Anda di halaman 1dari 25

MATERI GENETIKA

Maswan Daulay, S.Kep., Ns., M.Kes

Fakultas Kesehatan
Program Sutudi S.1 Keperawatan
Unefa Pematangsiantar
Konsep Dasar
DNA Pada
Makhluk Hidup

1
• Gen tersusun atas asam nukleat yang disebut
asam deoksiribonukleat (DNA). Molekul
tersebut berperan sebagai pembawa informasi
genetik pada semua organisme selain
beberapa virus.

• DNA adalah bahan genetik dan bersama


protein dianggap dua molekul yang paling
memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis
DNA Adalah
Materi Genetik

2
Bukti DNA dapat mentransformasi bakteri
Frederick Griffith seorang petugas medis inggris mencoba
mengembangkan pneumonia dengan mempelajari
Strepcoccus pneumonia, bakteri penyebab pneumonia pada
mamalia.

• Griffith mempunyai 2 galur (varietas) bakteri tersebut :


patogenik dan nonpatogenik.
• Griffith membunuh bakteri dengan panas dan menemukan
bahwa sel yang masih hidup menjadi patogenik.
• Kemudian mencampurkan sisa-sisa sel dengan bakteri
hidup (nonpatogenik)
• Griffith menyebut fenomena ini sebagai transformasi.
Bukti DNA virus dapat memprogram sel
 Bukti lain DNA sebagai materi genetik bersal
dari penelitian tentang virus yang menginfeksi
bakteri (bakteriofag)
 Virus tida lebih dari DNA yang diselubungi
oleh pelindung.
 Untuk bereproduksi , virus harus menginfeksi
sel dan membajak metabolisme sel.
• Pada tahun 1952, Alfred Hershey dan Martha
Chase melakukan beberapa percobaan yang
menunjukkan bahwa DNA adalah materi
genetik fag yang dikenal dengan T2.
• T2 adalah fag yang menginfeksi E.coli.
Bukti tambahan bahwa DNNA merupakan
materi genetik ( Aturan Chargaff )
• Sudah diketahui bahwa DNA merupakan
polimer dari nukleotida-nukletida, yang
masing-masing terdiri atas 3 komponen. basa
nitrogen (mengandung nitrogen), gula pentose
yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat.
Basa dapat berupa adenine (A), Timin (T),
Guanin (G) atau sitosin (C). Chargaff
menganalisis komposisi basa DNA dari
beberapa organisme yang berbeda.
• Chargaff keteraturan yang aneh pada rasio
basa nukleotida dalam satu spesies.
• Dalam DNA masing-masing spesies yang
diteliti, jumlah adenine kira-kira sama dengan
jumlah timin, sedangkan jumlah guanine kira-
kira sama dengan jumlah sitosin.
• Contoh pada manusia :
keempat basa terdapat dalam presentase
sebagai berikut: A =30,3 % dan T = 30,3 %; G=
19, 5 % dan C = 19,9 %.
Struktur DNA

3
 DNA adalah polimer yang terdiri dari tiga komponen
utama : Gugue fosfat (deoksiribosa), gula deoksirebosa,
dan basa nitrogen.
 Basa Nitrogen dibagi menjadi 2 tipe, primidin dan
purin.
 Primidin : Sitosin (S) dan Timin (T)

Sitosin Timin
(2-hidroksi-6-aminoprimidin) (2,6-hidroksi-5-metilprimidin)
• Purin : Adenin (A) dan Guanin (G)

(6-aminopurin) (2-amino-6-hidroksipurin)
 Primidin dan purin akan membentuk rangkaian
kimiawi dengan deoksiribosa -> nukleosida atau
deoksiribonukleosida.
 Nukleosida akan bergabung dengan gugus posfat
untuk membentuk suatu nukleotida atau
dioksiribonukleotida.
 Nukleotida yang memiliki sebuah gugus posfat
dinamakan nukleosida monoposfat.
 Nukleotida dapat pula mempunyai 2 atau 3 gugus.
 Nukleosida triposfat yang merupakan prekursor
langsung untuk sintesis DNA.
 DNA tergolong sebagai polinukleotida.
 DNA terdiri atas 2 utas benang polinukleotida
yang saling berpilin : Helixs ganda.
 Seutas polinukleotida tersusun atas rangkaian
nukleotida.
• Di bagian luar terdapat deretan gula-posfat
(yang membentuk tulang punggung “double
helixs”)
• Dibagian dalam “double helixs” terdapat basa
pusin dan primidin.
Fungsi Materi
Genetik

4
Fungsi dari materi genetik, yaitu :
1. Mampu menyimpan informasi genetik dan
meneruskannya dari tetua kepada
keturunanya.
2. Mengatur perkembangan fenotipe
organisme.
3. Dapat mengalami perubahan.
Replikasi DNA

5
Replikasi DNA
 Proses perbanyakan DNA
 DNA ------ 2 DNA
 Replikasi melibatkan suatu mekanisme yang
integrated dari beberapa enzim dan protein
 DNA polimerase I, II dan III dan RNA
polimerase
Proses replikasi pertama kali di mulai ketika
enzyme Helicase memutus ikatan kimia yang
paling lemah diantara dua rantai polinukleotida.

Untaian DNA diputus tepat di tengah memisahkan


pasangan-pasangan basa. Rantai  polinukleotida
yang baru dipisahkan menjadi rantai tunggal akan
menjadi rantai dasar (template) untuk membentuk
dua untai rantai DNA baru.
• Di dalam sel-sel nucleus, terdapat banyak
nukleotida-nukleotida bebas. Basa-basanya akan
berikatan dangan basa-basa yang ada di dalam rantai
dasar (template), yang berdasarkan aturan Chargaff,
akan berpasangan hanya dengan  basa lain yang
merupakan pasangannya.
• Proses terbentuknya ikatan basa-basa ini dibantu
oleh enzyme yang disebut enzyme DNA Polymerase
III. Enzyme ini hanya bekerja dari ujung 5’ ke ujung
3’ dari rantai DNA.
• pada rantai dasar (template) ke dua dibutuhkan peran
RNA primase yang membuat RNA Primer sebagai
jembatan awal bagi enzyme polymerase III bekerja.
Selanjutnya dengan bantuan DNA polymerase I dan
DNA ligase akan diperoleh sebuah rantai DNA baru
dari rantai dasar (template) ke dua.

• Proses ini terjadi berulang ribuan kali untuk


menciptakan dua molekul DNA yang persis sama
dengan molekul DNA asal.
Ada 3 kemungkinan cara replikasi molekul DNA, yaitu
secara :
1. Semikonserpatip -> dua pita spiral dari “double
helix” memisahkan diri.
2. Konserpatip -> “double helix” parental tetap utuh,
tapi keseluruhannya dapat mencetak “double helix”
baru.
3. Dispersip -> kedua buah pita dari “terputus-putus”
Thank You …

Anda mungkin juga menyukai