TERKAIT DM
A. DIABETIC KATARAK
Bagaimana Diabetes Bisa Sampai Menyebabkan Katarak ?
Penyakit katarak adalah gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan kebutaan.
Setiap orang dapat mengalami katarak karena faktor risiko utamanya adalah penuaan.
Namun, orang diabetes termasuk yang paling rentan mengalaminya.
Kenapa orang diabetes mudah terkena penyakit katarak?
Penyakit katarak terjadi akibat perubahan struktur pada lensa mata sehingga menjadi
keruh atau buram seperti berawan. Kebanyakan penyebab mata katarak diakibatkan
oleh proses penuaan.
Lensa mata terletak di belakang iris dan pupil. Lensa ini cara kerjanya sama seperti lensa
kamera, yaitu memfokuskan cahaya ke retina di belakang mata. Retina kemudian akan
merekam gambar dan meneruskannya ke otak. Lensa juga menyesuaikan fokus mata,
yang memungkinkan kita melihat sesuatu dengan jelas baik di dekat dan jauh.
Lensa mata terbuat dari sebagian besar air dan protein. Seiring bertambahnya usia,
sejumlah protein dapat menggumpal dan mulai membentuk awan keruh yang menutupi
lensa. Awan keruh ini mencegah cahaya memasuki mata dan juga mengurangi
ketajaman gambar yang kita lihat. Kondisi ini disebut katarak.
Katarak yang diakibatkan oleh komplikasi diabetes terjadi karena adanya penumpukan
sorbitol (gula yang terbentuk dari glukosa) di dalam lensa mata.
Risiko Anda untuk terkena katarak akibat diabetes juga dapat meningkat apabila Anda:
Merokok
Minum alkohol
Terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama
Punya riwayat katarak dalam keluarga
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit katarak jika seseorang
mempunyai Diabetes ?
Menjalani pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi katarak dan masalah
mata lainnya pada tahap awal.
Berhenti merokok.
Mengurangi konsumsi alkohol.
Memakai kacamata hitam yang menghalangi sinar UVB ketika berada di luar
ruangan.
Menjaga berat badan yang sehat dengan olahraga rutin.
Mengurangi asupan kalori dari makanan berlemak dan bergula tinggi. Hanti
dengan banyak buah-buahan dan sayuran untuk memastikan bahwa Anda
memperoleh banyak vitamin dan nutrisi. Buah-buahan dan sayuran memiliki
banyak antioksidan untuk menjaga kesehatan mata Anda.
B. DIABETIC NEUROPHATY
Neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes, yang ditandai dengan
kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Meski dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh mana pun,
neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki.
Gejala Neuropati Diabetik
Gejala neuropati diabetik sangat beragam, tergantung letak saraf yang mengalami
gangguan. Pada banyak kasus, gejala berkembang secara perlahan dan bertahap, sehingga
penderita baru menyadarinya ketika sudah terjadi kerusakan saraf.
Pada awalnya, penderita neuropati diabetik akan merasakan kesemutan, kram, atau nyeri
di tungkai dan kaki. Lama kelamaan bagian tersebut akan mati rasa, baik terhadap nyeri
maupun suhu.
Kondisi mati rasa ini yang sering kali menyebabkan penderita diabetes tidak menyadari
adanya luka. Luka di kaki yang tidak ditangani dengan baik akan semakin meluas, hingga
menimbulkan infeksi dan kematian jaringan.
Selain masalah pada kaki dan tungkai, penderita neuropati diabetik juga dapat mengalami
gejala berupa:
Gangguan keseimbangan.
Sulit menelan.
Keringat yang berlebih atau malah berkurang.
Disfungsi ereksi atau impotensi.
Vagina kering.
Penurunan libido.
Sembelit atau diare, atau keduanya bergantian.
Gangguan berkemih, seperti mengompol atau sulit buang air kecil.
Penglihatan buram atau penglihatan ganda.
Lumpuh pada salah satu sisi wajah (Bell’s palsy).
Jantung berdebar.
C. DIABETIC NEFROPHATY
Nefropati diabetik adalah jenis penyakit ginjal progresif yang terjadi pada orang dengan
diabetes. University of Washington memperkirakan sekitar 20-40 persen orang dengan diabetes
akan mengalami nefropati diabetik di beberapa masa dalam hidup mereka. Jika tak ditangani
dengan tepat, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal parah yang pada akhirnya
meningkatkan risiko kematian.
Apa penyebab nefropati diabetik?
Setiap ginjal memiliki sekitar 1 juta nefron. Nefron adalah struktur terkecil yang
menyaring sisa kotoran dari darah Anda. Diabetes dapat menyebabkan nefron menebal
dan menimbulkan bekas luka. Akibatnya, kemampuan nefron untuk menyaring sisa
kotoran dan mengeluarkan cairan dari tubuh pun menurun. Hal itu dapat
mengakibatkan bocornya sejenis protein yang disebut albumin dalam urin Anda, yang
menyebabkan nefropati diabetik.
Alasan tepat mengenai kenapa hal ini terjadi pada orang dengan diabetes tidak
diketahui. Akan tetapi kadar gula darah yang tidak stabil dan tekanan darah tinggi
terbukti dapat memicu nefropati diabetik. Kadar gula atau tekanan darah yang terus-
menerus tinggi adalah dua hal yang dapat merusak ginjal, membuat ginjal tidak dapat
menyaring sisa kotoran dan membuang air dari tubuh Anda.
Memiliki riwayat penyakit diabetes tipe 1 sebelum berusia 20 tahun dan perokok aktif
berisiko lebih tinggi terkena nefropati diabetik.
Apa dampak dari nefropati diabetik?
Perkembangan penyakit bergantung pada banyak faktor. Dalam beberapa kasus,
nefropati diabetik dapat menyebabkan kerusakan mata dan penyakit jantung. Dalam
kasus di mana penyakit ini telah berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir,
dapat menyebabkan kematian.
Namun, mengikuti rencana pengobatan dan membuat perubahan gaya hidup yang
direkomendasikan dapat memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga ginjal
Anda sehat lebih lama.
D. DIABETIC COMA
Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Koma?
Kondisi koma diabetes adalah salah satu komplikasi diabetes yang perlu diwaspadai. Hal
ini sama-sama dapat dialami oleh penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 ketika
kadar gula darah mereka tidak pernah stabil — entah turun terlalu rendah
(hipoglikemia) atau melonjak terlalu tinggi (hiperglikemia).
Hiperglikemia dapat memicu koma karena gula darah yang dibiarkan terus tinggi lama-
lama akan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat otak. Sebaliknya, koma juga
bisa terjadi ketika gula darah Anda turun drastis misalnya karena menyengajakan tidak
makan (puasa diabetes). Gula darah rendah kemudian dapat memicu dehidrasi serius
yang menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran.
Selain itu, oma juga sangat mudah terjadi jika penderita mengalami penimbunan keton
dalam darah atau yang dikenal dengan ketoasidosis diabetik. Kondisi ini merupakan
komplikasi dari diabetes tipe 1, yang membuat orang tersebut tidak dapat membakar
kelebihan glukosa sebagai energi dan akhirnya menggunakan lemak sebagai bahan
energi. Sisa pembakaran lemak tersebut yang disebut dengan keton, dan bisa zat
meracuni Anda jika jumlahnya berlebihan.
Ketoasidosis diabetik juga sangat berkaitan dengan peningkatan kadar gula darah yang
di luar batas wajar.
Pengobatan dan pemulihan dari koma diabetik
Meski dapat berakibat fatal, koma diabetik termasuk kondisi yang dapat membaik
dengan sangat cepat ketika kadar gula darah sudah membaik dan berada di dalam batas
yang normal.
Penderita diabetes yang tidak sadarkan diri juga akan langsung pulih dan akan membaik
tanpa ada efek samping dari pengobatan.
Pengobatan yang dibutuhkan penderita diabetes yang mengalami koma bergantung
dengan kondisi yang memicunya. Jika dipicu oleh hiperglikemia maka dibutuhkan
pemberian cairan intravena dan insulin, sedangkan jika dipicu oleh hipoglikemia maka
injeksi glukoagon dapat membantu meningkatkan kadar gula darah.