Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA An. F DENGAN HARGA DIRI RENDAH


DIRUANG GATOTKACA RSJD dr. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
PROFESI NERS 28

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Ruang Rawat : Ruang Gatotkaca RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta


Tanggal dirawat :
Sumber informasi : Klien

I. IDENTITAS KLIEN
A. Identitas Klien
Nama : An. F
Umur : 16 Tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : Pacitan, Jawa Timur
Tanggal pengkajian : 23 April 2019 Jam 09.00

B. Identitas penaggung Jawab


Nama : Tn. T
Umur : 39 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Pacitan, Jawa Timur
Hub dengan Klien : Bapak Pasien

II. ALASAN MASUK


Pasien mengatakan dirinya dirujuk dari Rumah Sakit Sudimoro Jawa
Timur dengan keluhan pusing, bingung, pikiran tidak tenang. Pasien dirawat
selama 4 hari di RS Sudimoro. Pada tanggal 10 April 2019 pasien di rujuk ke
RSJD dr. Arif Zainudin dengan keluhan yang sama. Pasien mengatakan bahwa
dirinya tidak mampu seperti orang lain, pasien sering minder ketika bersama
temannya, pasien mengaku bahwa dirinya lebih sering melamun dan
menyendiri, jarang berinteraksi dengan orang lain.
Pasien mengatakan dirinya pernah masuk ke pondok pesantren tetapi
pasien tidak dapat mengikutinya dengan baik dan pasien gagal dalam setiap
ujian, hal itu yang menyebabkan pasien selalu minder dengan teman –
temannya. Pasien mengatakan dirinya pernah marah-marah dengan ibunya
ketika tidak diberi uang jajan tetapi tidak pernah memukul ataupun melukai
orangtuanya ataupun keluarganya. Pasien juga mengatakan dirinya pernah
tidak sengaja merusakan motor yang baru saja disservice dan biaya yang
ditanggung sangat banyak, hal itu menyebabkan pasien selalu memikirkan hal
itu.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? (TIDAK)
Klien mengatakan sebelumya tidak pernah mengalami gangguan
jiwa atau di rawat di RSJ manapun. Ini kali pertamanya pasien di rawat di
RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

B. Pegobatan sebelumnya ? (Tidak Pernah Minum Obat)


Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

C. Aniaya Fisik (Korban, 15 Tahun)


Pasien mengatakan dirinya pernah dipukul oleh temannya saat
kelas 1 SMP karena tidak mau bergaul dengan temannya karena pasien
tidak percaya diri.
Masalah Keperawatan : Sindrom Trauma Kekerasan

Penolakan (Korban, 16 Tahun)


Pasien mengatakan dirinya pernah masuk ke pondok pesantren
tetapi pasien tidak dapat mengikutinya dengan baik dan pasien gagal
dalam setiap ujian, hal itu yang menyebabkan pasien selalu minder dengan
teman – temannya. Teman disekitarnya juga tidak ada yang benar-benar
dekat dengan dirinya.
Pasien mengatakan jika dirumah dia hanya melakukan kegiatan
menonton TV dan waktunya lebih banyak dihabiskan berdiam diri
dikamar.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
Isolasi Sosial

D. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? (TIDAK)


Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
sakit jiwa seperti dirinya. Pasien mengatakan hubungan dengan
keluarganya baik-baik saja serta tak tampak gejala maupun riwayat
pengobatan atau perawatan dalam kejiwaan.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah

E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? (ADA)


Pasien mengatakan dirinya pernah masuk ke pondok pesantren
tetapi pasien tidak dapat mengikutinya dengan baik dan pasien gagal
dalam setiap ujian, hal itu yang menyebabkan pasien selalu minder dengan
teman – temannya. Pasien juga mengatakan dirinya pernah tidak sengaja
merusakan motor yang baru saja disservice dan biaya yang ditanggung
sangat banyak, hal itu menyebabkan pasien selalu memikirkan hal itu.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah

IV. FISIK
A. Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg S : 36,5℃
N : 90 x/menit RR : 22 x/menit
B. Ukur
TB : 169 cm
BB : 65 kg
C. Keluhan Fisik :
Pasien mengatakan terkadang dirinya sering pusing dan badannya
pegal. Pasien sesekali terlihat meregangkan tangannya dan kepalanya
digelengkan kekanan dan kiri.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada

V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Keterangan :
/ : Meninggal : Garis Keturunan
: Laki-Laki : Garis Pernikahan
: Perempuan : Klien
: Tinggal Dalam Satu Rumah

Pasien mengatakan dirinya tinggal bersama kedua orangtuanya, adik


perempuan, dan tantenya yang belum menikah. Didalam keluarga tidak ada yang
menjauhi dirinya. Pasien sangat diterima dikeluarganya dan tidak pernah
menerima perlakuan kasar dari siapapun didalam keluarganya.
Masalah Keperawatan : tidak ada

B. Konsep Diri
1. Gambaran diri
Pasien mengatakan anggota tubuhnya lengkap tanpa kekurangan
apapun. Pasien menyukai semua anggota tubuhnya, tidak ada yang
membuat dirinya minder.
2. Identitas diri
Pasien mengetahui nama lengkap, tempat tanggal lahir dan jenis
kelaminnya laki-laki dan berusia 16 tahun. Pasien merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara, pasien belum menikah dan belum mempunyai
anak. Klien tinggal Pacitan, klien mengatakan dirinya sebagai siswa
pelajar kelas 1 SMK.
3. Peran
Pasien berperan sebagai anak dalam keluarga, anak pertama dari 2
bersaudara. Dalam masyarakat klien tidak pernah mengikuti kegiatan
apapun. Dirumah klien hanya menonton tv dan berdiam diri di kamar.
Pasien mengatakan puas dengan perannya saat ini.
4. Ideal diri
Pasien berharap agar dirinya cepat sehat. Pasien mengatakan ingin
cepat sembuh dari penyakitnya agar ia bisa cepat pulang dan
melanjutkan sekolahnya. Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan
puasa dirumah.
5. Harga Diri
Pasien mengatakan dirinya sering minder karena pasien merasa
dirinya tidak dapat melakukan sesuatu seperti temannya. Pasien
menganggap dirinya menyusahkan orang lain.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
Isolasi Sosial

C. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang sangat berarti dalam hidupnya
adalah Ibu. Pasien sangat menyayangi dan menghormati Ibunya. Ibunya
yang selalu mendukung dan menengok selama pasien dirawat di RSJD.
Ia ingin segera pulang dan sembuh.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
ketika berada dipondok dan selama di RSJD ruang gatotkaca pasien
hanya sesekali interkasi dengan teman yang seumuran dengannya dan
pasien mau berinterkasi jika ditanya saja.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan sebenarnya ingin berinteraksi dengan pasien
yang lainnya akan tetapi pasien selalu bingung memulai pembicaraan
dari mana, pasien hanya dekat dengan beberapa teman pasien lainnya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam, Pasien meyakini adanya Allah SWT.
Pasien menjalankan sholat tidak selalu 5 waktu dan banyak bolongnya.
2. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit jarang
menjalankan sholat 5 waktu dan sholat sunah. Pasien mengatakan satu
tahun terdapat lebaran yaitu, lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan
Penampilan fisik pasien : kondisi rambut bersih dan pendek, kuku
tidak panjang, gigi bersih, penampilan pasien tampak rapi, pakaian yang
dikenakan pasien sesuai dengan pakaian teman-temannya yang dirawat,
pasien juga memakai sandal.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
B. Pembicaraan
Pasien mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat
namun berbicara sedikit cepat tetapi tidak gagap, nada bicara jelas,
terkadang pasien hilang kontak mata dan melihat kearah atas. Pasien mau
berkomunikasi dengan perawat lainnya, tetapi pasien susah untuk memulai
suatu pembicaraan, pasien mengatakan bingung memulainya dari mana.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

C. Aktifitas motorik
Pasien tampak pasif, pasien tampak sering menyendiri. Pasien
lebih sering berdiam diri dan berpindah-pindah tempat. Tetapi pasien
melakukan aktivitas seperti makan, mandi, berpakaian, dan membereskan
makanan secara mandiri. Pada saat dilakukan pengkajian pasien tampak
kurang bersemangat, lesu, dan terlihat agak bingung.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

D. Alam perasaan (Sedih dan Ketakutan)


Pasien sering melamun, raut wajah datar, pasien mengatakan
dirinya kangen dengan ibunya dan ingin segera bertemu dengan Ibunya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada

E. Afek
Afek pasien yaitu afek menyempit. Raut wajah pasien terlihat
datar, pendiam, kontak mata tidak dapat bertahan lama, berbicara cepat
tetapi tidak gagap. Ekspresi yang ditunjukkan juga datar.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

F. Interaksi selama wawancara (Kontak mata kurang)


Selama interaksi Pasien menatap dengan penuh perhatian namun
tidak lama ( kontak mata tidak bertahan lama) dan melihat kearah atas.
Selalu menjawab pertanyaan yang diberikan.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah, Sindrom Trauma Kekerasan

G. Persepsi
Pasien tidak mengalami halusiansi seperti pendengaran,
penglihatan, penghidu, perabaan, pengecapan.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

H. Proses pikir
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir, obsesi, depresi maupun
waham. Pembicaraan pasien lancar, dapat dipahami dan jawaban sesuai
dengan pertanyaan.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

I. Isi pikir
Klien tidak mengalami pobia, pikiran magic atau depersonalisasi
(perasaan asing terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan), klien
tidak memiliki waham baik curiga, agama, kebesaran maupun somatic.
Pasien mengatakan ingin segera pulang dan menyelesaikan
sekolahnya serta ingin puasa di rumah bersama keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

J. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien composmentis, pasien mampu
menyebutkan nama, umur, bahkan dapat menyebutkan tanggal puasa akan
dimulai. Pasien menyadari dirinya sekarang di rawat di rumah sakit jiwa
Surakarta. Pasien dapat menyebutkan nama beberapa pasien lainnya yang
ia kenal.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
K. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan
pendek karena pasien mampu menjawab pertanyaan tentang hari/ tanggal
dan pasien mampu mengingat kegiatan yang dilakukan kemarin seperti
sholat, menonton tv, mandi sore.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

L. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Pasien mampu berkonsentrasi dan berhitung dengan baik dan
benar. Pasien juga mampu berhitung seperti penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian seperti, 11+7= 18, 15-9= 6, 15:3= 5, 7x3= 21.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

M. Kemampuan penilaian
Pasien tidak mengalami gangguan penilaian, dibutikan saat ditanya
pasien lebih meilih puasa di rumah sakit atau di rumah saja dan pasien
menjawab ingin berpuasa dirumah. Kemudian saat ditanya lebih nyaman
mempunyai kuku panjang dan kotor atau kuku yang bersih dan pendek dan
pasien memilih mempunyai kuku pendek dan bersih.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

N. Daya tilik diri


Pasien mengetahui dan sadar dirinya sedang berada di RSJD dr.
Arif Zainudin. Alasan dirinya dibawa ke rumah sakit adalah karena dirinya
bingung dan merasa minder, lebih senang menyendiri.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
A. Makan
Pasien mampu makan secara mandiri dan tanpa bantuan, pasien
mampu membereskan alat makan dan mengembalikan ke tempatnya
setelah selesai digunakan. Pasien selalu menghabiskan makanan yang
diberikan.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

B. BAB/ BAK
Pasien mengatakan dapat BAK secara mandiri di kamar mandi,
setelah memakai kamar mandi pasien langsung membersihkannya. Pasien
BAK kurang lebih dalam sehari 3-4x/hari. Jika BAB tidak tentu sehari
sekali tetapi dapat 2 hari sekali.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

C. Mandi
Pasien mengatakan dalam sehari pasien mandi sebanyak 2x yaitu
pagi pukul 06.30 dan sore hari pukul 17.00, pasien mandi hanya
menggunakan sabun batang, sikat gigi tidak dilakukan setiap saat ia
mandi, dan pasien keramas 3 hari sekali.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

D. Berpakaian
Pasien mengatakan mamou berpakaian secara mandiri dan
mengambil pakaian yang telah disedikana oleh rumah sakit, pasien juga
mampu berdandan seperti menyisir rambut.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
E. Istirahat dan tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur, klien tidur siang selama ±2
jam, sebelum tidur siang klien makan siang terlebih dahulu sedangkan saat
malam hari klien tidur selama ±7 jam.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

F. Penggunaan obat
Pasien mengatakan minum obat dalam sehari 2x yaitu pagi dan
sore hari. Pasien mengatakan obatnya berwarna kuning dan putih. Obat
diberikan dalam pengawasan perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

G. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan akan melakukan perawatan lanjutan (kontrol)
setelah pulang dari rumah sakit jiwa dan rutin untuk minum obat agar
dirinya sembuh.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

H. Kegiatan di dalam rumah


Pasien mengatakan sesekali dirinya membantu pekerjaan rumah
seperti mengepel, menyapu halaman, karena pasien anak pertama dan
tidak memiliki pembantu sehingga membantu pekerjaan rumah. Setelah
menyelesaikan pekerjaan rumah pasien lebih memilih masuk kamar.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

I. Kegiatan di luar rumah


Pasien mengatakan jarang keluar rumah dan banyak menghabiskan
waktu didalam rumah. Kegiatan diluar rumah hanya sekolah, dan pasien
dapat mengendarai kendaraan sendiri.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
VIII. MEKANISME KOPING
Pasien mengatkan ketika ada masalah pasien hanya bercerita dengan
teman yang benar-benar dekat dengan dirinya saja akan tetapi pasien tidak berani
bercerita dengan orangtuanya, pasien takut orangtuanya kepikiran dengan masalah
yang dihadapinya.
- Adaptif
Pasien mengatakan hanya berinteraksi dengan beberapa teman saja, pasien
lebih banyak berdiam diri jika tidak diajak komunikasi.
- Maladaptive
Pasien menyelesaikan masalahnya sendiri dan jarang bercerita dengan
orang lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
Harga Diri Rendah

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien lebih senang menyendiri, pasien berinteraksi dengan An. A dan
jarang berinteraksi dengan pasien yang lain jika tidak diajak berbicara
terlebih dahulu. Pasien juga jarang mengikuti kegiatan seperti karang
taruna yang ada di tempat ia tinggal.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam lingkup dimana ia tinggal.
Pasien hanya ingin berbicara jika diajak berinteraksi terlebih dahulu,
pasien bingung dan canggung jika memulai terlebih dahulu.
c. Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan saat ini dirinya sebagai siswa kelas 1 SMK di Pacitan
dan dirinya juga mengikuti pondok pesantren. Pasien mengatakan dirinya
tidak dapat mengikuti pelajaran, hafalan, dan lain-lain yang ada di pondok
pesantren. Pasien merasa minder dengan teman-temannya yang dapatb
menjalani di pondok pesantren dengan baik.
d. Masalah dengan pekerjaan
Pasien mengatakan dirinya belum ingin bekerja dan ingin menyelesaikan
sekolahnya terlebih dahulu dibidang otomotif.
e. Masalah dengan perumahan
Pasien mengatakan dirinya tinggal bersama BApak, Ibu, adik
perempuaannya, neneknya, dan tantenya karena pasien belum punya
rumah sendiri, belum berkeluarga dan pasien tidak bekerja
f. Masalah dengan ekonomi
Pasien mengatakan keluarganya tergolong dalam keluarga yang cukup
untuk makan sehari-hari.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien mengatakan jika dirinya sedang sakit pasien akan di rawat oleh
keluarganya di rumah terlebih dahulu, akan tetapi jika sakitnya makin
bertambah pasien akan dibawa ke rumah sakit terdekat.

X. PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN


Pasien kurang mengerti tentang pengetahuan mekanisme koping karena
ketika ada masalah pasien hanya diam dan terbiasa memendam sendiri
masalahnya dan jarang meneritakan kepada saudaranya maupun teman-temannya
ataupun keluarganya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Skizofrenia tipe depresif (F.25.1)
Terapi medik :

No Nama Obat Frekuensi Dosis


1. Risperidone 2 x /12 jam 2 mg
2. Trihexyphenidyl 2 x / 12 jam 2 mg
XII. POHON MASALAH

Isolasi Sosial Effect

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Core Probem

Pengalaman tidak menyenangkan Causa

XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
2. Isolasi Sosial

XIV. ANALISA DATA

No Hari/Tanggal Data Fokus Masalah


1 Selasa, 23 Data subjektif Harga diri rendah
April 2019 - Pasien mengatakan merasa minder
dengan teman-temannya. Karena
temannya lebih dapat menerima
pelajaran di pondok.
- Pasien mengatakan bingung untuk
memulai pembicaraan terlebih
dahulu
- Pasien mengatakan dirinya susah
untuk mengikuti pelajaran di pondok
- Pasien mengatakan selama dirawat
di RSJ hanya dekat dengan
temannya An. A .
- Pasien mengatakan dirinya hanya
menyusahkan orangtuanya dan orang
lain.
- Pasien mengatakan jika ada masalah
pasien tidak tentu bercerita dengan
temannya dan pasien lebih sering
memendamnya sendiri.

Data Objektif
- Pasien tampak sering melamun
sendirian dan hanya berinteraksi
dengan beberapa teman saja.
- Pasien tampak bingung
- Pasien tampak murung.
- Kontak mata pasien tidak bertahan
lama.
- Pasien tampak kurang nyaman
berinterakasi dengan pasien lainnya
karena pasien selalu berbicara cepat

2 Selasa, 23 Data Subjektif Isolasi Sosial


April 2019 - Pasien mengatakan bahwa ia lebih
sering dirumah dari berkegiatan
diluar rumah.
- Pasien mengatakan mau
berkomunikasi, tetapi bingung untuk
memulai pembicaraan
- Pasien mengatakan tidak mau
berkomunikasi kalau tidak diajak
berkomunikasi terlebih dahulu.

Data Objektif
- Pasien sering duduk sendirian dan
melamun.
- Pasien jarang berbicara dengan klien
yang lain.
- Pasien tampak raut muka datar
- Pasien tampak bingung.
- Kontak mata pasien tak bertahan
lama.
RENCANA KEPERAWATAN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Harga diri Setelah dilakukan tindakan SP 1
rendah keperawatan selama kali a. Identifikasi kemampuan
(HDR) pertemuan diharapkan pasien melakukan kegiatan dan aspek
tidak mengalami gangguan positif pasien
konsep diri dan pasien dapat b. Bantu pasien menilai kegaiatan
berhubungan dengan orang yang sudah dapat dilakukan saat ini
lain secara optimal dengan c. Bantu pasien memilih salah satu
kriteria hasil : kegaiatan yang dapat dilakukan
- Pasien dapat saat ini untuk dilatih
mengidentifikasi d. Masukkan pada jadwal kegiatan
kemampuan dan aspek untuk dilatih 2x sehari.
positif yang dimiliki
- Pasien daoat menilai SP 2
kemampuan yang dapat a. Evaluasi kegiatan pertama yang
digunakan telah dilatih, berikan pujian
- Pasien dapat menetapkan b. Bantu pasien memilih kegiatan
atau memilih kegiatan kedua yang akan dipilih
yang sesuai kemampuan c. Latih kegiatan kedua
- Pasien dapat melatih d. Masukkan pada jadwal kegiatan
kegaiatan yang sudah untuk latihan
dipilih sesuai kemampuan
- Pasien dapat menyusun SP 3
jadwal untuk melakukan a. Evaluasi kegiatan pertama dan
kegaiatan yang sudah kedua yang telah dilatih, berikan
dipilih pujian
b. Bantu pasien memilih kegiatan
ketiga yang akan dipilih
c. Latih kegiatan ketiga
d. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan

SP 4
a. Evaluasi kegiatan pertama, kedua
dan ketiga yang telah dilatih,
berikan pujian
e. Bantu pasien memilih kegiatan
keempat yang akan dipilih
f. Latih kegiatan keempat
g. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan

SP 5
a. Evaluasi kegiatan latihan dan
berikan pujian
b. Latih kegiatan dilanjutkan sampai
tak terhingga
c. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
d. Nilai apakah diri pasien meningkat
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


jam
Selasa, 23 Harga diri Data Subjektif: S:
April rendah 1. Pasien mengatakan  Pasien mengatakan dirinya
2019
merasa minder dengan senang olahraga
09.00 teman-temannya.  Pasien mengatakan dirinya
2. Pasien mengatakan tertarik dengan pingpong
bingung jika memulai  Pasien mengatakan merasa
pembicaraan dengan minder dengan teman-
orang lain temannya.
3. Pasien mengatakan lebih  Pasien mengatakan senang
nyaman sendiri sendiri
4. Pasien mengatakan
dengan olahraga O:
 Pasien sering duduk sendirian
Data Objektif : dan melamun
1. Pasien sering duduk
 Pasien jarang berbicara
sendirian dan melamun
dengan pasien yang lain
2. Pasien jarang berbicara
 Pasien tampak raut muka
dengan klien yang lain
datar
3. Klien tampak raut muka
 Pasien masih tampak bingung
datar
 Kontak mata klien tak
4. Pasien tampak bingung
bertahan lama
5. Kontak mata klien tak
bertahan lama  Pasien mau bermain pingpong

6. Pasien hanya menjawab walaupun masih terlihat kaku

pertanyaan yang dan malu.

diajukan tanpa bertanya


balik A : Harga diri rendah masih ada
Diagnosa Keperawatan: P:
 Evaluasi SP I (Menggali
Harga Diri Rendah
kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien).
Tindakan : SP 1
1. Membina hubungan  Lanjut SP II (Melatih klien

saling percaya dengan melakukan kegiatan lain yang

klien. sesuai dengan kemampuan

2. Identifikasi kemampuan klien)

melakukan kegiatan dan


aspek positif pasien
3. Bantu pasien menilai
kegaiatan yang sudah
dapat dilakukan saat ini
4. Bantu pasien memilih
salah satu kegaiatan
yang dapat dilakukan
saat ini untuk dilatih
5. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk dilatih 2x
sehari.

RTL :
1. Menganjurkan kepada
klien untuk menggali
kemampuan dan aspek
positif
2. Menganjurkan kepada
pasien untuk
memasukan kegiatan
dalam jadwal harian.
Selasa, 24 Harga Diri Data Subjektif: S:
April Rendah 1. Pasien mengatakan  Pasien mengatakan dirinya
2019
merasa minder dengan senang dapat membuat
09.15 teman-temannya. kaligrafi dengan tulisan arab
2. Pasien mengatakan  Pasien mengatakan dirinya
dirinya masih merasa juga senang berenang dan
malu jika ingin badminton
berinteraksi dengan  Pasien mengatkan dirinya
teman yang lain. sudah mempunyai teman
3. Pasien mengatakan teman lain yaitu An. AD
bingung jika memulai
pembicaraan
4. Pasien mengatkan O :
dirinya suka membuat  Pasien masih sering duduk
kaligrafi sendirian dan melamun
 Kontak mata tidak bertahan
Data Objektif :
1. Paseien masih sering lama
duduk sendirian dan  Pasien berbicara dengan An.
melamun. AD
2. Pasien jarang berbicara  Pasien terkadang tampak
dengan pasien yang lain. bingung
3. Pasien tampak raut  Pasien tampak lancer dalam
muka datar membuat kaligrafi dengan
4. Pasien masih tampak tulisan arab
bingung.  Raut muka pasien masih datar
5. Kontak mata klien tak  Pasien tampak yakin dan
bertahan lama nyaman ketika membuat
6. Terkadang pasien sudah kaligrafi
mau mendekat tetapi
tidak berbicara apa-apa
Diagnosa Keperawatan: A : Harga diri rendah masih ada
Harga Diri Rendah
P:
Tindakan : SP 2  Evaluasi SP II (Menggali
1. Evaluasi kegiatan kemampuan dan aspek positif
pertama yang telah yang dimiliki pasien).
dilatih, berikan pujian  Lanjut SP III
2. Bantu pasien memilih
kegiatan kedua yang
akan dipilih (membuat
kaligrafi dengan tulisan
Arab)
3. Latih kegiatan kedua
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan

RTL :
1. Melatih kemampuan
yang dipilih Pasien
2. Menganjurkan pasien
untuk memasukan
kegiatan kedalam jadwal
kegiatan harian.
Kamis, 25 Harga diri Data Subjektif: S:
April rendah 1. Pasien mengatakan
2019  Pasien mengatakan dapat
dirinya ingin bermain
membereskan tempat tidur
09.00 pingpong tetapi
secara mandiri
terkadang tidak ada
 Pasien mengatakan senang
temannya
jika tempat tidurnya rapi
2. Pasien mengatakan
 Pasien mengatakan dirinya
sudah mau membaur
sudah membaur dan bermain
dengan teman-
pingpong dengan An. A
temannya namun paisen
 Pasien mengatakan masih
masih belum memulai
malu jika ingin memulai
bercakap-cakap dengan
pembicaraan dengan teman
teman-temannya.
baru
3. Pasien mengatkan selain
pingpong dirinya juga
O:
suka berenang dan
 Pasien tampak dapat
bermain badminton
membereskan tempat tidurnya
4. Pasien mengatakan
sendiri
dirinya senang jika
 Kontak mata sudah ada
melihat tempat yang rapi
 Pasien kooperatif
 Pasien mencoba memulai
Data Objektif : pembicaraan dengan
1. Pasien terlihat sudah
menanyakan nama
membaur dengan
 Pasien masih terlihat bingung
temannya walaupun
jika berkomunikasi dengan
hanya sedikit berbicara
teman baru
2. Raut muka pasien sudah
ekpresif seperti tertawa
A : Harga diri rendah masih ada
3. Kontak mata klien tak
bertahan lama
P:
4. Klien kooperatif
5. Pasien terlihat selalu  Evaluasi SP I (Menggali
membersihkan tempat kemampuan dan aspek positif
tidurnya ketika ia ingin yang dimiliki klien) dan SP II
tiduran (Melatih klien melakukan
kegiatan lain yang sesuai
Diagnosa Keperawatan: dengan kemampuan pasien),
Harga diri rendah SP III ( Melatih kemampuan
klien yang lain)
Tindakan :
1. Evaluasi kegiatan
pertama dan kedua
yang telah dilatih,
berikan pujian
2. Bantu pasien memilih
kegiatan ketiga yang
akan dipilih
(Membereskan atau
merapikan tempat tidur)
3. Latih kegiatan ketiga
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan

RTL :
1. Mengevaluasi
kemampuan yang dipilih
pasien (merapikan
tempat tidur)
2. Menganjurkan pasien
untuk memasukan
kegiatan kedalam jadwal
kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai