Anda di halaman 1dari 76

Pleno Pemicu Agama - 2

Nikah Siri
Kamis, 9 Juni 2011
Kelompok 16
Blok Humaniora
Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
Kelompok 16
Tutor : Dr. Yoanita Widjaja
Ketua : Tiffany 405100009
Sekretaris : Jesly Charlies 405100171
Penulis : Novita Anggraini 405100071
Anggota : Andi Arsyad 405100014
Vinesa Celsiana Tranggana 405100046
Sella Soviana 405100053
Felicia Faustine Fajaray 405100070
Jessica 405100080
Iqbal Adi Nugraha 405100138
Yanthy Wijaya 405100190
Warkah Sanjaya 405100207
Hendrianus 405100265
NIKAH SIRI
Terorisme dan radikalisme masih terus menghantui kehidupan
masyarakat kita. Baru baru ini kita dikagetkan dengan pelaku bom
bunuh diri saat shalat Jumat berlangsung di Masjid Adz-Dzikra, Markas
Polresta Cirebon, 14 April 2011. Sebelum peristiwa itu ditemukan juga
paket bom dalam bentuk buku yang dikirimkan kepada orang orang
tertentu. Pada tanggal 21 April 2011 ditemukan paket bom yang akan
diledakkan dekat jalur pipa gas milik PGN di Serpong, dekat Gereja
Christ Cathedral (Harian Kompas, 27 April 2011, hal.1). Banyak lagi paket
bom di tempat tempat lain yang terus membuat kekacauan dalam
kehidupan masyarakat. Tindakan teror itu dilakukan oleh para teroris
yang tidak berperi kemanusiaan dan melanggar norma norma agama.
Sebagian dari pelaku teror itu adalah kelompok kelompok orang yang
salah dalam memahami ajaran agama, sebagian lagi menggunakan
agama untuk kepentingan pribadi, kelompok atau kepentingan politik
tertentu.
Kekeliruan dalam memahami ajaran agama, nampaknya tidak
hanya membuat kerusakan pada tatanan kehidupan masyarakat berupa
teror dan kekerasan, dalam kehidupan pribadi dan keluarga juga terjadi
penyelewengan ajaran agama sehingga meresahkan kehidupan
keluarga. Sebut saja misalnya peristiwa Nikah Siri yang dilakukan
komunitas tertentu, dimana pernikahan itu hanaya dilakukan sesama
anggota kelompok itu dan tidak memberi tahu pihak orang tua, karena
orang tuanya dianggap kafir. Kelompok ini mengkafirkan semua
kalangan yang di luar kelompoknya. Salah satu korbannya adalah Masila
(bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswi semester 7 yang hamil
setelah melakukan nikah siri. Mahasiswi ini merasa sangat bingung,
akan menceritakan hal itu pada orang tuanya tidak mungkin. Pasangan
nikah sirinya kabur entah kemana. Kini ia menyesali hidupnya, sampai
hampir bunuh diri. Setelah ia mempertimbangkan berbagai hal, ia
memutuskan untuk menggugurkan kandungannya yang berumur
menjelang 2 bulan. Apabila Anda seorang dokter atau seorang tokoh
agama, bagaimana memberikan saran dan penyelesaian pada kasus
tersebut?
Unfamiliar Terms
Radikalisme : suatu paham yang mempercayai suatu ajaran/
doktrin secara harafiah, dan menganggap ajaran
tersebut paling benar dan harus diterima orang
banyak.
Kafir : berpaling dari kepercayaan sebelumnya; tidak
mepercayai Tuhan yang disembah orang lain.
Nikah siri : pernikahan yg hanya disaksikan oleh seorang
modin dan saksi, tidak melalui Kantor Urusan
Agama, menurut agama Islam sudah sah.
Aborsi : pengakhiran masa kehamilan sebelum masa gestasi
20/24/28 minggu.
Perumusan Masalah
1. Faktor apa saja yang menyebabkan kekeliruan dalam
memahami ajaran agama?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan Masila
memutuskan untuk menggugurkan kandungannya?
3. Dampak apa yang akan dialami setelah Masila
menggugurkan kandungannya?
4. Tindakan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah,
tokoh agama, dan dokter dalam menyikapi masalah
aborsi?
5. Ketentuan apa saja yang bisa dikatakan sebagai aborsi
menurut pandangan agama?
6. Dalam kondisi apa aborsi boleh dilakukan?
Curah Pendapat
1. Fanatisme berlebihan, salah penafsiran, pengaruh orang lain yang
negatif.
2. - Malu
- Takut
- Beban moral karena dianggap telah melakukan pelanggaran agama
- Faktor ekonomi
3. - Rasa bersalah
- Pendarahan kematian
- Komplikasi (ex: infeksi, kemandulan, dsb)
- Dikucilkan dalam masyarakat
- Ditolak keluarga
Beban psikologis karena ditinggal suami
4. Yang harus dilakukan pemerintah, dokter, tokoh agama:
- Memberi sanksi yang lebih tegas terhadap pihak pihak yang terkait.
- Bekerja sama dengan dokter dan tokoh agama dalam melakukan
penyuluhan.
- Memberi sex education kepada remaja.
- Memberantas tempat tempat aborsi gelap.
- Memberi ajaran moral untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan
serta memberikan pemahaman tentang benar/salah aborsi menurut
pandangan agama.
5. Umumnya sejak terjadi fertilisasi, tetapi ada pandangan lain bahwa
sebelum roh memasuki janin, maka tindakan aborsi boleh dilakukan
karena janin dianggap sama dengan hewan.
6. - Kehamilan membahayakan nyawa Ibu.
- Adanya indikasi medis, jika lahir ada cacat bawaan yang tidak bisa
dilakukan perbaikan dan tidak dapat hidup lama.

Hipotesis : ABORSI
Mind Map
ABORSI
Aborsi spontan
Aborsi buatan
therapicus criminalis eugenic
langsung Tidak langsung
unsur
aspek
dampak
Hukum
HAM
agama KODEKI biologis
Pandangan
agama
Learning Objectives
1. MM definisi dan unsur aborsi.
2. MM jenis jenis aborsi.
3. MM aspek aspek aborsi (HAM, kodeki, hukum).
4. MM pandangan agama tentang aborsi beserta
aplikasinya.
5. MM dampak (biologis & agama) dari aborsi.
6. MM langkah langkah dalam menyikapi aborsi
berdasarkan pandangan agama, serta tindakan
dokter.
LO 1.
MM definisi dan unsur aborsi.
Definisi Aborsi
Sumber Definisi Aborsi
Dorland Pengeluaran hasil konsepsi (saat
kehamilan) secara prematur dari uterus.
KUHP Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan (berat
kurang dari 500 gram atau kurang dari 20
minggu).
Ensiklopedia Indonesia & WHO Pengakhiran kehamilan sebelum masa
gestasi 28 minggu atau sebelum janin
mencapai berat 1.000 gram.
Umum menurut JNPK-KR
[Jaringan Nasional Pelatihan
Klinik-Kesehatan Reproduksi],
1999).
Berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-
akibat tertentu) sebelum buah kehamilan
tersebut mampu untuk hidup di luar
kandungan.
Unsur Aborsi
3 unsur yang harus terpenuhi adalah:
Adanya janin (embrio), yang merupakan hasil
pembuahan antara sperma dan ovum dalam
rahim.
Keguguran itu terjadi disebabkan oleh perbuatan
manusia.
Keguguran terjadi sebelum kelahiran alami tiba.
Alasan Melakukan Aborsi
Alasan-alasan aborsi :
1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir
mengganggu karir, sekolah atau tanggung jawab lain
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah
4. Masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di
luar nikah)
5. Aib keluarga
6. Sudah memiliki banyak anak
LO 2.
MM jenis jenis aborsi.
ABORSI
ABORSI spontan
Aborsi yang terjadi secara
alami, tanpa intervensi
tindakan medis.
ABORSI buatan
Aborsi yang direncanakan
melalui:
a. tindakan medis dengan
obat-obatan saja
b. tindakan bedah
c. tindakan lain yang
menyebabkan pendarahan
lewat vagina.
Penyebab abortus spontaneus:
- Kelainan kromosom pada
zygote
- Kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi (pembuahan), baik
dalam bentuk Zygote, embrio,
janin maupun placenta
- Infeksi bakteria atau virus
- Kelainan pada uterus ibu

ABORSI SPONTAN
imminens
Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu:
- hasil konsepsi masih dalam uterus
- tanpa adanya dilatasi serviks
inklompetus
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih
ada sisa tertinggal dalam uterus
kompletus Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan
insipiens
Peristiwa pendarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu:
- hasil konsepsi masih dalam uterus
- adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat
Provocatus Abortus
(pengguguran buatan)
Abortus artificialis therapicus
(Abortus buatan legal)
1. pengguguran kandungan yang
dilakukan menurut syarat dan cara-
cara yang dibenarkan oleh undang-
undang.

2. Tujuan : untuk menyelamatkan
nyawa/menyembuhkan si ibu.
3. dilakukan oleh dokter atas indikasi
medis, spt aborsi utk menyelamatkan
jiwa ibu yg terancam bila kehamilan
dipertahankan.
Abortus provocatus criminalis
(Abortus buatan ilegal)
1. pengguguran kandungan yang tidak
memenuhi syarat dan cara-cara yang
dibenarkan oleh undang-undang.

2. Tujuan : selain dari pada untuk
Menyelamatkan / menyembuhkan si ibu,
3. dilakukan oleh tenaga yg tdk kompeten,
tanpa dasar indikasi medis dan mengandung
unsur kriminal/ kejahatan, spt aborsi utk
meniadakan hasil hub seks di luar pernikahan,
utk mengakhiri kehamilan yg tdk disukai.
Eugenic abortion
pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang
cacat atau kualitas gen/keturunan yang tidak baik
Embryo reduction (pengurangan embryo), pengguguran janin
dengan menyisakan satu atau dua janin saja, karena
dikhawatirkan mengalami hambatan perkembangan, atau
bahkan tidak sehat perkembanganya.
Partial Birth Abortion, merupakan istilah politis/hukum yang
dalam istilah medis dikenal dengan nama dilation and
extaction.
Cara menggugurkan:
1. Memberikan obat-obatan kepada wanita hamil, tujuan agar
leher rahim terbuka secara prematur.
2. Menggunakan alat khusus, dokter memutar posisi bayi,
sehingga yang keluar lebih dahulu adalah kakinya. Lalu bayi
ditarik ke luar, tetapi tidak seluruhnya, agar kepala bayi
tersebut tetap berada dalam tubuh ibunya.
3. Dokter menusuk kepala bayi dengan alat yang tajam. Dan
menghisap otak bayinya sehingga bayi mati. Sesudah itu baru
disedot keluar.
Cara Melakukan Aborsi
TINDAKAN ABORSI
Ada 2 macam tindakan aborsi, yaitu:
1. Aborsi dilakukan sendiri
2. Aborsi dilakukan orang lain

Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara memakan
obat-obatan yang membahayakan janin, atau dengan
melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja ingin
menggugurkan janin.
Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun
beranak. Cara-cara yang digunakan juga beragam.
Syarat syarat
Aborsi Provocatus Medicinalis
Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan
kewenangan untuk melakukannya (yaitu seorang dokter ahli
kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai dengan tanggung
jawab profesi
Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama,
hukum, psikologi)
Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya
atau keluarga terdekat
Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan
yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah
Prosedur tidak dirahasiakan
Dokumen medik harus lengkap
LO 3.
MM aspek aspek aborsi
(HAM, kodeki, hukum).
Aborsi dari aspek HAM
Dalam Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia (PBB) disebutkan,
Martabat yang tertera dalam pribadi manusia dan hak-hak
yang sama dan mutlak dari semua anggota keluarga manusia
menjadi dasar kemerdekaan, keadilan, dan perdamaian di
dunia. Kita juga tegas mengakui martabat dan hak asasi
manusia ini.
Mengingat janin adalah manusia, maka ia memiliki martabat
dan mengemban hak-hak asasi yang sama dengan kita,
terutama hak untuk hidup. Menyerang janin dengan aborsi
berarti menyerang martabat yang melekat pada
kemanusiaan sesama.
Seorang wanita mempunyai hak untuk memperoleh
pelayanan aborsi karena merupakan bagian dari hak
kesehatan reproduksi yang sangat mendasar.
Saat meninjau kasus aborsi, kita tidak boleh hanya
mempertimbangkan hak-hak dari si ibu saja tetapi juga
harus diperhatikan hak dari si janin.
Janin berhak untuk hidup, oleh sebab itu aborsi yang
merampas hak untuk hidup janin tidak sesuai dengan
aspek hak asasi.
UU HAM Nomor 39 tahun 1999, pasal 52:
(1) Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga,
masyarakat, dan negara.
(2) Hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya
hak anak itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak
dalam kandungan.
UU HAM Nomor 39 tahun 1999, pasal 53 ayat no (1) :
Setiap anak sejak dalam kandungan berhak untuk hidup dan
meningkatkan taraf kehidupannya
Piagam PBB tentang HAM
Pasal 3 :
Setiap orang berhak atas penghidupan, kebebasan dan keselamatan
individu.
Pasal 5 :
Tidak seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan secara kejam,
memperoleh perlakuan atau dihukum secara tidak manusiawi atau
direndahkan martabatnya.
Aborsi dari aspek Kodeki
KODEKI Pasal 9 bab II bahwa seorang dokter harus senantiasa
mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani menurut
etik kedokteran, dokter tidak boleh menggugurkan kandungan dan
mengakhiri hidup orang yang sakit meskipun menurut pengetahuan
tidak mungkin sembuh.
SUMPAH DOKTER , butir ke-:
5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk
sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun
diancam.
6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat
pembuahan.
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan
memperhatikan kepentingan masyarakat.
Pasal 7a : seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya,
memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan
teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 7d : setiap dokter harus senantiasa mengingat akan
kewajiban melindungi hidup makhluk insani.
Aborsi dari aspek HUKUM
Ditinjau dari aspek hukum, pelarangan abortus justru tidak bersifat mutlak.
Abortus atas indikasi medik (abortus provocatus therapeticus) diatur dalam UU
RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan:
PASAL 15:
1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) hanya
dapat dilakukan:
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan
tersebut
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta
berdasarkan pertimbangan tim ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya
d. Pada sarana kesehatan tertentu.
Pada penjelasan UU no 23 tahun 1992 pasal 15 dinyatakan
sebagai berikut:
Ayat (1)
Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan
alasan apapun, dilarang karena bertentangan dengan norma
hukum, norma agama, norma kesusilaan dan norma
kesopanan. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya
untuk menyelamatkan jiwa ibu atau janin yang dikandungnya
dapat diambil tindakan medis tertentu.
Ayat (2)
a. Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-benar
mengharuskan diambil tindakan medis tertentu sebab tanpa
tindakan medis tertentu itu, ibu hamil dan janinnya terancam
bahaya maut.
b. Tenaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis
tertentu adalah tenaga yang memiliki keahlian dan wewenang
untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kandungan
seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan.
c. Hak utama untuk memberikan persetujuan ada ibu hamil yang
bersangkutan kecuali dalam keadaan tidak sadar atau tidak
dapat memberikan persetujuannya, dapat diminta dari semua
atau keluarganya.
d. Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang
memiliki tenaga dan peralatan yang memadai untuk tindakan
tersebut dan ditunjuk oleh pemerintah.
Aborsi dari aspek HUKUM
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau
pengguguran janin yang tujuannya selain untuk menyelamatkan atau
menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten
serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh
undang-undang termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah
Abortus Provocatus Criminalis
Yang menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan
aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
Beberapa pasal yang mengatur abortus provocatus dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP):

Pasal 229 KUHP
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau
menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda
paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau
jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani
pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasal 341 KUHP
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 342 KUHP
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena
melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
Pasal 343 KUHP
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang
lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan
dengan rencana.

Pasal 346 KUHP
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.

Pasal 347 KUHP
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348 KUHP
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 349 KUHP
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga
dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan
dilakukan.
LO 4.
MM pandangan agama tentang
aborsi beserta aplikasinya.
Aborsi - Islam
Menurut Fatwa MUI
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 4 Tahun 2005, tentang Aborsi
menetapkan ketentuan hukum Aborsi sebagai berikut:
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding
rahim ibu (nidasi).
2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun
hajat. Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak
melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati.
Sedangkan Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak
melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan
besar.
a. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang membolehkan
aborsi adalah:
i. Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium
lanjut, TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya
yang harus ditetapkan oleh Tim Dokter.
ii. Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu.
b. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat
membolehkan aborsi adalah:
i. Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetik yang
kalau lahir kelak sulit disembuhkan.
ii. Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang
berwenang yang di dalamnya terdapat antara lain keluarga
korban, dokter, dan ulama.
c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan
sebelum janin berusia 40 hari asalkan harus mempunyai alasan
medis:
1.Nyawa ibu terancam secara langsung
2.Anak kembar siam yang harus dipilih salah satunya yang hidup
3.Anak kembar banyak, yang kalau tidak digugurkan sebagian
akan membahayakan seluruh janin yang ada ataupun sang ibu
3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi
akibat zina.
Aplikasi - Islam
Gadis masih berusia 13 tahun. Berdasarkan hasil penelitian
dari BKKBN, apabila kehamilan di bawah 20 tahun bisa
menimbulkan berbagai resiko kematian. Ibu muda pada waktu
hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol
kehamilan. Selain itu, ibu muda pada waktu hamil sering
mengalami ketidakteraturan tekanan darah yang dapat
berdampak pada keracunan kehamilan serta kekejangan yang
berakibat pada kematian yang menyebabkan tingginya angka
kematian ibu. Penelitian juga memperlihatkan bahwa
kehamilan usia muda (di bawah 20 tahun) sering kali berkaitan
dengan munculnya kanker rahim.
Aborsi - Katholik
Umat Kristen Katolik percaya bahwa semua kehidupan adalah
kudus sejak dari masa pembuahan hingga kematian yang wajar,
dan karenanya mengakhiri kehidupan manusia yang tidak
bersalah, baik sebelum ataupun sesudah ia dilahirkan,
merupakan kejahatan moral.
Gereja mengajarkan, Kehidupan manusia adalah kudus karena
sejak awal ia membutuhkan 'kekuasaan Allah Pencipta' dan
untuk selama-lamanya tinggal dalam hubungan khusus dengan
Penciptanya, tujuan satu-satunya. Hanya Allah sajalah Tuhan
kehidupan sejak awal sampai akhir: tidak ada seorang pun
boleh berpretensi mempunyai hak, dalam keadaan mana pun,
untuk mengakhiri secara langsung kehidupan manusia yang
tidak bersalah (Donum vitae, 5)
Gereja Katolik Roma sejak dari awal secara terus-menerus
menjunjung tinggi kekudusan hidup dari bayi yang belum
dilahirkan dan mengutuk tindakan aborsi langsung (abortus
langsung, artinya abortus yang dikehendaki baik sebagai tujuan
maupun sebagai sarana). Menentang ajaran ini berarti
menyangkal ilham Kitab Suci dan Tradisi kristiani.
Kita, sebagai umat Kristen Katolik, patut berdoa demi
berubahnya hati nurani umat manusia dan dengan gagah
berani mengajarkan, mempertahankan serta membela
kekudusan hidup manusia, teristimewa bayi-bayi tak dilahirkan
yang tak berdaya dan tak bersalah.
Aplikasi - Katholik
Pada dasarnya bagi agama Katolik, hal mengenai
abortus provokatus kriminalis dilarang keras.
Namun untuk abortus provokatus medisinalis dengan
kasus sang ibu terancam nyawanya, hal tersebut
masih dapat dipertimbangkan.
Tetapi hal tersebut kembali ke nurani sang ibu yang
pada umumnya lebih menginginkan sang anak untuk
hidup.
KATHOLIK
Bagaimana jika bayi yang diperkirakan mengalami kecacatan fisik/
mental yang berat yang diperkirakan tidak mungkin hidup sekalipun
setelah dilahirkan, yang secara medis memenuhi indikasi untuk
dilakukan abortus provokatus terapeutik?
Gereja Katolik tetap tidak mengizinkan untuk diaborsi, selama
keberadaan bayi tersebut tidak membahayakan nyawa si ibu.
Allah yang menciptakan kehidupan janin itu ,sehingga manusia tidak
berkuasa sedikitpun atas hidup-matinya janin itu dan janin yang cacat
pun tetap memiliki hak hidup yang sama dan memiliki martabat yang
sama dengan janin yang tidak cacat.
Bagaimanakah dengan kehamilan di luar nikah yang dapat menjadi
beban psikis bagi si ibu dan keluarganya?
Gereja Katolik tetap berpendapat bahwa konflik semacam itu tidak
dapat diselesaikan dengan pengguguran. Dalam hal ini harus dituntut
sikap wajar dan manusiawi dari lingkungan. Kewajiban keluarga dan
lingkungan membantunya memberikan bantuan sosial dan konseling
bukan malah menghukumnya, meskipun tindakannya jelas salah.
Jelas disini bahwa Gereja Katolik sangat tegas melarang tindakan
aborsi semenjak terjadinya fertilisasi atau pertemuan antara sel
telur dan sel sperma, dan Kitab Hukum Kanonik mengenakan
hukuman ekskomunikasi (dikeluarkan sebagai anggota Gereja) pada
setiap orang Katolik yang aktif terlibat dalam mengusahakan
pengguguran kandungan yang berhasil
Aborsi - Kristen
sehingga Ribka istrinya (Ishak) itu mengandung. Dan anak-anaknya
bertolak-tolakan didalam rahimnya (Kejadian 25:21-22).
Kedua anak kembar Ribka yang ada dalam kandungan, Yakub dan Esau,
dikatakan sebagai anak-anak manusia (dalam bahasa Ibrani kata yang
digunakan adalah, banim, sebagai bentuk jamak dari ben), yang pada
umumnya berarti anak-anak sesudah dilahirkan, dan seringkali memiliki arti
khusus anak dari.
Perjanjian Baru menggunakan bahasa Yunani, brephos, menunjuk kepada
Yohanes Pembaptis yang belum dilahirkan, yang melonjak dalam
kandungannya [Elizabeth] karena kehadian Kristus yang masih dalam
kandungan (Luk 1:41-44).
Kata "bayi" dalam bahasa Yunani adalah "brephos". Kata ini dalam Alkitab
untuk mengartikan adanya seorang anak dalam kandungan (Lukas 1:41,44),
untuk mengartikan seorang bayi yang baru lahir (Lukas 2:12,16), dan untuk
mengartikan seorang anak kecil (II Timotius 3:15).
Tuhan tidak membedakan antara anak yang belum lahir dan anak yang baru
lahir, didefinisikan bahwa mereka adalah anak-anak.
1. Tidak saja yang belum lahir dianggap sebagai anak-anak dalam Alkitab,
mereka juga berlaku seperti anak-anak. Ketika Ribka, istri Ishak,
mengandung kembar, Alkitab mengatakan bahwa "anak-anak berjuang
bersama-sama dengan dia..." (Kejadian 25:22).
2. Setiap anak adalah sebuah karya Bapa, dibentuk segambar dengan
Tuhan. Ayub mengatakan : "Dia yang membentuk aku dalam
kandungan..... " (Ayub 31:15)
3. Daud memuji Pencipta Kehidupan dengan mengatakan "Sebab Engkaulah
yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan
ibuku " (Mazmur 139:13).
4. Bahkan Tuhan memberi anak yang belum lahir dipenuhi Roh Kudus
seperti Yohanes Pembaptis (Lukas 1:15).
5. Ketika Maria mengandung, Yesus mendapat salam sepupunya yang
sedang dikandung Elisabet. Bayi Elisabet (Yohanes Pembaptis)
bersukacita dalam kandungannya (Lukas 1: 41,44)
6. Yeremia "dikenal" oleh Tuhan sebelum dia lahir (Yeremia 1:5).
7. Dalam Perjanjian Lama, seorang penjahat yang menyebabkan seorang
wanita yang sedang mengandung mengalami keguguran akan
diberlakukan sama seperti seorang pembunuh. Penjahat tersebut akan
dihukum ringan, hanya jika bayi tersebut lahir dan hidup, atau lahir
prematur. (Keluaran 21:22-25, NKJV)
Aborsi - Kristen
Semua umat Kristiani bisa membaca kembali Kitab Sucinya untuk
mengerti dengan jelas, betapa Tuhan sangat tidak berkenan atas
pembunuhan seperti yang dilakukan dalam tindakan aborsi.
1. Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum
memiliki nyawa. (Mzm 139:13-16)
2. Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras. (Kel 21:22-25 )
3. Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan
Tuhan. (Yes 45:9-12)
4. Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan
Tuhan. (Rom 8:28)
5. Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia
dikorbankan. Apapun alasannya. (Ul 12:31 dan 18:10-13)
6. Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya.
(Mzm 127:3-5)
Tinjauan Aspek Agama Kristen
terhadap Aborsi
Status janin Benar-benar manusia Berpotensi menjadi
manusia
Bagian tubuh manusia
Aborsi Tidak pernah Kadang-kadang Kapan saja
Dasar Kekudusan hidup Munculnya hidup Kualitas hidup
Hak-hak sang ibu Hidup melebihi
kebebasan pribadi
Kombinasi dari hak-
hak
Kebebasan pribadi
melebihi hidup
3 pandangan tentang aborsi
Argumentasi Alkitab
Janin bagian tubuh manusia
Kejadian 2:7
menjadi makhluk hidupsesaat
setelah Allah memberi hidup kepada
dia.
Karena kegiatan bernafas tidak terjadi
sampai peristiwa kelahiran, ada
pendapat bahwa janin itu bukanlah
manusia sampai mereka dilahirkan.
Nafas tidak bisa dijadikan titik
dimulainya kehidupan.
-tidak ada nafas=tidak ada kehidupan.
Fil 1:23;2 Kor 5:6-8
kehidupan manusia tetap
berlangsung setelah mereka berhenti
bernafas.
-kitab suci mengatakan hidup
manusia di dalam kandungan jauh
sebelum dimulainya nafas, dari saat
pembuahan

Argumentasi alkitab
Janin berpotensi menjadi manusia tanggapan
Kel 21:22-23
Apabila seorang berkelahi dan menumbuk
seorang wanita yang sedang hamil, dan misal
wanita itu meninggal maka nyawa ganti nyawa
tetapi apabila janinnya keguguran, maka diganti
dengan uang sesuai dengan permintaan sang
suami/ peradilan yang memutuskan.
Kel 21 tidak mengajar janin itu berpotensi
sebagai manusia
-jika kecelakaan menimpa baik ibu/anak, nyawa
ganti nyawa.
Janin benar - benar manusia
1kata ganti orang yang digunakan menjelaskan
anak-anak yang belum dilahirkan (yeremia
1:5;Mat 1:20-21) sama seperti manusia lainnya.

Sesuai dengan kasus untuk argumentasi, kitab suci
mendukung pandangan bahwa hidup manusia
individual dimulai pada saat pembuahan, baik
wahyu umum/khusus, yang menyatakan,
membunuh seorang manusia yang tidak bersalah
adalah keliru, hal ini melanggar kekudusan hidup
manusia.
Aplikasi - Kristen
Sikap hormat terhadap kehidupan manusia sebagai ciptaan
Tuhan yang serupa dengan citra Allah (Berdasarkan Kej 1:26)
Taat kepada perintah Allah khususnya perintah cinta/hukum
cinta yaitu Cinta Kepada Tuhan dan sesama.
Taati perintah ke -5 : Jangan Membunuh
Setia kepada ajaran Gereja yang melarang keras Aborsi
(humanae Ultae).
Pembinaan kaum muda: Memberi Katekese (pelajaran)
mengenai seks dan seksualitas.
Kursus persiapan perkawinan.
Aborsi - Buddha
Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan
pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang
sudah ada dalam rahim seorang ibu.

Syarat yang harus dipenuhi terjadinya makhluk hidup:
a) Mata utuni hoti : masa subur seorang wanita
b) Mata pitaro hoti : terjadinya pertemuan sel telur dan sperma
c) Gandhabo paccuppatthito : adanya gandarwa, kesadaran penerusan
dalam siklus kehidupan baru (pantisandhi-citta) kelanjutan dari
kesadaran ajal (cuti citta), yang memiliki energi karma
Dari penjelasan diatas agama Buddha menentang dan tidak menyetujui
adanya tindakan aborsi karena telah melanggar pancasila Buddhis,
menyangkut sila pertama yaitu panatipata.
pntipt veramani sikkhpadam samdiymi
(aku bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup)

Suatu pembunuhan telah terjadi bila terdapat 5 faktor sbb:
a) Ada makhluk hidup (pano)
b) Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup (pannasanita)
c) Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam)
d) Melakukan pembunuhan (upakkamo)
e) Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan (tena maranam)
Semua makhluk hidup gemetar menghadapi hukuman, semua
mahkluk hidup ngeri menghadapi kematian. Setelah membandingkan
bahwa orang lain juga seperti dirinya, hendaknya seseorang tidak
membunuh makhluk lain, atau menyebabkan terjadinya
pembunuhan. (dhammapada 129)
Semua makhluk hidup gemetar menghadapi ancaman hukuman atau
ancaman akan dibunuh, semua makhluk hidup mencintai kehidupan.
Setelah membandingkan bahwa makhluk lain juga seperti dirinya
sendiri, hendaknya sesorang tidak menyakiti atau membunuh
makhluk lain, atau menyebabkan terjadinya pembunuhan.
(dhammapada 130)
Dalam Majjhima Nikaya 135, Buddha bersabda "Seorang pria dan
wanita yang membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul
serta membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk hidup, akibat
perbuatan yang telah dilakukannya itu ia akan dilahirkan kembali
sebagai manusia di mana saja ia akan bertumimbal lahir, umurnya
tidaklah akan panjang".
Aborsi juga melanggar moralitas dan praktek umat
Buddha, yakni tindakan jasmani yang secara karma
tidak menguntungkan (membunuh makhluk hidup).
Dengan konsekuensi:
Kehidupan yang singkat
Kesehatan yang buruk
Kesedihan yang terus-menerus karena terpisah
dari yang dicintai
Hidup dalam ketakutan

Aplikasi - Buddha
Dalam ajaran Buddha, Manusia memiliki kebebasan
untuk mengikuti metode apapun untuk mencegah
pembuahan.

Namun setelah pembuahan terjadi, ABORSI tidak
diterima dalam ajaran Buddha karena hal ini berarti
mengambil suatu bentuk kehidupan yang telah ada
dalam bentuk fetus.
Aborsi - Hindu
Aborsi dalam agama Hindu tergolong pada perbuatan yang disebut
Himsa karma yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan
dengan membunuh, meyakiti, dan menyiksa.
Dalam pengertian yang lebih dalam sebagai menghilangkan nyawa
mendasari falsafah atman atau roh yang sudah berada dan melekat
pada jabang bayi sekalipun masih berbentuk gumpalan yang belum
sempurna seperti tubuh manusia.
Rgveda 1.114.7 menyatakan : Ma no mahantam uta ma no
arbhakam artinya: Janganlah mengganggu dan mencelakakan bayi.
Atharvaveda X.1.29 : Anagohatya vai bhima artinya: Jangan
membunuh bayi yang tiada berdosa.
Atharvaveda X.1.29 : Ma no gam asvam purusam vadhih artinya:
Jangan membunuh manusia dan binatang.
LO 5.
MM dampak dari aborsi.
DAMPAK ABORSI
MENTAL FISIK
1. Berhalusinansi (aborsi)
2. Mimpi buruk gangguan tidur
3. Timbul rasa bersalah
4. mengalami flash back memori
ketika terjadi aborsi
5. Dorongan untuk bunuh diri
6. Meningkatkan konsumsi alkohol &
obat terlarang
7. Sering menangis
8. Sulit untuk berkomunikasi
9. Depresi kehilangan
10. Gagal dalam hubungan

1. Nyeri/kram pada
abdomen
2. Mual
3. Muntah
4. Diare
5. Perdarahan hebat /
terus menerus
6. Infeksi (sepsis)
7. Luka pada servix
8. Jaringan parut pada
peranakan
9. Perforasi / lubang kecil
pada uterus
10. Luka pada organ lain
11. Kematian
Efek
Samping
aborsi
Komplikasi
aborsi
Dampak Aborsi
Dalam buku "Facts of Life" yang ditulis oleh Brian
Clowes, Phd , ada 2 macam risiko kesehatan terhadap
wanita yang melakukan aborsi:
1. Risiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
2. Risiko gangguan psikologis
Risiko kesehatan dan keselamatan fisik
1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat
pada anak berikutnya
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
8. Kanker hati (Liver Cancer)
9. Kelainan pada placenta/ ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan
cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan
berikutnya
10. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
11. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
12. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Risiko kesehatan mental
Proses aborsi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap
keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai post-abortion
syndrome (sindrom paska-aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat
dalam psychological reaction reported after abortion didalam
penerbitan The Post Abortion Review (1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan
mengalami hal-hal seperti berikut :
Kehilangan harga diri (82%)
Berteriak -teriak histeris (51%)
Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
Ingin melakukan bunuh diri (28%)
Mulai mencoba menggunakan obat obat terlarang (41%)
Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Selain itu, para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi
perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun.
LO 6.
MM langkah langkah dalam
menyikapi aborsi berdasarkan
pandangan agama, serta
tindakan dokter.
Kristen & Katolik
Understanding and Acceptance
Orang-orang yang guilty feelings biasanya cenderung membenci diri
sendiri dan mengharapkan (tanpa sadar) untuk dikritik orang lain, oleh
sebab itu, apabila mereka mencari konselor mereka selalu menunjukkan
self blaming atau self defensive karena merasa pasti akan dipersalahkan
oleh orang yang hendak menolongnya.
Maka dalam hal ini kita harus waspada, yakni perasaan bersalah itu
sebenarnya sangat menyiksa dia. Oleh karena itu sikap kritik dan
mengadili harus kita jauhkan, sebaliknya kita harus mengerti dan
menerima mereka.
Tuhan Yesus tatkala menghadapi orang-orang berdosa sikapnya tidak
mengadili (lih Yoh 8:3-11). Yesus pasti secara tegas menolaak dosa,
tetapi Ia tetap mengasihi, menerima dan mengerti orang-orang berdosa.
Insight (Memberikan dan menghidupkan pengertian yang benar
dalam diri orang tersebut)
Lakukan ini dengan penuh pengertian dan bijaksana. Tanyakan pada
orang tersebut tentang perasaan-perasaannya tentang Aborsi.
Bagaimana pengalaman dan pengertiannya soal pengampunan?
Apakah dalam rumah tangga sering ada kritikan, kutukan dan maki-
makian?
Apa yang gereja ajarkan tentang Aborsi itu?

Tujuan dari Insight ini adalah untuk menolong orang yang bersangkutan
supaya sadar akan standard kebenaran tingkah-laku yang ia miliki, dan
memperbandingkannya dengan ajaran Alkitab.
Repentance dan Forgiveness
Akar dari perasaan bersalah menyangkut pribadi orang tersebut. Alkitab
mengajarkan bahwa pertobatan dan pengakuan dosa adalah hal yang
terutama jika seseorang mau mengalami pengampunan.
Kita harus menolong mereka untuk menerima pengampunan dari Tuhan
Yesus yang telah datang ke dunia melalui anak darah Maria serta mati
disalibkan di Golgota, agar darahnya membasuh dosa-dosa kita.
Penyesalan dan pertobatan di luar Tuhan itu kosong belaka. Memang
untuk semua itu harus ada konsekwensinya, sebab Allah kita Kasih
sekaligus Adil. Itu berarti dosa kita dihapus, namun akibatnya tetap akan
kita alami.
Kepada orang-orang yang mengalami masa-masa sulit ini, persekutuan
dengan Tuhan merupakan kunci yang paling penting bagi kita. Mungkin
orang-orang disekitar kita menjadi benci, tetapi Tuhan tetap mengasihi
kita, sebab bagaimanapun kita ini ciptaanNya.
Dalam agama Kristen dan Katolik, ada beberapa pihak
yang dapat diminta bantuannya dalam hal menangani
masalah aborsi ini, yaitu:
1. Keluarga dekat atau anggota keluarga lain.
2. Saudara-saudara seiman
3. Gereja-gereja
4. Organisasi-organisasi pelayanan Gereja
5. Orang-orang lain yang bersedia membantu secara
pribadi
Buddha
Dalam agama Buddha, mengenal samatha bhavana:
meditasi ketenangan batin. Melalui meditasi tersebut,
diharapkan si ibu dapat lebih tenang dan berpikir
jernih dalam menghadapi kehamilannya, sehingga
persepsinya mengenai kehamilan yang menyusahkan
menjadi kehamilan yang menyenangkan karena anak
adalah titipan Tuhan.
Medis
Hendaknya para dokter dan tenaga medis lainnya dalam
menjalankan profesinya:
Menghindari melakukan tindakan abortus ilegal, karena itu
merupakan tindakan kejahatan dan bertentangan dengan
ajaran agama.
Sesuai dengan standar profesi medis, akibat adanya standar
profesi medis ini timbul suatu kewajiban untuk selalu meng-up
to date semua perkembangan medis yang ada dalam bidang
keahliannya.
Selalu menjaga sumpah profesi dan kode etiknya dalam
melakukan pekerjaan, sehingga pengurangan kejadian abortus
buatan/ilegal dapat dikurangi.
Pemerintah
Memperketat aturan hukum yang mengatur tentang
tindak aborsi.
Mensosialisasikan tentang hukum yang mengatur
tindak aborsi dan dampak negatif dari aborsi.
Tokoh Agama
Tujuan utamanya adalah menolong orang yang bersangkutan
supaya sadar akan standar kebenaran tingkah-laku yang ia miliki,
dan memperbandingkannya dengan ajaran agama yang
bersangkutan.
Dapat dilakukan dengan cara:
Melakukan komunikasi dalam bentuk bimbingan konseling
dengan pihak keluarga dan ibu yang terkait mengenai
penjelasan pandangan agama terhadap aborsi dan dampak-
dampak dari aborsi secara mental.
Memperkuat iman dari calon ibu terkait melalui pendekatan
rohani.
KESIMPULAN
Aborsi tidak boleh dilakukan karena tidak sesuai
dengan pandangan agama, hukum dan KODEKI.
Aborsi hanya dapat dilakukan jika kehamilan dapat
mengancam jiwa ibu.
SARAN
1. Pendidikan agama sejak dini diberikan agar anak kelak bila
memasuki masa remaja memiliki pengetahuan bahwa aborsi/
perzinahan/ seks bebas dilarang oleh agama.
2. Penyuluhan kepada masyarakat terutama para remaja tentang
dampak buruk aborsi dari sudut pandang biologis, psikologis,
sosial dan spiritual (agama).
3. Kepada mereka yang melakukan tindakan pengguguran (abortus
criminalis) dikenakan sanksi hukum yang berat sesuai dengan
hukum perundang-undangan yang berlaku.
4. Organisasi profesi seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan POGI
(Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia) hendaknya dapat
menertibkan para anggotanya yang melakukuan tindakan
pengguguran.
Dalam memutuskan suatu kasus pun, dokter tidak hanya
melihat dari keadaan fisik dan medis pasien, tetapi juga
mempertimbangkan keadaan psikologis, serta meminta
persetujuan (inform consent) dari pasien dalam setiap
menetukan suatu tindakan, dan melakukan koordinasi yang
baik antar tim medis sendiri (dokter, perawat, psikiater, ahli
agama, dan lan- lain).
Jadi, sebaiknya Dokter dan tokoh agama menyarankan Masila
untuk tidak melakukan aborsi dan menjelaskan akibat aborsi
dengan memberikan konseling secara interdisiplin.
Daftar Pustaka
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 4 Tahun 2005 tentang Aborsi. 2007.
http://www.mui.or.id/mui_in/fatwa.php?id=101
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia. 2002. Kode
Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran
Indonesia. Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Mubarak Zakky,2008. Modul MPK AGAMA, Jakarta: FK Untar
http://id.wikisource.org/wiki/Undang-
Undang_Republik_Indonesia_Nomor_39_Tahun_1999
http://www.aborsi.org/
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan
http://www.ilunifk83.com/t149-uu-ri-no-23-tahun-1992-tentang-kesehatan
http://www.wanitabuddhisindonesia.org/index.php/doc/id/1

Anda mungkin juga menyukai