Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

TB Peritoneal
Pembimbing : dr. H. Abdul Wahid Usman, Sp.PD
Oleh : Lulu Dhiyaanty K | 2011730055

STATUS PASIEN
I.

IDENTITAS PASIEN

.Nama

: Ny. SH

.Umur

: 38 thn

.Jenis

Kelamin : Wanita

.Status

: Menikah

.Agama

: Islam

.Alamat :

Kerta Mulya 01/01 Mekargalih Ciranjang

.Pekerjaan
.Masuk

: Ibu rumah tangga

RS : 19 September 2016

.Tanggal

pemeriksaan : 26 September 2016

KELUHAN UTAMA
Pasien

datang dengan keluhan perut membesar


sejak 1 minggu SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke UGD RSUD Cianjur dengan keluhan perut membesar yang
dirasakan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien merasa
perut sakit dan nyeri sebelah kanan kemudian menjalar keseluruh perut, semakin
hari perut terasa semakin membesar dan semakin lama semakin parah
terutama sejak 3 hari SMRS. Sakit perutnya terjadi hilang timbul setiap
harinya baik saat istirahat ataupun saat sedang beraktivitas, saat kambuh
nyeri dirasakan seperti mules di seluruh perut sampai pasien tidak bisa
beraktifitas.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengaku hanya BAB 3x dalam 2 minggu terakhir tetapi bisa kentut.
Selain itu pasien turut mengeluhkan terdapat mual muntah, muntah
terjadi selepas tiap kali makan sehingga kurang asupan makanan tetapi
pasien masih dapat minum. Sakit perut turut disertai dengan demam.
terdapatnya keluhan nyeri ulu hati dan terdapat sesak nafas sejak 1 hari
SMRS. Pasien mengaku berat badan semakin turun sejak berapa bulan ini.
Pasien sering berkeringat malam hari tanpa penyebab yang jelas. Pasien
pernah batuk lama lebih dari tiga minggu, tp pasien tidak pernah
memeriksakan diri untuk keluhan batuknya.

B. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat batuk lama > 3 bulan

Riwayat sesak dan nyeri dada sejak 1 tahun yang lalu

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Dikeluarga dan lingkungan sekitar saat ini tidak
ada yang menderita penyakit yang sama.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan

Umum

Kesadaran

: baik

: compos mentis

Status Antropometri
BB

sebelum sakit : 53 kg

BB

saat sakit : 47 kg

Tanda vital :
Tekanan darah
Nadi
RR
Suhu

: 140/90 mmHg
: 86 x/menit, irama nadi teratur,
regular, kualitas cukup
: 22 x/menit
: 36,8 o C

Status Generalis
Pada

pemeriksaan fisik di dapatkan :

Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (+/+)


wajah pucat (+)

Mukosa bibir kering (+)

Pulmo -> fine crackles pada apex kanan paru (+),


whezzing (-/-)

Abdomen -> tampak cembung, asites (+), shifting


dullness (+)

Pemeriksaan penunjang
A. LABORATORIUM (19 September 2016)

Pemeriksaan penunjang
A. LABORATORIUM (20 September 2016)

Pemeriksaan penunjang
A. LABORATORIUM (21 September 2016)

Pemeriksaan penunjang
B. PATOLOGI ANATOMI

Daftar Masalah

TB Peritoneal

Gastropati

Follow Up Pasien

S
20-09-2016

Pasien mengeluh
membesar.

A/P

perut KU : tampak sakit sedang, 1.


Kes : CM

Batuk (+) , nyeri ulu hati TD : 140/90 mmHg


(+)
HR : 82 x/menit
Badan lemas, nyeri sendi
RR :24 x/menit
(+)
Mata : KA (+/+)

Asites
hepatis

e.c.

-. Furosemid 1 x 20 gram
-. Letonal 1 x 100mg
-. Ambacim 2 x 1

Abdomen : asites (+), 2. Gastropati


sifting dulness (+),
-. OMZ 1 x 1
Pem.lab :
-

GDS : 51

SGOT : 24

SGPT : 14

Albumin : 2,73

Kalium : 2,84

Calcium : 1,05

Pungsi Ascites : 3000 cc

sirosis

3. Bronkhitis
-.

Ambroxol 3 x 1

S
21-09-2016

Keluhan
membesar
berkurang

O
perut KU : baik, Kes : baik
sudah
TD : 130/80 mmHg

Batuk (+), nyeri ulu hati

HR : 78 x/menit

RR : 20 x/menit
Keluhan badan lemas,
nyeri
sendi
sudah Mata : KA (-/-)
berkurang
Abdomen : asites (+)
Lab :
-

GDS : 64

Bilirubin total : 2,75

Bil direct : 1,68

Bil Indirect : 1,07

Albumin : 2,39

Hasil pungsi asites ke-2


tidak keluar cairan

A/P
1. Asites
peritoneal TB

e.c.

-. Furosemid 1 x 20
gram
-. Letonal 1 x 100mg
-. Ambacim 2 x 1
-. Rimstar 1 x 3
-. Ambroxol 3 x 1
2. Gastropati
-.

OMZ 1 x 1

4. Hipoalbumin
-. Vip albumin 3x 4

S
23-09-2016

Keluhan
membesar
berkurang

O
perut KU : baik, Kes : baik
sudah
TD : 90/80 mmHg

Batuk (+), nyeri ulu hati

HR : 78 x/menit

RR : 20 x/menit
Keluhan badan lemas,
nyeri
sendi
sudah Mata : KA (-/-)
berkurang
Abdomen : asites (-)

A/P
1. Asites
peritoneal TB

e.c.

-. Furosemid 1 x 20
gram
-. Letonal 1 x 100mg
-. Ambacim 2 x 1
-. Rimstar 1 x 3
-. Ambroxol 3 x 1
2. Gastropati
-.

OMZ 1 x 1

4. Hipoalbumin
-. Vip albumin 3 x 2

S
24-09-2016

Keluhan
membesar
berkurang

O
perut KU : baik, Kes : baik
sudah
TD : 90/80 mmHg

Batuk (+), nyeri ulu hati

HR : 78 x/menit

RR : 20 x/menit
Keluhan badan lemas,
nyeri
sendi
sudah Mata : KA (-/-)
berkurang
Abdomen : asites (-)

A/P
1. Asites
peritonitis TB

e.c.

-. Furosemid 1 x 20
gram
-. Letonal 1 x 100mg
-. Ambacim 2 x 1
-. Rimstar 1 x 3
2. Gastropati
-.

OMZ 1 x 1

3. Bronkhitis
-.

Ambroxol 3 x 1

4. Hipoalbumin
-. Vip albumin 3x 2

S
26-09-2016

Keluhan
perut KU : baik, Kes : baik
membesar sudah tidak
TD : 90/80 mmHg
ada
HR : 78 x/menit
Batuk
(+),
sesak
berkurang, nyeri ulu RR : 20 x/menit
hati berkurang
Mata : KA (-/-)
Keluhan badan lemas,
Abdomen : asites (-)
nyeri
sendi
sudah
Hasil PA positif TB
berkurang,
peritoenal

A/P
1. Asites
peritonitis TB

e.c.

-. Furosemid 1 x 20
gram
-. Letonal 1 x 100mg
-. Ambacim 2 x 1
-. Rimstar 1 x 3
-. Ambroxol 3 x 1
2. Gastropati
-.

OMZ 1 x 1

4. Hipoalbumin
-. Vip albumin 3 x 2

TB Peritoneal
peradangan

peritoneum parietal atau viseral yang


disebabkan oleh kuman Mcycobacterium tuberkulosa.

Mengenai

seluruh peritoneum dan alat sistem


gastrointestinal, mesenterium serta organ genital
interna.

Penyakit

ini biasanya merupakan kelanjutan dari


tuberkulosis di tempat lain terutama paru.
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI.2015

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI.2015

Terdapat 3 bentuk peritonitis tuberkulosa


1. Bentuk eksudatif

Bentuk yang basah atau bentuk asites yang banyak, gejala yang menonjol
adalah perut membesar dan berisi cairan (asites).

Disekitar tuberkel terdapat reaksi jariangan peritoneum berupa kongesti


pembuluh darah.

Eksudat dapat terbentuk cukup banyak, menutupi tuberkel dan peritoneum


sehingga merubah dinding perut menjadi tegang

2. Bentuk adhesif

Bentuk kering atau plastic dimana cairan tidak banyak dibentuk.

Pada jenis ini lebih banyak terjadi perlengketan.

Perlengketan yang luas antara usus dan peritoneum sering memberikan


gambaran seperti tumor, kadang-kadang terbentuk fistel.

Bentuk ini sering menimbulkan keadaan ileus obstruksi. Turberkeltuberkel biasanya lebih besar.

3. Bentuk campuran

Bentuk ini kadang-kadang disebut juga kista, pembengkakan kista terjadi


melalui proses eksudasi bersama-sama dengan adhesi sehingga terbentuk
cairan dalam kantong-kantong perlengketan tersebut.

Diagnostik TB Peritoneal
Pemfis

Pem.lab

USG Abdomen

asites,
demam,
pembengkakan
perut dan nyeri,
pucat
dan
kelelahan.

LED
Pungsi asites :
protein < 3
g/dL ->
eksudat

Cairan dlm
rongga
peritoneum
Pemb.kel.limfe
retroperitoneal

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI.2015

Tatalaksana

Pengobatan pada TB Peritoneal sama dengan TB Paru


seperti obat streptomisin, INH, etambutol, rimfapisin,
pirazinamid. Perbaikan akan terlihat dalam waktu 2
bulan. Lama pengobatan biasanya mencapai 9 bulan
sampai 18 bulan atau lebih.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI.2015

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI. 2015.

WHO. Definitions and reporting framework for TB 2013 revision


Annecy - 17 April 2013

Guidelines for treatment of tuberculosis, 4th ed. Geneva, World


Health Organization, 2009 (WHO/HTM/TB/2009.420; available at
http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241547833_eng.pdf).

CMDT.2015

George Bertsias, Ricard Cervera, Dimitrios T Boumpas A previous


version was coauthored by Ricard Cervera, Gerard Espinosa and
David DCruz. 2012. SLE.

Anda mungkin juga menyukai