Anda di halaman 1dari 11

Infeksi, Kontaminasi, Desinfeksi,

Antiseptik, dan Steril

By: H. Maswan Daulay, S.Kep, Ns, M.Kes

Program Studi S-I. Keperwatan


Fakultas Kesehatan Universitas Efarina

Pematangsiantar
Infeksi
Mrpkn proses invasi dan
multiplikasi berbagai
mikroorganisme kdlm tubuh
(seperti bakteri, virus, jamur, dan
parasit), yang saat dalam
keadaan normal, mikroorganisme
tersebut tidak terdapat di dalam
tubuh

di beberapa tempat dalam tubuh kita pun, seperti di dalam


mulut atau usus, terdapat banyak mikroorganisme yang hidup
secara alamiah dan biasanya tidak menyebabkan infeksi.
Namun, dalam beberapa kondisi, beberapa mikroorganisme
tersebut juga dapat menyebabkan penyakit.
Penularan

- Kontak langsung
Penyebaran orang ke orang (misalnya dari bersin, kontak
seksual, atau semacamnya), hewan ke orang (gigitan atau
cakaran binatang, kutu dari binatang peliharaan), atau dari 
ibu hamil ke anaknya yang belum lahir melalui plasenta.

- Tidak langsung
Gigitan serangga menjadi pembawa mikroorganisme atau
vektor (nyamuk, lalat, kutu, tungau, kontaminasi air atau
makanan.  Setelah masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme
tersebut mengakibatkan beberapa perubahan,
memperbanyak diri dgn caranya masing2 spt, mengeluarkan
toksin, mengganggu DNA sel normal, dan sebagainya. 
Kontaminasi 
Suatu kondisi terjadinya percampuran/ pencemaran
terhadap sesuatu oleh unsur lain yang memberikan
efek tertentu, biasanya berdampak buruk.

Komponen penyebabkan terjadinya kontaminasi


sangat beragam, yt;
- Benda mati
misalnya senyawa kimia dan kotoran
- Mahluk hidup
misalnya mikroba
Hal yg dapat terkontamisasi:

- Makanan (kontaminasi makanan)


- Lingkungan (kontaminasi lingkungan)
- Bahan makanan (kontaminasi silang)

Penyebab Kontaminasi
•Kontaminasi Biologi;
Beberapa penyebab kontaminasi biologi atau
mikrobiologis adalah parasit (protozoa & cacing),
virus, bakteri patogen, yang dapat menyebabkan
keracunan dan infeksi pada manusia.
•Kontaminasi Kimia;
Bahan kimia yang dapat menimbulkan intoksikasi
pada manusia. Beberapa bahan kimia penyebab
keracunan diantaranya antibiotika, residu
pestisida, cemaran kimia industri.

•Kontaminasi Fisik;
Pencemaran yang sifatnya fisik, misalnya batu,
debu, rambut, logam, potongan kayu, kuku, atau

bahkan peralatan memasak yang digunakan.

Kontaminasi fisik tidak selalu


mengakibatkan penyakit, namun
tetap berbahaya dan menganggu
kesehatan manusia.
DESINFEKSI
Menghancurkan a/ membunuh kebanyakan organisme
patogen pd benda a/ instrumen dgn menggunakan campuran
zat kimia cair yang bersifat nonselektif

Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di


antaranya: 
1. Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
2. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
3. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
4. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
5. Struktur fisik benda
6. Suhu dan pH dari proses desinfeksi.
ANTISEPTIK
Zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
secara selektif.
Tujuannya utk memusnahkan semua kuman-kuman patogen,
tetapi spora dan virus yang mempunyai daya tahan yang sangat
kuat sehingga masih tetap hidup. 

Bahan yg sering digunakan u/ antiseptik & kegunaanya Yi;


1. Ethyl alkohol, Larutan alkohol yg dipakai sebaiknya 65-85%
karena daya kerjanya akan menurun bila dipakai
konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi. 
2. Jodium Tinctura, Larutan 2% jodium dalam alkohol 70%
adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat. Larutan ini
dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi
kuman-kuman yang ada pada permukaan kulit
STERILISASI
Proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora
bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat.
Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk
kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang
mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan
yang dipakai.
Sterilisasi dpt dilakukan dgn cara:
1. Sterilisasi dengan pemanasan kering 
a. Pemijaran/flambir
b. Dengan cara udara panas kering

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah. 


Ada beberapa cara sterilisasi ini, yaitu: 
a. Dimasak dalam air biasa.
b. Dengan uap air. 
c. Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.

3. Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia


4. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet 
5. Sterilisasi dengan filtrasi
SELAMAT BELAJAR

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai