Pharmaceuticals
Kejang Demam
Kompleks
Dwi Retnosari
21501101032
Kejang demam merupakan bentuk
kejang yang sering dijumpai dan
terjadi pada 2 - 5% anak.
Kejang demam terjadi pada 2 % - 4 %
dari populasi anak 6 bulan - 5 tahun.
80 % merupakan kejang demam
sederhana, sedangkan 20% kasus
adalah kejang demam kompleks.
Kejang demam diklasifikasikan
sebagai kejang demam kompleks bila
bersifat fokal, berlangsung lama (>10
- 15 menit), atau multiple (> 1 kali
serangan selama 24 jam demam).
Contoso
Pharmaceuticals
page 2
A. Identitas
• Nama Pasien (L/P) : An. F
• TTL/Usia : 14 Januari 2019 (11 bulan )
• Nama Ayah : Tn. A
• Usia : 25 th
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Pendidikan terahir : SMA
• Alamat : Gondanglegi, Malang.
• Nama Ibu : Ny. AH
• Usia : 23 th
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan terahir : SMA
• Alamat : Gondanglegi, Malang LAPORAN KASUS
• No RM : 484***
• Tanggal Pemeriksaan : 3 Januari 2020
Contoso
Pharmaceuticals
page 3
D. R. Penyakit Dahulu:
B. Keluhan Utama : Panas dan Kejang
dalam sebulan ini pasien sudah mengalami
kejang 4 kali
C. R. Penyakit Sekarang:
Pasien mengalami demam sejak 3 hari E. R. Pengobatan :
yang lalu dengan sifat nik turun. Pada tanggal
3/1/2020, pasien mengalami kejang. Kejang pasien memiliki Valeptik
terjadi 1 kali di rumah, 1 kali dalam perjalanan
menuju ke rumah sakit. Durasi kejang terjadi
lebih dari 5 menit. Kejang dengan tangan F. R. Penyakit Keluarga:
menggenggam dan menekuk, kaki kaku dan
• Ibu pernah kejang.
mata terbuka. Setelah kejang pasien langsung
menangis, terlihat lemah dan mengeluh kaki • DM disangkal
sakit. Pasien sudah mengalami kejang 4 kali
• Asthma disangkal
dalam satu bulan ini. Terdapat riwayat batuk
sejak 1 minggu yang lalu, namun tidak • Jantung disangkal
terdapat pilek, nyeri telan, nyeri perut,
• Riwayat Penyakit Menular disangkal
kembung, mual, muntah dan diare. Pasien sulit
makan, dan semakin mengalami penurunan
nafsu makan saat ini.
G. R. Tumbuh Kembang Normal
Contoso
Pharmaceuticals
page 4
K. R. Nutrisi:
H. R. Kehamilan :
Pasien diberi ASI dari lahir sampai usia 1 bulan.
• Usia ibu saat kehamilan 23 tahun
Usia 6 bulan diberikan MPASI berupa pisang yang
• ANC : rutin di bidan dilumatkan, bubur halus, bubur tim.
• Rontgen (-), dipijat (-), keputihan (-),
perdarahan (-), peningkatan BB 1-3kg per L. R. Alergi : Tidak ada
bulan. Mual muntah usia kehamilan 1-4
bulan. HT (-)
M. R. Sosek : Orang tua pasien memperhatikan
kesehatan anak.
I. R. Persalinan :
• Kelahiran: persalinan normal di bidan per
vagina, lahir langsung menangis, sianosis(-),
merah merah kulit (-)
• UK: 37 minggu ANC: Rutin setiap
bulan
• BBL: 3,2 kg PB : 49 cm LK : tdk tahu
LL :tdk tahu
J. R. Imunisasi : Lengkap dan Rutin Contoso
Pharmaceuticals
page 5
PEMERIKSAAN FISIK
page 6
Prioritize Authorize Monetize Hasil Lab DL
Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi Integer convallis
amet, consectetur quis lacinia. suscipit ante eu
adipiscing elit. varius.
Contoso
Pharmaceuticals
page 7
Unique First to Market
Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi.
amet, consectetur Ut fermentum a
adipiscing elit. magna ut eleifend.
Follow Up Pasien
Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius.
Morbi a purus dolor.
ipsum varius finibus
justo viverra blandit.
Contoso
Pharmaceuticals
page 8
Unique First to Market
Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi.
amet, consectetur Ut fermentum a
adipiscing elit. magna ut eleifend.
Follow Up Pasien
Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius.
Morbi a purus dolor.
ipsum varius finibus
justo viverra blandit.
Contoso
Pharmaceuticals
page 9
Unique First to Market
Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi.
amet, consectetur Ut fermentum a
adipiscing elit. magna ut eleifend.
Follow Up Pasien
Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius.
Morbi a purus dolor.
ipsum varius finibus
justo viverra blandit.
Contoso
Pharmaceuticals
page 10
Add
Picture
Follow Up Pasien
Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius.
Morbi a purus dolor.
ipsum varius finibus
justo viverra blandit.
Contoso
Pharmaceuticals
page 11
Terapi
• MRS
• Diazepam 0,3mg/kgBB >> 2,7mg
• Infus D5 ¼ NS
Rumus Holliday Segar
<10 kg = 100 ml/kg/hari
Kebutuhan cairan = 10x100cc/hari =
1000cc/hari
1000cc x 20 = 14 tpm
jam x 60
• Injeksi Amoxicillin 3x275mg
• Injeksi Antrain 3x100 mg (k/p)
Contoso
Pharmaceuticals
page 12
Market Opportunity Option 1
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
prognosis komplikasi
• Status epileptikus
• Quo ad vitam : ad bonam
• Meningitis
• Quo ad functionam: ad bonam
• Ensefalitis
• Quo ad sanationam : ad bonam
• Meningoensefalitis
Contoso
Pharmaceuticals
page 13
KIE
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama
disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang
dengan kepala miring. Bersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidung. Untuk
menghindari aspirasi jangan memasukkan
sesuatu kedalam mulut saat kejang.
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan
bentuk kejang.
5. Memberikan informasi mengenai
kemungkinan kejang kembali.
6. Pemberian obat per rectal untuk mencegah
rekurensi kejang.
7. Bila anak demam segera berikan antipiretik
untuk menghindari kejang demam Contoso
berulang. Pharmaceuticals
page 14
TINJAUAN PUSTAKA
Contoso
Pharmaceuticals
page 15
Definisi Kejang Demam Epidemiologi Etiologi
Contoso
Pharmaceuticals
page 16
Klasifikasi Kejang Demam
Forecasting for success
20YY 0 0 $0 $0
$250,000
$150,000
20YY 50 500 $33,750 $5,063
$100,000
20YY 200 2000 $135,000 $20,250
$50,000
page 17
Patofisiologi
Kejang Demam
Contoso
Pharmaceuticals
page 18
Manifestasi Klinis
1. Anak kehilangan kesadaran
2. Tangan dan kaki kaku atau tersentak-sentak
3. Sulit bernapas
4. Busa di bagian mulut
5. Wajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruan
6. Mata berputar-putar, melirik ke atas sehingga hanya bagian sklera mata yang terlihat
Contoso
Pharmaceuticals
page 19
Diagnosis Kejang Demam
Anamnesis Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan:
• Tanda vital terutama suhu tubuh
• Adanya kejang, sifat kejang, bentuk kejang, • Manifestasi kejang yang terjadi
kesadaran selama dan setelah kejang, durasi
kejang, suhu sebelum/saat kejang, frekuensi, • Pada kepala apakah terdapat fraktur, depresi
interval antara 2 serangan kejang, penyebab atau molase kepala berlebihan
demam di luar susunan saraf pusat.
• Pemeriksaan untuk menentukan penyakit yang
• Riwayat demam sebelumnya mendasari terjadinya demam
• Riwayat kejang sebelumnya
• Riwayat gangguan neurologis
• Tanda peningkatan tekanan intrakranial
• Riwayat trauma kepala. • Tanda infeksi di luar SSP.
• Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam
keluarga.
• Menentukan penyakit yang mendasari terjadinya Pemeriksaan neurologis antara lain:
demam
• Tingkat kesadaran
• Tanda rangsang meningeal
• Tanda refleks patologis Contoso
Pharmaceuticals
page 20
Pemeriksaan Penunjang
Pungsi lumbal Pemeriksaan laboratorium
• Memiliki tanda peradangan selaput otak • Pemeriksaan laboratorium harus ditujukan untuk
mencari sumber demam, bukan sekedar sebagai
• Mengalami complex partial seizure
pemeriksaan rutin.
• Kunjungan ke dokter dalam 48 jam sebelumnya
Neuroimaging
• Kejang saat tiba di IGD (instalasi gawat darurat)
• Yang termasuk dalam pemeriksaan
• Keadaan post-ictal (pasca kejang) yang neuroimaging antara lain adalah CT-scan dan
berkelanjutan. Mengantuk hingga sekitar 1 jam MRI kepala. Pemeriksaan ini tidak dianjurkan
setelah kejang demam adalah normal. pada kejang demam yang baru terjadi untuk
• Kejang pertama setelah usia 3 tahun pertama kalinya.
EEG (electroencephalogram)
• EEG adalah pemeriksaan gelombang otak untuk
meneliti ketidaknormalan gelombang.
Contoso
Pharmaceuticals
page 21
Diagnosa Banding Kejang Demam Kompleks
No Kriteria Banding Kejang Demam Epilepsi Meningitis
Ensefalitis
1 Demam Pencetusnya Tidak berkaitan Salah satu gejalanya
demam dengan demam demam
2 Kelainan otak - + +
3 Kejang berulang + + +
4 Penurunan kesadaran + - +
Contoso
Pharmaceuticals
page 22
Prognosis
Risiko yang akan dihadapi oleh seorang anak setelah menderita kejang demam tergantung
dari faktor:
• 1. Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga
• 2. Kelainan dalam perkembangan atau kelainan saraf sebelum anak menderita kejang demam
• 3. Kejang yang berlangsung lama atau kejang fokal
Bila terdapat paling sedikit 2 dari 3 faktor tersebut diatas, maka dikemudian hari akan
mengalami serangan kejang demam tanpa demam sekitar 13%, dibandingkan bila hanya
terdapat 1 atau tidak sama sekali faktor tersebut diatas, serangan kejang tanpa demam hanya 2-
3% saja.
Contoso
Pharmaceuticals
page 23
Tatalaksana Kejang
Contoso
Pharmaceuticals
page 24
Indikasi Pemberian Obat Rumat
Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang
Antipiretik demam menunjukkan ciri sebagai berikut (salah
satu):
Antipiretik pada saat demam dianjurkan,
• Kejang lama > 15 menit
walaupun tidak ditemukan bukti bahwa
penggunaan antipiretik mengurangi risiko • Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum
terjadinya kejang demam (level I, rekomendasi E). atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis,
Antipiretik pilihan adalah parasetamol 10 mg/kg paresis Todd, palsi serebral, retardasi mental,
yang sama efektifnya dengan ibuprofen 5 mg/kg hidrosefalus.
dalam menurunkan suhu tubuh. • Kejang fokal
page 25
KIE Orang Tua
Kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua. Pada saat kejang sebagian
besar orang tua beranggapan bahwa anaknya telah meninggal. Kecemasan ini harus dikurangi
dengan cara yang diantaranya :
• Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik
• Memberitahukan cara penanganan kejang
• Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
• Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat efek samping
obat
Contoso
Pharmaceuticals
page 26
RESUME KASUS
Dari anamnesis didapatkan keluhan utama berupa demam dan kejang. Kejang terjadi sebanyak 2 kali
dengan durasi setiap kejang lebih dari 5 menit. Karakteristik kejang seluruh badan, kaku, dengan tangan
menggenggam dan menekuk serta mata terbuka. Didapatkan 3 hari sebelumnya pasien panas dengan
sifat naik turun, dan riwayat batuk sejak 1 minggu. Riwayat penyakit keluarga didapatkan ibu pasien
pernah mengalami kejang. Riwayat imunisasi lengkap sesuai program dari posyandu.Tidak didapatkan
gangguan gizi, nutrisi dan tumbuh kembang.
Pemeriksaan fisik pasien tampak lemah dengan status gizi baik. Kesadaran pasien saat tiba di rumah sakit
compos mentis dan tanda vital didapatkan suhu yang meningkat. Pada pemeriksaan head to toe
didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan rangsang meningeal tidak didapatkan kelainan.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien ini berupa tes darah lengkap. Pemeriksaan tes darah
lengkap didapatkan hasil dalam batas normal.
Contoso
Pharmaceuticals
page 27
Berdasarkan hasil anamesis dan pemeriksaan fisik pasien mengalami kejang demam kompleks. Berdasarkan riwayat
penyakit pada keluarga didapatkan kedua ibu pasien memiliki riwayat kejang demam saat kecil. Jika kedua orangtua
tidak memiliki riwayat kejang demam maka risiko terjadi kejang demam sekitar 9%.Apabila salah satu orangtua
memiliki riwayat kejang demam maka sekitar 20-22% kemungkinan besar risiko terjadi kejang demam.Apabila
kedua orangtua memiliki riwayat pernah mengalami kejang demam maka risiko terjadinya kejang demam
meningkat menjadi 59-64%.
Penatalaksaan yang direncanakan jika terjadi serangan kejang adalah pemberian diazepam suppositoria 5 mg.
Tatalaksana tersebut sudah tepat.Obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam yang
diberikan secara intravena atau per rektal.
Contoso
Pharmaceuticals
page 28
TatalaksanaTerapi
1. Infus D5 ¼ NS
IndikasipenggunaanlarutanD5 ¼NS karena rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harianair dankalori dengan kandungan
cukup untuk mengganti ekskresiharian, padakeadaan asupanoral terbatas.
2. InjeksiAmoxicillin
Amoxicillinmerupakan turunan ampicillin dan memiliki spektrum antibakteri yang sama.
3. Injeksi Diazepam
Diazepam merupakanturunan daribenzodiazepin. Kerjautamadiazepamyaitu denganpotensiasi inhibisi neuron dengan asam
gamma-aminobutirat (GABA) sebagai mediator pada sistemsaraf pusat.
4. InjeksiAntrain
Tidak ditemukanbukti bahwapemberian antipiretik dapat mengurangi resikoterjadinyakejang demam, namundokter Neurologi
anak diIndonesiasepakat bahwa ati[iretik tetap dapat diberikanuntuk menurunkan demam dan mempertahankan suhu tubuh
dalam waktu yang lama.
Contoso
Pharmaceuticals
page 29
Kasus kejang demam masih sering terjadi pada
anak sehingga dibutuhkan penanganan yang
tepat untuk menghindari komplikasi lebih
lanjut akibat kurang efektifnya penanganan
kasus kejang demam kompleks. Penegakan
diagnosis dari kejang demam kompleks
Kesimpulan
meliputi frekuensi kejang, durasi kejang, serta
karakteristik dari kejang. Penanganan kasus
kejang demam kompleks berupa pemberian
oksigen, pemberian obat antikejang, serta
terapi cairan untuk menjaga hidrasi serta
memberi edukasi kepada keluarga pasien agar Contoso
mengetahui pencegahan kejang berulang. Pharmaceuticals
page 30
1. Dibutuhkan penanganan yang tepat untuk
kasus kejang demam kompleks.
2. Diperlukan pemahaman lebih lanjut
mengenai komplikasi serta prognosis dari
berbagai kasus akibat kejang demam
Saran
kompleks.
3. Selain memberi terapi, seorang klinisi
sebaiknya mampu mengedukasi keluarga
mengenai cara mencegah terjadinya
kejang berulang di rumah, memberikan
obat penurun panas secepat mungkin
ketika anak mulai demam, dan memantau
tumbuh kembang anak sesuai usia.
Contoso
Pharmaceuticals
page 31
Thank You
Dwi Retnosari
081210656611
dwiretnosari12@gmail.com
Contoso
Pharmaceuticals
page 32