ELSE DWISEPTYANI
(01.2.20.00718)
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Kediri, 27 November 2021
Pembimbing Klinik Ruang Kasuari
Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., M.Kep Dwi Prathiwi Wahyu Diasih, A.Md., Kep
Mengetahui,
Ketua Program Studi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih anugerah-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan “Laporan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah 1”.
Laporan ini saya susun sebagai penugasan laporan asuhan keperawatan mulai
tanggal 25 November 2021 di RSUD Simpang Lima Gumul Kediri.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing yaitu Ibu Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., M.Kep yang telah
membimbing dalam penyusunan asuhan keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran dalam perbaikan langkah selanjutnya sangat saya harapkan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................
Halaman Pengesahan........................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................iii
BAB 1 TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian.............................................................................................1
1.2 Etiologi..................................................................................................1
1.3 Anatomi Fisiologi.................................................................................1
1.4 Patofisiologi..........................................................................................2
1.5 Manifestasi Klinis.................................................................................3
1.6 Pemeriksaan Penunjang........................................................................4
1.7 Klasifikasi.............................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian.............................................................................................7
2.2 Pemeriksaan Fisik.................................................................................7
2.3 Diagnosa Keperawatan (SDKI)............................................................9
2.4 Intervensi Keperawatan (SLKI)............................................................10
2.5 Implementasi Keerawatan (SIKI).........................................................12
2.6 Evaluasi.................................................................................................14
2.7 Daftar Pustaka.......................................................................................15
BAB 3 LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian.............................................................................................16
3.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI)............................................................23
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)..............................................27
3.4 Tindakan Keperawatan (SIKI)..............................................................30
3.5 Evaluasi Keperawatan..........................................................................32
Lampiran:
1) SAP
2) Lembar HE
3) Log Book
4) Leaflet
5) Lembar Bimbingan
iii
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/ atau masa
hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen
bagi jaringan tubuh (Handayani, 2008). Secara labortaoris, anemia dijabarkan
sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematocrit di
bawah normal.
Anemia adalah suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari normal,
anemia merefleksikan jumlah eritrosit yang kurang dari normal di dalam sirkulasi.
Akibatnya, jumlah oksigen yang dihantarkan ke jaringan tubuh juga berkurang.
Anemia bukan merupakan kondisi penyakit khusus melainkan suatu tanda adanya
gangguan mendasari. Sejauh ini anemia merupakan kondisi hematologi yang
paling sering terjadi. Terdapat beberapa jenis anemia. Sebuah pendekatan
fisiologi mengklasifikasikan anemia sesuai dengan penyebab defisiensi eritrosit,
apakah disebabkan oleh cacat produksi (anemia hipoproliferatif), oleh destruksi/
penghancuran anemia hemofoli atau oleh kehilangan (perdarahan).
1.2. Etiologi
Menurut Underwood (2005) penyebab umum dari anemia antara lain:
1) Kekurangan zat besi
2) Perdarahan usus
3) Perdarahan ginetik
4) Kekurangan vitamin B12
5) Kekurangan asam folat
6) Gangguan sumsum tulang.
1
2) Protein : 3% (albumin, globulin, protombin, dan fibrinogen)
3) Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,
magnesium, kalsium dan zat besi)
4) Bahan Organik: 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan
asam amino)
2
matang akan dilepas dalam jumlah yang lebih banyak dari normal, akibatnya
meningkatkan kadar retikulosit yang bersirkulasi yang dikenali sebagai salah satu
jenis anemia. Anemia akibat gangguan pembentukan sel darah merah terjadi jika
jumlah besi tidak adekuat atau tidak dapat diakses, atau kekurangan asam folat,
vitamin B12, atau globulin. Produksi sel sarah merah juga dapat tidak mencukupi
jika mengalami penyakit sumsum tulang lainnya. Defisiensi eritroportin, yang
dapat terjadi pada gagal ginjal, juga dapat menyebabkan penurunan produksi sel
darah merah. Anemia akibat gangguan pembentukan sel darah merah berukuran
terlalu kecil (mikrositik) atau terlalu besar (makrositik), dan kandungan
hemoglobin yang secara abnormal rendah (hipohromik (Corwin, 2009)
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau
kehilangans sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
(missal berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi,
pajanan toksik, invasi tumor, atau kebanakan akibat penyebab yang tidak
diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolysis
(destruksi).
3
Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh, hal ini
membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-
engah ketika melakukan aktivitas.
6) Denyut jantung tidak teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat
atau memiliki kecepatan abnormal, ketika tubuh mengalami kekurangan
oksigen denyut jantung meningkat.
7) Wajah pucat
Jika mengalami anemia, wajah akan terlihat pucat. Kulit juga akan mengalami
putih kekuningan
8) Rambut rontok
Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, akan
mengalami penipisan rabut dengan cepat.
9) Menurunkan kekebalan tubuh
Ketika tubuh memiliki energy yang sangat sedikit kekebalan atau kemampuan
tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun
4
Menurun
8) SDP
Jumlah sel total sama dengans sel darah merah (diferensial) mungkin
meningkat 9hemolitik) atau menurun (aplastic)
Jumlah rombosit : menurun (aplastic), meningkat, normal atau tinggi
(hemolitik)
9) Hemoglobin elektroforesis
Mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin
10) Bilirubin serum (tak terkonjugasi)
Menignkat: hemlitik
11) Folats erum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan/ absorpsi.
12) Besi serum: tak ada, tinggi (hemolitik)
13) TBC serum: meningkat
14) Ferritin serum: meningkat
15) Masa perdarahan: memanjang (aplastic)
16) LDH serum: menurun
17) Tes Schiling; penurunan ekskresi vitamin B12 urine
18) Guaiak: mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut/ kronis
19) Analisa gaster: penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
asam hidroklorik bebas
20) Aspirasi sumsum tulang/ pemeriksaan/biopsy:
Sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran dan bentuk,membentuk,
membedakan tipe anemia, missal peningkatan mengoblas, lemak sumsum
dengan penurunan sel darah (aplastic).
21) Pemeriksaan andoskopik dan
22) radiografik: memeriksa sisi perdarahan G! (Doenges, 2000)
1.7. Klasifikasi
Klasifikasi anemia berdasarkan penyebabnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu:
1) Anemia karena hilangnya sel darah merah, terjadi akibat perdarahan
karena berbagai sebab seperti perlukaan, perdarahan gastrointestinal,
perdarahan uterus, perdarahan hidung, dan perdarahan akibat oprasi.
2) Anemia karena menurunnya produksi sel darah merah, dapat
disebabkan karena kekurangan unsur penyusun sel darah merah (asam
5
folat, vitamin B12, dan zat besi), gangguan fungsi sumsum tulang
(adanya tumor, pengobatan, toksin), tidak adekuatnya stimulasi karena
berkurangnya eritropoitin (pada penyakit ginjal kronik).
3) Anemia akrena meningkatnya destruksi/ kerusakan sel darah merah,
dapat terjadi karena overaktifnya Reticu loendothelial System (RES).
Meningkatnya destruksi sel darahmerah dan tidak adekuatnya produksi
sel darah merah biasanya karena faktor:
a. Kemampuan respon sumsum tulang terhadap penurunan sel darah
merah kurang karena meningkatnya jumlah retikulosit dalam
sirkulasi darah.
b. Meningkatnya sel-sel darah merah yang masih muda dalam
sumsum tulang dibandingkan yang matur/ matang.
c. Ada atau tidaknya hasil destruksi sel darah merah dalam sirkulasi
(seperti meningkatnya kadar bilirubin).
6
BAB 2
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1) Identifikasi klien yang meliputi: nama, umur, jeniskelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku bangsa, status perkawinan, alamat, tanggal masuk, ruangan,
nomor registrasi, diagnose medis
2) Riwatyat penyakit
a. Keluhan utama:
Biasanya klien datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari gusi,
bitnik-bintik merah apda kedua tangan dan kaki
b. Riwayat penyakit sekarang
Mencakup data kapan merasakan keluhan sampai keluhan yang dirasakan saat
ini
c. Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien dulu sudah menderita penyakit seperti ini
d. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah anggota keluarga ada yang pernah menderita
penyakit seperti ini.
2.2 Pemeriksaan Fisik
1) Aktifitas/ istirahat
Gejala: keletihankelemahan, malaise umum,kehilangan produktivitas, penurunan
semangat untuk bekerja, toleransi teradap latihan rendah, kebutuhan untuk tidur
dan istirahat lebih banyak.
Tanda: tekanan darah; peningkatan sistolik dengan diastolic stabil dan tekanan
nadi melebar; hipotensi postural, distrimia; abnormalis EKG, mis; depresi segmen
ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia, bunyi jantung; murmur
sistolik. Ekstermitas (warna): pucat pada kulit dan membrane mukosa
7
(konjungtiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit
hitam, pucat tampak sebagai keabu abuan); kulit seperti berlilin, pucat atau
kuning lemon terang. Sklera: biru atau putih seperti mutiara. Pengisian kapiler
melambat (penurunan aliran darah keperifer dan vasokontriksi kompensasi).
Kuku; mudah patah, berbentuk seperti sendok (koikologikia) (DB). Rambut;
kering, mudah putus, menipis; tumbuh uban secara premature.
3) Integritas ego
Tanda: keyakinan agama/ budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, mis;
penolakan transfuse edarah
Gejala: depresi
4) Eliminasi
Gejala: riwayat piclonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan
haluaran urine.
Tanda: peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental: tak
mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik: hemoragis retina (aplastic,
AP). Epitaksis: perdarahan dari lubang-lubang (aplastic). Gangguan koordinasi,
ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis.
7) Nyeri/ kenyamanan
Gejala: nyeri abdomen samara: sakit kepala
8) Pernapasan
Gejala: riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda: takipnea, ortopnea, dan dyspnea
8
9) Seksualitas
Gejala: perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB).
Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda: serviks dan dinding vagina pucat.
Subjektif
1. Merasa bersalah akibat tidak
mampu menjalankan tanggung
jawab
2. Libido menurun
Objektif
1. Kebutuhan istirahat meningkat
9
Defisit Perawatan Diri (D. 0109))
Definisi : Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri
Gejala dan Tanda mayor Penyebab
Subjektif 1. Gangguan musculoskeletal
1. Menolak melakukan perawatan 2. Gangguan neuromuskuler
diri 3. Kelemahan
Objektif 4. Gangguan psikologis dan/ atau
1. Tidak mampu mandi/ psikotik
mengenakan pakaian/makan/ke 5. Penurunan motivasi/minat
toilet/berhias secara mandiri
2. Minat melakukan perawatan diri
kurang
Gejala dan Tanda minor
Subjektif
(Tidak Tersedia)
Objektif
(Tidak Tersedia)
10
perawatan diri
Minat melakukan 1 2 3 4 5
perawatan diri
Mempertahankan 1 2 3 4 5
kebersihan diri
Mempertahankan 1 2 3 4 5
kebersihan mulut
11
2.5 Implementasi Keperawatan
Manajemen Energi (I.05178)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi
atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan proses pemulihan
Tindakan (Observasi) Tindakan (Teraupetik)
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh 1. Sediakan lingkungan nyaman
yang mengakibatkan kelelahan dan rendah stimulus (mis.
2. Monitor kelelahan fisik dan Cahaya, suara, kunjungan)
emosional 2. Lakukan latihan rentang gerak
3. Monitor pola dan jam tidur pasif dan/ atau aktif
4. Monitor lokasi dan 3. Berikan aktivitas distraksi yang
ketidaknyamanan selama melakukan menenangkan
aktivitas 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Tindakan (Edukasi) Tindakan (Kolaborasi)
1. Anjurkan tirah baring 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
2. Anjurkan melakukan aktivitas tentang cara meningkatkan
secara bertahap asupan makanan.
3. Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
12
aktivitas lainnya pasien dan keluarga untuk
3. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas bertanya
dan istirahat
4. Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan,
sesak napas saat aktivitas)
5. Ajarkan cara mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
13
dibutuhkan 2. Sediakan lingkungan yang aman
3. Monitor kebersihan tubuh (mis. dan nyaman
Rambut, mulut, kulit, kuku) 3. Fasilitasi menggosok gigi,
4. Monitor integritas kulit sesuai kebutuhan
Tindakan (Edukasi) 4. Fasilitasi mandi, sesuai
1. Jelaskan manfaat mandi dan kebutuhan
dampak tidak mandi terhadap 5. Pertahankan kebiasaan
kesehatan kebersihan diri
2. Ajarkan kepada keluarga cara 6. Berikan bantuan sesuai tingkat
memandikan pasien. Jika perlu kemandirian.
1.6. Evaluasi
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data
subjektif dan objektif yang menunjukkan mengenai tujuan asuhan keperawatan
sudah dapat dicapai atau belum, masalah apa yang sudah dipecahkan dana pa
yang perlu dikaji lagi, di rencanakan atau dilaksanakan
Evaluasi merupakan tahap akhir pross keperawtaan yang merupakan
aktvitas berkesinambungan dari awal (pengkajian) sampai tahap akhir atau
evaluasi dan melibatkan pasien/ keluarga. Evaluasi bertujuan untuk menilai
keefektifan rencana strategi asuhan keperawatan. Wvaluasi terdiri dari evaluasi
proses, untuk menilai apakah prosedur dilakukan sesuai dengan rencana dan
evaluasi hasil berfokus pada perubahan perilaku dan keadaan kesehatan pasien
sebagai tindakan keperawatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bachrudin, M dan Moh. Najib.2016. Keperawatan Medikal Bedah 1.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/KMB-
1-Komprehensif.pdf. (Diakses pada tanggal 29 November 2021)
Doenges ME.2010. Nursing Care Plans. Guidelines for individualizing client care
across the life span. Editin 8. Philadelphia F A Davis company
Effendy, Fauzan. Asuhna Keperawatan pada Ibu N yang mengalami anemia di ruang
dahlia RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/1083/FAUZAN
%20EFFENDY%20KTI.pdf?sequence=1&isAllowed=y. (Diakses pada
tanggal 29 November 2021)
Niniksri.2012. KTI Anemia. https://www.scribd.com/doc/110150721/Kti-Anemia.
(Diakses pada tanggal 28 November 2021)
PPNI.2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI.2018, STandar Luaran Keperawatan Indoneia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
15
BAB 3
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. BIODATA:
Nama : Tn. S
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Dns. Joho- Wates
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Tanggal MRS : Kamis, 25 November 2021
Tanggal Pengkajian : 26 November 2021
Golongan Darah : O+
Diagnosa Medis : Anemia Mikrosistik
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lelah, lesu sejak 2 bulan yang lalu dan rambut
rontok
16
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya yang lain tidak mempunyai
penyakit anemia
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
; Pasien
17
Pantangan: Tidak ada Pantangan: Tidak ada
18
waktu luang: Istirahat waktu luang: berbaring di
tempat tidur
9. TANDA-TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 36,6oC
Denyut Nadi : 75x/ menit
Tekanan Darah : 163/ 100 mmHg
Pernafasan : 20x/ menit
BB/ TB : - Kg, - Cm
19
Psien mengatakan takut terhadap terapi/ pembedahan/ lingkungan rumah
sakit.
20
Jenis 19.3 50% Menurun
Leukosit 334000 150.000- Normal
3 Mono 450.000/ml
- Hitung
Eritrosit 22,3 Laki-laki: <37
- Hematokrit U/L
- Hitung 126 70-140 g/dL
Trombosit
KIMIA KLINIK 56 10-50 mg/dL
4 - SGOT 2,22 <1,2 mg/dL
16,3 Laki-laki:<42
- Glukosa U/L
Darah Acak Negatif
- Urea
- Creatinin
- SGPT
IMUNOLOGI
Rapid Antigen
21
dan memperlambat otot jantung yang terlalu aktif, serta mengendurkan
sinyal saraf keotak.
b. Ranitidin: merupakan obat yang digunakan untuk menangani gejala atau
penyakit yang berkaitan dengan produksi asam berlebih pada lambung.
Produksi asam lambung yang berlebihan dapat membuat memicu iritasi
dan peradangan pada dinding lambung dan saluran pencernaan.
4. Syirup
a. Sukralfat Syirup: merupakan obat untuk mengatasi tukaklambung, ulkus
duodenum, atau gastritis kronis. Obat ini akan menempel di bagian
lambung atau usus yang luka dan melindunginya dari asam lambung,
enzim pencernaan dan garam empedu.
5. Transfusi PRC
Transfusi PRC terutama diperlukan untuk pasien anemia, termasuk anemia
yang disebabkan oleh kehamilan dan melahirkan..
22
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Tn. S
UMUR : 57 tahun
NO. REGISTER : -
DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH
DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN/RISIKO KEPERAWATAN
(E) (SDKI)
DS: Pasien mengatakan Kondisi Fisiologis Keletihan
tubuhnya terasa lelah, lesu (Anemia) (D.0057)
sejak 2 bulan yang lalu dan
rambut rontok
DO:
1. Pasien tampak lemas, pucat
dan lesu terbaring di tempat
tidur
2. Pasien tampak terpasang
transfuse PRC
3. Pasien tampak terpasang
Infus PZ 1000 cc/ 24 jam
4. TTV:
1. Tekanan darah :
163/100 mmHg,
2. Nadi : 75 x/mnt,
3. Suhu : 36,6 oC,
4. Pernapasan : 20 x/mnt
5. Hb: 5,7 gr/dL
DS: Keluarga pasien Kelemahan Defisit Perawatan
mengatakan selama pasien Diri
dirawat di rumah sakit belum (D.0109)
mandi sama sekali
DO:
1. Pasien tampak dibantu saat
buang air kecil
2. Pasien tampak terpasang
transfuse PRC
3. Pasien tampak terpasang
23
infus PZ
4. TTV:
1. Tekanan Darah: 63/100
mmHg
2. Nadi: 75x/menit
3. Suhu:36,6oC
4. Pernapasan: 20x/ menit
24
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
2 26
November Defisit perawatan diri
2021 berhubungan dengan
keletihan yang ditandai
dengan keluarga pasien
mengatakan selama pasien
dirawat di rumah sakit
belum mandi sama sekali,
pasien tampak dibantu saat
25
buang air kecil, pasien
tampak terpasang transfuse
PRC dan infus PZ 1000 cc/
24 jam secara bergantian,
selain itu hasil TTV
diantaranya suhu: 36,6oC,
tekanan darah: 163/100
mmHg, nadi: 75x/ menit,
pernapasan: 20x/ menit
26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
27
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
30
TINDAKAN KEPERAWATAN
31
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Tn.S
UMUR : 57 tahun
NO.REGISTER : -
NO NO.DX TGL/JAM EVALUASI TANDA
TANGAN
1. 1 26
November S : Pasien mengatakan tubuhnya
2021 terasa lelah, lesu sejak 2 bulan yang
12.00 lalu dan rambut rontok
O : pasien tampak lemas, pucat dan
lesu terbaring di tempat tidur,
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital
pasien
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
32
menjaga kebersihan tubuh
33
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Tn.S
UMUR : 57 tahun
NO.REGISTER : -
NO NO.DX TGL/JAM EVALUASI TANDA
TANGAN
1. 1 27
November S : Pasien mengatakan badan sudah
2021 terasa segar, sudah tidak merasa lelah
12.00 O : Pasien tampak tersenyum
A : masalah sudah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital
34
Lampiran
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Latar Belakang
Anemia adalah kekurangan seldarah merah,yang ditunjukkan oleh rendahnya
tingkat hemoglobin yang sehat. Tingkat hemoglobin normal pada anak lebih rendah
daritingkat hemoglobin pada orang dewasa. Bayi baru lahir memiliki hemoglobin
normal 170-200 g/l. setelah lair, konsentrasi hemoglobin menurun drastic sehingga
pada usia 2-3 bulan kadar hemoglobinnya berkisar 110-120 g/l. kisaran ini bertahan
terus hingga usia sekolah, yang meningkat menjadi 130 g/l
Anemia dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak yang
berdampak serius dalam jangka panjang. Asian Development Bank
(ADB)mengatakan bahwa sekitar 22 juta anak di Indonesia terkena anemia, yang
menyebabkan hilangnya angka IQ 5 sampai 15 poin, prestasi sekolah yang buruk dan
kerugian potensi masa depan hingga 2,5%. Karena itu kita semua harus
mewaspadainya.
II. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x 15 menit, diharapkan peserta
penyuluhan mampu memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan serta pencegahan anemia
III. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, pasien diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian Anemia
2. Menyebutkan penyebab dari Anemia
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari Anemia
4. Menyebutkan penatalaksanaan pengobatan Anemia
5. Menyebutkan cara pencegahan Anemia
35
IV. Materi
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila jumlah sel darah
merah (eritrosit) dana tau jumlah hemoglobin dalam darah menurun dibawah
normal. Sel darah merah dan hemoglobin ini berfungsi untuk mengantarkan
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. anpa kecukupan pasokan oksigen,
banyak jaringan dan organ tubuh akan terganggu
2. Penyebab Anemia
a. Kurang nutrisi/ kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, terutama yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
b. Penyakit kronis
c. Kurang zat besi Karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamilan, masa tumbuh kembang 9untuk laki-laki sampai dengan usia 20
tahun, untuk perempuan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit
infeksi
d. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang
berlebihan, sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing
e. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3. Tanda dan gejala Anemia
Tanda dan gejala dari Anemia meliputi:
a. Perasaan mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5L)
b. Sering mengantuk
c. Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/
perubahan posisi
d. Sering pusing/ sakit kepala
4. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang
menimbulkannya. Jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan darah
yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan drah tersebut yang perlu
diobati. Jika anemia terjadi karena konsumsi makanan tanpa kandungan zat
besi maka pengobatannya adalah mengubah diet makanan menjadi kaya akan
zat besi.
- Menambah pemasukan zat esi kedalam tubuh dengan minum Tablet
Tambah Darah (TTD)
- Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
5. Pencegahan Anemia
36
- Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama
yang berasal dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur.
Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati/ tumbuh-tumbuhan
yaitu bayam, kangkung, daun singkong, kacang-kacangan, tahu, tempe.
Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh
tidak kemasukan cacing
- Agar zat besi dapat diserap dengan baikoleh tubuh maka konsumsi juga
makanan yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
- Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan
masyarakat.
37
No Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Media
Kegiatan
2 Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Leaflet
15 menit pengertian dari 2. Memperhatikan
Anemia 3. Memperhatikan
2. Menyebutkan 4. Memperhatikan
penyebab dari 5. Memperhatikan
Anemia 6. Memberikan
3. Menyebutkan pertanyaan
tanda dan gejala
dari Anemia
4. Menyebutkan
cara pencegahan
dari Anemia
5. Menyebutkan
cara pengobatan
dari Anemia
6. Memberi
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
3 Penutup 1. Memberikan 1. Mendengarkan Leaflet
5 menit kesimpulan 2. Mendengarkan
tentang materi 3. Menjawab
yang sudah salam
disampaikan
2. Mengucapkan
terimakasih atas
peran serta
peserta
3. Mengucapkan
salam penutup
VIII.Evaluasi
Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan
memberikan reinforcement kepada peserta dapat menjawab pertanyaan
38
IX. Daftar Pustaka
Vinorra, Defnitya.2016.SAP Anemia.
https://www.scribd.com/doc/304089469/SAP-Anemia. (Diakses pada tanggal 30
November 2021)
39
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
LEMBAR HEALTH EDUCATION (HE) / PENYULUHAN KESEHATAN
Diagnosa Keperawatan : Anemia Sasaran Penyuluhan : Keluarga dan Pasien
Sub Pokok Bahasan : Anemia Hari/Tanggal :Sabtu, 27 November 2021
Tempat :
TUJUAN INSTRUKSIONAL
NO. RINCIAN MATERI AVA/METODE* EVALUASI
UMUM KHUSUS
Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Pengertian Anemia Leaflet 1. Pasien atau keluarga
penyuluhan kesehatan penyuluhan kesehatan, Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila mampu menjelaskan
selama 1x 15 menit, pasien diharapkan jumlah sel darah merah (eritrosit) dana tau jumlah tentang pengertian
diharapkan peserta mampu: hemoglobin dalam darah menurun dibawah dari Anemia
penyuluhan mampu 1. Menjelaskan normal. Sel darah merah dan hemoglobin ini 2. Pasien atau keluarga
memahami tentang pengertian berfungsi untuk mengantarkan oksigen dari paru- mampu
pengertian, penyebab, Anemia paru ke seluruh tubuh. anpa kecukupan pasokan menyebutkan
tanda dan gejala, 2. Menyebutkan oksigen, banyak jaringan dan organ tubuh akan penyebab dari
pengobatan serta penyebab dari terganggu Anemia
pencegahan anemia Anemia 2. Penyebab Anemia 3. Pasien atau keluarga
3. Menyebutkan a. Kurang nutrisi/ kurang mengkonsumsi mampu
tanda dan gejala makanan yang mengandung zat besi, terutama menyebutkan tanda
dari Anemia yang berasal dari sumber hewani yang mudah dan gejala dari
40
4. Menyebutkan diserap Anemia
penatalaksanaa b. Penyakit kronis 4. Pasien atau keluarga
n pengobatan c. Kurang zat besi Karena kebutuhan yang mampu
Anemia meningkat seperti pada kehamilan, masa menyebutkan cara
5. Menyebutkan tumbuh kembang 9untuk laki-laki sampai mencegah Anemia
cara dengan usia 20 tahun, untuk perempuan 5. Pasien atau keluarga
pencegahan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit mampu
Anemia infeksi menyebutkan cara
d. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pengobatan dari
perdarahan seperti haid yang berlebihan, sering Anemia
melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena
cacing
e. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3. Tanda dan gejala Anemia
Tanda dan gejala dari Anemia meliputi:
a. Perasaan mudah lelah, lemah, letih, lesu,
lunlai (5L)
b. Sering mengantuk
c. Pandangan berkunang-kunang dari posisi
41
jongkok ke posisi berdiri/ perubahan posisi
d. Sering pusing/ sakit kepala
4. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor
penyebab yang menimbulkannya. Jika anemia
yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang
terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan
drah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia
terjadi karena konsumsi makanan tanpa
kandungan zat besi maka pengobatannya adalah
mengubah diet makanan menjadi kaya akan zat
besi.
- Menambah pemasukan zat esi kedalam
tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah
(TTD)
- Mengobati penyakit yang menyebabkan
atau memperberat anemia seperti
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
5. Pencegahan Anemia
- Meningkatkan konsumsi makanan yang
42
mengandung zat besi terutama yang berasal
dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu,
keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal
dari sumber nabati/ tumbuh-tumbuhan yaitu
bayam, kangkung, daun singkong, kacang-
kacangan, tahu, tempe. Menjaga kebersihan
lingkungan dan kebersihan perorangan agar
tubuh tidak kemasukan cacing
- Agar zat besi dapat diserap dengan baikoleh
tubuh maka konsumsi juga makanan yang
mengandung vitamin C yang terdapat pada
buah-buahan
- Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke
pelayanan kesehatan masyarakat.
Keterangan:
* AVA/ Metode disesuaikan dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak balik atau metode lain.
Mengetahui, Kediri, 27 November 2021
Pembimbing Praktik Mahasiswa