2
CSO Daerah
▪ Dalam pertemuan CSO Global di Nepal, 2019 dimandatkan
bagi semua Koordinator CSO untuk mengorganisasikan CSO
sub-nasional.
▪ Dengan dukungan UNOPS, SUN CSA telah melakukan
pengorganisasian di Jawa Tengah dan Jawa Timur
bekerjasama dengan Bappeda Propinsi.
▪ Pada tahun 2020, sebanyak 65 CSO sub-national bergabung
dalam CSA .
3
Keanggotaan CSO
Keterlibatan CSO Sub-national Gender Base Engagement
70 65
60
50
40
30
20
20 17
7 9
10
-
- 71% of the members are
2019 N:24 2020 N:94 represented by women.
International National Subnational
4
Beberapa Karakter CSO Daerah
• CSO yang menjadi cabang dari CSO Nasional yang
menjadi anggota CSO Nasional namun sangat kuat diakar
rumput, misalnya Nasyiatul Aisyiyah, Fatayat NU, PKBI,
WALHI, Koalisi Perempuan Indonesia, dsb.
• CSO yang memang lahir bekerja didaerah, misalnya
LP2M, Lembaga Perlindungan Konsumen Lokal, , PIAR
Kupang, dsb.
• CSO daerah cabang LSM asing nasional, missal WVI
• CSO cabang keagamaan, dll
5
Kategorisasi CSO
CSO menurut Intervensi CSO menurut Gender
6
Kebutuhan CSO Daerah untuk Perbaikan Gizi
dan Pencegahan Stunting didaerahnya
7
Peran CSO Daerah dalam pemenuhan Gizi dan
Penurunan stunting
▪ Membuat evaluasi apakah kebijakan pusat diimplementasikan
didaerah.
▪ Advokasi kebijakan daerah dalam penurunan stunting: perda,
pergub, dll
▪ Apakah strategi nasional sudah diakomodasikan dalam
konteks lokal dan konteks lokal diakomodasikan dalam strategi
nasional.
▪ Advokasi strategi daerah dalam penurunan stunting
8
Penyediaan Anggaran
▪ CSO Daerah perlu kritis, apakah kebijakan yang dibuat oleh
pemda didaerahnya dilaksanakan dengan konsisten dengan
menyediakan anggaran yang memadai.
▪ Seberapa banyak ketersediaan anggaran dapat dipakai
untuk merealisasikan kebijakan penurunan stunting
▪ Anggaran yang tersedia sesuai dengan waktu yang
diperlukan
9
Membangun Kapasitas Edukasi, Advokasi, Pelatihan
• Agar tujuan diatas dapat dicapai, diperlukan kemampuan
dalam membuat Analisa, mencocokkan antara kebutuhan
dan realisasi, konsistensi antara program dan anggaran.
• Hasil temuan diatas perlu advokasikan kepada pembuat
kebijakan didaerah: memerlukan keahlian advokasi
10
Penyelenggaraan Workshop Pelatihan masa Pandemi
▪ Dilaksanakan secara on dan off-line
▪ Pelatihan on-line melalui platform zoom atau teams
▪ Pelatihan off-line dilaksanakan mengikuti prokes: test bagi
calon peserta sebelum latihan, hanya memakai separoh
kapasitas ruang agar memungkinkan untuk jaga jarak,
menggunakan masker, cuci tangan sesering mungkin, dsb
11
Pelatihan off-line dilaksanakan mengikuti
Protokol Kesehatan
12
Pembelajaran dan Sharing antar jaringan
selama Pandemi Covid-19
• Partisipasi aktif dalam nutrition clusters semasa Pandemi Covid-19 yang dipimpin kemenkes
dalam pengembangan pedoman-pedoman pelayanan gizi semasa Pandemi Covid-19.
• Berbagi pengalaman praktek-praktek pelayanan gizi semasa Pandemi Covid-19 misalnya Vit A,
TTD BUMIL, TTD REMATRI, ASI Eksklusif , serta berbagai kegiatan dukungan pelayanan gizi
tingkat akar rumput.
• Mendukung pengembangan Standard serta legislasi Fortifikasi Pangan sesuai rekomendasi
(Bersama dengan Devt. Partners, SBN dan Akademisi)
• Anggota SUN CSO berpartisipasi aktif mendukung pemerintah dalam menghadapi
pencegahan COVID-19 dengan titik perhatian pada perbaikan gizi ibu balita dan remaja putri,
ketahanan pangan, WASH, kesetaraan gender dan jaminan sosial.
• Mendorong Bappeda/Tim RAD pangan untuk inisiasi fungsi koordinasi multistakeholder
platform didaerah
13
Strategi Penguatan Aksi Paska Pandemi
14
Paska Pandemi : Kondisi
• Pada masa pandemi, sumber daya banyak dibutuhkan
untuk mengusir pandemi. Sumberdaya ini perlu
dikembalikan.
• Stunting, wasting masih menjadi persoalan sesudah
pandemi.
• Pertemuan off-line dimungkinkan masa paska-pandemi:
latihan, kunjungan, studi banding bisa dilaksanakan
15
Paska Pandemi : Prasyarat
Perlu mengejar ketertinggalan kegiatan yang tidak terlaksana
pada masa pandemi:
▪ koordinasi Aliansi CSO pusat dan daerah
▪ Bekerja sama dengan BAPPENAS untuk memberi mandat
BAPPEDA sebagai coordinator SUN didaerah. Ini untuk
memperkuat fondasi SUN Platform.
▪ implementasi 8 aksi terintegrasi dalam pelaksanaan Stranas
untuk nasional dan provinsi
16
Paska Pandemi : Enabling Environment
▪ Menyelenggarakan latihan dengan Modul 8 Aksi
Terintegrasi di provinsi yang belum dilatih
▪ Mencatat pembelajaran pendirian CSO Jateng dan Jatim
untuk melangkah ke provinsi lain
▪ Mematangkan fondasi organisasi Koalisi CSO provinsi:
kepengurusan, AD/ART, dll
▪ Mencari kemungkinan funding untuk sustainability
17
Paska Pandemi : Enabling Environment
▪ Untuk kegiatan diatas, diperlukan ‘goodwill’ pemda dan komitmen anggaran
▪ Pekerjaan Bersama CSO untuk pemenuhan TTD bagi bumil dan rematri dapat lebih
efektif ketika sekolah sudah masuk.
18
Terima Kasih
19