FISIOTERAPI
KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG
Kompetensi Utama:
Kompetensi 1: Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi
pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler
dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal, serta integument
sepanjang rentang kehidupan
Kompetensi Pendukung
Kompetensi Lainnya
Kompetensi Utama
Kompetensi 1: Mampu melakukan pendidikan/penyuluhan (promosi
kesehatan) masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan kepada
pasien/klien,keluarga dan masyarakat
Kompetensi Pendukung
Kompetensi 1: Mampu menganalisis potensi pasien/klien, keluarga dan
masyarakat serta lingkungan
Kompetensi Lainnya
Kompetensi 1: Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik
Kompetensi Utama
Kompetensi 1: Mampu mengelola pelayanan kesehatan masalah gerak
dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal,
serta integument sepanjang rentang kehidupan
Kompetensi Utama
Kompetensi 1: Mampu membuat karya ilmiah berupa laporan studi kasus
fisioterapi
Kompetensi Pendukung
Kompetensi 1: Mampu menulis dengan kaidah bahasa Indonesia yang
benar
Kompetensi Lainnya
Kompetensi 1: Mampu menggunakan sumber data sekunder dan informasi
teknologi
A. PESERTA DIDIK
C. METODA PEMBELAJARAN
D. LAHAN PRAKTEK
TAHAP I
1. Fokus Pendidikan
Pengembangan kepribadian yang berbudi luhur, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mandiri serta betanggung jawab untuk membentuk sikap
dan perilaku sebagai seorang fisioterapis professional serta kemampuan
menganalisa ilmu sebagai dasar dalam praktik fisoterapi.
3. Sub-kompetensi:
Mampu memahami ilmu murni, ilmu sosial & ilmu perilaku sebagai dasar
pengetahuan fisioterapi dan mengintegrasikannya dalam praktik
fisioterapi.
PADA TAHAP II
2. Kompetensi Utama:
a. Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler pulmonal, serta integument (luka bakar dan spa)
sepanjang rentang kehidupan.
b. Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan efektif dalam
pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan
reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta
integument (luka bakar dan spa) sepanjang rentang kehidupan
4. Kompetensi Lainnya
a. Mampu menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan masalah
gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi,
neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal serta integument
sepanjang rentang kehidupan
b. Mampu berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan sesuai dengan
kebutuhan
5. Sub-kompetensi :
a. Mampu melakukan terapi menggunakan modalitas terapi aktino, terapi
hidro, terapi latihan, massase, terapi manual dan terapi elektro pada
probandus.
b. Mampu melakukan pemeriksaan terhadap pasien/klien dalam upaya
memberikan pelayanan gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal
dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler pulmonal
TAHAP III
Penilaian pencapaian kompetensi tahap III dilaksanakan pada akhir tahun ke
tiga (akhir semester VI). Kompetensi yang diharapkan adalah pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan yang utuh baik sebagai pelaksana, pendidik,
pengelola maupun peneliti.
1. Fokus Pendidikan :
Mampu melaksanakan tindakan fisoterapi pada pasien/klien berdasarkan
prinsip-prinsip edukasi dan manajemen serta kepatuhan pada hukum dan
etika profesi dan mampu melakukan penelitian ilmiah serta menerapkan
ilmu fisioterapi pada bidang khusus dan menerapkan teknologi informatika
pada layanan fisioterapi
Pendidikan fisioterapi Jenjang Diploma III, diarahkan pada hasil lulusan yang
menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan sederhana dengan
dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan
merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan
tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan
managerial serta mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi di dalam bidang keahliannya serta mampu bersaing di pasar
Internasional.
Pendidikan fisioterapi Jenjang Diploma III mempunyai masa studi 3 sampai
dengan 5 tahun yang terdiri dari 6 sampai dengan 10 semester yang dibagi
menjadi 3 pencapaian kompetensi tahap.
Kurikulum program pendidikan D-III fisioterapi meliputi 112 SKS yang terdiri
dari kurikulum inti sebesar 90 SKS (80 %) dan kurikulum institusi sebesar 22
SKS (20 %). Perbandingan bobot SKS teori dan praktik adalah 35 SKS teori
(39 %) dan 55 SKS praktik (61 %).
A. STRUKTUR PROGRAM
KOMPETENSI :
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dalam bentuk teori dan praktik. Dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.
D. Substansi Kajian
1. Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Keimanan ketakwaan
Filsafat ketuhanan (Teologi)
2. Manusia
Hakikat manusia
Martabat manusia
Tanggung jawab manusia
3. Hukum
Menumbuhkan kesadaran untuk taat hukum Tuhan
Fungsi profetik agama dalam hukum
4. Moral
Agama sebagai sumber moral
Akhlak mulia dalam kehidupan
5. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Iman, iptek dan amal sebagai kesatuan
Kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 23
Tanggung jawab ilmuwan dan seniman
6. Kerukunan antar umat beragama
1. Agama merupakan rahmat Tuhan bagi semua
2. Kebersamaan dalam pluralitas agama
7. Masyarakat
Masyarakat beradab dan sejahtera
Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan
sejahtera
Hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi
8. Budaya
Budaya akademik
Etos kerja, sikap terbuka dan adil
9. Politik
Kontribusi agama dalam kehidupan politik
Peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
F. Daftar Kepustakaan
1. Agama Islam
- Pokok-pokok dan sendi agama islam
- Dasar-dasar agama islam
2. Agama Katolik dan kristen protestan
- Alkitab perjanjian lama dan baru
- Pembinaan jemaat beriman
3. Agama Budha
- Nilai-nilai kemanusiaan, moralitas dan nilai spiritual
- Sutta pitaka
4. Agama Hindu
- Teologi hindu
- Pelajaran agama hindu sraddha
- Pelajaran agama hindu Dharma
←
C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori, dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab.
D. Substansi kajian
1. Filsafat Pancasila
- Pancasila sebagai sistem filsafat
- Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
2. Identitas Nasional
- Karakteristik identitas nasional
- Proses berbangsa dan bernegara
3. Politik dan Strategi
- Sistem Konstitusi
- Sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia
4. Demokrasi Indonesia
- Konsep dan prinsip demokrasi
- Demokrasi dan pendidikan demokrasi
5. Hak Azasi Manusia dan Rule of Law
- Hak asasi manusia (HAM)
-Rule of Law
6. Hak dan KewajibanWargaNegara
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 25
- Warga negara Indonesia
- Hak dan kewajiban warga negara Indonesia
7. Geopolitik Indonesia
- Wilayah sebagal ruang hidup
- Otonomi daerah
8. Geostrategi Indonesia
- Konsep Asta Gatra
- Indonesia dan perdamaian dunia
F. Daftar Kepustakaan
1. Subandi Al Marsudi (2006); Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma
Reformasi; Rajawali Pers.
2. Daryono M (2006); Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
Rienika Cipta
3. Winarno (2009); Kewarganegaraan Indonesia dari Sosiologi menuju Yuridis;
Alfabeta.
4. Innu Kencana Syafii (2010); Ilmu Pemerintahan Indonesia; Rienika Cipta.
5. Munir Fuadi (2010); Teori Negara hokum Modern; Refka Aditama
KOMPETENSI :
C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik, menggunakan
mettode ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.
D. Substansi kajian
Substansi Kajian Matakuliah Bahasa Indonesia difokuskan pada menulis
akademik.
Secara umum struktur kajian terdiri atas:
1. Kedudukan Bahasa Indonesia:
(a) sejarah bahasa Indonesia
(b) bahasa negara.
(c) bahasa persatuan,
(d) bahasa ilmu pengetahuan, teknologi. dan seni, dan
(e) fungsi dan peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa
2. Menulis:
(a) makalah,
(b) rangkuman/ringkasan buku atau bab. dan
(d) resensi buku
F. Daftar Kepustakaan
1. Keraf, Goris (1975); Komposisi , Jakarta: Gramedia.
2. Lembaga Bahasa Nasional (1974); Ejaan Yang Disempurnakan; Jakarta: LBN.
3. Trevitt, John (1986); Desain Buku; Jakarta: PN Balai Pustaka
4. Komarudin (1987); Metoda Penulisan Skripsi dan Tesis; Bandung: Angkasa.
5. Mukayat dan Brotowidjojo (1985); Penulisan Karangan Ilmiah; Jakarta:
Akademika Pressindo CV.
6. Masnur Muslich, Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi, Bumi Aksara.
7. Dendy Sugono (2009); Mahir berbahasaIndonesia dengan benar, Gramedia.
8. Agus Wibisono (2010); Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.
KOMPETENSI
Mampu berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, memiliki;
kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta dapat ikut
berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori, menggunakan metode
ceramah, dan diskusi
D. Substansi kajian
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) memiliki substansi kajian sebagai berikut.
1. Pengantar ISBD
a. Hakikat dan ruang lingkup ISBD
b. ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
c. ISBD sebagai altematif pemecahan masalah sosial budaya
2. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
a. Hakikat manusia sebac’ai makhluk budava
b. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
c. Etika dan estetika berbudaya
d.Memanusiakan manusia melalui pemahaman konsep-konsep dasar manusia
e. Problematika kebudayaan
3. Manusia Sebagai Individu dan Makhluk Sosial
a. Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
b. Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan makhluk sosial
c. Dinamika interaksi sosial
F. Daftar Kepustakaan
1. Azawar, Agoes, T. Jacob. Antopologi Kesehatan. EGC. Jakarta
2. Koentjaraningrat (1986); Pengantar Ilmu Antropologi, Aksara Baru. Jakarta
3. Winarno, Harimurti (2005); Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Bumi Aksara
Jakarta
4. Joko Tri Prasetyo (2004); Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta Jakarta
5. Abdurrohman Fathoni (2004); Antropologi Budaya: Suatu Pengantar, Rineka
Cipta Jakarta
6. M. Munandar Soelaeman (2009); Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu
Sosial, Refika Aditama
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan.
SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan.
C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik. Dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.
D. Substansi kajian
1. Osteologi, myologi, arthrology, topografi, sclentopi dan fungsi pada :
a. Anggota gerak atas
b. Anggota gerak bawah
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 33
c. Kepala
d. Vertebrae
2. Susunan saraf pusat
a. Otak
b. Medulla spinalis
3. Susunan saraf tepi
a. Saraf cranial
b. Saraf spinal
F. Daftar Kepustakaan
1. Putz, R & Pabst, R; Atlas Anatomi Manusia SOBOTTA, Jilid 1; EGC; Jakarta;
2000
2. Putz, R & Pabst, R; Atlas Anatomi Manusia SOBOTTA, Jilid 2; EGC; Jakarta;
2000
3. Netter, Frank H; Atlas of Human Anatomy; Ciba-Geigy Corporation; Summit,
New Jersey; 1990
4. Snell, Richard S., Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Edisi 6,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 2006
5. Wingred, The Human Body : Conceps of Anatomy and Physiology,
Philadelpia, 1994
6. De Wolf, A.N, Mens, J.M.A., Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh, Housten
Netherland, 1994
7. Kapandji, I.A., 1987, The Physiology of The Joints : Volume Two Lower Limb,
London Melbourne and New York
8. Spanner, Spalhotz, Atlas Anatomi Manusia I, Edisi XVI. EGC, Jakarta, 1987
9. Tortora, J. Gerrhard, Principle of Anatomy of Physiology, Second edition,
London,
10. Christy C (2010); Function Anatomy, Musculosceletal Anatomy, Kinesiology
and Palpation for Manual Therapist; Wolters Kluwer, Lippincott Williams and
wilkins.
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler dan
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik. Dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi.
D. Substansi Kajian
1. Fungsi dasar sistem kardiovaskuler dan pulmonal
2. Fungsi dasar system neuromuskuler,
F. Daftar Kepustakaan
1. Stefan Silbernagl (1998). Atlas Berwarna & Teks Fisiologi,Germany.
2. Lauralee Sherwood (2001) Fisiologi Manusia, Virginia.
3. Evelyn C Pearce (2000) Fisiologi dan Anatomi untuk Paramedis,England.
4. Diane S Colby(2001) Biokimia,univercity of California School of medicine
San Francisco.
5. Hanifa Wiknjosastro(2000) Ilmu Kebidanan, Universitas Indonesia Jakarta.
6. Wildan Yatim(1998), Reproduksi dan Embryologi,Fakultas Kedokteran
Universtas Pajajaran Bandung.
7. Rustam Moctar,MPH(1998), Fisiologi Obstetri, Universtas Jakarta.
8. J.B.Webb & C.C.R.Sinclair(2000),Aids to Undergradute Obstetrics and
Gynaecologi,Churcil Livingstone
9. Samuel S.C. Yen,M,D,D.Sc.& Robbert B.Jaffe,M.D(2002). Reproductive
Endocrinology, Univ.California Sanfransisco.
10. Guyton & Hall(2002) Textbook of Medical Physiology,Missisipi.
11. Ganong WF; Buku Ajar Fisiologi Kedokteran; ed. 22, Jakarta.
KOMPETENSI :
Mampu berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan sesuai dengan kebutuhan
C. Metode pembelajaran
Pengalaman belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik, dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing.
D. Substansi kajian
1. Tata bahasa (Grammar)
2. Reading Comprehension
3. Speaking and Conversation
4. Listening Comprehension
5. Translation and writing skill
6. Reporting Skill
F. Daftar Kepustakaan
1. Black, V., et al (1986); Fast Forward I & II Class book; Oxford University Press,
Oxford
2. Toetie Ramelan & Brown, Bill (1990); Modern Indonesia – English
Conversation; Intellectual Publishing Co, Jakarta
3. Phillips, D (1995); Longman Preparation Course for the TOEFL test; 2nd ed,
Longman, New Jersey.
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
F. Daftar Kepustakaan
1. Smith LK, Weiss EL, Lehmkuhl LD; (1996); Brunnstrom’s Clinical
Kinesiology; 5th Edition, F.A Davis Company, Philadelphia.
2. Kapandji I.A; (1982); The Physiology of The Joints Volume 2 Lower
Limb, Churchill Livingstone, London.
3. Kapandji I.A; (1982); The Physiology of The Joints Volume 3 Vertebrae,
Churchill Livingstone, London.
4. Luttgens K, Hamilton N; (1997); Kinesiologi Scientific basis of Human
Motion, 9 edition, WCB/Mc Graw-Hill, New York.
5. Nordin M, Frankel VH; (2001); Basic Biomechanics of the
Musculoskeletal System, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
6. Vleeming A, Winkel D, Meijer O.G; (1984); Anatomic in Vivo, Bohn
Scheltema & Holkma, Utrecht.
7. Cook A.S., Woollacott, M.H, (2001); Motor Control Theory and Practical
Aplications, Second editions, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
8. Norkin C.C., White D.J, (1985); Measurement of Joint Motion A Guide to
Goniometry, Seciond Edition, F.A Davis Company, Philadelphia.
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler dan
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
SUB KOMPETENSI
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
D. Substansi Kajian
1. Kontrol neuromuskular terhadap gerak serta adaptasi neuromuskular terhadap
latihan
2. Regulasi hormonal dan adaptasi metabolisme terhadap latihan
3. Regulasi dan adaptasi kardiovaskuler dan pulmonal terhadap latihan dan
aktifitas
4. Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap latihan dan aktifitas
5. Optimalisasi penampilan dalam latihan dan aktivitas
6. Thermoregulasi dalam latihan
7. Fisiologi latihan dalam hypobaric, hyperbaric dan mikrogravitasi
8. Aktifitas fisik untuk kesehatan dan kebugaran.
F. Daftar Kepustakaan
1. Sherwod L; Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem; CV EGC Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta
2. Ronni, Setiawan, Sari; Fisiologi Kardiovaskular; CV EGC Penerbit Buku
Kedokteran.
3. Wasserman, Karlman; James Hansen (2004); Principles of Exercise Testing
and Interpretation: Including Patophysiology and Clinical Applications; 4th Ed,
Lippincot William & Wilkins, Philadelphia
4. McArdle, William, Frank Katch (2006); Exercise Physiology: Energy, Nutrition
and Human Performance; 6th Ed, Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia.
5. Wilmore, Jack; David Costill (2008); Physiology of Sport and Exercise; 4 th Ed,
Human Kinetics Europe Ltd, Leeds
6. Powers, S., Howley, E. (2008), Exercise Physiology: Theory and Application to
Fitness and Performance
7. Plowman, SA., Smith, DL. (2008), Exercise Physiology Lippincott William &
Wilkins, Philadelphia
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
D. Substansi Kajian
1. Terminologi dan konsep patologi penyakit infeksi, trauma, neoplasma,
degenerasi, herediter.
2. Proses perjalanan penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
3. Penyebab dan respon sel, jaringan, organ dan sistim terhadap proses penyakit
infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
4. Pengaruh cidera pada sel, organ dan sistem morfologi dan fungsi karakteristik
dari penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter.
5. Dasar molekuler proses penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi,
herediter.
6. Komplikasi penyakit infeksi, trauma, neoplasma, degenerasi, herediter
F. Daftar Kepustakaan
1. Robbins, Kumar, Cotran (2011); Buku Ajar Patologi Volume 2 Edisi 7, EGC
Buku Kedokteran
2. Robbins dan Cotran (2006); Dasar Patologis Penyakit Edisi 7, EGC Buku
Kedokteran
3. Valentina L. Brashers (2003); Aplikasi Klinis Patofisiologi, Pemeriksaan dan
Manajemen, EGC Buku Kedokteran
4. Joe Underwood, Editor : Sarjadi; Patologi Umum dan Sistemik Vol. 1 Ed. 2,
EGC Buku Kedokteran
5. Jan Tambayong (1999); Patofisiologi untuk keperawatan, EGC Buku
Kedokteran
6. David Rubenstein, David Wayne, John Bradley (2007); Kedokteran Klinik Ed.
6, EGC Buku Kedokteran
KOMPETENSI
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Pengalaman belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik. dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing, bed side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. jenis-jenis komunikasi
2. teknik berkomunikasi
3. norma berkomunikasi
4. hambatan berkomunikasi
5. Komunikasi yang baik dan benar.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 45
E. Penilaian Hasil Belajar
Ujian tengah semester, ujian akhir semester, teori dan praktek.
F. Daftar Kepustakaan
1. Hafield Cangara (2008); Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers.
2. Dennis L. Wilcox, Philips H. Ault; Public
3. Mas’ud Machfoedz, Mahmud Machfoedz; Komunikasi Bisnis Modern untuk
mahasiswa dan profesi (edisi 2), BPFE Yogyakarta.
4. Stewart L. Tubbs, Sylvia Moss: Human Communication, Prinsip-prinsip Dasar
(Buku 2), Kharisma Publishing.
5. Dewi K. Sudarsono; Sistem Manajemen Komunikasi, Teori, Model dan Aplikasi,
Simbiosa Rekatama Media.
6. Morissan (2010); Psikologi Komunikasi, Ghalia Indonesia
7. Onong Uchjana Effendy (2008); Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya
KOMPETENSI
Mampu memahami aspek psikologis pasien/klien/keluarga dan masyarakat
C. Metode pembelajaran
Pengalaman belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan praktik dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing,
bed side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Psikologi dan perkembangan
2. Body Image dan reaksi kejiwaan akibat penyakit.
3. Motivasi dan tingkah laku
4. Transaksional analisis
5. Abnormalitas psikologi
6. Managemen stress, nyeri psikis, penyakit kronik.
KOMPETENSI :
Mampu melaksanakan aspek legal dan etika profesi dalam pelayanan masalah
gerak dan fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler dan pulmonal serta integument sepanjang rentang
kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar meliputi teori dan praktik dengan metode pembelajaran
ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed side teaching,
problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Sejarah fisioterapi
2. Hak dan kewajiban fisioterapis dan pasien/klien
3. Prosedur kerja fisioterapi
4. RPJP kesehatan
5. Tanggung gugat profesi
6. Regulasi dan legislasi praktik fisioterapi
F. Daftar Pustaka
1. E.Y. Kanter (2001); Etika Profesi Hukum, Sebuah Pendekatan Sosioreligius;
Storin Grafika. Jakarta
2. Asrul Azwar (1996); Menuju Pelayanan Kesehatan yang lebih bermutu;
Yayasan Penerbitan IDI.
3. Hermin Hadiyati Koeswadji (1992); Beberapa Permasalahan Hukumdan Medik;
Citra Aditya Bakti.
4. Daryl Koehn; Landasan Etika Profesi; Kanisius IKAFI.
5. Hukum Kesehatan Indonesia
KOMPETENSI :
Mampu melakukan pendidikan/penyuluhan (promosi kesehatan) masalah gerak dan
fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler dan pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan kepada
pasien/klien,keluarga dan masyarakat
C. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar disusun dalam bentuk teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
F. Daftar Kepustakaan
1. Soekidjo Notoatmodjo (2007), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka
Cipta, Jakarta.
2. Soekidjo Notoatmodjo, (2010), Promosi Kesehatan: Teori & Aplikasi (Edisi
Revisi 2010), Rineka Cipta, Jakarta.
3. Soekidjo Notoatmodjo, (2008), Kesehatan Masyarakat: Ilmu & Seni, Rineka
Cipta, Jakarta.
4. Wahid Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin (2009), Ilmu Kesehatan Masyarakat:
Teori dan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta
5. James F. McKenzie, Robert R. Pinger, Jerome E. Kotecki, (2007), Kesehatan
Masyarakat: Suatu Pengantar (Edisi 4), EGC, Jakarta
6. World Health Organization, (1995), Kader Kesehatan Masyarakat, EGC,
Jakarta
7. Umar Fahmi Achmadi (2007), Horison Baru Kesehatan Masyarakat Di
Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta.
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip fisika yang mendasari teknologi intervensi
fisioterapi
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan
pengalaman laboratorium dengan demonstrasi dan simulasi
D. Substansi Kajian
1. Mekanika dan matematika meliputi :
a. Kinetika dinamika partikel (molekul)
b. Gerak lurus, melingkar dan peluru
c. Fungsi, limit, deferensial, integral.
2. Dasar-dasar fisika tentang
a. Gelombang
b. Ultrasonik
c. Laser
d. Termografi
3. Panas meliputi :
F. Kepustakaan
1. Nelson, Roger (1991) Clinical Electrotherapy 2nd ed. , California: Appleton
and Lange.
2. Hoogland, R (1990), Ultrasound Therapy, Delft: BV Enraf Nonius.
3. Low, J. and Reed, A (2000), Electrotherapy Explained 3rd ed., London:
Butterworth-Heinemann
4. Cameron, MH (1999), Physical Agent in Rehabilitation, Philadelphia: WB
Saunders.
5. Michlovitz, SL (1995), Thermal Agent in Rehabilitation, Philadelphia: FA
Davis Co.
KOMPETENSI :
Mampu menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan masalah gerak dan
fungsi pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku,
kardiovaskuler dan pulmonal serta integument sepanjang rentang kehidupan.
SUB KOMPETENSI :
a. Mempelajari teknologi informasi dalam pengumpulan sumber data sekunder
b. Mempelajari teknologi informasi dalam pendokumentasian (ICD 9CM dan 10,
ICF)
Mata kuliah ini mempelajari teknologi informasi dalam pengumpulan sumber data
sekunder (membaca, menginterpretasikan dan mendokumentasi data sekunder)
berupa hasil pemeriksaan laboratorium dan X-Ray rutin dan tindakan medis lain.
Selain itu juga Mempelajari teknologi informasi dalam pendokumentasian (ICD
9CM dan 10, ICF) dengan kegiatan pencatatan semua proses fisioterapi dari
pemeriksaan sampai evaluasi dan menggunakan hasil dokumentasi untuk
menentukan RTL.
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan
pengalaman laboratorium dengan demonstrasi dan simulasi
F. Daftar Kepustakaan
1. Sri Kusumadewi (2009), Informatika Kesehatan, Graha Ilmu, Jakarta
2. James A. Hall, Tommie Singleton (2007), Audit dan Assurance: Teknologi
Informasi (Buku 1) (Edisi 2), Salemba Empat, Jakarta
3. James A. Hall, Tommie Singleton (2007), Audit dan Assurance: Teknologi
Informasi (Buku 2) (Edisi 2), Salemba Empat, Jakarta
4. WHO, (2004); International Statistical Classification and Related Health
Problem, WHO Library Kataloging in Publication Data
5. WHO, (2005); International Classification of Desease 9 th Revision Clinical
Modification.
6. WHO; International Classification Function Dissability and Health.
7. Brian K. William & Stacey C. Sawyer, (2009); Belajar Teknologi Informasi, Andi
Yogyakarta.
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal sepanjang rentang kehidupan
SUB KOMPETENSI :
Memahami ilmu dasar untuk memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada
aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan perilaku, kardiovaskuler
pulmonal sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk teori dan diskusi dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab.
D. Substansi Kajian
1. Penyakit dan gangguan muskulosk & reproduksi
2. Penyakit dan gangguan neuromuskuler dan perilaku
3. Penyakit dan gangguan kardiovaskuler dan pulmonal
F. Daftar Kepustakaan
1. Carr, J & Shepherd, R (1998). Neurological Rehabillitation: Optimizing Motor
Performance Oxford:Butterworth-Heinemann
2. Lindsay, Bone & Callander (1997). Neurology and Neurosurgery Illustrated (3 rd
ed). New York: Churchill Livingstone
3. Edwards, S (2000). Neurological Physiotherapy: A Problem Solving Approach
(2 nd ed). New York: Churchill Livingstone
4. Cohen, H (1999) Neuroscience for Rehabilitation (2 nd ed) Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
5. Catherine Cavallaro Goodman (2009). Pathology Implication for Physical
Therapist, third edition, Elsevier Health Science Division
6. Catherine Cavallaro Goodman (2011). Pathology for the Physical Therapist
assistant, Elsevier Health Science Division
7. Barbara, L Komblau, Shierly P. Starlling (2000), Ethics in rehabilitations : a
Clinical Perspective : SLACK Incorporated.
8. Olga Dreeben (2010) inroduction to Phisical Therapy for Physical Therapist
Assistants : David Cella, London.
9. David G M, James E Z, Williams S Q (2008); Pathology and Intervention in
Musculosceletal Rehabilitation; Elsevier Health Logo, Booktopia
10. Rebecca C S, Linda J O (2000); Obstetric and Gynecologic Care in Physical
Therapy; SLACK in Corporated USA
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan berbagai teknik manipulasi perifer pada masalah gerak
dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal , integumentum sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing, bed side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Membahas konsep dasar terapi manual perifer
2. Membahas tehnik, jenis dan prosedur terapi manual perifer
3. Efek fisiologis dan terapeutik terapi manual perifer
4. Membahasa Indikasi dan kontra Indikasi terapi manual perifer
F. Daftar Kepustakaan
1. Christy C (2010); Function Anatomy, Musculosceletal Anatomy, Kinesiology
and Palpation for Manual Therapist; Wolters Kluwer, Lippincott Williams and
wilkins.
2. Mink, AJF.et al (1990). Extremiteiten, Functie-Onderzoek en Manuele
Therapie. Bohn Scheltema & Holkema.
3. Edmond, Susan L. (2006). Joint Mobilization/Manipulation, Extremity and
Spinal Techniques. Missouri: Mosby Elsevier.
4. Magee, David J. (1990). Orthopaedic Physical Assessment, WB. Saunder
Company.
5. Kaltenborn, Freddy M. (1989). Manual Mobilization of the Extremity Joints,
Basic examination and treatment techniques. Olaf Norlis Bokhandel.
6. Mennel, John McM. (1964). Diagnosis and Treatment Using Manipulaive
Techniques. Little Brown and Co.
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan teknik pemeriksaan dan pengukuran pada masalah gerak
dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal, integumentum sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan
metode pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role
playing, bed side teaching, problem based learning.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 61
D.Substansi Kajian
1. Arti pentingnya identitas pasien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
alamat, agama dan pekerjaan.
2. Prinsip-prinsip dan metodelogi pengumpulan data melalui wawancara
mengenai : keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat keluarga, riwayat pribadi dan anamnesis sistem.
3. Prinsip-prinsip dan metodologi pengumpulan data melelui pemeriksaan fisik
yang meliputi :
a. Pemeriksaan umum, antara lain : vital sign, keadaan umum, kesadaran,
anemia, icterus, oedema dan cyanosis.
b. Pemeriksaan khusus, meliputi : kulit, kepala dan leher, dada, abdomen,
urogenital, muskuluskeletal, sistem nervorum, kardiovaskuler dan
pulmonal, integument dan pemeriksaan fungsional neuromuskuler.
4. Prinsip-prinsip pemeriksaan laboratorium, meliputi :
a. Pemeriksaan rutin, meliputi : pemeriksaan darah rutin, urine rutin dan
feses/tinja.
b. Pemeriksaan khusus, meliputi : hematologi, radiologi, EKG, EEG, EMG, dll.
5. Prinsip-prinsip menegakkan diagnosis, prognosis dan komplikasi.
6. Prinsip-prinsip evaluasi dan follow up.
F. Daftar Kepustakaan
1. Florence Peterson Kendall, et al (2005); Muscles Testing and Function with
Posture and Pain, Fifth Edition, Lippincott Williams and Wilkins.
2. Cynthia C. Norkin, D. Joyce White (2003); Measurement of Joint Motion, A
Guide to Goniometry, 3rd Edition, F.A. Davis Company.
3. McDowell, I and Newell, C. (1996). Meassuring Health: Aguide to Rating
Scales and Questionnaires. New York: Oxford University Press, Inc.
4. Rothstein, J.M. (1985). Meassurement in Physical Therapy. New York:
Churchill Livingstones.
5. Norkin, CC. And White, DJ. (1995). Meassurement of Joint Motion: Aguide to
Goneometry. Phyladelphia: FA Davis Company.
6. Irwin, S and Tecklin (1990). Cardiopulmonary Physical herapy. Toronto; The
CV Mosby Company
7. Petty, NJ and Moore, AP. (1998). Neuromuskuloskeletal Examination and
Assessment. New York: Churchill Livingstones.
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan berbagai metode terapi latihan pada masalah gerak dan
fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal, integument sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Prinsip-prinsip terapi latihan
F. Daftar Kepustakaan
1. Susan SA, et all (2008); PNF in Practice; third edition, Spingers, London
2. Bukup K, (2001), Clinical test for musculoskeletal system, Examination-sign-
phenomena, Thieme, 2nd Ed, Stutgard,
3. Chaitow L, (2009), Muscle Energy Tecnique, Advance Soft Tissue Technique,
2nd Ed, Churchill Livingstone.
4. Cashmome 2008, Sport and exercise Psychology, Taylor & Francis e-Library,
London.
5. Chabut LaReine, 2007, Stretching For Dummies, Wiley Publishing, Inc.,
Canada.
6. Cook CE (2007), Osthopaedic Manual Therapy, Pearson Prentice Hall, New
Jersey.
7. Goodmann & Boissaunnault (2000), Pathology implication for physiotherapy.
WB Saunders co, London.
8. Helting D & Kessler RM (2006), Management of common musculoskeletal
disorder, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia.
9. Levangie PA, Nerkin C, (2005), Joint Structure and Function: A
Comprehensive Analysis, FA Davis Company, Phyladelphia.
10. Magnusson P & Per Renstrom, The role of stretching exercises in sports,
European Journal of Sport Science, June 2006
11. Paul Grimshaw, et al. (2007), Sport and Exercise Biomechanics Taylor and
Francis. New York
12. Pecina Marko M & Ivan Bojanic, Overuse injury in musculoskeletal system,
CRC Press, Boca Raton, 2004.
13. Peterson DR and Bronchino JD, (2008), Biomechanics, principle and
application, CRC Press Taylor & Francis Group, London.
14. Kisner, C. Allen,L. 2007. Therapeutic Exercise. Davis Company. Philadelphia
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan massase pada masalah gerak dan fungsi kasus
neuromuscular dan perilaku, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal, integumen sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Efek fisiologis dan terapeutik swedish massage untuk tujuan memelihara
kesehatan, gerak dan fungsi.
2. Efek fisiologis dan terapeutik swedish massage untuk tujuan memulihkan
kesehatan, gerak dan fungsi.
3. Indikasi dan kontra indikasi pemberian Swedish massage
4. Hygiene, sanitasi dan K-3 dalam aplikasi massage
5. Teknik dan metode swedish massage untuk tujuan memelihara kesehatan,
gerak dan fungsi.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 66
6. Teknik dan metode swedish massage untuk tujuan memulihkan kesehatan,
gerak dan fungsi.
D. Daftar Kepustakaan
1. Tappan, F,M (1988) ; Healing Massage Technique; Second edition, Appleton
and Longe, California.
2. Tidy, N,M (1937) ; Massage and Remidial Exercise in Medical and Surgical
Condition ; Fourth edition, William Wood and Co, Baltimore
3. Wood, E,C (1974) ; Beard’s Massage ; Second edition, WB Sounders
Company, Philadelphia
4. Christy C (2010); Function Anatomy, Musculosceletal Anatomy, Kinesiology
and Palpation for Manual Therapist; Wolters Kluwer, Lippincott Williams and
wilkins.
5. Stuart B. Porter, (2003); Tidy’s Physiotherapy 13 th Ed., Butterworth Heineman,
London.
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan peralatan terapi elektro pada masalah gerak dan fungsi
kasus neuromuscular dan perilaku, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmonal dan integument sepanjang rentang kehidupan.
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Prinsip-prinsip fisika kaitannya dengan arus listrik, elektromagnet dan
elektronika
2. Tehnik/metode aplikasi terapi elektro yang meliputi LFC, MFC, HFC dan
gelombang suara
F. Kepustakaan
1. William E.Prentice, (2002); Therapeutics Modalities for Physical Therapist
Second Edition, Medical Publishing Division
2. Stuart B. Porter, (2003); Tidy’s Physiotherapy 13 th Ed., Butterworth Heineman,
London.
3. Nelson, Roger (1991) Clinical Electrotherapy 2nd ed. , California: Appleton
and Lange.
4. Hoogland, R (1990), Ultrasound Therapy, Delft: BV Enraf Nonius.
5. Low, J. and Reed, A (2000), Electrotherapy Explained 3rd ed., London:
Butterworth-Heinemann
6. Cameron, MH (1999), Physical Agent in Rehabilitation, Philadelphia: WB
Saunders.
7. Michlovitz, SL (1995), Thermal Agent in Rehabilitation, Philadelphia: FA Davis
Co.
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan peralatan hydro terapi dan aktino terapi pada masalah
gerak dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi,
kardiovaskuler pulmonal , integumentum sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Prinsip-prinsip fisika kaitannya dengan terapi hidro dan terapi aktino
2. Tehnik, Jenis dan prosedur aplikasi terapi hidro dan terapi aktino
3. Indikasi dan kontra indikasi terapi hidro dan terapi aktino
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan, edukasi dan pengelolaan masalah gerak dan fungsi
pada aspek neuromuskuler dan perilaku dengan performa sesuai dengan standar
profesi dan kode etik fisioterapi.
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disusun dalam bentuk kuliah teori, diskusi, penelaahan
kasus, penugasan perseorangan dan kuliah praktek yang dilaksanakan secara
demontrasi, simulasi, praktek probandus di laboratorium
D. Substansi Kajian
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 72
1. Konsep-konsep yang berhubungan dengan sikap, deformitas, keterbatasan
fungsi, kecacatan yang timbul akibat penyakit / gangguan sistem
neuromuskuler termasuk berbagai faktor penyebab, tanda dan gejala dan
komplikasi yang mungkin timbul pada :
Penyakit / gangguan susunan saraf pusat
Stroke
Parkinson
Traumatic Brain Injury
Kasus neuropsikiatri
Cedera dan lesi medulla spinalis
Penyakit / gangguan susunan saraf tepi
Kasus denervasi saraf
Kasus sensitisasi saraf
Penyakit / gangguan sistem persarafan yang memerlukan tindakan operasi
akibat lesi saraf pusat dan saraf tepi
2. Identifikasi pengumpulan data, interprestasi data (diagnosa fisioterapi) yang
berhubungan dengan kelainan / gangguan sistem saraf pusat dan saraf tepi
3. Prosedur & pemilihan metode & alat fisioterapi yang relevan dengan
problematik
4. Prosedur dan penerapan metode dan alat fisioterapi yang efektif dan efesien
pada kelainan/gangguan sistem saraf pusat dan saraf tepi
5. Kriteria evaluasi keadaan pasien / klien serta keberhasilan fisioterapi pada
kelainan / gangguan sistem saraf pusat dan saraf tepi
6. Dokumentasi data yang relevan.
F. Daftar Kepustakaan
1. Carr, J & Shepherd, R (1998). Neurological Rehabillitation: Optimizing Motor
Performance Oxford:Butterworth-Heinemann
2. Lindsay, Bone & Callander (1997). Neurology and Neurosurgery Illustrated (3 rd
ed). New York: Churchill Livingstone
3. Carr, J et al (2000). Movement Science: Foundation for Physiotherapy in
Rehabilitation (2nd ed) London: Heinemann
4. Edwards, S (2000). Neurological Physiotherapy: A Problem Solving Approach
(2 nd ed). New York: Churchill Livingstone
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
kardiovaskuler pulmonal sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
F. Daftar Kepustakaan
1. William EK, Steven JK (2007); Cardiac Rehabilitation; Human Press, New
Jersey.
2. Matthew Budoff, Jerold S (2010); Cardiac CT Imagin: Diagnosis of
Cardiovascular Disease; 2 ed, Pringer Verlag, London
3. John Rees et all (2010); ABL of Asthma; 6 ed, BMJ Books.
4. Stuart BP (2003); Tidy’s Physiotherapy; 13 ed, Butterworth Heinman, London
5. Dinesh N (2005); Exercise and Sport in Diabetes; Second Edition, John Witer
and Sons, England.
6. Marylin Moffat (2007), Cardiovascular/pulmonary essentials : applying the
preferred physical therapist practice pattern, Slack Incorporated
7. Alexandra hough (2001), Physiotherapy in Respiratory Care : on Evidance
based approach to respiratory and cardiac management, Nelson Thornes.
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan, edukasi dan pengelolaan masalah kecantikan
(estetika) dan gangguan gerak dan fungsi akibat gangguan pada sistem integument
dengan performa sesuai dengan standar profesi dan kode etik fisioterapi.
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disusun dalam bentuk kuliah teori, diskusi, penelaahan
kasus, penugasan perseorangan dan kuliah praktek yang dilaksanakan secara
demontrasi, simulasi dan praktek probandus di laboratorium
D. Substansi Kajian
1. Kecantikan kulit
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 78
2. Konsep-konsep yang berhubungan dengan sikap, deformitas, keterbatasan
fungsi, kecacatan yang timbul akibat penyakit / gangguan sistem integument
termasuk berbagai faktor penyebab, tanda dan gejala dan komplikasi yang
mungkin timbul pada :
a. Penyakit / gangguan pada kulit
Luka bakar
Jaringan parut
Pemendekan kulit dan gangguan tropik
b. Penyakit / gangguan sistem persarafan yang memerlukan tindakan operasi
akibat lesi pada kulit
c. Spa terapi
Terapi dalam kolam air hangat
Semprotan/douches
Masase kecantikan
F. Dafrar Kepustakaan
1. Tambajong, Jan (1995); Sinopsis Histologi; Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
2. Wheater, Paul R.; Brukitl, H. George; Daniels, Victor G.; Young, Barbara;
Heath, John W. (1993); Wheather’s Functional Histology; edisi ke-3, Churchill
Livingstone, London.
3. Tappan, F,M (1988) ; Healing Massage Technique; Second edition, Appleton
and Longe, California.
4. Higgs, J & Jones,M (2000). Clinical Reasoning in the Health Professions
5. Carpue J.C., (1981), an account of two successful operations for restoring a
lost nose from the integuments of the forehead.
6. Habif TB, (2009), Clinical Dermatology, Mosby
KOMPETENSI :
Mampu mengelola pelayanan fisioterapi pada masalah gerak dan fungsi kasus
neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler pulmonal, integumen
sepanjang rentang kehidupan dan mampu menerapkan prinsip-prinsip
kewirausahaan dalam bidang fisioterapi.
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
F. Daftar Kepustakaan
1. Freemont (2011), Organisasi dan manajemen ,jilid 1 ed.4 , Bumiaksara
2. Clifford F.Gray, ErickW.Larson (2007), Manajemen Proyek : Proses Manajerial,
penerbit Andy
3. George R. Terry (2005), Dasar-dasar Manajemen, BumiAksara
4. Sondang P. Siagian (2006), Sistem Informasi Manajemen, BumiAksara
5. Dewi K. Sudarsono (2009), Sistem Manajemen Komunikasi, Teori, Model dan Aplikasi,
Symbiosa Rekatama Media
6. FX Suwarto (2011), Perilaku Keorganisasian (edisirevisi), Universitas Atmajaya
Yogyakarta
7. John M. Ivansevich, Robert Konovaske, Michael T Matteson, (2008), Perilaku dan
Manajemen Organisasi , Jilid 1, edisi 7, Erlangga, Surabaya
8. Eman Suherman (2008), Desain Pembelajaran Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung
9. Nina Rahmayanti (2010), Manajemen Pelayanan Prima
10. Dirjen Yanmed Depkes RI (2008), Pedoman Pelayanan Fisioterapi di sarana
Kesehatan,
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek
muskuloskeletal dan reproduksi sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Konsep-konsep yang berhubungan dengan kasus muskuloskeletal dan
reproduksi yaitu :
a. Penyakit / kelainan otot dan tendon
b. Penyakti / kelainan pada persendian
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 82
c. Penyakit / kelainan sikap (posture)
d. Rudapaksa / patah tulang, dsb
e. Penyakti / kelainan pada reproduksi
2. Identifikasi, pengumpulan data, interpretasi data (diagnosa fisioterapi), yang
berhubungan dengan kelainan / gangguan sistem muskuloskeletal dan
reproduksi
3. Prosedur pemilihan metode dan alat yang tepat berdasarkan diagnosa
fisioterapi serta kreteria yang relevan dalam rencana pengelolaan fisioterapi
pada kelainan / gangguan muskuloskeletal dan reproduksi
4. Prosedur dan penerapan metode dan alat fisioterapi secara efektif dan efisien
pada kelainan / gangguan muskuloskeletal dan reproduksi
5. Kriteria evaluasi keadaan pasien / klien serta keberhasilan fisioterapi pada
kelainan / gangguan muskuloskeletal dan reproduksi
6. Dokumentasi data yang relevan.
F. Daftar Kepustakaan
1. Josephine Key (2010); Back Pain: Movemente Problem:A Clinical Approach
Incoorporating Relevant Research and Practice; Churchill Livingstone, British.
2. Crosbie, J. (1993). Key Issues in Musculoskeletal Physiotherapy. London:
Butterworth-Heinemann.
3. Peterson, DH & Kaplan, PE (1989). Musculoskeletal Pain and Disability.
California: Appleton & Lange.
4. Salter, RB. (1983). Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal
System. Sydney: William & Wilkins.
5. Nordin, M. (2001). Basic Biomechanics of the Musculoskeletal System.
London: Lippincott
6. Kessler, RM. (1983). Management of Common Musculoskeletal Disorders:
Physical Therapy Principles and Methods. Philadelphia: Harper & Row.
7. Refshauge, K. (1995). Musculoskeletal Physiotherapy Clinical Science and
Practice. Melbourne: Butterworth-Heinemann.
8. Clarkson, HM. (1989). Musculoskeletal Assessment Joint Range of Motion and
Manual Muscle Strength. Baltimore: Williams & Wilkins.
9. Birnbaum, JS. (1986). The Musculoskeletal Manual. New York: Grune &
Stratton.
10. Cailliet, R. (1991). Neck and Arm Pain. Philadelphia: FA Davis Company.
11. Cailliet, R. (1968) Low Back Pain Syndrome. Philadelphia: FA Davis
Company.
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 83
12. Cailliet, R. (1992). Understand your Backache. Philadelphia: FA Davis
Company.
13. Nelson, RM. (1991). Clinical Electro therapy. California: Appleton & Lange.
14. Low, J. (2000). Electro Therapy Explained Principles and Practice.
Melbourne: Butterworth-Heinemann.
15. Bahrens, BJ. (1996). Physical Agents Theory and Practice the Physical
Therapist Assistant. Philadelphia: FA Davis Company.
16. Michlovitz, SL. (1990). Thermal Agents in Rehabilitation. FA Davis
Company.
17. Cameron, MH. (1999). Physical Agents in Rehabilitations from research to
Practice. Philadelphia: WB Saunders Company.
18. Kisner, C. and Colby, LA. (1990). Therapeutic Exercise. Foundation and
Techniques. Philadelphia; FA Davis Company.
19. Maitland, GD. (1997). Vertebral Manipulation. Oxford: Butterworth-
Heinemann.
20. Duta, D.C. 1998. Text Book of Obstetrics. Edit by Hiralal Konar. Edisi ke
empat. India: New central book agency LTD
21. Ganong,W.F. 1991. Fisiologi kedokteran. edisi 10. Terjemahan Aji Darma.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
22. Josephine dan Sonya Gill Kaur. 2001. Pelvic floor Management. In: Chin
Chong Min. editors. Clinical hand book on the management of
incontinence.. In:. Edisi ke 2. Singapore.Societyfor Continence hal. 194-208
23. Markwell, Sue dan Sapsford,Ruth. Physiotherapy Management of Pelvic
Floor dysfunction. In: Sappsford aua, Ruth. et al. editors. Woman’s Health A
Textbookfor Physiotherapy. Australia. WB SaundersCompany Ltd hal. 383-
407
24. Pangkahila,W 2001. Bahagia Tanpa Gannguan Funsi Seksual. Cetakan I.
Jakarta: Perpustakaan Katalog Dalam Terbitan
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan masalah gerak dan fungsi pada aspek tumbuh
kembang sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
F. Daftar kepustakaan
1. David I, Gallahue, 2002, Understanding Motor Development Infants, Children,
Adolescents, Adults, New York, San Francisco.
2. Fiorentina, MR. 1965, Reflex Testing Methods for Evalation CNS Development,
Charles Thomas Publisher USA.
3. Salter R.B. 1982, Tex Book Of Musculoskeletal DisodersandIinjury,Willias Wilkins
Ltd, Baltimore.
4. Sheperd R.B. 1974, Physiotherapy in Pediatrics, William Heineman Medical Books,
Great Britain.
5. Sylvia A.H. 1982, Physiotherapy in de Rheumatologie, De Tijdstoom, Lochen.
6. Tom Lissauerdan Graham Clayden, 1999, Illustrated textbook of Pediatrics, London,
Philadelphia, Tokyo.
7. Eckersley, MP (1993), Elements of paediatric physiotherapy, Churchil Livinstone,
London
8. Frankenburg, W K, Fandar Aw, Kemper MB (1981), Paediatric developmental
diagnosis, 1st ed, thiemestraton inc, New York.
KOMPETENSI :
Mampu memberikan pelayanan berupa promotif dan preventif pada bidang olah
raga.
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Preventif dan promotif pada masyarakat Olah raga
a. Beberapa jenis olah raga yang sering menimbulkan cedera
b. Usaha pencegahan cedera olahraga
c. Penanganan cedera olah raga akut
2. Pendidikan dan penyuluhan masyarakat tentang preventif dan promotif
F. Daftar Kepustakaan
1. Wasserman, Karlman; James Hansen (2004); Principles of Exercise Testing
and Interpretation: Including Patophysiology and Clinical Applications; 4th Ed,
Lippincot William & Wilkins, Philadelphia
2. McArdle, William, Frank Katch (2006); Exercise Physiology: Energy, Nutrition
and Human Performance; 6th Ed, Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia.
3. Wilmore, Jack; David Costill (2008); Physiology of Sport and Exercise; 4 th Ed,
Human Kinetics Europe Ltd, Leeds
4. Powers, S., Howley, E. (2008), Exercise Physiology: Theory and Application to
Fitness and Performance
5. Plowman, SA., Smith, DL. (2008), Exercise Physiology Lippincott William &
Wilkins, Philadelphia
6. Rose Macdonald, Pocketbook of taping technique (physiotherapy pocketbook),
churchil livingstone.
7. Brunkner P, Khan K, (2009) Clinical sport medicine, 3 rd edition, sport medicine
series, Saunders, London
8. Madden CC, et al (2010), Netter Sport Medicine, Saunders Elsevier,
Phyladelphia.
9. Sharkey, B.J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta
10. Sadoso Sumosardjuno. 1993. Olahraga Kesehatan dari A sampai dengan Z.
Jakarta: Pustaka Kartini
11. Zuluaga Maria, Briggs Christopher, Carlisle John. 1998. Sport Physiotherapy,
Churchill Livingstone in Melbourne,.
KOMPETENSI :
Mampu membuat karya ilmiah berupa laporan studi kasus fisioterapi dan mampu
menggunakan hasil-hasil penelitian dalam melaksanakan pelayanan masalah gerak
dan fungsi pada pada aspek muskuloskeletal dan reproduksi, neuromuskuler dan
perilaku, kardiovaskuler pulmonal dan integument sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan teori dan praktik dengan metode
pembelajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik simulasi, role playing, bed
side teaching, problem based learning.
D. Substansi Kajian
1. Konsep dan prinsip statistic secara umum
2. Implikasi statistik dalam masalah kesehatan
3. Konsep dan prinsip penelitian/riset
4. Cara penyusunan proposal riset
5. Jenis-jenis bias dalam riset
Draft Kurikulum FISIOTERAPI | 2011 90
6. Tehnik sampling
7. Jenis-jenis desain riset
8. Tehnik pengumpulan data
9. Tehnik penyusunan data
10. Teori probabilitas
11. Statistika deskriptif
12. Teknik membaca hasil penelitian
H. Daftar Kepustakaan
1. Arjatmo Tjokronegoro, Sumedi Sudarsono; 2001; Metodologi Penelitian
Bidang Kedokteran; Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
2. J. Supranto; 2008; Statistik Teori dan Aplikasi; Erlangga, Jakarta.
3. Sambas A.M, Maman Abdurahman; 2007; Analisis Korelasi, Regresi dan
Jalur dalam Penelitian; CV Pustaka Setia, Bandung.
4. Sugiyono; 2009; Statistika untuk Penelitian; CV Alfabeta, Bandung.
5. Ircham Machfoedz; 2007; Statistika Induktif Bidang Kesehatan, Keperawatan
dan Kebidanan; Fitramaya, Yogyakarta.
6. Handoko Riwidikdo; 2008; Statistik Kesehatan; Mitra Cendekia Press,
Yogyakarta.
7. M. Sopiyudin Dahlan; 2006; Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan; PT
Arkans, Jakarta.
8. Singgih Santoso; 2000; Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik; PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
9. Pratikya, A. W. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. CV Rajawali, Jakarta, 1993
10. Nazir, M. Metodologi Penelitian, PT Ghalia, Jakarta, 1985.
11. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka cipta, Jakarta, 1993
12. Rianto,Yatim. Metodologi Penelitian Pendidikan. Penerbit SIC, Surabaya, 1996
13. Tjokronegoro, A. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, FKUI, Jakarta,
1999.
14. Rothstein, JM (1985) Measurement in Physical Therapy. Edinburgh:
Churchill Livingstone
15. Partridge, CJ., Barnitt RE. (1986). Research Guidelines: A Handbook for
Therapists. London: William Heinemann Medical Books.
KOMPETENSI :
Mampu mengaplikasikan ilmu fisioterapi pada masalah gerak dan fungsi kasus
neuromuskular dan perilaku, muskuloskeletal dan reproduksi, kardiovaskuler
pulmona , integumen sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan praktek di rumah sakit, pusat
kesehatan, institusi lain dan masyarakat.
Penampilan kerja sehari-hari dibina dengan menggunakan pedoman penampilan
kerja (performance Assesment).
D. Substansi Kajian
1. Praktek fisioterapi mulai dari pendekatan pasien/klien, identifikasi, interpretasi
data perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi fisioterapi dengan
menggunakan kriteria yang terukur dan relevan.
2. Pemilihan prosedur, metode dan alat fisioterapi untuk berbagai macam
kelainan/gangguan secara terpadu.
3. Pembuatan catatan (status) dan penyusunan laporan secara menyeluruh.
4. Penyusunan kajian kasus dalam bentuk laporan kasus yang disajikan dalam
pertemuan ilmiah (diskusi kelompok)
KOMPETENSI :
Mampu menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk laporan studi kasus pada
masalah gerak dan fungsi kasus neuromuskular, muskuloskeletal dan reproduksi,
kardiovaskuler pulmonal , integumentum sepanjang rentang kehidupan
C. Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk ceramah, diskusi dan praktek
menyusun laporan kasus
D.Substansi Kajian
1. Pengenalan dan penetapan masalah
2. Penyusunan proposal Karya tulis
3. Pelaksanaan pengamatan studi kasus
4. Analisa hasil pengamatan studi kasus
5. Penulisan karya tulis
6. Seminar
P E N U T U P