Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

PROGRAM PROMKES

Masalah Rencana Tindak Lanjut

v Masih adanya balita yang v Melakukan penyegaran pada petugas


tidak datang ke posyandu agar berkomitmen untuk meningkatkan
sebanyak 31,3%, yang kunjungan di posyandu (berupa
disebabkan oleh : sosialisasi)
v Masa pandemic kegiatan v Melakukan penyuluhan pada
posyandu ditiadakan masyarakat ttg pentingnya wadah
v Kurangnya Petugas dalam posyandu di masa pandemic, melakukan
memotivasi Kunjungan Ke kegiatan posyandu dengan protokol
posyandu kesehatan
v Kurangnya, informasi di v Memberikan jadwal posyandu pada
posyandu, shg penimbangan kelurahan
krg menarik dan tidak v Melakukan perbarui alat –alat
penting penimbangan di posyandu
v Kurangnya informasi jadwal v Dan melakukan sosialisasi dengan
posyandu di kelurahan kelurahan untuk menetukan tempat yang
v Alat penimbangan yang di layak untuk kegiatan posyandu sehingga
gunakan masih konvesional pelayanan di posyandu bisa lebih
dan 90% tempat posyandu menarik
tidak ada (Menompang) v Adanya kerjasama dengan pihak swasta
v Terbatasnya Anggaran yang seperti csr untuk berkerjasama
di sediakan untuk media meningkatkan kunjungan di posyandu
posyandu Seperti pengadaan alat edukasi
v Kurangnya kerjasama v Memberikan jadwal posyandu dan
dengan lintas sektor meminta partisipasi lintas sektor untuk
(RT,RW) ttg kunjungan melakukan promosi pentingnya wadah
Posyandu posyandu
v Kurangnya kerjasama v Melakukan sosialisasi dengan dengan
dengan lintas sektor kader untuk bersama bersama
(RT,RW) ttg kunjungan mensehatkan anak balita melalui
Posyandu kegiatan di posyandu

100 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Masalah Rencana Tindak Lanjut

v Penduduk dengan akses jamban


sehat masih dibawah target (64.10
%) • Jamban komunal dengan partisipasi
• Lahan pemukiman sempit masyarakat dengan dana stimulan
dari CSR
• Lokasi pemukiman di
• Jamban komunal dengan bantuan
pinggir saluran irigasi
program sanimas
• Faktor ekonomi, membuat
jamban butuh pembiayaan • Mengadakan pemicuan pada lokasi
yang cukup besar pemukiman padat penduduk
• Pemicuan hanya dihadiri • Pemicuan dilaksanakan di hari yang
sebagian kecil masyarakat disepakati bersama pemuka
masyarakat
• Pemicuan tidak dihadiri
oleh pemuka masyarakat • Meningkatkan kegiatan monev
pemicuan dengan melibatkan
• Monev pasca pemicuan
koordinator wilayah
belum optimal
• Melibatkan pihak pendidikan dalam
• Media promosi jamban
merancang model promosi jamban
sehat masih kurang

PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK


Masalah Rencana Tindak Lanjut

Kontak pertama ibu hamil (K1) 7,6 % v Kerjasama dengan Bidan


dibawah target, hal ini disebabkan karena : Penanggungjawab Wilayah
1. Kurangnya aktifitas kader untuk meningkatkan
kesehatan untuk mengajak ibu
pengetahuan kader tentang
hamil ke pelayanan kesehatan
2. Belum optimalnya integrasi pelayanan pada ibu hamil.
pelaporan puskesmas dengan v Mengadakan pertemuan
BPS dengan BPS dengan
3. Belum semua jejaring yang mensosialisasikan format
memberikan pelayanan ANC, pelaporan dan kesepakatan
tertib dalam pencatatan dan tanggal pemberian laporan
pelaporan
4. Program ANC terpadu belum
tersosialisasi dengan baik

101 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

5. SOP kelas ibu hamil belum v Meningkatkan kualitas


tersosialisasi secara maksimal kerjasama dengan jejaring
6. Kurangnya dukungan dari dengan mengadakan pertemuan
Ketua RT tentang informasi
berkala
warga yang berdomisili diluar
wilayah binaan v Melakukan supervisi fasilitatif
7. Kurangnya media informasi v Menertibkan jadwal pemberian
seperti spanduk, poster, leaflet, laporan
TV spot, tentang pelayanan
ANC Terpadu v Mensosialisasikan Program
8. Masa pandemic yang ANC Terpadu dalam
menyebabkan kunjungan K1
pertemuan dengan lintas sektor
Ibu hamil ke faskes berkurang
v Kerjasama dengan program
Promkes untuk menyediakan
media penyuluhan ANC
terpadu
v Kerjasama dengan Bidan
Pj.Wilayah untuk memberikan
informasi tentang ANC terpadu
pada masyarakat

v Mensosialisasikan SOP kelas


ibu hamil
v Mengusulkan pembutan media
informasi seperti spanduk,
poster, leaflet, TV spot, tentang
pelayanan ANC Terpadu

v Melakukan kerjasama dengan


Ketua RT dan Kader untuk
mendapatkan informasi ibu
yang hamil dan bersalin di
wilayahnya setiap bulan.

v Melakukan sosialisasi &


penyuluhan bahwa ANC pada
ibu hamil dimasa pandemic
wajib dilakukan dengan
protokol kesehatan

102 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

v 19,39% neonatus belum v Meningkatkan kualitas dan


mendapatkan kunjungan lengkap, kuantitas kunjungan neonatus
disebabkan kerana : oleh nakes dengan
1. Belum semua ibu yang melaakukan kunjungan rumah
mempunyai neonatus dikunjungi v Meningkatkan kualitas
oleh tenkes kerjasama dengan jejaring
2. Kurangnya informasi data dari dengan mengadakan pertemuan
jejaring yang melakukan berkala dan menertibkan
pertolongan persalinan jadwal pemberian laporan
3. Kurangnya KIE pada ibu ketika jejaring paling lambat setiap
hamil tentang pelayanan tanggal 26
kesehatan yang akan didapatkan v Meningkatkan KIE pada ibu
oleh bayi nantinya ketika hamil tentang pelayanan
4. Belum adanya dasawisma di kesehatan apa-apa saja yang
Kecamatan Pauh akan didapatkan oleh bayinya
5. Minimnya media informasi v Membentuk dasawisma di
seperti : TV Spot, spanduk, kec.Pauh
leaflet, dan poster tentang v Bekerjasama dengan program
kunjungan neonatus lengkap Promkes dalam pengusulan
6. Masa pandemic yang pembuatan media informasi
menyebabkan kunjungan seperti TV spot, spanduk,
neonatus lengkap tidak optimal poster, leaflet tentang
kunjungan neonatus (II)
lengkap
v Melakukan sosialisasi bahwa
kunjungan neonatus lengkap
dimasa pandemic tetap harus
dilakukan dengan protokol
kesehatan

103 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

PROGRAM GIZI
Masalah Rencana Tindak Lanjut
v Masih adanya ibu v Membuat Kelas Ibu hamil KEK di kelurahan
hamil KEK Pisang ( Basamek) Bantu Siaga Ibu Hamil dengan
sebanyak 101 orang, kondisi KEK
yang disebabkan v Modifikasi bentuk penyuluhan dengan Focus Grup
oleh : Discusion (FGD )
v Masih Minimnya v Memberikan contoh-contoh alternatif makanan
pengetahuan ibu murah dengan nilai gizi tinggi
tentang nutrisi ibu v Mengajukan dalam RBA dalam pembelian media
hamil KEK informasi yang bagus
v Masih kurangnya v Pendekatan Keluarga
modifikasi dalam
penyuluhan
v Pendapatan keluarga
yang rendah
v Masih kurangnya
media informasi
v Masih kurangnya
dukungan suami dan
keluarga dalam
pemenuhan asupan
zat gizi

PROGRAM P2P
Masalah Rencana Tindak Lanjut

v Diare : Masih adanya kasus diare


sebanyak 271 Orang, yang
disebabkan oleh :
1. Masih tingginya masyarakat yang v Melakukan sosialisasi, penyuluhan tentang
belum memahami persepsi diare di wilayah kerja puskesmas Pauh
tentang penyakit Diare dengan v Melakukan koordinasi pada jejaring tentang
benar pelaporan dan pencatatan kasus diare
2. Tertibkan kembali Pencatatan di v Berkerjasama dengan promkes tentang
Jejaring pengadaan media promosi
3. Kurangnya media penyuluhan v Melakukan koordinasi dengan kelurahan dan
4. Masih tingginya kepemilikan lintas sektor tentang pembuangan sampah
tempat sampah yang terbuka dan tempat sampah yang tertutup

v Penyakit Tidak Menular ( PTM ):


Masih adanya Usia produktif yang
belum di skrining sebanyak 61 %,
disebabkan karena :
104 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

1. Karena situasi pandemic Covid v Membuat kesepakatan antara petugas


19, sehingga kegiatan screening
sekolah dan perkantoran terkait kegiatan
tidak bisa dilaksanakan sesuai
dengan yang sudah dijadwalkan skrining.
2. Belum optimalnya skrining oleh
v Membuat perencanaan penyuluhan bersama
petugas di kelurahan ,Sekolah
Dan perkantoran dr wilayahnya tentang materi yang akan di
3. Belum optimalnya pelaksanaan
berikan di saat posbindu.
SOP oleh petugas
4. Masih Kurangnya Alat v Mediasi kelurahan untuk mengangarkan alat
Pemeriksaan skrining di
pemeriksaan skrining di kelurahan.
kelurahan
5. Belum optimalnya kerja sama v Membuat mou denagan kelurahan dan
dengan lurah,RT RW dan klinik
klinik swasta untuk kegiatan skrining.
swasta
v Melakukan sosialisasi & pembuatan google
form untuk link PTM sehingga masyarakat
bisa mengisi link sendiri

v Surveilans : Kasus DBD sebanyak


23 kasus, disebabkan karena :
1. ABJ (Angka Bebas Jentik) masih
rendah v Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor Dan
Penyuluhan Psn DBD
2. Masih banyak bundo yang tidak
v Penyegaran Ilmu Pengetahuan Terhadap
aktif, masyarakat ada yang Bundo Dilakukan Setiap Tahun Dan
menolak saat bundo melakukan Sosialisasi Dengan Lintas Sektor
pemeriksaan jentik dikarenakan v Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor Dan
situasi pandemic Covid 19 Penyuluhan DBD
3. Belum semua masyarakat tahu v Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor Dan
informasi tentang protap fogging Penyuluhan DBD
4. Penyuluhan dan informasi
tentang DBD masih kurang
v TB
v Belum tercapainya target
pelayanan pasien terduga TB di
wilayah kerja Puskesmas Pauh, v Membuatkan jadwal petugas
dengan capaian hanya 17 % v menjalin kerjasama dengan petugas lain
disebabkan karena : v sosialisasi kerjasama TB dengan petugas lain
1. Kurang aktifnya petugas
kesehatan dalam menjaring
v Menyampaikan informasi tentang TB setiap
suspek TB di wilayah kerja,
lokmin linsek

105 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

dikarenakan situasi masa v Membuat MOU dengan linsek tentang kerja


pandemi covid 19 sama TB dengan linsek
2. Belum optimalnya kerjasama
penjaringan suspek TB v Penyuluhan dengan kerjasama dengan
pemegang program dengan Promkes
petugas lain
3. Belum optimalnya informasi v Menyediakan media edukasi dengan
kepada lintas sektor tentang kerjasama dengan promkes
penyakit TB
4. Belum optimalnya v Menyediakan mantoux test dengan
penyuluhan kepada keluarga memasukkan ke RBA Puskesmas
pasien TB dan masyarakat v Kerjasama dengan DKK jika disediakan
tentang penyakit TB mantoux test
5. Masih kurangnya media
edukasi sebagai informasi v Membuat MOU engan linsek dalam
bagi pasien TB penyediaan dana
6. Kurang tersedianya mantoux v Dana penjaringan TB lebih ditingkatkan dari
test BOK
7. Belum adanya dana dari v Rapat dengan linsek minimal setiap 3 bulan
lintas sektor dalam
penjaringan suspek TB di
wilayah
8. Keterbatasan dana dalam
penjaringan TB
9. Belum optimalnya Kerja
sama dengan lintas sektor

UKM PENGEMBANGAN
Masalah Rencana Tindak Lanjut
Ø Masih ada orang dengan gangguan jiwa Ø Mensosialisasikan kepada
yang belum datang berobat ke puskesmas, masyarakat tentang kesehatan
kasus jiwa yang ditemukan 113 kasus, jiwa
disebabkan karena : 1. Meningkatkan kerja sama
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat dengan keluarga pasien
tentang kesehatan jiwa gangguan jiwa di harapkan
2. Kurangnya dukungan dari keluarga pasien gangguan jiwa dapat
pasien gangguan jiwa mau berobat/minum obat
3. Belum terbentuknya desa siaga sehat secara teratur
jiwa 2. Pembentukan desa siaga
Ø Kunjungan lansia kurang dari target sehat jiwa

106 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

1. Jarak posyandu lansia yang terlalu jauh 3. Pembentukan posyandu jiwa


2. Kurang menariknya kegiatan posayndu (posyandu marawa)
lanisa
3. Pemberdayaan Lansia sudah berjalan Ø Sosialisasi tentang pos yandu
lansia di forum masyarakat
di 7 kelurahan 1. Memilih tempat yang strategis
untuk dijadikan tempat posyandu
lansia.
2. Melakukan pengembangan
posyandu lansia di TK RW.
3. Sistim lima meja harus jalan di
posyandu lansia
4. Sarana dan prasarana untuk
posyandu lansia harus di lengkapi
5. Dalam kegiatan posyandu lansia
diharapkan keterlibatan dokter dan
tenaga analis ,gizi dalam
pelaksanaan skrening kesehatan
lansia.
6. Kader posyandu lansia diharapkan
dari kelompok lansia.
7. Masing-masing posyandu lansia
mempunyai kit posyandu lansia.

Upaya Kesehatan Perorangan


Kegiatan Masalah Rencana Tindak Lanjut

Rekam medis 1. Karena situasi masa 1. Diperbantu-kan SDM lain


pandemic Covid 19, untuk membantu di rekam
pelayanan pendaftaran jadi medis
berubah alurnya, pasien - Pembuatan SK penambahan
diskreening dulu di pintu jobdesc bagi satpam untuk
masuk, menyebabkan membantu di dekat
pelayanan menjadi lama pengambilan nomor antrian
2. Status hilang, karena pasien sekaligus untuk memberikan
tidak membawa nomor informasi
rekam medisnya - Pemeliharaan genset masuk
3. Status lama sampai ke ke RBA
ruangan masing-masing

107 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

4. Pengisian identitas pasien 2. Optimalisasi pengisian status


tidak lengkap masuk dan keluar untuk
5. Urutan tanggal dalam status 108iagnos status yang ada
tidak sesuai - Pemusnahan status tidak
6. Petugas mengarahkan pasien aktif 2 tahun
ke IGD di jam istirahat - Map family folder berisi
pendaftaran map-map pribadi sehingga
7. Kurangnya map status, lebih terorganisir dan rapi
sehingga banyak status yang 3. Optimalkan pencatatan dan
tercecer pelaporan status masuk dan
keluar
- Pengeluaran status lama
yang tidak digunakan dua
tahun terakhir
- Map family folder berisi
map-map pribadi
4. Pasien diwajibkan membawa
data pribadi melalui
keluarganya sebelum berobat
- Pemberian informasi yang
perlu dibawa bagi pasien
yang akan berobat di
puskesmas
5. Menganggarkan pembelian
map status
6. Urutkan status sesuai tanggal
- Pemanfaatan penggunaan
map pribadi untuk status
7. Sosialisasi terkait pentingnya
triase dalam pelaksanaan
pasien di IGD

108 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

Poli pelayanan Kepatuhan dalam pengisian Membuat status baru yang sesuai
kelengkapan rekam medis dengan standar

Pelayanan KIA Jumlah kunjungan pasien • Penambahan tenaga di KIA


meningkat sehingga terjadi • Pengaturan pelayanan KIA
antrian yang panjang • Menyediakan ruang tunggu
yang nyaman
• Menambah meja
pemerikasaan bagi pasien
ibu hamil
• Mengatur hari pemerikasaan
labor
Farmasi Pemberian informasi obat dan Penambahan tenaga
penyediaan obat untuk anak

UGD 1. Pengisian status UGD tidak - Petugas UGD melakukan


lengkap diisi
pengisian status per shift dan
2. Petugas tidak mengguna-kan
APD dan cuci tangan saat dioperkan setiap pergantian
melakukan 109iagnost
shift dinas
3. Alat diagnostik tidak
berfungsi atau tidak - Cek laporan setiap
ditemukan saat digunakan
pergantian shift dinas
4. Adanya sejumlah obat yang
expired, habis, dan sejumlah - Sosialisasi ulang tentang
obat yang jarang dipakai
pentingnya pemakaian APD
5. Ambulans tidak ada saat
dibutuhkan dan cuci tangan setiap
6. Belum adanya pegangan
pergantian shift
khusus lansia dan disabilitas
di setiap kamar mandi UGD - Evaluasi permintaan apron
dan tangga
sesuai standar
7. Belum semua petugas UGD
yang mendapatkan pelatihan - Lakukan pencatatan dan
kegawatdaruratan
pembuatan laporan
8. Kurang optimalnya
konsultasi KB bagi pasien pengecekan alat 109iagnosti
pasca salin di Rawat Inap
(berfungsi atau tidak) setiap
Poned
9. Belum adanya papan nama di pergantian jam dinas
setiap ruang UGD
- Diadakan sosialisasi terkait
pengadaan obat oleh petugas

109 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

farmasi ke UGD dan


pelimpahan wewenang
kepada petugas IGD
- Dibuat pencatatan
penggunaan obat yang
terpakai setiap pergantian
dinas
- Penambahan ambulans
- Buat permintaan pegangan
khusus bagi lansia dan
disabilitas di setiap kamar
mandi UGD dan tangga
- Buat permintaan untuk
pelatihan kegawatdaruratan
bagi petugas UGD minimal 2
orang
- Pelaksanaan in house
training untuk petugas UGD
oleh dokter
- Informasi pasien yang akan
dikonsulkan kepada petugas
saat apel dan di grup
puskesmas
- Menunggu realisasi
penggunaan pengadaan
papan nama

110 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

Kesehatan Gigi dan Mulut


No Masalah Rencana Tindak Lanjut

1 Selama masa pandemic pasien Pasien diwajibkan untuk


yang ingin melakukan tindakan melakukan Test Swab pada
pengobatan gigi tidak bisa pasien gigi yang akan dilakukan
dilayani tindakan
2 Antrian yang lama untuk Permohonan permintaan dental
mendapatkan pelayanan di
unit yang baru ke DKK
Diagnosti, yang disebabkan oleh :
Satu dental unit tidak bisa
difungsikan dengan semestinya Perbaikan dental unit yang rusak

3 Belum optimalnya pencegahan Pengadaan alat Diagnostic set


dan Diagnos infeksi , yang yang kurang
disebabkan oleh :
Terbatasnya alat Diagnostic set
seperti kaca mulut

111 Laporan Tahunan Puskesmas Pauh Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai