Anda di halaman 1dari 4

PROLOG

Lima tahun yang lalu aku bukanlah apa-apa,tak mengerti banyak tentang dunia
luar. Yang aku tau hanyalah rumah,sekolah,belajar dan sepak bola. Aku tak tau
bagaimana wujud bioskop dan semacamnya. Tak mengerti juga tentang
pacaran. Pernah seorang gadis menyatakan cintanya kepadaku,dan sungguh
aku bingung harus bagaimana. Sempat ku terima cintanya,tapi aku malah
menjauh darinya dan hubungan itu pun berakhir tanpa jejak.
Hingga akhirnya hidupku berubah semenjak kakak ku mempunyai HP yang
waktu itu begitu mewah untukku yang memang berasal dari keluarga kelas
menengah ke bawah. Aku mulai mengenal wanita,mencari tau seperti apa
pacaran dan apa sih asyiknya pacaran. Tapi tak pernah sekalipun aku berhasil
mendapatkan cinta,dan aku menyerah untuk kembali menikmati hidupku
seperti biasanya. Hanya saja di hatiku tersimpan sebuah mimpi untuk memiliki
HP,karena ku pikir dengan punya HP harapan ku bisa tercapai.
Satu tahun aku berusaha untuk menabung,menyisihkan sedikit uang saku ku
yang memang hanya sedikit untuk mewujudkan keinginanku untuk membeli
HP. Harapan ku pun terwujud,ya walau hanya HP yang sangat minimalis bila
dibandingkan dengan milik teman-temanku. Dan aku tetap bangga,karena itu
hasil usahaku tanpa sepengetahuan orang tua ku.
Sebulan setelah aku membeli mimpiku,aku mendapat panggilan PKL dari
sekolah ku. Ya,aku adalah siswa SMK yang diharuskan untuk PKL. Tiga setengah
bulan aku jalani masa-masa PKL ku yang dipenuhi dengan suka dan duka. Dan
dari sana pula lah aku mengenal seorang wanita,perkenalan yang sangat aneh
tapi wajar (loh?? :-D ). Bermula dari temanku yang meminjam HP ku untuk
mengerjai pacarnya,dan sang pacar meminta temannya untuk menggangguku.
Missed call tak terhitung,membuat ku penasaran dan menghubunginya. Aku
pun mulai berkenalan dengannya. Semua berjalan wajar,tak ada niat sedikit
pun dariku untuk bisa menjadi pacarnya. Aku hanya menikmati setiap proses
perkenalan yang ku jalani.
Hingga tak terasa hampir dua setengah bulan aku berkomunikasi
dengannya,dan entah berawal dari mana hingga akhirnya dia mengajakku
untuk bertemu. Aku terima ajakannya. Sebenarnya hari itu aku sudah berjanji
untuk bertemu dengan temanku,tapi semua batal karena entah bagaimana aku
serasa dihipnotis dan mengikuti semua ajakannya. Ku temui dia di sebuah
pusat perbelanjaan di Tangerang, dia bersama temannya dan aku hanya
sendiri. Perjumpaan dengannya begitu menyenangkan,semua mengalir begitu
saja. Aku hanya mengikuti arus dan menikmati setiap detik dan helaan nafas
ku saat bersamanya. Sungguh baru kali ini ku rasakan perasaan seperti
itu,begitu menenangkan. Sayang,waktu terasa berjalan sangat cepat dan aku
harus berpisah dengannya. Tapi kita berjanji untuk bertemu lagi lain waktu.
1 Nopember 2007,tepat diusia ku yang ke-17. Aku mendapatkan kado
spesial,hadiah yang tak pernah ku dapatkan sebelumnya. Seorang wanita
menerima cinta ku. Ya,untuk pertama kalinya aku pacaran. Ada berbagai rasa
bercampur menjadi satu di hatiku. Perasaan sangat bahagia, tak dapat ku
ungkapkan betapa bahagia hatiku. Super duper bahagia,mungkin juga bahagia
pangkat tak terhingga. Benar-benar cinta dan wanita adalah hal yang sulit
dimengerti,membuat seseorang rela melakukan apa saja untuk
mendapatkannya.
Satu bulan,dua bulan semua berjalan dengan baik. Sangat menyenangkan
hatiku. Membuat ku merasa kau lah segalanya. Dibulan ketiga, mulai ada hal
yang tak kau sukai dariku. Tapi ku selalu menahan mu untuk pergi,karena aku
memang sungguh sangat mencintaimu. Hingga akhirnya semua berujung
disembilan bulan kisah kita. Waktu itu,27 Juli 2008 kita berjanji untuk bertemu
di tempat biasa. Aku sungguh senang bisa bertemu dengan mu,karena aku
sudah sangat rindu. Sejak kau PKL,kita hampir jarang berjumpa. Hingga
perjumpaan hari itu terasa sangat spesial untuk ku. Hari yang ditunggu pun
tiba, kita berjumpa. Bicara sepatah dua patah kata,menanyakan kabar dan
melepas rindu. Tapi ku rasakan ada hal yang berbeda di dirimu. Dan kau
mengajak untuk duduk di salah satu bangku,menghela nafas,mempersiapkan
diri untuk mengungkapkan hal yang tampaknya begitu serius. Ku menahan
nafas,mendengarkan setiap patah kata yang keluar dari mulut manis mu. “ kita
udahan ya, aku ga boleh pacaran sama ortu ku!!” aku terdiam,terpaku,tak
mampu berkata sepatah kata pun. Ku hela nafas perlahan dan dalam,ku
kumpulkan kekuatan agar aku tidak menangis. “kamu serius???aku ga mau
putus sama kamu. Aku cinta kamu. Kamu tau kan cita-cita,do’a dan harapan
yang selalu ku katakan kepadamu tentang hubungan kita??” aku berkata,lalu
tertunduk. Aku tak sanggup lagi untuk berkata,seakan ada yang hancur dan
siap keluar dari mataku. Hilang lah sudah semua harapan ku,cinta pertama
akan ku jadikan cinta terakhir ku. Itu tidak terwujud dan hanyalah menjadi
mimpi.
Satu tahun berlalu sejak hari itu,hampir tak pernah ku dengar lagi kabar
tentangmu. Kau seolah menghilang dan seperti tak pernah mengenalku.
Hingga suatu hari, saat-saat menjelang UN SMK,kkau menghubungi aku lagi.
Meminta ku untuk datang ke rumah mu. Memintaku untuk belajar bersama
denganmu, dan mengajari adik mu. Aku begitu senang, aku sangat bahagia.
Seakan terbuka lagi kesempatan untukku kembali merajut mimpiku
bersamamu. UN pun selesai, dan kau menghilang lagi. Kau pergi, menjauh.
Menghilang lagi sesuka hatimu. Aku hancur lagi.
Selepas kau pergi tinggalah di sini ku sendiri,ku merasakan sesuatu yang telah
hilang di hatiku. Hari-hari yang ku jalani terasa begitu berat, tak bisa ku
menjalani semua itu sendiri. Aku hancur,sangat-sangat hancur. Tapi aku tetap
berusaha mencarimu,mendekatimu dan mengiba padamu. Meminta mu untuk
kembali. Namun kau tak pernah hiraukan ku. Aku menyerah,aku pasrah. Ku
mencoba mengubur kisah tentang kau dan aku,walau hatiku tak rela. Aku
mencoba lagi menjalani hari-hariku seperti biasa walau begitu berat untukku.
Dan,lagi-lagi setelah aku bisa sedikit mengobati hatiku. Kau datang lagi padaku.
Kau memang selalu hadir tiba-tiba di hidupku,lalu pergi sesuka hatimu. Dan
bodohnya aku,aku tetap berharap padamu. Mengikuti semua mau mu.
Berharap mimpi ku bisa terwujud saat kau kembali mendekati ku. Hingga
akhirnya, hampir tiga tahun berlalu sejak hari perpisahan kita, aku tetap
menunggu dan berharap kau akan kembali padaku. Aku tetap hancur,tak
berdaya melepas semua bayang mu dari hidupku. Melupakan segala kenangan
tentang kita,menjadi hal yang mustahil untukku. Aku cinta kamu,hingga saat
ini,hingga detik ini. Benar-benar mengharapkanmu. Memohon kau untuk
kembali. Karena cintaku bukan untuk sembarang hati,bahkan hingga nafas
terhenti aku rela berlelah untukmu. Hingga suatu saat nanti, dua atau tiga
tahun lagi dari saat ini kau akan ada di sisiku,menjalani hidup
denganku,menjadi pelengkap hatiku,membuat ku berarti. Semoga,hingga saat
itu kau tak dimiliki oleh orang lain,kau tetap ada untukku. Aku berjanji,akan ku
bahagiakan kamu saat kita menjelajahi dunia berdua nanti.

Anda mungkin juga menyukai