Jarum detik lelah menunggu kata terucap. Aku kebingungan entah apa yang harus
aku katakan sementara dia yang dari tadi duduk di sampingku sibuk dengan Handphonenya
yang ada di gengamannya, entah apa yang dilakukan dengan Hpnya itu, aku hanya
memperhatikannya.
Tiba-tiba sebuah senyuman terpancar dari wajahnya dan memberikan Hpnya
kepadaku, dan aku membalas senyumannya dan menerima Hp yang dia berikan kepdaku.
Beberapa kalimat dia tulis di Hp itu lalu, kata-kata demi kata-kata aku baca “”Ellak sayang,
sudah lama aku mau beri tahu ke ini kamu. Kalau ternyata aku tak bisa bohongi rasa ini. Aku
suka sama kamu, aku cinta sama kamu melebihi rasaku sebagai sahabat. Hari-hari
bersamamu selalu membahagiakan dan menyenangkan. Aku sayang sama kamu. Sorry,
karena aku tak pernah jujur sama kamu selama ini””.
Akupun terdiam dan merenung. Bibir ini tak mampu lagi untuk berkata-kata.
Sungguh aku tak menyangka kalau dia juga punya rasa suka sama aku. Karena jujur saja aku
juga mempunyai rasa yang sama yaitu rasa cinta melebihi rasa sebagai seorang sahabat.
Akupun juga menulis kata-kata di Hpnya. “”Kalau memang kaka suka sama aku,
kenapa kaka tidak omong dari dulu?””. Setelah dia membaca tulisan yang aku balas di hpnya,
diapun langsung mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. “Ellak, sudah lama aku
pendam rasa ini sama kamu, hanya karena saya mau mencari Moment Special, dan kebetulan
kemarin tepatnya tanggal 16 Agustus, pas hari specialnya kamu, saya tidak sempat kasih
kamu kado,,Tapi mungkin hari ini adalah hari yang tepat untuk mengunkapkan semua isi hati
saya kepadamu. Sekali lagi “izinkanlah aku untuk mencintaimu”.
Tanpa pikir panjang lagi akupun menjawabnya “jujur saja, mulut bisa bohong,
tapi....soal perasaan tidak bisa di bohong. Sebenarnya saya juga ada rasa dengan kaka selama
ini, dan aku juga suka dan cinta sama kaka”. Jawab K’Engky dengan suara lembut “ terima
kasih Ellak sayang aku selalu mencintaimu”.
Kurasa kata cinta pas untuk melukiskan perasaanku dan perasaanya saat itu.
Perasaan yang tak bertepuk sebelah tangan dan indah untuk di kenang. Kami berduapun
menulis hari bersama dengan titik start “”DI RSUD RUTENG””. Rumah Sakit Ruteng
menjadi saksi “du leso eros” (sian bolong). Rumah Sakit Ruteng juga menjadi saksi
pengungkapan isi hati yang saling berbalas dalam kata “””I LOVE YOU”””(Aku Cinta
Kamu).
Dialah resolusiku tentang cinta, dialah definisiku tentang cinta. Bagiku dialah cinta
itu. Dia juga bilang begitu kepadaku. Aku takan rela hatiku ini di miliki oleh orang lain.
“K’Engky,Untukmu Seluruh Nafasku”.