Anda di halaman 1dari 3

Patomekanisme Gejala Terkait dan Hubungannya dengan Keluhan Utama

Demam

Adanya infeksi dari luar menyebabkan reaksi imunologis pada tubuh kita. Respon
tubuh kita yaitu dengan mengeluarkan monosit, makrofag, sel endotel, dan lain-lain. Monosit
dan teman-temannya ini akan mengeluarkan pirogen endogen berupa IL-1, IL-6, IFN, TNFα.
Pirogen endogen ini akan masuk ke dalam sirkulasi lalu merangsang hipotalamus
mengeluarkan asam arakhidonat. Kemudian terjadi sintesis Prostaglandin terutama
Prostaglandin E2 melalui metabolisme asam arakhidonat dengan bantuan COX-2.
Prostaglandin akan merubah siklik AMP sehingga menyebabkan peningkatan set point
termostat di hipotalamus dan akhirnya timbullah demam.1

Nyeri perut

Nyeri perut dapat disebabkan oleh adanya infeksi yang disebabkan oleh masuknya
bakteri, virus, jamur atau parasit lainnya ke dalam tubuh. Jika sumber infeksi masuk ke dalam
jaringan visceral organ, maka akan terjadi proses respon imun terlebih dahulu. Tubuh kita
mengeluarkan monosit, makrofag dan sebagainya dan akan mengeluarkan mediator-mediator
radang, seperti prostaglandin, serotonin, histamin, dan sebagainya. Mediator ini secara tidak
langsung berkontribusi terhadap kepekaan saraf dengan mengekspresikan nerve growth
factor (NFG) dan menyebabkan pelepasan siklooksigenase metabolik dan amina
simpatomimetik. Efek dari perubahan ini yaitu akan meningkatkan sensitivitasi nyeri dengan
merangsang nosiseptor untuk mengirimkan sinyal ke kortex serebri melalui serabut afferent
nervus vagus yang berjalan di cornu dorsalis medula spinalis. Setelah ini nyeri akan
dipersepsikan sebagai nyeri abdomen.2

Muntah

Stimulus utama dari muntah berasal dari dua lokasi, yaitu : Usus dan Chemoreseptor
Trigger Zone (CTZ). Stimulus muntah yang berasal dari usus dibawa oleh dua jenis serabut
saraf afferent vagus.

a. Mekanoreseptor  berlokasi pada dinding usus dan diaktifkan oleh kontraksi dan
distensi usus, kerusakan fisik dan manipulasi selama operasi.

1
Ganong, W. F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta : EGC. 2009.
2
N. Vergnolle. Postinflammatory visceral sensitivity and pain Mechanisms. Neurogastroenterol Motil. 2008
b. Kemoreseptor  berlokasi pada mukosa usus bagian atas dan sensitif terhadap
stimulus kimia.

Muntah disebabkan oleh adanya rangsangan pada serabut saraf afferent nervus vagus
dan serabut splanhic dari organ visceral gastrointestinal. Impuls ini akan dihantarkan ke pusat
muntah yaitu daerah medula oblongata yaitu di traktus salitarius yang berdekatan dengan
formatio retikularis lateralis. Perangsangan ini dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya
oleh adanya sekresi serotonin. Serotonin dikeluarkan oleh tubuh sebagai mediator inflamasi.
Impuls yang dibawa ke traktus solitarius ini akan dikoordinasikan melalui serabut efferent ke
nervus vagus, phrenicus, saraf spinal, pernafasan dan otot-otot perut yang menimbulkan
respon muntah.3

Nafsu makan menurun

Selain menyebabkan demam, IL-1 juga bertanggung jawab terhadap gejala lainnya
seperti timbulnya rasa ngantuk, supresi nafsu makan dan penurunan sintesis albumin +
transferin. Penurunan nafsu makan adalah akibat dari kerja sama IL-1 dan TNFα. Keduanya
akan meningkatkan ekpresi leptin oleh sel adiposa. Peningkatan leptin pada sirkulasi
mengakibatkan negative feedback ke hipotalamus ventromedial (pusat kenyang) yang pada
akhirnya akan mengurangi intake makanan.4

Mata Cekung

Mata cekung menunjukkan keadaan kehilangan cairan dan elektrolit berlebih. Tubuh
manusia 70-85% disusun oleh air yang terbagi menjadi cairan intrasel, ekstrasel, dan
interseluler. Ketika cairan ini kurang pada sel atau jaringan tubuh pada keadaan dehidrasi,
maka sel-sel akan menciut, mengkerut, mengecil dan menjadi cekung. Karena palpebral
terdiri dari jaringan ikat longgar maka manifestasi yang tampak adalah mata menjadi
cekung.5,6

3
Prashant Singh, Sonia S. Yoon, and Braden Kuo. Nausea: a review of pathophysiology and
therapeutics. Therap Adv Gastroenterol. 2016 Jan; 9(1): 98–112.
4
Rothwell, NJ, Luheshi, GN. Interleukin 1 in the brain: biology, pathology and therapeutic target.
Trends in Neurosciences. 2000. p 618–625.
5
Cantor LB, Rabuano CJ, Cioffi GA. Orbit and Ocular Adnexa. In: Basic Science and Clinical Course 2015-
2016, section 2, Fundamental and Principles of Ophtalmology. San Fransisco: American Academy of
Ophthalmology;2015. p18-27
Perut Kembung

Perut kembung di sebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satunya yaitu adanya
produksi gas yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh bakteri, melalui 3 mekanisme.

a. Jumlah gas yang dihasilkan oleh setiap individu tidak sama sebab ada bakteri tertentu
yang menghasilkan banyak gas sementara yang lainnya tidak. Bakteri menghasilkan
gas sebagai akibat dari fermentasi bakteri yang terjadi akibat metabolisme anaerob
bakteri dalam melakukan fermentasi karbohidrat dan protein. Hasil fermentasi ini
menghasilkan H2, CO2 dan asam lemak.
b. Makanan yang sulit dicerna dan diabsorbsi di usus halus menyebabkan banyaknya
makanan yang sampai di usus besar sehingga makanan yang harus dicerna bakteri
akan bertambah dan gas yang dihasilkan bertambah banyak. Contohnya adalah pada
kelainan intoleransi laktosa, sumbatan pancreas, dan saluran empedu.
c. Karena keadaan tertentu bakteri tumbuh dan berkembang di usus halus dimana
biasanya seharusnya di usus besar. Biasanya hal ini berpotensi meningkatkan flatus
(buang angin/kentut).
Gas yang dihasilkan oleh bakteri ini akan masuk ke dalam usus besar dan
menyebabkan perut menjadi kembung.7

6
Price, S.A., dan Wilson, L. M. Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses Penyakit. Edisi 6. Vol. 2.
Diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H., Wulansari, p., Mahanani, D. A. Jakarta : EGC. 2005
7
Kurt j. Isselbacher et al. Editor edisi bahasa Indonesia. Ahmad h. Asdie. Harrison prinsip-prinsip Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta : EGC. 1999

Anda mungkin juga menyukai