Kulit gatal ternyata termasuk salah satu komplikasi diabetes yang umum terjadi.
Untungnya, kondisi ini bisa dicegah atau diatasi dengan mudah. Namun, Anda perlu
memahami perbedaan gatal biasa dengan yang disebabkan oleh diabetes supaya bisa
menentukan perawatan yang tepat. Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Diabetes bisa turut menyerang setiap bagian dalam tubuh Anda, termasuk kulit.
American Diabetes Association bahkan menyebutkan bahwa masalah kulit sering kali
menjadi tanda awal diabetes.
Beberapa masalah kulit biasa dialami siapa saja, tetapi penderita diabetes lebih mudah
terkena, termasuk kulit gatal.
Perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes terletak pada penyebabnya. Gatal
biasanya disebabkan oleh infeksi, masalah kulit, atau iritasi.
Sementara itu, pada pengidap diabetes, gatal biasanya disebabkan oleh kadar gula
darah yang terlalu tinggi.
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf dan aliran darah
di area tertentu dalam tubuh Anda. Selain itu, perbedaan lainnya juga bisa ditunjukkan
dari lokasi terkena.
Pada pengidap diabetes, gejala ini biasanya dirasakan pada satu lokasi atau bagian
tubuh tertentu saja yang umumnya terasa di bagian kaki.
Kondisi ini awalnya akan menyerang kaki, kemudian tangan. Salah satu tanda
neuropati perifer diabetik adalah gatal yang memiliki perbedaan dari gatal biasa.
Tanda dan gejala tersebut sering kali memburuk pada malam hari. Selain gatal, gejala
neuropati perifer diabetik yang mungkin terjadi adalah:
mati rasa atau berkurangnya kemampuan untuk merasa sakit atau perubahan suhu,
sensasi kesemutan atau terbakar,
nyeri tajam atau kram,
lebih peka terhadap sentuhan, hingga
masalah kaki yang serius, seperti bisul, infeksi, dan nyeri tulang dan sendi.
Neuropati juga mendorong sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan protein yang
mengatur respons peradangan. Protein yang disebut dengan sitokin ini dapat
mengiritasi saraf dan menyebabkan gatal.
Peredaran darah yang buruk membuat kulit Anda lebih rentan terhadap kulit kering. Hal
itulah yang kemudian menyebabkan gatal pada pengidap diabetes.
Kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini mungkin hanya merasakan gejala
ringan. Namun, beberapa orang lainnya mungkin merasa nyeri kaki saat berjalan.
Ketika mengalami nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio) akibat penyakit arteri perifer,
Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan hingga nyeri yang melemahkan.
Klaudikasio yang parah dapat membuat Anda sulit berjalan atau melakukan berbagai
jenis aktivitas fisik lainnya.
Setelah beberapa saat, gangguan kulit ini terlihat seperti bekas luka mengkilap dengan
batasan berwarna ungu. Terkadang, NLD menimbulkan gatal dan nyeri pada pasien
diabetes.
Penyebab NLD memang belum diketahui. Namun, ahli memperkirakan ini terkait
dengan peradangan pembuluh darah terkait autoimun.
Orang dengan diabetes tipe 1 lebih cenderung lebih berisiko mengalami NLD
dibandingkan dengan pasien diabetes tipe 2.
Selain itu, pengidap diabetes berjenis kelamin wanita memiliki risiko lebih tinggi
mengalami kondisi ini dibandingkan dengan pria.
4. Eruptive xanthomatosis
Eruptive xanthomatosis adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh diabetes yang tidak
terkendali. Gangguan ini ditandai dengan benjolan kecil berwarna kuning-merah pada
tubuh.
Setiap benjolan tersebut memiliki lingkaran dan mungkin akan menyebabkan gatal.
Kondisi ini paling sering terjadi pada punggung tangan, kaki, lengan, hingga bokong.
Orang tersebut mungkin juga memiliki kadar kolesterol dan lemak yang tinggi.
Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala yang telah
disebutkan di atas.