Anda di halaman 1dari 99

KURIKULUM INTI DIPLOMA III

FISIOTERAPI

KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN


TAHUN 2011
KATA PENGANTAR

ii Draft Kurikulum D-III .FISIOTERAPI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG

BAB II KERANGKA KONSEP KURIKULUM PENDIDIKAN DIII


FISIOTERAPI
A. ORIENTASI PROGRAM PENDIDIKAN
B. PENDEKATAN PENYUSUNAN KURIKULUM
C. VISI PENDIDIKAN DIII FISIOTERAPI
D. MISI PENDIDIKAN DIII FISIOTERAPI
E. TUJUAN PENDIDIKAN DIII FISIOTERAPI

BAB III PROFIL LULUSAN D-III FISIOTERAPI


A. PERAN LULUSAN D-III FISIOTERAPI
B. FUNGSI LULUSAN D-III FISIOTERAPI

BAB IV KOMPETENSI UTAMA D-III FISIOTERAPI

BAB V STRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI MATA KULIAH


A. STRUKTUR PROGRAM
B. DISTRIBUSI MATA KULIAH

BAB VI GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KURIKULUM


A. PESERTA DIDIK
B. KRITERIA TENAGA PENGAJAR
C. METODA PEMBELAJARAN
D. LAHAN PRAKTEK
E. PENILAIAN HASIL BELAJAR
F. MASA STUDI
G. IJAZAH DAN TRANSKRIP

BAB VII GARIS BESAR MATA KULIAH

BAB VIII PENUTUP

iii Draft Kurikulum D-III .FISIOTERAPI


BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajad
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Hal ini merupakan
perwujudan dari kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Upaya pelayanan kesehatan telah mengalami pergeseran, yang semula
berupa upaya penyembuhan (kuratif) saja, berangsur-angsur berkembang sehingga
mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dan
pemulihan (rehabilitatif). Pelayanan kesehatan tersebut bersifat menyeluruh, terpadu,
berkesinambungan dan tuntas, yang diarahkan kepada pelayanan kesehatan
perorangan/individu, keluarga maupun masyarakat. Program-program pokok
kesehatan diarahkan untuk mencapai “masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan”, sehingga mampu membentuk manusia Indonesia yang hidup aktif dan
berkualitas.
Fisioterapi sebagai bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peralatan (elektrik dan mekanik) serta komunikasi dan
edukasi sangat dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan
fisioterapi ini terus meningkat sehubungan dengan adanya interrelasi antara faktor-
faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Permasalahan ekonomi dan kependudukan, lingkungan fisik biologis serta
pendidikan yang menimbulkan atau mempengaruhi tingkat kesehatan berupa
impairmen, terbatasnya fungsi, dan restriksi partisipasi atau ketidakmampuan
diperkirakan cukup banyak di masyarakat. Dengan berbagai data yang ada maka
dapat ditarik suatu asumsi bahwa masalah impairmen, terbatasnya fungsi, dan
restriksi partisipasi atau ketidakmampuan mempunyai dampak negatif yang cukup
besar di masyarakat apabila hal tersebut tidak ditangani secara efektif dan efisien.
Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan intervensi fisioterapi. Dalam
pengabdiannya fisioterapis profesional dituntut untuk selalu peka terhadap
lingkungan sosial dan dapat melaksanakan pendekatan secara komprehensif yang
menyangkut aspek kesehatan yang berkaitan dengan gerak dan fungsi.
Tenaga fisioterapi yang professional dan kompeten diharapkan dapat
memberikan edukasi ke arah kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
khususnya masalah gerak dan fungsi. Selain itu, untuk menjamin diperolehnya azas

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 1


pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, maka pendidikan tenaga
fisioterapi yang professional harus berkesinambungan.
Tujuan umum dari pengembangan sistem pendidikan tinggi fisioterapi antara
lain untuk menghasilkan fisioterapis profesional yang memenuhi standar kompetensi
lulusan yang telah ditetapkan dan dibutuhkan oleh masyarakat global maupun
nasional serta sistem pelayanan kesehatan. Disamping itu diharapkan menghasilkan
pemikiran dan cara-cara pemecahan masalah gerak termasuk fungsinya yang
dihadapi masyarakat, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
fisioterapi.
Dalam rangka menghasilkan tenaga fisioterapis yang profesional dan
kompeten, maka dibutuhkan penyelenggaraan pendidikan yang didukung oleh
sarana prasarana, sumber daya dan kebijakan. Kurikulum sebagai salah satu
prasarana pendidikan menjadi sangat penting artinya dalam pembentukan tenaga
fisoterapi yang profesional dan kompeten, mengingat di dalamnya memuat
komponen-komponen yang didasari oleh peran, fungsi dan kompetensi yang harus
dimiliki oleh lulusan Pendidikan Diploma III Fisioterapi.
Dalam proses penyusunan kurikulum pendidikan Diploma III Fisioterapi
berbasis kompetensi ini, tidak lepas dari berbagai Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah sebagai berikut:
1. Undang - Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas PP no 17
tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tanggal 20
Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tanggal 2 April
2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;
9. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1363 tahun 2001 tentang Regristasi dan
Izin Praktek Fisioterapi;
10.SK Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi;
11.SK Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor 44/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan kelompok mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di
Perguruan Tinggi;

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 2


12.Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 914/E/T/2011 tanggal 30 Juni 2011 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi,

serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi fisioterapi dan


tuntutan stakeholder serta masyarakat akan lulusan fisioterapi yang kompeten dan
sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh stakeholder,
organisasi profesi (Ikatan Fisioterapis Indonesia) serta institusi pendidikan.
Kurikulum Diploma III Fisioterapi ini telah dilakukan penyesuaian dan di
dalamnya dikemukakan segala aspek yang menjadi dasar penyelenggaraan program
Diploma III Fisioterapi termasuk Garis-Garis Besar Mata Kuliah yang perlu diberikan
beserta penjelasannya. Kurikulum Diploma III Fisioterapi ini disusun untuk
memberikan arah, tujuan dan ruang lingkup pendidikan Fisioterapi agar dapat
menghasilkan Ahli Madya Fisioterapi yang profesional dan kompeten sesuai dengan
kebutuhan.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 3


BAB II
KERANGKA KONSEP KURIKULUM
PENDIDIKAN DIPLOMA III FISIOTERAPI

A. ORIENTASI PROGRAM PENDIDIKAN

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang ikut


menentukan kualitas hidup manusia. Derajat kesehatan merupakan suatu
keseimbangan yang dinamis, dipengaruhi oleh empat faktor penentu utama,
yaitu faktor bawaan, perilaku manusia, lingkungan dan faktor pelayanan
kesehatan dalam tatanan dan lingkup sosial, ekonomi dan budaya bangsa.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada beberapa dasa
warsa terakhir dalam abad ke-21 ini berkembang dengan sangat pesat,
mempunyai pengaruh yang sangat besar dan luas pada berbagai segi
kehidupan manusia temasuk kesehatan. Pendekatan dan penyelesaian
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat mengalami perubahan
yang cukup mendasar. Di samping itu muncul masalah-masalah kesehatan
baru sebagai akibat samping dari proses modernisasi yang terjadi dan sering
memerlukan penanganan khusus.
Perkembangan di masa yang akan datang diperkirakan masalah utama
dalam bidang kesehatan yang akan dihadapi adalah masalah kesehatan
masyarakat, di samping masalah kesehatan yang bersifat individual.
Pendekatan dan penyelesaiannya menuntut digunakannya cara-cara maju,
baik dalam kerangka berfikir, pendekatan, strategi penanganan, maupun
pengendalian berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Sifat penanganan
masalah kesehatan akan lebih berbentuk intersektoral dan menyeluruh, serta
bentuk pelayanan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pergeseran
yang demikian ini mempunyai implikasi yang luas, baik pada pembangunan
sistem pelayanan kesehatan, maupun dalam pengadaan tenaga kesehatan
yang diperlukan. Sistem pendidikan tenaga kesehatan harus dapat
mengadakan reorientasi dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga berbagai
tenaga kesehatan yang dihasilkan dapat secara sepenuhnya melaksanakan
usaha penanganan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
yang dilaksanakan dengan pendekatan pelayanan kesehatan utama (primary
health care).
Program pendidikan ahli madya fisioterapi di Indonesia berorientasi
kepada kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan dan menerapkan
kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan
kebutuhan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta disesuaikan
dengan Standar Kompetensi Lulusan Fisioterapi yang ditetapkan oleh Menteri

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 4


Kesehatan RI yang tercantum dalam Surat Keputusan Menkes R.I Nomor:
……………

B. PENDEKATAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Seperti telah diuraikan di atas, tenaga kesehatan yang dihasilkan oleh


sistem pendidikan tenaga kesehatan harus dapat secara sepenuhnya
berperan aktif dalam sistem pelayanan yang dinamis, efektif dan efisien. Hal
ini berarti bahwa tenaga kesehatan yang dihasilkan, termasuk tenaga
fisioterapi, harus berpandangan luas tentang masalah kesehatan dan
mempunyai pengetahuan serta ketrampilan professional yang diperlukan,
mampu bekerja secara mandiri maupun bekerja dalam tim, dalam
melaksanakan pelayanan, mengelola, mendidik dan meneliti bidang
fisioterapi/kesehatan lainnya serta lebih mengutamakan kepentingan
masyarakat daripada kepentingan diri sendiri.
Program pendidikan pada D III Fisioterapi yang akan menghasilkan Ahli
Madya Fisioterapi, dikembangkan berdasarkan falsafah dan kerangka konsep
yang kokoh, seperti yang telah diuraikan. Program Pendidikan D III Fisioterapi
merupakan program pendidikan vokasional. Lulusan dituntut menguasai ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai fisioterapis profesional. Oleh
karena itu kurikulum pendidikan tersebut disusun secara sistematik dan
berlandaskan Standar Kompetensi Lulusan Fisioterapi yang ditetapkan oleh
profesi fisioterapi Indonesia dan telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI
dalam Surat Keputusan Menkes RI Nomor: …….., dengan berbagai bentuk
pengalaman belajar yang lebih menekankan pada keterampilan.

C. VISI PENDIDIKAN D-III FISIOTERAPI

Visi pendidikan D-III Fisioterapi adalah menghasilkan Ahli Madya Fisioterapi


yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar Kompetensi Fisioterapi
Indonesia

D. MISI PENDIDIKAN D-III FISIOTERAPI

Misi pendidikan D-III Fisioterapi adalah :


1. Menyelenggarakan program pendidikan fisioterapi berbasis kompetensi
2. Menyelenggarakan penelitian bidang fisioterapi yang mendukung program
pendidikan
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang fisioterapi

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 5


E. TUJUAN PENDIDIKAN D-III FISIOTERAPI

Tujuan pendidikan D-III Fisioterapi adalah menghasilkan Ahli Madya fisioterapi


yang memiliki kemampuan :
1. Memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi
2. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan efektif
3. Melaksanakan aspek legal dan etika profesi dalam menangani masalah
gerak dan fungsi
4. Melakukan pendidikan/penyuluhan (promosi kesehatan) masalah gerak
dan fungsi kepada pasien/klien, keluarga dan masyarakat
5. Mengelola pelayanan masalah gerak dan fungsi
6. Membuat laporan studi kasus fisioterapi dan menggunakan hasil penelitian
dalam melaksanakan pelayanan masalah gerak dan fungsi.
7. Menunjukkan performa sesuai dengan kode etik profesi fisioterapi

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 6


BAB III
PROFIL LULUSAN D-III FISIOTERAPI

Lulusan program pendidikan Diploma III Fisioterapi diharapkan dapat


melaksanakan pelayanan fisioterapi dan mengembangkan diri dalam upaya
melaksanakan pelayanan kesehatan secara nasional, profesional dan etis.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Ahli Madya Fisioterapi harus
mempunyai peran/fungsi serta kompetensi sebagai berikut:

A. PERAN LULUSAN D-III FISIOTERAPI

1. Peran Sebagai Pelaksana


Peran Ahli Madya Fisioterapi sebagai Pelaksana layanan kesehatan
bidang fisioterapi meliputi:
a. Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler pulmonal, integument sepanjang rentang kehidupan.
b. Mampu memberikan pelayanan promotif dan preventif masalah gerak
dan fungsi pada aspek kesehatan individu dan masyarakat.
c. Mampu berkomunikasi dan koordinasi baik verbal maupun non verbal
secara efektif dengan pasien, teman sejawat, tim medis lain dan
masyarakat dalam pelayanan kesehatan masalah gerak dan fungsi
pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal, serta integument sepanjang rentang
kehidupan.
d. Mampu melaksanakan aspek legal dan etika profesi dalam pelayanan
masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal dan integument
sepanjang rentang kehidupan.

2. Peran Sebagai Pendidik


Peran Ahli Madya Fisioterapi sebagai Pendidik kesehatan bidang
fisioterapi adalah :

Melakukan pendidikan/penyuluhan (promosi kesehatan) masalah gerak


dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler
dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal dan integument sepanjang rentang
kehidupan kepada pasien/klien,keluarga dan masyarakat.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 7


3. Peran Sebagai Pengelola
Peran Ahli Madya Fisioterapi sebagai Pengelola layanan kesehatan bidang
fisioterapi meliputi:

a Mengelola pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek


muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler pulmonal, integument sepanjang rentang kehidupan.
b Memonitor dan mengevaluasi pelayanan kesehatan masalah gerak dan
fungsi.

3. Peran Sebagai Peneliti


Peran Ahli Madya Fisioterapi sebagai Peneliti kesehatan bidang fisioterapi
meliputi:

a Membuat karya ilmiah berupa laporan studi kasus fisioterapi.


b Menggunakan hasil-hasil penelitian dalam melaksanakan pelayanan
masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal dan integument
sepanjang rentang kehidupan.

B. PERAN DAN KOMPETENSI LULUSAN D-III FISIOTERAPI

1. Peran Sebagai Pelaksana


Sebagai Pelaksana layanan kesehatan bidang fisioterapi, seorang Ahli
Madya Fisioterapi harus mempunyai kompetensi sebagai berikut:

Kompetensi Utama:
Kompetensi 1: Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi
pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler
dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal, serta integument
sepanjang rentang kehidupan

Kompetensi 2: Mampu memberikan pelayanan promotif dan preventif


masalah gerak dan fungsi pada aspek kesehatan individu
dan masyarakat.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 8


Kompetensi 3: Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi baik verbal
maupun non verbal secara efektif dengan pasien, teman
sejawat, tim medis lain dan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal, serta integument
sepanjang rentang kehidupan

Kompetensi 4: Mampu melaksanakan aspek legal dan etika profesi


dalam pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal, serta integument
sepanjang rentang kehidupan

Kompetensi Pendukung

Kompetensi 1: Mampu mengoperasikan peralatan terapeutik berbasis


elektrik dan mekanik

Kompetensi 2 : Mampu melaksanakan tindakan yang berorientasi pada


keselamatan/kesehatan pasien, fisioterapis dan alat

Kompetensi 3 : Mampu memahami aspek psikologis pasien/klien, keluarga


dan masyarakat

Kompetensi 4 : Mampu menampikan perilaku fisioterapi pelaksana sesuai


dengan kode etik dan legalitas fisioterapi

Kompetensi Lainnya

Kompetensi 1 : Mampu menggunakan teknologi informasi dalam


pelayanan kesehatan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan

Kompetensi 2 : Mampu berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan


sesuai dengan kebutuhan

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 9


2. Peran Sebagai Pendidik
Sebagai Pendidik kesehatan bidang fisioterapi, seorang Ahli Madya
Fisioterapi harus mempunyai kompetensi sebagai berikut:

Kompetensi Utama
Kompetensi 1: Mampu melakukan pendidikan/penyuluhan (promosi
kesehatan) masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan kepada
pasien/klien,keluarga dan masyarakat

Kompetensi Pendukung
Kompetensi 1: Mampu menganalisis potensi pasien/klien, keluarga dan
masyarakat serta lingkungan

Kompetensi Lainnya
Kompetensi 1: Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik

3. Peran Sebagai Pengelola


Sebagai Pengelola layanan kesehatan bidang fisioterapi, seorang Ahli
Madya Fisioterapi harus mempunyai kompetensi sebagai berikut:

Kompetensi Utama
Kompetensi 1: Mampu mengelola pelayanan kesehatan masalah gerak
dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal,
serta integument sepanjang rentang kehidupan

Kompetensi 2: Mampu memonitor dan mengevaluasi pelayanan


kesehatan masalah gerak dan fungsi.

4. Peran Sebagai Peneliti


Sebagai Peneliti kesehatan bidang fisioterapi, seorang Ahli Madya
Fisioterapi harus mempunyai kompetensi sebagai berikut:

Kompetensi Utama
Kompetensi 1: Mampu membuat karya ilmiah berupa laporan studi kasus
fisioterapi

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 10


Kompetensi 2: Mampu menggunakan hasil-hasil penelitian dalam
melaksanakan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal dan integument
sepanjang rentang kehidupan

Kompetensi Pendukung
Kompetensi 1: Mampu menulis dengan kaidah bahasa Indonesia yang
benar

Kompetensi 2: Mampu menggunakan teknologi informasi dalam penelitian


studi kasus

Kompetensi Lainnya
Kompetensi 1: Mampu menggunakan sumber data sekunder dan informasi
teknologi

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 11


BAB VI
GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KURIKULUM

A. PESERTA DIDIK

Peserta didik adalah lulusan pendidikan menengah atas jurusan IPA


atau IPS yang telah lulus seleksi penerimaan mahasiswa

B. KRITERIA TENAGA PENGAJAR

Tenaga pengajar yang dibutuhkan untuk pencapaian Kompetensi


Lulusan secara utuh harus memenuhi criteria dan kualifikasi sebagai berikut:
1. Pendidikan minimal D-IV / S-1 terkait dengan substansi kajiannya
2. Mempunyai sertifikat sebagai tenaga pengajar (AKTA, AA/Pekerti)
3. Ahli di bidangnya

Disamping itu dibutuhkan pula instruktur klinik dengan kualifikasi:


1. Pendidikan minimal D-III Fisioterapi
2. Mempunyai sertifikat instruktur klinik

C. METODA PEMBELAJARAN

Pembelajaran dilaksanakan secara teori di kelas dan praktik probandus


di laboratorium serta praktik klinik di lahan praktik. Adapun metode
pembelajaran yang dikembangkan dapat berupa ceramah, diskusi, tanya
jawab, praktik simulasi, role playing, bed side teaching, problem based
learning dan metode lainnya.

D. LAHAN PRAKTEK

Guna mencapai Standar Kompetensi Lulusan secara utuh, diperlukan


lahan praktik sesuai kompetensi yang diharapkan. Adapun lahan praktik yang
diperlukan adalah rumah sakit / puskesmas / balai pengobatan / poliklinik /
klinik yang mempunyai layanan fisioterapi secara utuh pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal, serta integument (luka bakar dan spa) sepanjang rentang
kehidupan secara keseluruhan ataupun spesifik.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 12


E. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian hasil belajar dinilai berdasarkan pencapaian kompetensi


yang diharapkan. Untuk mencapai standar kompetensi lulusan secara utuh,
dilakukan penilaian hasil belajar secara bertahap. Penilaian tersebut ditujukan
untuk mengetahui pencapaian kompetensi tahap. Kompetensi tahap dibagi
menjadi 4 (empat), yaitu:

TAHAP I

Penilaian pencapaian kompetensi tahap satu dilakukan pada akhir tahun


pertama (akhir semester II). Pada tahap I ini penilaian ditujukan pada
ketercapaian sub-kompetensi dasar untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang utuh.

1. Fokus Pendidikan
Pengembangan kepribadian yang berbudi luhur, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mandiri serta betanggung jawab untuk membentuk sikap
dan perilaku sebagai seorang fisioterapis professional serta kemampuan
menganalisa ilmu sebagai dasar dalam praktik fisoterapi.

2. Kompetensi Utama sebagai Pelaksana:


Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler pulmonal, serta integument (luka bakar dan spa) sepanjang
rentang kehidupan.

3. Sub-kompetensi:
Mampu memahami ilmu murni, ilmu sosial & ilmu perilaku sebagai dasar
pengetahuan fisioterapi dan mengintegrasikannya dalam praktik
fisioterapi.

PADA TAHAP II

Penilaian pencapaian kompetensi tahap II dilaksanakan pada akhir tahun ke


dua (akhir semester IV). Kompetensi yang diharapkan adalah sub-kompetensi
menengah untuk pancapaian Standar Kompetensi Lulusan yang utuh.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 13


1. Fokus Pendidikan
Pengembangan kemampuan analis dan sintesis kebutuhan pasien/klien
dalam upaya merumuskan diagnosis fisioterapi, merencanakan dan
melaksanakan intervensi, melakukan evaluasi dan re-evaluasi pada
kondisi fisioterapi yang didasari ketrampilan komunikasi profesional.

2. Kompetensi Utama:
a. Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler pulmonal, serta integument (luka bakar dan spa)
sepanjang rentang kehidupan.
b. Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan efektif dalam
pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan
reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta
integument (luka bakar dan spa) sepanjang rentang kehidupan

3. Kompetensi Pendukung sebagai Pelaksana


a. Mampu mengoperasikan teknologi terapeutik (elektrik dan mekanik)
b. Mampu melaksanakan tindakan yang berorientasi pada keselamatan
pasien, fisioterapis dan alat

4. Kompetensi Lainnya
a. Mampu menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan masalah
gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan
b. Mampu berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan sesuai dengan
kebutuhan

5. Sub-kompetensi :
a. Mampu melakukan terapi menggunakan modalitas terapi aktino, terapi
hidro, terapi latihan, massase, terapi manual dan terapi elektro pada
probandus.
b. Mampu melakukan pemeriksaan terhadap pasien/klien dalam upaya
memberikan pelayanan gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal
dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 14


serta integument (luka bakar dan spa) sepanjang rentang kehidupan
pada probandus.
c. Mampu merumuskan diagnosis fisioterapi baik yang aktual maupun
potensial pada probandus.
d. Mampu merencanakan tindakan fisioterapi dalam upaya pelayanan
gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
(luka bakar dan spa) sepanjang rentang kehidupan pada probandus.
e. Mampu melakukan dan memodifikasi tindakan terapi pada pelayanan
gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
(luka bakar dan spa) sepanjang rentang kehidupan pada probandus.
f. Mampu melakukan evaluasi dan re-evaluasi hasil tindakan terapi
dengan alat ukur yang sesuai.
g. Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal serta berkoordinasi
dengan probandus.

TAHAP III
Penilaian pencapaian kompetensi tahap III dilaksanakan pada akhir tahun ke
tiga (akhir semester VI). Kompetensi yang diharapkan adalah pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan yang utuh baik sebagai pelaksana, pendidik,
pengelola maupun peneliti.

1. Fokus Pendidikan :
Mampu melaksanakan tindakan fisoterapi pada pasien/klien berdasarkan
prinsip-prinsip edukasi dan manajemen serta kepatuhan pada hukum dan
etika profesi dan mampu melakukan penelitian ilmiah serta menerapkan
ilmu fisioterapi pada bidang khusus dan menerapkan teknologi informatika
pada layanan fisioterapi

2. Kompetensi Utama sebagai Pelaksana:


a. Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler pulmonal serta integument (luka bakar dan spa)
sepanjang rentang kehidupan.
b. Mampu memberikan pelayanan promotif dan preventif masalah gerak
dan fungsi pada aspek kesehatan individu dan masyarakat

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 15


c. Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan efektif dalam
pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan
reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta
integument (luka bakar dan spa) sepanjang rentang kehidupan
d. Mampu melaksanakan aspek legal dan etika profesi dalam pelayanan
masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
(luka bakar dan spa) sepanjang rentang kehidupan

3. Kompetensi Pendukung sebagai Pelaksana


a. Mampu mengoperasikan teknologi elektrik, mekanik dan terapeutik
b. Mampu melaksanakan tindakan yang berorientasi pada keselamatan
pasien, fisioterapis dan alat
c. Mampu memahami aspek psikologis pasien/klien, keluarga dan
masyarakat
d. Mampu menunjukkan performa sesuai dengan kode etik profesi
fisioterapi

4. Kompetensi Lainnya sebagai Pelaksana


a. Mampu menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan masalah
gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan
b. Mampu berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan sesuai dengan
kebutuhan

5. Kompetensi Utama sebagai Pendidik:


a. Mampu melakukan pendidikan/penyuluhan (promosi kesehatan)
masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan kepada pasien/klien,keluarga dan
masyarakat

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 16


6. Kompetensi Pendukung sebagai Pendidik
a. Mampu menganalisis potensi pasien/klien, keluarga dan masyarakat
serta lingkungan

7. Kompetensi Lainnya sebagai Pendidik


a. Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik

8. Kompetensi Utama sebagai Pengelola:


a. Mampu mengelola pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler pulmonal serta integument sepanjang rentang
kehidupan
b. Mampu memonitor dan mengevaluasi pelayanan gangguan gerak dan
fungsi.

9. Kompetensi Pendukung sebagai Pengelola


Memahami regulasi pengelolaan pelayanan fisioterapi

10. Kompetensi Lainnya sebagai Pengelola


Memahami pengembangan pengelolaan pelayanan fisioterapi

11. Kompetensi Utama sebagai Peneliti


a. Mampu membuat karya ilmiah berupa laporan studi kasus fisioterapi
b. Mampu menggunakan hasil-hasil penelitian dalam melaksanakan
pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan
reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal dan
integument sepanjang rentang kehidupan

12. Kompetensi Pendukung sebagai Peneliti


a. Mampu menulis dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar
b. Mampu menggunakan teknologi informasi dalam penelitian studi kasus

13. Kompetensi Lainnya sebagai Peneliti


Mampu menggunakan teknologi informasi dalam penelitian studi kasus

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 17


F. MASA STUDI

Pendidikan fisioterapi Jenjang Diploma III, diarahkan pada hasil lulusan yang
menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan sederhana dengan
dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan
merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan
tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan
managerial serta mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi di dalam bidang keahliannya serta mampu bersaing di pasar
Internasional.
Pendidikan fisioterapi Jenjang Diploma III mempunyai masa studi 3 sampai
dengan 5 tahun yang terdiri dari 6 sampai dengan 10 semester yang dibagi
menjadi 3 pencapaian kompetensi tahap.

G. IJAZAH DAN TRANSKIP


Setelah peserta didik menyelesaikan kompetensi tahap akan
mendapatkan transkrip nilai / pencapaian kompetensi tahap, dan setelah
mahasiswa menyelesaikan uji standar kompetensi lulusan akan mendapatkan
transkrip nilai / pencapaian standar kompetensi lulusan dan ijazah Diploma III
Fisioterapi.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 18


BAB V
STRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI MATA KULIAH

Kurikulum program pendidikan D-III fisioterapi meliputi 112 SKS yang terdiri
dari kurikulum inti sebesar 90 SKS (80 %) dan kurikulum institusi sebesar 22
SKS (20 %). Perbandingan bobot SKS teori dan praktik adalah 35 SKS teori
(39 %) dan 55 SKS praktik (61 %).

A. STRUKTUR PROGRAM

Kel KODE Bobot Bobot SKS


NO Mata Kuliah
MK MK  SKS Teori Praktek
MPK FT3.101 Pendidikan Agama 3 2 1
1
2 MPK FT3.102 Pendidikan Pancasila dan 3 3 0
Kewarganegaraan (PPKn)
3 MPK FT3.103 Bahasa Indonesia 3 1 2
4 MPK FT3.104 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 3 2 1
5 MPK FT3.105 Bahasa Inggris 2 1 1
(8-12%) 14 9 5
Jumlah 12,5%
dr 112
6 MKK FT3.201 Anatomi 3 1 2
7 MKK FT3.202 Fisiologi Dasar 2 1 1
8 MKK FT3.203 Fisika Dasar 2 1 1
9 MKK FT3.204 Biomekanik 3 1 2
10 MKK FT3.205 Fisiologi Latihan 2 1 1
11 MKK FT3.206 Patologi Umum 2 2 0
12 MKK FT3.207 Patologi Kardiovaskuler 3 3 0
pulmonal, muskuloskeletal dan
reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku (Patologi Khusus)
(15- 17 10 7
23%) Jumlah 18,8%
dr 90
13 MKB FT3.301 Terapi Latihan 3 1 2
14 MKB FT3.302 Pemeriksaan & Pengukuran 4 1 3
Fisioterapi
15 MKB FT3.303 Terapi aktino dan terapi hidro 3 1 2
16 MKB FT3.304 Terapi elektro 3 1 2
17 MKB FT3.305 Masase 2 0.5 1.5
18 MKB FT3.306 Terapi manual 2 0.5 1.5
19 MKB FT3.307 Fisioterapi Muskuloskeletal & 3 1 2
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 19
Reproduksi
20 MKB FT3.308 Fisioterapi Neuromuskular & 3 1 2
Perilaku
21 MKB FT3.309 Fisioterapi Kardio vaskuler 3 1 2
Pulmonal
22 MKB FT3.310 Fisioterapi Tumbuh Kembang 3 1 2
23 MKB FT3.311 Fisioterapi Integument 2 0.5 1.5
24 MKB FT3.312 Fisioterapi Olah Raga 2 0.5 1.5
(37- 33 10 23
45%) Jumlah 36,6%
dr 90
25 MPB FT3.401 Metodologi Penelitian & 2 1 1
Statistik
26 MPB FT3.402 Teknologi Informasi 2 0 2
27 MPB FT3.403 Psikologi Kesehatan 2 1 1
28 MPB FT3.404 Manajemen Pelayanan dan 2 1 1
Kewirausahaan Fisioterapi
29 MPB FT3.405 Fisioterapi Komprehensif 10 0 10
(17- 18 3 15
25%) Jumlah 20%
dr 90
30 MBB FT3.501 Etika Profesi dan Hukum 2 1 1
Kesehatan
31 MBB FT3.502 Komunikasi Profesional 2 1 1
32 MBB FT3.503 Promosi Kesehatan 2 1 1
33 MBB FT3.504 Tugas Akhir (KTI) 2 0 2
(5-8%) 8 3 5
Jumlah 8,8%
dr 90
90 35 55
TOTAL JUMLAH 100% 39% 61%

B. DISTRIBUSI MATA KULIAH

DAFTAR DISTRIBUSI MATA KULIAH


KURIKULUM INTI PROGRAM STUDI D-III FISIOTERAPI

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 20


KODE MATA BOBOT SKS SKS
NO DAFTAR MATA KULIAH
KULIAH SKS TEORI PRAKTEK
SEMESTER I
1 FT.3.101 Agama 3 2 1
2 FT.3.102 Pendidikan Pancasila dan 3 3 0
Kewarganegaraan (PPKn)
3 FT.3.103 Bahasa Indonesia 3 1 2
4 FT.3.104 ISBD 3 2 1
5 FT.3.201 Anatomi 3 1 2
6 FT.3.202 Fisiologi Dasar 2 1 1
7 FT.3.105 Bahasa Inggris 2 1 1
    JUMLAH 19 11 8
SEMESTER II
1 FT.3.204 Biomekanik 3 1 2
2 FT.3.205 Fisiologi Latihan 2 1 1
3 FT.3.206 Patologi Umum 2 2 0
4 FT.3.502 Komunikasi Profesional 2 1 1
5 FT.3.403 Psikologi Kesehatan 2 1 1
6 FT.3.501 Etika Profesi Fisioterapi & Hukum 2 1 1
Kesehatan
7 FT.3.503 Promosi Kesehatan 2 1 1
8 FT.3.203 Fisika Dasar 2 1 1
9 FT.3.402 Teknologi Informasi 2 0 2
    JUMLAH 19 9 10
SEMESTER III
1 FT.3.207 Patologi Khusus (Muskuloskeletal & 3 3 0
Reproduksi, Neuromuscular &
perilaku, Kardiovaskuler &
pulmonum)
2 FT.3.306 Terapi manual 2 0,5 1,5
3 FT.3.302 Pemeriksaan & Pengukuran 4 1 3
4 FT.3.301 Terapi Latihan 3 1 2
5 FT.3.305 Massage 2 0,5 1,5
6 FT.3.304 Terapi elektro 3 1 2
7 FT.3.303 Terapi hidro dan terapi aktino 3 1 2
    JUMLAH 20 8 12
SEMESTER IV
1 FT.3.308 FT Neuromukular dan Perilaku 3 1 2
2 FT.3.309 FT Kardiovaskuler pulmonal 3 1 2
3 FT.3.311 FT Integumen 2 0,5 1,5
4 FT.3.404 Manajemen Pelayanan FT & 2 1 1
Kewirausahaan FT

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 21


    JUMLAH 10 3,5 6,5
SEMESTER V
1 FT.3.307 FT. Muskoloskeletal & Reproduksi 3 1 2
2 FT.3.310 FT Tumbuh Kembang 3 1 2
3 FT.3.312 FT Olahraga 2 0,5 1,5
4 FT.3.401 Metodologi penelitian & Statistik 2 1 1
    JUMLAH 10 3,5 6,5
SEMESTER VI
1 FT.3.405 FT Komprehensif 10 0 10
2 FT.3.504 Karya Tulis Ilmiah 2 0 2
    JUMLAH 12 0 12
    JUMLAH TOTAL 90 35 55

NAMA MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA


KODE MATA KULIAH : FT3.101
BEBAN MATA KULIAH : 3 SKS (2T/1P)
PENEMPATAN : SEMESTER I

KOMPETENSI :

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 22


Mampu menggunakan, mengembangkan pemikiran dan menerapkan Fisioterapi
dengan berlandaskan perikemanusiaan serta menghayati agama dan keyakinan
pasien / klien.

A. Diskripsi Mata Kuliah :


Mata kuliah ini membahas masalah manusia dan Penciptanya, pokok hukum
manusia, pergaulan sesama manusia, prinsip-prinsip keyakinan dalam berbagai
jenis agama. Sehingga dapat digunakan dalam mengembangkan pemikiran dan
menerapkan Fisioterapi dengan berlandaskan perikemanusiaan serta menghayati
agama dan keyakinan pasien / klien.

B. Tujuan Mata Kuliah :


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi macam-macam agama yang ada di Indonesia dengan
menghargai manfaat agama bagi kehidupan manusia.
2. Menerapkan ajaran-ajaran agama dalam melaksanakan Fisioterapi dengan
menyadari norma dalam masing-masing agama.
3. Menjalankan ajaran-ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-
hari.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dalam bentuk teori dan praktik. Dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.

D. Substansi Kajian
1. Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
 Keimanan ketakwaan
 Filsafat ketuhanan (Teologi)
2. Manusia
 Hakikat manusia
 Martabat manusia
 Tanggung jawab manusia
3. Hukum
 Menumbuhkan kesadaran untuk taat hukum Tuhan
 Fungsi profetik agama dalam hukum
4. Moral
 Agama sebagai sumber moral
 Akhlak mulia dalam kehidupan
5. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
 Iman, iptek dan amal sebagai kesatuan
 Kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 23
 Tanggung jawab ilmuwan dan seniman
6. Kerukunan antar umat beragama
1. Agama merupakan rahmat Tuhan bagi semua
2. Kebersamaan dalam pluralitas agama
7. Masyarakat
 Masyarakat beradab dan sejahtera
 Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan
sejahtera
 Hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi
8. Budaya
 Budaya akademik
 Etos kerja, sikap terbuka dan adil
9. Politik
 Kontribusi agama dalam kehidupan politik
 Peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktik

F. Daftar Kepustakaan
1. Agama Islam
- Pokok-pokok dan sendi agama islam
- Dasar-dasar agama islam
2. Agama Katolik dan kristen protestan
- Alkitab perjanjian lama dan baru
- Pembinaan jemaat beriman
3. Agama Budha
- Nilai-nilai kemanusiaan, moralitas dan nilai spiritual
- Sutta pitaka
4. Agama Hindu
- Teologi hindu
- Pelajaran agama hindu sraddha
- Pelajaran agama hindu Dharma

NAMA MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KODE MATA KULIAH : FT3.103
BEBAN MATA KULIAH : 3 SKS (3T/-P)
PENEMPATAN : SEMESTER 1

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 24


KOMPETENSI :
Mampu menghayati dan mengamalkan pancasila dan menumbuhkan kesadaran bela
Negara.

A. Diskripsi Mata Kuliah :


Mata ajaran ini memberikan pengetahuan tentang falsafah negara, dasar-dasar
negara serta bela negara. Mata ajaran ini memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk membahas nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar dapat
menghayati dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup
bangsa. Disamping itu juga membahas Hankamnas dan Hankamrata sebagai
pengetahuan untuk menumbuhkan kesadaran bela negara melalui keahlian dan
profesinya.
Proses belajar mengajar dalam bentuk ceramah dan diskusi di dalam kelas.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan sejarah perjuangan bangsa dan nilai-nilai proklamasi 1945.
2. Menjelaskan tentang wawasan nusantara, ketahanan nasional dan politik
negara Republik Indonesia.

C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori, dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab.

D. Substansi kajian
1. Filsafat Pancasila
- Pancasila sebagai sistem filsafat
- Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
2. Identitas Nasional
- Karakteristik identitas nasional
- Proses berbangsa dan bernegara
3. Politik dan Strategi
- Sistem Konstitusi
- Sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia

4. Demokrasi Indonesia
- Konsep dan prinsip demokrasi
- Demokrasi dan pendidikan demokrasi
5. Hak Azasi Manusia dan Rule of Law
- Hak asasi manusia (HAM)
-Rule of Law
6. Hak dan KewajibanWargaNegara
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 25
- Warga negara Indonesia
- Hak dan kewajiban warga negara Indonesia
7. Geopolitik Indonesia
- Wilayah sebagal ruang hidup
- Otonomi daerah
8. Geostrategi Indonesia
- Konsep Asta Gatra
- Indonesia dan perdamaian dunia

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori

F. Daftar Kepustakaan
1. Subandi Al Marsudi (2006); Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma
Reformasi; Rajawali Pers.
2. Daryono M (2006); Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
Rienika Cipta
3. Winarno (2009); Kewarganegaraan Indonesia dari Sosiologi menuju Yuridis;
Alfabeta.
4. Innu Kencana Syafii (2010); Ilmu Pemerintahan Indonesia; Rienika Cipta.
5. Munir Fuadi (2010); Teori Negara hokum Modern; Refka Aditama

NAMA MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA


KODE MATA KULIAH : FT3.102
BEBAN MATA KULIAH : 3 SKS (1T/2P)
PENEMPATAN : SEMESTER 1

KOMPETENSI :

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 26


Mampu menulis karya ilmiah dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.

A. Diskripsi Mata Kuliah :


Matakuliah bahasa Indonesia sebagai MPK menekankan keterampilan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional
secara baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan
terhadap bahasa Indonesia

B. Tujuan mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
Menggunakan bahasa Indonesia melalui keterampilan berbahasa menyimak,
berbicara, membaca dan menulis dengan keterampilan menulis akademik sebagai
fokus.

C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik, menggunakan
mettode ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.

D. Substansi kajian
Substansi Kajian Matakuliah Bahasa Indonesia difokuskan pada menulis
akademik.
Secara umum struktur kajian terdiri atas:
1. Kedudukan Bahasa Indonesia:
(a) sejarah bahasa Indonesia
(b) bahasa negara.
(c) bahasa persatuan,
(d) bahasa ilmu pengetahuan, teknologi. dan seni, dan
(e) fungsi dan peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa

2. Menulis:
(a) makalah,
(b) rangkuman/ringkasan buku atau bab. dan
(d) resensi buku

3. Membaca untuk menulis:


(a) membaca tulisan/artikel ilmiah,
(b) membaca tulisan populer, dan
(c) mengakses informasi melalui internet.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 27


4. Berbicara untuk keperluan akademik:
(a) presentasi,
(b) berseminar. dan
(c) berpidato dalam situasi formal.

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktik

F. Daftar Kepustakaan
1. Keraf, Goris (1975); Komposisi , Jakarta: Gramedia.
2. Lembaga Bahasa Nasional (1974); Ejaan Yang Disempurnakan; Jakarta: LBN.
3. Trevitt, John (1986); Desain Buku; Jakarta: PN Balai Pustaka
4. Komarudin (1987); Metoda Penulisan Skripsi dan Tesis; Bandung: Angkasa.
5. Mukayat dan Brotowidjojo (1985); Penulisan Karangan Ilmiah; Jakarta:
Akademika Pressindo CV.
6. Masnur Muslich, Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi, Bumi Aksara.
7. Dendy Sugono (2009); Mahir berbahasaIndonesia dengan benar, Gramedia.
8. Agus Wibisono (2010); Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.

NAMA MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 28


KODE MATA KULIAH : FT3.104
BEBAN MATA KULIAH : 3 SKS (2T/1P)
PENEMPATAN : SEMESTER I

KOMPETENSI
Mampu berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, memiliki;
kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta dapat ikut
berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini mempelajari hakikat dan rung lingkup ISBD, manusia sebagai
makluk budaya, makluk individu dan makluk sosial; peradaban, keberagaman.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
Menjadi ilmuwan dan profesional yang berpikir kritis. kreatif, sistemik dan ilmiah,
berwawasan luas; etis, memiliki; kepekaan dan empati sosial. bersikap
demokratis, berkeadaban serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan
masalah sosial dan budaya secara arif.

C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori, menggunakan metode
ceramah, dan diskusi

D. Substansi kajian
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) memiliki substansi kajian sebagai berikut.

1. Pengantar ISBD
a. Hakikat dan ruang lingkup ISBD
b. ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
c. ISBD sebagai altematif pemecahan masalah sosial budaya
2. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
a. Hakikat manusia sebac’ai makhluk budava
b. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
c. Etika dan estetika berbudaya
d.Memanusiakan manusia melalui pemahaman konsep-konsep dasar manusia
e. Problematika kebudayaan
3. Manusia Sebagai Individu dan Makhluk Sosial
a. Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
b. Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan makhluk sosial
c. Dinamika interaksi sosial

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 29


d. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masvarakat
4. Manusia dan Peradaban
a Hakikat peradaban
b. Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab
c. Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan social budaya
d. Dinamika peradaban global
e. Problematika peradaban pada kehidupan manusia
5. Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
a. Hakikat keragaman dan kesetaraan manusia
b. Kemajemukan dalam dinamika sosial dan budava
c. Keragaman dan kesetaraan scbagai kekayaan sosial budava bangsa
d. Problematika keragaman dan kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan
masvarakat dan negara
6. Manusia. Nilai, Moral dan Hukum
a. Hakikat. fungsi, dan perwujudan nilal, moral dan hukum dalam kehidupan
b. manusia masyarakat dan negara
c. b.Keadilan ketertiban dan kesejahteraan sebagai wujud masyarakat yang
bermoral dan mentaati hukum
d. Problematika nilai, moral dan hukum dalam masyarakat dan negara
7. Manusia. Sains; Teknologi dan Seni
a. Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi manusia
b. Dampak penyalahgunaan IPTEKS pada kehidupan sosial dan budaya
c. Problematika pemanfaatan IPTEKS di Indonesia
8. Manusia dan Lingkungan
a. Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
b. Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia
c. Problematika lingkungan sosial budava yang dhadapi masyarakat
d. Isu-isu penting tentang persoalan lintas budava dan bangsa

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori

F. Daftar Kepustakaan
1. Azawar, Agoes, T. Jacob. Antopologi Kesehatan. EGC. Jakarta
2. Koentjaraningrat (1986); Pengantar Ilmu Antropologi, Aksara Baru. Jakarta
3. Winarno, Harimurti (2005); Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Bumi Aksara
Jakarta
4. Joko Tri Prasetyo (2004); Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta Jakarta
5. Abdurrohman Fathoni (2004); Antropologi Budaya: Suatu Pengantar, Rineka
Cipta Jakarta
6. M. Munandar Soelaeman (2009); Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu
Sosial, Refika Aditama

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 30


7. Koentjaraningrat (2009); Pengantar Ilmu Antropologi (Edisi Revisi), Rineka
Cipta Jakarta
8. Djoko Widagdho (2008); Ilmu Budaya Dasar (MKDU), Bumi Aksara Jakarta
9. Nasikun (2006); Sistem Sosial Indonesia, Rajawali Pers

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 31


Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 32
NAMA MATA KULIAH : ANATOMI
KODE MATA KULIAH : FT3.201
BEBAN STUDI : 3 SKS ( 1T/2P )
PENEMPATAN : SEMESTER I

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan.

SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan.

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini mengajarkan istilah dan prinsip struktur muskuloskeletal dan
neuromuskuler. Hubungan dari struktur muskuloskeletal termasuk fascia, otot-otot
rangka, tulang dan struktur jaringan persendian, serta hubungan dari struktur
neuromuskuler termasuk susunan saraf pusat, susunan saraf tepi.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan istilah pada struktur muskuleskeletal dan neuromuskuler.
2. Memahami struktur fascia, otot-otot rangka, tulang dan struktur jaringan
persendian.
3. Memahami struktur susunan saraf pusat, susunan saraf tepi.
4. Memiliki kemampuan observasi dan organisasi untuk mengidentifikasi dan
menginterpretasi struktur terbuka system musculoskeletal dan neuromuskuler
yang nampak pada tubuh normal, irisan melintang tubuh pada level-level
penting, struktur normal pada gambaran radiogram.
5. Memahami variasi normal pada struktur tubuh normal yang sering muncul.

C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik. Dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.

D. Substansi kajian
1. Osteologi, myologi, arthrology, topografi, sclentopi dan fungsi pada :
a. Anggota gerak atas
b. Anggota gerak bawah
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 33
c. Kepala
d. Vertebrae
2. Susunan saraf pusat
a. Otak
b. Medulla spinalis
3. Susunan saraf tepi
a. Saraf cranial
b. Saraf spinal

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktik

F. Daftar Kepustakaan
1. Putz, R & Pabst, R; Atlas Anatomi Manusia SOBOTTA, Jilid 1; EGC; Jakarta;
2000
2. Putz, R & Pabst, R; Atlas Anatomi Manusia SOBOTTA, Jilid 2; EGC; Jakarta;
2000
3. Netter, Frank H; Atlas of Human Anatomy; Ciba-Geigy Corporation; Summit,
New Jersey; 1990
4. Snell, Richard S., Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Edisi 6,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 2006
5. Wingred, The Human Body : Conceps of Anatomy and Physiology,
Philadelpia, 1994
6. De Wolf, A.N, Mens, J.M.A., Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh, Housten
Netherland, 1994
7. Kapandji, I.A., 1987, The Physiology of The Joints : Volume Two Lower Limb,
London Melbourne and New York
8. Spanner, Spalhotz, Atlas Anatomi Manusia I, Edisi XVI. EGC, Jakarta, 1987
9. Tortora, J. Gerrhard, Principle of Anatomy of Physiology, Second edition,
London,
10. Christy C (2010); Function Anatomy, Musculosceletal Anatomy, Kinesiology
and Palpation for Manual Therapist; Wolters Kluwer, Lippincott Williams and
wilkins.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 34


NAMA MATA KULIAH : FISIOLOGI DASAR
KODE MATA KULIAH : FT3.202
BEBAN MATA KULIAH : 2 SKS ( 1T/1P )
PENEMPATAN : SEMESTER I

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler dan
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Pokok Mata kuliah ini mempelajari tentang fisiologi dasar yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memahami mekanisme kerja fungsi-
fungsi sistem dan organ tubuh manusia. Meliputi fungsi sistem kardiovaskuler
dan pulmonal, sistem neuromuskuler, sistem muskuloskeletal, sistem digestifus,
sistem urogenitalia dan reproduksi, sistem endokrin dan hormonal, sistem
integumen dan sistem sekresi serta homeostasis.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan fungsi dasar sistem kardiovaskuler dan pulmonal, sistem
neuromuskuler, sistem muskuloskeletal, sistem digestifus, sistem urogenetalia
dan reproduksi, sistem endokrin dan hormonal, sistem intugumen dan sistem
sekresi serta homeostasis.
2. Memiliki kemampuan observasi dan organisasi fungsi dasar sistem
kardiovaskuler dan pulmonal, sistem neuromuskuler, sistem muskuloskeletal,
sistem digestifus, sistem urogenetalia dan reproduksi, sistem endokrin dan
hormonal, sistem intugumen dan sistem sekresi serta homeostasis.

C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik. Dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.

D. Substansi Kajian
1. Fungsi dasar sistem kardiovaskuler dan pulmonal
2. Fungsi dasar system neuromuskuler,

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 35


3. Fungsi dasar sistem muskuloskeletal
4. Fungsi dasar system digestifus
5. Fungsi dasar system urogenetalis dan reproduksi
6. Fungsi dasar system endokrin dan hormonal
7. Fungsi dasar system integument
8. Fungsi dasar sistem sekresi dan homeostasis.

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktik

F. Daftar Kepustakaan
1. Stefan Silbernagl (1998). Atlas Berwarna & Teks Fisiologi,Germany.
2. Lauralee Sherwood (2001) Fisiologi Manusia, Virginia.
3. Evelyn C Pearce (2000) Fisiologi dan Anatomi untuk Paramedis,England.
4. Diane S Colby(2001) Biokimia,univercity of California School of medicine
San Francisco.
5. Hanifa Wiknjosastro(2000) Ilmu Kebidanan, Universitas Indonesia Jakarta.
6. Wildan Yatim(1998), Reproduksi dan Embryologi,Fakultas Kedokteran
Universtas Pajajaran Bandung.
7. Rustam Moctar,MPH(1998), Fisiologi Obstetri, Universtas Jakarta.
8. J.B.Webb & C.C.R.Sinclair(2000),Aids to Undergradute Obstetrics and
Gynaecologi,Churcil Livingstone
9. Samuel S.C. Yen,M,D,D.Sc.& Robbert B.Jaffe,M.D(2002). Reproductive
Endocrinology, Univ.California Sanfransisco.
10. Guyton & Hall(2002) Textbook of Medical Physiology,Missisipi.
11. Ganong WF; Buku Ajar Fisiologi Kedokteran; ed. 22, Jakarta.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 36


NAMA MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS
KODE MATA KULIAH : FT3.105
BEBAN MATA KULIAH : 2 SKS ( 1T/1P )
PENEMPATAN : SEMESTER I

KOMPETENSI :
Mampu berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan sesuai dengan kebutuhan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata ajaran ini mengajarkan bahasa Inggris dalam kaitannya dengan pelayanan
fisioterapi yang mencakup reading, writing, comunication secara aktif

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan kembali isi artikel/ tulisan yang dibaca
2. Menterjemahkan tulisan tentang fisioterapi dan kesehatan
3. Melakukan percakapan dalam bahasa Inggris dalam konteks kesehatan dan
fisioterapi

C. Metode pembelajaran
Pengalaman belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik, dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing.

D. Substansi kajian
1. Tata bahasa (Grammar)
2. Reading Comprehension
3. Speaking and Conversation
4. Listening Comprehension
5. Translation and writing skill
6. Reporting Skill

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori

F. Daftar Kepustakaan
1. Black, V., et al (1986); Fast Forward I & II Class book; Oxford University Press,
Oxford
2. Toetie Ramelan & Brown, Bill (1990); Modern Indonesia – English
Conversation; Intellectual Publishing Co, Jakarta
3. Phillips, D (1995); Longman Preparation Course for the TOEFL test; 2nd ed,
Longman, New Jersey.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 37


4. Evans, D (1995); How to Write a Better Thesis or Report; Melbourne University
Press, Melbourne
5. Lindsay, DA (1984); A Guide to Scientific Writing; Longman Cheshire,
Melbourne

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 38


NAMA MATA KULIAH : BIOMEKANIK
KODE MATA KULIAH : FT3.204
BEBAN STUDI : 3 SKS ( 1T/2P )
PENEMPATAN : SEMESTER II

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini mempelajari tentang prinsip mekanik dan struktur serta fungsi
tubuh manusia yang meliputi anatomi in vivo, jenis gerak, serta jenis dan fungsi
sendi dalam trunki dan ekstremitas, analisa gerak osteokinematika dan
artrokinematika sendi sinovial tubuh, analisa jalan (gait analysis) secara statik
serta hubungan antara gerak aktif, pasif, dan isometric, kontribusi otot rangka
dalam gerakan sendi selama aktivitas fungsional dan pengaruh faktor mekanik
dan fisik terhadapnya.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami konsep mekanika permukaan sendi, tulang, kapsuloligamenter,
otot, bursa, diskus/meniscus dan fascia.
2. Memahami jenis gerak sendi pada ekstremitas dan vertebrae
3. Memahami jenis dan fungsi sendi pada ekstremitas dan vertebrae
4. Memahami gerak osteokinematika dan artrokinematika sendi sinovial tubuh
pada ekstremitas dan vertebrae
5. Menerapkan konsep mekanika dalam analisa hubungan antara gerak aktif,
pasif, dan isometric serta kontribusi otot rangka dalam gerakan sendi selama
aktivitas fungsional
6. Menerapkan konsep mekanika dalam menganalisa pengaruh faktor mekanik
dan fisik terhadap aktifitas fungsional
7. Melakukan palpasi otot, ligament, syaraf, pembuluh darah, bagian tulang dan
bangunan-bangunan anatomi khusus pada manusia.
8. Melakukan analisa jalan (gait analysis) secara statik.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 39


C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik, dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing, bed side teaching, problem based learning dan metode lainnya.

D. Garis Besar Mata Kuliah


1. Konsep mekanika permukaan sendi, tulang, kapsuloligamenter, otot, bursa,
diskus/meniscus dan fascia
2. Jenis gerak sendi pada ekstremitas dan vertebrae
3. Jenis dan fungsi sendi pada ekstremitas dan vertebrae
4. Osteokinematika dan artrokinematika sendi sinovial tubuh pada ekstremitas
dan vertebrae
5. Analisa hubungan antara gerak aktif, pasif, dan isometric serta kontribusi otot
rangka dalam gerakan sendi selama aktivitas fungsional
6. Analisa pengaruh faktor mekanik dan fisik terhadap aktifitas fungsional
7. Palpasi otot, ligament, syaraf, pembuluh darah, bagian tulang dan bangunan-
bangunan anatomi khusus pada manusia.
8. Analisa jalan (gait analysis) secara statik

E. Penilaian hasil belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori

F. Daftar Kepustakaan
1. Smith LK, Weiss EL, Lehmkuhl LD; (1996); Brunnstrom’s Clinical
Kinesiology; 5th Edition, F.A Davis Company, Philadelphia.
2. Kapandji I.A; (1982); The Physiology of The Joints Volume 2 Lower
Limb, Churchill Livingstone, London.
3. Kapandji I.A; (1982); The Physiology of The Joints Volume 3 Vertebrae,
Churchill Livingstone, London.
4. Luttgens K, Hamilton N; (1997); Kinesiologi Scientific basis of Human
Motion, 9 edition, WCB/Mc Graw-Hill, New York.
5. Nordin M, Frankel VH; (2001); Basic Biomechanics of the
Musculoskeletal System, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
6. Vleeming A, Winkel D, Meijer O.G; (1984); Anatomic in Vivo, Bohn
Scheltema & Holkma, Utrecht.
7. Cook A.S., Woollacott, M.H, (2001); Motor Control Theory and Practical
Aplications, Second editions, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
8. Norkin C.C., White D.J, (1985); Measurement of Joint Motion A Guide to
Goniometry, Seciond Edition, F.A Davis Company, Philadelphia.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 40


NAMA MATA KULIAH : FISIOLOGI LATIHAN
KODE MATA KULIAH : FT3.205
BEBAN MATA KULIAH : 2 SKS ( 1T/1P )
PENEMPATAN : SEMESTER II

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler dan
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

SUB KOMPETENSI
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

A. Diskripsi Mata Kuliah:


Mata kuliah ini mempelajari tentang tinjauan terhadap respons fisiologis sesaat
maupun jangka panjang terhadap latihan dan aktifitas, yang meliputi: Kontrol
neuromuskular terhadap gerak serta adaptasi neuromuskular terhadap latihan;
Regulasi hormonal dan adaptasi metabolisme terhadap latihan; Regulasi dan
adaptasi kardiovaskuler dan pulmonal terhadap latihan dan aktifitas ; Pengaruh
usia dan jenis kelamin terhadap latihan dan aktifitas; Optimalisasi penampilan
dalam latihan dan aktivitas; Tinjauan thermoregulasi dalam latihan; Fisiologi
latihan dalam hypobaric, hyperbaric dan mikrogravitasi; serta Aktifitas fisik untuk
kesehatan dan kebugaran.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami kontrol neuromuskular terhadap gerak serta adaptasi
neuromuskular terhadap latihan
2. Memahami regulasi hormonal dan adaptasi metabolisme terhadap latihan
3. Memahami regulasi dan adaptasi kardiovaskuler dan pulmonal terhadap
latihan dan aktifitas
4. Memahami pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap latihan dan aktifitas
5. Memahami optimalisasi penampilan dalam latihan dan aktivitas
6. Memahami thermoregulasi dalam latihan
7. Memahami fisiologi latihan dalam hypobaric, hyperbaric dan mikrogravitasi
8. Memahami aktifitas fisik untuk kesehatan dan kebugaran

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 41


C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik, dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Kontrol neuromuskular terhadap gerak serta adaptasi neuromuskular terhadap
latihan
2. Regulasi hormonal dan adaptasi metabolisme terhadap latihan
3. Regulasi dan adaptasi kardiovaskuler dan pulmonal terhadap latihan dan
aktifitas
4. Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap latihan dan aktifitas
5. Optimalisasi penampilan dalam latihan dan aktivitas
6. Thermoregulasi dalam latihan
7. Fisiologi latihan dalam hypobaric, hyperbaric dan mikrogravitasi
8. Aktifitas fisik untuk kesehatan dan kebugaran.

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori

F. Daftar Kepustakaan
1. Sherwod L; Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem; CV EGC Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta
2. Ronni, Setiawan, Sari; Fisiologi Kardiovaskular; CV EGC Penerbit Buku
Kedokteran.
3. Wasserman, Karlman; James Hansen (2004); Principles of Exercise Testing
and Interpretation: Including Patophysiology and Clinical Applications; 4th Ed,
Lippincot William & Wilkins, Philadelphia
4. McArdle, William, Frank Katch (2006); Exercise Physiology: Energy, Nutrition
and Human Performance; 6th Ed, Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia.
5. Wilmore, Jack; David Costill (2008); Physiology of Sport and Exercise; 4 th Ed,
Human Kinetics Europe Ltd, Leeds
6. Powers, S., Howley, E. (2008), Exercise Physiology: Theory and Application to
Fitness and Performance
7. Plowman, SA., Smith, DL. (2008), Exercise Physiology Lippincott William &
Wilkins, Philadelphia

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 42


NAMA MATA KULIAH : PATOLOGI UMUM
KODE MATA KULIAH : FT3.206
BEBAN MATA KULIAH : 2 SKS ( 2T/-P)
PENEMPATAN : SEMESTER II

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

A. Diskripsi Mata Kuliah :


Mata kuliah ini mempelajari tentang terminologi dan konsep patologi, proses
perjalanan penyakit, penyebab dan respon sel, jaringan, organ dan sistim terhadap
proses penyakit, pengaruh cidera pada sel, organ dan sistem morfologi dan fungsi
karakteristik dari penyakit yang sering dan penting, serta dasar molekuler proses
penyakit pada infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter dan lain
sebagainya beserta kemungkinan komplikasinya.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami tentang terminologi dan konsep patologi penyakit infeksi, trauma,
neoplasma, degenerasi, herediter.
2. Memahami proses perjalanan penyakit infeksi, trauma, neoplasma,
degenerasi, herediter.
3. Memahami penyebab dan respon sel, jaringan, organ dan sistem terhadap
proses penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
4. Memahami pengaruh cidera pada sel, organ dan sistem morfologi dan fungsi
karakteristik dari penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
5. Memahami dasar molekuler proses penyakit infeksi, trauma, neoplasma,
degenerasi, herediter.
6. Memahami komplikasi penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi,
herediter

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 43


C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori, dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab.

D. Substansi Kajian
1. Terminologi dan konsep patologi penyakit infeksi, trauma, neoplasma,
degenerasi, herediter.
2. Proses perjalanan penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
3. Penyebab dan respon sel, jaringan, organ dan sistim terhadap proses penyakit
infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
4. Pengaruh cidera pada sel, organ dan sistem morfologi dan fungsi karakteristik
dari penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
5. Dasar molekuler proses penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi,
herediter.
6. Komplikasi penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori

F. Daftar Kepustakaan
1. Robbins, Kumar, Cotran (2011); Buku Ajar Patologi Volume 2 Edisi 7, EGC
Buku Kedokteran
2. Robbins dan Cotran (2006); Dasar Patologis Penyakit Edisi 7, EGC Buku
Kedokteran
3. Valentina L. Brashers (2003); Aplikasi Klinis Patofisiologi, Pemeriksaan dan
Manajemen, EGC Buku Kedokteran
4. Joe Underwood, Editor : Sarjadi; Patologi Umum dan Sistemik Vol. 1 Ed. 2,
EGC Buku Kedokteran
5. Jan Tambayong (1999); Patofisiologi untuk keperawatan, EGC Buku
Kedokteran
6. David Rubenstein, David Wayne, John Bradley (2007); Kedokteran Klinik Ed.
6, EGC Buku Kedokteran

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 44


NAMA MATA KULIAH : KOMUNIKASI PROFESIONAL
KODE MATA KULIAH : FT3.502
BEBAN MATA KULIAH : 2 SKS ( T1/P1 )
PENEMPATAN : SEMESTER II

KOMPETENSI
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan

A. Diskripsi Mata Kuliah;


Mata kuliah ini mempelajari tentang jenis-jenis komunikasi, teknik berkomunikasi,
norma berkomunikasi dan hambatan berkomunikasi. Fokus mata kuliah ini pada
proses komunikasi dengan pasien, sejawat, keluarga, tenaga kesehatan dan
masyarakat

B. Tujuan mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami jenis-jenis komunikasi
2. Memahami teknik berkomunikasi
3. Memahami norma berkomunikasi
4. Memahami hambatan berkomunikasi
5. Berkomunikasi dengan pasien, sejawat, keluarga, tenaga kesehatan dan
masyarakat dengan baik dan benar

C. Metode Pembelajaran
Pengalaman belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik. dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing, bed side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian

1. jenis-jenis komunikasi
2. teknik berkomunikasi
3. norma berkomunikasi
4. hambatan berkomunikasi
5. Komunikasi yang baik dan benar.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 45
E. Penilaian Hasil Belajar
Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktek.

F. Daftar Kepustakaan
1. Hafield Cangara (2008); Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers.
2. Dennis L. Wilcox, Philips H. Ault; Public
3. Mas’ud Machfoedz, Mahmud Machfoedz; Komunikasi Bisnis Modern untuk
mahasiswa dan profesi (edisi 2), BPFE Yogyakarta.
4. Stewart L. Tubbs, Sylvia Moss: Human Communication, Prinsip-prinsip Dasar
(Buku 2), Kharisma Publishing.
5. Dewi K. Sudarsono; Sistem Manajemen Komunikasi, Teori, Model dan Aplikasi,
Simbiosa Rekatama Media.
6. Morissan (2010); Psikologi Komunikasi, Ghalia Indonesia
7. Onong Uchjana Effendy (2008); Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 46


NAMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KESEHATAN
KODE MATA KULIAH : FT3.402
BEBAN MATA KULIAH : 2 SKS ( T1/P1 )
PENEMPATAN : SEMESTER 1I

KOMPETENSI
Mampu memahami aspek psikologis pasien/klien/keluarga dan masyarakat

A. Diskripsi Mata Kuliah :


Mata kuliah ini mempelajari tentang psikologi dan perkembangan, body image dan
reaksi kejiwaan akibat penyakit, motivasi dan tingkah laku, transaksional analisis,
abnormalitas psikologi dan manajemen reaksi kejiwaan akibat penyakit

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami psikologi dan perkembangan
2. Memahami body image dan reaksi kejiwaan akibat penyakit
3. Memahami konsep motivasi dan tingkah laku
4. Memahami transaksional analisis
5. Memahami abnormalitas psikologi
6. Melaksanakan manajemen reaksi kejiwaan akibat penyakit

C. Metode pembelajaran
Pengalaman belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing,
bed side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Psikologi dan perkembangan
2. Body Image dan reaksi kejiwaan akibat penyakit.
3. Motivasi dan tingkah laku
4. Transaksional analisis
5. Abnormalitas psikologi
6. Managemen stress, nyeri psikis, penyakit kronik.

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktek.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 47


F. DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Calvin S. Hall & Gardner Lindzey (1993); Psikologi Kepribadian dan Teori-teori
Holistik (Organismik fenomenologis), Kanisius.
2. Singgih D. Gunarsa, Yulia Singgih D. Gunarsa (2008); Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja, BPK Gunung Mulia
3. Shahabuddin Hashim, Mahani Razak, Ramlah Jantan (2006); Psikologi
Pendidikan, PTS Profesional Publishing
4. Singgih D. Gunarsa, Yulia Singgih D. Gunarsa (2006); Psikologi Praktis: Anak,
Remaja dan Keluarga, BPK Gunung Mulia
5. Conny Semiawan (2008); Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, PT. Grasindo
6. Semiun Yustinus (2006); Kesehatan Mental; Kanisius, Jakarta

NAMA MATA KULIAH : ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 48


KODE MATA KULIAH : FT3.501
BEBAN MATA KULIAH : 2 SKS (1T/1P)
PENEMPATAN : SEMESTER II

KOMPETENSI :
Mampu melaksanakan aspek legal dan etika profesi dalam pelayanan masalah
gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler dan pulmonal serta integument sepanjang rentang
kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah :


Mata kuliah ini mempelajari tentang sejarah fisioterapi, hak dan kewajiban fisioterapis
dan pasien/klien, prosedur kerja fisioterapi, RPJP kesehatan, tanggung gugat
profesi, regulasi dan legislasi praktik fisioterapi agar tenaga fisioterapi mampu
merefleksikan nilai-nialai moral sebagai faktor pengendali kaitannya dengan apa
yang baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
profesinya.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir mata kuliah ini peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami tentang sejarah fisioterapi
2. Memahami hak dan kewajiban fisioterapis dan pasien/klien
3. Memahami prosedur kerja fisioterapi
4. Memahami RPJP kesehatan
5. memahami tanggung gugat profesi
6. memahami regulasi dan legislasi praktik fisioterapi
7. melaksanakan etika profesi dan hokum kesehatan dalam pelayanan
fisioterapi.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar meliputi teori dan praktik dengan metode pembelajaran
ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed side teaching,
problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Sejarah fisioterapi
2. Hak dan kewajiban fisioterapis dan pasien/klien
3. Prosedur kerja fisioterapi
4. RPJP kesehatan
5. Tanggung gugat profesi
6. Regulasi dan legislasi praktik fisioterapi

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 49


E. Penilaian Hasil Belajar
Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktek

F. Daftar Pustaka
1. E.Y. Kanter (2001); Etika Profesi Hukum, Sebuah Pendekatan Sosioreligius;
Storin Grafika. Jakarta
2. Asrul Azwar (1996); Menuju Pelayanan Kesehatan yang lebih bermutu;
Yayasan Penerbitan IDI.
3. Hermin Hadiyati Koeswadji (1992); Beberapa Permasalahan Hukumdan Medik;
Citra Aditya Bakti.
4. Daryl Koehn; Landasan Etika Profesi; Kanisius IKAFI.
5. Hukum Kesehatan Indonesia

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 50


NAMA MATA KULIAH : PROMOSI KESEHATAN
KODE MATA KULIAH : FT3.503
BEBAN STUDI : 2 SKS (T1/P1)
PENEMPATAN : Semester II

KOMPETENSI :
Mampu melakukan pendidikan/penyuluhan (promosi kesehatan) masalah gerak dan
fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler dan pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan kepada
pasien/klien,keluarga dan masyarakat

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini mempelajari tentang dedaktik metodik promosi kesehatan meliputi
teknik menyampaikan informasi, penguasaan media pembelajaran, psikologi
massa dan perilaku sehat serta konsep sehat sakit, kebutuhan manusia yang
meliputi bio-psiko-sosial, prinsip-prinsip kesehatan masyarakat, pencegahan
penyakit dan pemeliharaan kesehatan masyarakat secara mandiri.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu:
1. Memahami konsep deaktik metodik
2. Menyampaikan informasi.
3. Memahami media pembelajaran
4. Memahami psikologi massa dan perilaku sehat
5. memahami konsep sehat sakit
6. memahami kebutuhan bio-spiko-sosial manusia.
7. Memehami prinsip-prinsip kesehatan masyarakat,
8. Memahami konsep pencegahan penyakit
9. Memahami konsep pemeliharaan kesehatan samayarakat
10. Melaksanakan promosi kesehatan

C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disusun dalam bentuk teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian

1. Soekidjo Notoatmodjo (2007), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka


Cipta Jakarta

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 51


2. Konsep deaktik metodik
3. Teknik menyampaikan informasi.
4. Media pembelajaran
5. Psikologi massa dan perilaku sehat
6. Konsep sehat sakit
7. Kebutuhan bio-spiko-sosial manusia.
8. Prinsip-prinsip kesehatan masyarakat,
9. Konsep pencegahan penyakit
10. Konsep pemeliharaan kesehatan samayarakat

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktik

F. Daftar Kepustakaan
1. Soekidjo Notoatmodjo (2007), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka
Cipta, Jakarta.
2. Soekidjo Notoatmodjo, (2010),  Promosi Kesehatan: Teori & Aplikasi (Edisi
Revisi 2010), Rineka Cipta, Jakarta.
3. Soekidjo Notoatmodjo, (2008), Kesehatan Masyarakat: Ilmu & Seni, Rineka
Cipta, Jakarta.
4. Wahid Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin (2009), Ilmu Kesehatan Masyarakat:
Teori dan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta
5. James F. McKenzie, Robert R. Pinger, Jerome E. Kotecki, (2007), Kesehatan
Masyarakat: Suatu Pengantar (Edisi 4), EGC, Jakarta
6. World Health Organization, (1995), Kader Kesehatan Masyarakat, EGC,
Jakarta
7. Umar Fahmi Achmadi (2007), Horison Baru Kesehatan Masyarakat Di
Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta.

NAMA MATA KULIAH : FISIKA DASAR

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 52


KODE MATA KULIAH : FT3.202
BEBAN STUDI : 2 SKS (T1/P1)
PENEMPATAN : SEMESTER II

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip fisika yang mendasari teknologi intervensi
fisioterapi

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini merupakan integrasi fisika (termasuk matematika). Instrumentasi


fisioterapi/medik dan teknik penerapannya yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengembangkan penalaran tentang prinsip-prinsip fisika dan
matematika dalam upaya pengetrapannya pada peralatan/modalitas alat-alat
fisioterapi dan teknik peggunaannya sehingga mendapat prinsip dan keterampilan
yang esensial dalam praktek fisioterapi.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir mata Kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip fisika dan interaksi dengan
jaringan kaitannya dengan instrumentasi fisioterapi dan teknologi biofisika.
2. Menetapkan konsep dan prinsip fisika dalam mengenali cara kerja
peralatan/modalitas alat-alat fisioterapi dan perawatannya secara
sederhana.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan
pengalaman laboratorium dengan demonstrasi dan simulasi

D. Substansi Kajian
1. Mekanika dan matematika meliputi :
a. Kinetika dinamika partikel (molekul)
b. Gerak lurus, melingkar dan peluru
c. Fungsi, limit, deferensial, integral.
2. Dasar-dasar fisika tentang
a. Gelombang
b. Ultrasonik
c. Laser
d. Termografi

3. Panas meliputi :

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 53


a. Pengertian temperatur dan kalor
b. Perpindahan panas
c. Efek panas dalam tubuh (koefisien dan absorsi)
4. Cahaya meliputi :
a. Spektrum cahaya
b. Energi cahaya, daya tembus, abosorsi dan efek pada tubuh manusia
5. Magnet, listrik, elektronika
a. Pengertian dan prinsip kaitannya dengan peralatan fisioterapi.
b. Efek rangsang listrik dan elektromagnetik terhadap tubuh.
6. Neurofisiologi terapan sumber fisis
Berupa interaksi sumber fisis pada jaringan tubuh seperti saraf, otot, cairan
tubuh, kulit dan tulang.

E. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar meliputi penugasan, kuis, ujian tengah semester, ujian
akhir semester dan ujian praktek serta uji kompetensi

F. Kepustakaan
1. Nelson, Roger (1991) Clinical Electrotherapy 2nd ed. , California: Appleton
and Lange.
2. Hoogland, R (1990), Ultrasound Therapy, Delft: BV Enraf Nonius.
3. Low, J. and Reed, A (2000), Electrotherapy Explained 3rd ed., London:
Butterworth-Heinemann
4. Cameron, MH (1999), Physical Agent in Rehabilitation, Philadelphia: WB
Saunders.
5. Michlovitz, SL (1995), Thermal Agent in Rehabilitation, Philadelphia: FA
Davis Co.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 54


NAMA MATA KULIAH : TEKNOLOGI INFORMASI
KODE MATA KULIAH : FT3.402
BEBAN STUDI : 2 SKS (T0/P2)
PENEMPATAN : SEMESTER II

KOMPETENSI :
Mampu menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan masalah gerak dan
fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler dan pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan.

SUB KOMPETENSI :
a. Mempelajari teknologi informasi dalam pengumpulan sumber data sekunder
b. Mempelajari teknologi informasi dalam pendokumentasian (ICD 9CM dan 10,
ICF)

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini mempelajari teknologi informasi dalam pengumpulan sumber data
sekunder (membaca, menginterpretasikan dan mendokumentasi data sekunder)
berupa hasil pemeriksaan laboratorium dan X-Ray rutin dan tindakan medis lain.
Selain itu juga Mempelajari teknologi informasi dalam pendokumentasian (ICD
9CM dan 10, ICF) dengan kegiatan pencatatan semua proses fisioterapi dari
pemeriksaan sampai evaluasi dan menggunakan hasil dokumentasi untuk
menentukan RTL.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir mata Kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Membaca, menginterpretasikan dan mendokumentasikan data sekunder.
2. Mendokumentasi hasil pemerikasaan dan pengukuran menggunakan ICD
9CM dan 10 dan ICF.
3. Mengoperasikan komputer untuk akses internet yang menunjang pelayanan
masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler dan pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan
pengalaman laboratorium dengan demonstrasi dan simulasi

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 55


D. Substansi Kajian
1. Pengolahan data sekunder.
2. ICD 10 dan ICF.
3. Aplikasi internet.

E. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar meliputi penugasan, kuis, ujian tengah semester, ujian
akhir semester dan ujian praktek

F. Daftar Kepustakaan
1. Sri Kusumadewi (2009), Informatika Kesehatan, Graha Ilmu, Jakarta
2. James A. Hall, Tommie Singleton (2007), Audit dan Assurance: Teknologi
Informasi (Buku 1) (Edisi 2), Salemba Empat, Jakarta
3. James A. Hall, Tommie Singleton (2007), Audit dan Assurance: Teknologi
Informasi (Buku 2) (Edisi 2), Salemba Empat, Jakarta
4. WHO, (2004); International Statistical Classification and Related Health
Problem, WHO Library Kataloging in Publication Data
5. WHO, (2005); International Classification of Desease 9 th Revision Clinical
Modification.
6. WHO; International Classification Function Dissability and Health.
7. Brian K. William & Stacey C. Sawyer, (2009); Belajar Teknologi Informasi, Andi
Yogyakarta.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 56


NAMA MATA KULIAH : PATOLOGI KHUSUS
KODE MATA KULIAH : FT3.207
BEBAN MATA KULIAH : 3 SKS (3T/-P)
PENEMPATAN : SEMESTER III

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal sepanjang rentang kehidupan

SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal sepanjang rentang kehidupan

A. Diskripsi Mata Kuliah :


Mata kuliah ini mempelajari berbagai tanda, gejala penyakit dan perjalanan
penyakit pada berbagai macam kondisi muskuloskeletal & reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku serta kardiovaskuler dan pulmonal.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami tanda, gejala penyakit dan perjalanan penyakit muskuloskeletal &
reproduksi yang berkaitan dengan fisioterapi
2. Memahami tanda, gejala dan perjalanan penyakit neuromuskuler dan perilaku
yang berkaitan dengan fisioterapi yang berkaitan dengan fisioterapi
3. Memahami tanda, gejala dan perjalanan penyakit kardiovaskuler dan pulmonal
yang berkaitan dengan fisioterapi

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan diskusi dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab.

D. Substansi Kajian
1. Penyakit dan gangguan muskulosk & reproduksi
2. Penyakit dan gangguan neuromuskuler dan perilaku
3. Penyakit dan gangguan kardiovaskuler dan pulmonal

E. Penilaian Hasil Belajar

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 57


Penilaian hasil belajar meliputi penugasan, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir
semester (teori) dan uji kompetensi

F. Daftar Kepustakaan
1. Carr, J & Shepherd, R (1998). Neurological Rehabillitation: Optimizing Motor
Performance Oxford:Butterworth-Heinemann
2. Lindsay, Bone & Callander (1997). Neurology and Neurosurgery Illustrated (3 rd
ed). New York: Churchill Livingstone
3. Edwards, S (2000). Neurological Physiotherapy: A Problem Solving Approach
(2 nd ed). New York: Churchill Livingstone
4. Cohen, H (1999) Neuroscience for Rehabilitation (2 nd ed) Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
5. Catherine Cavallaro Goodman (2009). Pathology Implication for Physical
Therapist, third edition, Elsevier Health Science Division
6. Catherine Cavallaro Goodman (2011). Pathology for the Physical Therapist
assistant, Elsevier Health Science Division
7. Barbara, L Komblau, Shierly P. Starlling (2000), Ethics in rehabilitations : a
Clinical Perspective : SLACK Incorporated.
8. Olga Dreeben (2010) inroduction to Phisical Therapy for Physical Therapist
Assistants : David Cella, London.
9. David G M, James E Z, Williams S Q (2008); Pathology and Intervention in
Musculosceletal Rehabilitation; Elsevier Health Logo, Booktopia
10. Rebecca C S, Linda J O (2000); Obstetric and Gynecologic Care in Physical
Therapy; SLACK in Corporated USA

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 58


NAMA MATA KULIAH : TERAPI MANUAL
KODE MATA KULIAH : FT3.306
BEBAN STUDI : 2 SKS (T0,5/P1,5)
PENEMPATAN : SEMESTER III

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan berbagai teknik manipulasi perifer pada masalah gerak
dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal , integumentum sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini memberikan prinsip-prinsip dan ketrampilan essensial dalam
praktek fisioterapi pada pasien/klien untuk berbagai tingkat usia, tempat dan
keadaan. Mata kuliah ini meliputi teori dan praktek manual terapi perifer mulai
dari pemahaman anatomi terapan dan biomekanik, aspek neurofisiologis, jenis,
tehnik dan prosedur manipulasi perifer pada pasien/klien dengan tujuan
memelihara kesehatan, gerak dan fungsi.

B. Tujuan Mata Ajaran.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami konsep dasar terapi manual perifer yang meliputi pemahaman
anatomi terapan dan biomekanik sendi perifer dan neurofisiologi yang
dikaitkan dengan sikap, gerak dan fungsi sendi perifer.
2. Memahami konsep, jenis, teknik dan prosedur terapi manual perifer
3. Memahami efek fisiologis dan terapeutik serta indikasi dan kontra indikasi
terapi manual perifer

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing, bed side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Membahas konsep dasar terapi manual perifer
2. Membahas tehnik, jenis dan prosedur terapi manual perifer
3. Efek fisiologis dan terapeutik terapi manual perifer
4. Membahasa Indikasi dan kontra Indikasi terapi manual perifer

E. Penilaian Hasil Belajar

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 59


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan praktek di laboratorium

F. Daftar Kepustakaan
1. Christy C (2010); Function Anatomy, Musculosceletal Anatomy, Kinesiology
and Palpation for Manual Therapist; Wolters Kluwer, Lippincott Williams and
wilkins.
2. Mink, AJF.et al (1990). Extremiteiten, Functie-Onderzoek en Manuele
Therapie. Bohn Scheltema & Holkema.
3. Edmond, Susan L. (2006). Joint Mobilization/Manipulation, Extremity and
Spinal Techniques. Missouri: Mosby Elsevier.
4. Magee, David J. (1990). Orthopaedic Physical Assessment, WB. Saunder
Company.
5. Kaltenborn, Freddy M. (1989). Manual Mobilization of the Extremity Joints,
Basic examination and treatment techniques. Olaf Norlis Bokhandel.
6. Mennel, John McM. (1964). Diagnosis and Treatment Using Manipulaive
Techniques. Little Brown and Co.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 60


NAMA MATA KULIAH : PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN
KODE MATA KULIAH : FT3.302
BEBAN STUDI : 4 SKS (T1/P3)
PENEMPATAN : SEMESTER III

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan teknik pemeriksaan dan pengukuran pada masalah gerak
dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal, integumentum sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
membahas masalah-masalah pemeriksaan dan pengukuran fisioterapi, pencatan
tindakan-tindakan fisioterapi secara sistematis dan benar, untuk memonitor mutu
pelayanan fisioterapi. Rancangan mata kuliah ini ditujukan pada cara-cara
pengumpulan data (anamnesis, observasi, pemeriksan fisik dan metode
pengumpulan data yang lain ) serta interpretasi dan menyusun rencana tindakan
fisioterapi berikut mengevaluasinya. Juga menerapkan penerapan etiket dan
etika profesi fisioterapi dalam melaksanakan tindakan pemeriksaan dan
pengukuran fisioterapi.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu:
1. Menyusun catatan pasien / klien dengan sistematis dan benar mulai dari,
awal, data masalah, rencana awal dan perkembangan pasien / klien serta
rangkuman akhir
2. Mengidentifikasi data hasil pemeriksaan dan pengukuran fisioterapi
3. Menilai kebenaran data yang didokumentasikan
4. Memanfaatkan data yang didokumentasikan untuk rencana fisioterapi
5. Menerapkan etiket dan etika profesi fisioterapi dalam tingkah laku nyata
6. Menerapkan berbagai konsep dan prinsip dari berbagai ilmu untuk proses
fisioterapi
7. Melaksanakaan pemeriksaan fisoterapi dan menyusun rencana tindakan
fisioterapi, melakukan penalaran dan pendekatan ilmiah yang mendasari
tindakan-tindakan dan evaluasi fisioterapi.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing, bed side teaching, problem based learning.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 61
D.Substansi Kajian
1. Arti pentingnya identitas pasien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
alamat, agama dan pekerjaan.
2. Prinsip-prinsip dan metodelogi pengumpulan data melalui wawancara
mengenai : keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat keluarga, riwayat pribadi dan anamnesis sistem.
3. Prinsip-prinsip dan metodologi pengumpulan data melelui pemeriksaan fisik
yang meliputi :
a. Pemeriksaan umum, antara lain : vital sign, keadaan umum, kesadaran,
anemia, icterus, oedema dan cyanosis.
b. Pemeriksaan khusus, meliputi : kulit, kepala dan leher, dada, abdomen,
urogenital, muskuluskeletal, sistem nervorum, kardiovaskuler dan
pulmonal, integument dan pemeriksaan fungsional neuromuskuler.
4. Prinsip-prinsip pemeriksaan laboratorium, meliputi :
a. Pemeriksaan rutin, meliputi : pemeriksaan darah rutin, urine rutin dan
feses/tinja.
b. Pemeriksaan khusus, meliputi : hematologi, radiologi, EKG, EEG, EMG, dll.
5. Prinsip-prinsip menegakkan diagnosis, prognosis dan komplikasi.
6. Prinsip-prinsip evaluasi dan follow up.

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan praktek di laboratorium

F. Daftar Kepustakaan
1. Florence Peterson Kendall, et al (2005); Muscles Testing and Function with
Posture and Pain, Fifth Edition, Lippincott Williams and Wilkins.
2. Cynthia C. Norkin, D. Joyce White (2003); Measurement of Joint Motion, A
Guide to Goniometry, 3rd Edition, F.A. Davis Company.
3. McDowell, I and Newell, C. (1996). Meassuring Health: Aguide to Rating
Scales and Questionnaires. New York: Oxford University Press, Inc.
4. Rothstein, J.M. (1985). Meassurement in Physical Therapy. New York:
Churchill Livingstones.
5. Norkin, CC. And White, DJ. (1995). Meassurement of Joint Motion: Aguide to
Goneometry. Phyladelphia: FA Davis Company.
6. Irwin, S and Tecklin (1990). Cardiopulmonary Physical herapy. Toronto; The
CV Mosby Company
7. Petty, NJ and Moore, AP. (1998). Neuromuskuloskeletal Examination and
Assessment. New York: Churchill Livingstones.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 62


8. Crosbie, J. and McConnell, J. (1993). Key Issues in Muskuloskeletal
Physiotherapy. London:Butterworth-Heinemann Ltd.
9. Hislop, HJ and Montgomery, J. (1995). Daniels and Worthingham’s Muscle
Testing 6th ed. Techniques of Manual Examination. Philadelphia: WB.
Saunders Co.
10. Wade, DT. (1991). Measurement in Neurological Rehabilitation. Oxford:
Oxford University
11. De Wolf, AN., 1990. Onderzoek van het bewegings apparaat. Samson Staffleu
12. Magee, David G., 1992. Orthopaedic Physical Assessment, Sanders Company
13. Rudy. 1986. Handbook of the Health Assessment. Applenton
14. Palmer, Lynn M. 1990. Clinical Assessment Procedure in Physica Therapy.
JB. Lippincot Co. Philadelphia.
15. O’Sullivan, SB., Schmitz, Tj. 1994. Physical Rehabilitation Assessment and
Treatment. FA. Davis Co. Philadelphia.
16. David J. Magee,(2008); Orthopedic Phisical Assesment, 5 th Edition, Alsevier
Mosley Saunders.
17. Hardy, M. Snaith, B., (2011); Musculoskeletal Trauma, A Guide to Assesment
and Diagnosis, Churchill Livingstone.
18. Ronald C. Evans,; Illustrated Orthopedic Physical Assesment, Thirty Edition,
Mosby.Florence Peterson Kendall, et al (2005); Muscles Testing and Function
with Posture and Pain, Fifth Edition, Lippincott Williams and Wilkins.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 63


NAMA MATA KULIAH : TERAPI LATIHAN
KODE MATA KULIAH : FT3.301
BEBAN STUDI : 3 SKS (T1/P2)
PENEMPATAN : SEMESTER III

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan berbagai metode terapi latihan pada masalah gerak dan
fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal, integument sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata ajaran ini membahas tentang terapi latihan yang esensial dalam intervensi
fisioterapi untuk berbagai tingkat usia, tempat dan keadaan. Meliputi aspek
fisiologis, kinesiologis, sensomotoris dan aplikasinya. Memahami prinsip-prinsip
metabolisme dan integrasi sistem yang berbeda saat latihan serta penentuan
keperluan metabolik selama latihan. Fokus ajaran pada mata kuliah ini adalah
pemahaman terhadap jenis, teknik dan prosedur terapi latihan dasar,
Proprioceptive Neuromuskular fasilitasi, William fleksion exercises, Mc.Kenzie,
Latihan Fungsional, permainan dan lain-lain.

B. Tujuan Mata Kuliah :


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami konsep dasar, jenis terapi latiahn, teknik dan prosedur terapi
latihan
2. Menerapkan konsep-konsep ilmiah dalam prosedur pelaksanaan terapi
latihan.
3. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip logika terapi latihan berkaitan dengan
anatomi, fisiologi, biomekanik, ilmu perilaku dalam melaksanakan terapi
latihan.
4. Menerapkan berbagai jenis terapi latihan dasar, Proprioceptive Neuromuskular
fasilitasi, William fleksion exercises, Mc.Kenzie, latihan fungsional, permainan
dan lain-lain.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Prinsip-prinsip terapi latihan

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 64


2. Terapi Latihan dasar dalam pengobatan fisioterapi
3. Proprioceptive Neuromuskular fasilitasi, William fleksion exercises, Mc.Kenzie,
latihan fungsional, permainan dan lain-lain.

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan praktek

F. Daftar Kepustakaan
1. Susan SA, et all (2008); PNF in Practice; third edition, Spingers, London
2. Bukup K, (2001), Clinical test for musculoskeletal system, Examination-sign-
phenomena, Thieme, 2nd Ed, Stutgard,
3. Chaitow L, (2009), Muscle Energy Tecnique, Advance Soft Tissue Technique,
2nd Ed, Churchill Livingstone.
4. Cashmome 2008, Sport and exercise Psychology, Taylor & Francis e-Library,
London.
5. Chabut LaReine, 2007, Stretching For Dummies, Wiley Publishing, Inc.,
Canada.
6. Cook CE (2007), Osthopaedic Manual Therapy, Pearson Prentice Hall, New
Jersey.
7. Goodmann & Boissaunnault (2000), Pathology implication for physiotherapy.
WB Saunders co, London.
8. Helting D & Kessler RM (2006), Management of common musculoskeletal
disorder, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia.
9. Levangie PA, Nerkin C, (2005), Joint Structure and Function: A
Comprehensive Analysis, FA Davis Company, Phyladelphia.
10. Magnusson P & Per Renstrom, The role of stretching exercises in sports,
European Journal of Sport Science, June 2006
11. Paul Grimshaw, et al. (2007), Sport and Exercise Biomechanics Taylor and
Francis. New York
12. Pecina Marko M & Ivan Bojanic, Overuse injury in musculoskeletal system,
CRC Press, Boca Raton, 2004.
13. Peterson DR and Bronchino JD, (2008), Biomechanics, principle and
application, CRC Press Taylor & Francis Group, London.
14. Kisner, C. Allen,L. 2007. Therapeutic Exercise. Davis Company. Philadelphia

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 65


NAMA MATA KULIAH : MASSASE
KODE MATA KULIAH : FT3.305
BEBAN STUDI : 2 SKS (0,5 T/1,5 P)
PENEMPATAN : SEMESTER III

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan massase pada masalah gerak dan fungsi kasus
neuromuscular dan perilaku, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal, integumen sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini mempelajari tentang efek fisiologis dan terapeutik serta teknik dan
metode swedish massage untuk intervensi orang sakit maupun orang sehat
untuk tujuan memelihara dan memulihkan kesehatan gerak dan fungsi.

B. Tujuan Mata Ajaran.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami efek fisiologis dan terapeutik swedish massage untuk tujuan
memelihara kesehatan, gerak dan fungsi.
2. Memahami efek fisiologis dan terapeutik swedish massage untuk tujuan
memulihkan kesehatan, gerak dan fungsi.
3. Memahami indikasi dan kontra indikasi pemberian Swedish massage
4. Memahami hygiene, sanitasi dan K-3 dalam aplikasi massage
5. Melakukan berbagai teknik dan metode swedish massage untuk tujuan
memelihara kesehatan, gerak dan fungsi.
6. Melakukan berbagai teknik dan metode swedish massage untuk tujuan
memulihkan kesehatan, gerak dan fungsi.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Efek fisiologis dan terapeutik swedish massage untuk tujuan memelihara
kesehatan, gerak dan fungsi.
2. Efek fisiologis dan terapeutik swedish massage untuk tujuan memulihkan
kesehatan, gerak dan fungsi.
3. Indikasi dan kontra indikasi pemberian Swedish massage
4. Hygiene, sanitasi dan K-3 dalam aplikasi massage
5. Teknik dan metode swedish massage untuk tujuan memelihara kesehatan,
gerak dan fungsi.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 66
6. Teknik dan metode swedish massage untuk tujuan memulihkan kesehatan,
gerak dan fungsi.

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan praktek

D. Daftar Kepustakaan
1. Tappan, F,M (1988) ; Healing Massage Technique; Second edition, Appleton
and Longe, California.
2. Tidy, N,M (1937) ; Massage and Remidial Exercise in Medical and Surgical
Condition ; Fourth edition, William Wood and Co, Baltimore
3. Wood, E,C (1974) ; Beard’s Massage ; Second edition, WB Sounders
Company, Philadelphia
4. Christy C (2010); Function Anatomy, Musculosceletal Anatomy, Kinesiology
and Palpation for Manual Therapist; Wolters Kluwer, Lippincott Williams and
wilkins.
5. Stuart B. Porter, (2003); Tidy’s Physiotherapy 13 th Ed., Butterworth Heineman,
London.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 67


NAMA MATA KULIAH : TERAPI ELEKTRO
KODE MATA KULIAH : FT3.304
BEBAN STUDI : 3 SKS (T1/P2)
PENEMPATAN : SEMESTER III

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan peralatan terapi elektro pada masalah gerak dan fungsi
kasus neuromuscular dan perilaku, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal dan integument sepanjang rentang kehidupan.

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini merupakan integrasi antara fisika instrument/ peralatan fisioterapi
dan tehnik penerapannya. Mata kuliah ini memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan penalaran tentang prinsip-prinsip
fisika,matematika dan jenis elektroterapi, teknik elektro terapi dan prosedur
terapi elektro dalam upaya pengetrapannya pada peralatan/instrument/modalitas
fisioterapi, pengaruh fisik dan biologis pada jaringan spesifik, indikasi dan kontra
indikasinya beserta aplikasinya.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami dasar kajian ilmiah dan prinsip-prinsip fisika kaitannya dengan
sumber fisis arus listrik, electromagnet dan elektronika
2. Memahami dasar kajian ilmiah dan prinsip-prinsip fisika kaitannya dengan
sumber fisis elektro terapi
3. Mampu menjelaskan dan melaksanakan penerapan terapi elektro yang
meliputi LFC, MFC dan HFC
4. Mampu menjelaskan dan melaksanakan penerapan sumber fisis gelombang
suara dalam pengobatan fisioterapi

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Prinsip-prinsip fisika kaitannya dengan arus listrik, elektromagnet dan
elektronika
2. Tehnik/metode aplikasi terapi elektro yang meliputi LFC, MFC, HFC dan
gelombang suara

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 68


3. Indikasi dan kontra indikasi sumber fisis LFC, MFC, HFC dan gelombang
suara

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan praktek

F. Kepustakaan
1. William E.Prentice, (2002); Therapeutics Modalities for Physical Therapist
Second Edition, Medical Publishing Division
2. Stuart B. Porter, (2003); Tidy’s Physiotherapy 13 th Ed., Butterworth Heineman,
London.
3. Nelson, Roger (1991) Clinical Electrotherapy 2nd ed. , California: Appleton
and Lange.
4. Hoogland, R (1990), Ultrasound Therapy, Delft: BV Enraf Nonius.
5. Low, J. and Reed, A (2000), Electrotherapy Explained 3rd ed., London:
Butterworth-Heinemann
6. Cameron, MH (1999), Physical Agent in Rehabilitation, Philadelphia: WB
Saunders.
7. Michlovitz, SL (1995), Thermal Agent in Rehabilitation, Philadelphia: FA Davis
Co.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 69


NAMA MATA KULIAH : TERAPI HIDRO DAN TERAPI AKTINO
KODE MATA KULIAH : FT3.303
BEBAN STUDI : 3 SKS (T1/P2)
PENEMPATAN : SEMESTER III

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan peralatan hydro terapi dan aktino terapi pada masalah
gerak dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi,
kardiovaskuler pulmonal , integumentum sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini merupakan integrasi antara fisika instrument/ peralatan fisioterapi
dan tehnik penerapannya. Mata kuliah ini memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan penalaran tentang prinsip-prinsip fisika,
matematika dan jenis hydro terapi, aktino terapi, teknik dan prosedur elektro
terapi dalam upaya pengetrapannya pada peralatan/instrument/modalitas
fisioterapi, pengaruh fisik dan biologis pada jaringan spesifik, indikasi dan kontra
indikasinya, beserta aplikasinya.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami dasar kajian ilmiah dan prinsip-prinsip fisika kaitannya
dengan sumber fisis arus listrik dan air
2. Memahami dasar kajian ilmiah dan prinsip-prinsip fisika kaitannya
dengan sumber fisis terapi hidro dan terapi aktino
3. Mampu menjelaskan dan melaksanakan penerapan terapi hidro dan
terapi aktino dalam pengobatan fisioterapi

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Prinsip-prinsip fisika kaitannya dengan terapi hidro dan terapi aktino
2. Tehnik, Jenis dan prosedur aplikasi terapi hidro dan terapi aktino
3. Indikasi dan kontra indikasi terapi hidro dan terapi aktino

E.Penilaian Hasil Belajar


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan praktek

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 70


F.Daftar Kepustakaan
1. Cameron, MH (1999), Physical Agent in Rehabilitation, Philadelphia: WB
Saunders.
2. Michlovitz, SL (1995), Thermal Agent in Rehabilitation, Philadelphia: FA
Davis Co.
3. Merybett Sinclair (2007), Modern Hydrotherapy for the massage therapist,
Walter kluwer, Lippincott Williams & wilkins
4. Pattric Baron (2009), Hydrotherapy Teory and Technique,
5. Richard Eidson (2008), Hydrotherapy for Health and Wellness : Teory,
programs and Treatment.
6. Annmihina and Sandra Anderson (2009), Natural Spa and Hydrotherapy :
Teory and Practice,
7. Margareth Reid Campion (1997), Hydrotherapy : Principles and Practice,
8. David Davey Rosewame, Text Book of Actinotherapy : with Special
Reference to Reference to Ultraviolet radiation for practition and student.
9. Raymond H Becket, Modern Actinotherapy : Review of the literature, giving
an outline of indicators and technique.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 71


NAMA MATA KULIAH : FISIOTERAPI NEUROMUSKULER & PERILAKU
KODE MATA KULIAH : FT3.308
BEBAN STUDI : 3 SKS (1T/2P)
PENEMPATAN : SEMESTER IV

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan, edukasi dan pengelolaan masalah gerak dan fungsi
pada aspek neuromuskuler dan perilaku dengan performa sesuai dengan standar
profesi dan kode etik fisioterapi.

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas masalah gerak dan fungsi akibat gangguan / penyakit
pada sistem saraf pusat dan saraf tepi
Mata kuliah ini membahas pengkajian, analisis data sebagai dasar untuk
merencanakan dan melaksanakan tindakan fisioterapi. Rancangan mata kulian ini
menggunkan prinsip-prinsip dan konsep berbagai ilmu guna mendasari tindakan
fisioterapi.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami tanda-tanda dan gejala dari penyakit / gangguan sistem saraf
pusat dan saraf tepi
2. Menerapkan ilmu anatomi, fisiologi, biomekanik, patologi, untuk memahami
perubahan gerak fungsional akibat penyakit / gangguan sistem saraf pusat
dan saraf tepi
3. Melakukan proses fisioterapi pada kasus neuromuskuler dan perilaku yang
terdiri dari
a. Melakukan pemeriksaan fisioterapi
b. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan
c. Melakukan penegakan problematik
d. Melakukan penegakan tujuan fisioterapi
e. Melakukan tindakan fisioterapi
f. Melakukan evaluasi dan dokumentasi

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disusun dalam bentuk kuliah teori, diskusi, penelaahan
kasus, penugasan perseorangan dan kuliah praktek yang dilaksanakan secara
demontrasi, simulasi, praktek probandus di laboratorium

D. Substansi Kajian
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 72
1. Konsep-konsep yang berhubungan dengan sikap, deformitas, keterbatasan
fungsi, kecacatan yang timbul akibat penyakit / gangguan sistem
neuromuskuler termasuk berbagai faktor penyebab, tanda dan gejala dan
komplikasi yang mungkin timbul pada :
Penyakit / gangguan susunan saraf pusat
 Stroke
 Parkinson
 Traumatic Brain Injury
 Kasus neuropsikiatri
 Cedera dan lesi medulla spinalis
Penyakit / gangguan susunan saraf tepi
 Kasus denervasi saraf
 Kasus sensitisasi saraf
Penyakit / gangguan sistem persarafan yang memerlukan tindakan operasi
akibat lesi saraf pusat dan saraf tepi
2. Identifikasi pengumpulan data, interprestasi data (diagnosa fisioterapi) yang
berhubungan dengan kelainan / gangguan sistem saraf pusat dan saraf tepi
3. Prosedur & pemilihan metode & alat fisioterapi yang relevan dengan
problematik
4. Prosedur dan penerapan metode dan alat fisioterapi yang efektif dan efesien
pada kelainan/gangguan sistem saraf pusat dan saraf tepi
5. Kriteria evaluasi keadaan pasien / klien serta keberhasilan fisioterapi pada
kelainan / gangguan sistem saraf pusat dan saraf tepi
6. Dokumentasi data yang relevan.

E. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar meliputi penugasan, kuis, ujian tengah semester, ujian
akhir semester dan ujian praktek serta uji kompetensi

F. Daftar Kepustakaan
1. Carr, J & Shepherd, R (1998). Neurological Rehabillitation: Optimizing Motor
Performance Oxford:Butterworth-Heinemann
2. Lindsay, Bone & Callander (1997). Neurology and Neurosurgery Illustrated (3 rd
ed). New York: Churchill Livingstone
3. Carr, J et al (2000). Movement Science: Foundation for Physiotherapy in
Rehabilitation (2nd ed) London: Heinemann
4. Edwards, S (2000). Neurological Physiotherapy: A Problem Solving Approach
(2 nd ed). New York: Churchill Livingstone

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 73


5. Cohen, H (1999) Neuroscience for Rehabilitation (2 nd ed) Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
6. Cook & Woollacott (2001). Motor Control Theory and Practical Application (2 nd
ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
7. Strong, J. et al (2002). Pain: A Textbook for Therapist. New York: Churchill
Livingstone
8. Long, DM (1985) Current Therapy in Neurological Surgery Ontario: BC.
Decker Inc.
9. Voss, DE et al (1985). PNF Pattern & Technique. Philadelphia: Harper & Row
10. Rothstein, JM (1985) Measurement in Physical Therapy. Edinburgh:
Churchill Livingstone
11. Harrison, MA & Rustad, RA (1995). Physiotherapy in Stroke Management.
Edinburgh: Churchill Livingstone
12. Cameron, MH (1999). Physical Agents in Rehabilitation. Philadelphia:WB.
Saunders Co.
13. Bromley, I (1991). Tetraplegia & Paraplegia Guide for Physiotherapists (4 th ed).
Edinburgh: Churchill Livingstone
14. Goodman & Snyder (2000) Differential Diagnosis (3 rd ed) Philadelphia: WB.
Saunders Co.
15. Higgs, J & Jones,M (2000). Clinical Reasoning in the Health Professions
16. Sophie Levitt (2004); Treatment of Cerebral Palsy and Motor Delay; 4 th Ed,
Black Well Publishing.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 74


NAMA MATA KULIAH : FISIOTERAPI PADA KARDIOVASKULER
PULMONAL
KODE MATA KULIAH : FT3.309
BEBAN STUDI : 3 SKS (1T/2P)
PENEMPATAN : SEMESTER IV

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
kardiovaskuler pulmonal sepanjang rentang kehidupan

A. Deskrispsi Mata Kuliah


Mata Kuliah ini membahas gangguan gerak dan fungsi akibat kelainan
gangguan/penyakit pada sistim kardiovaskuler pulmonal.
Pembahasan meliputi pengkajian, analisa dan interpretasi data guna
merencanakan dan melakukan tindakan fisioterapi, serta untuk evaluasi dan
dokumentasi tindakan fisioterapi. Rancangan mata kuliah ini menggunakan
prinsip-prinsip konsep berbagai ilmu untuk digunakan sebagai dasar pemberian
tindakan fisioterapi.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir matakuliah ini peserta didik mampu :
1. Mengkaji tanda-tanda kelainan/penyakit/gangguan sistem kardiovaskuler
pulmonal untuk membuat diagnosa fisioterapi
2. Mengembangkan rencana-rencana dan menerapkan teknologi fisioterapi
3. Melaksanakan tindakan fisioterapi berdasarkan kriteria/hasil yang diharapkan
baik selama maupun sesaat setelah tindakan fisioterapi serta pada periode
tertentu yang telah ditetapkan.
4. Mengevaluasi dan dokumentasi kasus kardiovaskuler pulmonal
5. Membahas pengaruh tindakan fisioterapi dan pendekatan secara tim terhadap
pasien/klien, keluarga, masyarakat serta melaksanakan rujukan
6. Mengaplikasikan komunikasi dan etika dalam penanganan kasus
kardiovaskuler pulmonal

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 75


D. Substansi Kajian
1. Konsep-konsep yang berhubungan dengan deformitas, keterbatasan gerak
fungsional yang timbul akibat kelainan/penyakit/gangguan kariovaskuler
pulmonal Sistim pulmonal :
a. Obstruktif (Asthma, Bronchitis,dsb)
b. Restriktif Internal (Cystic fibrosus,TBC,dsb)
c. Restriktif External (Kyphosis,perlyse otot-otot pernapasan,dsb)
2. Kasus Pulmonal yang memerlukan operasi : Thoracoplasty, Lobectomy , dan
kasus kardiovaskuler : penyakit jantung koroner, jantung bawaan dan post
operasi jantung
a. Metodologi dan prosedur pendekatan kepada pasien/klien dengan
problem kardiovaskuler pulmonal termasuk kepada keluarga pasien/klien.
b. Identifikasi, pengumpulan data, interpretasi data (diagnosa fisioterapi)
yang berhubungan dengan kelainan/penyakit/gangguan sistem pulmonal
termasuk metodologi test kemampuan fungsi pulmonal (ventilasi,difusi)
c. Kriteria evaluasi keadaan pasien/klien serta keberhasilan tindakan
fisioterapi pada kelainan/penyakit/gangguan kardiovaskuler pulmonal
d. Prosedur pemilihan dan penerapan metode dan tehnologi fisioterapi
secara efektif dan efisien pada kelainan/penyakit/gangguan kardiovaskuler
pulmonal
e. Evaluasi selama sesaat setelah tindakan serta pada periode tertentu
sesuai kriteria evaluasi yang telah ditetapkan
f. Dokumentasi yang relevan

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan Praktek

F. Daftar Kepustakaan
1. William EK, Steven JK (2007); Cardiac Rehabilitation; Human Press, New
Jersey.
2. Matthew Budoff, Jerold S (2010); Cardiac CT Imagin: Diagnosis of
Cardiovascular Disease; 2 ed, Pringer Verlag, London
3. John Rees et all (2010); ABL of Asthma; 6 ed, BMJ Books.
4. Stuart BP (2003); Tidy’s Physiotherapy; 13 ed, Butterworth Heinman, London
5. Dinesh N (2005); Exercise and Sport in Diabetes; Second Edition, John Witer
and Sons, England.
6. Marylin Moffat (2007), Cardiovascular/pulmonary essentials : applying the
preferred physical therapist practice pattern, Slack Incorporated
7. Alexandra hough (2001), Physiotherapy in Respiratory Care : on Evidance
based approach to respiratory and cardiac management, Nelson Thornes.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 76


8. Donna L Frownfelter, Elizabeth W Dean, Cardiovascular and pulmonary
physical therapy evidence and practice, Mosby Elsevier.
9. Jennifer A Pryor, S Ammani Prasad (2008), Physiotherapy for respiratory and
cardiac problems : adults and paediatrics, Churchill livingstone.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 77


NAMA MATA KULIAH : FISIOTERAPI INTEGUMENT
KODE MATA KULIAH : FT3.311
BEBAN STUDI : 2 SKS (0,5T/1,5P)
PENEMPATAN : SEMESTER IV

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan, edukasi dan pengelolaan masalah kecantikan
(estetika) dan gangguan gerak dan fungsi akibat gangguan pada sistem integument
dengan performa sesuai dengan standar profesi dan kode etik fisioterapi.

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas masalah kesehatan kulit (estetika) dan masalah gerak
dan fungsi akibat gangguan / penyakit pada sistem integument (kulit).
Mata kuliah ini membahas pengkajian menganalisa data sebagai dasar untuk
merencanakan dan melaksanakan tindakan fisioterapi. Rancangan mata kulian ini
menggunkan prinsip-prinsip dan konsep berbagai ilmu guna mendasari tindakan
fisioterapi.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami tentang estetika dan kecantikan kulit
2. Menerapkan ilmu anatomi, fisiologi, biomekanik, patologi, untuk memahami
perubahan gerak fungsional akibat penyakit / gangguan pada kulit
3. Melakukan proses fisioterapi pada kelainan/gangguan pada sistem integument
yang terdiri dari
a. Melakukan pemeriksaan fisioterapi
b. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan
c. Melakukan penegakan problematik
d. Melakukan penegakan tujuan fisioterapi
e. Melakukan tindakan fisioterapi
f. Melakukan evaluasi dan dokumentasi

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disusun dalam bentuk kuliah teori, diskusi, penelaahan
kasus, penugasan perseorangan dan kuliah praktek yang dilaksanakan secara
demontrasi, simulasi dan praktek probandus di laboratorium

D. Substansi Kajian
1. Kecantikan kulit
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 78
2. Konsep-konsep yang berhubungan dengan sikap, deformitas, keterbatasan
fungsi, kecacatan yang timbul akibat penyakit / gangguan sistem integument
termasuk berbagai faktor penyebab, tanda dan gejala dan komplikasi yang
mungkin timbul pada :
a. Penyakit / gangguan pada kulit
 Luka bakar
 Jaringan parut
 Pemendekan kulit dan gangguan tropik
b. Penyakit / gangguan sistem persarafan yang memerlukan tindakan operasi
akibat lesi pada kulit
c. Spa terapi
 Terapi dalam kolam air hangat
 Semprotan/douches
 Masase kecantikan

E. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar meliputi penugasan, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir
semester dan ujian praktek serta uji kompetensi

F. Dafrar Kepustakaan
1. Tambajong, Jan (1995); Sinopsis Histologi; Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
2. Wheater, Paul R.; Brukitl, H. George; Daniels, Victor G.; Young, Barbara;
Heath, John W. (1993); Wheather’s Functional Histology; edisi ke-3, Churchill
Livingstone, London.
3. Tappan, F,M (1988) ; Healing Massage Technique; Second edition, Appleton
and Longe, California.
4. Higgs, J & Jones,M (2000). Clinical Reasoning in the Health Professions
5. Carpue J.C., (1981), an account of two successful operations for restoring a
lost nose from the integuments of the forehead.
6. Habif TB, (2009), Clinical Dermatology, Mosby

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 79


NAMA MATA KULIAH : MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI &
KEWIRAUSAHAAN FISIOTERAPI
KODE MATA KULIAH : FT3.404
BEBAN STUDI : 2 SKS (1T/1P)
PENEMPATAN : SEMESTER IV

KOMPETENSI :
Mampu mengelola pelayanan fisioterapi pada masalah gerak dan fungsi kasus
neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler pulmonal, integumen
sepanjang rentang kehidupan dan mampu menerapkan prinsip-prinsip
kewirausahaan dalam bidang fisioterapi.

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini mempersiapkan peserta didik untuk mampu merencanakan


pelayanan fisioterapi, mengorganisasi pelayanan fisioterapi dan menerapkan
proses manajemen dalam organisasi pelayanan fisioterapi. Menerapkan Prinsip
kewirausahaan, wirausaha praktek fisioterapi , kerjasama dengan profesi terkait.
Dalam pelayanan fisioterapi menggunakan prinsip-prinsip kepemimpinan dan
pengelolaan organisasi pelayanan fisioterapi.

B. Tujuan Mata Kuliah

Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu:


1. Menerapkan ketrampilan komunikasi dalam proses manajemen
2. Menjelaskan perilaku organisasi
3. Menjelaskan fungsi-fungsi manajemen dan organisasi
4. Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan pelayanan
fisioterapi di rumah sakit
5. Menerapkan prinsip-prinsip perencanaan dalam mendirikan klinik
fisioterapi/praktek bersama serta mengelola pelayanan fisioterapi
6. Menerapkan ketrampilan komunikasi dalam bekerja bersama tim.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 80


D.Substansi Kajian
1. Desain dan struktur organisasi
2. Perilaku individu, kelompok dan organisasi
3. Kepemimpinan
4. Pengembangan organisasi, meliputi: penyesuaian organisasi, kelompok dan
Individu terhadap perubahan internal dan eksternal
5. Proses organisasi, meliputi:
a. Pengambilan keputusan
b. Komunikasi
c. Motivasi
d. Penilaian prestasi kerja
6. Fungsi-fungsi manajemen
7. Prinsip-prinsip kewira-usahaan
8. Desain dan persyaratan klinik fisioterapi di Rumah sakit maupun Klinik
bersama/perorangan
9.Mutu pelayanan fisioterapi

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan praktek di laboratorium

F. Daftar Kepustakaan
1. Freemont (2011), Organisasi dan manajemen ,jilid 1 ed.4 , Bumiaksara
2. Clifford F.Gray, ErickW.Larson (2007), Manajemen Proyek : Proses Manajerial,
penerbit Andy
3. George R. Terry (2005), Dasar-dasar Manajemen, BumiAksara
4. Sondang P. Siagian (2006), Sistem Informasi Manajemen, BumiAksara
5. Dewi K. Sudarsono (2009), Sistem Manajemen Komunikasi, Teori, Model dan Aplikasi,
Symbiosa Rekatama Media
6. FX Suwarto (2011), Perilaku Keorganisasian (edisirevisi), Universitas Atmajaya
Yogyakarta
7. John M. Ivansevich, Robert Konovaske, Michael T Matteson, (2008), Perilaku dan
Manajemen Organisasi , Jilid 1, edisi 7, Erlangga, Surabaya
8. Eman Suherman (2008), Desain Pembelajaran Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung
9. Nina Rahmayanti (2010), Manajemen Pelayanan Prima
10. Dirjen Yanmed Depkes RI (2008), Pedoman Pelayanan Fisioterapi di sarana
Kesehatan,

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 81


NAMA MATA KULIAH : FISIOTERAPI PADA MUSKULOSKELETAL DAN
REPRODUKSI
KODE MATA KULIAH : FT3.307
BEBAN STUDI : 3 SKS (1T/2P)
PENEMPATAN : SEMESTER V

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas masalah gerak dan fungsi akibat gangguan / penyakit
pada sistem muskuloskeletal dan reproduksi. Mata kuliah ini membahas
pengkajian dan analisa data sebagai dasar untuk mendiagnosa, menentukan
prognosis, merencanakan dan melaksanakan tindakan fisioterapi. Rancangan
mata kuliah ini menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep berbagai ilmu
guna mendasari tindakan fisioterapi.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Mengkaji tanda-tanda dan gejala dari penyakit / gangguan sistem
muskuloskeletal dan reproduksi.
2. Pengkajian data meliputi pemeriksaan fisioterapi pada kasus muskuloskeletal
dan reproduksi
3. Mengembangkan rencana dan menerapkan tindakan fisioterapi pada kasus
muskuloskeletal dan reproduksi
4. Mengevaluasi tindakan fisioterapi berdasarkan kreteria/hasil yang diharapkan
5. Mampu mendokumentasikan data yang relevan

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Konsep-konsep yang berhubungan dengan kasus muskuloskeletal dan
reproduksi yaitu :
a. Penyakit / kelainan otot dan tendon
b. Penyakti / kelainan pada persendian
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 82
c. Penyakit / kelainan sikap (posture)
d. Rudapaksa / patah tulang, dsb
e. Penyakti / kelainan pada reproduksi
2. Identifikasi, pengumpulan data, interpretasi data (diagnosa fisioterapi), yang
berhubungan dengan kelainan / gangguan sistem muskuloskeletal dan
reproduksi
3. Prosedur pemilihan metode dan alat yang tepat berdasarkan diagnosa
fisioterapi serta kreteria yang relevan dalam rencana pengelolaan fisioterapi
pada kelainan / gangguan muskuloskeletal dan reproduksi
4. Prosedur dan penerapan metode dan alat fisioterapi secara efektif dan efisien
pada kelainan / gangguan muskuloskeletal dan reproduksi
5. Kriteria evaluasi keadaan pasien / klien serta keberhasilan fisioterapi pada
kelainan / gangguan muskuloskeletal dan reproduksi
6. Dokumentasi data yang relevan.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan Praktek

F. Daftar Kepustakaan
1. Josephine Key (2010); Back Pain: Movemente Problem:A Clinical Approach
Incoorporating Relevant Research and Practice; Churchill Livingstone, British.
2. Crosbie, J. (1993). Key Issues in Musculoskeletal Physiotherapy. London:
Butterworth-Heinemann.
3. Peterson, DH & Kaplan, PE (1989). Musculoskeletal Pain and Disability.
California: Appleton & Lange.
4. Salter, RB. (1983). Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal
System. Sydney: William & Wilkins.
5. Nordin, M. (2001). Basic Biomechanics of the Musculoskeletal System.
London: Lippincott
6. Kessler, RM. (1983). Management of Common Musculoskeletal Disorders:
Physical Therapy Principles and Methods. Philadelphia: Harper & Row.
7. Refshauge, K. (1995). Musculoskeletal Physiotherapy Clinical Science and
Practice. Melbourne: Butterworth-Heinemann.
8. Clarkson, HM. (1989). Musculoskeletal Assessment Joint Range of Motion and
Manual Muscle Strength. Baltimore: Williams & Wilkins.
9. Birnbaum, JS. (1986). The Musculoskeletal Manual. New York: Grune &
Stratton.
10. Cailliet, R. (1991). Neck and Arm Pain. Philadelphia: FA Davis Company.
11. Cailliet, R. (1968) Low Back Pain Syndrome. Philadelphia: FA Davis
Company.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 83
12. Cailliet, R. (1992). Understand your Backache. Philadelphia: FA Davis
Company.
13. Nelson, RM. (1991). Clinical Electro therapy. California: Appleton & Lange.
14. Low, J. (2000). Electro Therapy Explained Principles and Practice.
Melbourne: Butterworth-Heinemann.
15. Bahrens, BJ. (1996). Physical Agents Theory and Practice the Physical
Therapist Assistant. Philadelphia: FA Davis Company.
16. Michlovitz, SL. (1990). Thermal Agents in Rehabilitation. FA Davis
Company.
17. Cameron, MH. (1999). Physical Agents in Rehabilitations from research to
Practice. Philadelphia: WB Saunders Company.
18. Kisner, C. and Colby, LA. (1990). Therapeutic Exercise. Foundation and
Techniques. Philadelphia; FA Davis Company.
19. Maitland, GD. (1997). Vertebral Manipulation. Oxford: Butterworth-
Heinemann.
20. Duta, D.C. 1998. Text Book of Obstetrics. Edit by Hiralal Konar. Edisi ke
empat. India: New central book agency LTD
21. Ganong,W.F. 1991. Fisiologi kedokteran. edisi 10. Terjemahan Aji Darma.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
22. Josephine dan Sonya Gill Kaur. 2001. Pelvic floor Management. In: Chin
Chong Min. editors. Clinical hand book on the management of
incontinence.. In:. Edisi ke 2. Singapore.Societyfor Continence hal. 194-208
23. Markwell, Sue dan Sapsford,Ruth. Physiotherapy Management of Pelvic
Floor dysfunction. In: Sappsford aua, Ruth. et al. editors. Woman’s Health A
Textbookfor Physiotherapy. Australia. WB SaundersCompany Ltd hal. 383-
407
24. Pangkahila,W 2001. Bahagia Tanpa Gannguan Funsi Seksual. Cetakan I.
Jakarta: Perpustakaan Katalog Dalam Terbitan

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 84


NAMA MATA KULIAH : FISIOTERAPI PADA TUMBUH KEMBANG (PEDIATRI
& GERIATRI)
KODE MATA KULIAH : FT3.310
BEBAN STUDI : 3 SKS (1T/2P)
PENEMPATAN : SEMESTER V

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek tumbuh
kembang sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini menjelaskan tentang proses tumbuh kembang mulai dari
embrional, fetal, bayi, anak-anak dan lansia, serta patofisiologi tumbuh kembang
mulai dari embrional, fetal, bayi, anak-anak dan lansia. Mata kuliah ini
menjelaskan pemeriksaan tumbuh kembang, pengukuran, diagnosis, intervensi,
evaluasi/reevaluasi/revisi dan dokumentasi.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami proses tumbuh kembang mulai dari embrional sampai lansia
2. Mengedentifikasi masalah tumbuh kembang mulai dari embrional sampai
lansia
3. Menganalisa, menegakkan diagnosa, prognosa fisioterapi
4. Mengembangkan rencana tindakan fisioterapi berdasarkan diagnosa
fisioterapi
5. Menerapkan rencana dan tindakan fisioterapi pada kasus / masalah tumbuh
kembang sampai lansia
6. Mengevaluasi, merevisi proses fisioterapi berdasarkan hasil yang diharapkan /
kriteria yang telah ditetapkan
7. Mendokumentasikan hasil tindakan fisioterapi

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 85


D.Substansi Kajian
1. Prinsip-prinsip pemeriksaan tumbuh kembang (fisik, sosial, mental, motorik,
dsb) sejak konsepsi, termasuk test-test yang berhubungan dengan tumbuh
kembang anak antara lain test sensomotorik, test bahasa, irama bicara anak,
dsb
2. Metodelogi pendekatan kepada pasien / klien anak dan orang tua / keluarga
3. Cara menegakkan diagnosa fisioterapi pada tumbuh kembang sampai lansia
4. Merencanakan intervensi fisioterapi meliputi; terapi latihan, massage,
hydroterapi, dan aktinoterapi.
5. Tujuan pemberian intervensi serta pengaruh dari jenis-jenis permainan/ latihan
permainan terhadap minat, motivasi, perkembangan motorik anak,
perkembangan psikososial anak
6. Identifikasi, pengumpulan data, interpretasi data (diagnosa fisioterapi) tumbuh
kembang pada bayi/anak-anak normal sampai lansia.
7. Prosedur pemilihan metode dan teknologi fisioterapi yang paling tepat
berdasarkan diagnosa fisioterapi serta kriteria yang relevan dalam rencana
pengelolaan fisioterapi
8. Prosedur dan penerapan metode dan teknologi fisioterapi secara efektif dan
efisien (termasuk indikasi dan kontra indikasi)
9. Kriteria evaluasi keadaan pasien / klien serta keberhasilan fisioterapi
10. Dokumentasi data yang relevan

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan Praktek

F. Daftar kepustakaan
1. David I, Gallahue, 2002, Understanding Motor Development Infants, Children,
Adolescents, Adults, New York, San Francisco.
2. Fiorentina, MR. 1965, Reflex Testing Methods for Evalation CNS Development,
Charles Thomas Publisher USA.
3. Salter R.B. 1982, Tex Book Of Musculoskeletal DisodersandIinjury,Willias Wilkins
Ltd, Baltimore.
4. Sheperd R.B. 1974, Physiotherapy in Pediatrics, William Heineman Medical Books,
Great Britain.
5. Sylvia A.H. 1982, Physiotherapy in de Rheumatologie, De Tijdstoom, Lochen.
6. Tom Lissauerdan Graham Clayden, 1999, Illustrated textbook of Pediatrics, London,
Philadelphia, Tokyo.
7. Eckersley, MP (1993), Elements of paediatric physiotherapy, Churchil Livinstone,
London
8. Frankenburg, W K, Fandar Aw, Kemper MB (1981), Paediatric developmental
diagnosis, 1st ed, thiemestraton inc, New York.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 86


9. Soetjiningsih (1998), tumbuh kembang anak, EGC Jakarta
10. Sophie Levilt, treatment of CP and motor delay, 4th ed, blackwell publishing
11. Boedi Darmojo, Martono Hadi. 2000. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta :
Balai Penerbit FKUI.
12. Bonder RB, Wagner MB. 1994. Functional Performance in Older Adults. Philadelpia
: FA Davis Company
13. Hardywinoto, Setiabudhi T. 2005. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai
Aspek. Jakarta : PT Ikrar Mandiri Abadi. Cetakan II.
14. Lewis, Bernstein C.1996. Aging The Health Care Challenge. Philadelpia : FA Davis
Company. Third Edition,
15. Sri Surini P, Budi Utomo. 2002. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 87


NAMA MATA KULIAH : FISIOTERAPI OLAH RAGA
KODE MATA KULIAH : FT3.312
BEBAN STUDI : 2 SKS (0,5T/1,5P)
PENEMPATAN : SEMESTER V

KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan berupa promotif dan preventif pada bidang olah
raga.

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini ditujukan pada pelayanan di luar rumah sakit yang berupa aspek
promotif dan preventif bidang olah raga. Rencana mata kuliah ini didasarkan pada
tehnik-tehnik fisioterapi, pendekatan masyarakat dan kesehatan masyarakat
terutama pengembangan program kesehatan masyarakat serta teknologi tepat
guna fisioterapi. Prinsip-prinsip dan konsep-konsep berbagai ilmu digunakan
sebagai dasar pendekatan dalam pelayanan fisioterapi di masyarakat.

B. Tujuan Mata Kuliah


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Memahami upaya preventif dan promotif pada masyarakat olahraga
2. Memahami pasien/klien sebagai anggota kelompok masyarakat olahraga
3. Mengkaji pasien/klien akan self care dan kebugaran di masyarakat
4. Menyusun rencana tindakan fisioterapi
5. Melaksanakan pengelolaan fisioterapi di masayarakat olahraga dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada dan potensial serta menggunakan
teknik yang tepat, termasuk menyusun strategi pendidikan kesehatan di
masyarakat.
6. Mengevaluasi pengelolaan fisioterapi di masyarakat olah raga

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Preventif dan promotif pada masyarakat Olah raga
a. Beberapa jenis olah raga yang sering menimbulkan cedera
b. Usaha pencegahan cedera olahraga
c. Penanganan cedera olah raga akut
2. Pendidikan dan penyuluhan masyarakat tentang preventif dan promotif

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 88


E. Penilaian Hasil Pembelajaran
Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori dan Praktek

F. Daftar Kepustakaan
1. Wasserman, Karlman; James Hansen (2004); Principles of Exercise Testing
and Interpretation: Including Patophysiology and Clinical Applications; 4th Ed,
Lippincot William & Wilkins, Philadelphia
2. McArdle, William, Frank Katch (2006); Exercise Physiology: Energy, Nutrition
and Human Performance; 6th Ed, Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia.
3. Wilmore, Jack; David Costill (2008); Physiology of Sport and Exercise; 4 th Ed,
Human Kinetics Europe Ltd, Leeds
4. Powers, S., Howley, E. (2008), Exercise Physiology: Theory and Application to
Fitness and Performance
5. Plowman, SA., Smith, DL. (2008), Exercise Physiology Lippincott William &
Wilkins, Philadelphia
6. Rose Macdonald, Pocketbook of taping technique (physiotherapy pocketbook),
churchil livingstone.
7. Brunkner P, Khan K, (2009) Clinical sport medicine, 3 rd edition, sport medicine
series, Saunders, London
8. Madden CC, et al (2010), Netter Sport Medicine, Saunders Elsevier,
Phyladelphia.
9. Sharkey, B.J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta
10. Sadoso Sumosardjuno. 1993. Olahraga Kesehatan dari A sampai dengan Z.
Jakarta: Pustaka Kartini
11. Zuluaga Maria, Briggs Christopher, Carlisle John. 1998. Sport Physiotherapy,
Churchill Livingstone in Melbourne,.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 89


NAMA MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN DAN STATISTIK
KODE MATA KULIAH : FT3.401
BEBAN STUDI : 2 SKS (1T/1P)
PENEMPATAN : SEMESTER V

KOMPETENSI :

Mampu membuat karya ilmiah berupa laporan studi kasus fisioterapi dan mampu
menggunakan hasil-hasil penelitian dalam melaksanakan pelayanan masalah gerak
dan fungsi pada pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal dan integument sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini dirancang untuk membekali peserta didik dengan prinsip-prinsip
statistik deskriptif dalam konteks pelayanan kesehatan, konsep dan prinsip
penelitian/riset serta aplikasinya dalam penelitian studi kasus.
Mata kuliah ini juga membahas pentingnya penerapan hasil riset (dengan
didukung kemampuan membaca hasil penelitian) untuk tujuan perbaikan kualitas
pelayanan kesehatan. Pengalaman belajar akan diberikan kepada peserta didik
melalui diskusi dan penugasan baca dan membuat usulan-usulan riset mengenai
masalah kesehatan dan penggunaan statistik.

B. Tujuan Mata Kuliah.


Pada akhir perkuliahan, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan konsep dan prinsip metodologi penelitian serta aplikasinya dalam
penelitian studi kasus.
2. Menjelaskan prinsip statistik deskriptif dalam masalah kesehatan.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber masalah penelitian studi kasus.
4. Menyusun/mendesain usulan/proposal penelitian studi kasus.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.

D. Substansi Kajian
1. Konsep dan prinsip statistic secara umum
2. Implikasi statistik dalam masalah kesehatan
3. Konsep dan prinsip penelitian/riset
4. Cara penyusunan proposal riset
5. Jenis-jenis bias dalam riset
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 90
6. Tehnik sampling
7. Jenis-jenis desain riset
8. Tehnik pengumpulan data
9. Tehnik penyusunan data
10. Teori probabilitas
11. Statistika deskriptif
12. Teknik membaca hasil penelitian

G. Penilaian Hasil Belajar


Ujian Tengah semester, ujian akhir semester teori

H. Daftar Kepustakaan
1. Arjatmo Tjokronegoro, Sumedi Sudarsono; 2001; Metodologi Penelitian
Bidang Kedokteran; Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
2. J. Supranto; 2008; Statistik Teori dan Aplikasi; Erlangga, Jakarta.
3. Sambas A.M, Maman Abdurahman; 2007; Analisis Korelasi, Regresi dan
Jalur dalam Penelitian; CV Pustaka Setia, Bandung.
4. Sugiyono; 2009; Statistika untuk Penelitian; CV Alfabeta, Bandung.
5. Ircham Machfoedz; 2007; Statistika Induktif Bidang Kesehatan, Keperawatan
dan Kebidanan; Fitramaya, Yogyakarta.
6. Handoko Riwidikdo; 2008; Statistik Kesehatan; Mitra Cendekia Press,
Yogyakarta.
7. M. Sopiyudin Dahlan; 2006; Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan; PT
Arkans, Jakarta.
8. Singgih Santoso; 2000; Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik; PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
9. Pratikya, A. W. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. CV Rajawali, Jakarta, 1993
10. Nazir, M. Metodologi Penelitian, PT Ghalia, Jakarta, 1985.
11. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka cipta, Jakarta, 1993
12. Rianto,Yatim. Metodologi Penelitian Pendidikan. Penerbit SIC, Surabaya, 1996
13. Tjokronegoro, A. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, FKUI, Jakarta,
1999.
14. Rothstein, JM (1985) Measurement in Physical Therapy. Edinburgh:
Churchill Livingstone
15. Partridge, CJ., Barnitt RE. (1986). Research Guidelines: A Handbook for
Therapists. London: William Heinemann Medical Books.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 91


NAMA MATA KULIAH : FISIOTERAPI KOMPREHENSIP
KODE MATA KULIAH : FT3.405
BEBAN STUDI : 10 SKS (10P)
PENEMPATAN : SEMESTER VI

KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan ilmu fisioterapi pada masalah gerak dan fungsi kasus
neuromuskular dan perilaku, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmona , integumen sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Pelajaran dalam bentuk belajar aktif dan kegiatan-kegiatan diberikan kepada
peserta didik untuk mendapatkan kesempatan menerapkan ilmu fisioterapi pada
berbagai kondisi penyakit/keadaan pasien/klien.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah
yang membutuhkan tindakan fisioterapi. Masalah-masalah tersebut meliputi
gangguan gerak dan fungsi akibat dari penyakit/gangguan sistim-sistim dalam
tubuh maupun mental pasien/klien.
Kegiatan belajar dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta
didik menerapkan semua materi yang telah didapat dan meningkatkan
ketrampilan dengan bekerja di lapangan secara mandiri.
Peserta didik diberi kesempatan untuk memanfaatkan hasil penelitian dalam
upaya meningkatkan pengelolaan fisioterapi. Serta diberikan tugas penelahaan
kasus dikaitkan dengan hasil penelitian dalam bentuk kasus. Hasil Kajian dengan
topik muskuloskeletal dan reproduksi , neuromuskular, kardiovaskuler pulmonal,
integument dan tumbuh kembang disajikan dalam bentuk diskusi kelompok.

B. Tujuan Mata Kuliah


Melalui pengalaman belajar yang telah dirancang, memungkinkan peserta didik
mampu :
1. Menerapkan fisioterapi dalam memenuhi kebutuhan manusia akan gerak dan
fungsi
2. Menerapkan tindakan fisioterapi pada berbagai kondisi/keadaan pasien/klien
3. Menerapkan konsep-konsep manajemen dalam pengelolaan fisioterapi
pasien/klien secara menyeluruh dan bekerjasama dengan tim
kesehatan/rehabilitasi lainnya.
4. Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas pelayanan
fisioterapi.
5. Melaksanakan fisioterapi berdasarkan etika profesi dan tanggung
jawab/wewenangnya.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 92


6. Melaksanakan pendidikan kepada pasien/klien/masyarakat dalam usaha
meningkatkan gerak dan fungsi dan mencegah kecacatan pasien/klien ,
keluarga dan masyarakat.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan praktek di rumah sakit, pusat
kesehatan, institusi lain dan masyarakat.
Penampilan kerja sehari-hari dibina dengan menggunakan pedoman penampilan
kerja (performance Assesment).

D. Substansi Kajian
1. Praktek fisioterapi mulai dari pendekatan pasien/klien, identifikasi, interpretasi
data perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi fisioterapi dengan
menggunakan kriteria yang terukur dan relevan.
2. Pemilihan prosedur, metode dan alat fisioterapi untuk berbagai macam
kelainan/gangguan secara terpadu.
3. Pembuatan catatan (status) dan penyusunan laporan secara menyeluruh.
4. Penyusunan kajian kasus dalam bentuk laporan kasus yang disajikan dalam
pertemuan ilmiah (diskusi kelompok)

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian praktek di rumah sakit dan penyusunan laporan kasus yang disajikan dalam
diskusi kelompok

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 93


Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 94
NAMA MATA KULIAH : KARYA TULIS ILMIAH
KODE MATA KULIAH : FT3.504
BEBAN STUDI : 2 SKS (T2)
PENEMPATAN : SEMESTER VI

KOMPETENSI :

Mampu menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk laporan studi kasus pada
masalah gerak dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi,
kardiovaskuler pulmonal , integumentum sepanjang rentang kehidupan

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas masalah di bidang kesehatan dan pemecahannya
berdasarkan metode ilmiah yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Untuk itu
peserta didik mengambil salah satu kasus sesuai dengan minatnya dan
membahasnya secara komprehensif melalui studi kasus tunggal dan studi
kepustakaan, pemahaman hasil penelitian di laboratorium atau lapangan.

B. Tujuan Mata Kuliah


1. Peserta didik mampu menerapkan kerangka berfikir ilmiah dalam pemecahan
masalah di bidang fisioterapi
2. Menuangkan pemikiran dalam bentuk karya tulis sesuai dengan penulisan
ilmiah untuk dikomunikasikan kepada kolega/orang lain.

C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk ceramah, diskusi dan praktek
menyusun laporan kasus

D.Substansi Kajian
1. Pengenalan dan penetapan masalah
2. Penyusunan proposal Karya tulis
3. Pelaksanaan pengamatan studi kasus
4. Analisa hasil pengamatan studi kasus
5. Penulisan karya tulis
6. Seminar

E. Penilaian Hasil Belajar


Ujian seminar

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 95


BAB VIII

P E N U T U P

Keberhasilan penyelenggaraan proses pembelajaran dengan menggunakan


Kurikulum Pendidikan Diploma III Fisioterapi yang telah disusun berdasarkan
kompetensi tergantung kepada perencanaan program yang akurat, pelaksanaan
yang berkualitas dan penilaian yang berkesinambungan secara periodik.
Implementasi dari kurikulum ini memerlukan penjabaran yang lebih rinci
tentang petunjuk implementasi kurikulum-silabus atau -rencana penyelenggaraan
pendidikan (RPP), pedoman penilaian kurikulum berbasis kompetensi serta pedoman
penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi.
Dengan mengacu kepada tujuan pendidikan dan kompetensi tahap yang telah
ditetapkan untuk mendapatkan lulusan yang berkualitas maka perlu pengaturan
pengajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang didukung oleh dosen
yang memenuhi persyaratan sesuai keahlian dalam bidangnya masing-masing.
Pendekatan proses pembelajaran diwajibkan menggunakan pendekatan
berdasarkan kompetensi, evidence based dan belajar reflektif dan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah. Untuk pencapaian kompetensi ini diperlukan suatu
penilaian yang terus menerus berdasarkan kompetensi yang harus di milikinya.
Akhirnya keberhasilan penerapan kurikulum ini banyak tergantung kepada
pengelolaan pendidikan secara professional, pendidik/dosen yang berkualitas serta
peserta didik yang bermotivasi tinggi untuk mencapai tingkat kompetensi yang
ditetapkan.

Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 96

Anda mungkin juga menyukai