Anda di halaman 1dari 6

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

“SENAM REMATIK” PADA PASIEN DI PUSKESMAS CEOBONGAN SALATIGA

Disusun Oleh:

1. Kristiani Desmina Tauho (SN182055)


2. Leny Yunita Talaohu(SN182056)
3. M Rizky Hidayat (SN182063)
4. Rudy Alamsyah (SN182076)
5. Tanti (SN182083)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
A. Tujuan
1. Umum
Pada akhir proses Terapi Aktivitas Kelompok senam rematik pasien atau peserta dapat
dapat mengetahui tentang rematik dan manfaat senam rematik untuk pasien yang
mengalami gangguan pada persendian.
2. Khusus
Setelah diberikan senam rematik, diharapkan pasien dapat :
a. Menyebutkan pengertian rematik
b. Menyebutkan 3 dari 5 penyebab rematik
c. Menyebutkan 4 dari 7 tanda dan gejala rematik
d. Menyebutkan 4 dari 7 manfaat senam rematik
e. Menyebutkan cara melakukan senam rematik
f. Mampu mendemonstrasikan senam rematik

B. Landasan Teori

Arthritis Reumatoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya


sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi(Ratna dkk, 2019).

Keterbatasan lansia yang tanpa jelas akibat penyakit nyeri sendi adalah kemunduran
kemampuan berjalan lansia. Kemampuan berjalan seseorang tidak lepas dari
ketidakadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal. Penurunan sistem
muskuloskeletal pada lansia dapat memberi dampak kemunduran kemampuan lansia
dalam berjalan. Penyakit gangguan persendian merupakan salah satu penyebab utama
terjadinya disabilitas pada lansia. Lansia yang mengalami nyeri sendi akibat rematik
banyak yang tidak mampu memenuhi kebutuhan ADL (Aktivitas Daily Lifing) sehingga
mengantungkan kebutuhan sehari-hari kepada orang lain Stockslager & Schaeffer (dalam,
Anik dkk, 2017). Untuk membantu lansia agar biasa waktu berjalan, lansia atau peserta
bisa diajarkan dan dibimbing untuk bisa melakukan jalan santai. Selain jalan jalan santai,
senam juga dapat membantu lansia untuk mengurangi nyeri rematik. Kegiatan senam
rematik diharapkan meningkatkan kemampuan jalan lansia sehingga kualitas hidup lansia
dapat meningkat pula dan lansia tidak menjadi beban bagi orang lain. Untuk itu penelitian
dilakukan dengan pengembangan sebuah strategi agar kemampuan lansia memenuhi ADL
dapat tercapai dan ditindaklanjuti dengan model pengembangan. Dari dasar teori diatas,
pelaksanaan senam rematik dapat meningkatkan kemampuan Berjalan Lansia dengan
Nyeri Sendi untuk Mencapai hidup yang sehat dan sejahtera pada lanjut usia (Anik dkk,
2017).
C. Pembagian Tugas
1. Leader : Kristiani
2. Co Leader : Tanti
3. Observer : Leny
4. Fasilitator : Rudy, Rizky
5. Anggota : Pasien Lansia rematik

D. Kriteria Anggota Kelompok

1. Evaluasi struktur
a. Pasien dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa
2. Evaluasi proses
a. Pasien antusias terhadap materi yang diberikan
b. Pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Pasien mampu menyebutkan pengertian rematik
b. Pasien mampu menyebutkan 3 dari 5 penyebab rematik
c. Pasien mampu menyebutkan 4 dari 7 tanda dan gejala rematik
d. Pasien mampu menyebutkan 4 dari 8 Makanan yang di hindari rematik
e. Pasien mampu menyebutkan 2 dari 4 Makanan yang di perbolehkan rematik
f. Pasien mampu menyebutkan 4 dari 7 manfaat senam rematik
g. Pasien mampu menyebutkan cara melakukan senam rematik
h. Pasien mampu mendemonstrasikan senam rematik

E. Proses Seleksi

Belum ditambahkan

F. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1. Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Desember 2019
2. Tempat Pertemuan Kegiatan : Posyandu
3. Waktu : 08.00-selesai
4. Kegiatan : Senam Rematik
5. Jumlah Anggota : 10 pasien (peserta)
G. Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

H. Jalannya Acara Kegiatan

KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN WAKTU MEDIA METODE


PESERTA
Persiapan pre interaksi :

 Mempersiapkan materi Peserta hadir di 3 menit Ceramah


terkait rematik dan posyandu
senam rematik dengan
sesama kelompok.
 Mengecek jumlah
kehadiran pasien
(peserta).

Orientasi :

 Menjawab
 Membuka kegiatan 5 menit Ceramah
salam
dengan mengucapkan
salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
Terapi Aktivitas
Kelompok (senam
rematik).  Memperhatikan

 Mendemostrasikan
senam rematik
Pelaksanaan :

 Persepsi mengenai  Menjawab 15 menit Speaker Tanya


pengertian rematik dan pertanyaan (pengeras jawab dan
senam rematik.  Memperhatikan suara) ceramah
 Memberikan reward.  Mendengarkan lagu
 Mengklarifikasi dengan
menjelaskan tentang
pengertian rematik dan
senam rematik.
 Menjawab
 Menanyakan tentang
pertanyaan
penyebab rematik
 Memperhatikan
 Memberikan reward
 mendengarkan
 Mengklarifikasi dengan
menjelaskan tentang
penyebab rematik
 Memberikan reward
 Menjawab
 Mengklarifikasi dengan
pertanyaan
menjelaskan tanda dan
 Memperhatikan
gejala rematik
 Mendengarkan
 Mengklarifikasi dengan
 Menjawab
menjelaskan makanan
pertanyaan
apa saja yang di hindari
 Memperhatikan
oleh penderita rematik.
 Memberikan reward
 Mengklarifikasi dengan
menjelaskan makanan
 Memperhatikan
apa saja yang di
perbolehkan oleh
penderita rematik.
 Memberikan Reward
 Menanyakan manfaat
senam rematik
 Memberikan reward
 Mengklarifikasi dengan
menjelaskan tentang  Memperhatikan
manfaat senam rematik
 Mengajarkan bagaimana
senam rematik untuk
Demonstra
mengatasi gangguan  Bertanya
dan ceramah
persendian
 Memberi kesempatan
kepada pasien (peserta)
untuk bertanya.
Terminasi :

 Mengucapkan terima  Mendengarkan 5 menit


kasih atas peran pasien
 Mengucapkan salam
 Menjawab salam
penutup

I. Alat Bantu yang Digunakan

Lagu dan speaker (pengeras suara).

J. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Kemampuan Verbal :
Menanyakan kepada pasien tentang senam rematik telah diberikan
2. Verbal
Mengevaluasi tentang senam yang telah dilakukan dan reinforcement kepada pasien
yang dapat mengulangi kembali gerakan senam rematik yang sudah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anik S, Idris Y dan P, Lilis. M. Effektifitas Senam Rematik Terhadap KemampuanBerjalan


Dengan Nyeri Sendi Untuk Mencapai Hidup Yang Sehat Dan Sejahtera Pada Lanjut
Usia. Jurnal Ilmu Keperawatan Indoensia Vol. 10, No. 1, April 2017.

Ratna D, Parmin, Nadira. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Kasus Arthritis Reumatoid
Untuk Mengurangi Nyeri Kronis Melalui Pemberian Terapi Kompres
Hangat Serei. Program Studi D-III Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Tadulako. Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2, Mei 2019 : 1-71.

Anda mungkin juga menyukai