4 Etiologi
1. Penelitian Biokimia
2. Faktor Genetik
3. Penyakit Lain
yang lebih tinggi dibanding angka kejadian pada populasi umum, yaitu
keratokonus.
dan 58% dari pasien keratokonus yang dilakukan tindakan operatif ternya
1
dibuktikan mana yang lebih dahulu terjadi, pemakainan lensa kontak atau
keratokonus.1
2.7.1 Anamesis
sebagai akibat dari proses penipisan stroma kornea. Penipisan kornea ini
Pada stadium lanjut akan timbul gangguan penglihatan yang bermakna sejalan
2
Tanda-tanda keratokonus antara lain penglihatan kabur, ada perubahan
pada satu mata, rabun malam, cahaya terlihat melebar, sensitif terhadap cahaya
2.7.2 Pemeriksaan
A. Pemeriksaan Luar
Adanya bentuk seperti huruf V pada kelopak mata bawah saat pasien
3
2. Tanda dari Rizzzuti
Bila lampu senter disinarkan dari arah temporal akan tampak reflek dari
kerucut di kornea sebelah nasal. Tanda ini merupakan tanda awal dari
keratokonus.3
astigmatisme regular yang bisa dikoreksi dengan kaca mata. Pada stadium
lanjut berupa astigmatisme irregular yang sudah tidak dapat lagi dikoreksi
Didapatkan:3
temporal.
4
2. Garis dari Vogt, ditemukan garis-garis halus sejajar dengan aksis dari
D. Pemeriksaan Lain
5
2.8 Perjalanan Penyakit
Fase Awal
sekitar 30 cm.
Fase Lanjut
6
1. Suatu keadaan akut dimana cairan aqueous masuk ke kornea karena
2. Diterapi dengan pemberian tetes mata salin hipertonik, bebat mata atau
siliaris.
7
DAFTAR PUSTAKA
2. Basic and Clinical Science Course 2003-2004: External Disease and Cornea;
American Academy of Oftalmology; hal.9-312
3. Bruce AS, Loughnan MS, 2003. Anterior eye disease and therapeutic A.Z.
Oxford: Butterworth-Heinemann: 184-189