Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS,BAYI DAN BALITA

“Konsep Dasar Neonatus,Bayi Dan Balita”

Oleh :

Farah Mutia

1915401025

Dosen Pembimbing:

Athica Oviana, S.ST,M.keb

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Tahun Ajaran : 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasi lagi maha penyayang, saya
panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya yang membahas tentang “Konsep
Dasar Neonatus,Bayi Dan Balita.” Makalah ini telan saya susun dengan maksimal dengan
kerja saya, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak ucapkan terimakasi kepada Dosen Pembimbing atas bimbingan,
dorongan dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memberikan manfaat dan
inspirasi kepada pembaca.

Payakumbuh, 2 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................         i
KATA PENGANTAR...........................................................................................        ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................       iii
BAB I    PENDAHULUAN             
1.1        Latar Belakang................................................................................        1     
1.2        Rumusan Masalah...........................................................................        1     
1.3        Tujuan.............................................................................................        1
1.4        Manfaat...........................................................................................        2
BAB II   ISI
2.1        Kebutuhan Cairan pada Neonatus Bayi dan Balita........................        3
2.2        Kebutuhan Nutrisi pada Neonatus Bayi dan Balita.......................        6
2.3        Kebutuhan Personal Higiene pada Neonatus Bayi dan Balita.......      13
BAB III  PENUTUP
3.1        Kesimpulan.....................................................................................      15     
3.2        Saran...............................................................................................      16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal
ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup
asah, asih dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi
berada dalam kandungan. Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa
dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan
faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul
sebagai problema pada anak. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah
kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak
pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi
informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana kebutuhan fisik berupa nutrisi pada neonatus bayi dan balita?

2. Bagaimana kebutuhan fisik berupa cairan pada neonatus bayi dan balita?

3.Bagaimana kebutuhan fisik berupa personal higiene pada neonatus bayi dan balita?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan pada neonatus bayi dan balita.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu memberikan kebutuhan pada neonatus bayi dan balita meliputi nutrisi,
cairan dan personal higiene.

1.4 Manfaat

4
Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang kebutuhan fisik meliputi nutrisi, cairan,
dan personal higiene pada neonatus bayi dan balita serta mempraktikannya dalam melakukan
asuhan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Cairan  pada Neonatus Bayi dan Balita


Konten total cairan tubuh pada bayi baru lahir aterm adalah 75%-80%. Total cairan
tubuh akan menurun 4%-5% dalam seminggu pertama kehidupan, hal ini direfleksikan
sebagai hilangnya berat badan. Sampai umur 1 tahun cairan tubuh total akan menurun dengan
lambat untuk mencapai kadar dewasa sebesar 60%. Konten cairan ekstrasel menurun sejajar
dengan cairan tubuh total dari 45% saat aterm menjadi 20%-25% level dewasa pada saat anak
umur 1 tahun. Untuk neonatus prematur cairan tubuh total dan cairan ekstra sel meningkat
dengan menurunnya usia gestasi,  contohnya: cairan ekstrasel neonatus prematur pada 28 -32
minggu usia gestasi adalah 52% dari berat badannya. Pada umur 1 minggu kehidupan,
proporsi cairan ekstra sel menurun 12%, perubahan kompartemen cairan tubuh berlangsung
tampaknya sejak intra uterin, tetapi akan terputus bila janin dilahirkan prematur, pengurangan
volume cairan ekstrasel ini sangat penting untuk transisi normal dari kehidupan janin ke
kehidupan           postnatal.
Bayi preterm dengan ekses asupan cairan, meningkatkan insidens patent ductus
arteriosus, kegagalan jantung kiri, distres nafas, necrotizing enterocolitis. Kandungan air
tubuh bayi baru lahir relatif lebih besar bila dibandingkan dengan balita atau orang dewasa.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya jaringan lemak dan secara relatif organ visera lebih berat
dibandingkan dengan berat tubuh seluruhnya. 
Terdapat perbedaan fisiologis antara bayi dan balita dengan orang dewasa dalam hal
cairan dalam tubuh. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan komposisi, metabolisme, dan
derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit. Metabolisme air juga sangat berbeda
pada bayi bila dibandingkan dengan anak dan orang dewasa. Kecepatan siklus air
pada bayi sangat tinggi sekitar 5 kali lebih besar per kilogram berat badan bila dibandingkan
dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung rawan terhadap penyakit
yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan sistem pengaturan air dalam
berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan
perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar. 
Kebutuhan air pada bayi dan balita biasanya dihitung berdasarkan perhitungan kalori,
tetapi hal ini sering menyulitkan dan tidak pasti. Dalam klinik, perhitungan kebutuhan air
untuk anak biasanya didasarkan pada berat badan.

6
2.2 Kebutuhan Nutrisi pada Neonatus Bayi dan Balita
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang
dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).  Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang
manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan aatau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan
pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses
tubuh.  Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan  sangat penting
dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi
sangat  bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak
serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti
kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi
vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses
tumbuh kembang anak.
Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh
dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup
serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat
membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang
dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam
tubuh.
Dampak nutrisi pada tumbuh kembang :

1. Dampak Psikologis
Mencakup aspek psikodinamik, psikososial, dan maturasi organik.
        Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral.
Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan
oral saat makan dan minum.Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan
karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan  kebutuhan dasar
tersebut.
         Psikososial (Erikson)

7
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial
adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan  merupakan  stimulus yang
dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat
mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.
         Maturasi Organik (Piaget)
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman
mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan
perabaan dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai
macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan.
Selain itu, dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang  botol
susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan
menyendok makanan.
2. Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak  yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik
anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya
pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang
adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin
tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap
dilahirkan dengan berat badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama
pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat
terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak
mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau
pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat badan bayi.
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, prasekolah,
usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan
bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas.
Fungsi Pemberian Makan :
         Fungsi Fisiologis
yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang optimal
        Fungsi psikologis
yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal
        Fungsi Sosial/edukasi
yaitu melatih anak mengenal makanan, keterampilan makan.

8
Gizi lengkap dan seimbang:
Suatu gizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
         Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas.
contoh : beras, roti, kentang, mie.
         Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan
pemeliharaan sel tubuh.
contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)
        Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme.
contoh :
Sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat
Buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel
Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak:

Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang.
Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak,
Karbohidrat, Vitamin dan mineral.

v  Air

Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya.
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan  air pada bayi
relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60
%. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak:

UMUR BERAT AIR TOTAL 24 AIR Kg BB 24 Jam( ml )


BADAN( Kg ) Jam( ml )
3  Hari 7,0 250 –  800 80 – 100
10  Hari 3,2 400 – 500 125 – 150
 3  Bulan 5,4 750 – 850 140 – 160
6  Bulan 7,3 950 – 1100 130 – 155
9  Bulan 8,6 1100 – 1250 125 – 145
1 Tahun 9,5 1350 – 1500 120 – 135
2  Tahun 11,8 1600 – 1800 115 – 125
4  Tahun 16,2 1800 – 2000 100 – 110
6   Tahun 20,0 2000 – 2500 90 – 100
10  Tahun 28,7 2200 – 2700 70 – 85
14  Tahun 45,0 2200 – 2700 50 – 60
18  Tahun 54,0 2200 – 2700 40 – 50

v  Protein

9
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu
protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein
nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel,
selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan
perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Fungsi protein :

         Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.

         Protein menghasilkan jaringan baru.

         Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam
tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.

         Protein sebagai sumber energi

v  Lemak

Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak
essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan
lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat

Fungsi lemak :
         Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9
kalori/gram
         Ikut serta membangun jaringan tubuh.
          Perlindungan
         Penyekatan atau isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
         Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah  timbul rasa lapar kembali segera setelah makan
         Mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.

v  Karbohidrat
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang
baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 %
dari laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat
diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi

10
tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat
sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB
menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam
jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB.

v  Vitamin

Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
1. Vitamin yang larut dalam air

         Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh,
melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu.
         Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk
metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan vitamin
ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan, kerusakan
pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme
karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan tubuh
merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Kekuarangan B 12 dan asam
folat dapat menyebabkan anemia.
         Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya
tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.
2.Vitamin yang larut dalam lemak.
         Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai peranan
penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan sel epitel.
Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan
tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai senyawa yang larut
dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses
pembekuan darah.

v  Mineral

Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh
tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.

11
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang
terdiri dari kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium,
fosfor, kalium, natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang
cukup.
Tiga fungsi mineral:

         Konstituen tulang dan gigi contoh : kalsium, magnesium, dan fosfor.

         Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh contoh:
Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).

         Bahan dasar enzim dan protein.

Daftar Makanan atau Nutrisi sesuai Usia Anak

1.Bayi 0-12 bulan

         0-4 bulan
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu
formula. Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu.

         5-6 bulan

Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya. Dilanjutkan
dengan sereal bayi bisa sampai 18 bulan.

·         6-7 bulan

Diberikan nasi tim bertahap. Bisa Diselingi buah dansayur dijus – Mulai dengan jus 1
mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus, buahlunak dan sayur
yang dimasak.

·         8-12 bulan

Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging dan sumber
proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang,polong-
polongan, keju.Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
2.3 Kebutuhan Personal Higien

1. Memandikan bayi
Tujuan dari memandikan bayi disini adalah untuk menjaga kebersihan, memberikan rasa
segar, dan memberikan rangsangan pada kulit. Yang harus diperhatikan pada saat
memandikan bayi adalah :

12
         Mencegah kedinginan
         Mencegah masuknya air kedalam mulut, hidung dan telinga
         Memperhatikan adanya lecet pada pantat, lipatan-lipatan kulit (ketiak bayi, lipatan paha,
dan punggung bayi)
         Perlengkapan yang dibutuhkan pada saat memandikan bayi
         Ember sedang berisi air hangat kuku
         Sabun bayi pada tempatnya
          Handuk dan washlap
          Pakaian bayi lengkap
2. Memberikan pakaian pada bayi
Bahan pakaian yang akan dikenakan oleh bayi hendaknya yang lembut dan mudah
menyerap keringat.
3. Personal Hygiene dalam eliminasi
Setiap kali buang air kecil dan besar, bersihkan pada perinealnya dengan air dan sabun,
serta keringkan dengan baik. Karena kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi sehingga harus
dibersihkan.
1.    Menolong BAB pada Bayi

BAB hari 1-3 disebutmekoneumyaitu feces berwanakehitaman, hari 3-6 feces tarnsisi yaitu
warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur mekoneum, selanjutnya feces akan
berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB agar tidak terjadi iritasi
didaerah genetalia.

2.    Menolong BAK pada Bayi


Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya, BAK lebih
dari 8 kali sehari salah satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti popok
supaya tidak terjadi iritasi didaerah genetalia.

4. Menjaga kebersihan kulit

Bayi sebaiknya mandi minimal 6 jam setelah kelahiran, sebelum mandi sebaiknya periksa
suhu tubuh bayi. Jika terjadi hipotermi lakukan skin to skin dan tutpi kepala bayi dengan ibu
minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali sehari, mandikan dengan air hangat dan
di tempat yang hangat.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi,

14
sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan
dan perkembangan. Kandungan air tubuh bayi baru lahir relatif lebih besar bila dibandingkan
dengan balita atau orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya jaringan lemak dan
secara relatif organ visera lebih berat dibandingkan dengan berat tubuh
seluruhnya. Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan anak
dan orang dewasa.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan  sangat penting
dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi
sangat  bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak
serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti
kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi
vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses
tumbuh kembang anak.
Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi-sekitar 5 kali lebih besar per kilogram berat
badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung
rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan
sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi
ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan
anak yang lebih besar. 
3.2 Saran
1.      Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan agar dapat mengerti tentang kebutuhan fisik pada neonatus bayi
dan balita, serta kebutuhan fisik apa saja yang dibutuhkan.

2.      Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapakan mampu dan mengerti tentang kebutuhan fisik pada neonatus bayi dan
balita serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien.

15
DAFTAR PUSTAKA

      Muslihatun,Nur Wafi.,2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya:Jogjakarta.


    Lia Dewi, Nanny  Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.,Salemba Medika :
Jakarta.

16
     Sudarti.,Khoirunnisa,Endang.2010.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak
Balita.Nuha Medika:Jogjakarta.
    

17

Anda mungkin juga menyukai