HAMIL
Dosen Pengempu :
Ketut Anom Sri Kusumawati, SST, M.Tr.Keb
Dibuat Oleh :
Ni Made Putri Mega Maharani
2215401003
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah
yang berjudul “ Makalah Diskrasias Darah Pada Ibu Hamil” disusun untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
perbaikan Laporan ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada ibu Ketut Anom Sri Kusumawati, SST, M.Tr.Keb
selaku dosen pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Akhir kata penulis mengharapkan saran dari pembaca karena penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak jauh dari kata sempurna. Penulis berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN MATERI...........................................................................3
2.1 Pengertian Diskrasias Darah........................................................................3
2.2 Penyebab diskrasias darah...........................................................................4
2.3 Faktor Resiko diskrasias darahh..................................................................5
2.4 Gejela diskrasias darah................................................................................7
2.5 Penanganan dan Pengobatan.......................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULIAN
1
4. Bagaimana gejala diskrasias darah?
5. Bagaimana penanganan dan pengobatan Diskrasias darah?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian diskrasias darah.
2. Untuk mengetahui penyebab diskrasias darah.
3. Untuk mengetahui factor resiko diskrasia darah.
4. Untuk mengatahui gejala diskrasias darah.
5. Untuk mengetahui penanganan dan pengobatan Diskrasias darah.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Anemia Sel Sabit: Anemia sel sabit adalah kelainan darah yang diturunkan secara
genetik yang menghasilkan sel darah merah yang tidak normal dalam bentuk dan
fungsi. Ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri hebat dan perdarahan.
Thalassemia: Thalassemia adalah kelompok gangguan darah yang juga
disebabkan oleh mutasi genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin normal.
Orang dengan thalassemia dapat mengalami anemia yang parah.
Diskrasias darah dapat disebabkan oleh faktor genetik, kekurangan nutrisi,
penyakit autoimun, efek samping obat-obatan, atau kondisi medis lainnya.
Penanganan dan pengobatan diskrasias darah akan bervariasi tergantung pada
jenis dan penyebab kondisi tersebut. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter
atau spesialis hematologi untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Kelainan darah dapat diturunkan atau dialami dengan sendirinya seiring dengan pola
hidup tidak sehat yang dijalani. Terkadang penyakit disebabkan oleh infeksi, paparan
racun, efek samping obat, atau kekurangan nutrisi tertentu dalam makanan seperti zat
besi, vitamin K, atau vitamin B12.
Gangguan darah ditentukan oleh perubahan di salah satu bagian darah, seperti:
4
Anemia. Kondisi ini ditandai dengan penurunan jumlah sel darah merah atau
hemoglobin. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, kekurangan folat dan
vitamin A dan B12, penyakit sel sabit, serta talasemia.
Polycythemia vera (PV). Kondisi ini ditandai dengan sumsum tulang yang
memproduksi jumlah sel darah merah secara berlebihan. Peningkatan ini dapat
meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.
Purpura trombositopenia imun (ITP). Kondisi ini membuat trombosit
dikategorikan sebagai benda asing, kemudian dihancurkan. Hal tersebut
menyebabkan jumlah trombosit dalam tubuh menjadi sangat rendah
Trombositosis. Kondisi ini ditandai dengan tingginya kadar trombosit yang
diproduksi tubuh. Normalnya, jumlah trombosit pada orang dewasa berkisar
150.000-450.000 platelet per mikroliter darah.
Hemofilia. Kondisi ini adalah penyakit keturunan yang dapat menyebabkan
terganggunya proses pembekuan darah. Penderita kondisi ini lebih mudah terluka
dan susah untuk menghentikan perdarahannya.
Usia. Gangguan perdarahan dapat terjadi pada semua usia, termasuk bayi yang
baru lahir.
Riwayat keluarga dan genetika. Pengidap dengan keluarga yang mengidap
gangguan perdasaran berisiko tinggi menurunkan pada anak-anaknya kelak.
Kondisi medis lainnya. Transfusi darah, penyakit atau operasi usus, kanker,
penyakit jantung bawaan, infeksi, hipotiroidisme, gangguan kekebalan,
kehamilan, dan lainnya meningkatkan peluang gangguan perdarahan.
Antibiotik. Termasuk penggunaan obat pengencer darah atau antikoagulan dan
interferon alfa.
Operasi. Termasuk operasi jantung yang menggunakan mesin bypass jantung-
paru meningkatkan risiko penyakit von Willebrand.
5
Diskrasias darah pada ibu hamil adalah kondisi yang dapat memiliki dampak serius pada
kesehatan ibu dan janin. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan
ibu hamil mengalami gangguan darah atau diskrasia darah meliputi:
6
Usia: Ibu hamil yang lebih tua dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami gangguan darah karena kemampuan tubuh untuk menyerap dan
memproses nutrisi dapat menurun seiring bertambahnya usia.
Penting untuk memantau kesehatan ibu hamil dengan cermat selama kehamilan dan
melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter atau bidan. Jika ada faktor risiko yang
mungkin menyebabkan diskrasia darah, maka perawatan yang sesuai, seperti suplemen
nutrisi atau perawatan medis, dapat direkomendasikan untuk meminimalkan risiko dan
memastikan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.
Gejala tergantung pada bagian darah, organ yang terpengaruh, tingkat keparahan
penyakit, dan kondisi kesehatan pengidap secara menyeluruh. Berikut ini gejala yang
muncul dibedakan dari jenisnya.
Perdarahan tanpa sebab dari hidung, gusi, sistem pencernaan, atau sistem
urogenital.
Banyak kelainan darah dapat mempengaruhi berbagai komponen darah, termasuk sel
darah putih, sel darah merah, dan plasma. Gejala bervariasi sesuai dengan jenis kelainan
yang dimiliki, tetapi sebagian besar termasuk perasaan tidak sehat tanpa penyebab yang
pasti, kelelahan, dan penurunan berat badan tiba-tiba.
Perawatan ditentukan oleh diagnosis spesifik pengidap. Beberapa jenis kelainan tidak
membutuhkan pengobatan khusus. Dalam kasus yang parah, berikut beberapa pengobatan
yang mungkin dilakukan:
Pengidap anemia zat besi diobati dengan suplementasi zat besi atau transfusi
darah bulanan
Pengidap hemofilia diobati dengan produk pengganti faktor koagulasi yang dapat
digunakan untuk mengobati perdarahan.
Pengidap polisitemia vera diobati dengan proses mengeluarkan darah untuk
menjaga jumlah sel darah merah.
Pengidap gumpalan darah diobati dengan terapi antikoagulan (pengencer darah).
Pengidap trombositemia diobati dengan aspirin, hidroxiurea, interferon alfa, atau
anagrelide.
Pengidap trombositopenia imun diobati dengan kortikosteroid, seperti prednison
atau obat-obatan yang meningkatkan jumlah trombosit.
Penanganan dan pengobatan diskrasias darah akan bergantung pada jenis dan tingkat
keparahannya. Diskrasias darah adalah gangguan pada komponen darah seperti sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang
penanganan dan pengobatan diskrasias darah:
8
Anemia
Suplemen Zat Besi atau Vitamin B12 Anemia defisiensi besi atau B12 dapat
diobati dengan suplemen zat besi atau vitamin B12.
Perubahan Pola Makan Diet yang kaya akan zat besi, vitamin, dan mineral
penting untuk mengatasi anemia. Ini bisa melibatkan makanan seperti daging
merah, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Transfusi Darah Dalam kasus anemia yang sangat parah atau darah kehilangan
yang signifikan, transfusi darah mungkin diperlukan.
Pengobatan Penyebab: Jika anemia disebabkan oleh masalah kesehatan lain,
seperti penyakit kronis atau perdarahan internal, penanganan penyebab utama
juga perlu dilakukan.
Trombositopenia
Transfusi Trombosit Jika jumlah trombosit dalam darah sangat rendah dan ada
risiko perdarahan serius, transfusi trombosit dapat diberikan. Pengobatan
Penyebab: Jika ada penyebab yang mendasari trombositopenia, seperti infeksi
atau penggunaan obat tertentu, pengobatan penyebab tersebut harus dilakukan.
Leukopenia
Pengobatan Infeksi Leukopenia dapat membuat seseorang rentan terhadap
infeksi. Oleh karena itu, pengobatan infeksi yang ada menjadi sangat penting.
Penyesuaian Obat: Jika leukopenia disebabkan oleh efek samping obat tertentu,
dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengganti obat tersebut.
Gangguan pada Sel Darah Lainnya
Pengobatan akan sangat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan
gangguan. Sebagai contoh, dalam kasus leukemia (kanker sel darah putih),
kemoterapi, radioterapi, atau transplantasi sumsum tulang mungkin diperlukan.
Selain pengobatan khusus untuk mengatasi masalah darah itu sendiri, penting juga untuk
mengatasi penyebab mendasar diskrasias darah jika diketahui. Terapi dan perawatan yang
diberikan akan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan diskrasias darah yang
dialami oleh pasien.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diskrasias darah adalah istilah medis yang merujuk pada berbagai gangguan yang
terjadi dalam produksi, fungsi, atau komposisi sel-sel darah dalam tubuh manusia. Ini
adalah kelompok kondisi yang melibatkan masalah dengan komponen darah, seperti sel
darah merah, sel darah putih, atau trombosit. Kelainan darah dapat diturunkan atau
dialami dengan sendirinya seiring dengan pola hidup tidak sehat yang dijalani. Terkadang
penyakit disebabkan oleh infeksi, paparan racun, efek samping obat, atau kekurangan
nutrisi tertentu dalam makanan seperti zat besi, vitamin K, atau vitamin B12. Mengetahui
kelainan darah pada masa kehamilan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dini
terhadap penyakit. Perlunya konsultasi medis sebelum kehamilan, keteraturan ANC,
menjelang proses persalinan dan pasca persalinan sangat diperlukan terutama bagi
mereka yang di indikasikan sakit untuk keselamatan semuanya. Selain pengobatan khusus
untuk mengatasi masalah darah itu sendiri, penting juga untuk mengatasi penyebab
mendasar diskrasias darah jika diketahui. Terapi dan perawatan yang diberikan akan
disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan diskrasias darah yang dialami oleh
pasien.
3.2 Saran
Kepada mahasisiwi kebidanan agar lebih dapat memahami jenis penyakit yang
menyertai kehamilan dan persalinan khususnya diskrasias darah. Bagi petugas kesehatan
khususnya bidan dapat mengetahui tindak lanjut penanganan penyakit yang menyertai
kehamilan dan persalinan khususnya asma,dan bidan dapat mengenali tanda dan gejala
terjadinya asma dalam kehamilan dan persalinan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Healthline. Diakses pada 2022. Blood Diseases: White and Red Blood Cells, Platelets
and Plasma.
Medical News. Today. Diakses pada 2022. What types of blood disorders are there?
11