Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN POST NATAL

RSUD KARDINAH TEGAL

Disusun Oleh :

DEVIA PUTRI RATNA SARI

NIM.200104014

STUDI PROGRAM KEPERAWATAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2020/2021
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Post Natal

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali seperti pra


hamil yang dimulai setelah partus selesai atau sampai kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat kandungan pulih kembali seperti semula. Masa
nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Sarwono,2008).

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,


plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
(Siti Saleha,2009).                             

B. Periode Masa Nifas

1. Periode Immediate Postpartum


Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada
masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena
atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan
pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran loche, tekanan darah, dan
suhu.
2. Periode Early Postpartum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan
normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak
demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat
menyusui dengan baik.
3. Periose Late Postpartum (1 minggu-5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan
pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.
C. Adaptasi Fisiologi Post Partum

1. Involusio Uterus

Secara berangsur – angsur menjadi kecil (involusi) sehingga


akhirnya kembali seperti sebelum hamil, setelah plasenta lahir uterus
merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya.
Fundus uteri ±3 jari dibawah pusat. Selama 2 hari berikutnya, besarnya
tidak seberapa berkurang tetapi sesudah 2 hari ini uterus mengecil
dengan cepat sehingga pada hari ke-10 tidak teraba dari luar. Setelah 6
minggu tercapainya lagi ukurannya yang normal. Epitelerasi siap
dalam 10 hari, kecuali pada tempat plasenta dimana epitelisasi
memakan waktu tiga minggu.

2. Serviks

Setelah persalinan, bentuk serviks agak mengganggu seperti


corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-
kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil setelah bayi lahir, tangan
masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3
jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.

3. Payudara

Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon
laktogen (prolaktin) terhadap kelenjar payudara, kolostrum diproduksi
mulai di akhir masa kehamilan sampai hari ke 3 – 5 post partum
dimana kolostrum mengandung lebih banyak protein dan mineral
tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan meningkat saat
bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu
rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI
4. Sistem Urinary

Aktifitas ginjal bertambah pada masa nifas karena reduksi dari


volume darah dan ekskresi produk sampah dari autolysis. Puncak dari
aktifitas ini terjadi pada hari pertama post partum. Selama proses
persalinan kandung kemih mengalami trauma akibat tekanan oedema
dan menurunnya sensifitas terhadap tekanan cairan, perubahan ini
menyebabkan tekanan yang berlebihan dan pengosongan kandung
kemih yang tidak tuntas, biasanya ibu mengalami kesulitan BAK
sampai 2 hari pertama post partum.
5. Sistem Endokrin

Terjadi penurunan kadar HPL (Human Plasental Lactogen),


estrogen dan kortisol serta plasenta enzyme insulinase sehingga kadar
gula darah menurun pada masa puerperium. Kadar estrogen dan
progesteron menurun setelah plasenta keluar. Kadar terendahnya
dicapai kira-kira 1 minggu post partum. Penurunana ini berkaitan
dengan pembengkakan dan diuresis cairan ekstraseluler berlebih yang
terakumulasi selama hamil. Pada wanita yang tidak menyusui estrogen
meningkat pada minggu kedua setelah melahirkan dan lebih tinggi dari
pada wanita yang menyusui pada post partum hari ke- 17.

6. Sistem Gastrointestinal

Pengembangan fungsi defekasi secara normal terjadi lambat dalam


minggu pertama post partum. Hal ini berhubungan dengan penurunan
motilitas usus, kehilangan cairan dan ketidaknyamanan parineal.
7. Sistem Muskuloskeletal

Otot abdomen terus menerus terganggu selama kehamilan yang


mengakibatkan berkurangnya tonus otot yang tampak pada masa post
partum dinding perut terasa lembek, lemah, dan kotor. Selama
kehamilan otot abdomen terpisah yang disebut distasi recti
abdominalis, juga terjadi pemisahan, maka uteri dan kandung kemih
mudah dipalpasi melalui dinding bila ibu terlentang.
8. Lochea

Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas. Pada hari pertama dan kedua lochea rubra
atau lochea cruenta, terdiri atas darah segar bercampur sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa verniks kaseosa, lanugo dan
mekonium.

a. Lochea Rubra (cruenta) : Berisi darah segar dan sisa selaput


ketuban, sel-sel dari desidua, verniks kaseosa, lanugo dan
mekonium.
b. Lochea Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah dan
lendir hari ke 3-7 pasca persalinan
c. Lochea Serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada
hari ke 7-14 pasca persalinan.
d. Lochea Alba : cairan putih setelah 2 minggu.
e. Lochea Purulenta : terjadi infeksi, keluaran cairan seperti nanah
berbau busuk.
f. Lochea stasis : lochea tidak lancar keluarnya.
9. Vagina dan Perinium

Vagina nampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali


mendekati ukuran seperti tidak hamil, dalam 6 sampai 8 minggu,
bentuk ramping lebar, produksi mukus normal dengan ovulasi.

10. Tanda- tanda Vital

Perubahan tanda-tanda vital pada masa nifas meliputi:


Tabel Perubahan Tanda-tanda Vital
Parameter Penemuan normal Penemuan abnormal
Tanda- Tekanan darah < 140/90 Tekanan darah > 140/90
tanda vital mmHg, mungkin bisa naik mmHg
dari tingkat disaat
persalinan 1-3 hari
postpartum.

Suhu tubuh < 380C Suhu > 380C

Denyut nadi: 60- Denyut nadi: >


100x/menit 100x/menit

Vital sign sebelum kelahiran bayi:


a. Suhu saat partus > 37,20C dan sesudah partus naik 0,50C. 12 jam
pertama suhu kembali normal.
b. Nadi 60-80x/menit, segera setelah partus bradikardi
c. Tekanan darah meningkat karena upaya keletihan dan persalinan,
hal ini akan normal kembali dalam waktu 1 jam
Vital sign setelah kelahiran bayi:
a. Suhu, selama 24 jam pertama mungkin kenaikan menjadi 380C
disebabkan oleh efek dehidrasi dari persalinan. Kerja otot yang
berlebihan selama kala II dan fluktuasi hormon setelah 24 jam
wanita keluar dari febris.
b. Nadi naik pada jam pertama. Dalam 8-10 minggu setelah
kelahiran anak, harus turun ke rata-rata sebelum hamil.
c. Respirasi akan jatuh ke keadaan normal wanita sebelum
persalinan.
d. Tekanan darah berubah rendah, ortistaik hipotensi adalah indikasi
klien merasa pusing. Penyimpangan dari kondisi dan penyebab
masalah:
1) Diagnosa sepsis puerpuralis adalah jika kenaikan pada
maternal menjadi 380C.
2) Kecepatan rata-rata nadi adalah indikasi hipovolemik akibat
pendarahan.
3) Hipoventilasi mengikuti keadaan luar karena tingginya sub
arachnoid (spinal) blok.
4) Tekanan darah rendah mungkin karena refleksi dari
hipovolemik sekunder dari pendarahan, bagaimana tanda
terlambat dan gejala lain dari pendarahan kadang-kadang
merupakan sinyal tenaga medis.
D. Adaptasi Psikologis Post Partum
1. Periode Taking In
a. Berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan
b. Ibu pasif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perlu menjaga
komunikasi yang baik.
c. Ibu menjadi sangat tergantung pada orang lain, mengharapkan
segala sesuatru kebutuhan dapat dipenuhi orang lain.
d. Perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan perubahan tubuhnya
e. Ibu mungkin akan bercerita tentang pengalamannya ketika
melahirkan secara berulang-ulang
f. Diperlukan lingkungan yang kondusif agar ibu dapat tidur dengan
tenang untuk memulihkan keadaan tubuhnya seperti sediakala. 
g. Nafsu makan bertambah sehingga dibutuhkan peningkatan nutrisi,
dan kurangnya nafsu makan menandakan ketidaknormalan proses
pemulihan
2. Periode Taking Hold
a. Berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan
b. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dalam
merawat bayi
c. Ibu menjadi sangat sensitive, sehingga mudah tersinggung. Oleh
karena itu, ibu membutuhkan sekali dukungan dari orang-orang
terdekat
d. Saat ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk menerima
berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya. Dengan
begitu ibu dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
e. Pada periode ini ibu berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi
tubuhnya, misalkan buang air kecil atau buang air besar, mulai
belajar untuk mengubah posisi seperti duduk atau jalan, serta
belajar tentang perawatan bagi diri dan bayinya
3. Periode Letting Go
a. Berlangsung 10 hari setelah melahirkan. 
b. Secara umum fase ini terjadi ketika ibu kembali ke rumah
c. Ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan mulai
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya
d. Keinginan untuk merawat bayi meningkat
e. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan
bayinya, keadaan ini disebut baby blues
E. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Identitas Pasien : Nama, Umur, Bangsa, Alamat, No RM, Status,


Nama Suami, dan lain-lain

b. Keluhan utama : Nyeri karena kontraksi

c. Riwayat Penyakit Sekarang : Alur pertama Kejadian sampai bayi


lahir

d. Riwayat Kesehatan yang Lalu : Tidak / sedang menderita penyakit


kronis, menular serta menahun seperti DM, jantung, TBC, anemia,
inveksi lain khususnya saluran reproduksi, cacat bawaan / didapat
kecelakaan dll yang dapat mengganggu proses nifas.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga : Dalam keluarga ada / tidak ada yang
menderita penyakit kronis, menular, menurun, menahun, seperti
jantung, DM, HT, malaria, PMS.

f. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu : sudah


mempunyai anak berapa, siapa penolongnya, ada komplikasi
atau tidak, jenis kelamin anak, BB dan PB.
g.  Riwayat Kehamilan, Persalinan Sekarang
1) Kehamilan
Untuk mengetahui adakah keluhan yang dirasakan
oleh ibu selama kehamilannya, periksa hamil kemana dan
berapa kali, apakah ibu juga mengikuti senam hamil
maupun perawatan payudara.
2) Persalinan
Untuk mengetahui ibu melahirkan tanggal berapa,
jam berapa dengan jenis persalinan spontan B kepala /
bokong, hidup/mati, BB, PB, jenis kehamilan, AS, kelainan
kongenital, plasenta lahir lengkap/tidak, adakah perdarahan,
episiotomi/tidak.
3) Nifas
Untuk mengetahui kondisi ibu, TFU, UC, lochea,
perdarahan, luka epis/tidak
h. Riwayat menggunakan KB
i. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum     :  Baik sampai lemah
2) Kesadaran umum   :  Composmentis / Somnolen
3) Postur tubuh           :  Skoliosis / Lordosis
4) Cara berjalan          :  Lurus, bentuk kaki o / x
5) Tinggi badan          :  Tidak kurang dari 145 cm
6) Berat badan            :  Cenderung turun
7) Tekanan darah        :  100/60 – 130/60 mmHg (kenaikan
sistol tidak lebih dari 30 mmHg, distole tidak lebih dari 15
mmHg)
8) Nadi                       :  70 – 90 x/menit
9) Suhu                       :  36 – 37o C
10) Pernafasan              :  16 – 24 x/menit
2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

a. Deficit perawatan Diri : Eliminasi berhubungan dengan keletihan


pasca melahirkan.

b. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik pasca


melahirkan.

3. Intervensi keperawatan

a. Deficit perawatan Diri : Eliminasi berhubungan dengan keletihan


pasca melahirkan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 7 jam diharapkan


masalah deficit perawatan diri : eliminasi dapat teratasi dengan
kriteria hasil : Perawatan Diri : Eliminasi (0310)
- BAK
- Bantuan Saat BAK
- Posisi diri saat BAK
Intervensi : Bantuan Perawatan Diri : Eliminasi (1804)
1) Beritahu keluarga agar membantu melepaskan baju klien saat
eliminasi
2) Bantu pasien ke toilet atau tempat lain untuk eliminasi
3) Beri privasi saat klien eliminasi
4) Siram toilet/ bersihkan alat- alat untuk eliminasi
5) Sediakan alat bantu
6) Monitor integritas kulit klien
b. Keletihan berhubungan dengan peningkatan keletihan fisik pasca
melahirkan. (00093)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 7 jam


diharapkan masalah keletihan dapat teratasi dengan kriteria hasil :
Tingkat Kelelahan (0007)
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Nyeri otot
- Gangguan Konsentrasi
Intervensi : Manajemen Energi (0180)
1) Ajarkan ibu dan keluarga pentingnya istirahat dan tentukan
waktu-waktu untuk istirahat dan tidur
2) Monitor tanda-tanda vital
3) Anjurkan tidur siang jika diperlukan
4) Ajarkan makan porsi sedikit tapi sering
5) Batasi jumlah dan gangguan pengunjung

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Mas Nifas. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.

Bulechek, M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). United


Kingdom : Elseiver Global Rights.

Headman, Heather. T & Kamitsuru, Shygemi. (2018-2020) Nanda Diagnosis


Keperawatan Definisi dan Klarifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC.

Moorhead, S., dkk. 2013. Nursing Otcome Classification (NOC). United Kingdom
: Elseiver Global Rights.

Joseph, H. K dan Nugroho. 2010. Catatan Kuliah Ginekologi dan


Obstetri(Obsgyn). Yogayakarta: Nuha Medika

Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta :


Salemba Medika.

Prawirohardjo,Sarwono.2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai