SEBERANG PADANG
Oleh:
Oktavia Wulandari 1940312152
Preseptor:
Prof. Dr.dr. Rizanda Machmud, M. Kes
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya serta kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan case report session yang berjudul “Kerja Sama Lintas Sektor di
Puskesmas Seberang Padang”. Shalawat dan salam kita panjatkan untuk junjungan
mulia Rasulullah SAW dan para sahabat beliau.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti
kepaniteraan klinik senior di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Prof. Dr. Dr. Rizanda Machmud, M.Kes selaku pembimbing tabf
telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahawa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu
sangat diperlukan saran dan kritik untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
Padang, 28 Maret 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Ii
DAFTAR GAMBAR Iv
DAFTAR TABEL V
DAFTAR SINGKATAN Vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Metode Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1
2.1 Definisi Kerjasama Lintas Sektor 4
2.2 Tujuan dan Peran Kerjasama Lintas Sektor 4
2.3 Manfaat Kerjasama Lintas Sektor 5
2.4 Landasan Hukum Kerjasama Lintas Sektor 5
2.5 Permasalahan dan Tantangan Kerjasama Lintas Sektor 7
2.6 Kemitraan pada Kerjasama Lintas Sektor 8
BAB 3 ANALISIS SITUASI 9
3.1 Kondisi Geografis 9
3.2 Kondisi Demografi 10
3.3 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi 11
3.4 Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan 11
3.5 Peran Kerjasama Lintas Sektor pada Puskesmas Seberang Padang 13
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor di Puskesmas 23
Seberang Padang
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 30
5.1 Kesimpulan 30
iv
5.2 Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2019 9
Gambar 3.2 Tren kasus DBD dalam 4 tahun terakhir di Puskesmas Seberang 18
Padang
Gambar 3.3 Cakupan KB pasca persalinan tahun 2019 19
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN
1
pembangunan kesehatan diperlukan upaya penggalangan dan peningkatan kerjasama
lintas sektoral, agar diperoleh hasil yang optimal.2
2
1.4 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk berbagai literature
serta data dari laporan tahunan puskesmas seberang Padang 2019 edisi 2019.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
bagi semua pekerja dan peningkatan produktifitas pekerja yang optimal
membutuhkan kebijakan dan rencana strategi dalam rangka mengamankan
kondisi kerja dan mempromosikan kesehatan kerja.
- Pencapaian indikator pelayanan kesehatan tradisional. Untuk mencapai
indikator tersebut, membutuhkan upaya sosialisasi, advokasi, monitoring,
evaluasi, dan bimbingan teknis secara berkala dan berkesinambungan baik di
pusat maupun di daerah dengan lintas sektor terkait.
- Pelayanan kesehatan anak usia sekolah, program ini bekerjasama dengan dinas
pendidikan.
- Penanggulangan penyakit tidak menular, peningkatan kesehatan lingkungan,
dan mewujudkan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat.5
2.3 Manfaat Kerjasama Lintas Sektor
Manfaat kerjasama lintas sektor adalah sebagai berikut:
a. Mempermudah pencapaian keberhasilan rancangan kegiatan
b. Memberikan gambaran teknis antar lintas sektoral dan lintas program
c. Kebijakan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan
d. Saling menguntungkan kedua pihak antara rencana program
e. Dapat memberikan perizinan dalam rujukan
f. Dapat memberikan konstribusi fasilitas, sarana, dan dana
g. Terdokumentasi dalam perizinan dan kegiatan.4
2.4 Landasan Hukum Kerjasama Lintas Sektor
Landasan hukum kerjasama lintas sektor menurut Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1992, yaitu:
- Pasal 5, “Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga dan lingkungannya”.
- Pasal 8, “Pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan dan pembiyaan kesehatan dengan memperhatikan fungsi
social sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu tetap
terjamin”.
5
- Pasal 71 ayat 1, “Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta salam
penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber dayanya”.
- Pasal 72 ayat 1, “Peran serta masyarakat untuk memberikan pertimbangan
dalam ikut menentukan kebijaksanaan pemerintah pada penyelenggaraan
kesehatan dapat dilakukan melalui Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional,
yang beranggotakan tokoh masyarakat dan pakar lainnya”.6
6
membangun kerjasama dan mengoordinasikan program internal puskesmas dan di
eksternal dengan mitra lintas sektor. Koordinasi dengan lintas sektor sangat diperlukan,
karena faktor penyebab dan latar belakang kesehatan tertentu kemungkinan hanya
dapat diselesaikan oleh mitra lintas sektor”.2
7
atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Kemitraan
dalam upaya kesehatan (partnership for health) adalah kebersamaan dari sejumlah
pelaku untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat
yang didasarkan atas kesepakatan tentang peranan dan prinsip masing-masing pihak.
Menurut Notoadmojo, dalam pengembangan kemitraan dibidang kesehatan
terdapat tiga institusi kunci organisasi atau unsur pokok yang terlibat yaitu:
1. Unsur pemerintah, terdiri dari sektor-sektor pemerintah yang terkait dengan
kesehatan, antara lain; kesehatan sebagai sektor kunci, pendidikan, pertanian,
kehutanan, lingkungan hidup, industry dan perdagangan, agama, dan sebagainya.
2. Unsur swasta atau dunia usaha (private sector) atau kalangan bisnis, yaitu dari
kalangan pengusaha, industriawan, dan para pemimpin berbagai perusahaan.
3. Unsur organisasi non pemerintah, meliputi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
dan Organisasi Masyarakat (ORMAS) termasuk yayasan dibidang kesehatan.9
8
BAB 3
ANALISIS SITUASI
3.1 Kondisi Geografis
Puskesmas Seberang Padang berlokasi di Kecamatan Padang Selatan
Kelurahan Seberang Padang. Wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang mencakup
empat kelurahan, yaitu:
- Kelurahan Seberang Padang
- Kelurahan Alang Laweh
- Kelurahan Ranah Parak Rumbio
- Kelurahan Belakang Pondok
Keempat kelurahan tersebut dapat di lalui dengan jalan darat. Luas wilayah
±2.37 km2, terletak lintang 0,91352 dan bujur 100,3662 lebih kurang 4 meter diatas
permukaan laut. Selain itu puskesmas ini merupakan zona merah bencana tsunami.
Gambar 3.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2019
9
3.2 Kondisi Demografi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang pada tahun 2019
berjumlah 18597 jiwa, terdiri dari penduduk asli dan pendatang.
Tabel 3.1 menggambarkan distribusi jumlah penduduk tahun 2019 di wilayah
kerja Puskesmas Seberang Padang berdasarkan kelompok sasaran dan memperlihatkan
distribusi kepesertaan BPJS dari bulan Januari-Desember tahun 2019. Jumlah
penduduk terbanyak berada di Kelurahan Seberang Padang.
Tabel 3.1 Data distribusi penduduk berdasarkan umur di wilayah kerja Puskesmas Seberang
Padang 2019.
Tabel 3.2 Jumlah RT,RW, Kepala Keluarga, dan rumah per Kelurahan berdasarkan
wilayah kerja
10
3.3 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang sebagian besar
beragama islam. Warga non muslim umumnya berada di Kelurahan Belakang Pondok.
Ditengah perbedaan suku, agama, dan budaya, aktivitas social dan peribadatan
penduduk berjalan dengan baik.
Mata pencaharian penduduk beraneka ragam, mulai dari pedagang, wiraswasta,
pegawai swasta, pegawai negri, ABRI, petani, buruh (umumnya buruh pabrik dan
industri rumah tangga), dan lain-lain. Aktifitas perekonomian golongan menengah ke
bawah juga berjalan sangat dinamis.
3.4 Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
Sarana umum terdiri dari:
- Sarana ibadah; masjid dan musalla.
- Sarana lingkungan; perumahan, Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat
Pengolahan Makanan (TPM), Sarana Air Bersih (SAB), dan Pembuangan Air
Limbah (SPAL).
- Sarana Pendidikan; TK-PT, Madrasah Ibtidaiyah, SLB, Panti Asuhan, dan
PAUD.
- Sarana pelayanan kesehatan; milik pemerintah, UKBM dan swasta. Sarana
kesehatan pemerintah selain Puskesmas Seberang Padang, terdapat 1
Puskesmas Pembantu dan 3 Pos Kesehatan Kelurahan. UKBM berupa
Posyandu berjumlah 23 posyandu.
Sarana pelayanan kesehatan pemerintah/swasta antara lain:
1. Rumah Sakit Swasta : 1 unit
2. Klinik Swasta : 6 unit
3. Dokter praktek umum : 17 orang
4. Bidan praktek mandiri : 4 orang
5. Bidan klinik mandiri : 1 orang
6. Kader aktif : 92 orang
7. Posyandu balita : 23 unit
11
8. Posyandu lansia : 4 unit
9. Batra : 2 unit
Tabel 3.4 Distribusi jumlah fasilitas pendidikan per kelurahan berdasarkan wilayah kerja
12
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dalam
wilayah kerja, Puskesmas Seberang Padang memiliki sarana dan prasarana yang cukup,
meliputi:
13
Tabel 3.5 Sarana air minum yang dilakukan pengawasan tahun 2019
- Sebanyak 92,3% yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
Tabel 3.6 penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
14
Tabel 3.9 Perbandingan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
2. Lurah
Peran :
- Mengoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat ikut dalam
penyuluhan program puskesmas
- Mendukung kebijakan dengan pemberian sarana dan dana dalam
penyelenggaraan puskesmas
- Mengakomodasi dan mendukung program PSN masyarakat agar terbebas dari
penyakit demam berdarah
Pencapaian
- Terselenggaranya program penyuluhan dalam dan luar gedung di Puskesmas
Seberang Padang
15
Tabel 3.11 Jumlah Penyuluhan dalam Gedung di Puskesmas Seberang Padang.
16
Tabel 3.12 menunjukkan tema penyuluhan luar gedung yang dilakukan
Puskesmas Seberang Padang terbanyak adalah Kesehatan anak/ DDTK, DBD dan gizi
keluarga dan vitamin A. jumlah penyuluhan yang dilakukan 646 kali.
Tabel 3.13 Data penyuluhan keliling
Tabel 3.13 menunjukkan frekuensi penyuluhan keliling sangat sedikit sekali selama
setahun yaitu sebanyak 4 kali.
- Sudah terlaksananya kelurahan siaga, dimana kelurahan siaga dilaksanakan
melalui pembentukan pos kesehatan kelurahan (Poskeskel). Pada wilayah kerja
Puskesmas Seberang Padang terdapat 3 poskeskel, yaitu:
1. Poskeskel Seberang Padang
2. Poskeskel Ranah Parak Rumbio
3. Poskeskel Belakang Pondok
- Terselenggaranya survey dan pembinaan PHBS pada 3539 KK di empat
kelurahan wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang. Indikator yang mencapai
target adalah penggunaan air bersih dan Linakes.
Tabel 3.14 Data capaian program 10 indikator PHBS
17
Tabel 3.15 Capaian Program kesehatan olahraga
Gambar 3.2 Tren kasus DBD dalam 4 tahun terakhir di Puskesmas Seberang Padang
3. Dinas Pendidikan
Peran:
- Mengimplementasikan program puskesmas ke sekolah kecamatan
- Tim penggerak dalam penanganan kesehatan untuk siswa sekolah (BIAS,
KESPRO anak sekolah)
- Sebagai motivator, promotor, dan fasilitator dalam kesehatan di sekolah
(PHBS, Lomba Sekolah Sehat, Lomba Dokter Kecil)
18
Pencapain:
- UKS di Puskesmas Seberang Padang sudah mempunyai kader dokter kecil,
sekolah yang terUKS serta kader PKPR dan prestasi di bidang UKS. Dokter
kecil yang sudah terlatih sebanyak 60 orang
- Strata UKS Puskesmas Seberang Padang masih di tingkat optimal, yaitu untuk
TK Kalam Kudus dan SMA PGRI 3.
- Kegiatan yang dilaksanakan oleh program UKS meliputi pembinaan melalui
kunjungan ke sekolah dengan frekuensi rata-rata 2-4 kali dalam satu tahun.
Kegiatan berupa skrining kesehatan ke semua jenjang sekolah, pembinaan
dokter kecil, pembinaan PKPR, pembinaan sekolah sehat, kegiatan penyuluhan
dan kegiatan lintas program seperti Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS),
pemberian tablet vitamin A dan pelaksanaan DDTK ke TK, serta tablet Fe ke
remaja putri.
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana
(BPMPKB)
Peran :
- Memberikan pembinaan dan motivasi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program keluarga sejahtera dan BKB serta
promosi KB dalam meningkatkan cakupan akseptor baru.
Pencapain:
- Capaian KB pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang
belum mencapai target, yaitu hanya 42,4%.
19
5. Kantor Urusan Agama (KUA)
Peran :
- Penyuluhan kesehatan calon pengantin
- Kerjasama dengan program imunisasi calon pengantin
Pencapaian:
- Sudah dilaksanakan kegiatan preventif melalui pelayanan imunisasi calon
pengantin, yaitu imunisasi TT.
6. Kader dan Tokoh Masyarakat
Peran :
Pencapaian:
20
Tabel 3.16 Capaian SPM dibidang kesehatan Puskesmas Seberang Padang tahun 2019
21
Pencapaian :
- Pada wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang terdapat 342 KK yang
memanfaatkan TOGA, dengan kelurahan terbanyak Kelurahan Seberang
Padang.
Tabel 3.17 Data dasar dan pembinaan TOGA per kelurahan
8. Peternakan
Peran :
- Pencegahan dan penanganan Rabies
Pencapaian:
- Kasus gigitan binatang yang berisiko menyebabkan penyakit rabies selama
tahun 2019 sebanyak 4 kasus. Sejumlah 4 kasus di observasi dan 1 penderita
diberikan VAR dan tidak ada yang positif. (buat dafpus
Tabel 3.18 Pencapaian kasus gigitan hewan penular rabies
22
BAB 4
PEMBAHASAN
1. Camat
Camat adalah unsur pemerintahan yang berperan dalam koordinasi Musrenbang
(Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan), mengkoordinasikan hasil kegiatan dan
tindak lanjut kegiatan yang dilaksanakan puskesmas, memberikan masukan dan
23
dukungan dalam upaya meningkatkan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, ikut serta dalam Lokakarya Mini Triwulan.5
24
2. Lurah
3. Dinas Pendidikan
25
merupakan salah satu program UKM pengembangan dan pembinaan sekolah. Kendala
yang dialami oleh dinas pendidikan dalam kerjasama lintas sektor ini adalah masih
belum aktifnya pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) dan penjaringan peserta
didik dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) masih belum mencapai target yaitu
97,1%.4,10
26
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana
(BPMPKB)
Kantor Urusan Agama bekerja sama dengan puskesmas dalam pengkajian isu
terkait melalui penyuluhan-penyuluhan salah satunya terkait dengan permasalahanisu
imunisasi yang beredar di masyarakat. Lebih lanjut KUA dapat memberikan
penyuluhan sebelum pernikahan kepada pasangan calon pengantin mengenai imunisasi
tetanus toksoid (TT) karena imunisasi ini dapat mencegah infeksi tetanus pada maternal
dan neonatal.4,10
27
6. Kader dan Tokoh Masyarakat
7. Pertanian
Peran bidang pertanian dalam kerja sama lintas sektor adalah menyediakan
bibit tanaman obat keluarga (TOGA). TOGA bermanfaat bagi masyarakat untuk
menjaga kesehatan, mengobati penyakit dengan gejala ringan dan memperbaiki gizi
masyarakat. Pada wilayah kerja Puskesmas Andalas hanya terdapat 342 KK dari 3621
jumlah KK yang memanfaatkan TOGA, dengan kelurahan terbanyak Kelurahan
Seberang Padang. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai manfaat TOGA sehingga diperlukan penyuluhan yang berkelanjutan.4,10
28
8. Peternakan
29
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Kerja sama lintas sektor di Puskesmas Seberang Padang sudah berjalan dengan
cukup baik dengan melibatkan unsur pemerintahan, dan unsur non
pemerintahan diluar sektor kesehatan yang terlibat dalam kesejahteraan
masyarakat, namun ada beberapa kekurangan dengan tidak tercapainya target
yang telah ditetapkan.
2. Kerja sama lintas sektor di Puskesmas Seberang Padang masih memiliki
beberapa permasalahan yang memerlukan peningkatan peran masing-masing
sektor.
5.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
31