Disusun oleh :
Monika Halilatul Ikbar 12100114010
Preceptor :
Yanuar Zulkifli, dr., Sp.M.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1
Identitas Pasien
Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status Marital
Agama
Alamat
Tanggal pemeriksaan
2.2
Anamnesis
2.2.1
Keluhan Utama
:
:
:
:
:
:
:
:
Ny Erna
27 tahun
perempuan
pedagang bakso
menikah
islam
ciparay
5 november 2014
Anamnesis Khusus
Pasien datang dengan keluhan mata terasa perih di kedua mata yang terjadi 3
hari yang lalu terjadi secara tiba tiba. Keluhan terjadi secara terus terusan dan
menganggu aktivitas., pasien merasa lebih nyaman bila mata ditutup dan merasa
semakin perih apabila terkena angin atau debu saat berjualan bakso di pinggir jalan.
Keluhan disertai dengan adanya mata merah, rasa gatal, pegal pegal di daerah
mata, kadang kadang berair, terasa seperti ada yang mengganjal di mata dan
terkadang sakit kepala. Pasien menyangkal ada keluhan silau, panas pada mata,
penglihatan buram, keluar sekret, mata terasa kesat, mual muntah, seperti melihat
melihat pelangi di sekitar lampu, penglihatan seperti tertutup asap,dan penglihatan
seperti tertutup benda hitam,
Riwayat penyakit terdahulu :
Hipertensi
:-
Diabetes mellitus
:-
Kolesterol
:-
:-
Merokok
:-
Trauma mata
:-
Operasi mata
:-
Memakai kacamata
:+
:-
jangka panjang
:-
:-
2.3
Hipertensi
:-
Diabetes mellitus
:-
Kolesterol
:-
Sakit serupa
:-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tanda vital
:
o Tekanan darah
: 110/70 mmHg
o Nadi
: 80 kali/menit
o Respirasi
: 20 kali/menit
o Suhu
: 36,5 C
Status generalis :
o Kepala
: normal
o Leher
: normal
o dada
: normal
o abdomen
: normal
o ekstremitas
: normal
Pemeriksaan Opthtalmology
VOD
: SC
CC
: 1,0
VOS
:-
: SC
CC
STEN : -
: 1,0
:-
STEN: -
Koreksi: -
Koreksi: -
Add
Add
:-
:-
OD
OS
Ortotropia
Ortotropia
Duksi:baik
Duksi:baik
Versi:baik
Versi:baik
Palpebra
Superior
Palpebra
Inferior
Hiperemis Entropion -
Hiperemis Entropion -
Posisi / Muscle
Balance
Gerakan Bola
Mata
Cilia
Trikiasis
Distrikiasis
Madarosis -
Apparatus
lakrimalis
Hiperlakrimasi
Hiperlakrimasi
Konjungtiva
tarsalis superior
Hiperemis
Giant papil
Edem -
Konjungtiva
tarsalis inferior
Hiperemis
Giant papil
Edema -
Konjungtiva
bulbi
Pretigium+
PinguekulaInjeksi siliar Injeksi konjungtivaKista Benda asing-
Kornea
Jernih
Ukuran normal
Reflex kornea +
Benda asing
SikatrikHipopion -
PretigiumPinguekula+
Injeksi siliarInjeksi konjungtiva +
Kista Benda asingJernih
Ukuran normal
Reflex kornea +
Benda asing
SikatrikHipopion -
COA
Normal
Normal
Pupil
Bulat
Isokor
5 mm
Reflex cahaya +
Bulat
Isokor
5 mm
Reflex cahaya +
Iris
Lensa
Sinekia -
Sinekia -
Jernih
Jernih
Pemeriksaan Lain
Tidak dilakukan
2.4
Resume
Pasien datang dengan keluhan mata terasa perih di kedua mata yang terjadi 3
hari yang lalu terjadi secara tiba tiba .Keluhan terjadi secara terus terusan dan
menganggu aktivitas., pasien merasa lebih nyaman bila mata ditutup dan merasa
semakin perih apabila terkena angin atau debu saat berjualan bakso di pinggir jalan.
Keluhan disertai dengan adanya mata merah, rasa gatal, pegal pegal di daerah
mata, kadang kadang berair, terasa seperti ada yang mengganjal di mata dan
terkadang sakit kepala.
Tidak ada riwayat penyakit terdahulu, merokok, trauma pada mata, operasi,
konsumsi obat dalam jangka waktu lama, alergi obat dan keluhan yang sama
sebelumnya. Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit hipertensi, diabetes,
kolesterol,
Pada pemeriksaan fisik, pasien terlihat composmentis, tampak sakit ringan.
Terdapat hiperlakrimasi, adanya pterigium OS, dan pinguekulitis OD.
2.5
Diagnosis Banding
Pterigium
pinguekula
Pseudopterigium
Pannus
2.6
Diagnosis Kerja
2.7
Penatalaksanaan
Umum
o Edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya
o Edukasi untuk sering membasuh mata dengan air sehabis beraktivitas
diluar
o Edukasi untuk kontrol ke dokter mata
2.8
Khusus
Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functional
Quo ad sanationam
: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Pterigium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang
bersifat degeneratif dan invasif sebagai jaringan granulasi berpembuluh darah
menjalar ke kornea lalu merusak lapisan luar stroma dan membran bowman.
Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea
dan dasar di bagian perifer.1,3
Etiologi
Faktor risikonya adalah paparan lama terhadap sinar ultraviolet, udara panas,
debu dan angin.4 Etiologinya tidak diketahui secara jelas dan diduga sebagai suatu
neoplasma, radang, dan degenerasi.1
Gejala klinis
Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau bisa memberikan keluhan
mata iritatif dan bisa menyebabkan fibrosis sehingga terjadi kornea astigmatisma
yang akan mengganggu visus.1,4 pterigium juga dapat menyebabkan diplopia karena
terbatasnya pergerakan bola mata.4 Dibagi menjadi subjektif gejala yang dirasakan
asien dan objektif tanda yang ditemukan saaat pemeriksaan yaitu:3
1.
2.
Gatal
Merah
Lekas berair
Objektif
Dibagi menjadi 3 tingkat yaitu : 5
Tingkat 1
Memanjang kurang dari 2 mm dari limbus ( gambar b)
Tingkat 2
Memanjang sampai 4 mm dari limbus , jadi ada di daerah dekat pupil
( gambar c)
Tingkat 3
Memanjang lebih dari 4 mm dari limbus menutupi bagian visual axis
( gambar d)
Tipe
Berdasarkan perkembangannya , dapat dibagi menjadi tipe : 4
1. Progresif
pterigium)
Regresif
Atropic tipis, sedikit vaskularisasi dan tidak ada cap
Diagnosis banding
1.
Pinguekulitis ( perbedaan letak puncak dan dasar, pimnguekula disertai tanda
2.
3.
radang)
Pannus ( akibat adanya infeksi kronis konjungtiva)
Pseudipterigium ( adanya adhesi dari konjungtiva bulbar ke kornea). 1.4
Komplikasi
Terdapat beberapa komplikasi yaitu : 1,4
1. Astigmatisma atau penurunan visus
2. Diplopia
3. Perubahan neoplasma menuju epitelioma, fibrisarcoma, atau malignan
melanoma
Pengobatan
Dilakukan terapi berupa :1,3
1. Lindungi mata dari sinar matahari, debu, angina dan udara kering dengan
kacamata pelindung
2. Bila terdapat tanda radang bisa diberikan air mata buatan dan kortikosteroid
local
3. Untuk indikasi pembedahan (ekstirpasi) pterigium :
Definisi pinguekula
Penebalan konjungtiva berbentuk segitiga yang berupa degenerasi hialin
jaringan submukosa konjungtiva.1 pagian puncak ada di perifer dan dasar ada
dibagian limbus berwarna kuning keabuan, berupa hipertropi atau penebalan selaput
lendir.3 pembuluh darah tidak masuk ke dalam pinguekula tapi apabila terjadi radang
atau iritasi, maka disekiat pinguekula akan terlihat pembuluh darah yang melebar.1
Etiologi
Tidak diketahui secara pasti, berhubungan dengan perubahan usia, terjadi
paling sering pada orang yang terpapar sinar matahari, debu, udara panas dan angin .
dianggap sebagai awal dari pterigium.4
Tanda
Komplikasi
Pembentukan epitelial abses dan bisa menjadi pterigium
Pengobatan
Dapat dilakukan : 3,5
Eksisi dilakukan untuk alasan kosmetik dan lesi besar yang menyebabkan
iritasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S. 2012. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke empat. Jakarta : Balai penerbit
FKUI
2. Vaughn D.G, Asbury T, Riordan-Eva P. General Ophtalmology ed.16.
Connecticut: Prentice Hall int. 2004. Pg.122-123.
3. Bambang A. S. Kumpulan kuliah Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran
Univesitas Padjadjaran Bandung
4. Khurana A K. 2007. Comprehensive ophhtalmology. Edisi 4. New age
publisher.
5. Kanski J J, Browling B. Clinical ophtalmology : A systemic approach. Edisi
7e. Elsevier saunders. 2011