Anda di halaman 1dari 4

STEP 1

1. Patent airway : jalan


nafas yang terbuka dan jelas, dimana pasien dapat menghirup
oksigen dan menghembuskan karbon dioksida
2. Vulnus penetrans : jenis luka berdasarkan menembus atau tidak; yang
menembus rongga.
3. Iliaka dextra
4. eviserasi omentum : keluarnya isi di bawah luka melalui daerah irisan, yaitu selaput
pembungkus abdomen
5. Reseksi omentum : Tindakan bedah ini dilakukan untuk mengangkat sebagian atau
seluruh bagian dari organ tubuh tertentu
6. MKDKI : Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga
yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan
dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi
7. MKEK : Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) ialah salah satu badan otonom
Ikatan Dokter Indonesa (IDI) yang dibentuk secara khusus di tingkat
Pusat, Wilayah dan Cabang untuk menjalankan tugas kemahkamahan profesi,
pembinaan etika profesi dan atau tugas kelembagaan dan ad hoc lainnya dalam
tingkatannya masing-masing

STEP 2 :

1. Interpretasi pemeriksaan fisik pasien


2. Mengapa ditemukan darah mengalir dari lubang hidung serta daerah sekitar bola mata
menghitam?
3. Bagaimana tatalaksana untuk kasus luka tusuk?
4. Mengapa bisa terjadi eviserasi omentum?
5. Bagaimana dengan tindakan dokter yg melakukan laparotomy cito meskipun keluarga pasien
belum datang?
6. Apa yang menyebabkan pasien mengalami sepsis?
7. Bagaimana peran mkdki dan mkek pada kasus pasien ini?
8. Apa saja tindakan yang disebut malpraktek?

STEP 3 :

1. Interpretasi pemeriksaan fisik pasien


2. Mengapa ditemukan darah mengalir dari lubang hidung serta daerah sekitar bola mata
menghitam?

Hidung :

Faktor risiko tersebut meliputi:

 Membuang ingus terlalu kencang.


 Cedera pada hidung.
 Bentuk hidung yang bengkok, baik akibat faktor keturunan atau cedera.
 Penggunaan obat pelega hidung dalam bentuk semprot secara berlebihan.
 Infeksi yang menyebabkan hidung tersumbat, misalnya flu.
 Alergi.
 Sinusitis kronis

Mimisan yang berasal dari pembuluh darah bagian belakang dapat disebabkan oleh
hal-hal yang lebih serius, meliputi:

 Paparan bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada hidung, misalnya amonia.
 Masuknya benda asing.
 Benturan keras di kepala atau cedera yang menyebabkan hidung patah.
 Tumor hidung yang tumbuh di rongga hidung.
 Dampak dari operasi hidung.
 Kanker nasofaring.
 Hipertensi.
 Penyakit aterosklerosis.
 Beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan pembekuan darah,
seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand.
 Obat-obatan pengencer darah, seperti warfarin, heparin, atau aspirin.

Mata

Mata hitam terlihat seperti memar di sekitar mata. Hal ini biasanya merupakan


akibat dari cedera pada kepala atau wajah yang menyebabkan pendarahan di
permukaan kulit. 

Ketika pembuluh darah kecil atau kapiler, di permukaan kulit pecah, darah


akan keluar kejaringan sekitarnya. Hal ini menyebabkan perubahan warna
atau memar. 

Hampir semua warna hitam bukanlah hal serius tapi terkadang dapat menjadi
indikator dari darurat medis seperti keretakan pada tulang tengkorak. Mata
hitam juga disebut sebagai mata memar dan memar di sekitar mata.

Mata hitam dapat muncul setelah prosedur operasi seperti


operasi hidung atau facelift. Mata hitam dapat terjadi ketika darah yang
berasal dari kening atau hidung, turun ke bawah mata karena grafitasi. 

3. Bagaimana tatalaksana untuk kasus luka tusuk?


4. Mengapa bisa terjadi eviserasi omentum?
5. Bagaimana dengan tindakan dokter yg melakukan laparotomy cito meskipun keluarga pasien
belum datang?
6. Apa yang menyebabkan pasien mengalami sepsis?
7. Bagaimana peran mkdki dan mkek pada kasus pasien ini?
8. Apa saja tindakan yang disebut malpraktek?
“Malpraktek adalah, setiap sikap tindak yang salah, kekurangan keterampilan dalam
ukuran tingkat yang tidak wajar. Istilah ini umumnya dipergunakan terhadap sikap tindak
dari para dokter, pengacara dan akuntan. Kegagalan untuk memberikan pelayanan
profesional dan melakukan pada ukuran tingkat keterampilan dan kepandaian yang
wajar di dalam masyarakatnya oleh teman sejawat rata-rata dari profesi itu, sehingga
mengakibatkan luka, kehilangan atau kerugian pada penerima pelayanan tersebut yang
cenderung menaruh kepercayaan terhadap mereka itu. Termasuk di dalamnya setiap
sikap tindak profesional yang salah, kekurangan keterampilan yang tidak wajar atau
kurang kehati-hatian atau kewajiban hukum, praktek buruk atau ilegal atau sikap
immoral.”

a.    melalaikan kewajiban;
b.    melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh
seorang tenaga kesehatan, baik mengingat sumpah jabatannya
maupun mengingat sumpah sebagai tenaga kesehatan;
c.    mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh tenaga
kesehatan;
d.    melanggar sesuatu ketentuan menurut atau berdasarkan undang-
undang ini.

Anda mungkin juga menyukai