Penderita hipertensi memang kerap mengalami sakit kepala hebat. Kondisi ini
biasanya ditandai dengan tekanan darah yang melonjak tinggi secara mendadak dan
dapat menimbulkan kerusakan di berbagai organ tubuh dalam waktu cepat.
Jika Anda merasakan sakit kepala hebat, bisa jadi Anda mengalami hipertensi
maligna. Kondisi ini merupakan tekanan darah yang sangat tinggi dan serius,
sehingga memerlukan perawatan medis segera.
Selain itu, biasanya terdapat keluhan lain seperti penglihatan buram, nyeri dada, dan
muntah.
Hipertensi maligna dapat menyebabkan gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan
kematian. Jika Anda atau keluarga mengalami tanda dan gejala tersebut, segeralah
ke rumah sakit.
2. Komplikasi HIPERTENSI :
Hipertensi yang tidak diobati dan dikendalikan dengan baik secara perlahan akan
menimbulkan komplikasi pada berbagai organ. Pada otak, hipertensi dapat
mencetuskan stroke serta demensia yang terjadi lebih dini. Pada jantung, hipertensi bisa
menyebabkan penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
Kemudian pada ginjal, tekanan darah yang tak terkontrol akan menyebabkan gagal ginjal
kronik. Pada daerah kelamin, hipertensi bisa memicu timbulnya disfungsi seksual. Selain itu,
tak jarang, hipertensi dapat berujung pada kematian mendadak (sudden death).
Sekitar 90 persen kasus hipertensi memang tak memiliki gejala apapun. Oleh karena itu,
umumnya hipertensi ditemukan secara tak sengaja saat seseorang menjalani pemeriksaan
kesehatan secara menyeluruh. Atau pada kondisi yang lebih berat, hipertensi baru diketahui
saat berbagai komplikasi sudah terjadi.
Namun, sebagian besar pasien memerlukan obat anti hipertensi seumur hidup
dengan kombinasi lebih dari satu obat. Kondisi ini mendasari begitu banyak jenis
obat anti hipertensi yang beredar di pasaran. Di lain pihak hal ini menimbulkan
kompleksitas bagi klinisi dalam pemilihan obat anti hipertensi mana yang paling
efektif dan tepat diberikan berdasarkan kondisi spesifik pasien yang dihadapi.
Klinisi dituntut memiliki kemampuan dalam menentukan indikasi memulai terapi
farmakologi, target kendali tekanan darah (TD), dan jenis anti hipertensi yang
harus dipilih. Pedoman penatalaksanaan hipertensi sangat diperlukan oleh para
dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi kardio-serebrovaskuler.
JNC-8 yang menyatakan bahwa batas inisiasi terapi adalah 140/90 mmHg untuk
dewasa umur 60 tahun.9
target tekanan darah adalah < 140/90 mmHg untuk hipertensi uncomplicated dan
target yang lebih rendah
Jika target TD tidak tercapai dalam waktu satu bulan pengobatan, maka dapat
dilakukan peningkatan dosis obat awal atau dengan menambahkan obat kedua
dari salah satu kelas (diuretik thiazide, CCB , ACEI , atau ARB ).