Definisi
1. Anemia
Dari banyaknya penyakit kelainan darah, Anda mungkin sudah tak asing lagi
dengan anemia. Ya, penyakit ini disebabkan karena jumlah sel darah merah dalam
tubuh rendah. Ketika Anda terkena anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan suplai
darah yang kaya oksigen. Suplai darah kaya oksigen yang rendah ini dapat membuat
penderitanya merasa lelah, lesu, dan tidak bertenaga. Orang yang mengalami anemia
juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
2. Malaria
Malaria adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh parasit yang dibawa
oleh nyamuk Anopheles. Parasit akan masuk ke darah kemudian menginfasi sel darah
merah dan merusak sel tersebut.
Setelah Anda terinfeksi, tubuh Anda akan bereaksi dengan memunculkan gejala
seperti demam tinggi dan menggigil. Kondisi ini biasanya terjadi dalam siklus yang
berlangsung selama 2-3 hari dalam satu waktu.
Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, infeksi parasit dapat
menyebabkan kerusakan pada organ tubuh penderitanya. Dalam kasus yang parah,
malaria juga bisa mengancam nyawa bahkan menyebabkan kematian.
3. Polisitemia vera
Polisitemia vera adalah kondisi ketika sel darah merah yang diproduksi pada
sumsum tulang belakang terlalu banyak. Meningkatnya produksi sel darah merah
dalam tubuh ini dapat menyebabkan darah membeku dan menghambat aliran darah.
Kondisi ini meningkatkan risiko pembekuan darah.
Jika tidak segera diobati, gumpalan darah dapat melewati pembuluh darah,
menyebabkan kondisi serius seperti stroke (pengumpalan pembuluh darah di otak)
atau infark miokard (penggumpalan darah di arteri jantung).
2. Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi organ limpa, kelenjar
getah bening, timus, sumsum tulang, dan bagian lainnya di tubuh. Sama seperti
penyakit leukimia, limfoma terjadi akibat sel darah putih yang berkembang tidak
normal dan di luar kendali.
Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah
limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
3. Multiple myeloma
Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang terjadi karena sel plasma
berubah menjadi ganas dan berkembang biak tidak terkendali. Padahal, sel plasma
sendiri berperan untuk menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu
tubuh menyerang dan membunuh kuman, sehingga Anda bisa terlindungi dari infeksi
penyakit.
Meski sering kali muncul secara perlahan, sindrom ini juga dapat muncul secara
mendadak dan menjadi leukimia pada tingkatan yang parah.
Pada kasus yang langka, jumlah trombosit dapat menjadi sangat rendah. Jika
dibiarkan tanpe pengobatan yang tepat, kondisi ini tersebut dapat menyebabkan
perdarahan internal yang berbahaya.
2. Trombositosis esensial
Trombositemia esensial adalah peningkatan jumlah trombosit tanpa sebab
yang jelas. Kondisi ini menyebabkan pembekuan darah yang berlebihan dan
perdarahan.
Gangguan darah
yang memengaruhi plasma darah
Beberapa penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi plasma darah adalah:
1. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit genetik yang menyebabkan darah menjadi sulit
membeku. Kondisi ini disebabkan karena tubuh kekurangan protein pembekuan darah
(faktor pembekuan).
2. Trombofilia
Jika hemofilia terjadi karena darah sulit membeku, trombofilia justru kondisi
yang membuat darah Anda mudah untuk menggumpal. Ya, trombofilia atau yang
disebut juga dengan pengentalan darah adalah penyakit yang berhubungan dengan
pembekuan darah.
Kondisi ini menyebabkan darah lebih mudah untuk menggumpal. Beberapa orang yang
didiagnosis penyakit ini harus minum obat pengencar darah setiap hari untuk
menghindari terjadinya penggumpalan darah. Kadang‐kadang, trombofilia dapat
mengakibatkan komplikasi serius dan mengancam nyawa.
3. Trombosis vena dalam
Trombosit vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) adalah suatu penyakit
yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah di pembuluh darah vena. Biasanya
pembuluh darah vena yang paling sering mengalami penggumpalan adalah bagian kaki.
Kondisi ini menyebabkan aliran darah melambat. Akibatnya, daerah yang tersumbat
menjadi bengkak, merah, dan nyeri. Apabila gumpalan darah bergerak ke paru-paru,
maka dapat menyebabkan emboli paru yang menimbulkan masalah pernapasan serius.
Seberapa umumkah
kelainan darah?,,,,,,,,,,,,
Penyakit kelainan darah termasuk yang cukup sering terjadi. Kondisi ini dapat
dialami oleh siapa saja dari kalangan usia maupun jenis kelamin.
Anda dapat terhindar dari penyakit kelainan darah dengan mengurangi faktor risiko
yang ada. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila
Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan
dokter Anda.
Kapan harus dilakukan pemeriksaan
Jika memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah/ perlu diperiksa. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan untuk menangani kondisi kesehatan.
Penyebab
Apa penyebab kelainan darah?
Ada beberapa penyebab utama gangguan darah, di antaranya:
Keturunan
Penyakit gangguan darah dapat berasal dalam keluarga. Ini berarti jika orangtua atau
saudara kandung memiliki kelainan darah, Anda kemungkinan akan mengalami hal yang
serupa.
Penyakit tertentu
Misalnya, polisitemia vera (sebuah kondisi genetik) dapat menyebabkan tubuh
Anda menghasilkan terlalu banyak sel darah merah. Bisa juga karena Anda Anda
memiliki penyakit autoimun seperti lupus.
Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin menghancurkan trombosit darah Anda sendiri,
yang membuat tubuh kesulitan untuk menghentikan perdarahan ketika terluka.
Infeksi
Beberapa infeksi dapat mengurangi jumlah sel darah putih dari darah Anda.
Meski begitu, terkadang infeksi juga bisa meningkatkan produksi sel darah putih
dalam tubuh Anda.
Kekurangan gizi
Asupan nutrisi yang buruk juga bisa menyebabkan gangguan darah. Contohnya,
jika Anda kekurangan zat besi, maka tubuh Anda tidak bisa memproduksi sel darah
merah yang cukup. Akibatnya, Anda akan lebih rentan mengalami penyakit anemia.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit kelainan darah?
Ada beberapa alasan yang membuat Anda berisiko lebih tinggi mengalami
gangguan darah, di antaranya:
Kegemukan alias obesitas
Merokok
Terkena infeksi serius
Kurangnya aktivitas fisik
Lanjut usia
Pola makan yang tidak sehat, misalnya tinggi lemak, garam, dan gula
Mengalami gangguan pencernaan kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam
menyerap nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi
Sementara dalam kasus ketika obat tidak bekerja dengan baik, mungkin akan
dianjurkan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang. Prosedur tersebut dapat
memperbaiki atau mengganti sumsum tulang yang rusak, sehingga bisa kembali
berfungsi lagi dengan baik. Selain itu, transfusi darah adalah pilihan lain untuk
membantu mengganti sel-sel darah yang hilang atau rusak.
Mesin otomatis dapat melakukan tes ini dalam waktu kurang dari 1 menit pada
sejumlah kecil darah. Prosedur ini dalam beberapa kasus juga dilengkapi dengan
pemeriksaan sel darah di bawah mikroskop.
2. Penghitungan retikulosit
Penghitungan retikulosit berfungsi untuk mengukur jumlah sel darah merah
(eritrosit) yang baru terbentuk dalam volume tertentu darah. Retikulosit biasanya
menempati sekitar 1% dari total jumlah sel darah merah.
Jika tubuh membutuhkan lebih banyak sel darah merah, seperti pada anemia, sumsum
tulang biasanya merespon dengan memproduksi lebih banyak retikulosit. Dengan
demikian, jumlah retikulosit adalah ukuran kapasitas dari sumsum tulang untuk
membuat sel darah merah baru.
3. Tes khusus sel-sel darah
Para dokter dapat mengukur proporsi jenis sel darah putih dan kemampuan sel darah
putih untuk melawan infeksi. Sebagian besar tes dilakukan pada sampel darah, tetapi
beberapa memerlukan sampel dari sumsum tulang.
Pengobatan di rumah
Dapat mengatasi kelainan darah dengan banyak cara. Jika menemukan gejala
apapun, harus mengunjungi dokter spesialis untuk didiagnosis dan diobati dini,
sehingga dapat memperoleh hasil yang terbaik.
Menerapkan pola makan yang sehat, olahraga secara teratur, berhenti merokok dan
minum minuman beralkohol mungkin dapat membantu mengurangi risiko terkena
gangguan darah. Jika kelainan darah terjadi pada orang tua, perlu konsultasi dengan
dokter spesialis untuk mendiskusikan kemungkinan terjadi juga di kemudian hari.