Anda di halaman 1dari 21

PBL BLOK CHOP PUSKESMAS SUKARAJA BANDAR LAMPUNG

TANGGAL 27 DESEMBER 2016 – 3 JANUARI 2017

Kelompok 15

Sub kelompok PROMKES

M Haidar Hanif 13310227

M Ade Pranata 13310229

Meggy Dwi Mellinda 13310237

PROGRAM STUDY KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2017

1|Page
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini.

Kegiatan laporan ini merupakan salah satu mata kuliah CHOP yang wajib diambil
di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati. Laporan kegiatan ini disusun
sebagai pelengkap kegiatan yang lebih kurang telah dilaksanakan pada tanggal 27
Desember 2016 – 03 Januari 2017 di Puskesmas Rawat Inap Sukaraja Bandar Lampung.

Dengan selesainya laporan kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan banyak masukan-masukan pada penyusun. Untuk itu penyusun
mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. dr. Festi Ladyani, M.Kes selaku penanggung jawab blok CHOP


2. dr. Tria Yune Eriartasari, MARS selaku Kepala Puskesmas Rawat Inap Sukaraja
(Pembimbing I)
3. dr. Deviani Utami, M.Kes selaku Pembimbing II
4. Jajaran Staff Puskesmas Rawat Inap Sukaraja.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan kegiatan


ini, baik dari materi maupun teknik penyajian, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penyusun. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penyusun harapkan.

Terimakasih.

Bandar Lampung, Januari 2017

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................
1.3 TUJUAN ......................................................................................
BAB II : TEORI
2.1 PUSKESMAS..............................................................................
2.2 POKOK PELAYANAN PUSKESMAS......................................
2.2.1 PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN .......................
2.2.2 PHBS...................................................................................
2.2.2.1 DEFINIS PHBS................................................................
2.2.2.2 TUJUAN PHBS................................................................
2.2.2.3 INDIKATOR PHBS.........................................................
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
3.1 PEMASALAHAN DI PUSKESMAS ..........................................
3.2 MASALAH DI PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN ........
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha

menyampaikan pesan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan

bahwa adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok, atau individu dapat

memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada

akhirnya dapat berpengaruhi terhadap prilaku. Dengan kata lain, dengan adanya promosi

kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku dari

sasaran.

Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang

dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan

seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri

(mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakat. dengan demikian PHBS mencakup beratus-ratus bahkan beribu-ribu perilaku

yang harus dipraktekkan dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya. memanfaatkan Puskesmas dan fasilitas pelayan kesehatan lain dan

lain-lain. (Depkes, 2011)

4|Page
No Uraian Jumlah
1. KK 13.074
2. Sasaran 13.074
3. KK Diperiksa 4.140
4. KK ber-PHBS 2.390
5. KK tidak ber-PHBS 10.689

Tabel 1.10 Data PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Tahun 2015

Berdasarkan data di atas Pencapaian keluarga yang ber PHBS di wilayah kerja
puskesmas masih sangat rendah

100
100 80
80 61
60 48.4
40 Target (%)

20 Capaian (%)

0
Rumah ber Pendataan
PHBS Keluarga
Sehat

Tabel 2.Data target dan pencapaian PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja
Tahun 2016

Pada pencapaian dan target di tahun 2016 angka Masyarakat yang melakukan
PHBS masih belum mencapai target.

5|Page
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan pertanyaan

sebagai berikut:”bagaimanakah PHBS di lingkungan masyrakat kecamatan bumiwaras

kelurahan kangkung RT 17 Lingkungan III ?”.

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui Pengetahuan masyrakat tentang kualitas dan penerapan PHBS

di kecamatan bumi waras kelurahan kangkung RT 17 Lingkungan III.

6|Page
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas

2.1.1 Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan satuan organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran aktif masyarakat

dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,

dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Puskesmas sebagai

pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan

masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya kesehatan yang

diselenggarakan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna

mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada

perseorangan.

2.1.2 Upaya Kesehatan Puskesmas

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan

Perseorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang terdiri dari Upaya

Kesehatan Masyarakat Esensial dan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.

Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial yang diselenggarakan di seluruh puskesmas di

Indonesia terdiri atas :

1) Promosi Kesehatan

2) Kesehatan Lingkungan

7|Page
3) Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana

4) Perbaikan Gizi Masyarakat

5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan berdasarkan situasi kondisi

permasalahan kesehatan setempat dan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, antara lain:

1) Upaya Kesehatan Sekolah

2) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

3) Perawatan Kesehatan Masyarakat

4) Pelayanan Napza

5) Upaya Kesehatan Kerja

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) terdiri dari :

1) Upaya Pengobatan Umum

2) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3) Upaya Kesehatan ibu dan anak serta KB yang bersifat UKP

4) Upaya perbaikan gizi yang bersifat UKP

5) Upaya Kegawat daruratan

6) Upaya Kefarmasian

7) Upaya Laboratorium

8) Pelayanan Rawat Inap

Penyelenggaraan upaya kesehatan merupakan tanggungjawab pemerintah dan

masyarakat. Masyarakat memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta

8|Page
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Upaya Kesehatan Masyarakat dikenal dengan

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).

2.2 Pokok Pelayanan Puskesmas

2.2.1 Pelayanan Promosi Kesehatan

Menurut Notoatmodjo 2005 yang mengutip pendapat Laurence Green (1984)

merumuskan definisi sebagai berikut: “ Promosi kesehatan adalah segala bentuk

kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan

organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang

kondusif bagi kesehatan.”

2.2.2 PHBS

Perilaku Hidup Sehat dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang

dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan

seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri

(mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakat. dengan demikian PHBS mencakup beratus-ratus bahkan beribu-ribu perilaku

yang harus dipraktekkan dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya(repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf)

9|Page
2.2.2.1 Tujuan PHBS

1. Tujuan Umum

Meningkatnya rumah tangga sehat didesa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

2.Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga

untuk melaksanakan PHBS.

b. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

2.2.2.2 MANFAAT PHBS

Manfaat PHBS Bagi Masyarakat

 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

 Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.

 Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

 Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

(UKBM) (Depkes, 2007 : 23)

10 | P a g e
2.2.2.3 Indikator dan Definisi Operasional PHBS

Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat.

Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3

indikator Gaya Hidup Sehat jumlah nilai minimal 7 atau 10 sebagai berikut:

 7 Indikator PHBS di Rumah Tangga:

1.Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan (bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya).

2.Bayi diberi ASI eksklusif

Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.

3.Penimbangan bayi dan balita

Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap

bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.

4.Mencuci tangan dengan air dan sabun

a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab

penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan

cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit.

b. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun,

kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

11 | P a g e
5.Menggunakan air bersih

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,

membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah

bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.

6.Menggunakan jamban sehat

Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leherangsa dan

tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.

7.Rumah bebas jentik

Rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat jentik

nyamuk.

 3Indikator Gaya Hidup Sehat:

1.Makan buah dan sayur setiap hari

Anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi buah

dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.

2.Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30 menit

setiap hari.

3.Tidak merokok dalam rumah

12 | P a g e
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam rumah

ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.

Departemen Kesehatan RI, 2007. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat.

Dinas Kesehatan RI, 2001. Buku Saku Pelaksanaan PHBS Bagi Masyarakat

Di Wilayah Kecamatan

13 | P a g e
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil pengamatan

Nama Indikator ber


keluarga PHBS
SUBHI 7
ANDI 5
SOKWAN 8
SATORI 6
ABDUL 5
ANSORI 4
NAROWI 6
HADI 5
Table 3. Pendataan door to door keluarga ber PHBS kecamatan kangkung

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan bahwa masyrakat yang

menerepakan PHBS dalam kehidupan sehari-sehari hanya sebanyak (22,5%) dan

sebanyak (77,5%) tidak menerapkan PHBS dari 9 responden yang kooperatif.

foto pengambilan data keluarga ber PHBS

14 | P a g e
Penyuluhan di posyandu

3.2 Pembahasan

3.2.1 Penyebab masalah

Berdasarkan survey yang telah didapatkan sebelumnya maka dapat diuraikan

permasalahan kesehatan pada wilayah kelurahan kangkung sebagai berikut:

15 | P a g e
Warga Kel. Kangkung RT..

Tidak Ada Jamban Kewaspadaan Air Bersih Yang Jarang


Yang Rendah Susah Di Dapat Mengkonsumsi
Buah & Sayur

PHBS Yang Rendah

Penyuluhan Tentang PHBS Pendataan Warga yang


Sudah Melakukan PHBS

Mengumpulkan Dana
Untuk Pembuatan
Jamban

3.2.2 Alternatif Masalah

Adapun alternatif yang penulis ajukan dan sekiranya dapat memberikan manfaat

untuk pihak pihak yang bersangkutan, yaitu:

1. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari

dan manfaatnya

2. Pendataan door to door di masyrakat

3. Penggalangan dana dari masyarakat untuk membuat jamban Sehat

16 | P a g e
3.2.3 Implementasi

Salah satu penerapan yang kami lakukan pada masyarakat kelurahan kangkung

RT 17 Lingkungan III adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang

pentingnya ber PHBS

2. Melakukan pendataan di tiap tiap rumah guna menilai keluarga ber PHBS

17 | P a g e
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

dari uraian pembahasan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa

permasalahan yang terjadi di kelurahan kangkung RT 17 Lingkungan III adalah sebagai

berikut:

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang phbs di lingkungan setempat yang

mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan di wilayah kelurahan kangkung RT

17 Lingkungan III

2. Tidak adanya jamban

3. Sanitasi buruk, air yang kurang bersih

4. Sistem kewaspadaan yang rendah

5. Kurangnya informasi akan pendataan door to door

6. Kurangnya personil tenaga kesehatan

4.2 Saran

Adapun saran dari kami untuk pihak puskesmas sebagai berikut:

1. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari

dan manfaatnya

2. Pendataan door to door di masyrakat

18 | P a g e
3. Penggalangan dana dari masyarakat untuk membuat jamban Sehat

19 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal kedokteran Universitas sumatra utara tahun 2015

http://repository.usu.ac.id./bitsream/123456789/46191/4/chapter%20II.pdf

Notoatmodjo S, Promosi Kesehatan : Teori dan aplikasi. Rineka Cipta,

Jakarta : 2005

20 | P a g e
LAMPIRAN

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai