekerjaan : 
7. Alamat :
8. Alasan datang
9. Keluhan utama 
10. Riwayat Kesehatan
11. Riwayat kesehatan Keluarga.
12. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
 Kehamilan
 Persalinan
 Nifas 
13. Riwayat haid.
14. Riwayat pernikahan
15. Riwayat kehamilan sekarang.
16. Riwayat KB.
17.  Pola kebiasaan sehari-hari.
1. Bernafas secara normal
2. makan dan minum yang cukup
3. ELiminasi
4. Bergerak dan mempertahankan postur  yang diinginkan
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang tepat
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisara normal dengan
meyesuaikan pakaian yang dikenakan dan memodifikasi
lingkungan.
8. Menjaga kebersihan diri dan penampilan
9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari
membahayakan orang lain.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalan mengekspresikan
emosi, kebutuhan kekhawatiran dan opini.
11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai
kebutuhan hidupnya. 
13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi 
14. Belajar menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang
mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada. 
2 Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Cemas b.d. sressor Klien menunjukkan kontrol 1. Reduksi kecemasan
kecemasan dengan kriteria: a. Kaji tingkat kecemasan
1. Dapat mengidentifikasi, dan respon fisiknya.
verbalisasi, dan b. Gunakan kehadiran,
mendemonstrasikan sentuhan (dengan ijin),
teknik menurunkan verbalisasi untuk
kecemasan. mengingatkan klien tidak
2. Menunjukkan postur, sendiri.
ekspresi wajah, perilaku, c. Terima pasien dan
tingkat aktivitas yang keluarganya apa adanya.
menggambarkan d. Gali reaksi personal dan
kecemasan menurun. ekspresi cemas.
3. Mampu mengidentifikasi e. Bantu mengidentifikasi
dan verbalisasi penyebab penyebab.
cemas. f. Gunakan empati untuk
mendukung orang tua.
g. Anjurkan untuk berfikir
positif.
h. Intervensi terhadap
sumber cemas.
i. Jelaskan aktivitas,
prosedur.
j. Gali koping klien.
k. Ajarkan tanda-tanda
kecemasan.
l. Bantu orang tua
mendefinisikan tingkat
kecemasan.
m. Ajarkan teknik distraksi
dan relaksasi.
n. Ajarkan teknik
manajemen cemas.

2. Ketidakseimbangan Status nutrisi klien seimbang


nutrisi: Kurang dari dengan kriteria: 1. Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh 1. BB stabil. a. Timbang BB sesuai
b.d. Perubahan 2. Turgor kulit membaik. indikasi.
fisiologis 3. Intake makanan b. Monitor intake klien.
kehamilan. meningkat. c. Berikan makanan dalam
porsi kecil tapi sering
dan sajikan dalam
keadaan hangat
d. Anjurkan klien menjaga
kebersihan mulutnya.
e. Atur lingkungan yang
tenang dan bersih selama
makan.
f. Pantau masukan dan
haluaran.
g. Pantau adanya alergi
makanan
h. Anjurkan untuk
meningkatkan masukan
makanan yang
mengandung Fe
i. Berikan informasi
mengenai kebutuhan
nutrisi
2. Monitor Nutrisi
a. Monitor adanya
penurunan BB pasien
b. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
c. Monitor mual dan
muntah
d. Monitor kalori
dan intake nutrisi
3 Perubahan pola Klien dapat beradaptasi a. Beri informasi tentang
eliminasi b.d dengan perubahan pola perubahan perkemihan
Perubahan eliminasinya dengan sehubungan dengan
fisiologis kriteria: kehamilan.
kehamilan. 1. Klien paham dengan b. Anjurkan klien untuk
perubahan pola melakukan posisi miring kiri
eliminasinya saat tidur.
c. Beri informasi tentang
perlunya masukan cairan 6-8
gelas/hari, penurunan
masukan 2-3 jam sebelum
tidur, penggunaan garam,
makanan dan produk yg
mengandung Na dalam
jumlah sedang.
d. Kaji ulang masalah medis
sebelumnya (penyakit ginjal,
hipertensi, penyakit jantung).
e. Kaji tanda-tanda ISK.

4 Nyeri akut b.d Nyeri klien berkurang/hilang 1. Manajemen Nyeri


perubahan dengan kriteria: a. Kaji skala nyeri klien.
fisiologis pada 1. Klien paham bahwa b. Beri penjelasan pada
kehamilan nyerinya fisiologis. klien tentang fisiologis
2. Klien dapat beradaptasi nyeri.
dengan nyerinya. c. Ajarkan klien tehnik
3. Klien melaporkan relaksasi nafas dalam.
nyerinya berkurang. d. Anjurkan klien untuk
4. Skala nyeri 0-1. beristirahat bila nyeri
datang.
e. Ajarkan klien untuk
mencatat frekuensi,
lama, dan intensitas
nyeri.
f. Anjurkan klien untuk
segera mendatangi
tempat pertolongan bila
sudah ada tanda2 akan
melahirkan.

5 Kurang Pengetahuan klien 1. Pendidikan Kesehatan


pengetahuan bertambah dengan kriteria: a. Kaji tingkat
tentang kehamilan 1. Klien mengatakan pengetahuan klien.
dan proses paham dengan b. Beri informasi
persalinan b.d penjelasan yang tentang perubahan-
Kurangnya diberikan. perubahan fisik normal
informasi. 2. Klien dapat pada kehamilan.
menyebutkan perubahan c. Beri informasi
pada kehamilan. tentang tanda-tanda
3. Klien dapat persalinan.
menyebutkan tanda- d. Beri informasi
tanda persalinan. tentang tempat pelayanan
4. Klien dapat memutuskan kesehatan yang dapat
memilih tempat dikunjungi untuk
melahirkan. mendapat pertolongan
dalam persalinan.
e. Beri informasi
tentang
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan kebidanan I, 2010, ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes)


Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.
Doenges, Marylinn E 2011. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC:
Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Prof. Dr .Sarwono Prawirohardjo.2010.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Varney, Jam M. Kriebs, Carolyn.2008.Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai