Anda di halaman 1dari 10

LO 3 : FARMAKOEKONOMI

DEFINISI
Farmakoekonomi ???

• Sebagai deskripsi dan analisis biaya terapi pengobatan


terhadap sistem perawatan kesehatan masyarakat
• Bidang ilmu yang mengukur dan membandingkan antara
biaya dan hasil suatu pengobatan.

• Penelitian farmakoekonomi berkaitan dengan identifikasi, pengukuran,


perbandingan biaya dan manfaat produk jasa farmasi
• Analisa farmakoekonomi tidak terbatas pada pengukuran moneter atau
klinis tetapi mencakup kehidupan atau nyawa yang berhasil diselamatkan,
pencegahan penyakit, operasi yang berhasil dicegah, atau kualitas hidup
yang membaik.
TUJUAN
 Memperbaiki kesehatan individu dan publik
 Memperbaiki proses pengambilan keputusan dalam memilih nilai
relatif diantara terapi-terapi alternatif sehingga hasil yang
diberikan lebih efisien dan ekonomis
 Jika digunakan secara tepat, data farmakoekonomi memungkinkan
pengguna
• pengambil keputusan untuk lebih rasional dalam proses pemilihan
terapi, pemilihan pengobatan, dan alokasi sumber daya sistem.
Dalam hal ini penggunanya bisa dari
• berbagai kalangan seperti: pengambil keputusan klinis dan
administratif (dokter, apoteker, anggota komite formularium, dan
administrator perusahaan asuransi)
MANFAAT
Seperti halnya di negara lain, Indonesia telah mengalami peningkatan biaya perawatan
kesehatan, khususnya biaya farmasi untuk obat-obatan yang masih ada didalam masa
paten. Penerapan Farmakoekonomi di Indonesia sendiri ditunjukkan dengan adanya
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mencakup Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) yang dalam perjalanannya menerapkan prinsip-prinsip farmakoekonomi. JKN
memberikan perlindungan kesehatan melalui pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan
dasar kesehatan bagi orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
pemerintah. Pemerintah membentuk Badan Jaminan Sosial (BPJS) khususnya BPJS
Kesehatan. Prinsip-prinsip dalam JKN meliputi: dana dengan manfaat bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, standar pelayanan medis yang cost effective
dan rasional, pelayanan terstruktur, efisien dan efektif.
PENGUKURAN HASIL TERAPI

Hasil jangka pendek (intermediate), seperti pengontrol tekanan darah atau hasil jangka panjang (final), seperti
pencegahan kegagalan ginjal, serangan jantung, stroke, infeksi iskemik, dan sebagainya

Jika data sakit dan kematian tidak tersedia, peneliti bisa gunakan indikator kualitas hidup (QOL). Idealnya,
pengukuran hasil jangka pendek dan jangka panjang harus diidentifikasikan sehingga efek produk atau jasa
yang dipelajari bisa ditentukan secara lebih akurat

Nilai hasil ini akan diukur dalam nilai moneter atau dalam unit natural dari efektivitas atau kegunaan,
tergantung studi yang dilakukan. Hasil terapi yang diukur harus dibedakan antara efikasi dan efektivitas

Efikasi merujuk pada hasil sebuah obat tertentu dalam kondisi terkontrol, seperti percobaan klinis,
sementara efektivitas merujuk seberapa bagus obat itu bekerja dalam kondisi alami, seperti dalam klinik
sehari-hari.
METODE ANALISIS FARMAKOEKONOMI

1 Analisis Minimalisasi Biaya (Cost Minimalization)

2 Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness)

3 Analisis Utilitas Biaya (Cost Utility)

4 Analisis Manfaat Biaya (Cost Benefit)


Analisis Minimalisasi Biaya (Cost Minimalization Analysis)

• CMA adalah teknik analisis farmakoekonomi untuk membandingkan dua pilihan, intervensi atau lebih yang
memberikan hasil (outcome) kesehatan seimbang untuk menidentifikasi pilihan yang menawarkan biaya
yang lebih rendah. Biaya dinyatakan dalam nilai moneter (rupiah), sedangkan efek dari pengobatan atau
program kesehatan yang dibandingkan sama atau dianggap sama
• Kelebihan CMA, merupakan metode farmakoekonomi yang paling sederhana. Kekurangan CMA, jika
outcome yang diasumsikan sama ternyata memiliki outcome yang berbeda dapat menyebabkan hasil analisis
yang tidak akurat dan tidak bernilai serta kenaikan harga obat diikuti penerunan daya beli pasien dan diskon
tidak diperhitungkan
Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis)

 CEA adalah teknik analisis farmakoekonomi untuk membandingkan biaya dan hasil (outcome) relatif dari dua atau
lebih intervensi kesehatan. Pada CEA hasil diukur dalam unit non moneter, seperti jumlah kematian yang dicegah
atau penurunan mmHg tekanan darah. Untuk biaya dinyatakan dalam nilai rupiah (moneter). Efektivitas Biaya bisa
didefinisikan sebagai memiliki:
1. Biaya yang lebih rendah dan setidaknya sama efektifitasnyanya, atau
2. Biaya yang lebih tinggi, namun manfaat yang lebih tinggi yang layak bagi penambahan biayanya, atau
3. Biaya yang lebih rendah dan manfaat yang lebih rendah, namun manfaat tambahannya tidak layak bagi
penambahan biayanya.
 Kelebihan CEA berupa efek pengobatan yang tidak dinyatakan dalam moneter sedangkan kekurangan dari CEA yaitu
pengobatan atau program kesehatan yang dibandingkan harus memiliki hasil yang sama atau berkaitan, maupun
dapat diukur dengan unit kesehatan yang sama
Analisis Utilitas Biaya (Cost Utility Analysis)

 CUA adalah teknik analisis farmakoekonomi untuk menilai daya guna atau kepuasan atas kualitas
hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah tahun
dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan, yang dapat dinikmati umumnya dinyatakan
dalam Quality Adjusted Life Years (QALY).
 Biaya dinyatakan dalam nilai moneter, efek dari salah satu pengobatan atau program kesehatan lebih
tinggi dibandingkan dengan pengobatan atau program kesehatan lainnya.
 Kelebihan dari CUA, satu-satunya metode farmakoekonomi yang memperhatikan kualitas hidup
dalam metode analisisnya. Untuk kekurangan CUA, tidak ada standarisasi, memicu inkonsistensian
pada penyakian data
Analisis Manfaat Biaya (Cost Benefit Analysis)

 CBA adalah teknik analisis farmakoekonomi untuk menghitung rasio antara biaya intervensi
kesehatan dan manfaat (benefit) yang diperoleh, dimana hasil (outcome) diukur dengan unit
moneter (rupiah).
 Biaya dinyatakan dalam unit moneter (rupiah). Efek dari salah satu pengobatan atau program
kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan atau program kesehatan lainnya.
 Kelebihan CBA, dapat digunakan untuk membandingkan pengobatan yang tidak saling
berhubungan dengan outcome berbeda.
 Kekurangan CBA, sulitnya mengkonversi manfaat dari suatu pengobatan dalam nilai moneter dan
juga sulitnya keuangantifikasi nilai kesehatan dan hidup manusia maka metode ini memicu
kontroversi sehingga jarang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai