Anda di halaman 1dari 3

1.

DD Hemiparese Dekstra
Penyebab nya perifer atau sentral ?
Jawab :
Hemiparesis (kelemahan otot pada lengan dan tungkai satu sisi) adalah kerusakan yang
menyeluruh, tetapi belum menruntuhkan semua neuron korteks piramidalis sesisi,
menimbulkan kelumpuhan pada belahan tubuh kontralateral yang ringan sampai sedang.
Pembagian Hemiparese berdasar lokasi kelaianan:
3.1. dekstra, jika sisi kanan tubuh yang lemah, dan
3.2. hemiparesis sinistra jika belahan tubuh kiri yang lemah.

Letak kelainan/lesi hemiparesis yaitu sepanjang traktus piramidalis, dapat terjadi kerusakan
secara langsung oleh berkurangnya suplai darah, kerusakan jaringan oleh tarauma atau
infeksi, ataupun penekanan langsung dan tidak langsung (proses desak) oleh massa
hematoma, abses, dan tumor.

Keadaan yang dapat terjadi pada jaringan otak dan sistim motorik jika terjadi
5.1. Pengurangan suplai darah regional sementara maupun menetap pada suatu bagian otak:
Jika suatu bagian otak mengalami pengurangan suplai darah maka pada jaringan otak tersebut
akan mengalami iskemik. Jika iskemik berlangsung terus, maka jaringan otak akan
menjadi infark. Jika keadaan ini mengenai sistim motorik yaitu mulai dari korteks
presentralis sampai sepanjang perjalanan traktus kortikospinalis (melewati kapsula interna
dan batang otak), dapat menyebabkan hemiparese/hemiplegi. Jika lesi hanya mengenai satu
hemisfer disebut hemiparese (hanya satu sisi anggota gerak saja yang lemah). Jika mengenai
kedua sisi disebut hemiparese dupleks.

a. Kelainan pada hemisfer : hemiparese tipika yaitu kelemahan ekstremitas sesisi dengan
kelemahan saraf kranial
b. Kelaianan pada batang otak : hemiparese alternans yaitu kelemahan ekstremitas
berlawanan sisi dengan kelemahan saraf kranial.

2. Cari hubungan hemiparese dekstra dengan nyeri kepala

3. Mengapa bisa terjadi sensitif nyeri ?


Jawab :
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala
dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Berdasarkan penyebabnya
digolongkan nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri
kepala yang tidak jelas kelainan anatomi atau kelainan struktur, yaitu migrain, nyeri kepala
tipe tegang, nyeri kepala klaster dan nyeri kepala primer lainnya. Nyeri kepala sekunder
adalah nyeri kepala yang jelas terdapat kelainan anatomi maupun kelainan struktur dan
bersifat kronis progresif, antara lain meliputi kelainan non vaskuler.
Rangsang nyeri bisa disebabkan oleh adanya tekanan, traksi, displacement maupun
proses kimiawi dan inflamasi terhadap nosiseptor-nosiseptor pada struktur peka nyeri di
kepala. Jika struktur tersebut yang terletak pada atau pun diatas tentorium serebelli
dirangsang maka rasa nyeri akan timbul terasa menjalar pada daerah didepan batas garis
vertikal yang ditarik dari kedua telinga kiri dan kanan melewati puncak kepala (daerah
frontotemporal dan parietal anterior). Rasa nyeri ini ditransmisi oleh saraf trigeminus.
Sedangkan rangsangan terhadap struktur yang peka terhadap nyeri dibawah tentorium
(pada fossa kranii posterior) radiks servikalis bagian atas dengan cabang-cabang saraf
perifernya akan menimbulkan nyeri pada daerah dibelakang garis tersebut, yaitu daerah
oksipital, suboksipital dan servikal bagian atas. Rasa nyeri ini ditransmisi oleh saraf kranial
IX, X dan saraf spinal C-1, C-2, dan C-3. Akan tetapi kadang-kadang bisa juga radiks
servikalis bagian atas dan N. oksipitalis mayor akan menjalarkan nyerinya ke frontal dan
mata pada sisi ipsilateral.

4. Cari hemiparese dekstra disertai afasia


5. Cari tabel SH dan SNH
6. Hubungan DM dengan stroke

Penyebab diabetes melitus menjadi stroke iskemik salah satunya adalah adanya suatu
proses aterosklerosis. Kira-kira 30% pasien dengan aterosklerosis otak terbukti adalah
penderita diabetes. Terjadinya hiperglikemia menyebabkan kerusakan dinding pembuluh
darah besar maupun pembuluh darah perifer disamping itu juga akan meningkatkan agegrat
platelet dimana kedua proses tersebut dapat menyebabkan aterosklerosis. Hiperglikemia juga
dapat meningkatkan viskositas darah yang kemudian akan menyebabkan naiknya tekanan
darah atau hipertensi dan berakibat terjadinya stroke iskemik. Proses makroangiopati
dianggap sangat relevan dengan stroke dan juga terdapat bukti adanya keterlibatan proses
makroangiopati yang ditandai terjadinya stroke lakunar pada penderita diabetes melitus
Penelitian mengenai penyakit ini sudah cukup membuktikan bahwa kasus diabetes melitus
memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Diabetes erat hubunganya dengan penyakit
makrovaskular yang didasari atherosklerosis seperti stroke. Hal ini disebabkan oleh adanya
gangguan biokimiawi karena insufisiensi insulin, penimbunan sorbitol dalam intima vaskular,
hiperlipoproteinemia dan kelainan pembekuan darah. Pada akhirnya, makroangiopati
diabetika ini akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

7. Tingkat kesadaran ?
8. Refleks patologis (UMN, LMN)
9. Apa saja Kelumpuhan nervi cranialis pada pasien stroke ?
10. Penatalaksanaan komprehensif.
11. Diagnosis neurologi ada 3 :
- Diagnosis klinis
- Diagnosis Topis
- Diagnosis etiologis
12. Pelajari vertebrobasiler dan carotis

Anda mungkin juga menyukai