0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai resiko pergaulan bebas dan kehamilan pada remaja, termasuk faktor yang memotivasi remaja melakukan hubungan seks sebelum nikah, resiko-resiko tersebut seperti hilangnya keperawanan, hamil, aborsi yang beresiko tinggi bagi kesehatan remaja, serta dampak psikososial dan hukum dari tindakan aborsi.
Dokumen tersebut membahas mengenai resiko pergaulan bebas dan kehamilan pada remaja, termasuk faktor yang memotivasi remaja melakukan hubungan seks sebelum nikah, resiko-resiko tersebut seperti hilangnya keperawanan, hamil, aborsi yang beresiko tinggi bagi kesehatan remaja, serta dampak psikososial dan hukum dari tindakan aborsi.
Dokumen tersebut membahas mengenai resiko pergaulan bebas dan kehamilan pada remaja, termasuk faktor yang memotivasi remaja melakukan hubungan seks sebelum nikah, resiko-resiko tersebut seperti hilangnya keperawanan, hamil, aborsi yang beresiko tinggi bagi kesehatan remaja, serta dampak psikososial dan hukum dari tindakan aborsi.
YANG “MENYENANGKAN” SANGAT TIDAK BERARTI JIKA DIBANDINGKAN RESIKONYA. SERINGKALI KARENA TERLENA,YANG BERMAIN LEBIH DOMINAN UNSUR “INGIN KENIKMATAN” TAPI PERTIMBANGAN AKAL SEHAT DAN NILAI-NILAI SUDAH JAUH-JAUH DITINGGALKAN Resiko ber-HUS sebelum menikah • Hilangnya • PMS & HIV/AIDS. keperawanan dan • ISR. keperjakaan. • Gangguan fungsi • Ketagihan. seksual. • Hubungan cinta tak • Perasaan malu, lagi mulus dan tulus. bersalah, berdosa. • Hamil. • Perasaan tak • Aborsi dengan segala berharga. resikonya. Banyak faktor yang menyebabkan KEHAMILAN remaja yang tidak diinginkan:
• Usia menstruasi yang semakin dini disertai usia kawin yang
semakin tinggi menyebabkan “masa-masa rawan” yaitu kecenderungan perilaku seksual aktif semakin panjang. • Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat mengakibatkan kehamilan. • Tidak menggunakan alat kontrasepsi. • Kegagalan alat kontrasepsi akibat remaja menggunakan alat kontrasepsi tanpa disertai pengetahuan yang cukup tentang metoda kontrasepsi yang benar. • Kehamilan akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman kencannya (date rape). Remaja belum siap hamil: • Rahim belum siap mendukung kehamilan.
• Sistem hormonal belum terkoordinasi
lancar.
• Belum matang secara psikologis untuk
menghadapi trauma persalinan dan mengasuh/memelihara anak. KTD dapat memicu terjadinya pengguguran kandungan atau Aborsi. • Aborsi adalah berakhirnya/gugurnya kehamilan sebelum kandungan mencapai usia 20 minggu. • Ada 2 jenis Aborsi dapat dibedakan dalam : • A. Abortus Spontaneus (yang tidak disengaja). • B. Abortus Provocatus (buatan): therapeuticus, yaitu: jika terdapat indikasi bahwa kehamilan dapat membahayakan atau mengancam nyawa ibu apabila kehamilan berlanjut. Criminalis, ialah pengguguran yang dilakukan dengan sengaja tanpa mempunyai alasan kesehatan (medis). Tindakan aborsi mengandung resiko yang cukup tinggi, apalagi bila dilakukan tidak sesuai standar profesi medis(unsafe abortion), misalnya dengan cara : • Penggunaan ramuan peluruh rahim.
• Manipulasi fisik, seperti
dengan melakukan pijatan pada rahim agar janin dapat terlepas dari rahim.
• Menggunakan alat bantu
yang tidak steril. Resiko melakukan aborsi pada remaja, antara lain: MEDIS : PSIKOSOSIAL DAN HUKUM: • Infeksi alat • KETEGANGAN MENTAL. reproduksi__Kemandulan. • PERASAAN BERSALAH. • Pendarahan dan gangguan • DEPRESI. neurologis/syaraf. • KEBINGUNGAN AKAN • Tingginya resiko kematian PERAN SOSIAL YANG ibu dan anak atau kedua- TIBA-TIBA BERUBAH. duanya. • ANCAMAN PIDANA (KUHP • Ruptur Uterus. dan Undang-undang • Kematian. Kesehatan No.23 Thn’92). • Nilai-nilai sosial: tindakan yang dikecam, terkucil di dalam masyarakat. PASAL 346 KUHP :
“SEORANG PEREMPUAN YANG
SENGAJA MENGGUGURKAN ATAU MEMATIKAN KANDUNGANNYA ATAU MENYURUH ORANG LAIN, UNTUK ITU DIANCAM DENGAN PIDANA PENJARA SEBERAT-BERATNYA SELAMA EMPAT TAHUN ”