Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN

DISTIMIA

Ggn Distimia suatu ggn kronis dengan

mood depresiberlangsung sepanjang


hari.
Menurut DSM-IV TR:
- Perasaan yang inadekuat,
- rasa bersalah,
- iritabel dan marah,
- Penarikan diri,

- Kehilangan minat , tidak beraktivitas dan kurang


produktif.
Istilah distimia yang berarti humor yang buruk illhumored diperkenalkan tahun 1980.
Dibedakan dengan MDD dgn fakta px sering
mengeluh depresi.
terjadi komplikasi sekunder, konsep utama
dirujuk kpd sub klinis kelainan depresi dengan :
1. Low grade chronicity minimal 2 tahun.
2. Insidious onset, biasanya bermula dari zaman
anak-anak atau puber
3. Perjalanan persistent dan intermitent.

EPIDEMIOLOGI
- Terjadi 5-6 % dari populasi,
- Ditemukan pada klinik psikiatri umum,
- Juga ditemukan pada - 1/3 dari jumlah
pasien.
- Tidak ada perbedaan jenis kelamin
- Pada px belum menikah dan mendapat
gaji rendah.
- Berhubungan dengan kelainan mental
lainnya.
- Keln pada saudara tk pertama dg MDD

ETIOLOGI:

Faktor Biologi:
- sleep studi
- Neuroendocrine studies
Faktor Psikososial
Teori kognitif

DIAGNOSIS & GAMBARAN KLINISDSM-TR:


- Adanya mood depresi sekurang-kurangnya 2 thn
(1 thn pada anak dan remaja)
- Pada px ini tidak ada simptom MDD dan tidak
ada episode mania/hipomania

Onset awal umur 21 tahun atau lambat


(usia 21 tahun atau lebih)
- Profil kelainan mpy karakterisktik yang
sama dengan MDD tapi berbeda dari
sudut simtomnyadepresi dengan
simtomatologi yang calm.
VARIAN DISTIMIA
- Ditemukan pada kelainan cacat fisik dan
kronis, terutama di kalangan lansia
- Menunjukkan perjalanan chronic unipolar
yang bisa dipersulit oleh MD
-


1.
2.
3.
4.

DIAGNOSIS BANDING
Kelainan Depresi Minor
Kelainan Depresi Berulang
Double Depression
Penyalahgunaan Zat dan Alkohol

PERJALANAN DAN PROGNOSIS


Hampir 50 % mengalami onset sebelum
umur 25 tahun.
Early onset distimia
20 % MDD,15 % keln bipolar II & < 5%
keln bipolar I

Prognosis bervariasi.
Antidepressan (prozac dan bupoprion dan

tipe psikoterapi yang spesifik efek


positif dan prognosis baik
Prognosis lebih baik secara umum dengan
terapi.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

TERAPI kombinasi antara


farmakoterapi dan terapi kognitif atau
perilaku merupakan terapi paling efektif
utk distimia.
Terapi Kognitif
Terapi Perilaku
Terapi Insight Oriented (Psikoanalitik)
Terapi interpersonal
Terapi keluarga dan Kelompok
Farmkoterapi
MRS

Anda mungkin juga menyukai