KELOMPOK 1
Anggota:
1. Agnes
2. Duvan
3. Della
4. Elsa
5. Gidion
6. Niken
7. Niluh
8. Santo
9. Sherly
10. Yerni
11. Meri
• Pengertian
DKA merupakan komplikasi diabetes akut yang biasanya ditandai
dengan hiperglikemia, pembentukan tubuh keton dan metabolik acido-
sis (Wallace & Matthews dalam Jevon Philip Dkk, 2008). DKA bisa
mengancam jiwa; jika koma yang tidak diobati dan kematian akan
terjadi (Marcovitch dalam Jevon Philip Dkk, 2008).
• Kalium
Untuk mencegah hiperklemia, pengganti kalium di mulai setelah kadar kalium
serum menurun kirang dari 5, 0 sumber lain menyebutkan nilai 5, 5 mEq/1.
Umumnya 20-30 mEq kaliaum (2/3 KCI dan 1/3 KCI dan 1/3 KPO4) pada tiap liter
cairan infus cukup untuk memelihara kadar kalium serum dalam range normal
4-5 mEq/1 kadang-kadamg pasien KAD mengalami hipoklemia yang siknifikan.
• Bikarbonat
Pemberian bikarbonat hanya dianjurkan pada KAD yang berat. Dengan keadaan :
• Hiperkalemia
• Hipotensi
• pH kurang dari 7.1 atau bikarbonat <12mEq/L
• Pemeriksaan Diagnostik DKA
Kriteria diagnostik untuk DKA sebagaimana didefinisikan oleh American
Diabetes Association adalah (Kitabchi et al. dalam Jevon Philip Dkk,
2008):
a) glukosa darah > 13,8 mmol / l,
b) pH < 7,30, • bikarbonat serum < 18 mmol / l,
c) celah anion > 10,
d) ketonaemia.
Penatalaksanaan DKA
• Kaji pasien dengan mengikuti pendekatan ABCDE. Evaluasi skor
MEWS, beri tahu petugas medis / penjangkauan jika perlu.
• Pastikan pasien memiliki jalan nafas yang bersih: jika tingkat
kesadaran pasien berubah maka jalan nafas mereka beresiko. Perawat
dalam posisi lateral dan pertimbangkan untuk memasukkan alat
saluran napas dasar, misalnya jalan napas orofaringeal, jika pasien
tidak sadar. Pertimbangkan kebutuhan untuk intubasi trakea.
• Berikan oksigen aliran tinggi menggunakan masker non-pernapasan
ulang. Lakukan pemantauan saturasi oksigen menggunakan oksimeter
denyut.
• Masukkan kanula intravena lubang lebar (IV) (misalnya 14 gauge) .
• Mulai cairan IV
Lanjutan...
• Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang bertujuan mengembalikan klien ke
tingkat fungsi tertinggi dan mencegah kerusakan lebih lanjut dalam kesehatan.
Perawatan diri sangat penting untuk diperhatikan oleh pasien diabetes, guna
mencegah timbulnya penyakit yang lebih serius lagi. Perawatan diri yang harus
dilakukan oleh pasien diabetik ketoasidosis adalah dengan cara tetap menjaga
pola makan yang sehat, olahraga teratur, rutin memantau gula darah, pengobatan
yang teratur, hindari stres berlebih, dan selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh
setiap harinya.
• Diagnosa Keperawatan Ketoasidosis Diabetikum
a) Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
b) Resiko syok berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebih
c) Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan
peningkatan kadar glukosa