ABORSI DARI SUDUT PANDANG AGAMA

KATHOLIK
Di Susun Oleh : Kelompok I
 Nama Anggota Kelompok I (Satu)

1. Ahmad Arif
2. Anggun Cita Sasmi
3. Ayu Wulandari
4. Drilia
5. Fitri
6. Martha Pitriana
7. Noor Anisa Wulandari
8. Ransy Apriliana
9. Yogie
10. Yumelsi Tamara
 Topik-Topik Bahasan

1. Definisi Aborsi
2. Alasan Aborsi
3. Pelaku Aborsi
4. Tindakan Aborsi
5. Resiko Aborsi
6. Aborsi Menurut Agama Katholik
7. Hukum dan Aborsi
 1. Definisi Aborsi

• Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan

sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan.
• Pengertian aborsi menurut Eastman adalah keadaan
terputusnya suatu kehamilan dimana fetus sanggup
hidup sendiri di luar uterus. Belum sanggup diartikan
apabila fetus itu beratnya terletak antara 400-1000
gram, atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
 2. Alasan Aborsi

• Alasan yang paling utama adalah alasan – alasan

yang non – medis (termasuk jenis aborsi / sengaja).
• Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih
terlalu muda (terutama yang hamil di luar nikah), aib
keluarga atau sudah memiliki banyak anak.
 3. Pelaku Aborsi

1. Wanita muda (di bawah 19th  rahim tidak siap)

2. Belum menikah (pasangan yang belum menikah)

4. Tindakan Aborsi
1. Aborsi dilakukan sendiri.
2. Aborsi dilakukan orang lain.
 5. Resiko Aborsi

1. Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik

2. Resiko gangguan psikologis.

6. Aborsi Menurut Agama Katholik

Gereja Katholik mengakui bahwa tindakan-tindakan
tertentu yang secara tidak langsung mengakibatkan
kematian janin dapat dibenarkan secara moral, seperti
ketika tujuan langsung tindakannya adalah
pengangkatan rahim oleh sel kanker.
 7. Hukum dan Aborsi

• Menurut hukum-hukum di Indonesia aborsi atau

pengguguran janin termasuk kejahatan, yang menerima
hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau Bidan atau Dukun yang membantu melakukan
aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

• Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 75

ayat 1 dan 2.