Anda di halaman 1dari 19

Anemia

Dwi Retnosari
24 Slides 21904101024
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
ANEMIA • Kurangnya bahan baku pembuat
keadaan penurunan volume atau jumlah SDM (zat besi, asam folat, vit B12
sel darah merah dalam darah atau • Gangguan produksi SDM oleh
penurunan kadar Hb sampai dibawah sumsum tulang
rentang nilai pada orang sehat, sehingga • Perdarahan (hemoragic)
terjadi penurunan kemampuan darah • Hemolitik Intrasel (Talassemia),
untuk menyalurkan oksigen ke jaringan ektrasel (intoksikasi, malaria dan
Inkompabilitas gol. Darah
ANEMIA Penurunan volume atau jumlah eritrosit dalam darah
atau penurunan kadar Hb sampai dibawah rentang
nilai yang berlaku untuk orang sehat,

sehingga darah tidak dapat memenuhi fungsinya


untuk membawa O2 yang cukup ke jaringan.
Kurangnya Bahan
Baku Pembuat Sel
Darah Gangguan Sumsum
Tulang dalam
• Mineral Besi (Fe), Memproduksi Sel
Darah Hemoragic
• Vitamin B12 dan
• Perdarahan akut
• Asam folat, Berkurangnya
masif: Pembedahan, Hemolitik
Eritropoesis akibat • Hemolisis Intrasel
KLL (Talassemia,
• Kurangnya nutrisi,
• Perdarahan karena Sferosis kongenital,
• Pajanan toksik Defisiensi G6PD)
penyakit kronik:
(paparan radiasi yang • Hemolisis Ekstrasel
Melena, epistaksis
berlebihan dan (Intoksikasi, Malaria,
Inkompabilitas gol. darah,
keracunan zat kimia Reaksi hemolitik pada
berbahaya), transfusi darah)

ETIOLO • Invasi tumor

GI 4
KLASIFIKASI
ANEMIA
Anemia Mikrositik Hipokrom
› Mikrositik: ukuran kecil, hipokrom: kandungan Hb kurang (MCV rendah;
MCHC rendah). Hal ini menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi),
seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan
darah kronik, dan thalassemia (penyakit hemoglobin abnormal congenital)

Anemia Makrositik Normokrom.


Makrositik: ukuran SDM lebih besar, normokrom Hb normal (MCV
meningkat; MCHC normal). Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau
terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada
defisiensi B12 dan atau asam folat

Anemia Normositik Normokrom


Ukuran dan bentuk SDM normal dan kandungan Hb normal (MCV dan
MCHC normal). Penyebabnya kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit
kronik termasuk infeksi, kegagalan sumsum tulang dan penyakit-penyakit
infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
5
Pathofisiology Anemia

6
Asimtomatis Letargi, Pusing
Pada penyakit yang kronis Dipsnea Palpitasi, malaise

Manifestasi
klinis

Adanya tanda
Pucat pada membrann Takikardi dengan
perdarahan
mukosa bibir, konjuctiva pulse yang lemah

7
a. Hemoglobin, Hct dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) menurun
b. Hapus darah tepi menunjukkan hipokromik mikrositik
c. Kadar besi serum (SI) menurun dan TIBC meningkat, saturasi menurun
d. Kadar feritin menurun dan kadar Free Erythrocyte Porphyrin (FEP) meningkat
e. Sumsum tulang : aktifitas eritropoitik meningkat

Di dapatkan asupan zat besi yang


rendah, adanya perdarahan
saluran cerna, pucat, malaise,
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis
Pemeriksaan Fisik Anemia Def Besi WHO
Kadar Hb kurang dari normal sesuai
usia
Ht < 31% (N : 32-35%)
a. Anemis, tidak ikterus, organomegali
Kadar Fe serum < 50ug/dL (N: 80-180
dan limphadenopati
ug/dL)
b. Stomatitis angularis, atrofi papil lidah
Saturasi transferrin < 15 % (N : 20-
c. Ditemukan takikardi, murmur sistolik
50%)
dengan atau tanpa pembesaran jantun
8
Tatalaksana Anemia Def. Besi
A. Anemia Ringan

Prinsip penatalaksanaan anemia defisiensi besi


adalah mengetahui factor penyebab dan
1.2
mengatasinya serta memberikan terapi penggantian
1.4 dengan preparat besi. Dosis peroral 4-6mg/kgBB/
hari dengan dibagi menjadi 2-3 dosis.

Parenteral =
3.2 8.2 Kebutuhan besi (mg) = (15-hb skrg) x BB(kg) x 3

9
Thalassemia merupakan kelainan darah • DL (MCV, MCH ) menurun
yang disebabkan oleh genetik yg ditandai • Hapusan darah ditemukan Hipokrom
dg tidak terbentuk atau berkurangnya salah mikrositer
satu rantai globin baik pada kromosom α • Hemoglobin elektroferesis. (HBA2
ataupun β yang merupakan komponen meningkat > 3,5%)
penyusun utama molekul hemoglobin
normal.

Anamnesis Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis
Pemeriksaan Fisik Thalassemia Terapi
• Pucat • Tranfusi berulang
• Malaise • Tranplantasi sumsum tulang
• Ikterik • Splenoktomi
• Menerapkan Pola hidup sehat
• Splinomegali

10
10
• Hb menurun, MCV >96 fL
• Retikulosit biasanya berkurang
Anemia yang disebabkan kekurangan asam • Hipersegmentasi neutrofil
folat yang diperlukan untuk memproduksi
• Asam folat dalam serum rendah
sel darah merah. Biasanya disebabkan oleh
intake yang kurang, gangguan absorpsi,
(normal antara 2,1-2,8 mg/ml)
infeksi, efek obat seperti metotreksat • SSTL eritropoetik megaobalstk,
granulopoetik, trombopoetik
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang
Anemia
Def. Asam
Pemeriksaan Fisik Folat Terapi
Pucat Asam folat 5 mg/hari
Malaise Vit B12 15-30 mcg, 3-5x seminggu
Berdebar-debar Transfusi darah apabila terdapat
Pusing dan sukar tidur indikasi.
Tampak seperti malnutrisi
Glositis berat
Diare dan kehilangan nafsu makan
11
11
anemia yang disertai oleh
pansitopenia pada darah tepi yang Berdasarkan International
disebabkan oleh kelainan primer Agranulocytosisand Aplastic Anemia
pada sumsum tulang dalam WHO Study Group (IAASG) adalah:
bentuk aplasia atau hipoplasia Satu dari tiga sebagai berikut :
tanpa adanya infiltrasi, supresi 1.  Hb < 30%
atau pendesakan sumsum tulang  Trombosit < 50x109 /L
· Leukosit < 3,5x109 /L
Definisi
2. Retikulosit
Gambaran sumsum tulang:
Diagnosis  Penurunan selularitas dengan
hilangnya atau menurunnya semua sel
Pemeriksaan Fisik Anemia Aplastik hematopoeitik atau selularitas normal
oleh hiperplasiaeritroid fokal dengan
deplesi seri granulosit dan
megakariosit.
a. Anemis, tidak ikterus, organomegali
 Tidak adanya fobrosis yang
dan limphadenopati
bermaknaatau infiltrasi neoplastik
b. Stomatitis angularis, atrofi papil lidah
3. Pansitopenia karena obat sitostakita
c. Ditemukan takikardi, murmur sistolik
atau radiasi terapeutik harus dieksklusi
dengan atau tanpa pembesaran jantun
12
12
• Terapi kasual
• Terapi Supportif
a. Higienitas
b. Antibiotik yang tepat dan adekuat untuk infeksi
(ampisilin, gentamisin, atau sefalosporin generasi ketiga)
Tranfusi PRC (packet red cell) jika Hb < 7 g/dl. Koreksi
Tatalaksana sampai Hb 9-10 g/dl
Anemia Aplastik • Tranfusi konsentrat trombosit jika terdapat perdarahan
mayor atau trombosit < 20.000/mm3

• Terapi untuk memperbaiki fungsi sumsum tulang


a. Anabolik Steroid: oksimetolon atau atanozol. Efek terapi
diharapkan muncul dalam 6-12 minggu.
b. Kortikosteroid dosis rendah sampai menengah: prednison
40- 100 mg/hr (4 mgg)
• Pemberian anti lymphocyte globulin (ALG) atau anti
thymocyte globuline (ATG) sebagai immunosupresif (>40 th)
• Transplantasi sumsum tulang (<40 th)
Anemia yg disebabkan adanya
penghancuran eritrosit sehingga
dapat menimbulkan gejala anemi,
bilirubin meningkat (hipereaktif
eritropoetik) sumsum tulang
sehingga dalam darah tepi
dijumpai banyak eritrosit berinti,
retikulosit meningkat, polikromasi,
bahkan eritropoesis ektrameduler.

Diagnosis
Intrakorpuskular Ekstrakorpuscular
Hemolitik
• Sferositosis • Intoksikasi,
• Ovalositosis • Malaria,
• Gg pembentukan nukleotida • Inkompabilitas golongan darah,
• Defisiensi G6PD • Reaksi hemolitik pada transfusi darah
Klasifikasi
• Obat-obatan

14
14
Kehilangan darah mendadak
a. Pengaruh Cepat
• Reflek kardiovaskular (Penurunan
aliran darah ke jaringan dan organ
Terjadi akibat perdarahan masif vital
atau perdarahan menahun seperti • Kehilangan darah 12-15% : pucat,
kehilangan darah karena takikardi, TD normal/menurun
kecelakaan, operasi, perdarahan • Kehilangan darah 15-20% : TD
usus, ulkus peptikum, hemoroid. menurun, syok reversible
Definisi • Kehilangan darah >20% : syok
reversible

Diagnosis Terapi : transfusi darah dan plasma


Hemoragik
b. Pengaruh Lambat
Kehilangan darah menahun • Pergeseran cairan ektraseluler ke
Berupa gejala defisiensi besi intraseluler sehingga terjadi hemodilusi
bila tidak diimbangi dengan • Gejala: leukositosis (15.000-20.000/mm3),
masukan suplemn besi Hb, Ht, eritrosit menurun, eritropoetik
meningkat, oligouria / anuria, gagal
jantung.
Terapi dapat diberikan PRC 15
15
1. Perdarahan Akut:
a. Atasi perdarahan
b. Tranfusi darah ata terapi cairan untuk menghindari
syok hipovolemik

Tatalaksana 2. Perdarahan Kronik


Anemia Hemoragik a. Atasi penyebab perdarahan
b. beri preparat Besi

Anemia Hemolitik
Tatalaksana disesuaikan dengan penyebabnya
Gagal Jantung Gagal Ginjal

Komplikasi

Anemia pada orang hamil


Hipoksia jaringan Gangguan kognitif
dan konsentrasi

17
17
Prognosis

Prognosis pada penderita


anemia jika ditangani
dengan cepat, maka
prognosisnya baik (dubia
ad bonam).
Anemia berat yang tidak
diobati dapat
menyebabkan syok hingga
koma dan meninggal

18
18
Thank You

Anda mungkin juga menyukai