Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM


HEMATOLOGI (ANEMIA) DI RUANG KASUARI RSUD SIMPANG LIMA
GUMUL KEDIRI

ELSE DWISEPTYANI
(01.2.20.00718)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
STIKES RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : ELSE DWISEPTYANI


NIM : 01.2.20.00718
JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA Tn. S DENGAN
GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI (ANEMIA) DI RUANG
KASUARI RSUD SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Kediri, 27 November 2021
Pembimbing Klinik Ruang Kasuari

Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., M.Kep Dwi Prathiwi Wahyu Diasih, A.Md., Kep

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih anugerah-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan “Laporan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah 1”.
Laporan ini saya susun sebagai penugasan laporan asuhan keperawatan mulai
tanggal 25 November 2021 di RSUD Simpang Lima Gumul Kediri.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing yaitu Ibu Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., M.Kep yang telah
membimbing dalam penyusunan asuhan keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran dalam perbaikan langkah selanjutnya sangat saya harapkan.

Kediri, 27 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................
Halaman Pengesahan........................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................iii
BAB 1 TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian.............................................................................................1
1.2 Etiologi..................................................................................................1
1.3 Anatomi Fisiologi.................................................................................1
1.4 Patofisiologi..........................................................................................2
1.5 Manifestasi Klinis.................................................................................3
1.6 Pemeriksaan Penunjang........................................................................4
1.7 Klasifikasi.............................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian.............................................................................................7
2.2 Pemeriksaan Fisik.................................................................................7
2.3 Diagnosa Keperawatan (SDKI)............................................................9
2.4 Intervensi Keperawatan (SLKI)............................................................10
2.5 Implementasi Keerawatan (SIKI).........................................................12
2.6 Evaluasi.................................................................................................14
2.7 Daftar Pustaka.......................................................................................15
BAB 3 LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian.............................................................................................16
3.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI)............................................................23
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)..............................................27
3.4 Tindakan Keperawatan (SIKI)..............................................................30
3.5 Evaluasi Keperawatan..........................................................................32
Lampiran:
1) SAP
2) Lembar HE
3) Log Book
4) Leaflet
5) Lembar Bimbingan

iii
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/ atau masa
hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen
bagi jaringan tubuh (Handayani, 2008). Secara labortaoris, anemia dijabarkan
sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematocrit di
bawah normal.
Anemia adalah suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari normal,
anemia merefleksikan jumlah eritrosit yang kurang dari normal di dalam sirkulasi.
Akibatnya, jumlah oksigen yang dihantarkan ke jaringan tubuh juga berkurang.
Anemia bukan merupakan kondisi penyakit khusus melainkan suatu tanda adanya
gangguan mendasari. Sejauh ini anemia merupakan kondisi hematologi yang
paling sering terjadi. Terdapat beberapa jenis anemia. Sebuah pendekatan
fisiologi mengklasifikasikan anemia sesuai dengan penyebab defisiensi eritrosit,
apakah disebabkan oleh cacat produksi (anemia hipoproliferatif), oleh destruksi/
penghancuran anemia hemofoli atau oleh kehilangan (perdarahan).

1.2. Etiologi
Menurut Underwood (2005) penyebab umum dari anemia antara lain:
1) Kekurangan zat besi
2) Perdarahan usus
3) Perdarahan ginetik
4) Kekurangan vitamin B12
5) Kekurangan asam folat
6) Gangguan sumsum tulang.

Scara garis besar, anemia disebabkan oleh;


1) Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada gangguan sistem imun,
talasemania
2) Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit aplastic, kekurangan
nutrisi
3) Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya karena akibat perdarahan
akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis dan rauma.
1.3. Anatomi Fisiologi
Bagian-bagian darah menurut Syaifuddin (1997) meliputi:
1) Air : 91%

1
2) Protein : 3% (albumin, globulin, protombin, dan fibrinogen)
3) Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,
magnesium, kalsium dan zat besi)
4) Bahan Organik: 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan
asam amino)

Darah terdiri dari dua bagian yaitu:


1) Sel-sel darah ada 3 macam yaitu:
a. Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit berbentuk cakram bikonkav, tanpa inti sel, berdiameter 8 mikron,
tebalnya 2 ikron, dan ditengah tebalnya 1 mikron. Eritrosit mengandung
hemoglobin yang memberinya warna merah.
b. Leukosit (sel darah putih)
Leukosit dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Granulosit, adalah leukosit yang didalam sitoplasmanya memiliki
butir-butir kasar (granula).jenisnya adalah eosinophil, basofil dan
netrofil.
b) Agranulosit, adalah leukosit yang sitoplasmanya tidak memiliki
granula, jenisnya adalah limfosit (sel T dan sel B) dan monosit.
c) Trombosit/ platelet (sel pembeku darah)
d) Plasma darah, terdiri dari air dan protein darah yaitu albumin,
glubolin, dan fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur
fibrinogen disebut serum darah.
1.4. Patofisiologis
Sel darah merah (eritrosit) tidak memiliki inti sel, mitokondria, atau
ribosom. Seldarah merah tidak dapat bereproduksi atau melakukan fosforilasi
oksidatif sel atau sintesis protein. Sel darah merah mengandung protein
hemoglobin, yang mengangkut sebagian besar oksigen dari peruke sel-sel
diseluruh tubuh. hemoglobin menempati sebagian besar ruang intrasel eritrosit.
Sel darah merah diproduksi di dalam sumsum tulang yang berespon erhadap
faktor pertumbuhan hemopoietik, terutama eritropoietin, dan memerlukan zat
besi, asam folat serta vitamin B12 untuk melakukan sintesis. Pada saat sel darah
merah hampir matang, sel aka dilepas keluar dari sumsum tulang, dan mencapai
fase matang di dalam aliran darah, dengan masa hidup sekitar 120 hari.
Selanjutnya, sel ini akan mengalami desintegrasi dan mati. Sel-sel darah merah
yang mati diganti sel-sel yang baru yang dihasilkan dari sumsum tulang. Jika sel
darah merah yang mati dalam jumlah berlebih, sel darah merah yang belum

2
matang akan dilepas dalam jumlah yang lebih banyak dari normal, akibatnya
meningkatkan kadar retikulosit yang bersirkulasi yang dikenali sebagai salah satu
jenis anemia. Anemia akibat gangguan pembentukan sel darah merah terjadi jika
jumlah besi tidak adekuat atau tidak dapat diakses, atau kekurangan asam folat,
vitamin B12, atau globulin. Produksi sel sarah merah juga dapat tidak mencukupi
jika mengalami penyakit sumsum tulang lainnya. Defisiensi eritroportin, yang
dapat terjadi pada gagal ginjal, juga dapat menyebabkan penurunan produksi sel
darah merah. Anemia akibat gangguan pembentukan sel darah merah berukuran
terlalu kecil (mikrositik) atau terlalu besar (makrositik), dan kandungan
hemoglobin yang secara abnormal rendah (hipohromik (Corwin, 2009)
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau
kehilangans sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
(missal berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi,
pajanan toksik, invasi tumor, atau kebanakan akibat penyebab yang tidak
diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolysis
(destruksi).

1.5. Manifestasi Klinis


Menurut Robbins (2007) tanda dan gejala anemia meliputi:
1) Kelopak mata pucat
sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika
meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata atau
konjungtiva akan melihat bahwa bagian dalam kelopakmata tampak pucat.
2) Sering kelelahan
jika merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi
memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energy tubuh sangat
tergantung pada oksidasi dan sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh
ikut berkurang.
3) Sakit kepala
orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus
menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini
sering menyebabkan sakit kepala.
4) Sering mual
Orang yang menderita anemia sering kali mengalami gejala morning sickness
atau mual setelah mereka bangun dari tidur
5) Sesak napas

3
Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh, hal ini
membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-
engah ketika melakukan aktivitas.
6) Denyut jantung tidak teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat
atau memiliki kecepatan abnormal, ketika tubuh mengalami kekurangan
oksigen denyut jantung meningkat.
7) Wajah pucat
Jika mengalami anemia, wajah akan terlihat pucat. Kulit juga akan mengalami
putih kekuningan
8) Rambut rontok
Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, akan
mengalami penipisan rabut dengan cepat.
9) Menurunkan kekebalan tubuh
Ketika tubuh memiliki energy yang sangat sedikit kekebalan atau kemampuan
tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun

1.6. Pemeriksaan Penunjang


1) Jumlah darah lengkap (JDL)
Hemoglobin dan hematocrit menurun
2) Jumlah eritrosit menurun
Menurun berat (aplastic), MCV (Volume Corpuscular Merata) dan MCH
(hemoglobin Corpuscular Merata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit
hipokronik, peningkatan pansitopenia (aplastic)
3) Jumlah retikulosit
Bervariasi, missal: menurun, meningkat (respon sumsum tulang terhadap
kehilangan darah/ hemolysis)
4) Pewarna sel darah merah
Mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus
anemia)
5) LED
Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi,
Misal: peningkatan sel darah merah, atau penyakit malignasi
6) Masa hidup sel darah merah
Berguna dalam membedakan diagnosis anemia, missal: pada ipe anemia
tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek
7) Tes kerapuhan eritrosit

4
Menurun
8) SDP
Jumlah sel total sama dengans sel darah merah (diferensial) mungkin
meningkat 9hemolitik) atau menurun (aplastic)
Jumlah rombosit : menurun (aplastic), meningkat, normal atau tinggi
(hemolitik)
9) Hemoglobin elektroforesis
Mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin
10) Bilirubin serum (tak terkonjugasi)
Menignkat: hemlitik
11) Folats erum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan/ absorpsi.
12) Besi serum: tak ada, tinggi (hemolitik)
13) TBC serum: meningkat
14) Ferritin serum: meningkat
15) Masa perdarahan: memanjang (aplastic)
16) LDH serum: menurun
17) Tes Schiling; penurunan ekskresi vitamin B12 urine
18) Guaiak: mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut/ kronis
19) Analisa gaster: penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
asam hidroklorik bebas
20) Aspirasi sumsum tulang/ pemeriksaan/biopsy:
Sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran dan bentuk,membentuk,
membedakan tipe anemia, missal peningkatan mengoblas, lemak sumsum
dengan penurunan sel darah (aplastic).
21) Pemeriksaan andoskopik dan
22) radiografik: memeriksa sisi perdarahan G! (Doenges, 2000)

1.7. Klasifikasi
Klasifikasi anemia berdasarkan penyebabnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu:
1) Anemia karena hilangnya sel darah merah, terjadi akibat perdarahan
karena berbagai sebab seperti perlukaan, perdarahan gastrointestinal,
perdarahan uterus, perdarahan hidung, dan perdarahan akibat oprasi.
2) Anemia karena menurunnya produksi sel darah merah, dapat
disebabkan karena kekurangan unsur penyusun sel darah merah (asam

5
folat, vitamin B12, dan zat besi), gangguan fungsi sumsum tulang
(adanya tumor, pengobatan, toksin), tidak adekuatnya stimulasi karena
berkurangnya eritropoitin (pada penyakit ginjal kronik).
3) Anemia akrena meningkatnya destruksi/ kerusakan sel darah merah,
dapat terjadi karena overaktifnya Reticu loendothelial System (RES).
Meningkatnya destruksi sel darahmerah dan tidak adekuatnya produksi
sel darah merah biasanya karena faktor:
a. Kemampuan respon sumsum tulang terhadap penurunan sel darah
merah kurang karena meningkatnya jumlah retikulosit dalam
sirkulasi darah.
b. Meningkatnya sel-sel darah merah yang masih muda dalam
sumsum tulang dibandingkan yang matur/ matang.
c. Ada atau tidaknya hasil destruksi sel darah merah dalam sirkulasi
(seperti meningkatnya kadar bilirubin).

6
BAB 2
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1) Identifikasi klien yang meliputi: nama, umur, jeniskelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku bangsa, status perkawinan, alamat, tanggal masuk, ruangan,
nomor registrasi, diagnose medis
2) Riwatyat penyakit
a. Keluhan utama:
Biasanya klien datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari gusi,
bitnik-bintik merah apda kedua tangan dan kaki
b. Riwayat penyakit sekarang
Mencakup data kapan merasakan keluhan sampai keluhan yang dirasakan saat
ini
c. Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien dulu sudah menderita penyakit seperti ini
d. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah anggota keluarga ada yang pernah menderita
penyakit seperti ini.
2.2 Pemeriksaan Fisik
1) Aktifitas/ istirahat
Gejala: keletihankelemahan, malaise umum,kehilangan produktivitas, penurunan
semangat untuk bekerja, toleransi teradap latihan rendah, kebutuhan untuk tidur
dan istirahat lebih banyak.

Tanda: takikardia/ takpnea;dyspnea pada bekerja atau istirahat, letargi, menarik


diri, apatis, lesu, dan kurang tertarikpada sekitarnya, kelemahan tot dan
penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak tegak, bahu menurun, postur lunglai,
berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunjukkan keletihan.
2) Sirkulasi
Gejala: riayat kehilangan darah kronis, mis; perdarahan Gl kronis, menstruasi
berat; angina, cronic Heart Failure (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat
endocarditis infktif kronis, palpitasi (takikardia kompensasi).

Tanda: tekanan darah; peningkatan sistolik dengan diastolic stabil dan tekanan
nadi melebar; hipotensi postural, distrimia; abnormalis EKG, mis; depresi segmen
ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia, bunyi jantung; murmur
sistolik. Ekstermitas (warna): pucat pada kulit dan membrane mukosa

7
(konjungtiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit
hitam, pucat tampak sebagai keabu abuan); kulit seperti berlilin, pucat atau
kuning lemon terang. Sklera: biru atau putih seperti mutiara. Pengisian kapiler
melambat (penurunan aliran darah keperifer dan vasokontriksi kompensasi).
Kuku; mudah patah, berbentuk seperti sendok (koikologikia) (DB). Rambut;
kering, mudah putus, menipis; tumbuh uban secara premature.
3) Integritas ego
Tanda: keyakinan agama/ budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, mis;
penolakan transfuse edarah

Gejala: depresi

4) Eliminasi
Gejala: riwayat piclonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan
haluaran urine.

Tanda: distensi abdomen


5) Makanan/ cairan
Penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/ masukan produk
sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada farinf).
Mual/ muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badab.
6) Neurosensori
Gejala: sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidakmampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.
Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah; paresthesia tangan/ kaki (AP);
klaudikasi. Sensasi menjadi dingin.

Tanda: peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental: tak
mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik: hemoragis retina (aplastic,
AP). Epitaksis: perdarahan dari lubang-lubang (aplastic). Gangguan koordinasi,
ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis.
7) Nyeri/ kenyamanan
Gejala: nyeri abdomen samara: sakit kepala
8) Pernapasan
Gejala: riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda: takipnea, ortopnea, dan dyspnea

8
9) Seksualitas
Gejala: perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB).
Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda: serviks dan dinding vagina pucat.

2.3 Diagnosa Keperawatan


Keletihan (D.0057)
Definisi : Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat
Gejala dan Tanda mayor Penyebab
 Subjektif 1. Gangguan tidur
1. Merasa energy tidak pulih 2. Gaya hidup monoton
walaupun telah tidur 3. Kondisi fisiologis (mis. Penyakit
2. Merasa kurang tenaga kronis, penyakit terminal, anemia,
3. Mengeluh lelah malnutrisi, kehamilan)
 Objektif 4. Program perawatan/ pengobatan
1. Tidak mampu mempertahankan jangka panjang
aktivitas rutin 5. Peristiwa hidup negative
2. Tampak lesu 6. Stress berlebihan
Gejala dan Tanda minor 7. Depresi

 Subjektif
1. Merasa bersalah akibat tidak
mampu menjalankan tanggung
jawab
2. Libido menurun
 Objektif
1. Kebutuhan istirahat meningkat

9
Defisit Perawatan Diri (D. 0109))
Definisi : Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri
Gejala dan Tanda mayor Penyebab
 Subjektif 1. Gangguan musculoskeletal
1. Menolak melakukan perawatan 2. Gangguan neuromuskuler
diri 3. Kelemahan
 Objektif 4. Gangguan psikologis dan/ atau
1. Tidak mampu mandi/ psikotik
mengenakan pakaian/makan/ke 5. Penurunan motivasi/minat
toilet/berhias secara mandiri
2. Minat melakukan perawatan diri
kurang
Gejala dan Tanda minor
 Subjektif
(Tidak Tersedia)
 Objektif
(Tidak Tersedia)

2.4 Intervensi Keperawatan


Perawatan Diri (L.11103)
Kemampuan melakukan atau menjelaskan aktivitas perawatan diri
Kriteria Hasil Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Kemampuan 1 2 3 4 5
mandi
Kemampuan 1 2 3 4 5
mengenakan
pakaian
Kemampuan 1 2 3 4 5
makan
Kemampuan ke 1 2 3 4 5
toilet (BAK/BAB)
Verbalisasi 1 2 3 4 5
melakukan
keinginan
melakukan

10
perawatan diri
Minat melakukan 1 2 3 4 5
perawatan diri
Mempertahankan 1 2 3 4 5
kebersihan diri
Mempertahankan 1 2 3 4 5
kebersihan mulut

Tingkat Keletihan (L05046)


Kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat
Kriteria Hasil Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Verbalisasi lelah 1 2 3 4 5
Lesu 1 2 3 4 5
Gangguan 1 2 3 4 5
konsentrasi
Sakit kepala 1 2 3 4 5
Sakit 1 2 3 4 5
tenggorokan
Mengi 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Frekuensi Napas 1 2 3 4 5
Perasaan 1 2 3 4 5
bersalah
Memburuk Cukup Sedang Cuukup Membaik
Kriteria Hasil
Memburuk Membaik
Selera makan 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Libido 1 2 3 4 5
Pola Istirahat 1 2 3 4 5

11
2.5 Implementasi Keperawatan
Manajemen Energi (I.05178)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi
atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan proses pemulihan
Tindakan (Observasi) Tindakan (Teraupetik)
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh 1. Sediakan lingkungan nyaman
yang mengakibatkan kelelahan dan rendah stimulus (mis.
2. Monitor kelelahan fisik dan Cahaya, suara, kunjungan)
emosional 2. Lakukan latihan rentang gerak
3. Monitor pola dan jam tidur pasif dan/ atau aktif
4. Monitor lokasi dan 3. Berikan aktivitas distraksi yang
ketidaknyamanan selama melakukan menenangkan
aktivitas 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Tindakan (Edukasi) Tindakan (Kolaborasi)
1. Anjurkan tirah baring 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
2. Anjurkan melakukan aktivitas tentang cara meningkatkan
secara bertahap asupan makanan.
3. Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan

Edukasi Aktivitas/ Istirahat (I.12362)


Definisi : Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat

Tindakan (Observasi) Tindakan (Teraupetik)


1. Identifikasi kesiapan dan 1. Sediakan materi dan media
kemampuan menerima informasi pengaturan aktivtas dan
Tindakan (Edukasi) istirahat
1. Jelaskan pentingnya melakukan 2. Jadwalkan pemberian
aktivitas fisik/ olahraga secara rutin pendidikan kesehatan sesuai
2. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kesepakatan
kelompok, aktivitas bermain atau 3. Berikan kesempatan kepada

12
aktivitas lainnya pasien dan keluarga untuk
3. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas bertanya
dan istirahat
4. Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan,
sesak napas saat aktivitas)
5. Ajarkan cara mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan

Defisit Perawatan Diri: BAB/BAK (I.11349)


Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan buang air kecil (BAK dan buang air
besar (BAB)
Tindakan (Observasi) Tindakan (Teraupetik)
1. Identifikasi kebiasaan BAK/BAB 1. Buka pakaian yang diperlukan
2. Monitorintegritas kulit pasien untuk memudahkan eliminasi
Tindakan (Edukasi) 2. Dukungan penggunaan
1. Anjurkan BAK/BAB secara rutin toilet/commode/pispot/urinal
2. Anjurkan ke kamar mandi/ toilet, secara konsisten
jika perlu 3. Jaga privasi selama eliminasi
4. Gantipakaian pasien setelah
eliminasi, jika perlu
5. Bersihkan alat bantu BAK/BAB
setelah digunakan
6. Latih BAK/BAB sesuai jadwal,
jika perlu
7. Sediakan alat bantu (mis.
Kateter eksternal, urinal), jika
perlu

Defisit Perawatan Diri: Mandi (I. 11352)


Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

Tindakan (Observasi) Tindakan (Teraupetik)


1. Identifikasi usia dan budaya dalam 1. Sediakan peralatan mandi (mis.
membantu kebersihan diri Sabun, sikat gigi, shampoo,
2. Identifikasi jenis bantuan yang pelembab kulit)

13
dibutuhkan 2. Sediakan lingkungan yang aman
3. Monitor kebersihan tubuh (mis. dan nyaman
Rambut, mulut, kulit, kuku) 3. Fasilitasi menggosok gigi,
4. Monitor integritas kulit sesuai kebutuhan
Tindakan (Edukasi) 4. Fasilitasi mandi, sesuai
1. Jelaskan manfaat mandi dan kebutuhan
dampak tidak mandi terhadap 5. Pertahankan kebiasaan
kesehatan kebersihan diri
2. Ajarkan kepada keluarga cara 6. Berikan bantuan sesuai tingkat
memandikan pasien. Jika perlu kemandirian.

1.6. Evaluasi
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data
subjektif dan objektif yang menunjukkan mengenai tujuan asuhan keperawatan
sudah dapat dicapai atau belum, masalah apa yang sudah dipecahkan dana pa
yang perlu dikaji lagi, di rencanakan atau dilaksanakan
Evaluasi merupakan tahap akhir pross keperawtaan yang merupakan
aktvitas berkesinambungan dari awal (pengkajian) sampai tahap akhir atau
evaluasi dan melibatkan pasien/ keluarga. Evaluasi bertujuan untuk menilai
keefektifan rencana strategi asuhan keperawatan. Wvaluasi terdiri dari evaluasi
proses, untuk menilai apakah prosedur dilakukan sesuai dengan rencana dan
evaluasi hasil berfokus pada perubahan perilaku dan keadaan kesehatan pasien
sebagai tindakan keperawatan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Bachrudin, M dan Moh. Najib.2016. Keperawatan Medikal Bedah 1.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/KMB-
1-Komprehensif.pdf. (Diakses pada tanggal 29 November 2021)
Doenges ME.2010. Nursing Care Plans. Guidelines for individualizing client care
across the life span. Editin 8. Philadelphia F A Davis company
Effendy, Fauzan. Asuhna Keperawatan pada Ibu N yang mengalami anemia di ruang
dahlia RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/1083/FAUZAN
%20EFFENDY%20KTI.pdf?sequence=1&isAllowed=y. (Diakses pada
tanggal 29 November 2021)
Niniksri.2012. KTI Anemia. https://www.scribd.com/doc/110150721/Kti-Anemia.
(Diakses pada tanggal 28 November 2021)
PPNI.2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI.2018, STandar Luaran Keperawatan Indoneia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

15
BAB 3
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

NAMA MAHASISWA : ELSE DWISEPTYANI


NIM : 01.2.20.00718
RUANG : KASUARI
TANGGAL : 26 NOVEMBER 2021

1. BIODATA:
Nama : Tn. S
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Dns. Joho- Wates
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Tanggal MRS : Kamis, 25 November 2021
Tanggal Pengkajian : 26 November 2021
Golongan Darah : O+
Diagnosa Medis : Anemia Mikrosistik

2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lelah, lesu sejak 2 bulan yang lalu dan rambut
rontok

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan tubuhnya terasa lelah, lesusejak 2 bulan yang lalu dan rambut
rontok

4. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


Pasien mengatakan ini ke empat kalinya ia dirawat di rumah sakit karena anemia.
Pasien mengatakan sudah tiga kali dirawat di RS Bhayangkara karena anemia.
Perawatan pertama dilakukan pada tanggal 03 Maret 2011, perawatan kedua
tanggal 07 Maret 2018, perawatan ketiga pada tanggal 07 Desember 2019 dan
yang keempat adalah di RSUD SLG Kediri pada tanggal 25 November 2021.

16
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya yang lain tidak mempunyai
penyakit anemia

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki
; Pasien

6. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


Tidak dikaji

7. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI (Makan, istirahat, tidur, eliminasi, aktifitas,


kebersihan dan seksual)
No Activity Daily Sebelum sakit Sesudah sakit
Living (ADL)
1 Pemenuhan Makan/ Minum Makan/ Minum
kebutuhan Jumlah: 3x sehari Jumlah: 3x sehari
Nutrisi dan 1) Nasi: ½ porsi 1) Nasi: ½ porsi
Cairan 2) Lauk: ada/ tidak, Nabati/ 2) Lauk: ada/ tidak, nabati/
Hewani hewani
3) Sayur: ada/ tidak 3) Sayur: ada/ tidak
4) Minum: 750 cc/ hari 4) Minum: 300 cc/ hari

17
Pantangan: Tidak ada Pantangan: Tidak ada

Kesulitan Makan/ Minum: Tidak Kesulitan Makan/ Minum:


Tidak
Usaha mengatasi kesulitan: Tidak
ada Usaha mengatasi keksulitan:
Tidak ada
2 Pola Eliminasi BAK: 3-4 x/ hari BAK: 2-3 x/ hari
Jumlah: - Jumlah: 200 cc

BAB: 1x/ hari BAB: Selama dirawat dirumah


Konsistensi: Padat saki, pasien belum BAB
Konsistensi:-

Masalah dan Cara mengatasi: Tidak Masalah dan Cara mengatasi:


ada Tidak ada
3 Pola istirahat Siang: 2 Jam Siang: 3 Jam
Tidur Sore: - Sore: 1 Jam
Malam: 7 Jam Malam: 8 Jam

Gangguan Tidur: Tidak ada Gangguan Tidur: Tidak ada

Penggunaan Obat Tidur: Tidak ada Penggunaan Obat Tidur: Tidak


ada
4 Personal 1) Frekuensi Mandi: 2x/ hari 1) Frekuensi Mandi:
Hygiene 2) Frekuensi mencuci rambut: Selama dirawat pasien
(Kebersihan 1x/ hari belum mandi sama
Diri) 3) Frekuensi gosok gigi: 2x/ sekali
hari 2) Frekuensi mencuci
4) Keadaan kuku: Rapi rambut: 2x sehari
5) Ganti baju: 3x/ hari 3) Frekuensi gosok gigi: x/
hari
4) Keadaan kuku: Rapi
5) Ganti Baju: 1x/ hari
5 Aktivitas Lain Aktivitas rutin: Pergi kesawah Aktivitas rutin: berbaring di
tempat tidur
Aktivitas yang dilakukan pada Aktivitas yang dilakukan pada

18
waktu luang: Istirahat waktu luang: berbaring di
tempat tidur

8. KEADAAN/ PENAMPILAN/ KESAN UMUM PASIEN


Pasien tampak pucat, lemas, letih, dan lesu

9. TANDA-TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 36,6oC
Denyut Nadi : 75x/ menit
Tekanan Darah : 163/ 100 mmHg
Pernafasan : 20x/ menit
BB/ TB : - Kg, - Cm

10. PEMERIKSAAN FISIK


A. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Bentuk kepala simetris, rambut berwarna hitam putih, rambut rontok, tidak
ada kelainan pada wajah, tidak ada kelainan pada mata, tidak ada kelainan
pada hidung, tidak ada kelainan pada mulut, tidak ada kelainan pada gigi,
tidak ada kelainan pada lidah dan tidk ada kelainan pada tenggorokan.
B. Pemeriksaan Integumen Kulit dan Kuku
Tidak dikaji
C. Pemeriksaan payudara dan Ketiak (Bila diperlukan)
Tidak dikaji
D. Pemeriksaan Dada/ Thorak
Tidak dikaji
E. Pemeriksaan Jantung
Suara jantung normal
F. Pemeriksaan Abdomen
Warna kulit normal, bentuk cekung (ski), umbilikulus normal, bising usus
normal, suara abdomen dullnes.
G. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya (bila diperlukan)
Tidak dikaji
H. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Tidak dikaji
I. Pemeriksaan Neurologi
Tidak dikaji
J. Pemeriksaan Status Mental

19
Psien mengatakan takut terhadap terapi/ pembedahan/ lingkungan rumah
sakit.

11. Pemeriksaan Penunjang Medis


Tanggal: 25 November 2021
No Pemeriksaan Hasil Hasil Normal Interpretasi Hasil
1 ELEKTROLIT
- Elektrolit 4.13 3.5-5.5 mmol/L Normal
Kalium
- Elektrolit 144.38 135-145 mmol/L Normal
Natrium
- Elektrolit 106.50 98-108 mmol/L Normal
Chlorida
2 HEMATOLOGI
- Hemoglobin 5.7 Laki-laki: 13-18 Menurun
gr/dL
- Hitung 5500 Laki-laki: 4.300- Normal
Leukosit 10.300/ml
- Hitung 0 0-4% Normal
Jenis
Leukosit Eo 0 0-1% Normal
- Hitung
Jenis 4 0-5% Normal
Leukosit Ba
- Hitung
Jenis 67 50-70% Normal
Leukosit
Stab
- Hitung 17 20-40% Menurun
Jenis
Leukosit
Seg 12 0-6% Menurun
- Hitung
Jenis Laki-
Leukosit 2930000 laki:4.300.000- Menurun
Lim 6.000.000
- Hitung Laki-laki: 45-

20
Jenis 19.3 50% Menurun
Leukosit 334000 150.000- Normal
3 Mono 450.000/ml
- Hitung
Eritrosit 22,3 Laki-laki: <37
- Hematokrit U/L
- Hitung 126 70-140 g/dL
Trombosit
KIMIA KLINIK 56 10-50 mg/dL
4 - SGOT 2,22 <1,2 mg/dL
16,3 Laki-laki:<42
- Glukosa U/L
Darah Acak Negatif
- Urea
- Creatinin
- SGPT
IMUNOLOGI
Rapid Antigen

12. Pelaksanaan/ Therapi


1. Infus:
a. PZ : Cairan ini mengandung natrium dan clorida. Cairan infus ini
digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi
ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi
dengan baik.
2. PO;
a. Hemafort: merupaka vitamin yang digunakan untuk ekkurangan darah
karena kekurangan zat besi, perdarahan, anak dalam masa pertumbuhan,
haid, waktu hamil, baru sembuh dari suatu penyakit, sesudah operasi,
anemia makrositik hiperkromik 9ukuran sel darah merah membesar namun
jumlahnya dibawah normal), anemia karena kurang gizi, pencegahan
anemia sehabis donor darah.
3. Injeksi:
a. Neurosanbe: merupakan obat yang mengandung zat aktif seperti
cyanocobalamin (vitamin B12), pyridoxine (vitamin B6), dan thiamine
(vitamin B1). Obat ini bekerja menormalkan pembentukan sel darah merah
dan jaringan saraf, memodifikasi aktivitas listrik sehingga membuat rileks

21
dan memperlambat otot jantung yang terlalu aktif, serta mengendurkan
sinyal saraf keotak.
b. Ranitidin: merupakan obat yang digunakan untuk menangani gejala atau
penyakit yang berkaitan dengan produksi asam berlebih pada lambung.
Produksi asam lambung yang berlebihan dapat membuat memicu iritasi
dan peradangan pada dinding lambung dan saluran pencernaan.
4. Syirup
a. Sukralfat Syirup: merupakan obat untuk mengatasi tukaklambung, ulkus
duodenum, atau gastritis kronis. Obat ini akan menempel di bagian
lambung atau usus yang luka dan melindunginya dari asam lambung,
enzim pencernaan dan garam empedu.
5. Transfusi PRC
Transfusi PRC terutama diperlukan untuk pasien anemia, termasuk anemia
yang disebabkan oleh kehamilan dan melahirkan..

13. Harapan Klien/ Keluarga Sehubungan dengan Penyakitnya


Pasien dan keluarga pasien berharap pasien bisa segera sembuh dan bisa
melakukan aktivitas seperti sebelumnya.

Kediri, 27 November 2021


Pembimbing Klinik Ruangan, Tanda Tangan Mahasiswa

Dwi Prathiwi Wahyu Diasih, A.Md., Kep Else Dwiseptyani

22
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Tn. S
UMUR : 57 tahun
NO. REGISTER : -
DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH
DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN/RISIKO KEPERAWATAN
(E) (SDKI)
DS: Pasien mengatakan Kondisi Fisiologis Keletihan
tubuhnya terasa lelah, lesu (Anemia) (D.0057)
sejak 2 bulan yang lalu dan
rambut rontok
DO:
1. Pasien tampak lemas, pucat
dan lesu terbaring di tempat
tidur
2. Pasien tampak terpasang
transfuse PRC
3. Pasien tampak terpasang
Infus PZ 1000 cc/ 24 jam
4. TTV:
1. Tekanan darah :
163/100 mmHg,
2. Nadi : 75 x/mnt,
3. Suhu : 36,6 oC,
4. Pernapasan : 20 x/mnt
5. Hb: 5,7 gr/dL
DS: Keluarga pasien Kelemahan Defisit Perawatan
mengatakan selama pasien Diri
dirawat di rumah sakit belum (D.0109)
mandi sama sekali

DO:
1. Pasien tampak dibantu saat
buang air kecil
2. Pasien tampak terpasang
transfuse PRC
3. Pasien tampak terpasang

23
infus PZ
4. TTV:
1. Tekanan Darah: 63/100
mmHg
2. Nadi: 75x/menit
3. Suhu:36,6oC
4. Pernapasan: 20x/ menit

24
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Tn. S


UMUR : 57 tahun
NO. REGISTER :-
NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA
MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN
(SDKI)
1 26 Keletihan berhubungan
November dengan kondisi fisiologis
2021 (anemia) yang ditandai
dengan pasien mengatakan
tubuhnya terasa lelah, lesu
sejak 2 bulan yang lalu dan
rambut rontok, pasien
tampak lemas, pucat dan
lesu terbaring di tempat
tidur, pasien tampak
terpasang transfusi PRC
dan infus PZ 1000 cc/ 24
jam secara bergantian,
selain itu hasil TTV
diantaranya suhu:
36,6oC,tekanan darah:
163/100 mmHg, nadi: 75x/
menit, pernapasan 20x/
menit.

2 26
November Defisit perawatan diri
2021 berhubungan dengan
keletihan yang ditandai
dengan keluarga pasien
mengatakan selama pasien
dirawat di rumah sakit
belum mandi sama sekali,
pasien tampak dibantu saat

25
buang air kecil, pasien
tampak terpasang transfuse
PRC dan infus PZ 1000 cc/
24 jam secara bergantian,
selain itu hasil TTV
diantaranya suhu: 36,6oC,
tekanan darah: 163/100
mmHg, nadi: 75x/ menit,
pernapasan: 20x/ menit

26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Tn. S


UMUR : 57 tahun
NO REGISTER :-

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Keletihan


1. SLKI : Tingkat Keletihan (L.05046)
a. Verbalisasi kepulihan energi Dipertahankan/ditingkatkan pada 4
b. Tenaga Dipertahankan/ditingkatkan pada 4
c. Kemampuan melakukan aktivitas rutin Dipertahankan/ditingkatkan pada 3
d. Lesu Dipertahankan/ditingkatkan pada 3
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada

2. SLKI : Perawatan Diri

a. Kemampuan mandi Dipertahankan/ditingkatkan pada 4


b. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) Dipertahankan/ditingkatkan pada 4
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada

27
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Tn. S


UMUR : 57 tahun
NO. REGISTER : -

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL


(SIKI)
1 Keletihan berhubungan dengan kondisi Manajemen Energi (I.05178) Observasi
fisiologis (anemia) yang ditandai Observasi 1. Untuk mengetahui fungsi tubuh yang
dengan pasien mengatakan tubuhnya 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan menyebabkan keletihan
terasa lelah, lesu sejak 2 bulan yang keletihan 2. Untuk mengatur pola dan jam tidur
lalu dan rambut rontok, pasien tampak 2. Monitor pola dan jam tidur
lemas, pucat dan lesu terbaring di Terapeutik Terapeutik
tempat tidur, pasien tampak terpasang 1. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/ atau aktif 1. supaya pasien bisa bergerak pasif dan/ atau pasif
transfusi PRC dan infus PZ 1000 cc/ 2. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat 2. supaya pasien bisa duduk di sisi tempat tidur jika
24 jam secara bergantian, selain itu berpindah atau berjalan tidak dapat berpindah atau berjalan
hasil TTV diantaranya suhu: Edukasi Edukasi
36,6oC,tekanan darah: 63/100 mmHg, 1. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 1. Supaya pasien bisa kembali melakukan aktivitas
nadi: 75x/ menit, pernapasan 20x/ 2. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala 2. Supaya tidak ada yang terjadimasalah-masalah
28
menit. kelelahan tidak berkurang yang tidak diinginkan.
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan 2. Supaya asupan makanan pasien meningkat
asupan makanan

Defisit perawatan diri berhubungan Observasi Observasi


2 dengan keletihan yang ditandai dengan 1. Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan 1. Untuk mengetahui jenis bantuan yang dibutuhkan
keluarga pasien mengatakan selama 2. Monitor kebersihan tubuh (mis. Rambut, mulut, kulit, kuku) pasien dan keluarga
pasien dirawat di rumah sakit belum 2. Untuk mengetahui kebersihan pasien
mandi sama sekali, pasien tampak Terapeutik Terapeutik
dibantu saat buang air kecil, pasien 1. Pertahankan kebiasaan kebersihan diri 1. Supaya kebersihan diri pasien tetap terjaga
tampak terpasang transfuse PRC dan Edukasi Edukas
infus PZ 1000 cc/ 24 jam secara 1. Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap 1. Supaya pasien dan keluarga mengerti dan
bergantian, selain itu hasil TTV kesehatan memahami manfaat dan dampak tidak mandi
diantaranya suhu: 36,6oC, tekanan 2. Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien, jika terhadap kesehatan
darah: 63/100 mmHg, nadi: 75x/ perlu 2. Supaya keluarga mengetahui bagaimana
menit, pernapasan: 20x/ menit memandikan pasien.
29
TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Tn. S


UMUR : 57 tahun
NO.REGISTER :-
NO NO.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA
TANGAN
1 1 26
November 1. Mengkaji gejala apa saja yang
2021 dirasakan oleh pasien
12.00 - Pasien mengatakan
tubuhnya terasa lelah, lesu
sejak 2 bulan yang lalu dan
rambut rontok,

15.30 2. Mengukur TTV


Tekanan darah : 163/100
mmHg,
Nadi : 75 x/mnt,
Suhu : 36,6 oC,
16.00 Pernapasan : 20 x/mnt
3. Melakukan pemasangan
transfuse PRC 4 Kolf
2 2 26
November 1. Mengkaji bagaimana
2021 kebersihan tubuh pasien
12.00 - Keluarga pasien
mengatakan selama dirawat
di rumah sakit belum mandi
sama sekali
15.30 2. Mengukur TTV
Tekanan darah : 163/100
mmHg,
Nadi : 75 x/mnt,
Suhu : 36,6 oC,
Pernapasan : 20 x/mnt

30
TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Tn. S


UMUR : 57 tahun
NO.REGISTER :-
NO NO.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA
TANGAN
1 1 27
November 1. Mengkaji gejala apa saja yang
2021 dirasakan oleh pasien
12.00 - Pasien mengatakan
tubuhnya terasa lelah, lesu
sejak 2 bulan yang lalu dan
rambut rontok,

15.30 3. Mengukur TTV


Tekanan darah : 140/111
mmHg,
Nadi : 61 x/mnt,
Suhu : 36,2 oC,
16.00 Pernapasan : 20 x/mnt
4. Melakukan pemasangan
transfuse PRC 6 Kolf
2 2 27 1. Mengkaji bagaimana
November kebersihan tubuh pasien
2021 - Keluarga pasien
08.00 mengatakan selama dirawat
di rumah sakit belum mandi
sama sekali
2. Mengukur TTV
08.15 Tekanan darah : 140/111
mmHg,
Nadi : 61 x/mnt,
Suhu : 36,2 oC,
Pernapasan : 20 x/mnt

31
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Tn.S
UMUR : 57 tahun
NO.REGISTER : -
NO NO.DX TGL/JAM EVALUASI TANDA
TANGAN
1. 1 26
November S : Pasien mengatakan tubuhnya
2021 terasa lelah, lesu sejak 2 bulan yang
12.00 lalu dan rambut rontok
O : pasien tampak lemas, pucat dan
lesu terbaring di tempat tidur,
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital
pasien
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat

2. 2 26 S : Keluarga pasien mengatakan


November selama dirawat di rumah sakit belum
2021 mandi sama sekali
12.00
O : pasien tampak dibantu saat buang
air kecil
Suhu Tubuh : 36,6 oC
Denyut Nadi : 75 x / mnt
Tekanan Darah : 163/100
mmHg
Pernafasan : 20 x / mnt

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital
pasien
- Edukasi keluarga pasien
mengenai pentingnya

32
menjaga kebersihan tubuh

33
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Tn.S
UMUR : 57 tahun
NO.REGISTER : -
NO NO.DX TGL/JAM EVALUASI TANDA
TANGAN
1. 1 27
November S : Pasien mengatakan badan sudah
2021 terasa segar, sudah tidak merasa lelah
12.00 O : Pasien tampak tersenyum
A : masalah sudah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital

2. 2 27 S : Keluarga pasien mengatakan


November bahwa pasien sudah diseka
2021 O : Pasien Nampak banyak tersenyum
12.00 Suhu Tubuh : 36,2 oC
Denyut Nadi : 61 x / mnt
Tekanan Darah : 140/111
mmHg
Pernafasan : 20 x / mnt
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

34
Lampiran
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Anemia


Sub Pokok Bahasan : Anemia
Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 November 2021
Waktu : Pukul 12.00- selesai
Tempat :-
Penyaji : Else Dwiseptyani

I. Latar Belakang
Anemia adalah kekurangan seldarah merah,yang ditunjukkan oleh rendahnya
tingkat hemoglobin yang sehat. Tingkat hemoglobin normal pada anak lebih rendah
daritingkat hemoglobin pada orang dewasa. Bayi baru lahir memiliki hemoglobin
normal 170-200 g/l. setelah lair, konsentrasi hemoglobin menurun drastic sehingga
pada usia 2-3 bulan kadar hemoglobinnya berkisar 110-120 g/l. kisaran ini bertahan
terus hingga usia sekolah, yang meningkat menjadi 130 g/l
Anemia dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak yang
berdampak serius dalam jangka panjang. Asian Development Bank
(ADB)mengatakan bahwa sekitar 22 juta anak di Indonesia terkena anemia, yang
menyebabkan hilangnya angka IQ 5 sampai 15 poin, prestasi sekolah yang buruk dan
kerugian potensi masa depan hingga 2,5%. Karena itu kita semua harus
mewaspadainya.
II. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x 15 menit, diharapkan peserta
penyuluhan mampu memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan serta pencegahan anemia
III. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, pasien diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian Anemia
2. Menyebutkan penyebab dari Anemia
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari Anemia
4. Menyebutkan penatalaksanaan pengobatan Anemia
5. Menyebutkan cara pencegahan Anemia

35
IV. Materi
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila jumlah sel darah
merah (eritrosit) dana tau jumlah hemoglobin dalam darah menurun dibawah
normal. Sel darah merah dan hemoglobin ini berfungsi untuk mengantarkan
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. anpa kecukupan pasokan oksigen,
banyak jaringan dan organ tubuh akan terganggu
2. Penyebab Anemia
a. Kurang nutrisi/ kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, terutama yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
b. Penyakit kronis
c. Kurang zat besi Karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamilan, masa tumbuh kembang 9untuk laki-laki sampai dengan usia 20
tahun, untuk perempuan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit
infeksi
d. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang
berlebihan, sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing
e. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3. Tanda dan gejala Anemia
Tanda dan gejala dari Anemia meliputi:
a. Perasaan mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5L)
b. Sering mengantuk
c. Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/
perubahan posisi
d. Sering pusing/ sakit kepala
4. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang
menimbulkannya. Jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan darah
yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan drah tersebut yang perlu
diobati. Jika anemia terjadi karena konsumsi makanan tanpa kandungan zat
besi maka pengobatannya adalah mengubah diet makanan menjadi kaya akan
zat besi.
- Menambah pemasukan zat esi kedalam tubuh dengan minum Tablet
Tambah Darah (TTD)
- Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
5. Pencegahan Anemia

36
- Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama
yang berasal dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur.
Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati/ tumbuh-tumbuhan
yaitu bayam, kangkung, daun singkong, kacang-kacangan, tahu, tempe.
Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh
tidak kemasukan cacing
- Agar zat besi dapat diserap dengan baikoleh tubuh maka konsumsi juga
makanan yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
- Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan
masyarakat.

V. Metode (ceramah, demonstrasi dll)


1. Ceramah
2. Diskusi
VI. Media (leaflet, Lembar Bolak-balik, Poster dll)
1. Leaflet
VII. Rencana Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Media
Kegiatan
1 Pembukaan 1. Membuka 1. Menjawab Leaflet
5 menit kegiatan dengan salam
mengucapkan 2. Mendengarkan
salam. 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan 4. Memperhatikan
diri 5. Memperhatikan
3. Menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
4. Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
5. Apersepsi

37
No Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Media
Kegiatan
2 Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Leaflet
15 menit pengertian dari 2. Memperhatikan
Anemia 3. Memperhatikan
2. Menyebutkan 4. Memperhatikan
penyebab dari 5. Memperhatikan
Anemia 6. Memberikan
3. Menyebutkan pertanyaan
tanda dan gejala
dari Anemia
4. Menyebutkan
cara pencegahan
dari Anemia
5. Menyebutkan
cara pengobatan
dari Anemia
6. Memberi
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
3 Penutup 1. Memberikan 1. Mendengarkan Leaflet
5 menit kesimpulan 2. Mendengarkan
tentang materi 3. Menjawab
yang sudah salam
disampaikan
2. Mengucapkan
terimakasih atas
peran serta
peserta
3. Mengucapkan
salam penutup

VIII.Evaluasi
Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan
memberikan reinforcement kepada peserta dapat menjawab pertanyaan

38
IX. Daftar Pustaka
Vinorra, Defnitya.2016.SAP Anemia.
https://www.scribd.com/doc/304089469/SAP-Anemia. (Diakses pada tanggal 30
November 2021)

Mengetahui, Kediri, 27 November 2021


Pembimbing Praktik Mahasiswa,

(Dwi Prathiwi Wahyu Diasih, A.Md., Kep) ( Else Dwiseptyani )

39
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
LEMBAR HEALTH EDUCATION (HE) / PENYULUHAN KESEHATAN
Diagnosa Keperawatan : Anemia Sasaran Penyuluhan : Keluarga dan Pasien
Sub Pokok Bahasan : Anemia Hari/Tanggal :Sabtu, 27 November 2021
Tempat :
TUJUAN INSTRUKSIONAL
NO. RINCIAN MATERI AVA/METODE* EVALUASI
UMUM KHUSUS
Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Pengertian Anemia Leaflet 1. Pasien atau keluarga
penyuluhan kesehatan penyuluhan kesehatan, Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila mampu menjelaskan
selama 1x 15 menit, pasien diharapkan jumlah sel darah merah (eritrosit) dana tau jumlah tentang pengertian
diharapkan peserta mampu: hemoglobin dalam darah menurun dibawah dari Anemia
penyuluhan mampu 1. Menjelaskan normal. Sel darah merah dan hemoglobin ini 2. Pasien atau keluarga
memahami tentang pengertian berfungsi untuk mengantarkan oksigen dari paru- mampu
pengertian, penyebab, Anemia paru ke seluruh tubuh. anpa kecukupan pasokan menyebutkan
tanda dan gejala, 2. Menyebutkan oksigen, banyak jaringan dan organ tubuh akan penyebab dari
pengobatan serta penyebab dari terganggu Anemia
pencegahan anemia Anemia 2. Penyebab Anemia 3. Pasien atau keluarga
3. Menyebutkan a. Kurang nutrisi/ kurang mengkonsumsi mampu
tanda dan gejala makanan yang mengandung zat besi, terutama menyebutkan tanda
dari Anemia yang berasal dari sumber hewani yang mudah dan gejala dari
40
4. Menyebutkan diserap Anemia
penatalaksanaa b. Penyakit kronis 4. Pasien atau keluarga
n pengobatan c. Kurang zat besi Karena kebutuhan yang mampu
Anemia meningkat seperti pada kehamilan, masa menyebutkan cara
5. Menyebutkan tumbuh kembang 9untuk laki-laki sampai mencegah Anemia
cara dengan usia 20 tahun, untuk perempuan 5. Pasien atau keluarga
pencegahan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit mampu
Anemia infeksi menyebutkan cara
d. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pengobatan dari
perdarahan seperti haid yang berlebihan, sering Anemia
melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena
cacing
e. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3. Tanda dan gejala Anemia
Tanda dan gejala dari Anemia meliputi:
a. Perasaan mudah lelah, lemah, letih, lesu,
lunlai (5L)
b. Sering mengantuk
c. Pandangan berkunang-kunang dari posisi
41
jongkok ke posisi berdiri/ perubahan posisi
d. Sering pusing/ sakit kepala
4. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor
penyebab yang menimbulkannya. Jika anemia
yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang
terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan
drah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia
terjadi karena konsumsi makanan tanpa
kandungan zat besi maka pengobatannya adalah
mengubah diet makanan menjadi kaya akan zat
besi.
- Menambah pemasukan zat esi kedalam
tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah
(TTD)
- Mengobati penyakit yang menyebabkan
atau memperberat anemia seperti
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
5. Pencegahan Anemia
- Meningkatkan konsumsi makanan yang
42
mengandung zat besi terutama yang berasal
dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu,
keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal
dari sumber nabati/ tumbuh-tumbuhan yaitu
bayam, kangkung, daun singkong, kacang-
kacangan, tahu, tempe. Menjaga kebersihan
lingkungan dan kebersihan perorangan agar
tubuh tidak kemasukan cacing
- Agar zat besi dapat diserap dengan baikoleh
tubuh maka konsumsi juga makanan yang
mengandung vitamin C yang terdapat pada
buah-buahan
- Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke
pelayanan kesehatan masyarakat.

Keterangan:
* AVA/ Metode disesuaikan dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak balik atau metode lain.
Mengetahui, Kediri, 27 November 2021
Pembimbing Praktik Mahasiswa

Dwi Prathiwi Wahyu Diasih, A.Md., Kep Else Dwiseptyani


43

Anda mungkin juga menyukai