Anda di halaman 1dari 14

CASE REPORT SESSION

Pterigium OD dan pinguekulitis OS


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) SMF
Ilmu Penyakit Mata

Disusun oleh :
Monika Halilatul Ikbar 12100114010
Preceptor :
Yanuar Zulkifli, dr., Sp.M.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS AL-IHSAN BANDUNG
2014

BAB I
PENDAHULUAN

Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang


bersifat degeratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak
bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterigium
berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea. Pterigium
tumbuh dengan lambat dari arah limbus, tempat pemunculan pertamanya. Secara
umum progresifitas sangat lambat. Pterigium yang progresif tumbuh dan menjalar
sampai ke tengah kornea sehingga dibutuhkan tindakan pembedahan.1
Pinguecula merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva
bulbar yaitu termasuk dalam penyakit degeneratif konjungtiva. Beberapa literatur
menyebutkan pinguecula sebagai penyakit pertumbuhan jinak dari konjungtiva.1,2
terjadi bila mata sering mendapatkan rangsangan sinar matahari, debu, dan angin
panas.1

BAB II
LAPORAN KASUS

2.1

Identitas Pasien

Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status Marital
Agama
Alamat
Tanggal pemeriksaan

2.2

Anamnesis

2.2.1

Keluhan Utama

:
:
:
:
:
:
:
:

Ny Erna
27 tahun
perempuan
pedagang bakso
menikah
islam
ciparay
5 november 2014

Mata terasa perih


2.2.2

Anamnesis Khusus
Pasien datang dengan keluhan mata terasa perih di kedua mata yang terjadi 3

hari yang lalu terjadi secara tiba tiba. Keluhan terjadi secara terus terusan dan
menganggu aktivitas., pasien merasa lebih nyaman bila mata ditutup dan merasa
semakin perih apabila terkena angin atau debu saat berjualan bakso di pinggir jalan.
Keluhan disertai dengan adanya mata merah, rasa gatal, pegal pegal di daerah
mata, kadang kadang berair, terasa seperti ada yang mengganjal di mata dan
terkadang sakit kepala. Pasien menyangkal ada keluhan silau, panas pada mata,
penglihatan buram, keluar sekret, mata terasa kesat, mual muntah, seperti melihat
melihat pelangi di sekitar lampu, penglihatan seperti tertutup asap,dan penglihatan
seperti tertutup benda hitam,
Riwayat penyakit terdahulu :

Hipertensi

:-

Diabetes mellitus

:-

Kolesterol

:-

Penyakit mata sebelumnya

:-

Merokok

:-

Trauma mata

:-

Operasi mata

:-

Memakai kacamata

:+

Alergi obat atau alergi lain

:-

Memakai obat tetes mata atau konsumsi obat :-

jangka panjang

:-

Riwayat sakit serupa

:-

Riwayat penyakit keluarga

2.3

Hipertensi

:-

Diabetes mellitus

:-

Kolesterol

:-

Sakit serupa

:-

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tanda vital
:
o Tekanan darah
: 110/70 mmHg
o Nadi
: 80 kali/menit
o Respirasi
: 20 kali/menit
o Suhu
: 36,5 C
Status generalis :
o Kepala
: normal
o Leher
: normal
o dada
: normal
o abdomen
: normal
o ekstremitas
: normal

Pemeriksaan Opthtalmology

VOD

: SC
CC

: 1,0

VOS

:-

: SC
CC

STEN : -

: 1,0
:-

STEN: -

Koreksi: -

Koreksi: -

Add

Add

:-

:-

OD

OS

Ortotropia

Ortotropia

Duksi:baik

Duksi:baik

Versi:baik

Versi:baik

Palpebra
Superior

Hiperemis Entropion Ektropion Edem papil


Hordeolum
Kalazion
Blepharospasme

Hiperemis Entropion Ektropion Edem papil


Hordeolum
Kalazion
Blepharospasme

Palpebra
Inferior

Hiperemis Entropion -

Hiperemis Entropion -

Posisi / Muscle
Balance

Gerakan Bola
Mata

Ektropion Edem papil


Hordeolum
Kalazion
Blepharospasme -

Ektropion Edem papil


Hordeolum
Kalazion
Blepharospasme Trikiasis
Distrikiasis
Madarosis -

Cilia

Trikiasis
Distrikiasis
Madarosis -

Apparatus
lakrimalis

Hiperlakrimasi

Hiperlakrimasi

Konjungtiva
tarsalis superior

Hiperemis Giant papil


Edema -

Hiperemis
Giant papil
Edem -

Konjungtiva
tarsalis inferior

Hiperemis Giant papil


Edema -

Hiperemis
Giant papil
Edema -

Konjungtiva
bulbi

Pretigium+
PinguekulaInjeksi siliar Injeksi konjungtivaKista Benda asing-

Kornea

Jernih
Ukuran normal
Reflex kornea +
Benda asing
SikatrikHipopion -

PretigiumPinguekula+
Injeksi siliarInjeksi konjungtiva +
Kista Benda asingJernih
Ukuran normal
Reflex kornea +
Benda asing
SikatrikHipopion -

COA

Normal

Normal

Pupil

Bulat
Isokor
5 mm
Reflex cahaya +

Bulat
Isokor
5 mm
Reflex cahaya +

Iris

Warna dan gambaran baik

Warna dan gambaran baik

Lensa

Sinekia -

Sinekia -

Jernih

Jernih

Pemeriksaan Lain
Tidak dilakukan

2.4

Resume
Pasien datang dengan keluhan mata terasa perih di kedua mata yang terjadi 3

hari yang lalu terjadi secara tiba tiba .Keluhan terjadi secara terus terusan dan
menganggu aktivitas., pasien merasa lebih nyaman bila mata ditutup dan merasa
semakin perih apabila terkena angin atau debu saat berjualan bakso di pinggir jalan.
Keluhan disertai dengan adanya mata merah, rasa gatal, pegal pegal di daerah
mata, kadang kadang berair, terasa seperti ada yang mengganjal di mata dan
terkadang sakit kepala.
Tidak ada riwayat penyakit terdahulu, merokok, trauma pada mata, operasi,
konsumsi obat dalam jangka waktu lama, alergi obat dan keluhan yang sama
sebelumnya. Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit hipertensi, diabetes,
kolesterol,
Pada pemeriksaan fisik, pasien terlihat composmentis, tampak sakit ringan.
Terdapat hiperlakrimasi, adanya pterigium OS, dan pinguekulitis OD.

2.5

Diagnosis Banding

Pterigium
pinguekula
Pseudopterigium
Pannus

2.6

Diagnosis Kerja

2.7

Pterigium grade 1 OD dan pinguekulitis OS

Penatalaksanaan

Umum
o Edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya
o Edukasi untuk sering membasuh mata dengan air sehabis beraktivitas
diluar
o Edukasi untuk kontrol ke dokter mata

2.8

Khusus

Eyefresh di tetes 4 kali sehari

Pemberian steroid untuk mempercepat redanya radang 6 kali sehari

Prognosis

Quo ad vitam
Quo ad functional
Quo ad sanationam

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Pterigium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang
bersifat degeneratif dan invasif sebagai jaringan granulasi berpembuluh darah
menjalar ke kornea lalu merusak lapisan luar stroma dan membran bowman.

Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea
dan dasar di bagian perifer.1,3

Etiologi
Faktor risikonya adalah paparan lama terhadap sinar ultraviolet, udara panas,
debu dan angin.4 Etiologinya tidak diketahui secara jelas dan diduga sebagai suatu
neoplasma, radang, dan degenerasi.1

Gejala klinis
Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau bisa memberikan keluhan
mata iritatif dan bisa menyebabkan fibrosis sehingga terjadi kornea astigmatisma
yang akan mengganggu visus.1,4 pterigium juga dapat menyebabkan diplopia karena
terbatasnya pergerakan bola mata.4 Dibagi menjadi subjektif gejala yang dirasakan
asien dan objektif tanda yang ditemukan saaat pemeriksaan yaitu:3
1.

2.

Subjektif pada mata

Keluhan rasa panas

Gatal

Rasa mengganjal karena ada sesuatu yang tumbuh di kornea

Merah

Lekas berair

Objektif
Dibagi menjadi 3 tingkat yaitu : 5

Tingkat 1
Memanjang kurang dari 2 mm dari limbus ( gambar b)

Tingkat 2
Memanjang sampai 4 mm dari limbus , jadi ada di daerah dekat pupil
( gambar c)

Tingkat 3
Memanjang lebih dari 4 mm dari limbus menutupi bagian visual axis
( gambar d)

Tipe
Berdasarkan perkembangannya , dapat dibagi menjadi tipe : 4
1. Progresif

Tebal, berwarna merah, terdapat banyak vaskularisasi, dengan adanya sedikit


infiltrate di bagian depan puncak pterigium membentuk gelembung (cap of
2.

pterigium)
Regresif
Atropic tipis, sedikit vaskularisasi dan tidak ada cap

Diagnosis banding
1.
Pinguekulitis ( perbedaan letak puncak dan dasar, pimnguekula disertai tanda
2.
3.

radang)
Pannus ( akibat adanya infeksi kronis konjungtiva)
Pseudipterigium ( adanya adhesi dari konjungtiva bulbar ke kornea). 1.4

Komplikasi
Terdapat beberapa komplikasi yaitu : 1,4
1. Astigmatisma atau penurunan visus
2. Diplopia
3. Perubahan neoplasma menuju epitelioma, fibrisarcoma, atau malignan
melanoma
Pengobatan
Dilakukan terapi berupa :1,3
1. Lindungi mata dari sinar matahari, debu, angina dan udara kering dengan
kacamata pelindung
2. Bila terdapat tanda radang bisa diberikan air mata buatan dan kortikosteroid
local
3. Untuk indikasi pembedahan (ekstirpasi) pterigium :

Pterigium tingkat 2 dan 3 yang mengganggu penglihatan


Pterigium progresif
Bila mengganggu pergerakan bola mata
Secara kosmetik kurang indah

Definisi pinguekula
Penebalan konjungtiva berbentuk segitiga yang berupa degenerasi hialin
jaringan submukosa konjungtiva.1 pagian puncak ada di perifer dan dasar ada
dibagian limbus berwarna kuning keabuan, berupa hipertropi atau penebalan selaput
lendir.3 pembuluh darah tidak masuk ke dalam pinguekula tapi apabila terjadi radang
atau iritasi, maka disekiat pinguekula akan terlihat pembuluh darah yang melebar.1
Etiologi
Tidak diketahui secara pasti, berhubungan dengan perubahan usia, terjadi
paling sering pada orang yang terpapar sinar matahari, debu, udara panas dan angin .
dianggap sebagai awal dari pterigium.4
Tanda

Biasanya kondisinya stasioner


Bercak segitiga berwarna kuning keabuan dekat limbus dengan puncak di
perifer ( menjauhi limbus). 4
Bisa terlihat tanda peradangan ( adanya pelebaran pembuluh darah sekitar
bercak ) disebut pinguekulitis. 1

Komplikasi
Pembentukan epitelial abses dan bisa menjadi pterigium
Pengobatan
Dapat dilakukan : 3,5

Tidak perlu pengobatan hanya dianjurkan unruk mencegah rangsangan yang


berlebihan dari luar

Apabila pinguekula disertai dengan tanda peradangan (pinguekulitis ) maka


dianjurkan untuk menggunakan steroid topical 3

Eksisi dilakukan untuk alasan kosmetik dan lesi besar yang menyebabkan
iritasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. 2012. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke empat. Jakarta : Balai penerbit
FKUI
2. Vaughn D.G, Asbury T, Riordan-Eva P. General Ophtalmology ed.16.
Connecticut: Prentice Hall int. 2004. Pg.122-123.
3. Bambang A. S. Kumpulan kuliah Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran
Univesitas Padjadjaran Bandung
4. Khurana A K. 2007. Comprehensive ophhtalmology. Edisi 4. New age
publisher.
5. Kanski J J, Browling B. Clinical ophtalmology : A systemic approach. Edisi
7e. Elsevier saunders. 2011

Anda mungkin juga menyukai