Quote:Saat kau berada di ruang yang gelap, tempat yang sunyi, diliputi perasaan aneh
yang bergejolak tapi tak terkatakan, yang kau butuhkan adalah kebersamaan.
Duhai jiwa yang merindu, andai sanggup kususun segenap kata penyejuk qalbu, tapi
adakah waktu itu? Andai kau dengar kata-kataku, andai kau bisa baca perasaanku,
andai kau rasakan juga rasa di diriku, seiring waktu yang berlalu, susul menyusul
menghampiriku dan kembali mengingatkanku, andai kau tahu, itu semua tentang kita,
dan hanya kita sehingga tertutup itu bagi siapapun selain kita, karena itu semua
rahasia kita.
Bolehkah aku merindukanmu?
Pada suatu saat nanti, meskipun tidak ada orang lain yang tahu, tapi kita tahu, ada
rindu di hati kita, ada rasa yang tersisa dan terpendam dalam diri kita, dan pada suatu
saat nanti, bolehkah aku merindukanmu?
Karena aku tak ingin mengganggumu, aku tak ingin merisaukanmu, aku tahu kau
pernah ingin melupakanku, sampai pada suatu waktu, kau tidak tahu lagi harus mulai
darimana kembali semuanya diawali (lagi), seakan telah berakhir dan muncul kembali,
dalam kehidupan yang berbeda, waktu yang berbeda, keadaan yang berbeda, tapi
bolehkah aku merindukanmu?
Quote Reply
KASKUS Ads + Create your ads
izziafandi
Aktivis Kaskus 31-12-2013 20:02 #2
izin bikin tenda dulu gan, mungkin seru~
Quote Reply
heane
Moderator Kaskus 31-12-2013 23:14 #3
heane
Moderator Kaskus 03-01-2014 11:39 #4
Sebuah awal
Kesan pertama itu selalu meninggalkan kesan yang tak kan mudah untuk hilang.
Pertama bertemu itu kita berusaha mengingat, menghafal siapa yang kita temui. Pertama
bercakap-cakap itu kita berusaha mengambil sebanyak mungkin informasi, walaupun dengan
keterbatasan waktu dan sarana. Pertama kali perpisahan itu rasanya seperti memaksa memori kita
untuk tetap menyimpan apa yang baru saja terjadi dan tidak ingin menghilangkannya dari rekam
memori. Seolah harus ada, harus ada, tidak ingin hilang ingatan tentangnya.
Bermacam harap tersirat dalam benak setelah itu, harap untuk kembali, harap untuk mengulang,
harap untuk melanjutkan, namun faktanya waktu dan jarak tidak mendukung untuk kembali
terjadi. Persis seperti yang diharapkan, dan begitulah adanya.
Tapi, dunia tidak hanya selebar daun kelor, dan pepatah itu rasanya masih berlaku sampai saat
ini. Kalau waktu dan jarak memisahkan, perjumpaan itu masih saja ada dengan sarana lain,
dengan email, dengan sms atau telpon atau dengan sarana lainnya. Konsekuensinya, perjumpaan
itu berbeda, jika sebelumnya pertemuan itu bisa face to face, maka sekarang tidak, hanya tulisan
atau suara yang mewakili kehadirannya. Dan itu akan terus berlanjut, satu per satu akan muncul
dalam panggung kehidupan kita.
Ada canda, ada marah, ada sedih, dan ada harap. Semua mengalir begitu saja tanpa ada skenario
tanpa ada perjanjian sebelumnya. Sampai akhirnya akan terhenti, iya terhenti karena panggung
kehidupan itu tidak akan berakhir sampai kita menutup mata untuk selamanya. Sampai pada
saatnya kita akan bilang kepadanya, "Bolehkah Aku merindukanmu?"
Quote Reply
myheane
Kaskus Addict 25-04-2014 23:49 #5
Selalu ingin berbalik ke masa lalu bahkan itu sangat tidak mungkin, akan tetapi ketika rasa
semakin masam, pikiran semakin penat, dan mulut enggan berbicara, beragam khayal kemudian
menguasai, ada sepenggal harap untuk kembali mengulang kejadian itu.
Sebuah memori yang indah yang tidak mungkin terlupakan dalam hidup. Sebuah pertemuan
yang tak diduga, mungkin itu adalah takdir, atau mungkin itu adalah ujian awal dalam perjalanan
belajar menemukan kehidupan yang hakiki.
Akankah aku harus menangisi semua ini? aku rasa tidak. Aku harus menyesali semua ini? sekali
lagi tidak. Semua harus dihadapi apapun keadaannya. Menepis rindu dan melangkah pasti
menuju ke depan. Yakin bahwa tidak akan ada kesendirian, akan ada jejak lain dalam hidup ini
yang mungkin sama asal dan sama arahnya. Kalau mereka bisa melangkah, kenapa aku tidak?
Quote Reply
ayuma.bilqis
Newbie 30-04-2014 13:16 #6
Quote
heane
Moderator Kaskus 31-05-2014 02:13 #7
terlupakan *rain
yang sabar ya nunggu apdetnya, yang ginian tergantung mood, dan ngalir gitu aja
Quote Reply
wongsodijoyo
KASKUS Plus 31-05-2014 02:25 #8
Ini cerita atau puisi sih?
Puitis amet
Jangan jangan TS anak bahasa lagi?
Quote
Reply
heane
Moderator Kaskus 31-05-2014 03:31 #9
Ini adalah cerita-cerita yang tidak pernah nyata dalam kehidupan saya, hanya tulisan imajinasi
saya.
Di awal-awal cerita memang belum ada penokohan siapa-siapa yang ada di sini, nanti juga akan
ada nama-nama mereka pada saatnya.
masih dengan penokohan aku dan dia, hanya untuk mempermudah pengambilan subjek saja.
thank you...
Quote Reply
myheane
Kaskus Addict 16-07-2014 23:46 #10
untuk index jika diperlukan
Quote Reply
heane
Moderator Kaskus 20-11-2014 08:53 #11
Dan...
setelah sekian lama thread ini tidak terupdate, tergelitik rasanya untuk sedikit menuliskan
kembali sebuah kerinduan, sebuah rasa sebuah harap walaupun itu mungkin tidak akan terjadi
lagi atau mungkin juga takdir akan berkata lain, di situlah misteri sebuah kerinduan, sebuah rasa
yang tidak mudah ditebak, sebuah keinginan yang tidak semua mau tau bagaimana seharusnya
mengungkapkannya.
Dan...
Sebuah rindu itu akan dimulai dari rasa awal pertama yang sangat membekas dalam sanubari,
melekat sangat erat di hati, hingga suatu saat akan terucapkan untuknya:
Bolehkah Aku Merindukanmu?
Quote Reply
heane
Moderator Kaskus 20-11-2014 08:57 #12
belakang kemudi dan sopir bis, dan ternyata, kaca pintu di sebelah sopir itu ada yang terbuka,
menyebabkan debu yang beterbangan sesekali terlihat masuk dan spontan sang pemilik senyum
itu pun menyibakkan kerudung hitamnya sehingga menutupi hidung dan mulutnya.
Ah, seandainya saja, ia itu adalah wanita yang benar-benar senantiasa menutupi wajahnya
seperti itu pikiranku mulai terganggu melihat ia menyibakkan sedikit kerudungnya untuk
menutupi sebagian wajahnya itu. Dan sekali lagi tanpa sengaja ia pun sedang melirik ke arahku,
kami bertemu pandang, dan ia tersenyum lagi.
Bis yang kami naiki terus melaju melewati timbunnya pepohonan, perkampungan penduduk dan
juga sesekali menemui segerombolan anak muda di tengah jalan yang katanya membantu setiap
kendaraan yang lewat yang terperosok ke dalam lubang jalanan dan tidak sanggup lagi berjalan,
maka merekalah yang akan membantu mendorongnya dan akhirnya dengan sedikit memaksa
kemudian meminta sedikit upah kepada sopir.
Setelah beberapa jam perjalanan seperti itu, tanpa sadar aku terlelap menyandar kursi bis.
***
Quote
Reply
samanosuke20
Retired Moderator 20-11-2014 09:46 #13
Saat waktu berjalan dengan cepat membuat lelah
Dalam sanubariku tergelitik suatu perasaan yang sumringah
Akankah dia merindukanku di sini dengan resah?
Sementara, bolehkah aku juga merindukannya tanpa jengah?
Quote
Reply
heane
Moderator Kaskus 20-11-2014 10:24 #14
Quote:Original Posted By samanosuke20
Saat waktu berjalan dengan cepat membuat lelah
Reply
sabna.tamara
SFTH Enthusiast 20-11-2014 11:36 #15
Enthu bikin thread...
tandain dulu, bacanya entar...
Quote Reply
luvfia
Kaskus Addict 20-11-2014 14:21 #16
Mantengin threadnya Om Heane
Quote Reply
heane
Ikan-ikan itu tetap saja dalam aktivitasnya, sampai sepertinya aku mendengar pengumuman
disampaikan untuk penumpang bis yang aku naiki.
Aku beranjak meninggalkan ikan-ikan yang sementara waktu tadi menemaniku, aku hendak
kembali ke dalam bis dan ketika itu seperti ada keributan di depan sana, aku melihat juga ada dia
pemilik senyum tadi di sana, dan ternyata....
***
Quote
Reply
christyling
Kaskus Addict 22-11-2014 10:27 #18
Hari hujan
tengoklah ke langit
lihatlah seberapa banyak rintik air yg turun
Seperti itulah aku merindukanmu
*
Banyak hari aku lewati tanpamu
Sepi
Sendiri
Kadang berserah
Tapi kadang menyerah
Kalah
*
Aku tahu kau tak suka aku begini
Aku tahu kau ingin aku lebih baik lagi
Tapi bagaimana?
Di saat aku di titik terendahku
Untukku
Tapi, apakah salah jika rindu ini tetap ada?
*
Quote
Reply
heane
Moderator Kaskus 25-11-2014 21:00 #19
Quote:Original Posted By sabna.tamara
Enthu bikin thread...
tandain dulu, bacanya entar...
udah agak lama bikinnya gak pernah update
Quote:Original Posted By luvfia
Mantengin threadnya Om Heane
halo luvfia apa kabar?
Quote Reply
heane
Moderator Kaskus 25-11-2014 21:10 #20
Quote:Original Posted By christyling
Hari hujan
tengoklah ke langit
lihatlah seberapa banyak rintik air yg turun
Seperti itulah aku merindukanmu
*
Banyak hari aku lewati tanpamu
Sepi
Sendiri
Kadang berserah
Tapi kadang menyerah
Kalah
*
Aku tahu kau tak suka aku begini
Aku tahu kau ingin aku lebih baik lagi
Tapi bagaimana?
Di saat aku di titik terendahku
Aku tak bisa memelukmu
*
Ya, memelukmu saja
Karena cukup bagiku bisa memelukmu
Kau seolah mengerti
Betapa banyak cerita ingin kubagi
Meski akhirnya bibirku kelu
Dan tuturku terhenti
Yang membuat segalah gundah ku menyerah
Lalu pergi hingga entah
*