Anda di halaman 1dari 7

Prioritas Masalah Analisis Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih

Rendahnya cakupan Kurangnya pengetahuan dan kesadaran Pembinaan masyarakat untuk penerapan Kegiatan pemantauan dan pembinaan
PHBS rumah tangga masyarakat tentang PHBS PHBS PHBS rumah tangga yang melibatkan
(68.1%). kader
Kurangnya sosialisasi tentang PHBS Sosialisasi tentang PHBS
Metode sosialisasi PHBS dari petugas Modifikasi metode Sosialisasi tentang
belum mampu mencapai semua lapisan PHBS
masyarakat
Kurangnya partisipasi kader kesehatan Pembinaan kader untuk melakukan
untuk turut serta dalam sosialisasi Sosialisasi tentang PHBS
tentang PHBS
Kurangnya media informasi tentang Membuat media informasi baru yang
PHBS mampu menjangkau semua masyarakat
untuk sosialisasi PHBS
Masih ada rumah tangga yang tidak Pembinaan masyarakat untuk penerapan
memiliki sarana memadai untuk PHBS
menerapkan PHBS
Pembiayaan kegiatan sosialisasi PHBS Perencaan penganggaran tentang kegiatan Perencaan penganggaran tentang
belum ada dianggaran. PHBS kegiatan PHBS
Dukungan lintas sektor untuk kegiatan Advokasi lintas sektor Advokasi lintas sektor
sosialisasi PHBS masih belum maksimal
Rendahnya cakupan Kurangnya pengetahuan masyarakat Edukasi tentang sanitasi TTU Edukasi tentang sanitasi TTU
pengawasan sanitasi tentang sanitasi TTU
TTU (70%)
Terbatasnya jumlah petugas dalam Kerjasama lintas program untuk Kerjasama lintas program untuk
pengawasan sanitasi TTU (petugas pengawasan sanitasi TTU pengawasan sanitasi TTU
hanya 1 orang)
Beban kerja petugas dalam gedung Penyesuan ulang rencana kegiatan Penyesuan ulang rencana kegiatan
Kurangnya penyuluhan tentang sanitasi Edukasi tentang sanitais TTU Edukasi tentang sanitais TTU
TTU
Kurangnya media informasi tentang Pengadaan media informasi tentang Pengadaan media informasi tentang
sanitasi TTU sanitasi TTU sesuai kebutuhan sanitasi TTU sesuai kebutuhan
Kurangnya sarana penunjang Advokasi lintas sektor terkait untuk Advokasi lintas sektor terkait untuk
kebersihan pada TTU pengadaan sarana penunjang kebersihan di pengadaan sarana penunjang
TTU kebersihan di TTU
Reagen pada sanitaria KIT sudah Pengadaan kebutuhan sarana sesuai Pengadaan kebutuhan sarana sesuai
kadaluwarsa kebutuhan kebutuhan
Minimnya anggaran untuk kegiatan IKL Perencanaan anggaran untuk kegiatan IKL Perencanaan anggaran untuk kegiatan
TTU TTU IKL TTU
Kurangnya dukungan lintas sektor terkait Advokasi lintas sektor terkait Advokasi lintas sektor terkait
pengawasan sanitasi TTU
Rendahnya cakupan Kurangnya informasi bidan dalam Melakukan pendataan dan pemetaan ibu Melakukan pendataan dan pemetaan
komplikasi kebidanan mendapatkan data ibu hamil dengan hamil ibu hamil
yang ditangani (63.1%) komplikasi
Petugas masih menjalanan system WFH Mengatur jadwal petugas

Belum optimalnya peran nakes Pembinaan nakes

Kurangnya koordinasi dengan jejaring Melakukan komunisasi dan koordinasi Melakukan komunisasi dan koordinasi
Puskesmas dengan jejaring dengan jejaring
Pelayanan belum dilaksanakan secara Pemantauan dan pembinaan oleh PJ UKM Pemantauan dan pembinaan oleh PJ
optimal sesuai SOP dan bidan coordinator UKM dan bidan coordinator
Kurang optimalnya sarana pendukung Pengadaan sarana pendukung
sesuai Perencaan penganggaran untuk
pelayanan komplikasi kebidanan kebutuhan kegiatan penanganan komplikasi dan
pemetaan serta pendataan ibu hamil
Minimnya anggaran untuk pelayanan Perencaan penganggaran untuk kegiatan
komplikasi kebidanan penanganan komplikasi dan pemetaan
serta pendataan ibu hamil
Kurangnya dukungan lintas sektor Advokasi dengan lintas sektor Advokasi dengan lintas sektor

Rendanya cakupan SDM yang belum mencukupi untuk Pemetaan kebutuhan SDM untuk pelayanan 1. Mengkomunikasikan alur pelayanan
pelayanan nifas tahun mengcover pelayanan ibu nifas nifas dan SOP pelayanan ibu nifas
2021 (86,1%). Kurangnya pelatihan SDM 2. Pendataan dan pemetaan ibu nifas

Belum efektifnya alur prosedur untuk Mengkomunikasikan alur pelayanan dan


pelayanan nifas SOP pelayanan ibu nifas
Kurangnya pengawasan pihak Pendataan dan pemetaan ibu nifas Pendataan dan pemetaan ibu nifas
Puskesmas mengenai data ibu nifas
Minimnya anggaran untuk kunjungan rumah Perencanaan anggaran untuk kegiatan Perencanaan anggaran untuk kegiatan
ibu nifas pemetaan dan pendataan ibu bersaling dan pemetaan dan pendataan ibu bersaling
kegiatan kunjungan rumah ibu nifas dan kegiatan kunjungan rumah ibu
nifas
Kurangnya dukungan dan peran aktif Edukasi keluarga Edukasi keluarga
keluarga untuk melibatkan nakes dalam
persalinan dan pelayanan nifas.
Rendahnya cakupan Kurangnya pengetahuan ibu dan Edukasi tentang pentingnya asi eksklusif Pemberian edukasi kepada calon
ASI eksklusif yaitu keluarga tentang asi eksklusif ibu/ibu dan keluarga tentang
sebesar 50.5% Ketidakmampuan ibu dalam memberikan Edukasi tentang metode pemberian asi pentingnya asi eksklusif dan pemberian
edukasi kepada ibu tentang metode
asi
pemberian asi kepada bayi.
Kurang tepatnya cara ibu dalam Edukasi tentang metode pemberian asi
memberikan asi
Kurangnya dukungan nakes dalam Edukasi tentang metode pemberian asi
memberikan bimbingan kepada ibu untuk
pemberian asi
Adat/kebiasaan keluarga yang membuat Edukasi tentang pentingnya asi eksklusif
bayi tidak lagi mendapatkan asi eksklusif
Kurangnya dukungan suami/keluarga

Rendahnya cakupan Kurangnya tenaga vaksinator Kerjasama lintas program untuk menambah Kerjasama lintas program untuk
Hepatitis HB0 yaitu vaksinator menambah vaksinator
sebesar 71.9% Masih terdapat ibu yang tidak membawa Optimalisasi peran kader untuk edukasi Optimalisasi peran kader untuk edukasi
bayi ke Posyandu masyarakat agar datang ke Posyandu masyarakat agar datang ke Posyandu
Terdapat bayi yang mendapatkan Kerjasama Jejaring Kerjasama Jejaring
layanan imunisasi di jejaring namun tidak
terdata di Puskesmas
Terbatasnya jumlah lembar leaflet Pengadaan lembar leaflet sesuai kebutuhan Pengadaan lembar leaflet sesuai
sosialisasi imunisasi kebutuhan
Belum optimalnya anggaran untuk Perencanaan anggaran untuk kegiatan Perencanaan anggaran untuk kegiatan
kegiatan imunisasi imunisasi rutin imunisasi rutin
Kurangnya dukungan lintas sektor untuk Advokasi lintas Sektor Advokasi lintas Sektor
sosialisasi kegiatan dimasyarakat
Rendahnya cakupan Kurangnya tenaga vaksinator Kerjasama lintas program untuk menambah Kerjasama lintas program untuk
BIAS Campak yaitu vaksinator menambah vaksinator
sebesar 69.5% Siswa tidak dapat di vaksin karena sakit Edukasi orang tua untuk mendapatkan Edukasi orang tua untuk mendapatkan
akses vaksin di faskes setelah siswa sehat akses vaksin di faskes setelah siswa
sehat
Siswa tidak mendapat izin dari orang tua Edukasi orang tua tentang pentingnya Edukasi orang tua tentang pentingnya
vaksin campak vaksin campak
Pelaksanaan BIAS melalui kunjungan Advokasi lintas sektor (Sekolah) Advokasi lintas sektor (Sekolah)
Sekolah tidak dapat dilakukan karena
terdapat Sekolah yang menolak untuk
dilaksanakan BIAS

Belum optimalnya anggaran untuk Perencanaan anggarana untuk kegiatan Perencanaan anggarana untuk
kegiatan BIAS BIAS Campak kegiatan BIAS Campak

Kurangnya dukungan lintas sektor Advokasi lintas sektor (Sekolah) Advokasi lintas sektor (Sekolah)
(Sekolah) untuk pelaksanaan kegiatan
BIAS
rendahnya cakupan Kurangnya SDM yang bertugas untuk Pemetaan kebutuhan SDM untuk program Pengadaan tenaga analis
penemuan pasien baru deteksi dini TB paru di masyarakat TB
TB yaitu sebesar kurangnya tenaga ahli laboratorium Pengadaan tenaga analis
33.8%
kurangnya partisipasi masyarakat untuk Edukasi masyarakat tentang bahaya Edukasi masyarakat tentang bahaya
terlibat aktif dalam kegiatan deteksi dini penyakit TB penyakit TB
TB
Belum optimalnya metode deteksi dini
yang sudah dilakukan.
Belum adanya pelatihan kader untuk Pelatihan kader untuk deteksi dini TB Pelatihan kader untuk deteksi dini TB
deteksi dini
Belum adanya sarana berupa cooler box Pengadaan coolerbox Pengadaan coolerbox
untuk pengambilan sampel sewaktu
pada saat kegiatan deteksi dini
dilapangan

Minimnya anggaran untuk kegiatan Melakukan perencanaan anggaran untuk Melakukan perencanaan anggaran
deteksi dini kegiatan deteksi dini di tahun berikutnya untuk kegiatan deteksi dini di tahun
berikutnya
Rendahnya cakupan Masih banyak penderita Hipertensi yang Optimalisasi peran kader untuk mengajak Edukasi masyarakat tentang bahaya
penderita PTM belum terjangkau masyarakat ke Posbindu PTM (Hipertensi)
(Hipertensi) yang Masih kurangnya pengetahuan Edukasi masyarakat tentang bahaya PTM
dilayani sesuai standar (Hipertensi)
masyarakat tentang Hipertensi (dianggap
(78.9%)
bukan penyakit berbahaya)
Belum maksimal peran petugas dalam Pelatihan kader untuk skrining aktif Pelatihan kader untuk skrining aktif
pembinaan wilayah
Belum diadakan pelatihan kader Pelatihan kader untuk skrining aktif

Skrining aktif belum dilakukan oleh kader Pelatihan kader untuk skrining aktif

Kurangnya media promosi kesehatan Pengadaan media promkes untuk PTM Pengadaan media promkes untuk PTM
untuk PTM (Hipertensi) (Hipertensi) (Hipertensi)
Belum tersedia PTM KIT di Posbindu Pengadaan PTM KIT di Posbindu Pengadaan PTM KIT di Posbindu

Minimnya anggaran untuk kegiatan Perencanaan anggaran untuk kegiatan Perencanaan anggaran untuk kegiatan
skrining aktif deteksi dini PTM (Hipertensi) deteksi dini PTM (Hipertensi)
Belum adanya dana untuk pelatihan Perencanaan anggaran untuk kegiatan
kader deteksi dini PTM (Hipertensi)
Belum tersedianya dana untuk Perencanaan anggaran untuk kegiatan
pengadaan PTM KIT di Posbindu deteksi dini PTM (Hipertensi)
Kurangnya dukungan lintas sektor Melakukan advokasi lintas sektor Melakukan advokasi lintas sektor

Rendahnya cakupan Masih rendahnya dukungan masyarakat Melakukan edukasi kepada masyarakat Melakukan edukasi kepada masyarakat
penanganan pasien dan keluarga untuk melakukan atau keluarga pasien ODGJ atau keluarga pasien ODGJ
terdeteksi gangguan pemeriksaan kesehatan bagi pasien
kesehatan jiwa (55.8%) ODGJ.
Keterbatasan SDM untuk melakukan Melakukan kerjasama lintas program
deteksi ganggan jiwa
Masih kurangnya edukasi dan Melakukan edukasi kepada masyarakat
penyuluhan tentang kesehatan atau keluarga pasien ODGJ
gangguan jiwa di rumah dan masyarakat
Sarana edukasi (lembar leaflet) tentang Membuat lembar leaflet Membuat lembar leaflet
pelayanan kesehatan jiwa masih terbatas
Minimnya anggaran untuk kegiatan Melakukan perencanaan anggaran untuk Melakukan perencanaan anggaran
deteksi gangguan kesehatan jiwa kegiatan deteksi dini dan follow up untuk kegiatan deteksi dini dan follow
gangguan kesehatan jiwa di tahun up gangguan kesehatan jiwa di tahun
berikutnya berikutnya
Kurangnya dukungan lintas sektor untuk Advokasi Lintas Sektor Advokasi Lintas Sektor
penemuan kasus ODGJ
Rendahnya cakupan Masih kurangnya kesadaran masyarakat Sosialisasi kegiatan posyandu lansia ke Sosialisasi kegiatan posyandu lansia ke
pelayanan usia lanjut akan pengetahuan tentang posyandu masyarakat masyarakat
(98.6%) lansia
Kurang optimalnya peran kader dalam
sosialisasi kegiatan posyandu lansia
Masih kurangnya edukasi dan
penyuluhan tentang lansia di rumah dan
masyarakat
Sarana edukasi (lembar leaflet) tentang Membuat lembar leaflet tentang posyandu Membuat lembar leaflet tentang
posyandu lansia masih terbatas lansia posyandu lansia
Minimnya anggaran untuk kegiatan Melakukan perencanaan anggaran untuk Melakukan perencanaan anggaran
posyandu lansia kegiatan posyandu lansia di tahun untuk kegiatan posyandu lansia di
berikutnya tahun berikutnya
Kurangnya dukungan lintas sektor Advokasi Lintas Sektor Advokasi Lintas Sektor

Anda mungkin juga menyukai