Tingkat Kompetensi 2
1. Harus ada kaitan waktu yang jelas antara terjadinya pengalaman stres yang luar biasa
(fisik atau mental) dengan onset dari gejala, biasanya beberapa menit atau segera
setelah kejadian
permulaan berupa keadaan “terpaku” (daze). Semua hal berikut dapat terlihat
depresi, ansietas, kemarahan , kecewa, overaktif dan penarikan diri. Akan tetapi tidak
satupun dari gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu
yang lama
b) Pada kasus yang dapat dialhkan dari lingkup stressor-nya, gejala-gejala dapat
menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam)dalam hal dimana stres menjadi
berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan gejala –gejala biasanya baru mereda setelah
3. Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan kambuhan mendadak dari gejalagejala pada
individu yang sudah menunjukkan gangguan psikiatrik lainnya.
A. Seorang telah terpapar dengan peristiwa traumatis disertai dua hal berikut :
ancaman terhadap integritas fisik pada diri sendiri atau orang lain
2. respon seseorang yang terlibat dengan rasa takut hebat, tidak berdaya, atau
horor.
1. rasa subjektif dari mati rasa, detasemen, atau tidak adanya respon emosional
3. derealization
4. depersonalisasi5. amnesia disosiatif (yaitu, ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari
trauma)
C. Peristiwa traumatik yang terus menerus dialami kembali dalam setidaknya satu dari
hal berikut: gambar berulang, pengalaman, mimpi, ilusi, episode kilas balik, atau rasa
kegelisahan motorik).
G. Gangguan berlangsung minimal selama 2 hari dan maksimal 4 minggu dan terjadi
H. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya,
penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi medis umum, tidak lebih baik dijelaskan
oleh gangguan psikotik singkat, dan tidak hanya eksaserbasi dari gangguan yang
Diagnosis Banding.
2. Epilepsi
4. Gangguan Terkait Penyalahgunaan Zat Lain (Intoksikasi Akut atau Putus Zat)
Epidemiologi.
Faktor Risiko: single, bercerai, janda, sosial ditarik, atau tingkat sosial ekonomi
rendah.
Faktor risiko yang paling penting keparahan, durasi, dan kedekatan paparan
Penatalaksana.
1. Terapi FarmakologiTerapi farmakologi merupakan suatu jenis terapi yang menggunakan obat-
obatan yang
yakni sistem limbik. Sebagaimana diketahui sistem limbik merupakan bagian otak yang
berfungsi mengatur alam pikiran, alam perasaan dan perilaku seseorang. Obat yang
sering dipakai adalah obat anti cemas (axiolytic) golongan benzodiazepine seperti
diazepam, lorazepam, alprazolam dan anti depresi (anti depressant) golongan SSRI
seperti fluoxetine, sertraline (Zoloft).
2. Psikoterapi
a) Pendekatan perilaku
akut, toleransi atau adaptabilitas terhadap stress akut yang dialami, menyeimbangkan
antara aktivitas fisik dan nutrisi, serta manajemen perencanaan, organisasi dan waktu.
b) Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengubah pola pikir
individu agar berpikir positif dan sikap yang positif, membekali diri dengan
pengetahuan tentang stres, serta menyeimbangkan antara aktivitas otak kiri dan
hipnoterapi.
yang selama ini dialami oleh individu. Relaksasi yang dilakukan bisa berupa relaksasi
Komorbiditas.
Gangguan depresi
Gangguan terkait-zat
Gangguan bipolar
Prognosis.
Gejala dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu dan mungkin paling berat selama
20 persen terus memiliki gejala sedang, 10 persen tetap tidak berubah atau menjadi lebih buruk.
Onset akut,
Tidak ada Gangguan pasikiatri, Medis Dan penyalah gunaan zat yang menyertainya
(komorbiditas)