Anda di halaman 1dari 10

Cerpen

Judul : simpul persahabatan

Disuatu sore, tangisan langit yang tak dapat dibendung,gemuruh yang berdentung,suara angin
yang mencekam,dingin yang menyelimuti sudut kota kova, Suasana yang mengharukan
datang dari sebuah rumah yang sedang ditimpa musibah, terdengar suara tangisan tangisan
dari orang yang kehilangan, ayah pergi meninggalkan kami untuk selama lamanya. Anak
yang bernama senja yang berumur 17 baru saja kehilangan orang tua akibat kecelakaan mobil
yang ditumpangi bersama ayahnya, sehingga merengut nyawa ayah dan saya mengalami luka
pada liadah dan pita suara sehingga membuat tidak bias bicara.

Senja........!!!!!!!!!!.

Suara sapaan merdu terdengar dan paling akrab didengar oleh telinga dari seorang teman
akrab saya. Tampa pikir panjang marsya menghampiri saya.... senja!!! aku turut berduka cita
atas meninggalnya ayahmu,dengan linangan air mata marsya mengucapkan bela sungkawa,,,,
ya marsya, jawaban singkat serta dengan raud kesedihan saya menjawab kalimat bela
sungkawa yang sudah banyak saya dapat hari ini.

Hari demi hari tahun demi tahun berlalu,tak terasa sudah tiga tahun semenjak kematian
ayah,saya sudah mulai menatap masa depan yang baik dan yang selalu diinginkan oleh setiap
insan didunia yaitu masa depan yang cerah. Tinggal dengan ibu yang sudah tua, saya tetap
bersemangat menjalani hidup dan terus menekuni hobi yang saya tekuni yaitu sebagai
seorang penulis cerpen, yang mana hobi ini sudah melekat semenjak kecil.

Walaupun sekolah hanya tamat smp, saya tak patah arang untuk berkreatifitas, karena
kreatifitas tak menuntut untuk sampai jenjang yang lebih tinggi melainkan keinginan yang
kuat dan tingkat berfikir yang kreatif. Sebagai wirausahawan kecil kecilan, sebagai penjual
buku-buku sekolah. cerpen dan novel, tidak menutup semangat saya untuk membatasi
kegiatan, selama kegiatan yang saya tekuni masih dalam tahap positf, halal dan dijalan allah
saya percaya, bahwa allah memandang sama umatnya. Kehidupanpun mulai membaik karena
uang hasil cicilannya dan uang panen kebun kecil yang digarap oleh ibu, saya mengumpulkan
uang untuk modal berwira usaha kecil kecilan.

1
Memang dari kecil saya dibekali oleh ibu dan almarhum ayah untuk bisa mengenali apa saja
yang ada dilingkungannya,diajari kepekaan terhadap lingkungan,saling menolong sama lain.
Walaupun hanya dengan bahasa isyarat saya bisa membuat tetangga atau teman temannya
mengerti apa yang saya bicarakan karena mereka sudah tau cara berkomunikasi dengan saya,
dan kalau ada yang tidak mengerti saya bisa menulisnya dengan buku diary yang selalu saya
bawa. Dengan modal tamat smp saya sudah cukup bisa untuk menulis.

Disuatu sore yang amat cerah, manjadikan suatu suasana menjadi indah, saya lagi berjalan
jalan ke taman yang mana taman tersebut tidak jauh dari rumah, dengan sepeda mini yang
jadi teman setia saya mengayuh sepeda kearah taman, dimana taman tersebut adalah tempat
untuk tempat bermain, mulai dari yang kecil sampai yang tua berkumpul disana, setiba
disana, arah pandangan saya tertuju pada suatu titik, sepasang manusia yang sedang duduk
sambil tertawa gembira, saling canda, dan bahkan sekali sekali mereka berlari dan saling
mengejar satu sama lain, ibarat sepasang merpati yang selalu senang dengan mengisi hari
harinya.

Entah apa yang mengganggu pikiran, tampa sebuah bisikan, saya melamun sambil melihat
pasangan tersebut. Pada saat yang bersaman datang lah marsya yang secara tiba tiba
mengagetkan dari arah belakang,dia menyentuh pundak saya dan mengeluarkan kalimat,
buaaarrrrrr..............

hahahahahahaha, lagi ngapain kamu? Sambil tersenyum dengan manis dan menggelengkan
kepala yang jadi isyarat bahwa tidak ada, saya memang bisu tapi bisa mengerti apa yang
diucapkan oleh saetiap orang karna dulu saya bisa bicara, gara gara kecelakaan yang
mengakibatkan saya tidak bisa bicara. Obrolan kamipun berlanjut.

saya tidak ada apa apa!!!!! dengan bahasa isyarat saya menjelaskan kepada marsya, tapi
malah marsya tertawa, dengan tingkah laku saya yang menjawab agak gugup dengan bahasa
tubuhnya itu, dia tau bahwa saya sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Marsyapun kembali tertawa, yang kenyataan nya marsya tau apa yang saya lihat dari tadi.
Ooh itu yang kamu lihat dari tadi, dan tangan marsyapun menunjuk ke arah pasangan muda
mudi sedang maranggut asmara, senja...senja....senja.... Dengan lantunan spontan marsya
mengatakan sebuah kata... kamu berhak mendapatkan cinta, kasih sayang dari sesorang yang
benar benar mencintaimu, hati kamu yang lembut, penuh kasih sayang, suka menolong
sesama, aku yakin kamu pasti akan dapat pasangan yang bahkan lebih baik yang dari kamu

2
kira, mendengar kata itu saya langsung mengguman, sambil mengeluarkan bahasa tubuh,
dengan artian bahwa saya tidak akan dapat jodoh seperti yang kamu katakan, sayakan hanya
orang bisu yang tidak tau bagaimana mencintai seseorang.

Marsya menyela ucapanku,, tidak senja, kamu adalah teman aku yang paling baik,cantik,
pasti ada waktunya kamu akan merasakan lindungan dan kasih sayang dari orang yang kamu
cintai, allah telah menciptakan insannya hidup berpasangan, dan dimata allah kita sama.
Dengan perasaan yang haru akan perkataan tulus dari marsya, sayapun tersenyum dan
melontarkan bahasa tubuh yang biasa saya pakai sehari hari. Kamu memang temanku paling
baik yang pernah kukenal. haripun tak terasa gelap sudah mulai menghampiri, kamipun
pulang kerumah masing masing.

Dimalam hari saya masing teringat akan peristiwa yang dilihat tadi dan perkataan marsya
yang selalu terngiang ngiang di dalam telinga. Dan hatipun berbicara sendiri, apakah
perkataan teman saya tadi memang betul adanya, tapi hati saya meragukan tentang kenyataan
yang sebenarnya. Jujur saya memang perempuan yang tidak tau akan cinta, gimana rasanya
panya kekasih, walaupun dalam hati saya mengatakan ingin sekali merasakan hal tersebut.
Ah sudahlah tak ada gunanya berharap. Dalam suasana itu, haripun sudah malam dan
mengantarkan saya kedalam tidur.

Pada esok harinya, mei tanggal 20 hari sabtu, saya pergi kota sirene, dalam rangka pameran
novel, yang diselenggarakan oleh penulis terkemuka pada tanggal 22 mei, sayapun dapat
undangan, berhubung penerbit cerpen memberikan saya undangan untuk menghadiri acara
penulis terkenal tersebut. beliau juga salah satu langganan tetap untuk buku yang saya jual,
Bapak jefri, adalah nama yang selalu jadi topik hangat kalau masalah novel, karena beliau
adalah tokoh yang sangat disegani dengan karya karya yang telah beredar kapenjuru dunia,
seperti novel, cinta air suci,menjemput impian, keadaan para pencari naluri, dan masih
banyak lagi novel yang telah beliau tulis. Pada sabtu sore saya tiba kota sirene dan nginap
ditempat teman saya.

Hari yang ditunggupun datang, senin tanggal 20, saya menghadiri acara tersebut, berbondong
bondong para penggemar novel,penulis, datang pada acara tersebut, saya hanya diam dan
tergugah akan karya karya bapak jefri yang menabjubkan,cerita cerita yang dihadirkan bagus
bagus, mulai dari cerita cinta, kisah kisahyang bersifat mngiinspirasi tentang kehidupan.
Dalam suasana yang lagi sibuk melihat lihat pameran buku, seseorang datang menghampiri
saya, hey...... serius amat!!!!!!!!!!!

3
itu adalah sapaan yang biasa dikota serene, meskipun tak mengenal dsatu sama lain, berbeda
dengan ditempat saya tinggal, yang didahilukan dengan salam, tapi saya maklum ini udah
jadi tren dikalangan kota sirene, dan saya memakluminya.

Saat bersaman saya tersontak dari keseriusan saya, sapan tersebut saya balas dengan senyum,
diapun kembali bicara.....

Lagi lihat novel ya?????????? Sekali lagi dia manyapa saya.......Dengan menganggukan
kepala saya menjawabnya,oh ya kenalin saya eka,sosok lelaki yang gagah,putih,tinngi kira
kira 170, dia pun mengulurkan tangan, dan saya menyalaminya dengan sedikit agak kesal,
karena dia seperti orang sok kenal, tampa basa basi mengulurkan tangan untuk berkenalan
dengan seseorang, tapi apa mau dikata, sepertinya itu sudah menjadi sifatnya, dan tak
mungkin juga saya tolak. Tidak baik menolak seseorang kalau dia mangajak kenalan, kita
sebagai manusia harus saling menghargai.

Dia terkejut........ nama kamu siapa?

Sayapun langsung respon dan mengambil buku kecil yang selalu jadi teman semenjak
kecelakaan itu. Senja..... kalimat yang selalu saya tulis pada saat saya berkenalan dengan
orang baru, karena saya tidak bisa bicara.

Diapun kaget! Dan tersenyum,.....hmnnn senja....

Kamu berasal dari mana? Saya menjawab pertanyaan tersebut dengan tinta pena dan
kertas....kova

Ooh, kova,,,,, ekapun heran kenapa orang bisu yang didepannya ini bisa mengerti akan
bahasa yang dia ucapkan, seribu pertanyaan datang di hati eka. Yang biasa eka kenal, orang
bisu tidak bisa mengerti dengan bahasa sehari hari yang biasa orang gunakan, biasanya
bahasa isyarat, atau bahasa tubuh, barulah mereka bisa mengerti.

Perbincangan pun berlanjut,,,,,,,

Ekapun kembali menanyai saya....... mengapa kamu bisa mengerti dengan bahasa yang saya
ucapkan, maaf ya,bukan maksud saya manyinggung kamu, biasanya orang yang tidak bisa
bicara/bisu tidak bisa memehami kata kata orang yang dipakai dalam keseharian. Jawaban
dengan senyum serta tulisan kertas yang saya tuliskan, bahwa saya dulu bisa bicara, tapi
ketika insiden kecelakaan, waktu saya berumur 12, membuat saya seperti ini. Tak seperti

4
orang lainnya yang baru saya kenal, biasanya mereka setelah kenalan mengacuhkan dan
bahkan mengejek, karena saya tidak bisa bicara, tapi sangat eka senang bisa kenalan dengan
saya dan dia menawarkan diri untuk menjadi teman, sayapun menanggapinya, dan kami
menjadi teman, teman yang baru kenal, saya tertawa dalam hati, hahahaha, teman baru kenal,
itu yang selalu terngiang dalam benak saya ketika saya mengingat kata pertemanan yang baru
saya jalani.

Percakapan demi percakapan saya lakukan dengan eka,saya menjelaskan tentang pekerjaan
dan hobi menilis saya, ternyata eka adalah orang yang suka juga tentang novel dan juga suka
menulis. sesekali eka manginspirasi saya bahwa, orang sebaik dan suka terhadap sebuah
karya tulis adalah orang yang cerdas, kata kata merayupun keluar dari mulut eka, ..... kamu
cantik,hebat dan kreatif, jarang jarang ada yang kayak kamu. Entah pujian ataw cacian yang
dia ucapkan, tapi saya tetap berfikir positif, karena dari kecil orang tua saya selalu berpesan,
bahwa, apapun ucapan yang baik diucapkan oleh orang maka harus ditanggapi, walaupun
orang itu hanya bersifat memuji semata, yang baik saya ambil yang buruknya saya buang.

Waktupun tak terasa, sorepun menghampiriri, sayapun pulang begitupun eka, kamipun saling
pamit, dalam waktu jam yang menunjukkan, jam 8 malam, saya pamit pada teman saya untuk
pulang, dan kami pun bersalaman. Rasa senang bercampur iba, tersirat pada hati, senang
karena dapat bertemu sosok eka yang begitu baik, iba harus berpisah dengan eka, dimana
saya baru memulai mengenal seorang lelaki. Dari dulu saya tidak pernah kenal laki laki baik
seperti eka, walaupun banyak teman laki laki saya, tapi saya tidak pernah merasa seperti yang
saya rasaklan pada saat ini.

Setibanya dirumah, saya langsung tidur karena kelelahan dalam perjalanan, suara burung
dicampur ayam yang berkokok bertanda hari sudah pagi, saya pun melaksanakan tugas
seperti biasa, pada saat saya lagi duduk, didalam toko kecil saya. Tiba tiba, marsya datang....

Hei senja! Senyuman sahabat ku yang manis terpampar dari wajahnya.

Seperti biasa, bahasa tubuh yang saya gunakan tuk menjawab pertanyaan marsya. Sayapun
menceritakan pengalaman yang saya alami pada marsya pada saat saya bepergian kekota
sirene, iapun mendengarkan dengan baik, setiap cerita yang saya sampaikan, rasa gembira
yang saya dapat, tak bisa saya ucapkan semua dengan detailnya dengan kata kata, kamipun
saling tertawa satu sama lain, termasuk saat saya bertemu eka, yang saya kagumi hingga saat

5
ini, walaupun saya tidak menanyakan alamat eka, entah dimana dia sekarang. Apakah ia juga
merasakan hal yang sama, rasa senang yang tak terkira atau sebaliknya.

Hari berganti dan waktupun berlalu...............

hari yang cerah suara burung yang merdu serta langit yang begitu indah menyambut pagi
yang indah....

Langkah kaki serta bunyi kesibukan seolah olah mengalahkan oarang yang berada didalam
kantor gedung putih milik amerika, saya lagi asik dengan menata ruang tamu rumah serta
mencari posisi yang pas dan bagaimana susunan kursi, meja yang bagus, supaya rumahnya
tersusun dengan indah.

Tiba tiba terdengar suara ketokan dari pintu rumah.

Tok tok tok tok............sayapun membukan pintu, ternyata yang datang adalah pak pos,
sebuah surat yang diberikan oleh pak pos dan saya menerimanya. Setelah mengucapkan
terima kasih serta tanda tangan sebagai bukti bahwa suratnya telah sampai pada alamat tujuan
dan telah melakukan serah terima, saya membaca surat tersebut. ternyata balasan tentang
novel yang saya ajukan diterima oleh pihak penerbit. sikap terkejut dan takjub, serta tidak
percaya menghantui saya. memang akhir akhir ini saya menulis sebuah cerita yang akan saya
jadikan novel pertama berjudul malaikat kecil. Tampa fikir panjang saya minta izin pada ibu,
ibupun menyetujuinya, saat bersamaan marsya datang menemui saya dirumah,......

Selamat ya senja.......! marsya memang tau kabar berita ini karena dia bekerja di pos, segala
sesuatu yang melalui jalur pos banyak sedikitnnya dia tahu.

Akhirnya impian yang selama ini diimpikannya, terwujud juga, kamipun berpelukan dengan
gembira serta perasaan haru, senja....... kapan kamu pergi kekota serine?.........Mungkin besok
marsya..... saya ada permintaan padamu......apa tu marsya??????Boleh saya ikut!!!! soalnya
aku pengen liburan sebentar, berhubung aku udah mintak izin pada atasan saya.Apa kamu
serius?????? Yaaaa kalau kamu mau ikut sangat bagus sekali, sekalian nemenin saya,
hehehehe, dengan nada canda saya ucapkan pada marsya.......Oke marsya..... besok jam 9
pagi kita berangkat........

marsya pun mengangukkan kapalanya, bertanda dia setuju. Hari yang ditunggu besok pagi
sangat lama sekali rasanya, serasa hari itu waktunya 25 jam, karena tidak sabar untuk

6
menemui penerbit yang akan menerbitkan novel perdananya. Malam harinya saya susah
tidur, karena menunggu hari esok, dimana hari yang sangat spesial bagi saya.

Tiba tiba suara dentuman berbunyi dari sebuah ruangan yang berada dirumah, hari sudah
menunjukan jam 11 malam, sayapun segera mencari sumber suara itu. Ternyata suara itu dari
arah kamar ibu, dengan sesegera saya berlari kekamar ibu, setiba disana ternyata ibu sudah
tergeletak dilantai, dengan posisi tubuh telungkup, tampa fikir panjang saya langsung
mengangkat ibu dan merebahkan kembali pada tempat tidur, sambil memanggil manggil
nama ibu dan dilakukan dengan berulang ulang, tapi ibu tidak juga bangun.

Rasa panik menghantui saya, akhirnya ibu saya larikan kerumah sakit terdekat,setiba dirumah
sakit ibupun dirawat dirumah sakit,oleh dokter yang telah jadi spesialis yang telah menjadi
langganan ibu dirawat. Setelah beberapa lama saat dokter memeriksa ibu, seperti biasa tidak
boleh ada orang didalam saat pemeriksaan dan pengobatan, ruang tunggupun menjadi sahabat
duduk saya. Dokterpun keluar dan langsung menghampiri saya, dokter bilang bahwa ini
adalah penyakit lama ibu yang kambuh, penyebabnya karena kurang istirahat dan
keterlambatan dalam makan. Akhirnya sang dokter menyuruh ibu istirahat untuk dua hari.
Hati yang menjadi bimbaang tak menentu, fikiran manjadi bercabang, antara kecemasan dan
jadwal untuk pergi besok... saya langsung memasuki ruangan dan duduk didekat ibu dengan
kursi yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit, tampa tarasa saya tertidur dalam lelapnya
malam yang menghantui fikiran ini,Tiba tiba sesosok tangan menyentuh bahu saya, saat
itupun aku terjaga dari tidur..Heyyy...... hari udah pagi ni..........Ooh kamu marsya....... gimana
keadaan ibu,?Udah agak baikan sya! Ni saya bawakan sarapan pagi untuk kamu nanti kamu
lagi yang sakit kalau ngak sarapan pagi sahut marsya sambil becanda.Ohya.... maaf ya tadi
malam tidak bisa datang, habis saya baru dapat kabar dari tetanggamu waktu saya mau
kerumahmu tadi....Ooooh tidak apa apa marsya....... sambil mengunakan bahasa isyarat yang
saya gunakan setiap hari........Sana kamu pulang dan mandi, biar urusan ibu saya yang
ngurus! Tapi sya? Ahhhhhh ibu tidak usah kamu fikirin, terus kerjaan kamu gimana? Senja...
senja.... saking banyak fikiran kamu sekarang kamu lupa hari apa sekarang, oooh saya jadi
lupa kalau sekarang hari minggu. Eh senja...... sekalian bawa barang bawaan mu tuk pergi ke
kota sirene!!!!maksud kamu???????

Iya acara pertemuan kamu dengan penerbit dikota sirene. Ohhhh itu sepertinya saya tunda
dulu ibukan lagi dirawat, ya tidak mungkinlah saya tinggalin ibu dalam keadaan seperti ini.
saat bersamaan marsya langsung memotong pembicaraan, untuk apa saya disini, emang saya

7
siapa kamu?..... tapi marsya!..... udah cepat pulang nanti kaburu siang, makasi banyak ya
marsya.Dengan senyum semangat saya langsung pulang dan mempersiapkan diri untuk pergi
kekota sirene. Akhirnya saya kembali kerumah sakit tempat ibu dirawat sekalian untuk
mintak izin, setiba disana, ternyata ibu sudah bangun dengan bercanda bersama marsya. Dia
memang sangat dekat dengan marsya bahkan satara dengan saya sebagai anaknya.Ehhhhhh,
senja udah datang tu bu, sahut marsya yang lagi duduk dekat ibu, sayapun langsung memeluk
ibu yang berada di atas kasur tempat ibu dirawat...Dengan segala berat hati saya minta izin
pada ibu, saat itu suasana kesedihan hati membuat hati saya berat untuk pergi maniggalkan
ibu, walaupun Cuma sebentar, tapi ibu memberi semangat untuk pergi dan mengeluarkan kata
kata yang sudah tak asing lagi bagi saya.....Pergi lah nak kejarlah cita cita mu......... dengan
nada yang lembut ibu membuat saya terdiam seakan harapan yang ibu berikan memberikan
titik terang akan langkah yang aka saya tuju. Tapi saya mengecewakan seorang teman saya,
yang dalam perencanannya kami berangkat berdua, karena marsya akan melakukan jalan
jalan kekota serene sekalian cari suasana baru, karena dia jenuh dengan pekerjaannya.

Marsya kita seharusnya barangkat berdua tapi.........

Udah pergi sana..... kejar cita citamu, kami disini menantimu dengan harapan supaya kau
berhasil, lagian kalau saya pergi kan Cuma mau jalan jalan dan nenangin otak, tapi takdir
menyuruh saya disini nemenin ibu yang lagi sakit, jadi kan uangku tidak jadi habis bisa
ditabung, ya kan bu, canda marsya, hahahahahaha, tawa marsya dan ibu keluar, seakan hati
ini punya kekuatan nutuk pergi katempat tujuan tersebut.

Sayapun pergi meniggalkan mereka dirumah sakit, dengan semangat juang yang lebih tinggi,
setiba disana, saya malakukan kasepakatan dan kapan hari penerbitannya, dan kami
menyapakati bahwa bulan depan akan melakukan penerbitan,karena tulisannya harus diedit
dulu, setalah semuanya selasai baru akan diterbitkan. Tampa disadari hari sudah sore, saya
pamitan pada pihak perusahan dan langsung pamit pulang, hati yang senang serta perasaan
takjub akan apa yang terjadi hari ini, tak bisa saya bendung, ternyata apa yang impikan
selama ini akan menjadi kenyataan.

Setiba kembali dirumah sakit saya langsung menemui ibu yang masih tertidurnya serta
marsya yang duduk didekat ibu.

Gimana senja apakah kamu udah sepakati tentang tulisannya, dan kapan penerbitannnya?......
marsya bertanya seolah olah dia ingin tau sekali kapan jadwal penerbitannya,.......

8
tenang marsya.........ini Cuma soal waktu, marsya yang tidak sabar kembali bertanya, kapan
jadwalnya, masalah waktu bukan jawaban senja, iya marsya... iya.... bulan depan........ kami
pun berpelukan sambil melonjak kegirangan tampa memikirkan pasien lain yang sedang
dirawat, seorang suster menghampiri kami,..... maaf buk jangan tertawa keras, nanti pasien
lain terganggu, ya suster maf, Jawab marsya dengan mata yang kegirangan serta pipinya yang
tak berhenti tersenyum. Nakk.......nanti kalau bukunya terbit jangan lupa traktir kami ya,
terutama marsya, canda ibu sambil tersenyum..

Senja ibu mau bicara nak Apa itu bu???

Tidak biasanya ibu mengatakan hal demikian pada saya, dan sayapun menjadi heran,

apabila terjadi sesuatu pada ibu, kamu harus tabah hadapi semua ini nak!!!!

Saya hanya diam dalam suasana yang mengharukan itu. Ibu tau bahwa usia ibu tidak muda
lagi, serta penyakit yang ibu derita sudah berlarut larut, kamu jangan nangis kalau terjadi
sesuatu pada ibu, kamu harus tegar,apabila ibu dipanggil oleh sang pencipta. Ingat semua
orang akan kembali pada ciptaannya, semua manusia akan mengalami hal yang sama
nantinya yaitu kehilangan orang yang dia sayangi, begitupun marsya, dan yang lain. Hidup
ini Cuma persinggahan sementara nak ingat kata ibu ini, tapi jangan pernah menyerah pada
hidup. Sebuah kata yang amat dalam,dan menjadi bumerang bagi saya,bahkan ini seperti
kalimat terakhir yang akan diucapkan oleh ibu.

Tolong jangan katakan ini pada saya bu, ibu akan selalu bersama saya, ibu akan sembuh,
kalimat itu selalu saya ulangi sambil mengeluarkan air mata. Sayapun dihantui rasa
takut,cemas dan sebagainya.

Hari berlalu masa berganti, senja apapun yang akan terjadi, kita akan selalu bersama., Cuma
satu alasan yang bisa memisahkan kita, yaitu maut, hanya itu, kamu adalah teman terbaik
yang saya miliki selama ini senja, dimanapun kita berada kisah kita ini akan menjadi patokan
untuk semua orang, kata kata angkuh yang kami keluarkan hari ini, seolah olah kami meiliki
kisah yang bisa menginspirasi orang banyak. Tapi beginilah kami, dua orang manusia yang
selalu mengedepankan persahabatan diatas segalanya, sebab kami yakin persahabatan

Seperti angin yang meniupi dedaunan, serta hempaan angin terhadap air dilaut hingga
menghasilkan ombak, begitupun hidup, butuh perjuangan dan pengorbanan yang terkadang
diluar dugaan, kita manusia hanya bisa berusaha dan majalaninya. Memang hidup adalah

9
sesuatu teka teki dimana setiap orang akan memecahkannya,mencarikan solusi dan
mamahaminya, apa yang dinamakan dengan, takdir,kehidupun,langkah,dan jalan yang akan
ditempuh.

Tapi pada saat ini saya telah membuktikannya, meskipun baru sedikit yang saya temui, dan
saya yakini, apabila saya memahami setiap langkah saya maka saya akan mengerti kemana
jalan ini akan membawa saya. Segala usaha dan pengorbanan yang dialakukan oleh manusia
takan sia sia apabila dia menjalaninya dengan sabar dan sungguh sunguh, karena orang yang
memahami akan hal itu adalah orang orang yang akan hidup dengan bahagia.

SEKIAN

Maizaldi yuska

10

Anda mungkin juga menyukai