KELOMPOK 13
IMROATUR ROSIDAH (201801108)
RIZKHI AMALIA (201801131)
PARDIYANSA (201801124)
Devinisi
Tumor medula spinalis adalah tumor yang berkembang dalam
tulang belakang atau isinya dan biasanya menimbulkan gejala
akibat terlibatnya medula spinalis atau radix saraf, (Adril, A.
Hakim, 2010).
Aspek Epidemiologi
Di indonesia jumlah pennderita tumor medula spinalis belum
diketahui secara pasti. Jumlah kasus tumor medula spinalis di
Amerika serikat mencapai 15 % dari total jumlah tumor yang
terjadi pada susunan saraf pusat dengan perkiraan insidensi sekitar
0,5-2,5 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Diperkirakan 25%
tumor terletak disegmen servikal, 55% disegmen thorakal dan20%
terletak di segmen lumbosakral.
Etiolo
gi Primer
1.Tumor Medula Spinalis
Penyebab tumor medula spinalis primer sampai saat ini
belum diketahui secara pasti. Beberapa penyebab yang
mungkin dan hingga saat ini masih dalam tahap penelitian
adalah virus, faktor genetik, dan bahan-bahan kimia yang
bersifat karsinogenik.
2. Tumor Medula Spinalis Sekunder
Adapun tumor sekunder (metastasis) disebabkan oleh
sel-sel kanker yang menyebar dari bagian tubuh lain
melalui aliran darah yang kemudian menembus dinding
pembuluh darah, melekat pada jaringan medula spinalis
yang normal dan membentuk jaringan tumor baru di
daerah tersebut.
Patofisiologi
Kondisi patofisiologi tumor medula spinalis disebabkan oleh
kerusakan infiltrasi, pergeseran dan dekompresi medula spinalis dan cairan
serebrospinal. Derajad gejala tergantung dari tingkat dekompresi dan
kecepatan perkembangan, adaptasi bisa terjadi dengan tumor yang tumbuh
lamban, 85 % tumor medula spinalis jinak. Terutama tumor neoplasma
baik yang timbul ekstramedula atau intra medula. Tumor sekunder atau
tumor metastase dapat juga mengganggu medula spinalis dan lapisannya
serta ruas tulang belakang Tumor ekstramedular dari tepi tumor
intramedural pada awalnya menyebabkan nyeri akar sarat subyektif.
Dengan pertumbuhan tumor bisa muncul defisit motorik dan sensorik yang
berhubungan dengan tingkat akar dan medula spinalis yang terserang.
Karena tumor membesar terjadilah penekanan pada medula spinalis.
Sejalan dengan itu pasien kehilangan fungsi semua motor dan sensori
dibawah lesi/tumor.
Manifestasi Klinis
1. Tumor Ekstradural (Price, 2006 : 1192)
Gejala pertama umumnya berupa nyeri yang menetap dan terbatas pada daerah
tumor.
Nyeri setempat ini paling hebat terjadi pada malam hari dan menjadi lebih hebat
oleh gerakan tulang belakang.
Nyeri radikuler diperberat oleh batuk dan mengejan.
Nyeri dapat berlangsung selama beberapa hari atau bulan sebelum keterlibatan
medula spinalis.
Fungsi medula spinalis akan hilang sama sekali.
Gangguan BAB dan BAK.
Klasifikasi
1. Klasifikasi berdasarkan asal dan sifat selnya
•Tumor medula spinalis primer (dapat bersifat jinak maupun
ganas).
•Tumor medula spinalis sekunder (selalu bersifat ganas karena
merupakan metastatis dari proses keganasan di tempat lain)
2. Klasifikasi tumor berdasarkan lokasi tumor terhadap dura dan
medula spinalis (Price, 2006 : 1190)
a. Tumor ekstradural
Tumor ekstradural pada umumnya berasal dari kolumna vertebralis
atau dari dalam ruang ekstradural.
b. Tumor intardural
Tumor intradural dibagi menjadi :
Tumor ekstramedular
Tumor Intramedular
Pencegahan
Berhenti merorok
Berolahraga secara teratur
Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang
Menjaga berat badan
Membatasi mengkomsumsi minuman keras
Mejalani pemeriksaan kesehatan secara rutin
Penatalaksanaan
1. Pengkajian 2 . Diagnosa
Biodata
Keluhan Utama a. Resiko cedera berhubungan dengan
Riwayat penyakit sekarang perubahan fungsi sensori
Riwayat penyakit dahulu b. Nyeri berhubungan dengan inflamasi akibat
Riwayat penyakit keluarga tumor
Riwayat psiko-sosiol-spiritual c. Gangguan eliminasi urine (inkotenensia
pemenuhan kebutuhan urine) berhubungan dengan gangguan pada
a. Nutrisi saraf
b. Aktivitas Istirahat tidur d. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
c. Personal hygiene dengan kerusakan neuromuscular
d. Eliminasi
Pemeriksaan fisik
a. B1 (Breathing)
b. B2 (Blood)
c. B3 (Brain)
d. B4 (Bladder)
e. B5 (Bowel)
f, B6 (Bone)
3. Intervensi dan Rasional
INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan kepada pasien tentang 1. Meningkatkan kan sikap kooperatif
penyebab nyeri dari pasien