Anda di halaman 1dari 8

Kelainan Darah

By; H.Maswan Daulay, S.Kep., Ns., M.Kes

Definisi

Apa itu kelainan darah?


Kelainan darah, juga dikenal sebagai gangguan hematologi, adalah gangguan yang
memengaruhi kuantitas serta fungsi darah Anda. Darah Anda tersusun dari empat
komponen utama, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma
darah, dan trombosit (keping darah).

Keempat komponen tersebut dapat


mengalami masalah sehingga tidak
dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Akibatnya, Anda mungkin
akan mengalami berbagai penyakit
kelainan darah yang dapat bersifat
akut dan kronis.

Penyakit kelainan darah


yang memengaruhi sel darah merah

Macam-macam kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah (eritrosit) di


antaranya:

1. Anemia
Dari banyaknya penyakit kelainan darah, Anda mungkin sudah tak asing lagi
dengan anemia. Ya, penyakit ini disebabkan karena jumlah sel darah merah dalam
tubuh rendah. Ketika Anda terkena anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan suplai
darah yang kaya oksigen. Suplai darah kaya oksigen yang rendah ini dapat membuat
penderitanya merasa lelah, lesu, dan tidak bertenaga. Orang yang mengalami anemia
juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.

Tergantung penyebabnya, anemia terbagi menjadi beberapa jenis yang meliputi:


 Anemia defisiensi besi
 Anemia pernisiosa (defisensi vitamin B12)
 Anemia karena penyakit kronis
 Anemia hemolitik autoimun
 Anemia aplastik
 Anemia megaloblastik
 Anemia sel sabit
 Anemia karena Talasemia
 Anemia defisiensi folat

2. Malaria
Malaria adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh parasit yang dibawa
oleh nyamuk Anopheles. Parasit akan masuk ke darah kemudian menginfasi sel darah
merah dan merusak sel tersebut.

Setelah Anda terinfeksi, tubuh Anda akan bereaksi dengan memunculkan gejala
seperti demam tinggi dan menggigil. Kondisi ini biasanya terjadi dalam siklus yang
berlangsung selama 2-3 hari dalam satu waktu.

Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, infeksi parasit dapat
menyebabkan kerusakan pada organ tubuh penderitanya. Dalam kasus yang parah,
malaria juga bisa mengancam nyawa bahkan menyebabkan kematian.

3. Polisitemia vera
Polisitemia vera adalah kondisi ketika sel darah merah yang diproduksi pada
sumsum tulang belakang terlalu banyak. Meningkatnya produksi sel darah merah
dalam tubuh ini dapat menyebabkan darah membeku dan menghambat aliran darah.
Kondisi ini meningkatkan risiko pembekuan darah.

Jika tidak segera diobati, gumpalan darah dapat melewati pembuluh darah,
menyebabkan kondisi serius seperti stroke (pengumpalan pembuluh darah di otak)
atau infark miokard (penggumpalan darah di arteri jantung).

Penyakit kelainan darah


yang memengaruhi sel darah putih

Macam-macam kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah (eritrosit) di


antaranya:
1. Leukimia
Leukimia adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih
berubah menjadi tidak normal dan berkembang biak secara tidak terkendali di dalam
sumsum tulang. Leukimia adalah jenis yang paling umum dari kanker darah.
Berdasarkan seberapa cepat perkembangannya serta jenis sel darah putih yang
diserang, leukemia dibedakan menjadi akut dan kronis. Leukemia kronis jauh lebih
berbahaya dan sulit untuk diobati dibanding leukimia akut.

2. Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi organ limpa, kelenjar
getah bening, timus, sumsum tulang, dan bagian lainnya di tubuh. Sama seperti
penyakit leukimia, limfoma terjadi akibat sel darah putih yang berkembang tidak
normal dan di luar kendali.

Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah
limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

3. Multiple myeloma
Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang terjadi karena sel plasma
berubah menjadi ganas dan berkembang biak tidak terkendali. Padahal, sel plasma
sendiri berperan untuk menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu
tubuh menyerang dan membunuh kuman, sehingga Anda bisa terlindungi dari infeksi
penyakit.

Sayangnya, multiple myeloma justru menyebabkan produksi antibodi menjadi tidak


normal. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah dan rentan terhadap
infeksi.

4. Sindrom mielodisplastik (praleukimia)


Sindrom mielodisplastik atau juga disebut dengan penyakit praleukimia adalah
jenis kanker darah yang menyerang sumsum tulang. Kondisi ini disebabkan karena sel
darah yang terbentuk tidak sempurna, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.

Meski sering kali muncul secara perlahan, sindrom ini juga dapat muncul secara
mendadak dan menjadi leukimia pada tingkatan yang parah.

Penyakit kelainan darah


yang memengaruhi keping darah

Beberapa penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi trombosit di antaranya:


1. Trombositopenia
Trombositopenia terjadi karena trombosit dalam darah terlalu rendah.
Trombosit sendiri merupakan sel darah yang berperan penting pada proses
pembekuan darah. Kondisi ini dapat disebabkan karena masalah kesehatan atau efek
dari obat-obatan tertentu.

Pada kasus yang langka, jumlah trombosit dapat menjadi sangat rendah. Jika
dibiarkan tanpe pengobatan yang tepat, kondisi ini tersebut dapat menyebabkan
perdarahan internal yang berbahaya.

2. Trombositosis esensial
Trombositemia esensial adalah peningkatan jumlah trombosit tanpa sebab
yang jelas. Kondisi ini menyebabkan pembekuan darah yang berlebihan dan
perdarahan.

Trombositemia esensial bisa terjadi akibat gangguan proses pembentukan sel


punca (stem cell) pembentuk darah. Sayangnya, sampai saat ini para ahli belum
mengetahui apa penyebab pasti dari trombositosis esensial.

Gangguan darah
yang memengaruhi plasma darah

Beberapa penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi plasma darah adalah:
1. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit genetik yang menyebabkan darah menjadi sulit
membeku. Kondisi ini disebabkan karena tubuh kekurangan protein pembekuan darah
(faktor pembekuan).

Apabila orang dengan hemofilia mengalami perdarahan, maka perdarahannya akan


sulit dihentikan. Akibatnya, darah akan terus mengalir keluar. Jika tidak segera
ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

2. Trombofilia
Jika hemofilia terjadi karena darah sulit membeku, trombofilia justru kondisi
yang membuat darah Anda mudah untuk menggumpal. Ya, trombofilia atau yang
disebut juga dengan pengentalan darah adalah penyakit yang berhubungan dengan
pembekuan darah.

Kondisi ini menyebabkan darah lebih mudah untuk menggumpal. Beberapa orang yang
didiagnosis penyakit ini harus minum obat pengencar darah setiap hari untuk
menghindari terjadinya penggumpalan darah. Kadang‐kadang, trombofilia dapat
mengakibatkan komplikasi serius dan mengancam nyawa.
3. Trombosis vena dalam
Trombosit vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) adalah suatu penyakit
yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah di pembuluh darah vena. Biasanya
pembuluh darah vena yang paling sering mengalami penggumpalan adalah bagian kaki.
Kondisi ini menyebabkan aliran darah melambat. Akibatnya, daerah yang tersumbat
menjadi bengkak, merah, dan nyeri. Apabila gumpalan darah bergerak ke paru-paru,
maka dapat menyebabkan emboli paru yang menimbulkan masalah pernapasan serius.

Seberapa umumkah
kelainan darah?,,,,,,,,,,,,

Penyakit kelainan darah termasuk yang cukup sering terjadi. Kondisi ini dapat
dialami oleh siapa saja dari kalangan usia maupun jenis kelamin.
Anda dapat terhindar dari penyakit kelainan darah dengan mengurangi faktor risiko
yang ada. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala


Tanda dan gejala penyakit kelainan darah mungkin dapat berbeda, tergantung
dari penyebabnya. Namun, ada beberapa gejala khas yang bisa muncul ketika
seseorang mengalami gangguan darah, di antaranya:
 Lemah, lesu, tidak bertenaga
 Demam
 Sakit kepala
 Pusing
 Kulit pucat pasi
 Kemerahan pada wajah
 Pembekuan darah yang berlebihan
 Muncul petekie atau bintik-bintik merah
 Luka yang tidak kunjung sembuh atau lambat sembuh
 Perdarahan tak terkendali setelah terluka
 Kulit mudah memar meski hanya terkena benturan kecil
Umumnya, gangguan darah menyebabkan perdarahan sangat berat dalam kasus:
 Mimisan
 Prosedur gigi
 Perdarahan menstruasi
 Melahirkan
 Tumbuh gigi pada bayi

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila
Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan
dokter Anda.
Kapan harus dilakukan pemeriksaan
Jika memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah/ perlu diperiksa. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan untuk menangani kondisi kesehatan.

Penyebab
Apa penyebab kelainan darah?
Ada beberapa penyebab utama gangguan darah, di antaranya:

Keturunan
Penyakit gangguan darah dapat berasal dalam keluarga. Ini berarti jika orangtua atau
saudara kandung memiliki kelainan darah, Anda kemungkinan akan mengalami hal yang
serupa.

Penyakit tertentu
Misalnya, polisitemia vera (sebuah kondisi genetik) dapat menyebabkan tubuh
Anda menghasilkan terlalu banyak sel darah merah. Bisa juga karena Anda Anda
memiliki penyakit autoimun seperti lupus.
Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin menghancurkan trombosit darah Anda sendiri,
yang membuat tubuh kesulitan untuk menghentikan perdarahan ketika terluka.

Infeksi
Beberapa infeksi dapat mengurangi jumlah sel darah putih dari darah Anda.
Meski begitu, terkadang infeksi juga bisa meningkatkan produksi sel darah putih
dalam tubuh Anda.

Kekurangan gizi
Asupan nutrisi yang buruk juga bisa menyebabkan gangguan darah. Contohnya,
jika Anda kekurangan zat besi, maka tubuh Anda tidak bisa memproduksi sel darah
merah yang cukup. Akibatnya, Anda akan lebih rentan mengalami penyakit anemia.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit kelainan darah?
Ada beberapa alasan yang membuat Anda berisiko lebih tinggi mengalami
gangguan darah, di antaranya:
 Kegemukan alias obesitas
 Merokok
 Terkena infeksi serius
 Kurangnya aktivitas fisik
 Lanjut usia
 Pola makan yang tidak sehat, misalnya tinggi lemak, garam, dan gula
 Mengalami gangguan pencernaan kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam
menyerap nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi

Obat & Pengobatan


Hal pertama yang akan dilakukan untuk mengatasi gangguan darah yang dialami
adalah memeriksa riwayat medis dan kondisi secara umum. Setelah itu, akan
melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk memantabkan diagnosis.

Dapat juga menyarankan kombinasi perawatan untuk membantu memperbaiki


gangguan sel darah Anda. Jika kondisi tidak parah, mungkin hanya akan diberi obat-
obatan tertentu untuk meringankan gejala yang dikeluhkan.

Sementara dalam kasus ketika obat tidak bekerja dengan baik, mungkin akan
dianjurkan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang. Prosedur tersebut dapat
memperbaiki atau mengganti sumsum tulang yang rusak, sehingga bisa kembali
berfungsi lagi dengan baik. Selain itu, transfusi darah adalah pilihan lain untuk
membantu mengganti sel-sel darah yang hilang atau rusak.

Tes yang biasa dilakukan untuk kelainan darah


Guna mengetahui penyebab gangguan darah yang Anda alami, dokter biasanya
akan menganjurkan Anda untuk melakukan beberapa tes di bawah ini.

1. Hitung darah perifer lengkap


Hitung darah perifer lengkap adalah tes yang paling umum untuk gangguan
darah. Prosedur ini berfungsi untuk mengevaluasi semua komponen seluler (sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit) dalam darah.

Mesin otomatis dapat melakukan tes ini dalam waktu kurang dari 1 menit pada
sejumlah kecil darah. Prosedur ini dalam beberapa kasus juga dilengkapi dengan
pemeriksaan sel darah di bawah mikroskop.

2. Penghitungan retikulosit
Penghitungan retikulosit berfungsi untuk mengukur jumlah sel darah merah
(eritrosit) yang baru terbentuk dalam volume tertentu darah. Retikulosit biasanya
menempati sekitar 1% dari total jumlah sel darah merah.

Jika tubuh membutuhkan lebih banyak sel darah merah, seperti pada anemia, sumsum
tulang biasanya merespon dengan memproduksi lebih banyak retikulosit. Dengan
demikian, jumlah retikulosit adalah ukuran kapasitas dari sumsum tulang untuk
membuat sel darah merah baru.
3. Tes khusus sel-sel darah
Para dokter dapat mengukur proporsi jenis sel darah putih dan kemampuan sel darah
putih untuk melawan infeksi. Sebagian besar tes dilakukan pada sampel darah, tetapi
beberapa memerlukan sampel dari sumsum tulang.

4. Tes pembekuan mencakup berbagai jenis tes


Beberapa tes pembekuan dapat menghitung jumlah trombosit dalam darah
Anda. Trombosit bertanggung jawab untuk mengontrol perdarahan. Kadang-kadang
dokter perlu menguji seberapa baik trombosit bekerja. Tes-tes lain dapat mengukur
fungsi keseluruhan dari protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah normal.

5. Pengukuran protein dan zat lainnya


Tes ini dilakukan pada sampel urin. Urin mengandung sejumlah kecil protein.
Dengan mengukur protein ini, dokter dapat mendeteksi kelainan pada kuantitas atau
struktur urin Anda.

Pengobatan di rumah
Dapat mengatasi kelainan darah dengan banyak cara. Jika menemukan gejala
apapun, harus mengunjungi dokter spesialis untuk didiagnosis dan diobati dini,
sehingga dapat memperoleh hasil yang terbaik.

Menerapkan pola makan yang sehat, olahraga secara teratur, berhenti merokok dan
minum minuman beralkohol mungkin dapat membantu mengurangi risiko terkena
gangguan darah. Jika kelainan darah terjadi pada orang tua, perlu konsultasi dengan
dokter spesialis untuk mendiskusikan kemungkinan terjadi juga di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai